Anda di halaman 1dari 12

Jual Beli dan Sewa

Menyewa dalam Islam

Kelompok 3
Nama Kelompok
1. HENDRA ( 22109053 )
2. TASYA SUNDARI
3. LISDAYANTI
4. NURUL PUTRI HIDAYAH
5. FAHMI
Pengertian Jual Beli
Jual beli merupakan rangkaian kata yang
terdiri dari kata jual dan beli.Kata jual
beli dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
bermakna yakni persetujuan yang saling
mengikat antara penjual yaitu sebagai
pihak yang menyerahkan barang,dan
pembeli sebagai pihak yang membayar
harga barang yang dijual.

Adapun menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah pasal 20 (2),bay’ adalah jual beli antara benda dengan
benda atau pertukaran benda dengan uang. Dalam bahasa Arab kata jual (al-bay’) dan kata beli (alsyira>’)
dimana dua kata tersebut mempunyai arti yang berlawanan, namun orangorang Arab biasanya menggunakan
kata jual beli dengan satu kata yaitu al-bay’.Dengan demikian kata al-bay‘ berarti jual dan sekaligus juga
berarti kata beli Yang mana menurut bahasa al-bay’ berarti menukarkan sesuatu benda dengan benda lain.
Dasar Hukum JualBeli

Jual beli merupakan akad yang Adapun dasar hukum dari al-Qur’an antara lain:
dibolehkan berdasarkan al-Qur’an, a. Surah al-Baqarah (2) ayat 275,Artinya : “Padahal
as-Sunnah, dan ijma’. Dilihat dari Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
aspek hukum, jual beli hukumnya riba.”
mubah kecuali jual beli yang dilarang b. Surah An-Nisa’(4) ayat 29,Artinya: “Hai orang-orang
oleh syara’. yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di
antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha penyayang kepadamu”.
Rukun dan Syarat
Jual Beli
Adapun rukun jual beli menurut mayoritas ulama
selain hanafiyah ada tiga atau empat yaitu pelaku
02 transaksi (penjual dan pembeli), objek transaksi
(barang dan harga), pernyataan (ija>b dan qabu>l).
Sedangkan menurut jumhur ulama rukun jual beli itu
01 ada empat yaitu:

1. Penjual
Menurut ulama Hanafiyah, rukun jual beli
yaitu adanya ijab dan qabul saja yang 2. Pembeli
menunjukkan sikap saling tukar-menukar,
atau saling memberi.Ijab qabul adalah
3. Sigat (ijab dan qabul)
perbuatan yang menunjukkan kesediaan dua
pihak untuk menyerahkan milik masing-
masing kepada pihak lain dengan 4. Ma‘qud ‘alayh (objek akad).
menggunakan perkataan atau perbuatan.
Syarat sah Jual
Beli

Saling rela antara kedua belah pihak. Kerelaan antara kedua belah
pihak untuk melakukan transaksi syarat mutlak keabsahannya. Dan
01 hadis Nabi Riwayat Ibnu Majah yang artinya: “Jual beli haruslah
atas dasar kerelaan (suka sama suka)”.

Pelaku akad adalah orang yang dibolehkan melakukan akad,yaitu


orang yang telah baligh, berakal, dan mengerti. Maka akad yang
02 dilakukan oleh anak dibawah umur, orang gila, idiot tidak sah
kecuali dengan seizin walinya.

Harta yang menjadi objek transaksi telah dimiliki sebelumnya


oleh kedua belah pihak. Maka tidak sah jual beli yang belum
03 dimiliki tanpa seizin pemiliknya. Hal ini bersdsarkan Hadis Nabi
saw.Riwayat Abu Daud dan Tirmidzi yang artinya : “Janganlah
engkau jual barang yang bukan milikmu”.
Syarat sah Jual
Beli

Objek transaksi adalah barang yang diperboleh


04
Objek transaksi adalah barang yang bisa diserahterimakan.Maka
tidak sah jual beli mobil hilang,burung di angkasa karena tidak bisa
05 diserahterimakan.

Objek jual beli diketahui oleh kedua belah pihak saat akad.Maka
06 tidak sah menjual barang yang tidak jelas.

Harga harus jelas saat transaksi.


07
Macam-macam Jual Beli

Jual beli yang sah menurut hukum dan jual beli yang
batal menurut hukum. Madzab Hanafiyah membaginya
menjadi tiga bentuk diantaranya:

a) Jual beli yang sahih


Suatu jual beli dikatakan sebagai jual beli yang sahih
apabila jual beli itu disyari’atkan, memenuhi rukun dan
syarta jual beli yang ditentukan, barang itu bukan milik
orang lain,tidak tergantung pada hak khiyar lagi.Jual
beli seperti ini jual beli yang sahih.
b) Jual beli yang batil
Secara harfiah, ijarah berasal dari kata al-ajru dari bahasa Arab yang menurut
bahasa Indonesia berarti ganti dan upah. Sementara secara etimologi, ijarah
bermakna menjual manfaat. Dalam arti luas, ijarah adalah akad atas kemanfaatan
suatu barang dalam waktu tertentu dengan pengganti sejumlah tertentu yang telah
disepakati.Hukum ijarah adalah mubah atau diperbolehkan.

 Jenis-Jenis Ijarah
1. Ijarah Murni
2. Ijarah Muntahia Bi Al-Tamlik

Sewa Menyewa (Ijarah)


Ruku-rukun Ijarah

Objek akad ijarah yang


berupa manfaat barang atau
manfaat jasa.

02 04
Pemberi sewa atau pemberi jasa
01

Sighat ijarah, yaitu pernyataan dari


kedua belah pihak yang berakad. Ini
bisa dinyatakan dalam bentuk lisan 03 Penyewa atau pengguna jasa
dan dikuatkan denganperjanjian
tertulis sesuai ketentuan yang
berlaku. 05

Ujrah atau upah, ongkos, biaya


Syarat-Syarat Akad
Ijarah

1.Syarat Saat Terjadinya


Kelaziman 3.syarat sah
ijarah

2. Syarat Saat
Pelaksanaan
4. Syarat kelaziman
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai