1. DALIL ........................................................................................................................... 1
MATERI 2 AKAD
2. DEFINISI …………........................................................................................................... 3
ii
MATERI 1
A. KEPEMILIKAN (MILKIYAH)
1. DALIL
Dalil yang mendasari legalitas kepemilikan adalah firman Allah Swt.
QS. Al-AHZAB (33) : 50
( َك ِم َّمٓا اَفَ ۤا َء هّٰللا ُ َعلَ ْيك ْ ك ٰالّتِ ْٓي ٰاتَيْتَ اُجُوْ َرهُ َّن َو َما َملَ َك
َ ُت يَ ِم ْين َ َاَيُّهَا النَّبِ ُّي اِنَّٓا اَحْ لَ ْلنَا ل
َ ك اَ ْز َو
َ اج
)50 : االحزاب
Hai Nabi, Sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-
isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang
kamu miliki yang Termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan
yang dikaruniakan Allah untukmu" (QS. Al- Ahzab [33]: 50)
2. DEFINSI MILKIYAH
Kepemilikan adalah hubungan secara syariat antara harta dan
seseorang yang menjadikan harta terkhusus kepadanya dan
berkonsekuensi boleh ditasarufkan dengan segala bentuk tasaruf selama
tidak ada pembekuan tasaruf
1
Sebab-Sebab Kepemilikan Utuh ada empat:
1. Istila’ ‘Ala Ala-Mubah
Yaitu kepemilikan seseorang terhadap barang yang belum pernah
berada dalam kepemilikan seseorang dan tidak ada larangan syariat
untuk memilikinya
Syarat syarat kepemilikan Isti la' ‘Ala Al-Mubah ada dua yaitu:
2
3.MACAM-MACAM AKAD
a. Macam-macam akad berdasarkan obyek akad ada dua:
1) ‘Aqdun Maliyyun
Yaitu akad yang terjadi pada obyek akad berupa harta, baik
kepemilikannya dengan sistem timbal balik.
2)’Aqdun Gairu Maliyyin
Yaitu akad yang obyek akadnya tidak berupa harta.
b. Macam-macam akad berdasarkan boleh ditinggalkan atau tidak ada
dua:
1) Akad Lazim
Yaitu akad yang tidak boleh digagalkan secara sepihak tanpa ada
sebab yangmenuntut untuk menggagalkan akad.
2)Akad Ja'iz
Yaitu akad yang boleh digagalkan oleh pelaku akad. Seperti akad
wakalah (transaksi perwakilan) atau akad wadi'ah (transaksi
penitipan-barang). Akad ja'iz berbeda dengan akad läzim, yakni
jika salah satu pelaku akad meninggal.
c. Macam-macam akad berdasarkan adanya batas waktu yang ditentukan
atau tidak ada dua:
1) Akad Mu'awadah
Yaitu akad yang disyaratkan harus ada penyebutan batas waktu.
Seperti ad drah (transaksi persewaan) dan akad musiqah (transaksi
pengairan).
Akad Mu’awadah terbagi menjadi 2:
a) Mu’awadah Mahdah
b) Mu’awadah Gairu Mahdah
2
2)Akad Tabarru’
Yaitu akad yang didalamnya tidak terdapat imbalan (‘iwad).
Seperti akad hibah (transaksi pemberian). Akad Tabarru’ ada lima:
a) Wasiat
b) ‘Itqun (memerdekakan budak)
c) Hibah (Pemberian)
d) Wakaf
e) Ibahah (Perizinan untuk menggunakan barang)
d.Macam-macam akad berdasarkan terpenuhi rukun dan tidaknya terbagi
menjadi dua:
1) Akad Sahih
Yaitu akad yang terpenuhi semua rukun dan syaratnya.
2)Akad Fasid
Yaitu akad yang tidak terpenuhi semua rukun dan syaratnya.
e.Macam-macam akad berdasarkan adanya batas waktu yang ditentukan
atau tidak terbagi menjadi dua:
1) Akad Mu’aqqat
Yaitu akad yang disyaratkan harus ada penyebutan batas waktu.
2)Akad Mutlaq
Yaitu akad yang tidak diharuskan ada penyebutan batas waktu.
2
MATERI 3
C. IHYA’UL MAWAT (MEMBUKA LAHAN MATI)
1. DALIL
Dalil yang mendasari legelitas ihya'ul mawat adalah sabda Rasulullah
SAW.
َ ُ َو َما َأ َكلَهُ ْال َع َوافِ ُّي فَهُ َو لَه،ٌَم ْن َأحْ يَا َأرْ ضًا َميِّتَةً فَلَهُ فِ ْيهَا َأجْ ر
ٌص َدقَة
“Barang siapa menghidupkan lahan mati, maka ia berhak mendapatkan
pahala, dan sesuatu yang dimakan para pencari rezeki darinya adalah
sedekah “.
2.DEFINISI
Secara bahasa ihya adalah membuat sesuatu menjadi hidup.
Sedangkan mawat secara bahasa adalah lahan yang mati. Sedangkan
secara istilah adalah mengolah atau menghidupkan lahan yang mati.
Hukum ihya'ul mawat adalah sunnah.
Menurut Imam Zarkasyi, secara umum lahan dibagi menjadi tiga:
a. Mamlukah
Yaitu lahan yang dimiliki seseorang baik dengan cara pembelian atau
hasil dari pemberian orang lain.
b. Mahbusah
Yaitu lahan yang tidak bisa dimiliki baik karena terikat dengan
kepentingan umum seperti jalan raya dan masjid atau kepentingan
individu seperti barang wakaf.
c. Mumfakkah
Yaitu lahan yang tidak terikat dengan kepentingan umum atau
kepentingan individu. Yakni lahan mati yang bisa dimiliki dengan cara
ihya'ul mawat.
3
3.STRUKTUR IHYA’UL MAWAT
Struktur ihya'ul mawat terdiri dari tiga rukun. Yakni muhyi, muhya,
dan ihya
a. Muhyi
Yaitu orang yang melakukan ihya'ul mawat. Syarat muhyi harus seorang
muslim Jika lahan yang akan diolah berada di daerah islam.
b. Muhya
Muhya adalah lahan mati yang akan diolah atau dihidupkan dengan cara
proses ihya'ul mawat. Syarat muhya ada tiga:
1). Belum pernah dimiliki seseorang di era islamiyah
2). Tidak berada di sekitar lahan hidup yang disebut dengan harim.
3). Berada di daerah islam. Jika lahan mati berada di daerah non
islam,
boleh dikelola jika tidak ada larangan dari masyarakat ssetempat
c. Ihya
Yaitu proses pengolahan lahan mati yang secara hukum berkonsekuensi
menjadi pemilik pengolahan. Jika yang diinginkan merubah lahan mati
menjadi rumah, maka harus dilakukan pengolahan adalah membuat
pagar, memasang pintu, memasang atap atau yang lain. Jika yang
diinginkan merubah lahan mati menjadi perkebunan maka yang harus
dilakukan adalah memasang pagar, irigasi, menanam pohon dan yang
lain.
Meletakkan batu di sekitar lahan mati tidak bisa mewakili proses ihya'ul
mawat. Tapi hanya sekedar pemberian batas (tahajjur) yang tidak ber
konsekuensi kepemilikan.
3
Menurut mazhab Maliki proses ihya'ul mawat bisa dilakukan dengan
salah satu dari tujuh hal:
1). Membuat sumber air
2). Membuang air
3). Membuat bangunan
4). Menanam pohon
5). Bercocok tanam
6). Menebang pohon
7). Meratakan lahan dengan cara menghancurkan batu-batu yang besar
3
4
10. Akad yang didalamnya terdapat imbalan (iwad) baik dari satu
pihak atau kedua belah pihak disebut…..
A. Akad Mutlak
B. Akad Mu’aqqat
C. Akad Mu’awadah
D. Akad Sahih
E. Akad Fasid
11. Struktur akad terdiri dari empat unsur yang termasuk struktur
akad adalah…..
A. Akad Lazim
B. Akad Tabarru’
C. Akad Sahih
D. Akad Fasid
E. Sigah
12. Akad Tabarru’ ada lima yang tidak termasuk akad tabarru'
adalah…..
A. Wasiat
B. Itqun
C. Wakaf
D. Ibahah
E. Aqid
4
13. Menurut Dr.Husaini Abdullah kepemilikan dapat dibedakan
menjadi tiga jalan raya, alun-alun, lapangan olahraga merupakan
contoh dari kepemilikan…..
A. Organisasi
B. Negara
C. Pribadi
D. Keluarga
E. Publik
14. Sekarang terjadi dari benda yang dimiliki menjadi hak bagian
memiliki benda itu atau barang yang didapat dari puku
mengembangbiakan dua pengakuan dalam kepemilikan yang
disebut dengan istilah…..
A. Hibah
B. Ihrajul Mubahat
C. Tawallud Min Al-Mamluk
D. Pewarisan
E. Muamalah
15. Ihya'ul Mawat adalah.....
A. Memelihara diri dari hal-hal yang jelek
B. Membuka lahan baru yang belum dimiliki
C. Tanah hasil membuka lahan
D. Menjaga dan memelihara tanah milik orang lain
E. Tanah hasil memelihara orang lain