Disusun Oleh :
Wilis Meida Septyadini 201111077
A. Pendahuluan
Corak penafsiran Al-Qur’an adalah warna pemikiran sesorang mufasir yang dituangkan
dalam kitabnya. Seorang ahli bahasa dalam menafsirkan akan memperlihatkan keindahan gaya
bahsanya dalam penafsirannya, ahli kalam akan memperlihatkan warna kalamnya, seorang ahli
hukum kan memperlihatkan ketegasan dalam hukumnya, dan sebagainya. Dalam kajian kitab
tafsir/keilmuan klasik, al-Mawardi atau Abu Hasan Ali bin Muhammad bin Habib al-Mawardi
Al-Basri Al-Syafi’i adalah seorang cendikiawan yang banyak menguasa cabang ilmu seperti
fiqih, hadits, lughah, tarikh, dan tafsir Al-Qur’an. Dan begitu banyak karya yang dihasilkannya
salah satunya yaitu yang akan dibahas adalah Kitab an-Nukat wa al-Uyun atau yang biasa di
sebut dengan Tafsir al-Mawardi
B. Rumusan masalah
1. Siapa pengarang kitab tafsir al-Mawardi?
2. Bagaimana latar belakang penulisnya?
3. Bagaimana bentuk, motode, dan corak penafsirannya?
4. Apa karakteristik pembahasan materinya?
C. Pembahasan
1. Pengarang
Tafsir al-Mawardi memiliki judul asli Kitab an-Nukat wa al-Uyun, diterbitkan pertama
kali pada tahun 1412 H/1992 M, diterbitkan oleh Darul al-Kutub al-ilmiyyah di Beirut, Lebanon.
Kitab ini memimiliki 6 jilid lengkap 30 juz. Tafsir al-Mawardi ini adalah sebuah kitab yang
memuat kumpulan ta’wil dan tafsir terhadap ayat-ayat yang tersembunyi dan sulit dipahami
maknanya.
- Jilid 1 berisi (QS. Al-Fatihah - QS. An-Nisa) terdiri dari 548 halaman,
- Jilid 2 berisi (QS. Al-Maidah - QS. Yunus) terdiri dari 512 halaman,
- Jilid 3 berisi (QS. Yusuf - QS. Al-Anbiya’) terdiri dari 477 halaman,
1
Syeeva ulfa. Berbagai Karya: Tafsir al-Mawardi. 2015
2
http://maqalah2.blogspot.com/2015/01/tafsir-al-mawardi.html?m=1
Kelebihan
a. Didalam kitab tafsir an-Nukat wal Uyun terhimpun perkataan-perkataan para ulama
terdahulu yang berkenaan dengan tafsiran ayat
b. Pemahaman yang mendalam dan teliti di setiap mufradat-mufradat dalam tafsirnya
c. Metode yang digunakna cukup mendalam, tidak hanya menggunakan metode
periwayatan saja tetapi menggunkana kumpulan qira’at hukum fikih yang ma’tsur
d. Dianggap kitab yang paling agung, shahih, dan paling lengkap pada urutan ke-2 setelah
tafsir ath-Thabari, karena kebanyakan penafsiran al-Mawarsi merujuk pada kitab atau
penafsiran dari ath-Thabari.
Kekurangan
a. Imam al-Mawardi telah memasukkan hadits-hadits yang lemah ke dalam kitabnya. Ada
beberapa yang berkualitas dha’if.
D. Kesimpulan
Tafsir al-Mawardi adalah hasil penafsiran atas al-Qur’an yang menggunakan metode
tahlili, karena beliau menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an secara runtut sesuai urutan ayat dan surat
dalam al-Qur’an, yaitu yang dimulai dengan surat al-fatihah dan diakhiri dengan surat an-nas
yang terdiri dari beberapa jilid. Dalam penafsirannya bercorak pada sastra bahasa yang
menggunkan beberapa pena’wilan-pena’wilan dari berbagai ulama’ seperti ulama’ salaf.3
3
https://youtu.be/eUkH_SJGQwk