Anda di halaman 1dari 315

Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.

000 Ton/Tahun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

Sektor industri mengalami peningkatan secara pesat baik dari segi kualitas

maupun kuantitas, salah satunya terjadi pada industri kimia. Hal ini tentunya memacu

kita untuk lebih meningkatkan dalam melakukan terobosan baru yang menghasilkan

produk dengan daya saing tinggi.

Tidak adanya pabrik trisodium phosphat (Na3PO4.12H2O) di Indonesia dapat

memacu ketergantungan akan impor trisodium phosphat yang dapat menyebabkan

devisa negara berkurang. Industri kimia yang perlu ditingkatkan adalah industri

pembuatan produk trisodium phosphat. Trisodium phosphat merupakan bahan surfaktan

yang sangat penting dalam dunia industri kimia. Sedangkan dalam industri perdagangan

trisodium phosphat dapat digunakan dalam pembuatan deterjen, antiseptic cleaner di

dalam industri pengolahan pangan, dapat juga digunakan sebagai bahan pencelupan

tekstil. Ditinjau dari latar belakang diatas kebutuhan akan trisodium phosphat perlu

ditingkatkan.

1.2. Kapasitas Rancangan

Dalam pemilihan kapasitas rancangan pabrik trisodium phosphat ada beberapa

pertimbangan, yaitu:

a. Perkiraan kebutuhan trisodium phosphat di Indonesia

Data impor trisodium phosphat di Indonesia secara lengkap disajikan pada Tabel

1.1.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 1


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Tabel 1.1 Impor trisodium phosphat di Indonesia

Tahun Kebutuhan ton/tahun


2012 2.127,27
2013 2.000,94
2014 1.750,73
2015 2.095,22
2016 3.165,30
( Sumber: Biro Pusat Statistik)

Berdasarkan data impor dari tahun 2012 – 2016 dapat diketahui bahwa

permintaan akan trisodium phosphat terus meningkat. Peningkatan tersebut menjadi

pertimbangan dalam pendirian pabrik trisodium phosphat. Untuk menentukan kapasitas

perancangan pabrik dilakukan beberapa metode guna memprediksikan kebutuhan

trisodium phosphat pada tahun 2023. Berikut grafik metode yang dilakukan dengan data

dari biro pusat statistik :

a. Polinomial

Gambar. 1.1 Grafik metode Polinomial

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 2


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

b. Linier

Gambar. 1.2 Grafik metode Linier

c. Logaritma

Gambar. 1.3 Grafik metode Logaritma

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 3


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

d. Exponential

Gambar. 1.4 Grafik metode Exponential

Dari beberapa metode diatas kita memilih persamaan dengan R mendekati 1

yaitu pada metode polonomial kita mendapatkan R2 = 0,935 dengan persamaan

y=213,3x2-85933x+9E+08. Dengan persamaan tersebut didapatkan kebutuhan trisodium

phosphat debesar 1.599.093,98 ton/ tahun. Sehingga pada tahun ke 2023 kapasitas

perancangan produksi trisodium phospaht dapat didirikan dengan kapasitas 80.000

ton/tahun.

b. Ketersediaan bahan baku

Bahan baku pembuatan trisodium phosphat adalah asam phosphat, natrium

karbonat, dan natrium hidroksida. Asam phosphat diperoleh dari PT Petrokimia

Gresik dengan kapasitas 171.450 ton/tahun. Pabrik yang memproduksi natrium

hidroksida adalah PT Soda Waru Indonesia, Sidoarjo dengan kapasitas 67.500

ton/tahun, sedangkan kebutuhan natrium karbonat diperoleh dari PT AKR

Corporindo Tbk, Surabaya.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 4


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

c. Kapasitas minimal

Kapasitas plant yang memproduksi trisodium phosphat dimulai dengan

phosphat dasar yang mempunyai kapasitas dari 35.000 – 80.000 ton/tahun.

Direncanakan akan didirikan pabrik trisodium phosphat dengan kapasitas 80.000

ton/tahun.

Tabel 1.2 Pabrik Trisodium Phosphat di Luar Negeri Beserta Kapasitasnya

Negara Perusahaan Kapasitas (ton/tahun)


Cina Sinchuan chuannxi xingha chemical co., ltd. 80.000
Cina Sinchuan pengshan pioneer chemical co, ltd. 70.000
Cina Thermphos xuzhou chemical co, ltd. 65.000
Cina Shifang city changjiang chemical co,ltd. 50.000
Cina Ningbo bayee chemical co,ltd. 35.000
Jerman Dow buna sow leuna 45.000
(Sumber : Mc Ketta, JJ, and William, A. Chuningham)

1.3. Penentuan Lokasi

Secara singkat dapat dikatakan bahwa orientasi perusahaan dalam menentukan

lokasi pabrik yaitu untuk mendapatkan keuntungan teknis dan ekonomis yang seoptimal

mungkin. Disamping itu diharapkan tidak mengganggu lingkungan dan kelestarian

alam, serta manusia itu sendiri.

Dalam perancangan ini lokasi yang dipilih adalah di daerah Gresik, Jawa

Timur, dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. Persediaan bahan baku

Bahan baku merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan suatu pabrik, sehingga

pengadaan bahan baku sangat diperhatikan. Lokasi di Gresik sangat tepat karena

dekat dengan PT Petrokimia Gresik yang menghasilkan asam phosphat dan PT Soda

Waru yang menghasilkan natrium hidroksida, dan natrium karbonat diperoleh dari

PT AKR Corporindo, Surabaya sebagai bahan baku pembuatan trisodium phosphat.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 5


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2. Pemasaran produk

Lokasi pabrik di Gresik sangat strategis untuk pemasaran trisodium phosphat karena

dekat dengan pelabuhan.

3. Penyediaan air

Air diperoleh dari sungai Gresik dimana dilakukan proses pengolahan awal terlebih

dahulu.

4. Tersedianya tenaga kerja

Tenaga kerja yang terampil dan terdidik dapat dipenuhi karena banyak sekolah-

sekolah kejuruan yang mendidik tenaga-tenaga terampil yang siap pakai.

5. Iklim dan Geografis

Indonesia merupakan negara tropis yang dinilai tepat untuk mendirikan pabrik

kimia. Secara geografis, letak pendirian pabrik Trisodium phosphat di gresik ini

sangat cocok karena lokasi ini jarang sekali terjadi bancana alam seperti gempa

bumi, banjir, dan gunung meletus yang akan memberikan dampak buruk pada

keberlangsungan pabrik.

6. Faktor-faktor lain

Daerah Gresik merupakan kawasan industri sehingga hal-hal yang sangat

dibutuhkan bagi kelangsungan proses produksi suatu pabrik telah tersedia dengan

baik, seperti: sarana transportasi, energi dan keamanan, lingkungan, serta faktor

sosial.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 6


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

1.4 Tinjauan Pustaka

1.4.1 Macam-macam Proses

Macam pembuatan trisodium phosphat ada 2 macam yaitu:

 Pembuatan trisodium phosphat dengan proses netralisasi asam phosphat.

Pada proses ini kondisi operasi pada kisaran 1 atm dan suhu 90 ˚C di

kedua reaktor yang dijalankan. Trisodium phosphat bisa dibentuk dari

hasil keluaran kristaliser mencapai 56,5 %.

 Pembuatan trisodium phosphat dengan penambahan katalis basa di

reaktor 2. Pada proses ini memerlukan penambahan beberapa katalis di

reaktor 2 untuk pembentukan trisodium phosphat. Proses selanjutnya

sama dengan pembuatan trisodium phosphat dengan proses netralisasi

asam phosphat. Dengan mengetahui 2 macam proses tersebut ditetapkan

pembuatan trisodium phosphat dengan proses netralisasi asam phosphat,

karena proses ini lebih hemat tanpa penggunaan bahan tambahan katalis

di reaktor 2 sehingga dapat menekan biaya bahan baku.

1.4.2 Proses

Berdasarkan macam-macam proses tersebut, dipilih proses pembuatan trisodium

phosphat dengan menggunakan bahan baku asam phosphat, sodium karbonat, dan

sodium hidroksida dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. Alat yang digunakan sederhana

2. Produk yang dihasilkan memiliki kemurnian tinggi

3. Tidak menggunakan katalis

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 7


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

1. Pembentukan disodium phosphat dari asam phosphat dan natrium karbonat.

Na2CO3 (aq) + H3PO4 (l) Na2HPO4 (l) + H2O (l) + CO2 (g)

2. Pembentukan trisodium phosphat dengan pemberian natrium hidroksida pada

larutan disodium phosphat.

Na2HPO4 (l) + NaOH (aq) Na3PO4 (l) + H2O (l)

(Faith Keyes, 1959)

1.4.3 Kegunaan produk

Pembersih heavy-duty mengandung trisodium phosphat sebagai sumber utama

alkalinitas. Kristal trisodium phosphat dodecahyrate dijual sebagai bahan pembersih

dan penghilang cat (Kirk dan Othmer, 1982). Trisodium phosphat juga digunakan

sebagai bahan baku deterjen; larutan pembersih dalam industri; formulasi pada

pembersih logam; sebagai water softener; untuk pengolahan boiler water; sebagai

pembersih cat; pada pengembangan photograpic; untuk menyamak bahan kulit; bahan

dalam industri kertas. Juga, biasanya digunakan sebagai reagent (Patnaik, 2003).

1.4.4 Sifat-sifat fisis dan kimia bahan baku dan produk

A. Bahan baku

1. Na2CO3

Nama : natrium karbonat, soda abu, kalsium soda

Rumus molekul : Na2CO3

Berat molekul : 106 kg/kmol

Sifat fisis : - berwujud padat

- berwarna putih

- higroskopis

- larut dalam air tetapi tidak larut dalam alkohol

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 8


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

- tidak mudah terbakar

- specific gravity = 2,533 (20 oC)

- titik leleh = 851 oC

- Cp pada tekanan konstan = 26,41 kal/oCmol

- panas pelarutan Na2CO3, Hs = 8 kkal/mol

- panas pembentukan Na2CO3, Hf = -269,46 kkal/mol

(Perry. RH, 1999)

Sifat kimia :

1. Semua karbonat akan cepat bereaksi dengan asam kuat membentuk garam

karbonat.

M2+CO3 + 2(H3O+,A-) M2+A2- + CO2 + 3H2O

M2(HCO3) + (H3O+,A-) M-A- + CO2 + 3H2O

2. Reaksi antara natrium karbonat dan kalsium hidroksida akan menghasilkan

kalsium karbonat dan natrium hidroksida.

Na2CO3 + Ca(OH)2 2NaOH + CaCO3

3. Proses pembentukan natrium karbonat dapat melalui tiga tahapan:

a. Konversi natrium klorida menjadi natrium sulfat dengan pemanasan.

2NaCl + H2SO4 Na2SO4 + 2HCl

b. Reaksi antara natrium sulfat dan kalsium karbonat dilakukan pada

temperatur tinggi menghasilkan natrium karbonat.

Na2SO4 + CaCO3 + 2C Na2CO3 + CaS + 2CO2

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 9


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

c. Reduksi natrium sulfat menjadi natrium sulfida.

Na2SO4 + 4C Na2S + 4CO

Natrium sulfat dicampur dengan karbon dioksida dan steam.

Na2S + CO2 + H2O Na2CO3 + H2S

4. Reaksi pembentukan dari amonia.

2NH3 + CO2 + H2O (NH4)2CO3

Ammonium karbonat yang dihasilkan pada reaksi 1 direaksikan dengan

natrium klorida menghasilkan natrium karbonat.

(NH4)2CO3 + 2NaCl Na2CO3 + 2NH4Cl

(Perry. RH, 1999)

2. H3PO4

Nama : ortho phosphoric acid

Rumus molekul : H3PO4

Berat molekul : 98 kg/kmol

Sifat fisis : - wujud cair

- tidak berwarna, transparan

- larut dalam alkohol dan air

- specific gravity = 1,834

- titik didih = 213 oC

- titik leleh = 42,35 oC

(Perry. RH, 1999)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 10


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Sifat kimia :

a. Merupakan asam tribasa, pelepasan ion hidrogen yang pertama adalah ionisasi

yang paling hemat. Ionisasi kedua adalah sedang dan yang ketiga sudah

lemah. Hal ini bisa dilihat dari ketetapan penguraian ionisasi:

H3PO4 + H2O H2PO4- + H3O+ k1 = 7,1.10-3

H2PO4- + H2O HPO42- + H3O+ k2 = 6,3.10-8

HPO42- + H2O PO43- + H3O+ k3 = 4,4.10-13

Asam phosphat lebih kuat dari asam asetat, asam oksalat, dan asam boraks,

tetapi lebih lemah dibandingkan asam nitrat, asam sulfat, dan asam klorida.

Asam phosphat dapat dibuat garam dengan mudah melalui satu atau lebih

atom hidrogen.

b. Pada saat pemanasan, disodium phosphat akan membentuk sodium

pyrophosphat:

2Na2HPO4 Na4P2O7 + H2O

c. Pada saat pemanasan, sodium dihidrogen phosphat akan membentuk sodium

metaphosphat.

NaH2PO4 NaPO3 + H2O

d. Pembentukan sodium phosphat dengan penambahan natrium hidroksida.

Na2HPO4 + NaOH Na3PO4 + H2O

e. Phosphorus pentasulfida dihidrolisa akan menghasilkan asam phosphat.

P2S5 + 8H2O 2H3PO4 + 5H2S

(Perry. RH, 1999)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 11


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

3. NaOH

Nama : natrium hidroksida, soda api

Rumus molekul : NaOH

Berat molekul : 40 kg/kmol

Sifat fisis : - berwujud padat

- berwarna putih

- titik leleh = 318,4 oC

- titik didih = 1390 oC

- specific gravity = 2,13

- larut dalam air

- larut dalam alkohol, eter, dan gliserin

(Perry. RH, 1999)

Sifat kimia :

a. Pemanasan pada temperatur 1000 oC dengan pencampuran karbon akan

membentuk metallic sodium:

6NaOH + 2C 2Na + 3H2 + 2Na2CO3

b. Natrium hidroksida jika mengalami ionisasi akan terjadi:

NaOH Na+ + OH-

c. Pada pembentukannya, jika natrium ditambah air akan menghasilkan natrium

hidroksida dan hidrogen.

Na + 2H2O 2NaOH + H2

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 12


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

d. Natrium hidroksida juga dapat dihasilkan dari reaksi antara sodium peroksida

dengan air pada temperatur tinggi:

2Na2O2 + 2H2O 4NaOH + O2

Pada temperatur rendah akan terbentuk hidrogen peroksida:

Na2O2 + 2H2O 2NaOH + H2O2

e. Reaksi antara natrium karbonat dengan kalsium hidroksida akan

menghasilkan natrium hidroksida dan kalsium karbonat:

Na2CO3 + Ca(OH)2 2NaOH + CaCO3

f. Natrium hidroksida mempunyai karakteristik alkali kuat, reaksi dengan alkali

besi akan menghasilkan hidroksida besi dan natrium klorida:

FeCl3 + 3NaOH Fe(OH)3 + 3NaCl

Jika bereaksi dengan Zn akan terbentuk:

ZnSO4 + 2NaOH Zn(OH)2 + Na2SO4

g. Reaksi natrium hidroksida dengan beberapa elemen bebas, baik metal maupun

non metal seperti:

2NaOH + Zn Na2ZnO2 + H2

2NaOH + 2Al + 2H2O 2NaAlO2 + 3H2

2NaOH + 2B + 2H2O 2NaBO2 + 3H2

2NaOH + Si + H2 O Na2SiO3 + 2H2

2NaOH + Cl2 NaOCl + NaCl + H2O

6NaOH + 4S 2Na2S + Na2S2O3 + 3H2O

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 13


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

h. Kalor reaksi pada elektrolisis garam bisa didapatkan dari kalor pembentukan

komponen menyeluruh:

NaCl + H2O NaOH + 1/2H2 + 1/2Cl2

Reaksi dipecah menjadi reaksi pembentukan:

Na (s) + 1/2Cl2 (g) NaCl (g) H = 407 kJ

H2 (g) + 1/2O2 (g) H2O (l) H = 286 kJ

Na (s) + 1/2O2 (g) + 1/2H2 NaOH (g) H = 469 kJ

(Perry. RH, 1999)

B. Produk

Na3PO4.12H2O

Nama : trisodium phosphat

Rumus molekul : Na3PO4.12H2O

Berat molekul : 380,16 kg/kmol

Sifat fisis : - tidak berwarna

- bentuk kristal trigonal

- larut dalam air dan tidak larut dalam karbon disulfida

- titik leleh = 73,4 oC (pada P = 1 atm)

- titik didih =100 oC (pada P = 1 atm)

- specific gravity = 1,62 (20 oC)

- pH = 12 (larutan 1%)

(Fath Keyes, 1959)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 14


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Sifat kimia :

a. Pemanasan dengan temperatur di atas 100 oC, maka hidrat akan kehilangan 11

molekul air sehingga akan dihasilkan trisodium phosphat monohidrat:

Na3PO4.12H2O Na3PO4.H2O + 11H2O

b. Trisodium phosphat dihasilkan dari reaksi antara natrium hidroksida dengan

disodium hidrogen phosphat:

Na2HPO4 + NaOH Na3PO4 + H2O

c. Disodium hidrogen phosphat pada saat pemanasan akan kehilangan air

membentuk sodium pyrophosphat:

2Na2HPO4 Na4P2O7 + H2O

d. Sodium dihidrogen phosphat pada saat pemanasan akan membentuk sodium

metaphosphat:

NaH2PO4 NaPO3 + H2O

(Perry. RH, 1999)

1.4.5 Tinjauan proses

Reaksi pembuatan trisodium phosphat dijalankan dengan dua tingkatan:

1. Pembuatan disodium phosphat

90oC

Na2CO3 (aq) + H3PO4 (l) Na2HPO4 (l) + H2O (l) + CO2 (g) Hf = -9.709,23

2. Pembentukan trisodium phosphat

90oC

Na2HPO4 (l) + NaOH (aq) Na3PO4 (l) + H2O (l) Hf = -7.056,63

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 15


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Pencampuran dilakukan pada suhu operasi 90°C. Larutan panas selanjutnya disaring

untuk menghilangkan bahan-bahan tak larut atau white mud dan diteruskan menuju

crystallizer. Kristal trisodium phosphat yang terbentuk dipisahkan dari mother liquor

dan kemudian dikeringkan di dalam rotary dryer dengan suhu di bawah 70°C

(Faith and Keyes, 1975)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 16


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

BAB II

DESKRIPSI PROSES

2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk

2.1.1 Spesifikasi bahan baku

1. Natrium karbonat

Wujud : padat dan higroskopis

Warna : putih

Titik lebur : 851 oC

Kemurnian : 95% (minimal)

Kandungan air : 4,78% (maksimal)

Impuritas : 0,22% (maksimal)

SiO2 = 0,2%

Na2SO4 = 0,02%

2. Asam phosphat

Wujud : cairan

Warna : tidak berwarna

Density (30oC) : 1,65 – 1,72

Kemurnian : 74% (minimal)

Kandungan air : 25,98% (maksimal)

Impuritas : 0,02% (maksimal)

Fe2O3 = 0,005 %

Al2O3 = 0,005%

Na2SO4 = 0,01%

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 17


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

3. Natrium hidroksida

Wujud : cair

Kemurnian : 50% (minimal)

Kandungan air : 49,95% (maksimal)

Impuritas : 0,05%

NaCl = 0,05 %

2.1.2 Spesifikasi produk

Trisodium phosphat

Bentuk : kristal

Kemurnian : 98% (minimal)

Kandungan air : 2% (maksimal)

2.2 Konsep Dasar

2.2.1 Dasar Reaksi

Proses ini menggunakan bahan baku natrium karbonat, asam phosphat, dan

natrium hidroksida. Reaksi berlangsung pada temperatur 90oC. Bahan baku natrium

karbonat dalam wujud padat, sedangkan reaksi berlangsung pada fase cair-cair sehingga

natrium karbonat dilarutkan terlebih dulu dalam mixing tank sampai dihasilkan larutan

Na2CO3 30%. Reaksi yang terjadi sebagai berikut:

90oC

Na2CO3 (aq) + H3PO4 (l) Na2HPO4 (l) + H2O (l) + CO2 (g) Hf = -9709,23

90oC

Na2HPO4 (l) + NaOH (aq) Na3PO4 (l) + H2O (l) Hf = -7056,63

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 18


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2.2.2 Tinjauan Termodinamika

Reaksi dapat berjalan eksotermis atau endotermis dapat ditentukan dengan

meninjau panas pembentukan standar (Hf) pada 298oC.

Reaksi 1: Na2CO3 (aq) + H3PO4 (l) Na2HPO4 (l) + CO2 (g) + H2O (l)

Hf298 = H produk - H reaktan

= ( -423.610 - 94.051 - 68.317 ) - ( -276.620 - 299.800)

= -9558 kal/mol

Reaksi 2: Na2HPO4 (l) + NaOH (aq) Na3PO4 (l) + H2O (l)

Hf298 = H produk - H reaktan

= ( -477.500 - 68.317 ) - ( -423.610 - 112.130 )

= -10077 kal/mol

Dari perhitungan didapatkan enthalpi pembentukan standar bernilai negatif, maka reaksi

pembentukan trisodium phosphat bersifat eksotermis.

Reaksi bersifat dapat balik (reversible) atau searah (irreversible) dapat

ditentukan dengan meninjau energi Gibbs (Go).

Reaksi 1: Na2CO3 (aq) + H3PO4 (l) Na2HPO4 (l) + CO2 (g) + H2O (l)

Go298 = Go produk - Go reaktan

= (-385,530 - 94,260 - 56.687) - (-251,360 - 265700)

= -19417 kal/mol

Go298 = -RT ln K298

-19417 = -1,987 x 298 x ln K298

ln K 298 = 32,79200711

K298 = 1,74336 x 1014

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 19


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Reaksi dijalankan pada temperatur 90˚C sehingga harga K pada 90˚C dapat dihitung:

K   H f 298  1 1 
ln  363  =     
 K 298   R   363 298 

ln K 363   9555 
=    0,000600883 
1,74336e14  1,987 

ln K363 = 35,68151105

K363 = 3,13533 x 1015

Dari perhitungan didapat nilai k >> 1, maka reaksi pembentukan Disodium phosphat

bersifat irreversible.

Reaksi 2 : Na2HPO4 (l) + NaOH (aq) Na3PO4 (l) + H2O (l)

Go298 = Go produk - Go reaktan

= (-431.300 – 56.687) – (-385.530 – 100.190)

= -2267 kal/mol

Go298 = -RT ln K298

-2.267 = -1,987 x 298 x ln K298

ln K 298 = 3,833474632

K298 = 45,99703905

Reaksi dijalankan pada temperatur 90oC sehingga harga K pada 90oC dapat dihitung:

K   H f 298  1 1 
ln  363  =     
 K 298   R   363 298 

ln K 363   10075 
=    0,000600883 
45,9970390 5  1,987 

ln K363 = 6,87533289

K363 = 9,68 x 102

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 20


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Dari perhitungan didapat nilai K>>1, maka reaksi pembentukan trisodium phosphat

bersifat irreversible.

2.2.3 Tinjauan Kinetika

Secara umum derajat kelangsungan reaksi ditentukan oleh:

1. Konstanta kecepatan reaksi

2. Orde reaksi

3. Konsentrasi reaktan

Hal ini dapat dilihat dari persamaan laju reaksi sebagai berikut:

Na2HPO4 (l) + NaOH (aq) Na3PO4 (l) + H2O (l)

k = 0,007263 + 0,687164 B 10T/(124,16048 – 1,653554) L /gmol.jam

A 1,132458

(Chemical Engineering Research Volume A-2)

dimana:

A = konsentrasi NaOH

B = konsentrasi Na2HPO4

T = temperatur (K)

Dari persamaan harga konstanta kecepatan reaksi diketahui bahwa pembentukan

trisodium phosphat dipengaruhi oleh temperatur. Semakin tinggi temperatur, harga k

makin besar dan meningkatkan tumbukan antar molekul.

2.2.4 Kondisi Operasi

Kondisi operasi dipilih pada temperatur 90oC karena pada temperatur ini

diperoleh konversi total trisodium phosphat 99,6%. Reaksi ini berlangsung pada tekanan

1,5 atm. Untuk menjaga kesempurnaan reaksi, maka natrium karbonat diberi sedikit

berlebih dari perbandingan mol teoritis (H3PO4 : Na2CO3 = 1 : 1,05). Besarnya

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 21


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

perbandingan mol umpan dimaksudkan agar reaksi bergeser ke arah pembentukan

produk trisodium phosphat.

2.3 Diagram Alir Proses

Proses pembuatan trisodium phosphat secara garis besar dibagi menjadi 5 tahap

proses yaitu:

1. Persiapan bahan baku

2. Pembentukan larutan disodium phosphat

3. Pembentukan larutan trisodium phosphat

4. Pengkristalan produk trisodium phosphat

5. Pengeringan trisodium phosphat

6. Pengambilan hasil produk trisodium phosphat

1. Persiapan bahan baku

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan trisodium phosphat adalah

natrium karbonat, asam phosphat, dan natrium hidroksida. Untuk keperluan ini

digunakan natrium karbonat 30%, asam phosphat 62%, dan natrium hidroksida 50%.

Bahan baku asam phosphat disimpan dalam tangki penyimpanan asam phosphat (T-01)

pada suhu 30oC dan tekanan 1 atm, kemudian diencerkan dalam (M-01) sampai

kadarnya menjadi 62% dari kadar mula-mula 74%. Asam phosphat dipompa (P-02)

menggunakan pompa jenis sentrifugal ke heat exchanger (HE-01) untuk dipanaskan

sampai suhu 90oC, kemudian dialirkan ke reaktor 1 (R-01).

Bahan baku natrium karbonat diangkut dari gudang menggunakan screw

conveyor (SC-01), selanjutnya secara vertikal diangkut menggunakan bucket elevator

(BE-01) menuju feed bin (FB-01) sebagai tempat penyimpanan sementara. Feed bin

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 22


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

berupa silinder tegak terbuka dengan dasar berbentuk conis dilengkapi dengan weight

feeder untuk mengatur laju umpan ke tangki pelarutan (M-02). Natrium karbonat dari

feed bin (FB) dilarutkan pada tangki pelarutan (M-02) yang dilengkapi dengan

pengaduk. Konsentrasi larutan natrium karbonat yang keluar dari tangki pelarutan 30%

berat Na2CO3.

Bahan baku natrium hidroksida yang disimpan dalam tangki penyimpanan

natrium hidroksida (T-02) kemudian dipompa (P-04) menuju HE-02 untuk dipanaskan

sampai temperatur 90oC kemudian dialirkan ke reaktor 2 (R-02).

2. Pembentukan disodium phosphat

Larutan asam phosphat dialirkan ke dalam reaktor (R-01) direaksikan dengan

natrium karbonat. Reaktor yang digunakan adalah mixed flow reactor yang dilengkapi

dengan pengaduk dan jaket pendingin. Sebagai media pendingin digunakan air dengan

suhu masuk 30oC. Kondisi operasi reaktor pada suhu 90oC dan tekanan 1,5 atm. Reaksi

yang terjadi dalam reaktor 1 adalah:


95 , 6%
Na2CO3 (aq) + H3PO4 (l) Na2HPO4 (l) + H2O (l) + CO2 (g)

Hasil reaksi berupa gas CO2 akan keluar melalui pipa pembuangan. Hasil utama pada

reaktor 1 yaitu disodium phosphat selanjutnya dipisahkan dari impuritasnya dalam

clarifying filter (F-01). Kotoran berupa cake dibuang melalui saluran pembuangan.

3. Pembentukan trisodium phosphat

Larutan disodium phosphat keluar dari clarifying filter selanjutnya ditampung

dalam tangki penampungan (T-03) kemudian dialirkan ke (R-02) untuk direaksikan

dengan natrium hidroksida 50%. Reaktor 2 juga dilengkapi dengan jaket pendingin dan

pengaduk. Kondisi operasi reaktor pada suhu 90oC dan tekanan 1,5 atm. Dalam reaktor

2 terjadi reaksi:

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 23


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

99 , 4%
Na2HPO4 (l) + NaOH (aq) Na3PO4 (l) + H2O (l)

Trisodium phosphat hasil reaksi yang masih bercampur dengan impuritas

dipompa menuju clarifying filter (F-02) untuk memisahkan kotoran yang ada. Kotoran

berupa cake dibuang melalui saluran pembuangan dan filtrat yang didapat ditampung

dalam tangki penampungan (T-04).

4. Pengkristalan trisodium phosphat

Filtrat dari tangki penampungan (T-04) dipompa menuju evaporator (EV) untuk

dipekatkan. Larutan jenuh keluar evaporator dengan suhu 95oC selanjutnya dipompa

menuju kristaliser (K), sedangkan uapnya dikondensasi pada barometrik kondensor

(BK) Proses kristalisasi dilakukan pada suhu 45oC menggunakan agitated cooling

crystallizer. Mother liquor dan kristal yang terbentuk dipisahkan melalui centrifuge

(CF). Mother liquor yang terbentuk ditampung dalam tangki penampung, kemudian

direcycle ke reaktor 1.

5. Pengeringan produk trisodium phosphat

Kristal yang telah dipisahkan dari centrifuge selanjutnya dikeringkan dalam

rotary dryer (RD) untuk menguapkan airnya pada suhu dibawah 70oC. Sebagai media

panas dalam rotary dryer digunakan udara panas.

6. Pengambilan hasil

Kristal TSP yang telah kering diangkut secara vertikal menggunakan bucket

elevator (BE-02) menuju silo (S), kemudian disalurkan ke gudang menggunakan belt

conveyor (BC) untuk disimpan.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 24


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2.4 Neraca Massa dan Neraca Panas

2.4.1 Neraca massa

1. Neraca massa pada tangki pengencer H3PO4

1 5
M-01
2

Gambar 2.1 Neraca massa pada tangki pengencer H3PO4

Tabel 2.1 Neraca massa pada tangki pengencer H3PO4

Neraca massa di M-01


Input Output
Komponen
1 2 3
H3PO4 2567,6696 2567,6696
H2O 901,4602 671,5788 1573,0390
Na2SO4 0,6940 0,6940
Total 4141,4025 4141,4025

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 25


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2. Neraca massa pada tangki pelarutan Na2CO3

3 6
M-02
4

Gambar 2.2 Neraca massa pada tangki pelarutan Na2CO3

Tabel. 2.2 Neraca massa pada tangki pelarutan Na2CO3

Neraca massa di M-02


Input Output
Komponen
4 5 6
Na2CO3 2777,2752 2777,2752
H2O 139,7407 6334,1364 6473,772
SiO 5,84690 5,84690
Na2SO4 0,5847 0,5847
Total 9257,5840 9257,5840

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 26


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

3. Neraca massa pada reaktor 1

7
5
8
R-01
6

21

Gambar 2.3 Neraca massa pada reaktor 1

Tabel 2.3 Neraca massa pada reaktor 1

Neraca massa di R-01


Input Output
Komponen 3 6 18 7 8
H3PO4 2567,6696 118,1773 118,1773
H2O 1573,0390 6473,8772 2632,5900 11151,1190
Na2SO4 0,6940 0,5847 1,2787
Na2CO3 2777,2752 273,0794 273,0794
SiO2 5,84690 5,84690
Na2HPO4 3720,5008
NaOH 58,6896 58,6896
Na3PO4 1066,3201 1066,3201
CO2 1152,8312
Total 17547,8429 17547,8429

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 27


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

4. Neraca massa pada filter 1

8 10
F-01

Gambar 2.4 Neraca massa pada filter 1

Tabel 2.4 Neraca massa pada filter 1

Neraca di massa di F-01


Input Output
Komponen 8 9 10
H3PO4 118,1773 118,1773
Na2CO 273,0794 273,0794
Na2HPO4 3720,5008 3720,5008
NaOH 58,6896 58,6896
Na3PO4 1066,3201 1066,3201
H2O 11151,1190 11151,1190
SiO2 5,8469 5,8469
NaSO4 1,2787 0,7288 0,5498
Total 16395,0117 16395,0117

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 28


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

5. Neraca massa pada reaktor 2

10 12
R-02
11

Gambar 2.5 Neraca massa pada reaktor 2

Tabel 2.5 Neraca massa pada reaktor 2

Neraca massa di R-02


Input Output
Komponen
10 11 12
H3PO4 118,1773 118,1773
Na2CO3 273,0794 273,0794
Na2HPO4 3743,9946 23,4938
NaOH 58,6896 1041,7402 58,6896
Na3PO4 1066,3201 5337,4550
H2O 11151,1190 1040,6985 12660,6005
Na2SO4 0,7288 0,7288
NaCl 1,0417 1,0417
Total 18473,2662 18473,2662

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 29


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

6. Neraca massa pada filter 2

12 14
F-02

13

Gambar 2.6 Neraca massa pada filter 2

Tabel 2.6 Neraca massa pada filter 2

Neraca massa di F-02


Input Output
Komponen
12 13 14
H3PO4 118,1773 118,1773
Na2CO3 273,0794 273,0794
Na2HPO4 23,4938 23,4938
NaOH 58,6896 58,6896
Na3PO4 5337,4550 5337,4550
H2O 12660,6005 12660,6005
Na2SO4 0,7288 0,4176 0,3112
NaCl 1,0417 0,6407 0,4011
Total 18473,2662 18473,2662

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 30


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

7. Neraca massa pada evaporator

15
14 16
E

Gambar 2.7 Neraca massa pada evaporator

Tabel 2.7 Neraca massa pada evaporator

Neraca massa di E
Input Output
Komponen
14 15 16
H3PO4 118,1773 118,1773
Na2CO3 273,0794 273,0794
Na2HPO4 23,4938 23,4938
NaOH 58,6896 58,6896
Na3PO4 5337,4550 5337,4550
H2O 12660,6005 3943,1894 8717,4111
Na2SO4 0,3112 0,3112
NaCl 0,4011 0,4011
Total 18472,2079 18472,2079

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 31


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

8. Neraca massa pada kristaliser

16 17
K

Gambar 2.8 Neraca massa pada kristaliser

Tabel 2.8 Neraca massa pada kristaliser

Neraca massa di K
Input Output
Komponen
16 17
H3PO4 118,1773 118,1773
Na2CO3 273,0794 273,0794
Na2HPO4 23,4938 23,4938
NaOH 58,6896 58,6896
Na3PO4 5337,4550 1067,4910
H2O 8717,4111 3088,3488
Na3PO4.12H2O 9899,0263
Na2SO4 0,2497 0,2497
NaCl 0,4011 0,4011
Total 14529,0185 14529,0185

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 32


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

9. Neraca massa pada centrifuge

17 19
C

18

Gambar 2.9 Neraca massa pada centrifuge

Tabel 2.9 Neraca massa pada centrifuge

Neraca massa C
Input Output
Komponen
17 18 19
H3PO4 118,1773 118,1773
Na2CO3 273,0794 273,0794
Na2HPO4 23,4938 23,4938
NaOH 58,6896 58,6896
Na3PO4 1067,4910 1067,4910
H2O 3088,2565 2632,5900 455,7588
Na3PO4.12H2O 9899,0263 9899,0263
Na2SO4 0,3112 0,3112
NaCl 0,4011 0,4011
Total 14529,0185 14529,0185

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 33


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

10. Neraca massa pada rotary dryer

20
19 21
RD

Gambar 2.10 Neraca massa pada rotary dryer

Tabel 2.10 Neraca massa pada rotary dryer

Neraca di RD
Input Output
Komponen
19 20 21
Na3PO4.12H2O 9899,0263 9899,0263
Na2HPO4 23,4938 23,4938
H2O 455,7588 254,4501 201,3087
Na2SO4 0,3112 0,3112
NaCl 0,4011 0,4011
Total 10378,9912 10378,9912

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 34


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2.4.2 Neraca panas

1. Neraca panas pada tangki pengencer H3PO4

Q(1) ,T=30 ˚C Q(5i)


M-01
Q(2), T=30 ˚C

Gambar 2.11 Neraca panas pada tangki pengencer H3PO4

Tabel 2.11 Neraca panas pada tangki pengencer H3PO4

Neraca Panas di M-01


Input Output
Q1 10889,6631
Q2 3357,8940
Q5i 87347,5385
∆Hs 73099,9815
Total 87347,5385

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 35


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2. Neraca panas pada heat exchanger 1

Q(5)i,T=53,8959 ˚C Q(5)o, T=90 ˚C


HE-01
Q(2)o, Q(S)i, T=120 ˚C

Gambar 2.12 Neraca panas pada heat exchanger 1

Tabel 2.12 Neraca panas pada heat exchanger 1

Neraca Panas di HE-01

Input Output

Q5i 87347,53853

Q5o 153570,9974

Qs 66223,4604

Total 153570,9990

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 36


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

3. Neraca panas pada tangki pelarutan Na2CO3

Q(3) ,T=30 ˚C Q(6i)


M-02
Q(4), T=90 ˚C

Gambar 2.13 Neraca panas pada tangki pelarutan Na2CO3

Tabel 2.13 Neraca panas pada tangki pelarutan Na2CO3

Neraca Panas di M-02


Input Output
Q3 4585,3216
Q4 411718,8665
Q6i 562242,1392
∆Hs 145937,9512
Total 562242,1392

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 37


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

4. Neraca Panas Pada heat exchanger 2

Q(6)i, T = 80,7 ˚C Q(6)o, T = 90 ˚C


HE-02
Q(S)o, Q(S)i, T = 120 ˚C

Gambar 2.14 Neraca Panas Pada heat exchanger 2

Tabel 2.14 Neraca Panas Pada heat exchanger 2

Neraca Panas di HE-02


Input Output

Q(6)i 562242,1392

Q(6)o 580986,0062

Qs 18743,8669

Total 580986,0062

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 38


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

5. Neraca panas pada heat exchanger 3

Q(18), T = 45 ˚C Q(18)o, T = 90 ˚C
HE-02
Q(S)o, Q(S)i, T = 120 ˚C

Gambar 2.15 Neraca panas pada heat exchanger 3

Tabel 2.15 Neraca panas pada heat exchanger 3

Neraca panas di HE- 03


Input Output
Q18i 65139,8025
Q18o 211704,3581
Qs 146564,5556
Total 211704,3581

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 39


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

6. Neraca panas pada reaktor 1

H(7)

Q(5)o, T = 90 ˚C

Q(6)o, T = 87 ˚C
R-01
Q(18)o, T = 90 ˚C Q(P)o, T = 45 ˚C

Q(P)i, T = 30 ˚C

Q(8), T = 90 ˚C

Gambar 2.16 Neraca panas pada reaktor 1

Gambar 2.16 Neraca panas pada reaktor 1

Neraca panas pada R-01


Input Output
Q5o 153570,999
Q6o 580986,0062
Q18o 211704,3581
Qpi -623276,6136
Q7 19050,70711
Q8 829692,0859
Qpo -2493106,4540
Qreff -1967348,411
Total -1644363,6610 -1644363,6610

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 40


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

7. Neraca panas pada filter 1

Q(8), T = 90 ˚C Q(10), T = 90 ˚C
F-01

Q(9), T = 90 ˚C

Gambar 2.17 Neraca panas pada filter 1

Tabel 2.17 Neraca panas pada filter 1

Neraca Panas pada F-01


Input Output
Q8 829692,0859
Q9 1631,160806
Q10 828060,9251
Total 829692,0859 829692,0859

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 41


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

8. Neraca panas pada heat exchanger 4

Q(11), T = 30 ˚C Q(11)o, T = 90 ˚C
HE-04
Q(S)o, Q(S)i, T = 120 ˚C

Gambar 2.18 Neraca panas pada heat exchanger 4

Gambar 2.18 Neraca panas pada heat exchanger 4

Neraca panas di HE-04


Input Output
Q11i 10335,13689
Q11o 134357,0713
H 124021,9344
Total 134357,0713 134357,0713

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 42


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

9. Neraca panas pada reaktor 2

Q(10)o, T = 90 ˚C

Q(11), T = 90 ˚C H Q(P)o, T = 45 ˚C
R-02
Q(P)i, T = 30 ˚C

Q(12), T = 90 ˚C

Gambar 2.19 Neraca panas pada reaktor 2

Tabel 2.19 Neraca panas pada reaktor 2

Neraca Panas pada R-02


Input Output
Q10 828060,9251
Q11o 134357,0713
Qpi 97224,7696
Q12 933194,5095
Qpo 388899,0784
Q ∆Hreff 262450,8219
Total 1322093,5879 1322093,5879

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 43


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

10. Neraca panas pada filter 2

Q(12), T = 90 ˚C Q(14), T = 90 ˚C
F-02

Q(13), T = 90 ˚C

Gambar 2.20 Neraca panas pada filter 2

Tabel 2.20 Neraca panas pada filter 2

Neraca panas pada F-02


Input Output
Q12 933194,5095
Q13 899,1347615
Q14 932295,3747
Total 933194,5095

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 44


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

11. Neraca panas pada evaporator

Q(15)

Q(14), T = 90˚C

E
Q(S), T = 120 ˚C

Q(C)

Q(16), T = 95 ˚C

Gambar 2.21 Neraca panas pada evaporator

Tabel 2.21 Neraca panas pada evaporator

Neraca panas di E
Input Output
Q14 932295,3747
Qs 3001864,0310
Q15 2519525,5120
Q16 727987,1420
Qc 686646,7510
Total 393459,4060

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 45


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

12. Neraca panas barometrik kondensor

Q(W), T = 30˚C

Q(15)i, T = 95 ˚C BK

Q(15)o, T = 72 ˚C

Gambar 2.22 Neraca panas barometrik kondensor

Tabel 2.22 Neraca panas barometrik kondensor

Neraca panas di BK
Input Output
Q15i 2519525,5120
Qw 1590132,1320
Q15o 4109657,6440
Total 4109657,6440

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 46


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

13. Neraca panas pada kristaliser

Q(16), T = 95 ˚C Q(17)
K
Q(P)i, T = 30 ˚C Q(P)o, T = 40 ˚C

Gambar 2.23 Neraca panas pada kristaliser

Tabel 2.23 Neraca panas pada kristaliser

Neraca panas di K
Input Output
Q16 727987,1425
Q(P)i 396811,3744
∆Qs 214789,746
Q17 149154,140
Q(P)o 1190434,123
Total 1339588,263 1339588,263

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 47


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

14. Neraca panas pada centrifuge

Q(17), T=45 ˚C Q(19), T = 45 ˚C


C

Q(18), T = 45 ˚C

Gambar 2.24 Neraca panas pada centrifuge

Tabel 2.24 Neraca panas pada centrifuge

Neraca panas di C
Input Output
Q(17) 149154,1396
Q(18) 65212,741
Q(19) 83941,399
Total 149154,1396 149154,140

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 48


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

15. Neraca panas pada rotary dryer

Q(20)

Q(19), T = 45 ˚C Q(21), T = 50 ˚C

Q(S)o, T = 52 ˚C RD Q(S)i, T = 65 ˚C

Gambar 2.25 Neraca panas pada rotary dryer

Tabel 2.25 Neraca panas pada rotary dryer

Neraca panas di RD
Input Output
Q(19) 83941,39852
Q(S)i 96241,58669
Q(20) 16570,386
Q(21) 98649,529
Q(S)o 64963,071
Total 180182,9852 180182,985

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 49


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2.5 Lay Out

2.5.1 Lokasi pabrik

Lokasi pabrik secara geografis akan sangat berpengaruh terhadap sukses dan

tidaknya kegiatan industri di pabrik tersebut. Suatu pabrik sebaiknya ditempatkan pada

suatu tempat dimana biaya produksi serta biaya distribusinya minimum. Faktor-faktor

lain seperti daerah ekspansi dan lingkungan juga harus dipergunakan sebagai bahan

pertimbangan untuk menentukan lokasi pabrik. Faktor-faktor lain yang harus

diperhatikan dalam menentukan lokasi pabrik adalah:

- Pemasaran

- Persediaan buruh

- Sumber tenaga dan bahan bakar

- Pajak dan peraturan daerah

- Persediaan bahan makanan

- Karakteristik tempat

- Iklim

- Fasilitas transportasi

- Persediaan air

- Perlindungan terhadap banjir dan kebakaran

- Keadaan masyarakat sekitar

Selain hal-hal di atas dalam menentukan lokasi suatu pabrik ada beberapa

orientasi, yaitu:

a. Orientasi bahan mentah (raw material oriented)

Penentuan lokasi suatu pabrik berdasarkan jarak antara bahan mentah dengan

pabrik. Jadi pabrik didirikan dekat sumber bahan mentah.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 50


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

b. Orientasi pasar (market oriented)

Penentuan lokasi pabrik berdasarkan jarak antara pabrik dengan daerah hasil

pemasaran hasil produksi.

c. Junction oriented

Penentuan lokasi pabrik berdasarkan jarak antara pabrik dengan sumber bahan

mentah dan jarak antara pabrik dengan pasar.

Sifat-sifat bahan baku maupun produk juga digunakan sebagai bahan

pertimbangan penentuan lokasi suatu pabrik. Misal pabrik dengan “weight loosing”,

dimana hasil produksi jauh lebih ringan bila dibandingkan dengan bahan bakunya, maka

lokasi pabrik sebaiknya terletak dekat dengan sumber bahan baku. Sedangkan bila

sebaiknya, “weight gaining” dimana produk lebih berat dibanding bahan bakunya, maka

sebaiknya pabrik terletak di daerah pemasaran.

2.5.2 Lay out pabrik

Setelah proses flow diagram tersusun, sebelum perancangan pemipaan struktural

dan listrik dimulai, maka lay out proses pabrik dan peralatan harus direncanakan

terlebih dahulu.

Perencanaan lay out pabrik meliputi perencanaan lahan penyimpanan, lahan

proses, dan handling area. Pertimbangan–pertimbangan yang diperlukan dalam lay out

pabrik adalah:

1. Pabrik trisodium phosphat merupakan pabrik baru (bukan pengembangan) sehingga

dalam menentukan lay out tidak dibatasi oleh bangunan yang ada.

2. Berdasarkan data kebutuhan TSP yang terus meningkat dari tahun ke tahun, maka

pengembangan pabrik di masa mendatang sangat diperlukan. Untuk itu perlu

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 51


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

disediakan areal perluasan/pengembangan pabrik yang tidak berjauhan dengan

pabrik lama.

3. Tipe dan kualitas produk.

4. Distribusi bahan baku, bahan jadi, air, dan listrik.

5. Keadaan lingkungan ,cuaca, dan sosial.

6. Keamanan terhadap bahaya kebakaran, peledakan, dan gas beracun sehingga dalam

perencanaan lay out selalu diusahakan untuk memisahkan sumber api dan panas dari

sumber bahan yang mudah terbakar dan meledak.

7. Pengaturan terhadap penggunaan lantai ruangan dan elevasi.

8. Bentuk bangunan.

9. Cara pemeliharaan proses.

Selain itu dalam perancangan lay out pabrik juga perlu diperhatikan:

a. Diusahakan daerah perluasan proses tidak berjauhan dengan daerah proses lama.

b. Kantor diusahakan berjauhan dengan daerah proses, sehingga para pegawai kantor

memperoleh ketenangan dalam bekerja.

c. Ruang kontrol cukup dekat dengan unit-unit proses, tetapi jauh dari yang high risk.

d. Unit utilitas harus cukup dekat dengan unit proses tetapi harus tetap aman dari high

risk.

e. Cooling tower dan bak air harus di daerah terbuka.

f. Tangki penyimpan yang high risk letaknya harus cukup jauh/terpisah dari unit-unit

lainnya.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 52


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Secara garis besar lay out pabrik ini dibagi menjadi beberapa daerah utama, yaitu:

1. Daerah administrasi/perkantoran, laboratorium, dan ruang kontrol

- Daerah administrasi merupakan pusat kegiatan administrasi pabrik yang mengatur

kelancaran operasi.

- Laboratorium dan ruang kontrol sebagai pusat pengendali proses, kualitas, dan

kuantitas bahan yang akan diproses serta produk yang akan dijual.

2. Daerah proses

Daerah ini merupakan daerah tempat alat-alat proses diletakkan dan proses

berlangsung.

3. Daerah pergudangan umum, bengkel dan garasi

4. Daerah utilitas

Adapun perincian luas tanah sebagai bangunan pabrik dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 2.26 Perincian luas tanah dan bangunan pabrik

No Lokasi Ukuran (m) Luas (m2)


1 Pos keamanan 2 (5 x 5) 50
2 Area parker 25 x 50 1250
3 Perkantoran 50 x 40 2000
4 Masjid 20 x 20 400
5 Poliklinik 20 x 5 100
6 Kantin 20 x 5 100
7 Laboratorium 10 x 30 300
8 Garasi 20 x 20 400
9 Bengkel 25 x 20 500
10 Gudang bahan baku 13 x 50 650
11 Gudang produk 13 x 50 650
12 Daerah utilitas 50 x 42 2100
13 Daerah proses 250 x 100 25000
14 Daerah pengolahan limbah 50 x 42 2100
15 Daerah perluasan 50 x 100 5000
16 Jalan/taman - 8000
17 Aula 30 x 20 600
18 Pemadam kebakaran (PMK) 20 x 5 100

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 53


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

19 Perumahan 100 x 60 6000


Total 55300

Pada prarancangan pabrik trisodium phosphat, lay out pabrik dapat dilihat pada

gambar 2.26.

POS
KEAMANAN GARASI AREA PARKIR TAMAN

PERKANTORAN AULA MASJID KANTIN POLIKLINIK

POS
GUDANG BAHAN BAKU LABORATORIUM
PEMADAM KEAMANAN

KEBAKARAN

BENGKEL

AREA PROSES

UTILITAS

AREA
PENGOLAHAN GUDANG PRODUK
LIMBAH

AREA
PERLUASAN
Jalan Raya
PERUMAHAN
Jalan di Area Pabrik

Batas Bangunan
Batas Area Pabrik

Gambar 2.26 Lay out pabrik

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 54


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 55


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2.5.3 Lay out peralatan

Dalam perancangan lay out peralatan proses pada pabrik ada beberapa hal yang

perlu dipertimbangkan yaitu:

1. Aliran bahan baku dan produk

Aliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan keuntungan ekonomis

yang besar serta menunjang keamanan dan kelancaran produksi.

2. Aliran udara

Aliran udara di dalam dan sekitar area proses perlu diperhatikan supaya lancar. Hal

ini bertujuan untuk menghindari terjadinya stagnasi udara pada suatu tempat yang

dapat menyebabkan akumulasi bahan kimia yang berbahaya sehingga dapat

membahayakan keselamatan para pekerja. Disamping itu perlu diperhatikan arah

hembusan angin.

3. Cahaya

Penerangan seluruh pabrik harus memadai. Pada tempat-tempat proses yang

berbahaya dan beresiko tinggi perlu diberikan penerangan tambahan.

4. Lalu lintas pekerja

Dalam perancangan lay out alat perlu diperhatikan agar pakerja dapat mencapai

seluruh alat proses dengan cepat dan mudah. Apabila terjadi gangguan alat proses

dapat segera diperbaiki. Selain itu kemampuan pekerja selama menjalankan

tugasnya perlu dperhatikan.

5. Pertimbangan ekonomi

Dalam menempatkan alat-alat proses pada pabrik diusahakan agar dapat menekan

biaya operasi dan menjamin kelancaran serta keamanan produksi pabrik sehingga

dapat menguntungkan dari segi ekonomi.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 56


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

6. Jarak antar alat proses

Untuk alat proses yang mempumyai tekanan dan suhu operasi yang tinggi sebaiknya

dipisahkan dari alat proses lainnya sehingga jika terjadi ledakan atau kebakaran

pada alat tersebut tidak membahayakan alat proses lainnya.

Tata letak alat-alat proses harus dirancang sedemikian rupa sehingga:

- Kelancaran proses produksi dapat terjamin.

- Dapat mengefektifkan penggunaan luas lantai.

- Biaya material handling menjadi rendah dan menyebabkan turunnya pengeluaran

untuk capital yang tidak penting. Jika lay out peralatan proses sedemikian rupa

sehingga urut-urutan proses produksi lancar, maka perusahaan tidak perlu membeli

alat angkutan yang biayanya mahal.

- Karyawan mendapat kepuasan kerja, maka produktifitas kerja mereka juga akan

meningkat.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 57


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

BAB III
SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

3.1 Tangki Penyimpanan Asam Phosphat

Kode T- 01 dan T-02

Fungsi Tempat menyimpan bahan baku asam phosphat

Kondisi 1. Temperatur = 30 oC

2. Tekanan = 1 atm

3. Wujud = cair

Tipe Silinder vertikal dengan flat bottom dan conical roof

1. Jumlah =2

2. Diameter = 80 ft

3. Tinggi = 12 ft

4. Jumlah Course =2

Bahan Carbon Steel SA-283 Grade D

Course 1 1. Panjang Course = 25 ft

2. Tebal Shell = 6 ft

3. Lebar plate = 0,3750 in

Course 2 1. Panjang Course = 25 ft

2. Tebal Shell = 6 ft

3. Lebar plate = 0,1875 in

Tinggi head 318,3798 ft

Tebal head 0,5 in

Tinggi total 330,3798 ft

Volume total 13999,2373 ft3

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 58


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

3.2 Pompa

Kode P- 03
Fungsi Mengalirkan larutan Na2CO3 dari mixer (M-02) menuju ke

reaktor (R-01)

Tipe Pompa sentrifugal


Kapasitas 2,3596 m3/jam
Bahan Kontruksi Carbon Steel SA-283 grade D
BHP 0,4195 HP
Power motor 1 HP
Ukuran pipa Diameter nominal = 1 ½ in
Schedule number = 40
Inside diameter (ID) = 1,9 in
Outside diameter (OD) = 2,0362 in

3.3 Heat Exchanger

Kode HE- 01

Fungsi Menaikkan temperatur cairan asam phosphat dari tangki

pengenceran pada suhu 53,8 oC sampai suhu 90 oC

Tipe Double pipe heat exchanger

Bahan Carbon Steel SA-283 Grade D

Jumlah 4 buah

Panjang hairpin 80 ft

Jumlah hairpin 2 buah

Susunan hairpin Seri

Aliran fluida Counter current

Annulus IPS 2 (fluida panas)

Inner pipe IPS 1 ¼ (fluida dingin)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 59


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Annulus Inner pipe

39,1141 Btu/jam.ft2.0F h outside, Btu/jam. Ft2. 0F 1259,6018 Btu/jam


ft2.0F

A = 74,0943 ft2

UC = 37,9361 Btu/jam ft2.0F

UD = 100 Btu/jam ft2.0F

Rd perhitungan = 0,0164

Rd minimum = 0,0065

0,0151 psi P perhitungan 0,8060 psi

10 psi P yang diijinkan 10 psi

3.4 Reaktor

Kode R- 02

Fungsi Tempat terjadinya reaksi antara disodium phosphat dengan natrium hidroksida
Tipe Reaktor tangki berpengaduk dengan jaket pendingin

Bahan konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade D

Jumlah 2 buah

Tekanan desain 30,5555 psi

Kapasitas reaktor 1478,9979 ft3

ID 12,3504 ft

OD 12,3921 ft
Tinggi vessel 19,5112 ft

Tinggi head 2,3453 ft

Tinggi silinder 14,8205 ft

Tebal head 3/16 in

Tebal head 3/16 in

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 60


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Pengaduk

Kecepatan putar pengaduk 58,8428 rpm

Power pengaduk 7 Hp

Diameter impeller 4,1168 ft

Lebar buffle 0,4117 ft

Jaket pendingin

Tinggi jaket 12,3504 ft

Tebal jaket 3/16 ft

Tebal shell jaket 5/16 in

3.5 Evaporator

Fungsi Memekatkan larutan trisodium phosphat

Jenis Short Tube Vertical Evaporator Multi Effect

Kapasitas air teruapkan 5703,8760 lb/jam

Bentuk Silinder tegak

Dimensi Diameter = 3,0328 ft

Tinggi total = 13,5617 ft

Tebal shell = 3/16 in

Tebal head = 1/4 in

Tutup atas/bawah Standart dished head

Ukuran tube Diameter = 1 in

Panjang = 6 in

Jumlah = 158 buah

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 61


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

BAB IV

UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

4.1 Unit Pendukung Proses

Unit pendukung proses atau sering disebut dengan unit utilitas merupakan

bagian penting untuk menunjang berlangsungnya suatu proses dalam pabrik. Unit

pendukung proses yang terdapat dalam pabrik trisodium phosphat ini antara lain:

1. Unit pengadaan dan pengolahan air

Unit ini berfungsi untuk menyediakan kebutuhan air mulai dari pengolahannya

hingga siap digunakan untuk air proses, air sanitasi, air umpan boiler, dan air

pendingin.

2. Unit pengadaan steam

Unit ini berfungsi untuk proses pemanasan pada HE dan Evaporator.

3. Unit pengadaan listrik

Unit ini berfungsi untuk menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak pada

peralatan proses maupun untuk penerangan. Listrik disuplai dari PLN dan generator

sebagai cadangan bila listrik dari PLN mengalami gangguan.

4. Unit pengadaan bahan bakar

Unit ini berfungsi menyediakan bahan bakar yang digunakan untuk keperluan boiler

dan generator.

5. Unit pengadaan udara tekan

Udara tekan digunakan untuk menjalankan sistem instrumentasi di seluruh area

proses dan utilitas.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 62


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

6. Unit pengolahan limbah

Unit ini berfungsi untuk mengolah limbah yang dihasilkan dari seluruh area pabrik

sebelum dibuang kelingkungan.

4.1.1 Unit Pengadaan Air

Pada prarancangan pabrik Trisodium Phosphate ini, kebutuhan air untuk pabrik

disuplai dari air laut. Penggunaan air laut dengan pertimbangan letak pabrik dekat

dengan laut dan jumlah air laut yang besar dan melimpah untukmemenuhi kebutuhan

pabrik. Penyediaan air ini digunakan untuk :

a. Air Pendingin

Air pendingin cooling water digunakan sebagai media pendingin pada alat

reaktor, kristalizer,dan barometik kondensor. Sumber air diambil dari air laut yang

telah diolah sehingga memenuhi syarat sebagai air pendingin. Penggunaan air laut

sebagai media pendingin disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :

- Air laut dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya murah

- Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi

- Tidak dibutuhkan cooling tower, karena air laut langsung dibuang ke laut kembali

dengan melewatkannya pada waterfall.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air laut sebagai air pendingin adalah:

- Partikel-partikel besar/makroba (makhluk hidup laut dan konstituen lain)

- Partikel-partikel kecil/mikroba laut (ganggang dan mikroorganisme laut) yang

dapat menyebabkan fouling.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 63


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Syarat air sebagai cooling water dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Persyaratan Air sebagai Cooling Water

Parameter Nilai
pH 8-10
Konduktivitas 1000-5000 μs/cm
Nitrit (NO2) 400-600 ppm
Cl/Alkalinitas/ NH4/ Fe 5 ppm/ 100 ppm/ 5 ppm/ 0,05 ppm
Suspended Solid/ Cu/ SO4 3 ppm/ trace / 20 ppm
Bakteri 5000 koloni/ml
(PT. Pupuk Kalimantan Timur, 2016)

b. Air Umpan Boiler

Air umpan boiler merupakan air yang digunakan untuk menghasilkan steam

yang akan digunakan dalam proses pabrik.Untuk memperoleh saturated steam,

digunakan demineralized yang dialirkan dari boiler feed (BFW) tank ke dalam boiler

yang bekerja pada tekanan 6 atm.

Sebelum BFW dipanaskan, BFW memiliki banyak impurities yang harus

dihilangkan atau dikurangi terlebih dahulu. Tabel 4.1 mensajikan impurities dari BFW

serta masalah yang akan ditimbulkan dari impurities tersebut.

Tabel 4.2 Impurities BFW serta masalah yang ditimbulkan

Impurities Masalah yang ditimbulkan


Garam kalsium dan magnesium Dapat menimbulkan scale pada boiler
dan Fe terlarut, dan adanya
senyawa organic
Oily matter dan suspended solids Dapat menimbulkan endapan pada
boiler dan foaming pada boiler
Senyawa karbonat, bikarbonat Dapat menimbulkan korosi pada boiler
dan garam hidroksi seperti
NaHCO3, CaCO3, dan NaOH
Oksigen terlarut Menimbulkan korosi pada boiler

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 64


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Untuk mencegah terjadinya hal-hal tersebut, biasanya BFW akan diolah terlebih

dahulu sebelum dialirkan ke dalam boiler. Salah satu caranya adalah dengan

menambahkan bahan aditif ke dalam BFW.

Untuk menghilangkan oksigen terlarut dalam BFW, perlu ditambahkan bahan

aditif yaitu oxygen scavenger. Dengan berkurangnya oksigen terlarut dalam BFW, maka

akan mengurangi potensi terjadinya korosi pada boiler. Untuk mengurangi potensi

terjadinya scaling, perlu ditambahkan bahan aditif anti-scaling yaitu fosfat.

Penambahan fosfat juga berfungsi sebagai inhibitor korosi.

Air yang digunakan sebagai umpan boiler harus memenuhi persyaratan agar

tidak menimbulkan beberapa masalah, antara lain:

- Zat-zat yang dapat menyebabkan korosi

Korosi yang terjadi di dalam boiler disebabkan karena air mengandung larutan-

larutan asam dan gas-gas terlarut seperti O2, CO2, H2S, dan NH3.

- Zat yang menyebabkan kerak (scale forming).

Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan dan suhu tinggi, yang

biasanya berupa garam-garam karbonat dan silikat.

- Zat yang menyebabkan foaming.

Air yang diambil dari proses pemanasan biasanya menyebabkan foaming pada

boiler karena adanya zat-zat organik, anorganik dan zat-zat yang tak larut dalam

jumlah besar. Efek alkalinitas terjadi akibat alkalinitas yang tinggi.

Berikut ini merupakan spesifikasi yang harus dipenuhi oleh boiler feed water

sebelum dipanaskan di dalam boiler.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 65


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Karakteristik air umpan dalam boiler tercantum dalam Tabel 4.2.

Tabel 4.3. Persyaratan Air Umpan Boiler

Parameter Pengendalian Batas


pH 9,2 – 10,2
Total Solid Maksimal 1000 ppm
Total Suspended Solid Maksimal 40 ppm
Total Alkalinity Maksimal 60 ppm sebagai NaOH
Kadar SiO2 Maksimal 5 ppm
Konduktivitas Maksimal 0,5 – 2 μS/cm
Kadar PO42- 3 – 10 ppm
Kadar N2H4 0,02 – 0,04 ppm
(PT. Petrokimia Gresik, 2015)

c. Air Sanitasi

Air yang digunakan untuk rumah tangga pabrik termasuk kebutuhan air

laboratorium dan kantor. Syarat air sanitasi mengacu pada syarat mutu air minum yang

diatur oleh Menteri Kesehatan RI yang ditunjukkan Tabel 4.3.

Tabel 4.4. Syarat Mutu Air Minum

No Parameter Satuan Syarat-syarat Keterangan


Min diijinkan

A. FISIKA
1 Bau tidak berbau
2 TDS mg/L 500
3 Kekeruhan Skala NTU 5
4 Rasa tidak berasa
0
5 Suhu Suhu udara ± 3 C
6 Warna Skala TCU 15
A. KIMIA
1. Kimia Anorganik
1 Air raksa mg/L 0,001
2 Alumunium mg/L 0,2
3 Arsen mg/L 0,01
4 Balium mg/L 0,7
5 Besi mg/L 0,3
6 Flouridda mg/L 1,5
7 Kadmium mg/L 0,003
8 Kesadahan mg/L 500

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 66


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

9 Klorida mg/L 250


10 Kromium mg/L 0,05
11 Mangan mg/L 0,4
12 Natrium mg/L 200
13 Nikel Mg/L 0,07
14 Nitrat mg/L 50
15 Nitrit mg/L 3
16 pH 6,5-8,5
17 Selenium mg/L 0,01
18 Seng mg/L 3
19 Sianida mg/L 0,07
20 Sulfat mg/L 250
21 Uranium mg/L 0,015
22 Tembaga mg/L 2
23 Timbal mg/L 0,01
2.Kimia Organik
1 Aldrin dan dieldrin mg/L 0,00003
2 Benzena mg/L 0,01
3 Chlorite mg/L 0,7
4 Chlrodane mg/L 0,0002
5 Chloroform mg/L 0,03
6 2,4 D mg/L 0,03
7 DDT mg/L 0,001
8 1,2 Dichloroethane mg/L 0,05
9 1,1 Dichloroethane mg/L 0,0005
10 Fenoprop mg/L 0,009
11 Hexachlorobenzene mg/L 0,00006
12 Lindane mg/L 0,002
13 Metolachlor mg/L 0,01
14 Pentachlorophenol mg/L 0,009
15 Styrene mg/L 0,02
16 2,4,6 trichlorophenol mg/L 0,2
17 Zat organik mg/L 10
3.Mikrobiologi
1 E.Coli Jml/100ml 0
2 Total koliform Jml/100ml 0
4.Radio aktivitas
1 Aktivitas alpha mg/L 0,1
2 Aktivitas beta mg/L 1
(Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 67


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

4.1.2 Pengolahan Air

Air laut dapat dijadikan air pendingin, air umpan boiler dan air sanitasi

harus melalui beberapa tahapan pengolahan. Hal ini disebabkan air laut masih

mengandung kadar mineral yang cukup besar sehingga perlu adanya pengolahan

secara fisik dan kimia. Tahapan pengolahan air laut secaraumum ditunjukkan

oleh Gambar 4.1

Screen

Injeksi Klorin
Unit
Pengolahan Awal Bak Penampungan

Air Pendingin

Klarifier

Send Filter

Filtered Tank Storage

Unit Desalinasi

Potable Water Tank

Unit Demineralisasi
Air Sanitasi
Air Proses

Unit Deaerator

Demin Water

Air Umpan Boiler

Gambar 4.1. Diagram Pengolahan Air

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 68


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Deskripsi Pengolahan Air

a. Unit Pengolahan Awal

Air laut masuk disaring terlebih dahulu dengan bar screen untuk

menghilangkan sampah dengan ukuran > 10 cm kemudian dilanjutkan dengan

penyaringan menggunakan travelling screen untuk menyaring sampah yang

lolos dari bar screen. Air kemudian diinjeksikan dengan sodium hipochloride

(NaOCl) secara kontinyu. Hal ini bertujuan untuk mencegah pertumbuhan

mikroorganisme dalam air. Air kemudian dimasukkan kedalam bak

penampung.

Dari bak penampung, kemudian air dipompa menuju klarifier

namun terlebih dahulu diinjeksikan Al2(SO4)3 dan Ca(OH)2 tepatnya di static

mixer, Al2(SO4)3 dan Ca(OH)2 digunakan sebagai koagulant yang berfungsi

untuk mengikat suspended solids sehingga terbentuk flok-flok.

Kemudian tepat di klarifier (center well) diinjeksikan polimer yang

berfungsi sebagai flokulant yang berfungsi mengikat flok-flok yang terbentuk

akibat ditambahkan koagulant. Dimana flok-flok yang terbentuk diendapkan

secara gravitasi sambil diaduk menggunakan pengaduk berkecepatan rendah.

Lumpur (flok-flok) yang diendapkan akan di-blowdown tiap 30 menit selama

60 sekon, air yang keluar dari bagian atas (over flow) dialirkan ke sand filter

kemudian dilewatkan ke active carbon filter yang berisi karbon aktif, dimana

karbon aktif ini berfungsi untuk menghilangkan bahan kimia organik dan klorin

yang dapat menyebabkan terdegradasinya membran, kemudian air setelah

melewati active carbon filter di tampung di filtered water tank dan di pompa

dengan filtered water pump ke reserve osmosis di unit desalinasi.


Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 69
Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

b. Unit Desalinasi

Unit desalinasi merupakan unit yang bertugas menghasilkan air bebas

garam dari air laut. Dalam unit ini menggunakan membrane reverse osmosis.

Reverse osmosis (RO) merupakan teknologi penyulingan air dengan

menggunakan membran semipermeable dimana terjadi proses perpindahan air

dari larutan yang konsentrasinya rendah menuju larutan dengan konsentrasi

lebih tinggi disebabkan adanya tekanan osmosis. Proses ini membutuhkan

tekanan hidrostatik lebih besar daripada tekanan osmotiknya sehingga air dapat

mengalir melalui membran semipermeable. Membran yang digunakan jenis

thin film composite.

Air dari filtered water tank masuk ke cartridge filter, sebelum masuk

cartridge filter diinjeksikan Sodium Bisulfit dan anti scalant. Anti scalant

berfungsi untuk mengurangi terjadinya scaling pada membran RO yaitu

mencegah terbentuknya scalant kalsium fosfat dan kalsium karbonat. Sodium

Bisulfit digunakan untuk mengurangi klorin pada air sampai di bawah 0,03 ppm

untuk mencegah terjadinya kerusakan pada membran. Setelah melewati

cartridge filter air dipompa menuju ke RO.

Produk yang berhasil melewati membrane RO (permeat)

merupakan air bebas garam yang siap digunakan namun sebelum masuk ke

Portable Water Tank Storage, air diinjeksikan NaOH untuk

mengontrol pH air. Air pada ini digunakan untuk potable water dan fire water

(hydrant) sedangkan retentat adalah air garam yang tertahan di membran di

kembalikan ke laut.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 70


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

c. Unit Demineralisasi

Unit demineralisasi merupakan unit yang bertugas menghilangkan

mineral-mineral (Ca2+, Fe2+, Mg2+, Na2+, HCO3-, SO42-, Cl- dan lain-lain) yang

terdapat dalam air menggunakan ion exchanger. Demineralisasi diperlukan

karena air umpan boiler harus memenuhi syarat :

 Tidak menimbulkan kerak yang dapat menyebabkan rendahnya efisiensi

operasi pada proses.

 Tidak mengandung gas-gas yang dapat menyebabkan korosi terutama

gas Oksigen (O2) dan karbondioksida (CO).

Unit demineralisasi terdiri dari :

a) Kation Exchanger

Air dari unit demineralisasi kemudian dilewatkan dalam kolom

kation exhanger yang berisi resin RH, yaitu suatu polimer dengan rantai

karbon R yang mengikat ion H+. Reaksi yang terjadi :

X+ + n RH → RnX + n H+ .........................................(1)

Dimana X+ adalah logam X. Dalam hal ini logam akan diikat oleh resin.

Jika resin telah jenuh, maka dilakukan regenerasi dengan sistem back

wash. Reaksi yang terjadi :

RnX + HY → XY + n RH.............................................................(2)

b) Anion Exchanger

Seperti pada kation exchanger, pada anion exchanger terjadi

pertukaran ion dimana ion negatif akan diikat oleh resin. Reaksi yang

terjadi :

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 71


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

X- + n ROH → RnX + n OH.......................................(3)

Dimana X- adalah ion X negatif. Dalam hal ini ion akan diikat oleh resin.

Jika resin telah jenuh, maka dilakukan regenerasi dengan sistim back

wash. Reaksi yang terjadi :

RnX + n YOH → XY + n ROH.........................................(4)

Air yang keluar dari unit ini diharapkan mempunyai pH sekitar 6.1-6.9

dan selanjutnya sebagian digunakan sebagai air proses (fluida proses) dan

sebagian lagi dikirim ke unit demineralized water storage sebagai

penyimpan sementara sebelum diproses lebih lanjut sebagai BFW.

d. Unit Deaerator

Air yang telah melalui unit demineralisasi masih mengandung

gas-gas yang dapat menyebabkan korosif seperti gas O2 dan CO2. Oleh

sebab itu perlu dihilangkan di unit deaerator yaitu unit penghilangan gas-

gas penyebab korosi. Pada unit ini gas diturunkan kadar gasnya menjadi 5

ppm. Di dalam deaerator diinjeksikan bahan kimia berupa hidrazin (N2H2)

yang berfungsi untuk mengikat oksigen berdasarkan reaksi (5).

2 N2H2 + O2 → 2 N2 + H2O …………………………………. (5)

Ditambahkan pula larutan phosphat (Na3PO4H2O) untuk mencegah

terbentuknya kerak dan ditambahkan dispersan untuk mencegah

penggumpalan phosphat. Setelah itu air masuk ke Demin Water Tank dan

siap digunakan.

(Sumber : Utilitas Kawasan Indutri Kujang Cikampek)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 72


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

4.1.3 Kebutuhan air

1. Kebutuhan air pendingin dan air proses

Kebutuhan air untuk pendingin dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.5 Kebutuhan air untuk pendingin

Kode Nama Alat Kebutuhan


R01 Reaktor 1 -623276,6136
R02 Reaktor 2 97224,7696
BK Barometik Kondensor 1590132,1320
K Kristaliser 396811,3744
Total 1460891,6624

Jadi total kebutuhan air untuk pendingin = 1460891,6624 kg/jam

= 3506,1400 m3/hari

Diperkirakan air pendingin yang hilang 20 % sehingga kebutuhan make up air untuk

pendingin = 701,2279 m3/hari.

2. Kebutuhan air untuk steam

Tabel 4.6 Kebutuhan air untuk steam

Kode Nama alat Kebutuhan


HE1 Heat Exchanger 1 66223,4604
HE2 Heat Exchanger 2 18743,8669
HE3 Heat Exchanger 3 146564,5556
HE4 Heat Exchanger 4 124021,9344
EV Evaporator 3001864,0310
Total 3357417,8483

Diperkirakan steam yang hilang 20 % karena kebocoran.

Jadi total kebutuhan air untuk steam = 337414,8483 kg/jam

= 8057,8028 m3/hari

Kebutuhan make up air untuk steam = 1611,5605 m3/hari

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 73


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

3. Kebutuhan air untuk proses

Tabel 4.7 Kebutuhan air untuk proses

Kode Nama Alat Kebutuhan(kg/jam)


M01 Tangki Pengencer 1 901,4602
M02 Tangki Pengencer 2 139,7407
Total 1041,2010

Kebutuhan air untuk air proses = 1041,2010 kg/jam

= 24,9888 m/hari

4. Kebutuhan air untuk sanitasi

a. Air untuk karyawan kantor

Kebutuhan air untuk karyawan = 40 liter/orang/hari

Sehingga untuk 204 orang diperlukan air sebanyak

= 40 liter/hari/orang × 204 orang

= 8160 liter/hari

= 8,16 m3/hari

b. Air untuk laboratorium

Diperkirakan untuk laboratorium sebesar = 2500 liter/hari

= 2,5 m3/hari

c. Air untuk pembersihan, pemeliharaan taman, dan lain-lain

Diperkirakan sebesar 10000 liter/hari = 10 m3/hari

Total air sanitasi = (8,16 + 2,5 + 10) m3/hari

= 20,66 m3/hari

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 74


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

4.2 Unit Pengadaan Steam

4.2.1 Kebutuhan steam

Kebutuhan steam di pabrik trisodium phosphat digunakan untuk memenuhi

kebutuhan panas pada alat penukar panas. Steam yang dibutuhkan dihasilkan oleh

boiler. Kebutuhan steam dapat dilihat pada tabel 4.2 sebesar 3357417 kg/jam. Untuk

menjaga kemungkinan kebocoran pada saat distribusi, jumlah steam dilebihkan

sebanyak 20 %.

Jumlah steam = 1,2 × 3357417,8483 kg/jam

= 4028901,4180 kg/jam

= 1827106,7930 lbm/jam

4.2.2 Perhitungan kapasitas boiler

Total kebutuhan saturated steam sebesar 4028901kg/jam. Untuk menjaga

kemungkinan terbentuk uap air pada saat distribusi, jumlah steam dilebihkan 10%. Jadi,

kebutuhan saturated steam:

= 1,1 x 4028901 kg/jam

= 4431791 kg/jam x 2,20462 lb/kg = 977041 lb/jam

Blow down 10% dari steam yang dihasilkan = 97704 lb/jam

Umpan air masuk boiler = Blow down + steam yang dihasilkan

= (97704+ 977041) lb/jam = 1074745 lb/jam

Kondensat yang kembali = 90% dari steam yang dihasilkan

= 0,9 x 1074745 lb/jam = 96727 lb/jam

Kondensat yang hilang = 10% dari steam yang dihasilkan

= 0,1 x 977041 lb/jam = 97704 lb/jam

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 75


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Make up air untuk boiler = kondensat yang hilang + blow down

= (97704+ 97704) lb/jam = 195408 lb/jam

Dari Severn halaman 140, didapatkan rumus :

Q = ms(h – hf)

Di mana : Q = kapasitas boiler

ms = massa steam

h = entalpi steam pada P dan T tertentu (BTU/lb)

Kondisi steam masuk:

Temperature = 159,34°C, tekanan = 6 atm

Make up air pada suhu 30°C dari steam table diperoleh hL = 54,03 BTU/lb. kondensat

kembali pada suhu 159,34°C, dari steam table diperoleh hL = 289,16 BTU/lb. Dari

steam table, pada tekanan 6 atm dan temperature 159,34°C diperoleh hG = 1.200

BTU/lb. Karena steam yang masuk terdiri dari 10% fresh feed (make up water) dan 90%

kondensat, maka:

hf = (0,1 x HL 30°C) + (0,9 x HL 159,34°C)

hf = (0,1 x 54,03 BTU/lb) + (0,9 x 289,16 BTU/lb) = 265,647 BTU/lb

Q = 977041 lb/jam x (1,200 BTU/lb – 265,647 BTU/lb)

Q = 9130358 BTU/jam

Efisiensi boiler = 85%

Q aktual = = 10 BTU/jam

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 76


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

4.2.3 Perhitungan Luas Perpindahan Panas

Boiler yang digunakan adalah water tube boiler karena kebutuhan steam besar.

Dari Severn halaman 140, konversi panas menjadi daya adalah:

HP =

HP = = 320,8 HP

Dari Severn halaman 126:

Ditentukan luas bidang pemanasan adalah 10 ft²/Hp.

Jadi, total heating surface = 3208 ft².

4.2.4 Kebutuhan Bahan Bakar Boiler

Bahan bakar yang digunakan untuk boiler adalah Solar.

Heating value : 19561 BTU/lb

Efisiensi : 80%

Densitas : 54,26 lb/ft³

Kebutuhan bahan bakar untuk boiler:

mf =

mf = = 7779,78 lb/jam

Volume bahan bakar, ft³/jam = 143,37 ft³/jam

Kebutuhan/hari = 143,37 x 24 = 3440 ft³/hari = 121,52 liter/hari

4.2.5 Spesifikasi Boiler

Tipe : Water tube boiler

Jumlah : 1 buah

Rate Steam : 1074745 lb/jam


Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 77
Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Heating Surface : 3208ft².

Rate Bahan Bakar : 143,37 ft³/jam

Bahan Bakar : Solar

Temperatur : 159,34°C

Tekanan : 6 atm

4.3 Unit Pengadaan Tenaga Listrik

Pada prarancangan pabrik trisodium phosphat ini, kebutuhan akan tenaga listrik

dipenuhi oleh PLN dan generator. Generator yang digunakan adalah generator arus

bolak-balik yaitu berdasarkan pertimbangan tenaga dapat dinaikkan atau diturunkan

sesuai dengan kebutuhan menggunakan transformator. Generator yang digunakan jenis

generator AC 3 phase dengan pertimbangan:

1. Tenaga listrik stabil dan daya lebih besar.

2. Kawat penghantar yang digunakan lebih sedikit.

Kebutuhan listrik untuk pabrik meliputi:

1. Listrik untuk keperluan proses dan pengolahan air

Kebutuhan listrik untuk peralatan proses dan keperluan pengolahan air dapat

diperkirakan sebagai berikut:

a. Keperluan proses

Tabel.8 Kebutuhan listrik untuk proses

Kode Nama alat Hp Jumlah Total


P – 01 Pompa feed H3PO4 ke M–01 1 1 1
P – 02 Pompa feed H3PO4 dari M-01 ke 1 1 1
R–01
P – 03 Pompa feed Na2CO3 dari M-02 ke 1,5 1 1,5
R-01
P – 04 Pompa feed NaOH ke R-02 1 1 1
P – 05 Pompa produk R-01 ke F-01 1,5 3 4,5
P – 06 Pompa larutan F-01 ke T-04 1 1 1
Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 78
Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

P - 07 Pompa larutan dari T-04 ke R-02 1 1 1

P – 08 Pompa produk R-02 ke F-02 1,5 3 4,5


P – 09 Pompa larutan dari F-02 ke T-05 1 1 1

P – 10 Pompa larutan dari T-05 ke EV 1 1 1


P – 11 Pompa hasil EV ke K 1 1 1
P – 12 Pompa larutan dari C ke HE-03 1 1 1

P - 13Pompa kondensat 1 1 1
- Pengaduk M–01 8 1 8
- Pengaduk M–02 8 1 8
- Pengaduk R–01 10 3 30
- Pengaduk R–02 10 3 30
K Kristaliser 43 2 86
C Centrifuge 18 1 18
RD – 01 Rotary dryer 11 1 11

SC Screw conveyor 1 dan 2 2 2 4


BC Belt conveyor 2 1 2
BE Bucket elevator 2 2 4
Total 221,5

b. Keperluan utilitas

Tabel 4.9 Kebutuhan listrik untuk utilitas

Nama Alat Hp Jumlah Total Hp


Pompa raw water 2 2 4
Pompa softener 2 1 2
Pompa deaerator 2 1 2
Pompa sanitasi 2 2 4
Pompa pendingin 2 1 2
Pompa boiler 5 2 10
Pompa kondensat 2 1 2
Pompa pengolahan limbah 3 1 3
Pompa bahan baker 2 2 4
Draft fan cooling tower 10 1 10
Kompresor udara tekan 10 1 10
Total 54

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 79


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Kebutuhan total listrik = listrik proses + listrik utilitas

= 221,5 Hp + 54 Hp

= 275,5 Hp

Jika diketahui 1 Hp = 0,7475 kW

Maka power yang dibutuhkan = 275,5 × 0,7475

= 205,94 kW

2. Kebutuhan listrik untuk penerangan dan AC

Besarnya tenaga listrik yang dibutuhkan untuk penerangan proses dipakai standar

yang terdapat dalam buku Perry, edisi 3 pg. 1758.

Tabel 4.10 Kebutuhan lumen

Bangunan Luas (m2) Ft2 Cd Lumen


Pos keamanan 50 538,196 20 10763,911
Area parker 1250 13454,889 10 134548,889
Perkantoran 2000 21527,822 30 645834,667
Masjid 400 4305,564 15 64583,467
Poliklinik 100 1076,391 10 10763,911
Kantin 100 1076,391 10 10763,911
Laboratorium 300 3229,173 30 96875,2
Garasi 400 4305,564 10 43055,644
Bengkel 500 5381,956 20 107639,111
Gudang bahan baku 650 6996,542 10 69965,422
Gudang produk 650 6996,542 10 69965,422
Utilitas 2100 22604,213 30 678126,4
Proses 25000 269097,778 30 8072933,333
Pengolahan limbah 2100 22604,213 25 565105,333
Perluasan 5000 53819,556 - -
Jalan / taman 8000 86111,289 10 861112,889
Aula 600 6458,347 10 64583,467
PMK 100 1076,391 10 10763,911
Perumahan 6000 64583,467 15 968751,999
Total 12486136,89

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 80


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Untuk area dalam bangunan digunakan lampu fluorescent 40 W. Dari Perry ed.3

pg.1758, lumen output tiap lampu instant starting daylight adalah 1920 lumen.

a. Jumlah lumen di dalam ruangan = 10882314,13 lumen

b. Jumlah lampu yang digunakan = 10882314,13 / 1920

= 5667,87 buah

= 5668 buah

Untuk jalan/taman, parkir, pengolahan limbah, area tangki-tangki, dan area

perluasan (area di luar ruangan) digunakan lampu mercury 250 W. Lumen output

tiap lampu adalah 10000 lumen.

a. Jumlah lumen di luar ruangan = 1603822,755 lumen

b. Jumlah lampu yang digunakan = 1603822,755 / 10.000

= 160,38 buah = 161 buah

c.Total daya penerangan = (5668 × 40) + (161 × 250)

= 266970 W

= 266,97 kW

d. Listrik untuk AC diperkirakan sebesar 15000 watt (15 kW)

e. Kebutuhan listrik untuk instrumentasi diperkirakan 10 kW

Total kebutuhan listrik = 205,94 kW + 266,97 kW + 15 kW + 10 kW

= 497,91 kW

Faktor keamanan 10 %, maka total kebutuhan listrik menjadi:

= 1,1 × 497,91 kW

= 547,7 kW

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 81


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut di atas diperoleh dari generator yang

merupakan cadangan bila listrik dari PLN mengalami gangguan. Generator digunakan

dengan efisiensi 80%.

547 ,7 kW
Input generator =
0,8

= 684,63 kW

Ditetapkan input generator sebesar 800 kW, sehingga untuk keperluan lain masih

tersedia = (800 – 684,63) kW

= 115,37 kW

Spesifikasi generator:

Tipe = AC Generator

Kapasitas = 800 kW

Tegangan = 220/360 Volt

Efisiensi = 80 %

Phase = 3 phase

Jumlah = 2 buah

Bahan bakar = solar

4.4 Unit Penyedia Bahan Bakar

Unit ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pada boiler dan

generator. Bahan bakar yang digunakan adalah solar yang diperoleh dari Pertamina.

Pemilihan didasarkan pada pertimbangan bahan bakar cair:

1. Mudah didapat.

2. Kesetimbangannya terjamin.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 82


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

3. Mudah dalam penyimpanan.

Bahan bakar yang digunakan yaitu:

1. Jenis bahan bakar : solar

2. Heating value : 19440 Btu/lb

3. Efisiensi bahan bakar : 80 %

4. Sg solar : 0,8691

5. Densitas solar : 54,26 lb/ft3

Kapasitas input generator = 800 kW (800000 W)

= 800000 W / 0,029407 Btu/jam

= 27204407,11 Btu/jam

27204407 ,11
Kebutuhan solar =
(0,8  0,8691  19.440)

= 1509,54 lb/jam

= 27,818 ft3/jam

4.5 Unit Penyedia Udara Tekan

Udara tekan digunakan untuk menjalankan sistem instrumentasi di seluruh area

proses dan utilitas, pembersihan alat pengaduk, dan lain-lain. Udara tekan dihasilkan

dengan mengkompresikan udara luar menggunakan kompresor dan didistribusikan

melalui pipa-pipa. Untuk memenuhi kebutuhan udara tekan, maka digunakan 2

kompresor (1 sebagai cadangan). Udara tekan yang dihasilkan harus bersifat kering,

bebas minyak, dan tidak mengandung partikel-partikel lainnya, dan harus dipanaskan

terlebih dahulu.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 83


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

4.6 Unit Pengolahan Limbah

Yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran dalam limbah sehingga aman

untuk dibuang. Limbah yang dihasilkan oleh pabrik trisodium phospat antara lain

limbah buangan sanitasi, limbah proses utilitas misalnya sisa regenerasi resin, blow

down cooling water, bocoran-bocoran pabrik (back wash filter dari pompa dan

kompresor) dan lain sebagainya.

1. Unit Pengolahan Air Buangan Sanitasi

Air buangan sanitasi yang berasal dari seluruh toilet di kawasan pabrik

dikumpulkan dan diolah dalam unit stabilisasi dengan menggunakan lumpur aktif,

aerasi dan desinfektan Ca-hypochlorite.

2. Air Berminyak Dari Mesin Proses

Air berminyak berasal dari buangan pelumas pada pompa dan alat lain. Pemisahan

dilakukan berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Minyak di bagian atas dialirkan

ke penampung minyak dan pengolahannya dengan pembakaran didalam tungku

pembakar, sedangkan air di bagian bawah dialirkan ke penampungan akhir

kemudian dibuang.

3. Air Sisa Proses

Berdasarkan pengolahannya, maka pengolahan air buangan (limbah), dapat dibagi

menjadi tiga tahapan yaitu :

a. Proses Netralisasi

Limbah air sisa proses merupakan limbah cair yang dihasilkan dari

kegiatan proses produksi, seperti impuritas hasil dari peroses filtrasi dan air sisa

regenerasi. Impuritas pada proses filtrasi ini berupa SiO₂, Na₂SO₄, dan NaCl

akan dialirkan pada bak penampungan dan dilakukan proses netralisasi bersama
Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 84
Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

dengan air sisa regenerasi dari unit penukar ion dan unit demineralisasi.

Penetralan dilakukan dengan menggunakan H₂SO₄ jika pH air buangannya lebih

dari 7,0 dan dengan menggunakan NaOH jika PH nya kurang dari 7,0. Airyang

netral dialirkan ke kolam penampungan akhir bersama-sama dengan aliran air

dari pengolahan yang lain dan blow down.

b. Pengolahan secara biologis

Setelah tahap netralisasi, dilakukan tahap selanjutnya yaitu pengolahan

secara biologis dengan sistem aerob untuk mengurangi bahan- bahan organik

melalui mikroorganisme. Tahap ini dilakukan karena limbah mengandung

BOD rendah , COD tinggi yang berasal dari proses air pencucian pada alat

centrifuge, minyak dan bahan organik yang berasal dari air buangan dan

pelumas pada pompa. Pada pengolahan secara biologis terdapat dua proses

yaitu :

Proses penambahan oksigen

Proses penambahan oksigen adalah salah satu usaha dari pengambilan zat

pencemar sehingga konsentrasi zat pencemar akan berkurang. Proses

penambahan oksigen dilakukan dengan cara memasukkan udara ke dalam air

limbah, menggunakan nozzle yang diletakkan ditengah-tengah pada dasar bak

aerasi. Proses ini akan meningkatkan kecepatan kontak antara gelembung udara

dengan air limbah tersebut. Sehingga proses pemberian oksigen akan berjalan

lebih cepat. Konsentrasi okigen terlarut dalam unit aerasi harus dijaga diatas

0,5 – 1,0 mg/l. Udara yang dimasukkan berasal dari udara luar yang

dipompakan ke dalam air limbah oleh pompa tekan pada tekanan 6-8 psi,

dengan waktu aerasi 5-6 jam.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 85


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Proses Pertumbuhan mikroorganisme

Mikroorganisme yang digunakan dari lumpur aktif yang

mengandungberbagai ragam mikroorganisme termasuk bakteri dan protozoa.

Mikroorganisme ini diperlukan untuk menguraikan bahan organik di dalam air

limbah yang dimasukkan sebelum masuk bak aerasi.

Pada permulaannya mikroorganisme berkembang biak secara konstan

dan agak lambat pertumbuhannya karena adanya suasana baru pada air limbah.

Setelah beberapa jam, mikroorganisme mulai tumbuh berlipat ganda (fase

akselerasi). Setelah tahap ini berakhir, terdapat mikroorganisme yang tetap dan

ada yang terus meningkat jumlahnya (log fase). Selama log fase diperlukan

makanan dengan menambahkan pupuk urea dan amonium sulfat sebagai

nutrien. Sehingga terjadi pertumbuhan mikroorganisme yang meningkat dan

penurunan jumlah makanan, akibatnya jumlah mikroorganisme dan makanan

tidak seimbang. Pada akhirnya makanan akan habis dan kematian

mikroorganisme terus meningkat. Setelah jumlah makanan habis dipergunakan,

maka jumlah kematian akan lebih besar dari jumlah pertumbuhannya, pada saat

ini mikroorganisme menggunakan energi simpanan untuk pernafasannya

sampai energy simpanannya habis yang kemudian akan mati. Proses ini dapat

menghasilkan penurunan BOD yang tinggi (90%).

c. Proses Sedimentasi

Dari bak aerasi kemudian dialirkan ke bak pengendapan. Pada proses ini

terjadi pengendapan padatan dari mikroorganisme yang mati. Prosesnya

dilakukan pada bak pengendap pertama yang dilanjutkan pada bak pengendap

kedua. Hasil pengendapan berupa lumpur yang sebagian diaktifkan kembali

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 86


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

untuk dialirkan ke bak aerasi sedangkan sisaya sekitar 2% lumpur yang

terbuang setiap hari. Lumpur yang dibuang bisa digunakan sebagai pupuk bila

tidak berbahaya, jika berbahaya dimasukkan kedalam incinerator untuk

dibakar, sehingga tidak membahayakan. Airnya yang telah jernih ditampung di

bak bio kontrol untuk selanjutnya dialirkan ke sungai.

Air Limbah Masuk

Bak Equalisasi Bak


Air Limbah Keluar
(Netralisasi) Tangki Aerasi Pengendapan

Penggunaan Kembali
Lumpur Aktif Pembuangan
Sludge Lumpur
Filter

Gambar 4.2. Diagram Alir Pengolahan Limbah Cair

4. Limbah gas buang

Untuk menghindari pencemaran udara dari bahan-bahan buangan gas maka

dilakukan penanganan dengan cara membuat stack/cerobong asap dengan ketinggian

tertentu sebagai alat pembuangan asap.

4.7. Laboratorium

Laboratorium merupakan bagian yang sangat penting dalam menunjang

kelancaran proses produksi dan menjaga mutu produk. Sedangkan peran yang lain

adalah pengendalian pencemaran lingkungan, baik udara maupun limbah cair.

Laboratorium kimia adalah sarana untuk mengadakan penelitian bahan baku,

proses maupun produksi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan dan menjaga kualitas

atau mutu produksi perusahaan. Analisa yang dilakukan dalam rangka pengendalian

mutu meliputi analisa bahan baku dan analisa proses, dan analisa kualitas produk.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 87


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Tugas laboratorium antara lain :

1. Memeriksa bahan baku yang akan digunakan.

( sudahkah memenuhi persyaratan proses dan diijinkan atau tidak)

2. Menganalisa dan meneliti produk yang akan dipasarkan.

( sudahkah memenuhi standar pada yang diperbolehkan beredar dipasaran atau

tidak)

3. Memeriksa kadar zat-zat yang dapat menyebabkan pencemaran pada buangan

pabrik.

Laboratorium melaksanakan tugasnya dalam kelompok kerja shift A dan shift B.

Kelompok Shift A

Kelompok ini bertugas melakukan analisa khusus, yaitu analisa yang sifatnya

tidak rutin dan menyediakan reagen kimia yang diperlukan oleh laboratorium. Dalam

membantu kelancaran kinerja kelompok shift, kelompok ini melaksanakan tugasnya di

laboratorium utama dengan tugas-tugas antara lain:

a. Menyediakan reagen kimia untuk analisa laboratorium.

b. Melakukan analisa terhadap bahan buangan penyebab polusi.

c. Melakukan penelitian atau percobaan untuk membantu kelancaran produksi.

Kelompok Shift B

Kelompok ini melaksanakan tugas pemantauan dan analisa-analisa rutin terhadap

proses produksi. Dalam melaksanakan tugasnya di bagi 4 regu, yaitu 3 regu bekerja dan

1 regu libur. Dengan menggunakan sistem bergilir yaitu 3 kerja shift selama 24 jam dan

masing-masing shift kerja selama 8 jam.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 88


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Berikut alat-alat utama Laboratorium

Alat-alat utama yang digunakan dalam laboratorium yaitu:

a. AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer)

Alat yang digunakan untuk mengukur kandungan logam-logam berat.

b. Conductivity Meter

Alat yang digunakan untuk mengukur konduktivitas zat terlarut dalam air.

c. Refraktometer digital ATAGO

Alat untuk mengukur kadar garam pada bahan baku natrium hiroksida dan

natrium karbonat.

d. SERA Phospate test kit

Alat untuk mengukur kadar phospate pada bahan baku asam phospate dan

produk trisodium phospate.

e. Hidrometer

Alat yang digunakan untuk mengukur spesifik gravitasi.

f. pH meter

Alat yang digunakan untuk mengetahui derajat keasaman larutan

g. Spektrofotometer

Alat yang digunakan untuk menganalisa konsentrasi suatu senyawa yang

terlarut dalam air.

h. Turbidimeter

Alat yang digunakan untuk mengukur kekeruhan pada limbah yang dihasilkan

pabrik.

h.Viscosimeter

Alat yang digunakan untuk mengukur viskositas


Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 89
Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

4.7.1 Program Kerja Laboratorium

Dalam upaya pengendalian mutu produk pabrik Trisodium Phosphate ini

mengoptimalkan aktivitas laboratorium untuk pengujian mutu. Aktivitas

pengendalian mutu ini dilakukan dari awal proses (bahan baku) hingga akhir

proses menghasilkan produk. Analisanya meliputi :

 Bahan baku asam phospat yang dianalisa kadar asam phospatnya dan

impuritasnya.

 Bahan baku sodium hidroksida yang dianalisa kadar sodium hidroksida dan

impuritasnya.

 Bahan baku sodium karbonat yang dianalisa kadar sodium karbonatnya dan

impuritasnya

 Produk Trisodium phosphate, yang dianalisa kadar kemurnian produk yaitu

98% trisodium phosphate dan 2% kandungan air dan impuritasnya.

Untuk mempermudah pelaksanaan program kerja laboratorium, maka laboratorium di

pabrik ini dibagi menjadi 3 bagian:

a. Laboratorium pengamatan

Kerja dan tugas dari laboratorium adalah melakukan analisa secara fisika. Semua

stream yang berasal dari proses produksi maupun tangki, serta mengeluarkan

“Certificate of Quality” untuk menjelaskan spesifikasi hasil pengamatan. Jadi,

pemeriksaan dan pengamatan dilakukan terhadap bahan baku dan produk.

b. Laboratorium analitik

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 90


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Kerja dan tugas laboratorium ini adalah melakukan analisa sifat-sifat dan

kandungan kimia terhadap bahan baku, bahan pendukung, produk akhir, analisa air yang

merupakan bahan pembantu, termasuk kerak dan bahan kimia yang digunakan.

c. Laboratorium penelitian dan pengembangan

Kerja dan tugas dari laboratorium ini adalah melakukan penelitian dan

pengembangan terhadap permasalahan yang berhubungan dengan kualitas material

terkait dalam proses untuk meningkatkan hasil akhir. Sifat dari laboratorium ini tidak

rutin dan cenderung melakukan penelitian mengenai hal-hal yang baru untuk keperluan

pengembangan.Dalam pengembangan tugasnya, dilakukan penelitian terhadap kondisi

lingkungan terhadap pengaruh keberadaan pabrik serta mengadakan pengembangannya

untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul sebagai akibat dari adanya proses

industri.

4.7.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Keselamatan kerja merupakan hal penting dari perlindungan tenaga kerja yang berkaitan dengan alat kerja, mesin, bahan dan
proses pengolahan, tempat kerja dan lingkungannya, serta cara pengerjaannya.

Tujuan keselamatan kerja:

1. Melindungi tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan

meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.

2. Menjamin keselamatan orang lain yang berada di lingkungan kerja.

3. Memelihara sumber produksi dan digunakan secara aman dan efisien.

Untuk pelaksanaan program keselamatan kerja, disediakan perlengkapan

pakaian seragam kerja bagi tiap karyawan. Selain itu perusahaan juga menyediakan alat-

alat pelindung diri yang disesuaikan dengan kondisi dan jenis pekerjaan. Peralatan

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 91


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

safety harus dipakai oleh setiap karyawan yang berada dan bekerja di plant atau daerah

proses. Perlengkapan safety yang harus dipakai:

1. Sepatu safety.

2. Safety goggle (kacamata safety).

3. Ear muff / ear plug, yaitu penutup telinga yang dipakai untuk mengurangi suara

bising dari mesin.

4. Safety helmet, yaitu alat pelindung kepala.

5. Masker, yaitu penutup hidung dan mulut untuk menyaring udara yang dihisap.

6. Breathing apparatus, yaitu alat bantu pernafasan dimana dipakai jika udara

sekeliling kotor sekali atau beracun.

Ijin keselamatan kerja dibuat untuk meyakinkan bahwa setiap yang dapat

menimbulkan bahaya dapat dikerjakan dengan aman dan tidak menimbulkan hal-hal

yang tidak diinginkan.

Jenis-jenis pekerjaan yang memerlukan ijin keselamatan kerja:

1. Setiap pekerjaan yang dapat menimbulkan panas atau api seperti welding, grinding,

cutting, dan drilling.

2. Setiap pekerjaan di daerah bertekanan tinggi, seperti:

a. Daerah di sekitar tangki penyimpanan produk.

b. Daerah sekitar reaktor.

3. Setiap pekerjaan yang mengandung unsur radiasi/radioaktif.

4. Setiap pekerjaan untuk memasuki vessel/tank.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 92


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Adapun tindakan pencegahan yang dilakukan oleh perusahaan adalah:

1. Penyediaan alat pencegah kebakaran dan kebocoran.

Fasilitas pemadam kebakaran seperti fire hydrant perlu ditempatkan pada tempat-

tempat strategis, disamping itu disediakan pula portable fire figthing equipment

pada setiap ruangan dan tempat-tempat yang mudah dijangkau.

2. Pemberian penerangan, latihan, dan pembinaan agar setiap pekerja yang ada di

tempat dapat mengetahui cara melakukan pencegahan jika terjadi kecelakaan,

kebakaran, peledakan, dan kebocoran pipa yang berisi zat berbahaya.

3. Pemberian penerangan mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 93


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

BAB V
MANAJEMEN PERUSAHAAN

5.1 Bentuk Perusahaan

Bentuk perusahaan yang direncanakan pada prarancangan pabrik trisodium

phosphat ini adalah Perseroan Terbatas (PT). Perseroan Terbatas merupakan bentuk

perusahaan yang mendapatkan modalnya dari penjualan saham dimana tiap sekutu turut

mengambil bagian sebanyak satu saham atau lebih. Saham adalah surat berharga yang

dikeluarkan oleh perusahaan atau PT tersebut dan orang yang memiliki saham berarti

telah menyetorkan modal ke perusahaan, yang berarti ikut pula memiliki perusahaan.

Dalam Perseroan Terbatas pemegang saham hanya bertanggung jawab menyetor

sepenuhnya jumlah yang disebutkan dalam tiap-tiap saham. Pabrik trisodium phosphat

yang akan didirikan direncanakan mempunyai:

Bentuk : Perseroan Terbatas (PT)


Lapangan usaha : Industri trisodium phosphat

Lokasi perusahaan : Gresik, Jawa Timur

Alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini adalah didasarkan atas beberapa faktor
sebagai berikut:
1. Mudah untuk mendapatkan modal.

2. Tanggung jawab pemegang saham terbatas sehingga kelancaran produksi hanya

dipegang oleh pimpinan perusahaan. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu

sama lain (pemilik perusahaan adalah para pemegang saham dan pengurus

perusahaan adalah direksi beserta stafnya yang diawasi oleh dewan komisaris)

sehingga kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin, karena tidak terpengaruh

dengan berhentinya pemegang saham, direksi beserta stafnya, atau karyawan

perusahaan.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 94


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

3. Efisiensi dari manajemen

Para pemegang saham dapat memilih orang yang ahli sebagai dewan komisaris dan

direktur utama yang cukup cakap dan berpengalaman.

4. Lapangan usaha lebih luas

Suatu PT dapat menarik modal yang sangat besar dari masyarakat sehingga dengan

modal ini PT dapat memperluas usahanya.

5. Merupakan badan usaha yang memiliki kekayaan tersendiri yang terpisah dari

kekayaan pribadi.

6. Mudah mendapatkan kredit dari bank dengan jaminan perusahaan yang ada.

7. Mudah bergerak di pasar modal.

Ciri-ciri Perseroan Terbatas (PT) yaitu Perseroan Terbatas didirikan dengan akta
notaris berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, besarnya modal ditentukan
dalam akta pendirian dan terdiri dari saham-saham, pemiliknya adalah para pemegang
saham yang memilih satu direksi yang memimpin jalannya perusahaan. Pembinaan
personalia sepenuhnya diserahkan kepada direksi tersebut dengan memperhatikan
hukum-hukum perburuhan.

5.2 Struktur Organisasi

Salah satu faktor yang menunjang kemajuan perusahaan adalah struktur organisasi

yang terdapat dan dipergunakan oleh perusahaan tersebut. Untuk mendapatkan suatu

sistem yang baik maka perlu diperhatikan beberapa pedoman, antara lain perumusan

tujuan perusahaan jelas, pendelegasian wewenang, pembagian tugas kerja yang jelas,

kesatuan perintah dan tanggung jawab, sistem pengontrol atas pekerjaan yang telah

dilaksanakan, dan organisasi perusahaan yang fleksibel. Dengan berdasar pada pedoman

tersebut maka akan diperoleh struktur organisasi yang baik, salah satunya sistem line

and staff. Pada sistem ini, garis kekuasaan lebih sederhana dan praktis. Demikian pula

kebaikan dalam pembagian tugas kerja seperti yang terdapat dalam sistem organisasi

fungsional, sehingga seorang karyawan hanya akan bertanggung jawab pada seorang

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 95


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

atasan saja. Sedangkan untuk mencapai kelancaran produksi maka perlu dibentuk staff

ahli yang terdiri dari orang-orang yang ahli pada bidangnya. Staff ahli akan memberikan

bantuan pemikiran dan nasehat kepada tingkat pengawas demi tercapainya tujuan

perusahaan. Bagan struktur organisasi dapat dilihat pada gambar 5.1.

Ada dua kelompok orang-orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi

line dan staff ini, yaitu:

1. Sebagai staff yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas sesuai dengan

keahliannya, dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran-saran kepada unit

operasional.

2. Sebagai garis atau line yaitu orang-orang yang menjalankan tugas pokok organisasi

dalam rangka mencapai tujuan.

Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan dalam pelaksanaan tugas sehari-

harinya diwakili oleh dewan komisaris yang dipimpin oleh presiden komisaris,

sedangkan tugas untuk menjalankan perusahaan dilaksanakan direktur dibantu oleh

manajer produksi serta manajer keuangan dan umum, dimana manajer produksi

membawahi bidang teknik dan produksi, sedangkan manajer keuangan dan umum

membawahi bidang pemasaran, keuangan, dan umum.

Manajer - manajer ini membawahi beberapa kepala bagian yang bertanggung

jawab atas bawahannya, sebagai bagian dari pendelegasian wewenang dan tanggung

jawab. Masing-masing kepala bagian akan membawahi beberapa seksi yang dikepalai

oleh kepala seksi dan masing-masing seksi akan membawahi dan mengawasi para

karyawan perusahaan pada bidang masing-masing. Karyawan perusahaan akan dibagi

dalam beberapa kelompok regu yang dipimpin oleh masing-masing kepala regu, dan

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 96


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

masing-masing kepala regu akan bertanggung jawab kepada kepala pengawas pada

masing-masing seksi.

Manfaat adanya struktur organisasi adalah:

- Menjelaskan dan menjernihkan persoalan mengenai pembatasan tugas, tanggung

jawab, wewenang, dan lain-lain.

- Sebagai bahan orientasi untuk pejabat.

- Penempatan pegawai yang lebih tepat.

- Penyusunan program pengembangan manajemen.

- Mengatur kembali langkah kerja dan prosedur kerja yang berlaku bila terbukti

kurang lancar.

Bagan struktur organisasi dapat dilihat pada Gambar 5.1

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 97


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 98


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

5.2 Tugas dan Wewenang

5.2.1 Pemegang saham

Pemegang saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan modal untuk

kepentingan pendirian dan berjalannya operasi perusahaan tersebut. Kekuasaan tertinggi

pada perusahaan yang mempunyai bentuk Perseroan Terbatas (PT) adalah Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS). Pada RUPS tersebut para pemegang saham berwenang:

- Mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris.

- Mengangkat dan memberhentikan dewan direksi.

- Mengesahkan hasil-hasil serta neraca perhitungan untung rugi tahunan dari

perusahaan.

5.2.2 Dewan komisaris

Dewan komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari pemilik saham,

sehingga dewan komisaris akan bertanggung jawab terhadap pemilik saham. Tugas-

tugas dewan komisaris meliputi:

- Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijaksanaan umum, target

perusahaan, alokasi sumber-sumber dana, dan pengarahan pemasaran.

- Mengawasi tugas-tugas direktur.

- Membantu direktur dalam tugas-tugas yang penting.

5.2.3 Dewan direksi

5.2.3.1 Direktur

Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan dan bertanggung

jawab sepenuhnya terhadap maju mundurnya perusahaan. Direktur bertanggung jawab

kepada dewan komisaris atas segala tindakan dan kebijaksanaan yang diambil sebagai

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 99


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

pimpinan perusahaan. Direktur membawahi manajer produksi serta manajer keuangan

dan umum. Tugas direktur antara lain:

1. Melaksanakan kebijakan perusahaan dan mempertanggungjawabkan pekerjaannya

pada pemegang saham pada akhir masa jabatannya.

2. Menjaga stabilitas organisasi perusahaan dan membuat kontinuitas hubungan yang

baik antara pemilik saham, pimpinan, konsumen, dan karyawan.

3. Mengangkat dan memberhentikan kepala bagian dengan persetujuan rapat

pemegang saham.

4. Mengkoordinir kerjasama dengan direktur produksi serta direktur keuangan dan

umum.

5.3.3.2 Manajer

Secara umum tugas manajer adalah mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi

pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungannya sesuai dengan garis-garis yang diberikan

oleh pimpinan perusahaan. Manajer bertanggung jawab kepada direktur, terdiri dari

manajer produksi serta manajer keuangan dan umum.

Tugas manajer produksi antara lain:

1. Bertanggung jawab kepada direktur dalam bidang produksi dan teknik.

2. Mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala-kepala

bagian yang menjadi bawahannya.

Tugas manajer keuangan dan umum antara lain:


1. Bertanggung jawab kepada direktur dalam bidang keuangan, pemasaran, dan

pelayanan umum.

2. Mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala-kepala

bagian yang menjadi bawahannya.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 100


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

5.3.4 Staff ahli

Staff ahli terdiri dari tenaga-tenaga ahli yang bertugas membantu manajer dalam

menjalankan tugasnya baik yang berhubungan dengan teknik maupun administrasi.

Staff ahli bertanggung jawab kepada direktur sesuai dengan bidang keahliannya masing-

masing. Tugas dan wewenang staff ahli meliputi:

1. Memberikan nasehat dan saran dalam perencanaan pengembangan perusahaan.

2. Mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan.

3. Memberikan saran-saran dalam bidang hukum.

5.3.5 Penelitian dan Pengembangan (Litbang)

Penelitian dan pengembangan terdiri dari ahli-ahli atau sarjana-sarjana sebagai

pembantu direktur dan bertanggung jawab pada direktur.Tugas dan wewenang Litbang

adalah:

1. Mempertinggi mutu suatu produk dan mengadakan pemilihan pemasaran produk ke

suatu tempat.

2. Memperbaiki proses dari pabrik/perencanaan alat untuk pengembangan produksi.

3. Mempertinggi efisiensi kerja.

5.3.6 Kepala bagian

Secara umum tugas kepala bagian adalah mengkoordinir, mengatur, dan

mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungannya sesuai dengan garis-garis yang

diberikan oleh pimpinan perusahaan. Kepala bagian bertanggung jawab kepada manajer

sesuai dengan bagiannya masing-masing.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 101


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

5.3.6.1 Kepala bagian produksi

Kepala bagian produksi bertanggung jawab kepada manajer produksi dalam bidang

mutu dan kelancaran produksi.

Kepala bagian produksi membawahi:

a. Seksi proses

Tugas seksi proses meliputi:

 Menjalankan tindakan seperlunya pada peralatan produksi yang mengalami

kerusakan, sebelum diperbaiki oleh seksi yang berwenang.

 Mengawasi jalannya proses dan produksi.

b. Seksi pengendalian

Tugas seksi pengendalian meliputi :

 Menangani hal-hal yang dapat mengancam keselamatan kerja dan mengurangi

potensi bahaya yang ada.

c. Seksi laboratorium

Tugas seksi laboratorium meliputi:

 Mengawasi dan menganalisa mutu bahan baku dan bahan pembantu.

 Mengawasi dan menganalisa produk.

 Mengawasi kualitas buangan pabrik.

5.3.6.2 Kepala bagian teknik

Tugas kepala bagian teknik antara lain:

 Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang peralatan, proses,

dan utilitas.

 Mengkoordinir kepala-kepala seksi yang menjadi bawahannya.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 102


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Kepala bagian teknik membawahi:


a. Seksi pemeliharaan

Tugas seksi pemeliharaan meliputi:

 Melaksanakan pemeliharaan fasilitas gedung dan peralatan pabrik.

 Memperbaiki peralatan pabrik

b. Seksi utilitas

Tugas seksi utilitas adalah melaksanakan dan mengatur sarana utilitas untuk

memenuhi kebutuhan proses, air, steam, dan tenaga listrik.

5.3.6.3 Kepala bagian pemasaran

Kepala bagian pemasaran bertanggung jawab kepada manajer keuangan dan

umum dalam bidang pengadaan bahan baku dan pemasaran hasil produksi.

Kepala bagian pemasaran membawahi:

a. Seksi pembelian

Tugas seksi pembelian antara lain:

 Melaksanakan pembelian barang dan peralatan yang dibutuhkan perusahaan.

 Mengetahui harga pemasaran dan mutu bahan baku serta mengatur keluar

masuknya bahan dan alat dari gudang.

b. Seksi pemasaran

Tugas seksi pemasaran antara lain:

 Merencanakan strategi penjualan hasil produksi.

 Mengatur distribusi hasil produksi dari gudang.

5.3.6.4 Kepala bagian keuangan

Kepala bagian keuangan bertanggung jawab kepada manajer keuangan dan

umum dalam bidang administrasi dan keuangan. Kepala bagian keuangan membawahi:

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 103


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

a. Seksi administrasi

Tugas seksi administrasi meliputi :

 Menyelenggarakan pencatatan hutang piutang, administrasi persediaan kantor,

pembukuan, serta masalah pajak.

b. Seksi kas

Tugas seksi kas meliputi :

 Mengadakan perhitungan tentang gaji dan insentif karyawan.

 Menghitung penggunaan uang perusahaan, mengamankan uang, dan membuat

prediksi keuangan masa depan.

5.3.6.5 Kepala bagian umum

Kepala bagian umum bertanggung jawab kepada manajer keuangan dan umum

dalam bidang personalia, hubungan masyarakat, dan keamanan.

Kepala bagian umum membawahi:

a. Seksi personalia

Tugas seksi personalia antara lain:

 Membina tenaga kerja dan menciptakan suasana kerja sebaik mungkin antara

pekerja dan pekerjaannya serta lingkungannya supaya tidak terjadi pemborosan

waktu dan biaya.

 Mengusahakan disiplin kerja yang tinggi dalam menciptakan kondisi kerja

yang dinamis.

 Melaksanakan hal-hal yang berhubungan dalam kesejahteraan karyawan.

b. Seksi humas

Tugas seksi humas meliputi :

 Mengatur hubungan perusahaan dengan masyarakat luar.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 104


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

c. Seksi keamanan

Tugas seksi keamanan meliputi :

 Menjaga semua bangunan pabrik dan fasilitas yang ada di perusahaan.

 Mengawasi keluar masuknya orang, baik karyawan maupun bukan dalam

lingkungan perusahaan.

 Menjaga dan memelihara kerahasiaan yang berhubungan dengan intern

perusahaan.

5.3.7 Kepala seksi

Kepala seksi adalah pelaksana pekerjaan dalam lingkungan bidangnya sesuai

dengan rencana yang telah diatur oleh kepala bagian masing-masing agar diperoleh

hasil maksimum dan efektif selama berlangsungnya proses produksi. Setiap kepala seksi

bertanggung jawab terhadap kepala bagiannya masing-masing sesuai dengan seksinya.

5.4 Sistem Kepegawaian dan Sistem Gaji

Pada pabrik trisodium phosphat ini sistem penggajian karyawan berbeda-beda

tergantung pada status karyawan, kedudukan, tanggung jawab, dan keahlian.

Menurut status karyawan dibagi menjadi 3 golongan sebagai berikut:

1. Karyawan tetap

Karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan Surat Keputusan (SK) Direksi dan

mendapat gaji bulanan sesuai dengan kedudukan, keahlian, dan masa kerja.

2. Karyawan harian

Karyawan yang diangkat dan diberhentikan direksi tanpa Surat Keputusan (SK)

Direksi dan mendapat upah harian yang dibayar tiap akhir pekan.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 105


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

3. Karyawan borongan

Karyawan yang digunakan oleh pabrik bila diperlukan saja. Karyawan ini

menerima upah borongan untuk suatu perusahaan.

5.4 Pembagian Jam Kerja Karyawan

Pabrik trisodium phosphat beroperasi 330 hari dalam 1 tahun dan 24 jam per hari.

Sisa hari yang bukan hari libur digunakan untuk perbaikan atau perawatan dan

shutdown. Sedangkan pembagian jam kerja karyawan digolongkan dalam 2 golongan,

yaitu:

1. Karyawan non-shift

Karyawan non-shift adalah para karyawan yang tidak menangani proses produksi

secara langsung. Termasuk karyawan non-shift yaitu direksi, staf ahli, kepala

bagian, kepala seksi, serta bawahan yang berada di kantor. Karyawan non-shift

dalam satu minggu akan bekerja selama 6 hari dengan pembagian jam kerja sebagai

berikut:

Jam kerja:

 Hari Senin - Jumat : jam 07.00 - 15.00

 Hari Sabtu : jam 07.00 - 12.00

Jam istirahat:
 Hari Senin – Kamis : jam 12.00 – 13.00

 Hari Jumat : jam 11.00 – 13.00

2. Karyawan shift

Karyawan shift adalah karyawan yang secara langsung menangani proses produksi atau mengatur bagian-bagian tertentu dari
pabrik yang mempunyai hubungan dengan masalah keamanan dan kelancaran produksi. Karyawan shift antara lain karyawan unit
proses, utilitas, laboratorium, sebagian dari bagian teknis, bagian gudang, dan bagian-bagian yang harus selalu siaga untuk menjaga
keselamatan serta keamanan pabrik. Para karyawan shift akan bekerja bergantian sehari semalam, dengan pengaturan sebagai
berikut:
Karyawan produksi dan teknik:
 Shift pagi : jam 07.00 – 15.00

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 106


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

 Shift siang : jam 15.00 – 23.00

 Shift malam : jam 23.00 – 07.00

Karyawan keamanan:
 Shift pagi : jam 06.00 – 14.00

 Shift siang : jam 14.00 – 22.00

 Shift malam : jam 22.00 – 06.00

Untuk karyawan shift dibagi dalam 4 regu dimana 3 regu bekerja, 1 regu istirahat, dan dikenakan secara bergantian.
Tiap regu akan mendapat giliran 3 hari kerja dan 1 hari libur tiap-tiap shift dan masuk lagi untuk shift berikutnya. Untuk hari
libur atau hari besar yang ditetapkan pemerintah, maka regu yang bertugas tetap masuk. Jadwal kerja masing-masing regu
ditabelkan sebagai berikut:

Tabel 5.1. Jadwal kerja masing-masing regu

Regu/Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 P P P L M M M L S S S L P P
2 S S L P P P L M M M L S S S
3 M L S S S L P P P L M M M L
4 L M M M L S S S L P P P L M

Keterangan:

P : shift pagi S : shift siang M : shift malam L : libur

Kelancaran produksi dari suatu pabrik sangat dipengaruhi oleh faktor kedisiplinan

para karyawannya karena kelancaran produksi secara tidak langsung akan

mempengaruhi perkembangan dan kemajuan perusahaan. Untuk itu kepada seluruh

karyawan perusahaan diberlakukan absensi. Disamping itu masalah absensi nantinya

digunakan oleh pimpinan perusahaan sebagai dasar dalam mengembangkan karier para

karyawan di dalam perusahaan.

5.5 Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan, dan Gaji

5.5.1 Penggolongan jabatan

Tabel 5.2 Jabatan dan prasyarat

Jabatan Prasyarat
Direktur Sarjana
Manajer produksi Sarjana Teknik Kimia
Manajer umum Sarjana Ekonomi
Staff ahli Sarjana
Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 107
Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Kepala bagian operasi Sarjana Teknik Kimia


Kepala bagian teknik Sarjana Teknik
Kepala bagian K3 Sarjana Teknik Kimia
Kepala bagian Litbang Sarjana Teknik Kimia
Kepala bagian keuangan dan administrasi Sarjana Ekonomi
Kepala bagian pemasaran Sarjana Ekonomi
Kepala bagian personalia dan umum Sarjana FISIP
Kepala seksi Sarjana
Kepala regu Sarjana muda / D3
Foreman STM / SMU sederajat
Sekretaris Akademi Sekretaris
Medis Dokter
Paramedis Akademi Keperawatan
Keamanan STM / SMU sederajat
Sopir, cleaning service SMP / SMU

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 108


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

5.5.2 Perincian jumlah karyawan

Tabel 5.3 Perincian jumlah karyawan proses

Jumlah Jumlah alat Jumlah karyawan /


No Nama alat
orang / unit shift
1 Tangki 1/3 6 2
2 Mixer ½ 2 1
3 HE 1/3 3 1
4 Pompa ¼ 10 2,5
5 Reaktor 1 2 2
6 Filter ¼ 2 0,5
7 Evaporator 1 1 0,25
8 Kristaliser 1 1 0,25
9 Centrifuge 1 1 0,5
10 Dryer 1 1 0,5
(Chemical Engineering Cost Estimation, Aries D. Newton)

Jumlah karyawan proses dibulatkan menjadi 11 orang/shift, maka total karyawan

shift adalah 44 orang. Karyawan laboratorium untuk setiap shift adalah 5 orang dan

karyawan utilitas untuk setiap shift adalah 8 orang, sehingga jumlah karyawan

laboratorium 20 orang dan jumlah karyawan utilitas adalah 32 orang.

Tabel 5.4 Jumlah karyawan

Jumlah
No Jabatan
1 Direktur 1
2 Manajer produksi 1
3 Manajer umum 1
4 Staff ahli 2
5 Sekretaris 3
6 Kepala bagian produksi 1
7 Kepala bagian personalia dan umum 1
8 Kepala bagian pemasaran 1
9 Kepala bagian administrasi dan keuangan 1
10 Kepala bagian teknik 1
11 Kepala bagian K3 1
12 Kepala bagian Litbang 1

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 109


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

13 Kepala seksi personalia 1


14 Kepala seksi humas 1
15 Kepala seksi keamanan 1
16 Kepala seksi pemasaran 1
17 Kepala seksi administrasi 1
18 Kepala seksi kas 1
19 Kepala seksi proses 1
20 Kepala seksi laboratorium 1
21 Kepala seksi pemeliharaan 1
22 Kepala seksi utilitas 1
23 Kepala seksi teknikal 1
24 Kepala seksi K3 1
25 Kepala seksi pengolahan limbah 1
26 Kepala seksi penelitian 1
27 Kepala seksi pengembangan 1
28 Kepala seksi perencanaan 1
29 Kepala seksi pembelian 1
30 Karyawan personalia 4
31 Karyawan humas 2
32 Karyawan keuangan / kas 2
33 Karyawan administrasi 2
34 Karyawan pemasaran 2
35 Karyawan pembelian 2
36 Karyawan pengembangan 3
37 Karyawan penelitian 4
38 Karyawan pengolahan limbah 4
39 Karyawan K3 4
40 Karyawan pengadaan alat 4
41 Karyawan pemeliharaan alat 8
42 Karyawan utilitas 32
43 Karyawan laboratorium 20
44 Pengendalian proses 8
45 Karyawan proses 44
46 Medis 1
47 Paramedis 2
48 Satpam 12
49 Sopir 4

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 110


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Cleaning service
50 8
Total 204

5.5.3 Penggolongan gaji

Tabel 5.5 Penggolongan gaji menurut jabatan

Jabatan Gaji
Dewan Komisaris Rp. 50.000.000,00
Direktur Rp 40.000.000,00
Manajer Rp 30.000.000,00
Staff ahli Rp 20.000.000,00
Kepala Bagian produksi Rp 10.000.000,00
Kepala Bagian Keuangan dan Umum Rp 10.000.000,00
Kepala Seksi Produksi Rp 8.000.000,00
Kepala Seksi Keuangan & Umum Rp 8.000.000,00
Kepala Regu Rp 6.000.000,00
Karyawan Litbang Rp 5.000.000,00
Karyawan keungan dan umum, sekretaris,
Rp 4.000.000,00
koordinator keamanan, karyawan produksi
Karyawan keamanan Rp 3.500.000,00
Sopir Rp 3.100.000,00
Pesuruh Rp 2.500.000,00
Cleaning service
Rp 2.200.000,00

5.6 Kesejahteraan Sosial Karyawan

Kesejahteraan karyawan yang diberikan oleh perusahaan pada karyawan antara

lain berupa:

1. Tunjangan

a. Tunjangan berupa gaji pokok yang diberikan berdasarkan golongan karyawan

yang bersangkutan.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 111


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

b. Tunjangan jabatan yang diberikan berdasarkan jabatan yang dipegang

karyawan.

c. Tunjangan lembur yang diberikan kepada karyawan yang bekerja diluar jam

kerja berdasarkan jumlah jam kerja.

2. Cuti

 Cuti tahunan diberikan kepada setiap karyawan selama 12 hari kerja dalam 1

tahun.

 Cuti sakit diberikan kepada karyawan yang menderita sakit berdasarkan

keterangan dokter.

3. Pakaian kerja

Pakaian kerja diberikan kepada setiap karyawan sejumlah 3 pasang untuk setiap

tahunnya.

4. Pengobatan

 Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit yang diakibatkan oleh

kerja ditanggung perusahaan sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

 Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit tidak disebabkan oleh

kecelakaan kerja diatur berdasarkan kebijaksanaan perusahaan.

5. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)

Asuransi tenaga kerja diberikan oleh perusahaan bila karyawan lebih dari 10 orang

atau dengan gaji karyawan Rp. 1.000.000,00 per bulan.

5.7 Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pabrik trisodium phosphat ini mengambil kebijaksanaan dalam aspek

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pemeliharaan keselamatan instalasi

peralatan serta karyawan di bawah unit inspeksi proses dan keselamatan lingkungan.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 112


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Manajemen perusahaan sangat mendukung dan ikut berpartisipasi dalam program

pencegahan kerugian baik terhadap karyawan, harta benda perusahaan, terjaganya

kegiatan operasi, serta keamanan masyarakat sekitar yang diakibatkan oleh kegiatan

perusahaan.

Pelaksanaan tugas dalam kesehatan dan keselamatan kerja berlandaskan:

1. UU No.1/1970

Menangani keselamatan kerja karyawan yang dikeluarkan oleh Departemen

Tenaga Kerja.

2. UU No. 2/1951

Mengenai ganti rugi akibat kecelakaan kerja yang dikeluarkan oleh Departemen

Tenaga Kerja.

3. PP No. 4/1982

Mengenai ketentuan pokok pengolahan lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh

Menteri Negara Kelestarian Lingkungan Hidup.

4. PP No. 29/1986

Mengenai ketentuan Amdal yang dikeluarkan oleh Menteri Negara Kelestarian

Lingkungan Hidup.

Kegiatan yang dilakukan dalam rangka kesehatan dan keselamatan kerja antara

lain: mengawasi keselamatan jalannya operasi proses, bertanggung jawab terhadap alat-

alat keselamatan kerja, bertindak sebagai instruktur safety, membuat rencana kerja

pencegahan kecelakaan, membuat prosedur darurat agar penanggulangan kebakaran dan

kecelakaan proses berjalan dengan baik, mengawasi kuantitas dan kualitas bahan

buangan pabrik agar tidak berbahaya bagi lingkungan.

5.8 Manajemen Produksi

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 113


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari manajemen perusahaan

yang fungsi utamanya adalah menyelenggarakan semua kegiatan untuk memproses

bahan baku menjadi produk, jadi dengan mengatur penggunaan faktor-faktor produksi

sedemikian rupa sehingga proses produksi berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

Manajemen produksi meliputi manajemen perencanaan dan pengendalian

produksi. Tujuan perencanaan dan pengendalian produksi adalah mengusahakan agar

diperoleh kualitas produksi yang sesuai dengan rencana dan dalam jangka waktu yang

tepat. Dengan meningkatnya kegiatan produksi maka selayaknya diikuti dengan

kegiatan perencanaan dan pengendalian agar dapat dihindarkan terjadinya

penyimpangan-penyimpangan yang tidak terkendali.

Perencanaan ini sangat erat kaitannya dengan pengendalian, dimana perencanaan

merupakan tolak ukur bagi kegiatan operasional sehingga penyimpangan yang terjadi

dapat diketahui dan selanjutnya dikendalikan ke arah yang sesuai.

5.8.1 Perencanaan produksi

Dalam menyusun rencana produksi secara garis besar ada dua hal yang perlu

dipertimbangkan yaitu faktor eksternal dan internal. Yang dimaksud faktor eksternal

adalah faktor yang menyangkut kemampuan pasar terhadap jumlah produk yang

dihasilkan, sedang faktor internal adalah kemampuan pabrik.

1. Kemampuan pasar

Dapat dibagi menjadi dua kemampuan:

a. Kemampuan pasar lebih besar dibandingkan kemampuan pabrik, maka rencana

produksi disusun secara maksimal.

b. Kemampuan pasar lebih kecil dibandingkan kemampuan pabrik, ada tiga

alternatif yang dapat diambil, yaitu:

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 114


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

- Rencana produksi sesuai dengan kemampuan pasar atau produksi

diturunkan sesuai dengan kemampuan pasar, dengan mempertimbangkan

untung dan rugi.

- Rencana produksi tetap dengan mempertimbangkan bahwa kelebihan

produksi disimpan dan dipasarkan tahun berikutnya.

- Mencari daerah pemasaran lain.

2. Kemampuan pabrik

Pada umumnya kemampuan pabrik ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain:

- Material (bahan baku)

Dengan pemakaian yang memenuhi kualitas dan kuantitas maka akan

mencapai target produksi yang diinginkan.

- Manusia (tenaga kerja)

Kurang terampilnya tenaga kerja akan menimbulkan kerugian pabrik, untuk itu

perlu dilakukan pelatihan atau training pada karyawan agar keterampilan

meningkat

- Mesin (peralatan)

Ada dua hal yang mempengaruhi kehandalan dan kemampuan peralatan,

yaitu jam kerja mesin efektif dan kemampuan mesin. Jam kerja mesin efektif

adalah kemampuan suatu alat untuk beroperasi pada kapasitas yang diinginkan

pada periode tertentu. Kemampuan mesin adalah kemampuan suatu alat dalam

proses produksi.

5.8.2 Pengendalian produksi

Setelah perencanaan produksi dijalankan perlu adanya pengawasan dan

pengendalian produksi agar proses berjalan dengan baik. Kegiatan proses produksi

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 115


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

diharapkan menghasilkan produk yang mutunya sesuai dengan standar dan jumlah

produksi yang sesuai dengan rencana, serta waktu yang tepat sesuai jadwal. Untuk itu

perlu dilaksanakan pengendalian produksi sebagai berikut:

1. Pengendalian kualitas

Penyimpangan kualitas terjadi karena mutu bahan baku jelek, kesalahan operasi,

dan kerusakan alat. Penyimpangan dapat diketahui dari hasil monitor/analisa pada

bagian laboratorium pemeriksaan.

2. Pengendalian kuantitas

Penyimpangan kuantitas terjadi karena kesalahan operator, kerusakaan mesin,

keterlambatan pengadaan bahan baku, perbaikan alat terlalu lama, dan lain-lain.

Penyimpangan tersebut perlu diidentifikasi penyebabnya dan diadakan evaluasi.

Selanjutnya diadakan perencanaan kembali sesuai dengan kondisi yang ada.

3. Pengendalian waktu

Untuk mencapai kuantitas tertentu perlu adanya waktu tertentu pula.

4. Pengendalian bahan proses

Bila ingin dicapai kapasitas produksi yang diinginkan, maka bahan untuk proses

harus mencukupi. Oleh karena itu diperlukan pengendalian bahan proses agar tidak

terjadi kekurangan.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 116


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

BAB VI

ANALISIS EKONOMI

Analisis ekonomi dari perancangan pabrik trisodium phospat ini dimaksudkan

untuk mengetahui kelayakan pabrik agar dapat didirikan dengan pertimbangan dari segi

ekonomi pabrik.Analisis ekonomi merupakan salah satu assessment yang sangat penting

untuk dilakukan dalam perencanaan suatu pabrik.Dengan melakukan analisis ekonomi,

maka investor dapat memperkirakan untung atau rugi apabila pabrik tersebut didirikan.

Untuk mengetahui hal tersebut, maka perlu adanya evalusi atau penilaian investasi yang

dapat ditinjau dari :

1. Profit / keuntungan

2. Return On Investment(ROI)

3. Pay Out Time (POT)

4. Break Even Point(BEP)

5. Shut Down Point(SDP)

6. Rate Of Return(ROR)

Berdasarkan (Peters and Timmerhaus, 1991), untuk meninjau faktor-faktor

tersebut perlu diadakan perhitungan terhadap beberapa fakor yang meliputi :

1. Perhitungan modal investasi (Total Capital Investement) yang terdiri atas :

a. Modal tetap (Fixed Capital Investment)

b. Modal kerja (Working Capital Investment)

2. Penentuan biaya produksi total (Production Cost) yang terdiri datas :

a. Biaya pengeluaran pabrik (Manufacturing Cost)

b. Biaya pengeluaran umum (General Expense)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 117


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

3. Total pendapatan

6.1. Penaksiran Harga Peralatan (Profitability Index)

Harga alat proses industri setiap tahun mengalami perubahan sesuai dengan

kondisi perekonomian pada saat tersebut. Harga alat tiap tahun mengalami perubahan

sesuai dengan kondisi perekonomian yang ada. Untuk mengetahui harga-harga peralatan

yang ada sekarang dapat ditaksir berdasarkan harga aktual yang ada di pasar.

Untuk memperkirakan harga alat, diperlukan indeks yang dapat digunakan untuk

mengkonversikan harga alat pada masa yang lalu sehingga diperoleh harga alat pada

saat sekarang dan mendatang.

Persamaan pendekatan yang digunakan untuk memperkirakan harga peralatan

pada tahun 2020 adalah :

(Aries & newton, 1995, hal 16)

Dimana :

Ex = Harga Alat Pada Tahun 2022

Ey = Harga Alat Pada Tahun Referensi

Nx = Indeks Tahun 2022

Ny = Indeks Tahun Referensi

Untuk jenis alat yang sama tetapi kapasitas beda, harga suatu alat dapat

diperkirakan dengan menggunakan persamaan berikut :

(Aries & Newton, 1955, hal 15)

Dimana :

Eb = Harga Alat Kapasitas B

Ea = Harga Alat Kapasitas A

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 118


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Ca = Kapasitas Alat A

Cb = Kapasitas Alat B

n = eksponen

Nilai eksponen tergantung pada jenis alat sebagai fungsi kapasitas (ulrich, 1984).

Namun secara umum, nilai eksponen untuk semua alat adalah 0.6 (Aries and Newton,

1988).

6.2. Dasar Perhitungan

1. Kapasitas produksi

Kapasitas produksi : 80.000 ton/tahun

Satu tahun operasi : 330 hari

Tahun pendirian pabrik : 2020

Kurs dollar : Rp. 14.738/US$

2. Kebutuhan bahan baku

Kebutuhan asam phospat : 20.335,943 ton/tahun

Kebutuhan natrium hidroksida : 8.250,582 ton/tahun

Kebutuhan natrium karbonat : 21.996,02 ton/tahun

3. Harga bahan baku dan produk

Harga asam phospat : US$ 662/ton

Harga natrium hidroksida : US$ 407/ton

Harga natrium karbonat : US$ 271/ton

Harga trisodium phospat : US$ 768/ton

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 119


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

6.3. Perhitungan Biaya

6.3.1. Penaksiran Modal Industry (Total Capital Investment)

Menurut (Peters & Timmerhaus, 1991), capital investment adalah banyaknya

pengeluaran – pengeluaran yang diperlukan untuk mendirikan fasilitas – fasilitas pabrik

dan untuk mengoperasikannya.

1. Modal Tetap (Fixed Capital Investment)

Modal tetap atau fixed capital investment adalah biaya yang diperlukan untuk

mendirikan fasilitas – fasilitas pabrik. Yang termasuk modal tetap yaitu :

a. Purchased Equipment Cost (PEC)

PEC adalah biaya pembelian peralatan proses, termasuk pajak bea masuk,

asuransi, provisi bank, dan biaya pengangkutam hingga sampai di lokasi

pabrik.

b. Installation Cost

Installation Cost adalah biaya yang dibutuhkan untuk pemasangan alat – alat

proses di lokasi pabrik.

c. Piping Cost

Piping cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk system pemipaan dalam

proses dan pemasangannya.

d. Instrumentation Cost

Instrumentation cost adalah biaya yang digunakan untuk melengkapi system

proses dengan suatu system pengendalian (control).

e. Insulation Cost

Insulation cost adalah biaya system insulasi di dalam proses produksi.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 120


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

f. Electrical Cost

Electrical cost biaya yang dipakai untuk pengadaan sarana pendukung dalam

penyediaan atau pendistribusian tenaga listrik.

g. Building Cost

Building cost adalah biaya yang diperlukan untuk mendirikan bangunan –

bangunan di dalam lingkungan pabrik, antara lain : perkantoran, kantin,

tempat ibadah, laboratorium, saluran air bersih, dan sanitasi

h. Land And Yard Improvement

Land and yard improvement adalah biaya untuk pembelian tanah, perbaikan

kondisi tanah, pembuatan jalan ke areal pabrik dan paving, jika pabrik yang

didirikan di kawasan industry, biaya – biaya selain pembelian tanah tidak

menjadi tanggungan pabrik lagi karena sudah disediakan.

i. Utility Cost

Utiliy cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengandaan unit – unit

pendukung proses, antara lain : unit air, unit steam, dan udara tekan.

j. Environmental Cost

Environmental cost adalah biaya untuk pemeliharaan kelestarian lingkungan

di kawasan pabrik dan sekitarnya.

k. Cost Of Engineering And Construction

Cost of engineering and construction adalah biaya untuk design engineering,

field supervisor, temporary construction dan inspection.

l. Contractor’s Fee

Contractor’s fee adalah biaya yang dipakai untuk membayar kontraktor

pembangunan pabrik.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 121


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

m. Cost Of Contingency

Cost of contingency adalah biaya kompensasi terhadap pengeluaran yang tak

terduga, perubahan proses meskipun kecil, perubahan harga dan kesalahan

estimasi.

2. Modal Kerja (Working Capital Investment)

Working capital investment adalah biaya untuk menjalankan operasi pabrik selama

kurun waktu tertentu secara normal, yang termasuk didalamnya yaitu :

a. Raw Material Inventory

Raw material inventory adalah biaya yang dibutuhkan untuk persediaan

bahan baku, besarnya tergantung dari kecepatan konsumsi bahan baku, nilai

ketersediaanya, sumber dan kebutuhan storage-nya

b. In Process Inventory

In process inventory adalah biaya yang ditanggung selama bahan sedang

dalam proses, besarnya tergantung pada lama siklus proses.

c. Product Inventory

Product inventory adalah biaya yang diperlukan untuk penyimpanan produk

sebelum produk tersebut dilempar ke pasaran

d. Extended Credit

Extended credit adalah persediaan uang untuk menutup penjualan barang

yang belum dibayar.

e. Available Cash

Available cash adalah persediaan uang tunai untuk membayar buruh,

services, dan material.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 122


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

6.3.2. Penentuan Biaya Pengeluaran Pabrik (Manufacturing Cost)

Manufacturing cost merupakan jumlah dari direct, indirect, dan fixed

manufacturing cost, yang bersangkutan dalam pembuatan produk. Manufacturing cost

meliputi :

1. Direct Manufacturing Cost (DMC)

Direct Manufacturing Cost adalah pengeluaran yang berkaitan khusus dalam

pembuatan produk. Direct Manufacturing Cost meliputi :

a. Raw Material

Yaitu harga pembelian bahan baku sampai tempat dari bahan yang dipakai

dalam produksi.

b. Labor Cost

Labor cost adalah biaya untuk membayar buruh yang terlibat langsung dalam

proses produksi.

c. Supervisory Expense

Supervisoy expense adalah biaya untuk menggaji semua personal yang

bertanggung jawab langsung terhadap proses produksi.

d. Maintenance Cost

Maintenance cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan

peralatan proses.

e. Plant Supplies Cost

Plant supplies cost adalah biaya yang diperlukan untuk pengadaan plant

supplies, antara lain lubricants, charts, dan gaskets.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 123


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

f. Royalties And Patents

Biaya paten untuk keperluan produksi selama waktu proteksinya (selama paten

berlaku). Royalties biasanya dibayar berdasarkan kecepatan produksi atau

penjualan.

g. Cost Of Utilities

Cost of utilities adalah biaya yang dibutuhkan untuk pengoperasian unit – unit

pendukung proses sehingga dihasilkan steam, air bersih, listrik, dan udara

tekan.

2. Indirect Manufacturing Cost (IMC)

Indirect manufacturing cost adalah pengeluaran – pengeluaran sebagai akibat tidak

langsung karena oprasi pabrik.

a. Payroll Overhead

Payroll overhead adalah pengeluaran untuk biaya pensiun, liburan yang

dibayar perusahaan, asuransi, cacat jasmani akibat kerja, dan keamanan.

b. Laboratory

Perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk pengoperasian laboratorium

karena laboratorium dibutuhkan untuk menjamin quality control.

c. Plant Overhead

Plant overhead adalah biaya untuk service yang tidak langsung berhubungan

dengan unit produksi, yang termasuk didalamnya adalah biaya kesehatan,

fasilitas rekreasi, pembelian (purchasing), pergudangan (warehousing) dan

engineering (termasuk safety dan protection).

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 124


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

d. Packaging

Biaya packaging dibutuhkan untuk biaya pengepakan dan container produk,

besarnya tergantung dari sifat – sifat fisis dan kimia produk serta nilainya.

e. Shipping

Biaya ini diperlukan untuk membayar ongkos pengangkutan barang produksi

hingga sampai di tempat pembeli.

3. Fixed Manufacturing Cost (FMC)

Fixed manufacturing cost adalah harga yang berkenaan dengan fixed capital dan

pengeluaran yang bersangkutan dimana harganya tetap, tidak bergantung pada

waktu maupun tingkat produksi.

a. Depresiasi

Depresiasi adalah biaya penyusutan nilai peralatan dan gedung, besarnya

diperhitungkan dan perkiraan lamnya umur pabrik.

b. Property Taxes

Property taxes adalah pajak property yang harus dibayar oleh pihak pbarik,

besarnya tergantung dari lokasi dan situasi dimana plant tersebut berdiri.

c. Asuransi

Pihak perusahaan haru mengeluarkan uang untuk biaya asuransi pabriknya,

semain berbahaya plant tersebut, maka biaya asuransinya semakin tinggi.

6.3.3. General Expense

General expense atau pengeluaran umum meliputi pengeluaran – pengeluaran

yang bersangkutan dengan fungsi – fungsi perusahaan yang tidak termasuk

manufacturing cost, terdiri dari :

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 125


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

1. Administrasi

Administrasi cost adalah biaya yang diperlukan untukmenjalankan administrasi

perusahaan, termasuk didalamnya yaitu :

a. Management Salaries

Management salaries adalah gaji yang harus dibayarkan kepada semua

karyawan perusahaan di luar buruh produksi, antara lain direktur utama,

sekretaris, kepala bagian, kepala seksi serta karyawan non produksi.

b. Legal Fees And Auditing

Legal fee adalah biaya untuk fee yang legal, sedangkan auditing adalah biaya

untuk membayar akuntan public.

c. Biaya untuk peralatan kantor dan komunikasi

Biaya yang digunakan untuk membeli peraltan kantor seperti kertas, tinta

dan lain-lain serta untuk biaya komunikasi di lingkungan perusahaan seperti

telepon dan internet.

2. Sales Expense

Sales expense adalah biaya administrasi yang diperlukan dalam penjualan produk,

yang termasuk di dalamnya adalah biaya promosi apabila produk tergolong baru.

3. Riset Atau Research

Biaya riset diperlukan untuk mendukung pengembangan pabrik, baik proses

maupun peningkatan kualitas produk.

4. Finance

Finance adalah pengeluaran untuk membayar bunga pinjaman modal.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 126


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

6.4. Analisis Kelayakan

Analisis kelayakan suatu pabrik diperlukan agar dapat mengetahui tingkat

keuntungan yang diperoleh suatu pabrik. Analisis kelayakan juga diperlukan untuk

mengetahui apakah suatu pabrik potensial atau tidak untuk didirikan dari segi ekonomi.

Beberapa parameter yang digunakan untuk mengetahui kelayakan dari suatu pabrik,

yaitu :

1. Percent Profit On Sales (POS)

Percent profit on sales adalah faktor yang ditentukan untuk mengetahui tingkat

keuntungan yang diperoleh tiap harga penjualan produk.

POS = × 100%

2. Percent Return On Investment(ROI)

Return on investment adalah tingkat keutungan yang dihasilkan dari investasi yang

dikeluarkan untuk pembangunan suatu pabrik. Return on investment merupakan

perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh setiap tahun, didasarkan pada

kecepatan pengembalian modal tetap (fixed capital investment) yang

diinvestasikan.

ROI = × 100%

3. Pay Out Time(POT)

Pay out time adalah waktu pengembalian modal yang dihasilkan berdasarkan

keuntungan yang dicapai. Keuntungan ini diperlukan untuk mengetahu dalam

beberapa tahun investasi yang telah dilakukan akan kembali. Perhitungan dilakukan

dengan membagi capital investment dengan profit sbelum dikurangi depresiasi.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 127


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

POT = × 100%

4. Break Event Point(BEP)

Break even point adalah titik yang menunjukan pada tingkat berapa biaya dan

penghasilan jumlahnya sama atau titik batas produksi, dimana pabrik dikatakan

tidak untung dan tidak rugi. Dengan BEP kita dapat menentukan harga jual dan

jumlah unit yang dijual secara minimum dan beberapa harga serta unit penjualan

yang harus dicapai agar mendapat keuntungan.

BEP = × 100%

Dengan : Fa = fixed manufacturing

Ra = regulated cost

Va = variabel cost

Sa = selling cost

5. Shut Down Point(SDP)

Shut down point adalah titik atau saat penentuan suatu aktifitas produksi

dihentikan. Persen kapasitas minimal suatu pabrik dapat mencapai kapasitas produk

yang diharapkan dalam setahun.Apabila tidak mampu mencapai persen kapasitas

minimal tersebut dalam satu tahun, maka pabrik harus berhenti operasi atau tutup

karena pabrik tidak dapat membiayai kebutuhan untuk menjalankan aktifitas

produksi.

SDP = × 100%

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 128


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Dengan : Fa = fixed manufacturing costs

Ra = regulated cost

Va = variabel cost

Sa = selling cost

6. Discounted Cash Flow(DCF)

Discounted cash flow didefinisikan sebagai jumlah uang dari keuntungan yang

tidak digunakan untuk mengembalikan pinjaman modal dan bunganya. Yang

diperhatikan dari DCF ini adalah i (rate of return), yaitu presentase keuntungan

pabrik yang dihitung dengan metode DCF. Harga i sering dibandingkan dengan

suku bunga bank, dimana jika harga i lebih besar dari suku bunga berarti investasi

ke pabrik lebih menguntungkan dari pada menyimpan uang dibank. Prosedur trial-

and-error digunakan untuk menentukan nilai ROR (i).

FCI + WCI = CF (P/A, I, n) + WCI (P/F, I, n) + SV (P/F, I, n)

Dalam hubungan ini :

FCI = fixed capital investment

WC = working capital

SV = salvage value

CF = cash flow

I = rate of return

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 129


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

6.5. Hasil Perhitungan

6.5.1. Capital Investement

a. Physical Plant Cost (PPC)

Tabel 6.1. Total Biaya Physical Plant Cost (PPC)

No. Jenis Biaya


1 PEC 1.549.055,22
2 Instalasi Alat 646.908,944
3 Pemipaan 601.775,761
4 Instrumentasi 451.331,821
5 Insulasi 120.355,152
6 Listrik 153.635,185
7 Bangunan 7.520.074,916
8 Tanah 6.753.717,292
9 Utilitas 601.775,762
10 Environment 300.887,881
Total Physical Plant Cost 18.654.902,098

b. Fixed Capital Investment (FCI)

Engineering and Construction = 11.591.231,18

Direct Plant Cost = 69.547.387,051

Tabel 6.2. Total Biaya Fixed Capital Investment (FCI)

Fixed Capital Investment Biaya US$


DPC 22.385.882,517
Constractor's Fee 1.567.011,776
Contingency Cost 2.238.588,252
Total Fixed Capital Investment 26.191.482,545

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 130


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

c. Working Capital Investment (WCI)

Tabel 6.3. Total Biaya Working Capital Investment (WCI)

Working Capital Investment Biaya US


Raw Material 22.781.278,969
Biaya dalam proses 19.368.283,471
Persediaan Produk 3.228.047,247
Extended Credit 5.120.358,968
Available Cash 3.228.047,247
Total Working Capital Investment 34.365.068,903

d. Total Capital Investment (TCI)

Tabel 6.4. Total Biaya Capital Investment (TCI)

Total capital investment Biaya (US$)

Fixed captal investment 26.191.482,545

Plant start up 2.619.148,255

Interest during constraction 2.619.148,255

Working capital investment 34.365.068,903

Total capital investment 65.794.847,96

6.5.2. Manufacturing Cost Investment (MCI)

a. Direct Manufacturing Cost (DMC)

Tabel 6.5. Total Biaya Direct Manufacturing Cost (DMC)

Direct Manufacturing Cost Biaya (US)


Bahan Baku 22.781.278,969
Labor Cost 496.656,727

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 131


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Supervisi 97.702,963
Maintenance Cost 2.619.148,255
Plant Supplies 3.928.722,382
Royalti and Patent 614.443,076
Utilitas 2.439.665,789
Total DMC 32.977.618,160

b. Indirect Manufacturing Cost (IMC)

Tabel 6.6. Total Biaya Indirect Manufacturing Cost(IMC)

Indirect Manufacturing Cost Biaya (US)


Payroll Overhead 74.498,509
Laboratory 49.665,673
Plant Overhead 248.328,363
Packaging 2.457.772,305
Total IMC 2.830.264,850

c. Fixed Manufacturing Cost (FMC)

Tabel 6.7. Total Biaya Fixed Manufacturing Cost (FMC)

Fixed Manufacturing Cost Biaya (US)


Depresiasi 2.142.939,481
Property Taxes 523.829,651
Insurance 261.914,825
Total FMC 2.928.683,957

d. Total Manufacturing Cost Investment (MCI)

Tabel 6.8. Total Biaya Manufacturing Cost (TMC)

Manufacturing Cost Biaya (US)


Direct Manufacturing Cost 32.977.618,160

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 132


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Indirect Manufacturing Cost 2.830.264,850


Fixed Manufacturing Cost 2.928.683,957
Total MC 38.736.566,967

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 133


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

6.5.3. General Expensen (GE)

a. Total Biaya General Expense (GE)

Tabel 6.9. Total Biaya General Expense (GE)

General Expense Biaya (US$)


Administrasi 580.561,176
Sales Expense 3.873.656,697
Research 774.731,339
Finance 3.289.742,398
Total General Expense 8.518.691,610

b. Total Biaya Production Cost

Tabel 6.10. Total Biaya Production Cost

Production Cost Biaya (US$)


Manufacturing Cost 38.736.566,967
General Expense 8.518.691,610
Total Production Cost 47.255.258,578

6.5.4. Keuntungan

Sales = US$ 61.444.307,615

Biaya produksi = US$ 47.255.258,578

Keuntungan sebelum pajak = US$ 14.189.049,04

Keuntungan sesudah pajak = US$ 10.641.786,78

6.5.5. Analisis Kalayakan

1. Percent Profit On Sales (POS)

POS sebelum pajak = 23%

POS sesudah pajak = 17%

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 134


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2. Return On Investment (ROI)

ROI sebelum pajak = 53%

ROI sesudah pajak = 40%

3. Pay Out Time (POT)

POT sebelum pajak = 1,58 tahun

POT sesudah pajak = 2 tahun

4. Break Even Poit (BEP) = 36%

5. Shut Down Point (SDP) = 22%

6. Rate Of Return (i) = 18%

KESIMPULAN

1. Percent Profit on Sales sebelum pajak adalah 23% dan sesudah pajak adalah 17%.

2. Percent Return on Investment sebelum pajak adalah 53 % dan sesudah pajak

adalah 40%.

3. Pay Out Time sebelum pajak adalah 1 tahun 7 bulan dan sesudah pajak adalah 2

tahun.

4. Break Even Point pabrik adalah 36 %

5. Shut Down Point adalah 22 %

6. Rate of Return (i) pabrik adalah 18 %

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 135


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Dari hasil perhitungan diatas dapat dibuat grafik analisa ekonomi seperti pada

gambar 6.1. grafik analisa ekonomi dibawah ini :

Gambar 6.1 Grafik Analisa Ekonomi

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 136


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

DAFTAR PUSTAKA

Aries, R.S. and Newton, R.D., 1995, “Chemical Engineering Cost Estimation”,
Mc.Graw Hill Book Company, New York.

Austin, G.T.,1984, “Shreve’s Chemical Process Industries”, 5th edition, Mc. Graw Hill
Book Company, Singapore.
Badger, W.L. and Banchero, J.T., 1955, “Introduction to Chemical Engineering”, Mc.
Graw Hill Book Company, New York.
Biro Pusat Statistik, 1998, “Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia Impor
Menurut Jenis Barang dan Negeri Asal”, Jakarta.
Brown, G.G., 1973, “Unit Operation”, John Wiley and Sons, Inc., New York.
Brownell, L.E. and Young, E.H., 1979, “Process Equipment Design”, Willey Eastern
Ltd., New Delhi.
Coulson, J.M., 1983, “Chemical Engineering”, Mc. Graw Hill, Auckland.
Foust, A.S., 1980, “Principles of Unit Operation”, 2nd edition, John Wiley and Sons,
New York.
Gean Koplis, C.J., 1993, “Transport Process and Unit Operation”, 3rd edition, Prentice
Hall International, Inc., New Jersey.
Harsono, 1984, “Manajemen Pabrik”, cetakan ke-2, Balai Aksara, Jakarta.
Kern, D.Q., 1965, “Process Heat Transfer”, Mc. Graw Hill Book Company, Singapore.
Keyes, F. and Clark, R.S., 1959, “Industrial Chemistry”, 2nd edition, John Wiley and
Sons, Inc., New York.
Kirk, R.E. and Othmer, D.F., 1968, “Encyclopedia of Chemical Technology”, 2nd
edition, volume 15, John Wiley and Sons, New York.
Marlin, T.E., 1993, “Process Control Design and Control System for Dynamic
Performance, Mc. Graw Hill Book Company, Singapore.
Perry, R.H. and Green, D.W., 1986, “Perry’s Chemical Engineer’s Handbook”, 6th
edition, Mc. Graw Hill Book Company, International Student Edition, Singapore.
Peters, M.S. and Timmerhous, K.D., 1981, “Plant Design Economic for Chemical
Engineering, 3rd edition, Mc. Graw Hill Kogakusha Ltd., Tokyo.
Smith, J.M. and Van Ness, H.C., 1975, “Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamic”, 3rd edition, Mc. Graw Hill Kogakusha Ltd., Tokyo.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 137


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Snell, F.D., 1931, “Trisodium Phosphate Its Manufacture and Use”, volume 23, no.5,
Industrial Engineering Chemistry.
Treyball, R.E., 1981, “Mass Transfer Operation, 3rd edition, Mc. Graw Hill Kogakusha
Ltd., Tokyo.
Ulrich, G.D., 1984, “A Guide Chemical Engineering Process Design and Economics”,
John Wiley and Sons, New York.
Walas, S.M., 1988, “Chemical Process Equipment”, Butterworths Series in Chemical
Engineering, London.
Yaws, C.L., 1992, “Thermodynamic and Physical Property Data”, Gulf Publishing Co.,
Houston, Texas.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 138


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

LAMPIRAN A

PERHITUNGAN NERACA MASSA

Perhitungan neraca massa didasarkan pada kapasitas produksi yang ditetapkan 80.000

ton/tahun atau 9898,9899 kg/jam

 Data berat molekul

Senyawa BM (gr/mol)
H3PO4 98
Na2CO3 106
NaOH 40
Na2HPO4 142
Na3PO4 164
Na3PO4.12H2O 380,2
H2O 18
CO2 44
NaCl 58,5
Na2SO4 142,1
Fe2O3 101,9
Al2O3 159,7
SiO2 60
(Perry : tabel 2-120)

 Data komposisi bahan baku

H3PO4
Senyawa % berat
H3PO4 74
H2O 25,98
Na2SO4 0,02
(PT. Petrokimia Gresik)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 139


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Na2CO3
Senyawa % berat
Na2CO3 95
H2O 4,78
SiO2 0,2
Na2SO4 0,02
(Ulman’s vol.A24, pg.300)

NaOH
Senyawa % berat
NaOH 50
H2O 49,95
NaCl 0,05
(PT. Soda Waru Indonesia)

 Skema aliran

1 5
M-1
2

7 11 15 20
3 6 8 10 R-2 12 F-2 14 16 17 19 21
M-2 R-1 F-1 E K C RD
4
9 13 18

Keterangan:

M = mixing

R = reaktor

F = filter

K = kristaliser

C = centrifuge

RD = rotary dryer

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 140


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

E = evaporator

Kapasitas produksi = 80.000 ton / tahun

Ditentukan : 1 tahun = 330 hari

1 hari = 24 jam

Kapasitas produksi = 80.000 x x

= 10101,0101 kg/jam

Kemurnian Na3PO4.12H2O = 98%

Na3PO4.12H2O = 98% x 10101,0101 kg/jam

= 9898,9899 kg/jam

BM Na3 PO4
Na3PO4 = x Na3 PO4 .12 H 2 O
BM Na3 PO4 .12 H 2 O

164
= x 9898,9899 kg / jam
380,2

= 4269,9483 kg/jam

= 26,0363 kmol/jam

Reaksi : H3PO4 (l) + Na2CO3(aq) → Na2HPO4(l) + H2O(l) + CO2(g)

Terjadi di reaktor 1

Reaksi 2 : Na2HPO4(l) + NaOH(ag) → Na3PO4(l) + H2O(l)

Terjadi di Reaktor 2

Konversi = 99,4% (Chemical Engineering Research Volume A-2)

Perbandingan mol = 1 : 1,05 (Faith Keyes, 1975)

Yield = 95% (Faith Keyes, 1975)

kmol Na3 PO4 x faktor stoikiometri


Yield =
kmol H 3 PO4

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 141


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

17,9kmol x 1
Kmol H3PO4 =
0,95

= 27,4066 kmol

Komposisi recycle:

H3PO4 = APR kg

Na2CO3 = NCR kg

Na2HPO4 = DSPR kg

NaOH = NHR kg

Na3PO4 = NPR kg

H2O = AR kg

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 142


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

1. Neraca massa tangki pengencer H3PO4

1 3
M-01
2

Keterangan :

1 = bahan baku H3PO4 74% berat

2 = H2O pengencer

3 = larutan H2PO4 62% berat (Faith Keyes, 1975)

Persamaan neraca massa :

(1) + (2) = (3)

Perhitungan :

H3PO4 yang dibutuhkan di reaktor 1 = (27,4066 kmol x 98 kg/kmol) – APR kg

= 2685,8468 – APR

2685,8468  APRkg
Larutan H3PO4 62% masuk di reaktor 1 =
0,62

= 4332,0110 – 1,6 APR

2685,8468  APRkg
Larutan H3PO4 74% masuk tangki pengenceran =
0,74

= 3629,5227 – 1,4 APR

dengan komposisi :

H3PO4 74% = 74% x (3629,5227-1,4 APR)

= 2685,8468 -APR

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 143


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

H2O 25,98% = 25,98% x (3629,5227-1,4 APR)

= 942,9500-0,4 APR

Na2SO4 0,02% = 0,02% x (3629,5227-1,4 APR)

= 7,2590-2,8.10-4 APR

(1) + (2) = (3)

(2) = (4332,0110-1,6 APR) - (3629,5227-1,4 APR)

= 702,4883-0,2 APR

Neraca Massa di M-01


Input Output
Komponen 1 2 3
H3PO4 2685,8468-APR 2685,8468-APR
H2O 942,9500-0,4 APR 702,4883-0,2 APR 1645,4383-0,5 APR
-4
Na2SO4 7,2590-2,8.10 APR 7,2590-2,8.10-4 APR

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 144


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2. Neraca massa pada tangki pelarutan Na2CO3

4 6
M-02
5

Keterangan :

4 = Na2CO3 95% berat

5 = H2O untuk pelarutan

6 = larutan Na2CO3 30% berat (Faith Keyes, 1975)

Persamaan neraca massa:

(3) + (5) = (6)

Perhitungan :

Na2CO3 yang dibutuhkan di reaktor 1 = (1,05 x 18,8 kmol x 106 kg/kmol) –NCR

= 2897,8369- NCR

2897,8369 kg
Larutan Na2CO3 30% masuk reaktor 1 =
0,30

= 9659,4562-3,3 NCR

2897,8369 - NCR
Na2CO3 95% masuk tangki pelarutan =
0,95

= 3050,3546-1,1 NCR

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 145


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

dengan komposisi :

Na2CO3 95% = 95% x (3050,3546-1,1 NCR)

= 2897,8369-NCR

H2O 4,78% = 4,78% x (3050,3546-1,1 NCR)

= 1458,0695-0,1 NCR

SiO2 0,2% = 0,2% x (3050,3546-1,1 NCR)

= 6,1007-2,1.10-3 NCR

Na2SO4 = 0,02% x (3050,3546-1,1 NCR)

= 0,6101-2,1.10-4 NCR

(4) + (5) = (6)

(5) = (9659,4562-3,3 NCR )- (3050,3546-1,1 NCR)

= 6609,1016-2,3 NCR

H2O pada arus (6) = (6609,1016-2,3 NCR) + (1458,0695-0,1 NCR)

= 8067,1711-2,3 NCR

Neraca massa di M-02


Input Output
Komponen 4 5 6
Na2CO3 2897,8369-NCR 2897,8369-NCR
H2O 1458,0695-0,1 NCR 6609,1016 – 2,3 NCR 8067,1711-2,4 NCR
SiO2 6,1007-2,1.10-3 NCR 6,1007-2,1.10-3 NCR
Na2SO4 0,6101-2,1.10-4 NCR 0,6101-2,1.10-4 NCR

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 146


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

3. Neraca massa pada reaktor 1

3 6 8
R-01
6

18

Keterangan :

3 = larutan H3PO4 74% berat

6 = larutan Na2CO3 30% berat

7 = gas CO2

8 = produk reaktor 1

18 = recycle

Persamaan neraca massa :

(3) + (6) + (18) = (7) + (8)

Perhitungan:

Komposisi recycle :

H3PO4 = APR

Na2CO3 = NCR

Na2HPO4 = DSPR

NaOH = NHR

Na3PO4 = NPR

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 147


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

H2O = AR

Kmol H3PO4 mula-mula = 27,4066 kmol

Kmol Na2CO3 mula-mula = 28,7769 kmol

Kmol yang bereaksi = 26,2007 kmol

Reaksi 1 : H3PO4 + Na2CO3 → Na2HPO4 + H2O + CO2

mula-mula : 27,4066 28,7769

reaksi : 26,2007 26,2007 26,2007 26,2007 26,2007

hasil : 1,2059 2,5762 26,2007 26,2007 26,2007

H3PO4 = 1,2059 kmol x 98 kg/kmol

= 118,1773 kg

Na2CO3 = 2,5762 kmol x 106 kg/kmol

= 273,0794 kg

Na2HPO4 = 26,2007 kmol x 142 kg/kmol

= 3720,5008 kg

H2O = 26,2007 kmol x 18 kg/kmol

= 471,6128 kg

CO2 = 26,2007 kmol x 44 kg/kmol

= 1152,8312 kg

Neraca massa di R-01


Input (kg/jam) Output (kg/jam)
Komponen 3 6 18 7 8
2685,8468-
H3PO4 APR - APR - 118,1773
10184,2222-0,5
1645,4383-0,5 8067,1711-2,4 APR-2,4 NCR +
H2O APR NCR AR - AR
7,8691-2,8.10-4
7,2590-2,8.10-4 0,6101-2,1.10-4 APR-2,1.10-4
Na2SO4 APR NCR - - NCR

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 148


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2897,8369-
Na2CO3 - NCR NCR 273,0794
6,1007-2,1.10- 6,1007-2,1.10-3
SiO2 - 3 NCR - - NCR
3720,5008 +
Na2HPO4 - - DSPR - DSPR
NaOH - - NHR - NHR
Na3PO4 - - NPR - NPR
CO2 - - - 1152,8312 -

4. Neraca massa pada filter 1

6 10
F-01

Keterangan :

8 = produk reaktor 1

9 = impuritas

10 = larutan hasil filtrasi

Persamaan neraca massa :

(8) = (9) + (10)

Dasar perencanaan :

a. Impuritas yang dipisahkan terdiri dari SiO2 dan Na2SO4

b. Kelarutan Na2SO4 pada suhu 90 ˚C = 42,7 kg Na2SO4 / 100 kg H2O

Perhitungan :

Senyawa yang dipisahkan:

SiO2 (terpisahkan semuanya) = (6,1007 - 2,1.10-3 NCR) kg

Na2SO4 = 57,3% x (7,8691-2,8.10-4 APR - 2,1.10-4 NCR)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 149


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

= (4,5090 - 1,6044.10-4 APR - 1,2033.10-4 NCR)

Na2SO4 pada arus (10) = ((7,8691-2,8.10-4 APR - 2,1.10-4 NCR ) - (4,5090 –

1,6044.10-4 APR - 1,2033 NCR) )

= 3,3601-4,4004.10-4 APR - 3,3033.10-4 NCR

Neraca massa di F-01


Input Output
Komponen 8 9 10
H3PO4 118,1773 - 118,1773
Na2CO3 273,0794 - 273,0794
Na2HPO4 3720,5008+DSPR - 3720,5008+DSPR
NaOH NHR - NHR
Na3PO4 NPR - NPR
10184,2222-0,5 APR- 10184,2222-0,5 APR-2,4
H2O 2,4 NCR+AR - NCR+AR
SiO2 6,1007-2,1.10-3 NCR -3
6,1007-2,1.10 NCR
7,8691-2,8.10-4 APR-) (4,5090 - 1,6044.10-4
Na2SO4 2,1.10-4 NCR APR-1,2033.10-4 NCR)
5. Neraca massa pada reaktor 2

10 12
R-02
11

Keterangan :

10 = larutan hasil filtrasi

11 = larutan NaOH 50% berat

12 = produk reaktor 2

Persamaan neraca massa :

(10) + (11) = (12)

Konversi = 99,4%

Kmol Na2HPO4 mula-mula = 26,2007 kmol

NaOH mula-mula = 26,2007 x 1,05

= 27,5107 kmol
Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 150
Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Kmol yang bereaksi = 99,4% x 26,2007

= 26,0435 kmol

Perhitungan :

NaOH yang dibutuhkan = (1,05 x 26,2007 kmol x 40 / kmol) – NHR

= 1100,4298-NHR

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 151


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

1100,4298 - NHR
Larutan NaOH 50% masuk reaktor 2 =
0,5

= 2200,8596-2 NHR

Dengan komposisi :

NaOH 50% = 50% x (2200,8596-2 NHR)

= 1100,4298-NHR

H2O 49,95 % = 49,95% x (2200,8596-2 NHR)

= 1099,3294-NHR

NaCl 0,05% = 0,05% x (2200,8596-2 NHR)

= 1,1004-10-3 NHR

Reaksi 2 : Na2HPO4 + NaOH → Na3PO4 + H2O

mula-mula : 26,2007 27,5107

reaksi : 26,0435 26,0435 26,0435 26,0435

hasil : 0,1572 1,4672 26,0435 26,0435

Na2HPO4 = 0,1572 kmol x 142 kg/kmol

= 22,3230 kg

NaOH = 1,4672 kmol x 40 kg/kmol

= 58,6896 kg

Na3PO4 = 26,0435 kmol x 164 kg/kmol

= 4271,1349 kg

H2O = 26,0435 kmol x 18 kg/kmol

= 468,7831 kg

Na3PO4 pada arus (12) = 4271,1349 + NPR

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 152


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

H2O pada arus (12) = 10184,2222-0,5 APR-2,4 NCR+AR+1099,3294-

NHR+468,7831

= 11752,3346-0,5 APR-2,4 NCR-AR-NHR

Neraca massa di R-02


Input (kg/jam) Output (kg/jam)
Komponen 10 11 12
H3PO4 118,1773 - 118,1773
Na2CO3 273,0794 - 273,0794
Na2HPO4 3720,5008+DSPR - 22,3230
NaOH NHR 1100,4298-NHR 58,6896
Na3PO4 NPR - 4271,1349+NPR
10184,2222-0,5 APR- 11752,3346-0,5 APR-2,4
H2O 2,4 NCR+AR 1099,3294-NHR NCR +AR-NHR
-4
3,3601-4,4004.10
APR-3,3033.10-4 3,3601-4,4004.10-4 APR-
Na2SO4 NCR - 3,3033.10-4 NCR
-3
NaCl 1,1004-10 NHR 1,1004-10-3 NHR

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 153


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

6. Neraca massa pada filter 2

12 14
F-02

13

Keterangan :

12 = produk reaktor 2

13 = impuritas

14 = larutan hasil filtrasi

Persamaan neraca massa :

(12) = (13) + (14)

Dasar perencanaan :

a. Impuritas yang dipisahkan terdiri dari NaCl dan Na2SO4

b. Kelarutan NaCl pada suhu 90 ˚C = 38,5 kg NaCl / 100 kg H2O

c. Kelarutan Na2SO4 pada suhu 90 ˚C = 42,7 kg Na2SO4 / 100 kg H2O

Perhitungan :

Senyawa yang dipisahkan :

NaCl = 61,5 % x (1,1004-10-3 NHR) kg

= 0,6767-6,2.10-4 NHR

Na2SO4 = 57,3 % x (3,3601-4,4004.10-4 APR-3,3033.10-4 NCR) kg

= 1,9253-2,5214.10-4 APR

Na2SO4 pada arus (14) = (3,3601-4,4004.10-4 APR-3,3033.10-4 NCR)-(1,9253-

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 154


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2,5214.10-4 APR-1,8928.10-4 NCR)

= 1,4348-1,879.10-4 APR

NaCl pada arus (14) = (1,1004-10-3 NHR)-(0,6767-6,2.10-4 NHR)

= 0,4237-3,8.10-4 NHR

Neraca massa di F-02


Input (kg/jam) Output (kg/jam)
Komponen 12 13 14
H3PO4 118,1773 - 118,1773
Na2CO3 273,0794 - 273,0794
Na2HPO4 22,3230 - 22,3230
NaOH 58,6896 - 58,6896
Na3PO4 4271,1349+NPR - 4271,1349+NPR
11752,3346-0,5 APR- 11752,3346-0,5 APR-
H2O 2,4 NCR+AR-NHR - 2,4 NCR+AR-NHR
3,3601-4,4004.10-4 1,9253-2,5214.10 -4
1,4348-1,879.10-4 APR-
Na2SO4 APR-3,3033.10-4 NCR APR-1,8928.10-4 NCR 1,4105.10-4 NCR
NaCl 1,1004-10-3 NHR 0,6767-6,2.10-4 NHR 0,4237-3,8.10-4 NHR

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 155


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

7. Neraca massa pada Evaporator

15

14 6 16
E

Keterangan :

14 = larutan hasil filtrasi

15 = uap H2O

16 = larutan pekat

persamaan neraca massa :

(14) = (15) + (16)

perhitungan :

Diinginkan produk keluar evaporator dengan perbandingan:

(H3PO4 + Na2CO3 + Na2HPO4 + NaOH + Na3PO4 + impuritas ) : H2O = 40:60

H2O pada arus (16) = x (4745,2626 + NPR-2,379.10-4 APR -0,9895.10-4

NCR +AR-4,8.10-4 NHR)

= 7117,8939+1,5NPR-3,5685. 10-4 APR-1,4843.10-4 NCR

+ AR - 7,2.10-4 NHR

H2O yang menguap = (11752,3346 – 0,5 APR – 2,4 NCR + AR – NHR) –

(7117,8939+1,5NPR-3,5685. 10-4 APR-1,4843.10-4

NCR + AR - 7,2.10-4 NHR)

= 4634,4407+3,0685.10-4 APR-0,9157.10-4 NCR-

NH+1,5NPR+6,2.10-4 NHR
Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 156
Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Neraca massa di E
Input (kg/jam) Output (kg/jam)
Komponen 14 15 16
H3PO4 118,1773 - 118,1773
Na2CO3 273,0794 - 273,0794
Na2HPO4 22,3230 - 22,3230
NaOH 58,6896 - 58,6896
Na3PO4 4271,1349+NPR - 4271,1349+NPR
4634,4407+3,0685.10-4 7117,8939+1,5NPR-
APR-0,9157.10-4 NCR- 3,5685 APR-1,4843.10-4
11752,3346-0,5 APR- NH+1,5NPR+6,2.10-4 NCR + AR - 7,2.10-4
H2O 2,4 NCR+AR-NHR NHR NHR
1,4348-1,879.10-4
APR-1,4105.10-4 1,4348-1,879.10-4 APR-
Na2SO4 NCR - 1,4105.10-4 NCR
-4
NaCl 0,4237-3,8.10 NHR - 0,4237-3,8.10-4 NHR

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 157


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

8. Neraca massa pada Kristaliser

16 6 17
K

Keterangan :

16 = larutan pekat

17 = produk kristaliser

Persamaan neraca massa :

(16) = (17)

Dasar perncanaan :

a. Proses kristalisasi dilakukan pada suhu 45˚C

b. Kelarutan Na3PO4 pada suhu 45˚C = 20 kg Na3PO4 / 100 kg H2O

Perhitungan :

Na3PO4 yang membentuk kristal = 80% x (4271,1349+NPR)

= 3416,9079 + 0,8 NPR

Na3PO4 dalam mother liquor = (4271,1349 + NPR) - (3416,9079 + 0,8 NPR)

= 854,2270 + 0,2 NPR

Na3PO4.12H2O yang terbentuk = (3416,9079 + 0,8 NPR) X (380,2/164)

= 7921,3926 + 1,8546 NPR

kebutuhan air kristal = (7921,3926 + 1,8546 NPR) - (3416,9079 + 0,8

NPR)

= 4504,4847+1,0546 NPR

H2O pada arus (17) = (7117,8939+1,5NPR-3,5685. 10-4 APR

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 158


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

1,4843.10-4 NCR + AR - 7,2.10-4 NHR) –

(4504,4847+1,0546 NPR)

= 2613,4092 + 0,4454 NPR -3,5685 APR –

1,4843.10-4NCR + AR - 7,2.10-4 NHR

Neraca massa di K
Input (kg/jam) Output (kg/jam)
Komponen 16 17
H3PO4 118,1773 118,1773
Na2CO3 273,0794 273,0794
Na2HPO4 22,3230 22,3230
NaOH 58,6896 58,6896
Na3PO4 4271,1349+NPR 854,2270+0,2 NPR
7117,8939+1,5NPR-3,5685 APR- 2613,4092+ 0,4454 NPR-3,5685
1,4843.10-4 NCR+AR-7,2.10-4 APR-1,4843.10-4NCR+AR-7,2.10-4
H2O NHR NHR
Na3PO4.12H2O 7921,3926 + 1,8546 NPR
1,4348-1,879.10-4 APR- 1,4348-1,879.10-4 APR-1,4105.10-4
Na2SO4 1,4105.10-4 NCR NCR
NaCl 0,4237-3,8.10-4 NHR -4
0,4237-3,8.10 NHR

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 159


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

9. Neraca massa pada Centrifuge

17 19
C

18

Keterangan :

17 = produk kristalisasi

18 = mother liquor (recycle)

19 = kristal

Persamaan neraca massa :

(17) = (18) + (19)

Dasar perencanaan :

50% Na2HPO4 terikut ke rotary dryer

Perhitungan :

H2O = 7117,8939+1,5NPR-3,5685.10-4 APR-1,4843.10-4 NCR + AR - 7,2.10-4

NHR

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 160


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Neraca massa di C
Input (kg/jam) Output (kg/jam)
Komponen 17 18 19
H3PO4 118,1773 118,1773 -
Na2CO3 273,0794 273,0794 -
Na2HPO4 22,3230 11,1615 11,1615
NaOH 58,6896 58,6896 -
854,2270+0,2
Na3PO4 854,2270+0,2 NPR NPR -
2613,4092+0,4454
NPR -3,5685 APR- 2613,4092+0,4454 NPR
-4
1,4843.10 NCR+AR- -3,5685 APR-1,4843.10-4
H2O 7,2.10-4 NHR AR NCR+AR-7,2.10-4 NHR
7921,3926 + 1,8546
Na3PO4.12H2O NPR - 7921,3926+1,8546 NPR
-4
1,4348-1,879.10 APR- 1,4348-1,879.10-4 APR-
Na2SO4 1,4105.10-4 NCR - 1,4105.10-4 NCR
NaCl 0,4237-3,8.10-4 NHR - 0,4237-3,8.10-4 NHR

10. Neraca massa pada Rotary Dryer

20

19 6 21
RD

Keterangan :

19 = kristal basah

20 = uap H2O

21 = produk

Persamaan neraca massa :

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 161


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

(19) = (20) + (21)

Perhitungan :

Produk – air = 9898,9899 + 11,1615 + 1,4348 + 0,4237

= 9923,1714

H2O terikut produk : 98% =

a = 177,8387 kg

H2O yang menguap = massa H2O yang keluar dari centrifuge - H2O yang terikut

produk

= 2435,5705 + 0,4454 NPR + 3,5685.10-4 APR - 7,2.10-4 NHR –

AR

Neraca massa di RD
Input (kg/jam) Output (kg/jam)
Komponen 17 18 19
7921,3926 + 1,8546
Na3PO4.12H2O NPR - 7921,3926+1,8546 NPR
Na2HPO4 22,3230 11,1615 11,1615
2613,4092+0,4454
NPR -3,5685 APR- 2435,5705+0,4454 NPR
-4
1,4843.10 NCR+AR- -3,5685 APR-1,4843.10-4
H2O 7,2.10-4 NHR AR NCR+AR-7,2.10-4 NHR
-4
1,4348-1,879.10 APR- 1,4348-1,879.10-4 APR-
Na2SO4 1,4105.10-4 NCR - 1,4105.10-4 NCR
NaCl 0,4237-3,8.10-4 NHR - 0,4237-3,8.10-4 NHR

Dari perhitungan neraca massa di Rotary Driyer didapat:

Na3PO4.12H2O = 9898,9899 kg

7921,3926 + 1,8546 NPR = 9898,9899 kg

NPR =1066,3201 kg

Asusmi pada Rotary Dryer air yang terikut produk sebesar 40%
Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 162
Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

40% = x 100%

AU = 266,7580 kg

266,7580 = 2435,5705 + 0,4454 NPR – 3,5685 APR + 7,2.10-4 NHR – AR

AR =2632,5900 kg

Na2SO4 = 1,4348 –( 1,879.10-4 APR.874,5117)

= 1,2705 kg

NaCl = 0,4237 – (3,8.10-4 NHR.58,6896)

= 0,4014 NHR

Dari perhitungan neraca massa di Centrifuge didapat :

H3PO4 = APR = 118,1773 kg

Na2CO3 = NCR = 273,0794 kg

Na2HPO4 = DSPR = 22,3230 kg

NaOH = NHR = 58,6898 kg

Na3PO4 = NPR = 1066,3201 kg

H2O = AR = 2577,3812 kg

Komposisi recycle:

H3PO4 = 118,1773 kg

Na2CO3 = 273,0794 kg

Na2HPO4 = 22,3230 kg

NaOH = 58,6898 kg

Na3PO4 = 1066,3201 kg

H2O = 2577,3812 kg

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 163


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

PERHITUNGAN NERACA MASSA

Perhitungan neraca massa didasarkan pada kapasitas produksi yang ditetapkan 80.000

ton/tahun atau 10101,0101 kg/jam.

Data berat molekul

Senyawa Berat Molekul

H3PO4 98,0

Na2CO3 106,0

NaOH 40,0

Na2HPO4 142,0

Na3PO4 164,0

Na3PO4.12H2O 380,2

H2O 18,0

CO2 44,0

NaCl 58,5

Na2SO4 142,1

Fe2O3 101,9

Al2O3 159,7

SiO2 60,0

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 164


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Data komposisi bahan baku

H3PO4

Senyawa % berat

H3PO4 74,00

H2O 25,98

Al2O3 0,005

Fe2O3 0,005

Na2SO4 0,01

Na2CO3

Senyawa % berat

Na2CO3 95,00

H2O 4,78

SiO2 0,20

Na2SO4 0,02

NaOH

Senyawa % berat

NaOH 50,00

H2O 49,95

NaCl 0,05

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 165


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Skema aliran

1 5
M-1
2

7 11 15 20
3 6 8 10 R-2 12 F-2 14 16 17 19 21
M-2 R-1 F-1 E K C RD
4
9 13 18

Keterangan:

M = mixing

R = reaktor

F = filter

K = kristaliser

C = centrifuge

RD = rotary dryer

E = evaporator

Basis perhitungan = 1 jam operasi

Waktu produksi = 330 hari kerja/tahun

1 hari = 24 jam

ton 1 tahun 1 hari


kapasitas produksi = 80.000 x x
tahun 330 hari 24 jam

= 10.1010 ton/jam

= 10101,0101 kg/jam

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 166


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Kemurnian Na3PO4.12H2O = 98%

Na3PO4.12H2O = 98 % x 10101,0101 kg/jam

= 9898,9899 kg/jam

BM Na 3 PO 4
Na3PO4 = x Na 3 PO 4 .12 H 2 O
BM Na 3 PO 4 .12 H 2 O

164
= x 9898,9899 kg / jam
380,2

= 4269,9483kg/jam

= 26,0363kmol/jam

Reaksi 1 : H3PO4 + Na2CO3 Na2HPO4 + H2O + CO2

Reaksi 2 : Na2HPO4 + NaOH Na3PO4 + H2O

Yield = 95 % (Faith Keyes, 1975)

kmol Na3 PO4 x faktor stoikiometri


Yield =
kmol H 3 PO4

26,0363kmol x 1
kmol H3PO4 =
0,95

= 27,4066 kmol

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 167


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

1. Neraca massa pada tangki pengencer H3PO4

1 5
M-01
2

Keterangan:

1 = bahan baku H3PO4 74 %

2 = H2O pengencer

5 = larutan H3PO4 62 %

Persamaan neraca massa:

(1) + (2) = (5)

Perhitungan:

H3PO4 yang dibutuhkan = (27,4066 kmol x 98

kg/kmol) – 118,1773 kg

= 2567,6696 kg

2567 ,6696 kg
Larutan H3PO4 62% masuk reaktor 1 =
0,62

= 4141,4025kg

2567,6696kg
Larutan H3PO4 74% masuk tangki pengenceran =
0,74

= 3469,8237 kg

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 168


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

dengan komposisi:

H3PO4 74 % =0,74 x 3469,8237 Kg

=2567,6696 Kg

H2O 25,98 % =0,2598 x 3469,8237 Kg

=901,4602 Kg

Na2SO4 0,02 % =0,02 % x 3469,8237 Kg

=0,6940 Kg

(1) + (2) = (5)

(2) = (4141,4025- 3469,8237) kg

= 671,5788 kg

H2O yang keluar dari M-01 = 901,4602 – 671,5788 kg

Neraca massa di M-01


Input Output
Komponen
1 2 3
H3PO4 2567,6696 2567,6696
H2O 901,4602 671,5788 1573,0390
Na2SO4 0,6940 0,6940
Total 4141,4025 4141,4025

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 169


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2. Neraca massa pada tangki pelarutan Na2CO3

3 6
M-02
4

Keterangan:

3 = Na2CO3 95%

4 = H2O untuk pelarutan

6 = larutan Na2CO3 30%

Persamaan neraca massa:

(3) + (4) = (6)

Perhitungan:

Na2CO3 yang dibutuhkan = (mol rasio x mol H3PO4 x

BM Na2CO3) – recycle Na2CO3 kg

= 2777,2752 kg

2777,2752 kg
Larutan Na2CO3 30% masuk reaktor 1 =
0,30

= 9257,5840 kg

2777,2752 kg
Na2CO3 95% masuk tangki pelarutan =
0,95

= 2923,4476 kg

dengan komposisi:

Na2CO3 95% =0,95 x 2923,4476 Kg

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 170


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

=2777,2752 Kg

H2O 4,78% =0,0478 x 2923,4476Kg

=139,7407 Kg

SiO2 0,2% =0,002 x 2923,4476 Kg

=5,8469 Kg

Na2SO4 0,02% =0,0002 x 2923,4476 Kg

=0,5847 Kg

(3) + (4) = (6)

(4) = (9257,5840 – 2923,4476) kg

= 6334,1364 kg

H2O yang keluar M-02 = (139,7407 - 6334,1364) kg

= 6473,8772 kg

Neraca massa di M-02


Input Output
komponen
4 5 6
Na2CO3 2777,2752 2777,2752
H2O 139,7407 6334,1364 6473,772
SiO 5,84690 5,84690
Na2SO4 0,5847 0,5847
Total 9257,5840 9257,5840

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 171


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

3. Neraca massa pada reaktor 1

7
5
8
R-01
6

21

Keterangan:

5 = larutan H3PO4 62 %

6 = larutan Na2CO3 30%

7 = gas CO2

8 = produk reaktor 1

18 = recycle

Persamaan neraca massa:

(5) + (6) + (18) = (7) + (8)

Reaksi : H3PO4 + Na2CO3 → Na2HPO4 + H2 O + CO2


Mula-mula 27,4066 28,7769
Reaksi : 26,2007 26,2007 26,2007 26,2007 26,2007
Hasil 1,2059 2,5762 26,2007 26,2007 26,2007

H3PO4 =118,1773 Kg
Na2CO3 =273,0794 Kg
Na2HPO4 =3720,5008 Kg
H2O =471,6128 Kg
CO2 =1152,8312 Kg

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 172


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Na2HPO4 pada arus (8) = 3720,5008 kg

H2O pada arus (8) = H2O yang keluar dari M-01 + H2O yang keluar

M-02 + recycle H2O

= 11151,1190 kg

Na2SO4 pada arus (8) = Na2SO4 yang keluar M-01 + Na2SO4 yang masuk

M-02

= 1,2787

Neraca massa di R-01


Input Output
Komponen 3 6 18 7 8
H3PO4 2567,6696 118,1773 118,1773
H2O 1573,0390 6473,8772 2632,5900 11151,1190
Na2SO4 0,6940 0,5847 1,2787
Na2CO3 2777,2752 273,0794 273,0794
SiO2 5,84690 5,84690
Na2HPO4 3720,5008
NaOH 58,6896 58,6896
Na3PO4 1066,3201 1066,3201
CO2 1152,8312
Total 17547,8429 17547,8429

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 173


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

4. Neraca massa pada filter 1

8 10
F-01

Keterangan:

8 = produk reaktor 1

9 = impuritas

10 = larutan hasil filtrasi

Persamaan neraca massa:

8 = 9 + 10

Dasar perencanaan:

a. Impuritas yang dipisahkan terdiri dari Fe2O3, Al2O3, SiO2, dan Na2SO4

b. Kelarutan Na2SO4 pada suhu 90 oC = 42,7 kg Na2SO4 / 100 kg H2O

Perhitungan:

Senyawa yang dipisahkan:

Na2SO4 = 57,3% x Na2SO4 yg keluar R-01

Na2SO4 = 0,7288

SiO = 0,2% x larutan Na2CO3 yg masuk di M-02

SiO = 5,8469

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 174


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Neraca di massa di F-01


Input Output
Komponen
8 9 10
H3PO4 118,1773 118,1773
Na2CO 273,0794 273,0794
Na2HPO4 3720,5008 3720,5008
NaOH 58,6896 58,6896
Na3PO4 1066,3201 1066,3201
H2O 11151,1190 11151,1190
SiO2 5,8469 5,8469
NaSO4 1,2787 0,7288 0,5498
Total 16395,0117 16395,0117

5. Neraca massa pada reaktor 2

10 12
R-02
11

Keterangan:

10 = larutan hasil filtrasi

11 = larutan NaOH 50%

12 = produk reaktor 2

Persamaan neraca massa:

(10)+ (11) = (12)

Perhitungan:

Reaksi 2 Na2HPO4 +NaOH + → Na3PO4 + H2O

mula-mula 26,2007 27,5107

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 175


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

reaksi 26,0435 26,0435 26,0435 26,0435

Hasil 0,1572 1,4672 26,0435 26,0435

Na2HPO4 =0,1572 kmol x 142 kg/kmol

=23,4938 kg

NaOH =1,6333 kmol x 40 kg/kmol

=58,6896 kg

Na3PO4 =26,0435 kmol x 164 kg/kmol

=4271,1349 kg

H2O =26,0435 kmol x 18 kg/kmol

=468,7831 kg

NaOH yang dibutuhkan = (mol ratio x reaksi di reaktor 1 x BM NaOH)

- recycle NaOH

= 1041,7402

larutan NaOH 50% masuk reaktor 2 = 2083,4804 kg

dengan komposisi:

NaOH 50% =1041,7402 Kg

H2O 49,95% =1040,6985 Kg

NaCl 0,05% =1,0417 Kg

Na3PO4 pada arus (12) = mol Na3PO4 x BM Na3PO4 + massa Na3PO4 yang

masuk di R-01

= 5337,4550 kg

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 176


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

H2O pada arus (12) = H2O yang keluar dari rekator 1

=12660,6005

Neraca massa di R-02


Input Output
Komponen
10 11 12
H3PO4 118,1773 118,1773
Na2CO3 273,0794 273,0794
Na2HPO4 3743,9946 23,4938
NaOH 58,6896 1041,7402 58,6896
Na3PO4 1066,3201 5337,4550
H2O 11151,1190 1040,6985 12660,6005
Na2SO4 0,7288 0,7288
NaCl 1,0417 1,0417
Total 18473,2662 18473,2662

6. Neraca massa pada filter 2

12 14
F-02

13

Keterangan:

12 = produk reaktor 2

13 = impuritas

14 = larutan hasil filtrasi

Persamaan neraca massa:

(12) = (13) + (14)

Dasar perencanaan:

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 177


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

a. Impuritas yang dipisahkan terdiri dari NaCl dan Na2SO4

b. Kelarutan NaCl pada suhu 90 oC = 38,5 kg NaCl / 100 kg H2O

c. Kelarutan Na2SO4 pada suhu 90 oC = 42,7 kg Na2SO4 / 100 kg H2O

Perhitungan:

Impuritas yang dipisahkan:

NaCl = 61,5% x 0,05% x larutan yang masuk reaktor 2 kg

= 0,6407 kg

Na2SO4= 57,3% x NaSO4 yang keluar dari reaktor 2 kg

= 0,4176 kg

Na2SO4 pada arus (14) = massa Na2SO4 yang keluar reaktor 2 – impuritas

Na2SO4 yang dapat dipisahkan

= 0,3112

NaCl pada arus (14) = masa NaCl yang keluar R-02 – impuritas NaCl

yang dapat dipisahkan

= 0,4011 kg

Neraca massa di F-02


Input Output
Komponen
12 13 14
H3PO4 118,1773 118,1773
Na2CO3 273,0794 273,0794
Na2HPO4 23,4938 23,4938
NaOH 58,6896 58,6896
Na3PO4 5337,4550 5337,4550
H2O 12660,6005 12660,6005
Na2SO4 0,7288 0,4176 0,3112
NaCl 1,0417 0,6407 0,4011
Total 18473,2662 18473,2662

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 178


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 179


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

7. Neraca massa pada Evaporator

15
14 16
E

keterangan :

(14) = larutan hasil filtrasi

(15) = uap H2O

(16) = larutan pekat

persamaan neraca massa :

(14) = (15) + (16)

perhitungan :

diinginkan produk keluar evaporator dengan perbandingan

(H3PO4 + Na2CO3 + Na2HPO4 + NaOH + Na3PO4 +impuritas) : H2O = 40 : 60

H2O pada arus (16) = 8717,4111

H2O yang menguap = massa H2O yang keluar dari F-02 - H2O yang diinginkan

=3943,1894 Kg

Neraca massa di E
Input Output
Komponen
14 15 16
H3PO4 118,1773 118,1773
Na2CO3 273,0794 273,0794
Na2HPO4 23,4938 23,4938
NaOH 58,6896 58,6896
Na3PO4 5337,4550 5337,4550
H2O 12660,6005 3943,1894 8717,4111
Na2SO4 0,3112 0,3112
NaCl 0,4011 0,4011
Total 18472,2079 18472,2079

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 180


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

8. Neraca massa pada kristaliser

16 17
K

keterangan:

(16) = larutan pekat

(17) = produk kristalisasi

persamaan neraca massa:

(16) = (17)

dasar perencanaan:

− proses kristalisasi dilakukan pada suhu 45 ˚C

− kelarutan Na3PO4 pada suhu 45 ˚C = 20 kg Na3PO4 / 100 kg H2O

perhitungan :

Na3PO4 yang membentuk kristal = 80% x massa Na3PO4 yang keluar

dari F-02

= 4269,9640 kg

Na3PO4 dalam mother liquor = massa Na3PO4 yang keluar dari F-02 –

Na3PO4 yang membentuk kristal

= 1067,4910 kg

Na3PO4.12H2O yang terbentuk = Na3PO4 yang membentuk kristal x

BM Na3PO4.12H2O : BM Na3PO4

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 181


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

= 9899,0263 kg

kebutuhan air kristal = Na3PO4.12H2O yang terbentuk –

Na3PO4 yang membentuk kristal

= 5629,0623 kg

H2O pada arus (17) = massa H2O yang keluar di Evaporator

– kebutuhan air kristal

= 3088,3488 kg

Neraca massa di K
Input Output
Komponen
16 17
H3PO4 118,1773 118,1773
Na2CO3 273,0794 273,0794
Na2HPO4 23,4938 23,4938
NaOH 58,6896 58,6896
Na3PO4 5337,4550 1067,4910
H2O 8717,4111 3088,3488
Na3PO4.12H2O 9899,0263
Na2SO4 0,2497 0,2497
NaCl 0,4011 0,4011
Total 14529,0185 14529,0185

9. Neraca massa pada centrifuge

17 19
C

18

Keterangan:

17 = produk kristalisasi

18 = mother liquor (recycle)

19 = kristal

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 182


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Persamaan neraca massa:

(17) = (18) + (19)

Perhitungan:

H2O = massa H2O yang keluar dari kristaliser

= 455,7588 kg

Neraca massa C
Input Output
Kompnen
17 18 19
H3PO4 118,1773 118,1773
Na2CO3 273,0794 273,0794
Na2HPO4 23,4938 23,4938
NaOH 58,6896 58,6896
Na3PO4 1067,4910 1067,4910
H2O 3088,2565 2632,5900 455,7588
Na3PO4.12H2O 9899,0263 9899,0263
Na2SO4 0,3112 0,3112
NaCl 0,4011 0,4011
Total 14529,0185 14529,0185

10. Neraca massa pada rotary dryer

20
19 21
RD

Keterangan:

19 = kristal basah

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 183


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

20 = uap H2O

21 = produk

Persamaan neraca massa:

(19) = (20) + (21)

Perhitungan:

produk - air = 14073,2597

H2O terikut produk (a) :

98% = 9899,0263/(9899,9670+a)

a = 201,3702 Kg

H2O yang menguap = massa H2O yang keluar dari centrifuge –

H2O yang terikut produk

= 254,4501 kg

Neraca di RD
Input Output
Komponen
19 20 21
Na3PO4.12H2O 9899,0263 9899,0263
Na2HPO4 23,4938 23,4938
H2O 455,7588 254,4501 201,3087
Na2SO4 0,3112 0,3112
NaCl 0,4011 0,4011
Total 10378,9912 10378,9912

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 184


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

LAMPIRAN B

PERHITUNGAN NERACA PANAS

Skema Aliran:

Basis:

- 1 jam operasi

- Suhu referensi 25 oC

Data Cp

Senyawa Cp
H2O 1 kcal/kg ˚C
H3PO4 74% berat 0,4927 kcal/gr ˚C
H3PO4 62% berat 0,5602 kcal/gr ˚C
Na2SO4 32,8 kcal/gr ˚C
Na2CO3 95% berat 0,2726 kcal/gr ˚C
Na2CO3 30% berat 0,88 kcal/gr ˚C
SiO2 (10,87 + 0,008712T - 241200/T2) kcal/kmol ˚C
CO2 (10,34 + 0,00274T - 19550/T2) kcal/kmol ˚C
NaOH 50% berat 0,985 kcal/kg ˚C
NaCl (10,79 + 0,00420 T) kcal/kmol ˚C
(Perry : hal 3 -129)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 185


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Data Hf

Senyawa Hf (kcal/kmol)
Na2HPO4 -423610
H2O -68317,4
CO2 -9405
H3PO4 -299880
Na2CO3 -276620
Na3PO4 -477500
NaOH -112130
(Dean A.John, pg.93)

Data panas pelarutan

Panas Pelarutan
Senyawa (kcal/gmol)
H3PO4 2,79
Na2CO3 5,57
Na3PO4.12H2O -15,3

1. Neraca panas pada tangki pengencer H3PO4

Q(1) ,T=30 ˚C Q(5i)


M-01
Q(2), T=30 ˚C

Keterangan:

Q(1) = enthalpi larutan H3PO4 74% masuk

Q(2) = enthalpi H2O masuk

Q(5i) = enthalpi larutan H3PO4 62%

 HS = panas pengenceran

Kondisi operasi:

- Suhu larutan H3PO4 74% masuk = 30 oC

- Suhu H2O masuk = 30 oC

- Panas kelarutan = + 2,79 kcal / gmol

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 186


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

= + 2,79 . 103 kcal/kmol (Perry R.H., 3-157)

Persamaan neraca panas:

Q(1) + Q(2) +  HS = Q(5i)

Panas masuk:

H = M x Cp x T

Karena data spesific heat suatu campuran (larutan yang mengandung beberapa jenis

zat terlarut) sangat terbatas, maka dalam perhitungan harga spesific heat larutan

dihitung dengan rumus sebagai sebagai berikut :

Cp =  xi x Cpi (Himmelblau, pg. 379)

Data Cp zat:

Cp H2O = 1 kcal/kg oC

Cp H3PO4 74 % = 0,4927 kal/gr oC = 0,4927 kcal/kg oC

Cp H3PO4 62% = 0,5602 kal/gr oC = 0,5602 kcal/kg oC

Cp Impuritas bahan baku H3PO4 = Cp Na2SO4 = 32,8 kal/gr oC

= 32,8 kcal/kg oC

(Perry R.H., 3-149)

Q(1) = { (M H3PO4 x Cp H3PO4 74%) + (M H2O x Cp H2O) + ( M impuritas x Cp

impuritas)} x T

= {(2567,6696 x 0,4927) + (901,4602 x 1) +(0,347 x 32,8)} x (30 – 25)

= 10889,6631 kcal

Q(2) = M H2O x Cp H2O x T

= 671,5788 x 1 x (30 – 25)

= 3357,8940 kcal

Panas pengenceran H3PO4 = panas kelarutan H3PO4

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 187


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

= + 2,79 kcal/gmol

= + 2,79 . 103 kcal/kmol

M H 3 PO4
HS = x 2,79 . 103
BM H 3 PO4

2567,6696
= x 2,79 . 103
98

= 73099,9815 kcal

Panas masuk = Q(1) + Q(2) + HS

= (10889,6631 + 3357,8940 + 73099,9815) kcal

= 87099,9815 kcal

Panas keluar:

Q(5i) = { (M H3PO4 x Cp H3PO4) + (M H2O x Cp H2O) + ( M impuritas x Cp

impuritas)} x T

= {(2567,6696 x 0,5602) + (1573,0390 x 1) +(0,347 x 32,8)} x (T – 25)

= 3022,8291 (T – 25)

Q(1) + Q(2) + HS = Q(5i)

87347,5385 = 3022,8291 (T – 25)

T = 53,8959 0C

Jadi Q(5i) = 87347,5385 kcal

Neraca Panas di M-01


Input Output
Q1 10889,6631
Q2 3357,8940
Q5i 87347,5385
∆Hs 73099,9815
Total 87347,5385

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 188


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 189


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2. Neraca panas pada heat exchanger 1

Q(5)i,T=53,8959 ˚C Q(5)o, T=90 ˚C


HE-01
Q(2)o, Q(S)i, T=120 ˚C

Keterangan:

Q(5)i = enthalpi larutan H3PO4 62 % masuk

Q(5)o = enthalpi larutan H3PO4 62 % keluar

Q(S)i = enthalpi steam masuk

Q(S)o = enthalpi steam keluar

Kondisi operasi:

- Suhu larutan H3PO4 62 % masuk = 53,8989oC

- Suhu larutan H3PO4 62 % keluar = 90 oC

- Suhu steam masuk = 120 oC

Persamaan neraca panas:

Q(5)i + Q(S)i = Q(5)o + Q(S)o

Panas masuk:

Q(5) i = 87347,5385 kcal

Panas keluar:

Q(5)o = { (M H3PO4 x Cp H3PO4) + (M H2O x Cp H2O) + ( M Na2SO4 x Cp

Na2SO4)} x T

= {(2567,67 x 0,5602) + (901,4602 x 1) +(0,6940 x 32,8)} x (90 – 25)

= 153570,9990 kcal

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 190


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Q(5)i + Q(S)i = Q(5)o + Q(S)o

Qs = (Q5)o – Q(5)i

= (153570,9990 – 87347,5385) kcal

= 66223,4604 kcal

Kebutuhan steam dengan T=120 ˚C, P=28,8 psia

 = 526,3390132 kcal/kg

Qs 66223,4604 kcal
M= = = 125,8190 kg
 526,3390132 kcal / kg

Neraca Panas di HE-01


Input Output

Q5i 87347,53853

Q5o 153570,9974

Qs 66223,4604

Total 153570,9990

3. Neraca panas pada tangki pelarutan Na2CO3

Q(3) ,T=30 ˚C Q(6i)


M-02
Q(4), T=90 ˚C

Keterangan:

Q (3) = enthalpi Na2CO3 (padat) masuk

Q(4) = enthalpi H2O masuk

Q(6i) = enthalpi larutan Na2CO3 30 % keluar

HS = panas kelarutan Na2CO3

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 191


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Kondisi operasi:

- Suhu feed Na2CO3 (padat) = 30 oC

- Suhu H2O pelarut = 90 oC

- Panas pelarutan Na2CO3 = 5,57 kcal/gmol = 5,57 . 103 kcal/kmol

(tanda + berarti dalam kelarutan Na2CO3 akan menimbulkan panas sehingga

digolongkan dalam panas masuk)

Persamaan neraca panas:

Q(3) + Q(4) + HS = Q(6i)

Data Cp zat (Perry R.H., 3–129)

Cp Na2CO3 95% = 0,2726 kcal/kg oC

Cp Na2CO3 30% = 0,88 kcal/kg oC

Cp impuritas bahan baku Na2CO3 = Cp SiO2

= 10,87 +(0,008712T) - (241200/T2)

BM SiO2 = 60

Cp SiO2 pada 30 oC = 10,87 + (0,008712 x 303) –(241200/3032) kcal/kmol oC

10,88254259
=
60

= 0,1814kcal/kg oC

Cp SiO2 pada 90 oC = 0,2034 kcal/kg oC

Q(3) = { (M Na2CO3 x Cp Na2CO3 95%) + (M H2O x Cp H2O) + (M SiO2 x Cp

SiO2) + ( M Na2SO2 x Cp Na2SO4)} x T

= {(2777,2752 x 0,2726) + (1397,4079 x 1) + (5,8469 x 0,2034) + (0,5847 x

32,8) } x (30 – 25)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 192


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

= 4585,3215 kcal

Q(4) = M H2O x Cp H2O x T

= 6334,1364 x 1 x (90 – 25)

= 411718,8665 kcal

M Na2CO3
HS = x 5,57 . 103
BM Na2CO3

2777 ,2752
= x 5,57 . 103
106

= 145937,9512 kcal

Panas keluar:

Q(6i) = { (M Na2CO3 x Cp Na2CO3 30%) + (M H2O x Cp H2O) + ( M SiO2 x Cp

SiO2) + (M Na2SO4 x CpNa2SO4)} x T

= {(2777,2752 x 0,88) + (7731,5443 x 1) + (5,8469 x 0,2034) + (0,5847 x

32,8)} x (T – 25)

= 8938,2462 x (T – 25)

Q(3) + Q(4) + HS = Q(6i)

4585,3215 + 411718,8665 + 145937,9512 = 8938,2462 (T – 25)

T = 87,9029 oC

Jadi Q(6i) = 562242,1392 kcal

Neraca Panas di M-02


Input Output
Q3 4585,3216
Q4 411718,8665
Q6i 562242,1392
∆Hs 145937,9512

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 193


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Total 562242,1392

4. Neraca Panas Pada heat exchanger 2

Q(6)i, T = 87,9 ˚C Q(6)o, T = 90 ˚C


HE-02
Q(S)o, Q(S)i, T = 120 ˚C

Keterangan:

Q(6)i = enthalpi larutan Na2CO3 30 % masuk

Q(6)o = enthalpi larutan Na2CO3 30 % keluar

Q(S)i = enthalpi steam masuk

Q(S)o = enthalpi steam keluar

Kondisi operasi:

- Suhu larutan Na2CO3 30 % masuk = 87,9

- Suhu larutan Na2CO3 30 % keluar = 90 oC

- Suhu steam masuk = 120 oC

Persamaan neraca panas:

Q(6)i + Q(S)i = Q65)o + Q(S)o

Panas masuk:

Q(6) i = 562242,1392 kcal

Panas keluar:

Q(6)o = { (M Na2CO3 30 % x Cp Na2CO3 30 % ) + (M H2O x Cp H2O) + ( M

SiO2 x Cp SiO2)+ (M Na2SO4 x Cp Na2SO4 )} x T

= 580986,0062 kcal

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 194


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Q(6)i + Q(S)i = Q(6)o + Q(S)o

Qs = Q(6)o – Q(6)i

= 18743,8670 kcal

Kebutuhan steam dengan T=120 ˚C, P=28,8 psia

 = 526,3390132 kcal/kg

Qs 18743,8670 kcal
M= = = 35,6118 kg
 5526,3390 kcal / kg

Neraca Panas di HE-02


Input Output
Q(6)i 562242,1392
Q(6)o 580986,0062
Qs 18743,8669

Total 580986,0062

5. Neraca panas pada heat exchanger 3

Q(18), T = 45 ˚C Q(18)o, T = 90 ˚C
HE-02
Q(S)o, Q(S)i, T = 120 ˚C

Keterangan:

Q(18)i = enthalpi mother liquor masuk

Q(18)o = enthalpi mother liquor keluar

Q(S)i = enthalpi steam masuk

Q(S)o = enthalpi steam keluar

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 195


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Kondisi operasi:

- Suhu mother liquor masuk = 45oC

- Suhu mother liquor keluar = 90 oC

- Suhu steam masuk = 120 oC

Persamaan neraca panas:

Q(18)i + Q(S)i = Q(18)o + Q(S)o

Panas masuk :

Untuk data Cp Na2HPO4 ditaksir dengan hukum Kopp (Himmelblau, pg. 383) :

Atom Cp (kal/grmol.C
2 Na 2 x 6,2 12,4
1H 1 x 2,3 2,3
1P 1 x 5,4 5,4
4O 4x4 16
Total 36,1

BM Na2HPO4 = 142

Cp Na2HPO4 = 0,2542

Cp Na3PO4 = 0,2439

Q(18) i = {(M H3PO4 x Cp H3PO4 62%) + (M Na2CO3x Cp Na2CO3 30%) + (M

Na2HPO4 x Cp Na2HPO4) + (M NaOH x Cp NaOH) + (M Na3PO4 x Cp

Na3PO4) + (M H2O x Cp H2O)} x T

= {(118,1773 x 0,5602) + (273,0794 x 0,88) + (0 x 0,2542) + (58,6896 x

0,985) + (1066,3201 x 0,2439) + (2632,5900 x 1)} x (45 – 25)

= 65139,8025 kcal

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 196


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Q(18)o = { (M H3PO4 x Cp H3PO4 62%) + (M Na2CO3x Cp Na2CO3 30%) + (M

Na2HPO4 x Cp Na2HPO4) + (M NaOH x Cp NaOH) + (M Na3PO4 x Cp

Na3PO4) + (M H2O x Cp H2O)} x T

= {(118,1773 x 0,5602) + (273,0794 x 0,88) + (0 x 0,2542) + (58,6896 x

0,985) + (1066,3201 x 0,2439) + (2632,5900 x 1)} x (90 – 25)

= 211704,3581 kcal

Q(18)i + Q(S) i = Q(18)o + Q(S)o

Qs = (Q18)o – Q(18)i

= (211704,3581 – 65139,8025) kcal

= 146564,5556 kcal

Kebutuhan steam dengan T = 120 ˚C, P = 28,8 psia

 = 526,3390132 kcal/kg

Qs 146564,555 6 kcal
M= = = 278,4604 kg
 526,3390132 kcal / kg

Neraca panas di HE- 03


Input Output

Q18i 65139,8025

Q18o 211704,3581

Qs 146564,5556

Total 211704,3581

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 197


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 198


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

6. Neraca panas pada reaktor 1

H(7)

Q(5)o, T = 90 ˚C

Q(6)o, T = 90 ˚C
R-01
Q(18)o, T = 90 ˚C Q(P)o, T = 45 ˚C

Q(P)i, T = 30 ˚C

Q(8), T = 90 ˚C

Keterangan:

Q(5)o = enthalpi larutanH3PO4 62 % masuk

Q(6o) = enthalpi larutan Na2CO3 30% masuk

Q(7) = enthalpi CO2 keluar

Q(8) = enthalpi larutan produk keluar

Q(18)o = enthalpi mother liquor masuk

Q(P)i = enthalpi air pendingin masuk

Q(P)o = enthalpi air pendingin keluar

HR = panas reaksi

Kondisi operasi:

- Suhu larutan H3PO4 62 % masuk = 90 oC

- Suhu larutan Na2CO3 30% masuk = 90oC

- Suhu mother liquor masuk = 90oC

- Suhu larutan produk keluar = 90 oC

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 199


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Persamaan neraca panas:

Q(5)o + Q(6)o + Q(18)o + Q(P)i + HR = Q(7) + Q(P)o + Q(8)

Panas masuk:

Q(5)o = 153570,9990 kcal

Q(6)o = 580986,0062 kcal

Q(18)o = 211704,3581 kcal

Panas reaksi:

Reaksi : H3PO4 + Na2CO3 Na2H PO4 + CO2 + H2O

Reaktor beroperasi pada suhu 90 oC

Hf = Hf produk - Hf reaktan

Hf produk (Dean A. John, pg. 93)

Komponen Hf (kcal/kmol) kmol Hf (kcal)


Na2HPO4 -423610 26,20070972 -11098882,64
H2O -68317,4 26,20070972 -1789964,366
CO2 -9405 26,20070972 -246417,6749
Total -13135264,69

Hf reaktan

Komponen Hf (kcal/kmol) kmol Hf (kcal)


H3PO4 -299880 26,20070972 -7854972,774
Na2CO3 -276620 26,20070972 -7247640,322
Total -15102613,096

HReaksi = Hf produk – Hf reaktan

= -13135264,69– (-15102613,096)

= -1967348411 kcal

Enthalpi produk ( HP)

HP = Q(7) + Q(8)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 200


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Cp CO2 = (10,34 + 0,00274 T – 195500 / T2) kcal/g mol K

Cp CO2 pada suhu 90 oC = 11,1863 kcal/kmol C

= 0,2542 kcal/kg C

Q(7) = M CO2 x Cp CO2 x T

= 1152,8312 x 0,2542 x (363 – 298)

= 19050,7071 kcal

Q(8) = {(M H3PO4 x Cp H3PO4 62%) + (M Na2CO3 x Cp Na2CO3 30%) + (M

Na2HPO4 x Cp Na2HPO4) + (M NaOH x Cp NaOH) + (M Na3PO4 x Cp

Na3PO4) + (M H2O x Cp H2O) + ( M SiO2 x Cp SiO2) + ( M Na2SO4 x Cp

Na2SO4)} x T

= {(118,1773 x 0,5602)} + (273,0794 x 0,88) + (58,6898 x ) + (12408,7861 x

) + (1,2787 x ) + (5,8469 x ) + (3720,5008 x ) + (1066,3201 x )} x (90 – 25)

= 829692 kcal

Q = M air x Cp air x T

= M air x 1 x (30-25)

=5 x Mair

H(P)o = M air x Cp air x T

= M air x 1 x (45-25)

= 20 x Mair

Persamaan neraca panas:

Q(5)o + Q(6)o + Q(18)o + Q(P)i + HR = Q(7) + Q(P)o + Q(8)

153570,9990 + 662734,3707 + 211704,3581 + (- 1967348,411) + (5 x Mair)


= -1021087,0478 + (20 xMair)
= -1869829,8408 x 15 Mair
M air = -124655,3227kg

maka:
Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 201
Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Q(P)i = - 623276,6136 kcal

Q(P)o = -2493106,4545 kcal

Neraca panas pada R-01


Input Output
Q5o 153570,999
Q6o 580986,0062
Q18o 211704,3581
Qpi -623276,6136
Q7 19050,70711
Q8 829692,0859
Qpo -2493106,4540
Qreff -1967348,411
Total -1644363,6610 -1644363,6610

7. Neraca panas pada filter 1

Q(8), T = 90 ˚C Q(10), T = 90 ˚C
F-01

Q(9), T = 90 ˚C

Keterangan:

Q(8) = enthalpi larutan masuk

Q(9) = enthalpi impuritas keluar

Q(10) = enthalpi larutan produk

Kondisi operasi:

- Suhu larutan masuk = 90 oC

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 202


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Persamaan neraca panas:

Q(8) = Q(9) + Q(10)

Panas masuk:

Q(8) = 829692,0859 kcal

Panas keluar:

Q(9) = {(M SiO2 x Cp SiO2) + (M Na2SO4 x Cp Na2SO4)} x T

= {(5,8469 x 0,2034) + (0,7288 x 32,8)} x (90 – 25)

= 1631,1608 kcal

Q(10) = {(M H3PO4 x Cp H3PO4 62%) + (M Na2CO3 x Cp Na2CO3 30%) + (M

Na2HPO4 x Cp Na2HPO4) + (M NaOH x Cp NaOH) + (M Na3PO4 x Cp

Na3PO4) + (M H2O x Cp H2O) + ( M Na2SO4 x Cp Na2SO4)}x T

= {(118,1773 x 0,5602) + (273,0794 x 0,88) + (3720,5008 x 0,2542) +

(58,6896 x 0,985) + (1066,3201 x 0,2439) + (12408,7861 x 1) + (0,5498 x

32,8)} x (T – 25)

= 12739,3988 (T – 25)

Persamaan neraca panas:

Q(8) = Q(9) + Q(10)

829692,0859 = 1631,160806 + 12739,3988 (T – 25)

T = 90 oC

Jadi Q(10) = 829692,0859 kcal

Neraca Panas pada F-01


Kcal/jam Output

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 203


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Q8 829692,0859
Q9 1631,160806
Q10 828060,9251
Total 829692,0859 829692,0859

8. Neraca panas pada heat exchanger 4

Q(11), T = 30 ˚C Q(11)o, T = 90 ˚C
HE-03
Q(S)o, Q(S)i, T = 120 ˚C

Keterangan:

Q(11)i = enthalpi larutan NaOH 50% masuk

Q(11)i = enthalpi larutan NaOH 50% keluar

Q(S)i = enthalpi steam masuk

Q(S)o = enthalpi larutan keluar

Kondisi operasi:

- Suhu larutan NaOH 50% masuk = 30 oC

- Suhu larutan NaOH 50% keluar = 90 oC

- Suhu steam masuk = 120 oC

Data Cp zat:

Cp NaOH 50% = 0,985 kcal/kg oC

Cp impuritas bahan baku NaOH = Cp NaCl

= 10,79 + 0,00420 T kcal/kmol oC

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 204


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

BM NaCl = 58,5

Cp NaCl pada 30 oC = 10,79 + 0,00420 (303) kcal/kmol oC

= 12,0626 kcal/kmol K

= 0,20619829 kcal/kg K

Cp NaCl pada 90 oC = 0,210505982 kcal/kg K

Persamaan neraca panas:

Q(11)i + Q(S)i = Q(11)o + Q(S)o

Q(11)i = (M NaOH . Cp NaOH + M H2O . Cp H2O + M NaCl . Cp

NaCl) x T

= {(1041,7402 x 0,985) + (1040,6985 x 1) + (1,0417 x 0,206198291)} x

(30-25)

= 10335,13689 kcal

Q(11)o = { (M NaOH . Cp NaOH + M H2O . Cp H2O + M NaCl . Cp NaCl) } x

T

= {(1041,7402 x 0,985) + (1040,6985 x 1) + (1,0417 x 0,210505983)} x

(90-25)

= 134357,0713 kcal

Q(11)i + Q(S)i = Q(11)o + Q(S)o

H = Q(11)o – Q(11)i

= (134357,0713 – 10335,13689) kcal

= 124021,9344 kcal

Kebutuhan steam T = 120 ˚C, P = 28,8 psia:

H 124021,9344 kcal
M= = = 235,6312781 kg
 526,3390132 kcal / kg

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 205


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Neraca panas di HE-04


Input Output
Q11i 10335,13689
Q11o 134357,0713
H 124021,9344
Total 134357,0713

9. Neraca panas pada reaktor 2

Q(10)o, T = 90 ˚C

Q(11), T = 90 ˚C H Q(P)o, T = 45 ˚C
R-02
Q(P)i, T = 30 ˚C

Q(12), T = 90 ˚C

Keterangan:

Q(6) = enthalpi larutan Na2HPO4 masuk

Q(7)o = enthalpi larutan NaOH 50% masuk

Q(8) = enthalpi larutan produk keluar

Q(P)i = enthalpi air pendingin masuk

Q(P)o = enthalpi air pendingin keluar

HR = panas reaksi

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 206


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Kondisi operasi:

- Suhu larutan Na2HPO4 masuk = 90 oC

- Suhu larutan NaOH 50% masuk = 90oC

- Suhu larutan produk keluar = 90 oC

Persamaan neraca panas:

Q(10) + Q(11)o + Q(P)i + HR = Q(12) +Q(P)o

Panas masuk:

Q(10) = 828060,9251 kcal

Q(11)o = 134357,0713 kcal

Panas reaksi:

Reaksi : Na2HPO4 + NaOH Na3 PO4 + H2O

Reaktor beroperasi pada suhu 90 oC

Hf = Hf produk - Hf reaktan

Hf produk (Dean A. John, pg. 93)

Komponen Hf (kcal/kmol) kmol Hf (kcal)


Na3PO4 -477500 26,04350546 -12435773,86
H2O -68317,4 26,04350546 -1779224,58
Total -14214998,44

Hf reaktan

Komponen Hf (kcal/kmol) kmol Hf (kcal)


Na2HPO4 -423610 26,04350546 -11032289,35
NaOH -112130 26,04350546 -2920258,267
Total -13952547,62

HR = Hf produk – Hf reaktan

= -14214998,44 – (-13952547,62)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 207


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

= -262450,8219 kcal

Enthalpi produk ( HP)

Untuk data Cp Na3PO4 ditaksir dengan hukum Kopp (Himmelblau, pg. 383) :

Na3PO4

Atom Cp (cal/gr mol oC)

3 Na 3 x 6,2 = 18,6

1 P 1 x 5,4 = 5,4

4 O 4 x 4,0 = 16,0

Total = 40,0

BM Na3PO4 = 164

40,0
Cp Na3PO4 = = 0,243902439 kal / gr oC = 0,243902439 kcal/kg oC
164

maka:

Q(12) = {(M H3PO4 x Cp H3PO4 62%) + (M Na2CO3 x Cp Na2CO3 30%) + (M

Na2HPO4 x Cp Na2HPO4) + (M NaOH x Cp NaOH) + (M Na3PO4 x Cp

Na3PO4) + (M H2O x Cp H2O) + ( M Na2SO4 x Cp Na2SO4) + (N NaCl x

Cp NaCl)} x T

Q(12) = {(118,1773 x 0,5602) + (273,0794 x 0,88) + (23,4938 x 0,254225352) +

(58,6896 x 0,985) + (5337,4550 x 0,243902439) + (13918,2677 x 1) +

(0,7288 x 32,8) + (1,0417 x 0,210505982)} x (90 – 25)

= 933194,5095 kcal

Q(P)i = M air x Cp air x T

= M air x 1 x (30 – 25)

= 5 x M air

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 208


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Q(P)o = Mair x Cp air x T

= M air x 1 x (45-25)

= 20 x M air

Persamaan neraca panas:

Q(10) + Q(11)o + Q(P)i + HR = Q(12) + Q(P)o

909809,2896 + 134357,0713 + (5 x M air) + 262450,8219 = 933194,51 + (20 x M

air)

M air pendingin = 97224,7696 kg

maka:

Q(P)i = 97224,7696 kcal

Q(P)o = 388899,0784 kcal

Neraca Panas pada R-02


Input Output
Q10 828060,9251
Q11o 134357,0713
Qpi 97224,7696
Q12 933194,5095
Qpo 388899,0784
Q ∆Hreff 262450,8219
Total 1322093,5879 1322093,5879

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 209


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

10. Neraca panas pada filter 2

Q(12), T = 90 ˚C Q(14), T = 90 ˚C
F-02

Q(13), T = 90 ˚C

Keterangan:

Q(12) = enthalpi larutan masuk

Q(13) = enthalpi impuritas keluar

Q(14) = enthalpi larutan produk

Kondisi operasi:

- Suhu larutan masuk = 90 oC

Persamaan neraca panas:

Q(12) = Q(13) + Q(14)

Panas masuk:

Q(12) = 933194,5095 kcal

Panas keluar:

Q(13) = {(M Na2SO4 x Cp Na2SO4) + (M NaCl x Cp NaCl)} x T

= {(0,4176 x 32,8) + (0,6407 x 0,210505982)} x(90 - 25)

= 899,1348 kcal

Q(14) = {(M H3PO4 x Cp H3PO4 62%) + (M Na2CO3 x Cp Na2CO3 30%) + (M

Na2HPO4 x Cp Na2HPO4) + (M NaOH x Cp NaOH) + (M Na3PO4 x Cp

Na3PO4) + (M H2O x Cp H2O) +( M Na2SO4 x Cp Na2SO4) + (M NaCl x

Cp NaCl} x T

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 210


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

= {(118,1773 x 0,5602) + (273,0794 x 0,88) + (23,4938 x 0,254225352) +

(58,6896 x 0,985) + (5337,4550 x 0,243902439) + (13918,2677 x 1) +

(0,3112 x 32,8) + (0,4011 x 0,210505982)} x (T – 25)

= 14343,0057 (T – 25)

Q(12) = Q(13) + Q(14)

9331194,5095 = 899,1347615 + 15600,67291 (T – 25)

T = 90 oC

Jadi Q(14) = 932295,3747 kcal

Neraca panas pada F-02


Input Output
Q12 933194,5095
Q13 899,1347615
Q14 932295,3747
Total 933194,5095

11. Neraca panas pada evaporator

Q(15)

Q(14), T = 90˚C

E
Q(S), T = 120 ˚C

Q(C)

Q(16), T = 95 ˚C

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 211


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Keterangan:

Q(14) = enthalpi larutan masuk

Q(15) = enthalpi uap air keluar

Q(16) = enthalpi larutan keluar

Q(S) = enthalpi steam masuk

Q(C) = enthalpi kondensat keluar

V = jumlah air yang diuapkan

C = kondensat

T = penurunan suhu

Kondisi operasi:

- Suhu feed = 90 oC = 194 oF

Persamaan neraca panas:

Q(14) + Q(S) = Q(15) + Q(16) + Q(C)

Dari perhitungan neraca massa diketahui bahwa:

Laju larutan masuk (feed) = F = 18472,2079 kg

= 40724,1990 lb

Jumlah air yang diuapkan = V = 3943,1894 kg

= 8693,2343 lb

Neraca massa:

F =V+L

L = (40724,1990 –8693,2343)lb

= 32030,96471 lb

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 212


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Komposisi feed

Komposisi lb/jam lbmol/jam Xi (fraksi)


H3PO4 260,53604 2,65853 0,001487
Na2CO3 602,03631 5,67959 0,003176
Na2HPO4 51,79493 0,36475 0,000204
NaOH 129,38827 3,23471 0,001809
Na3PO4 11767,06003 71,75037 0,040120
H2O 30684,49128 1704,69396 0,953194
Na2SO4 0,68610 0,00483 0,000003
NaCl 0,88421 0,01511 0,000008
Total 43496,87717 1788,40185 1
Komposisi L1

Komposisi lb/jam lbmol/jam Xi (fraksi)


H3PO4 260,53604 2,65853 0,002309
Na2CO3 602,03631 5,67959 0,004933
Na2HPO4 51,79493 0,36475 0,000317
NaOH 129,38827 3,23471 0,002809
Na3PO4 11767,06003 71,75037 0,062315
H2O 19218,57883 1067,69882 0,927299
Na2SO4 0,68610 0,00483 0,000004
NaCl 0,88421 0,01511 0,000013
Total 32030,96471 1151,40671 1

Karena boiling point rise (BPR) untuk campuran di atas tidak ada, maka didekati

dengan persamaan sebagai berikut:

 Tb = m x Kb

W1 x 1000
m =
W2 x M

dimana:

 Tb = Boiling Point Rise

m = molalitas larutan

W1 = berat larutan

W2 = berat pelarut

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 213


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

M1 = berat molekul terlarut

Kb = konstanta BPR = 0,52 (untuk pelarut air)

12812 ,3859lb / j
M = = 153,0607 lb/lb mol
83,7079lb mol / j

12812 ,3859 x1000 x0,52 x 2,20462


BPR =
19218,5788 x153,0607

= 5 oC = 41 oF

Steam yang digunakan Ts = 120oC , P = 28,8 psia

Ditetapkan suhu larutan pekat keluar evaporator = 95 oC = 203 oF

T = 203 – 41 = 162oF

T = Ts – T – BPR

= 248 – 162 – 41

= 45oF

Panas masuk:

Q(14) = 932295,3747 kcal

Q(S) = S x s

dimana Ts = 248oF

s = 946,76 Btu/lb = 526,3220183 kcal/kg

Panas keluar:

Q(15) = V x Hv

dimana T = 162oF

H = 1131 Btu/lb

Hv = H + Cp (BPR)

= 1131 + 0,45 (41)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 214


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

= 1149,45 Btu/lb = 639,0012716 kcal/kg

Q(15) = 3943,1894kg x 638,952428 kcal/kg

= 2519525,5120 kcal

Q(16) = {(M H3PO4 x Cp H3PO4 62%) + (M Na2CO3 x Cp Na2CO3) + ( M

Na2HPO4 x Cp Na2HPO4) + ( M NaOH x Cp NaOH) + (M Na3PO4 x Cp

Na3PO4) + (M H2O x Cp H2O) + (M Na2SO4 x Cp Na2SO4) + (M NaCl x

Cp NaCl} x T

= {(118,1773 x 0,5602) + (273,0794 x 0,88) + (23,4938 x 0,254225352)

+(58,6896 x 0,985) + (5337,4550 x 0,243902439) + (8717,4111 x 1) +

(0,3112 x 32,8) + (0,4011 x 0,210505982)} x (95-25)

= 727987,1425 kcal

Q(C) = S x Hc

dimana Tc = 248oF

Hc = 216,562 Btu/lb = 120,3909638 kcal/kg

Neraca panas:

Q(14) + Q(S) = Q(15) + Q(16) + Q(C)

932295,3747 + (526,2849297x S) = 2519525 + 727987,1425 + (120,3824802 x

S)

S = 5703,8760 kg

maka:

Q(S) = 3001864,0310 kcal

Q(C) = 686646,7513 kcal

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 215


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Neraca panas di EV
Input Output
Q14 932295,3747
Qs 3001864,0310
Q15 2519525,5120
Q16 727987,1420
Qc 686646,7510
Total 393459,4060

12. Neraca panas barometrik kondensor

Q(W), T = 30˚C

Q(15)i, T = 95 ˚C BC

Q(15)o, T = 72 ˚C

Keterangan:

Q(15)i = enthalpi uap air masuk ke barometrik kondensor

Q(15)o = enthalpi air keluar dari barometrik kondensor

Q(W) = enthalpi air pendingin masuk ke barometrik kondensor

Kondisi operasi:

- Suhu uap air masuk = 203oF = 95oC

- Suhu air pendingin masuk = 30oC


Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 216
Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

- Suhu air keluar = 162oF = 72oC

Persamaan neraca panas:

Q(15)i + Q(W) = Q(15)o

Panas masuk:

Q(15)i = 2519525,5120 kcal

Q(W) = W x Hw

dimana Tw = 30oC

Hw = 54,03 Btu/lb = 30,03631189 kcal/kg

Panas keluar:

Q(15)o = (3943,18944 + W) x H

dimana T = 162oF

H = 129,96 Btu/lb = 72,24725326 kcal/kg

Q(15)o = 284864,5313 + (72,24725326 x W)

Persamaan neraca panas:

Q(15)i + Q(W) = Q(15)o

2519525,5120 + (30,03419531 x W) = = 284864,5313 + (72,24725326 x W)

W = 52944,0564 kg

maka:

Q(W) = 52944,0564 kcal

Q(15)o = 4109657,6440 kcal

Neraca panas di BK
Input Output
Q15i 2519525,5120
Qw 1590132,1320
Q15o 4109657,6440

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 217


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Total 4109657,6440

13. Neraca panas pada kristaliser

Q(16), T = 95 ˚C Q(17)
K
Q(P)i, T = 30 ˚C Q(P)o, T = 45 ˚C

Keterangan:

Q(16) = enthalpi larutan masuk

Q(17) = enthalpi kristal dan mother liquor keluar

Q(P)i = enthalpi air pendingin masuk

Q(P)o = enthalpi air pendingin keluar

Kondisi operasi:

- Suhu larutan masuk = 95oC

- Suhu air pendingin masuk = 30oC

- Suhu air pendingin keluar = 45oC

- Suhu kristalisasi = 45oC

- Panas kelarutan Na3PO4.12 H2O = -15,3 kcal/gmol

Panas kristalisasi = - panas kelarutan

= + 15,3 . 103 kcal/kmol (Perry, 3 -157)

Tanda + berarti dalam kristalisasi Na3PO4.12 H2O menimbulkan panas sehingga

digolongkan dalam panas masuk.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 218


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Persamaan neraca panas:

Q(16) + Q(P)i + Qs = Q(17) + Q(P)o

Panas masuk:

Q(16) = 727987,1425 kcal

Q(P)i = M air x Cp air x T

= M air x 1 x (30 - 25)

= 5 x M air

M Na 3PO4.12 H2O
Qs = x 15,3.103
BM Na3PO4.12 H2O

5337 ,454996
= x 15,3.103
380,2

= 214789,746 kcal

Panas keluar:

Q(P)o = M air x Cp air x T

= M air x 1 x (40 – 25)

= 15 x M air

Untuk Cp Na3PO4.12 H2O ditaksir dengan hukum Koop sebagai berikut:

Atom Cp (cal/gr oC)

3 Na 3 x 6,2 = 18,6

1P 1 x 5,4 = 1,54

16 O 16 x 4,0 = 64

24 H 24 x 2,3 = 55,2

Total = 143,2

BM Na3PO4.12 H2O = 380,2

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 219


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Cp Na3PO4.12 H2O = 143,2/380,2 = 0,376643871 cal/gr oC

= 0,376643871 kcal/kg oC

Q(17) = {(118,1773 x 0,5602) + (273,0794 x 0,88) + (23,4938 x 0,254225352)

+(58,6896 x 0,985) + (1067,4910 x 0,243902439) + (9899,0263 x

0,376643871) + (3088,3488 x 1) + (03,112 x 32,8) + (0,4011 x

0,210505982)} x (45-25)

= 149154,1396 kcal

Persamaan neraca panas:

Q(16) + Q(P)i + ∆Qs = Q(17) + Q(P)o

727987,1425 + (5 x M air) + 214789,746 = 149154,1 + (15 x M air)

Massa air pendingin = 79362,27488 kg

maka:

Q(P)i = 396811,3744 kcal

Q(P)o = 1190434,123 kcal

Neraca panas di K
Input Output
Q16 727987,1425
Q(P)i 396811,3744
∆Qs 214789,7460
Q17 149154,1400
Q(P)o 1190434,1230
Total 1339588,2630 1339588,2630

14. Neraca panas pada centrifuge

Q(17), T=45 ˚C Q(19), T = 45 ˚C


C

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 220


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Q(18), T = 45 ˚C

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 221


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Keterangan:

Q(17) = enthalpi kristal dan mother liquor

Q(18) = enthalpi mother liquor

(19) = enthalpi kristal

Kondisi operasi:

- Suhu feed = 45 oC

Persamaan neraca panas:

Q(17) = (18) + Q(19)

Panas masuk:

Q(17) = 149154,1396 kcal

Panas keluar:

Q(18) = {(M H3PO4 x Cp H3PO4) + (M Na2CO3 x Cp Na2CO3) + (M Na2HPO4 x

Cp Na2HPO4) + (M NaOH x Cp NaOH) + (M Na3PO4 x Cp Na3PO4) + (M

H2O x Cp H2O) } x T

= {(118,1773 x 0,5602) + (273,0794 x 0,88) + (23,4938 x 0,254225352) +

(58,6896 x 0,985) + (1067,4910 x 0,243902439) + (2632,5900 x 1)} x (T

– 25)

= 3263,248433 (T – 25)

Q(19) ={(M Na3PO4.12 H2O x Cp Na3PO4.12 H2O) + (M Na2HPO4 x Cp

Na2HPO4) + (M H2O x Cp H2O) + (M Na2SO4 x Cp Na2SO4) + (M NaCl x

Cp NaCl)} x T

={(9899,0263 x 0,376643871) + (23,4938 x 0,254225352) + (455,7588 x 1)

+ (0,31112 x 32,8) + (0,4011 x 0,210505982)} x (T - 25)

= 4200,4312272 (T – 25)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 222


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Persamaan neraca panas:

Q(17) = Q(18) + Q(19)

149154,1396 = 3263,248433 (T – 25) + 4200,43127 (T – 25)

T = 45oC

maka:

Q(18) = 65212,74112 kcal

Q(19) = 83941,39852 kcal

Neraca panas di C
Input Output
Q(17) 149154,1396
Q(18) 65212,741
Q(19) 83941,399
Total 149154,1396 149154,140

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 223


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

15. Neraca panas pada rotary dryer

Q(20)

Q(19), T = 45 ˚C Q(21), T = 50 ˚C

Q(S)o, T = 52 ˚C RD Q(S)i, T = 65 ˚C

Keterangan:

Q (19) = enthalpi feed

Q (20) = enthalpi uap air

Q (21) = enthalpi produk

Q(S)i = enthalpi udara panas masuk

Q(S)o = enthalpi udara panas keluar

Diketahui:

Suhu feed = 45oC = 113oF

Berat feed = 10378,99118 kg = 22881,73153 lb

Berat air dalam feed = 455,7587921 kg = 1004,774948 lb

Berat air dalam produk = 201,308663 kg = 443,8091047 lb

Berat air teruapkan = 254,4501291 kg = 560,9658436 lb

Persamaan neraca panas:

Q (19) + Q(S)i = Q (20) + Q (21) + Q(S)o

Mencari suhu wet bulb udara pada interface (tw)


Harga tw dapat dicari dengan persamaan:
hg
Ww  W g  x(t g  t w ) (Badger&Banchero, pg.507)
29 x w xk g

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 224


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

dimana:

Ww = humidity absolut udara jenuh

Wg = humidity absolut udara

hg = koefisien perpindahan panas

kg = koefisien perpindahan massa

tw = suhu wet bulb udara pada interface

tg = suhu udara masuk = 65oC = 149oF

w = panas latent

Trial harga tw = 118,5oF

w = 1026,5 Btu/lb

P* BM H 2O
Ww = x
Pt  P BM udara
*

dimana:

P* = 1,624 psia

Pt = 14,69598 psia

1,624 18
Ww = x
14,69598  1,624 29

= 0,0771 lb uap air / lb udara

diketahui:

tg = 149oF

Wg = 0,07 lb uap air / lb udara

hg
 0,26 (Badger&Banchero,pg. 507)
29 xk g

sehingga:
Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 225
Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

0,07 – 0,0771 = 0,26 x (1/1026,5) x (149 – 118,5)

0,0071 = 0,0077 trial tw sesuai

Produk keluar ditetapkan 50oC

Mencari suhu udara keluar

Suhu udara keluar dapat dicari dengan persamaan:

(t g1  t w )
NTU  ln (Badger&Banchero, pg. 508)
(t g 2  t w )

dimana:

NTU = number of transfer unit

tg1 = suhu udara masuk

tg2 = suhu udara keluar

tw = suhu wet bulb udara pada interface

Syarat harga NTU = 1,5 – 2 (Badger&Banchero, pg. 110)

(149  118,5)
1,5  ln
(t g 2  118,5)

tg2 = 125oF

Jadi suhu udara keluar = 125oF (52oC)

Kebutuhan udara

Hi = H pada suhu 65oC (%H = 40%) = 0,07 lb uap air/lb udara kering

Ho = H pada suhu 52oC (%H = 90%) = 0,086 lb uap air/lb udara kering

Massa air yang menguap = massa udara (Ho – Hi)

560,9658 = massa udara (0,086 – 0,07)

massa udara = 35060,36522 lb

= 15903,1012 kg
Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 226
Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Panas masuk:

Q(19)= 83941,39852 kcal

Q(S)i = M udara x Cp udara x T

= 15903,10118 x 1,006 x (338 – 298)

= 642340,5695 kJ

= 153523,2502 kcal

Panas keluar:

Q(21) = {(M Na3PO4.12 H2O x Cp Na3PO4.12 H2O) + (M Na2HPO4 x Cp

Na2HPO4) + (M H2O x Cp H2O) + (M Na2SO4 x Cp Na2SO4)} x T

={(9899,0263 x 0,376643871) + (23,49381 x 0,254225352) + (201,3087 x

1) + (0,3112 x 32,8) + (0,4011 x 0,210505982)} x (50 - 25)

= 98649,52858 kcal

Q(20) = M H2O x Cp H2O x ∆T

= 254,4501291 x (T – 25)

Q(S)o = M udara x Cp udara x T

= 15903,1012 x 1,006 x (325 – 298)

= 434359,8123 kJ

= 103814,6013 kcal

Persamaan neraca panas:

Q(19) + Q(S)i = Q(20) + Q(21) + Q(S)o

83941,39852 + 153523,2502 = 254,4501291 x (T – 25) + 98649,53 + 103814,6

T = 90 ˚C

Q(20) = 35000,5188 kcal

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 227


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Neraca panas di RD
Input Output
Q(19) = 83941,39852
Q(S)i= 153523,2502
Q(20) 35000,519
Q(21) 98649,529
Q(S)o 103814,601
Total 237464,6487 237464,6487

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 228


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

LAMPIRAN C

PERHITUNGAN SPESIFIKASI ALAT

1. TANGKI

T-01

Gambar C.1. Tangki

Kode : T-01

Fungsi : Menyimpan bahan baku asam phosphat selama 14 hari

Tujuan : 1. Memilih jenis tangki

2. Memilih bahan konstruksi

3. Menghitung dimensi tangki

1. Memilih jenis tangki

Untuk penyimpanan asam phosphat dipilih tangki silinder tegak dengan flat bottom

dan conical roof, dengan pertimbangan sebagai berikut:

- Sesuai dengan penyimpanan pada tekanan 1 atm dan suhu 30 oC

- Dapat menampung bahan baku dengan kapasitas 80.000 ton

- Konstruksi lebih mudah sehingga lebih ekonomis

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 229


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2. Memilih bahan konstruksi

Bahan konstruksi yang dipilih adalah Carbon Steel SA 283 Grade D dengan

pertimbangan:

- Bahannya kuat dan tahan terhadap panas dan tekanan

- Harga relatif lebih murah

3. Menghitung dimensi tangki

Dimensi tangki yang akan dirancang adalah: tinggi dan diameter tangki, tebal shell

dan head, serta diameter nozzle pengeluaran dan pengisian. Dimensi tangki sebagai

berikut :

- Menghitung volume tangki

Tabel C.1 Densitas Asam Phosphat 30 ˚C

Komponen F (kg/jam) x (berat) ρ (kg/l) x.ρ (kg/l)

H3Po4 2567,6696 0,7400 1,8340 1,3572

H2O 901,4602 0,2598 1,0000 0,2598

Na2SO4 0,6940 0,0002 2,9800 0,0006

Total 3469,8237 1,0000 1,6176

ρ bahan baku asam phosphat = 1,6176 kg/L

= 161,5560 kg/m3

= 100,9808 lb/ft3

Asam phosphat fresh feed ( F) = 3469,8237 kg/jam

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 230


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Direncanakan untuk menyimpan asam phosphat selama 14 hari

Asam phosphat yang ditampung

= 3469,8237 kg/jam x 24 jam/1 hari x 14 hari

= 1165860,7698 kg

= 2570279,9703 lb

- Menghitung kapasitas tangki

V = m/ρ

= 2570279,9703 lb / 100,9808 lb/ft3

= 25453,1587 ft3

Faktor keamanan tangki = 10 %

Volume tangki = 27998,4746 ft3

Tangki direncanakan 2 buah dengan volume sama, dengan pertimbangan:

 Jika digunakan sebuah tangki, maka ukuran tangki terlalu besar dan jika

terjadi kerusakan sukar untuk mengatasi

 Dengan volume sama memudahkan dalam perancangan dan konstruksi

Sehingga, volume tiap tangki = 27998,4746 3 x 0,5 ft3

= 13999,2373 ft3

Dari Appendix E (Brownell and young, 1959) kapasitas tangki terbesar untuk

ukuran standar adalah 10740 bbl, sehingga direncanakan menggunakan 2 tangki

dengan kapasitas 10740 bbl tiap tangki.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 231


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

- Menghitung tinggi dan diameter tangki

Dari appendix E-item 3 Brownell pg.346, diambil ukuran standar:

Diameter tangki, D = 80 ft

Tinggi tangki, H = 12 ft

Jumlah course = 2 buah

Allowable vertical weld joint = 5/32

Butt-welded courses 72 in = 6 ft

Tinggi cairan di dalam tangki:

V = л/4 D2 h

h = (4 x 13999,2373/ (л x 802)

= 5,5729 ft

- Menghitung tebal shell tangki

Direncanakan menggunakan lebar plate komersial 6 ft sehingga untuk tinggi 12

ft dipakai 2 course dengan ketebalan berbeda.

Tebal shell dirumuskan:

P.D
ts  C
2. f .E

Dimana :

ts = tebal shell (in)

P = tekanaan (psi)

D = diameter dalam (in)

f = allowable working stress (psi)

E = efisiensi pengelasan (%)

C = faktor korosi

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 232


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Bahan yang dipakai adalah Carbon Steel SA-283 Grade D dengan:

Tekanan yang diijinkan (f) : 12650 psi

Faktor korosi (c) : 1/64 in

Efisiensi pengelasan (E) : 85%

P = ρ (H-1) / 144 (pers. 3.17, Brownell pg.46)

Dimana :

ρ = densistas bahan (lb/ft3)

H = tinggi Course (ft)

P = tekanan operasi (psia)

Sehingga :

P.D
ts  C (pers. 3.16, Brownell pg.45)
2. f .E

100,9809 x12 x80


ts   1 / 64
2 x12650 x0,85)

= 0,0313 in

Menghitung course :

ts = 0,0313 (H - 1) + 1/64

Direncanakan menggunakan 10 plate (n=10) untuk tiap coursenya dengan

allowable weld join = 5/32 in

 .D - weld lengh
L
12.n

Dimana :

L : panjang tiap plat

D : diameter tangki + tebal shell (in)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 233


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

n : jumlah plate

Weld length = jumlah plate x allowable welded joint

Course I

H1 = H = 12 ft

ts = 0,0313 (H - 1) + 1/64

= 0,3600 in

Digunakan tebal plate standar = 3/8 in = 0,3750 in (tabel 5.6 Brownell pg.88)

D1 = (12 x D) + t1

= 960,3750 in

 .D - weld lengh
L
12.n

L = 25 ft

Dalam perancangan digunakan panjang shell 25 ft

Jadi course 1 = panjang plate = 25 ft

Lebar plate = 6 ft

Tebal plate = 0,3750 ft

Course 2

H2 = H = 6 ft

ts = 0,0313 (H - 1) + 1/64

= 0,1721 in

Digunakan tebal plate = 3/16 = 0,1875 in (tabel 5.6 Brownell pg.88)

D2 = (12 x D) + t2

= 960,1875 in

 .D - weld lengh
L
12.n

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 234


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

= 25 ft

Dalam perancangan digunakan panjang shell 25 ft

Jadi course 2 = Panjang plate = 25 ft

Lebar plate = 6 ft

Tebal plate = 0,1875 in

- Menghitung tinggi dan tebal head tangki

½D
Untuk head digunakan bahan yang sama dengan bahan untuk shell. Dari persamaan 6.15 Brownell pg.118 :

PxD
th  C
2 x cos x ( fxE  0,6 xP )
Dengan :
th = tebal head (in)
f = allowable stress design = 12650 psi
P = tekanan operasi pada 1 atm
D = diameter tangki
E = efisiensi pengelasan
α = 90 – Ѳ, dimana Ѳ adalah sudut antara conical roof dan garis datar.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 235


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

 Menghitung sudut Ѳ

D
sin   (pers. 4-6, Brownell pg.64)
430 / s

80
sin  
430 / 0,1875

Ѳ = 82,8391˚

α = 90 – Ѳ

= 7,1609˚

 Menghitung tinggi head

H = ½ D tg Ѳ

= ½ 80 tg 82,8391

H = 318,3798 ft

Diambil faktor keamanan = 10 %

P rancangan = P operasi x 1,1

= 16,1655 psi

PxD
th  C
2 x cos x ( fxE  0,6 xP )

th = 0,5 in

Dalam perancangan ini digunakan tebal head standart ½ in

- Menentukan diamater pipa pengisian dan pengeluaran

 Menentukan diameter pengeluaran

Di opt = 3,9 Qf0,49ρ0,14 (pers. 4.6 peter & timmerhaus,pg.365)

Dimana :

Di opt = diameter dalam optimum (in)

Qf = laju alir volumetrik (ft3/dt)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 236


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

ρ = densitas cairan (lb/ft3)

Menghitung Qf (laju alir volumetrik)

F
Qf 
x3600

10101,0101x 2,205

100,9808 x3600

= 0,0613 ft3/s

Di opt = 3,9 0,06130,49100,98080,14

= 2 in

Spesifikasi pipa diambil dari tabel 11 kern pg. 844

D nominal = 2 in

Schedule = 80

Inside diameter = 1,9390 in

= 0,1616 ft

Outside diameter = 2,38 in

= 0,1983 ft

 Menentukan diameter pengisian

Di opt = 3,9 Qf0,49ρ0,14 (pers. 4.6 peter & timmerhaus,pg.365)

Dimana :

Di opt = diameter dalam optimum (in)

Qf = laju alir volumetrik (ft3/dt)

ρ = densitas cairan (lb/ft3)

Menghitung Qf (laju alir volumetrik)

Volume tangki = 27998,4746 ft3

Direncanakan waktu pengisian 1 jam

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 237


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

27998,4746
Qf 
1x3600

= 7,7774 ft3/s

Di opt = 3,9 7,77740,49100,98080,14

= 20 in

Spesifikasi pipa diambil dari tabel 11 kern pg. 844

D nominal = 20 in

Schedule = 20

Inside diameter = 19,25 in

= 1,6042 ft

Outside diameter = 20 in

= 1,6667 ft

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 238


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

RINGKASAN TANGKI PENYIMPANAN

Kode T- 01 dan T-02

Fungsi Tempat menyimpan bahan baku asam phosphat

Kondisi 1. Temperatur = 30 oC

2. Tekanan = 1 atm

3. Wujud = cair

Tipe Silinder vertikal dengan flat bottom dan conical roof

5. Jumlah =2

6. Diameter = 80 ft

7. Tinggi = 12 ft

8. Jumlah Course =2

Bahan Carbon Steel SA-283 Grade D

Course 1 1. Panjang Course = 25 ft

2. Tebal Shell = 6 ft

3. Lebar plate = 0,3750 in

Course 2 1. Panjang Course = 25 ft

2. Tebal Shell = 6 ft

3. Lebar plate = 0,1875 in

Tinggi head 318,3798 ft

Tebal head 0,5 in

Tinggi total 330,3798 ft

Volume total 13999,2373 ft3

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 239


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2. POMPA

15 ft
1 ft

11,3016 ft R - 01
M - 02

P - 03
1 ft

20 ft 15 ft

Gambar C.2 Pompa

Kode : P-03

Fungsi : Mengalirkan larutan Na2CO3 dari mixer (M-02) menuju reaktor (R- 01)

Tujuan : 1. Menentukan jenis pompa


2. Menentukan bahan konstruksi

3. Menentukan tenaga pompa

4. Menghitung tenaga motor pompa.

Langkah perancangan:
1. Menentukan jenis pompa

Dalam perancangan ini dipilih pompa jenis sentrifugal dengan pertimbangan:

- Konstruksi sederhana dan harganya relatif murah

- Suku cadang banyak terdapat dipasaran

- Tidak memerlukan area yang luas dan mudah perawatannya

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 240


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2. Menentukan bahan konstruksi

Bahan konstruksi yang dipilih adalah Carbon Steel SA-283 Grade D dengan

pertimbangan:

- Bahan tahan korosi

- Batas tekanan yang diijinkan besar

- Harga relatif murah

3. Perhitungan dimensi pompa

a. Menentukan laju alir fluida

- Massa cairan = 3469,8237 kg/jam

- Densitas () larutan = 1,6176 gr/cm3

= 1617,5560 kg/m3

= 100,9808 lb/ft3

3469,8237 kg / jam
Laju Alir Volumetrik (Q) 
1617,5560 kg / m 3

= 2,1451 m3/jam

= 0,0210 ft3/detik

Diambil faktor keamanan = 10 %, maka:

Kapasitas pompa sebenarnya (Qf) = 1,1 x 2,1451 m3/jam

= 2,3596 m3/jam

= 0,0231 ft3/s

= 10,3891 gpm

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 241


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

b. Menentukan diameter optimal pipa (Di)

Asumsi aliran turbulen (NRe > 2100)

Di opt = (3,9) x (qf)0,45 x ()0,13

Dalam hubungan ini:

Di opt = diameter dalam pipa optimum ( in )

Qf = laju alir volumetrik (cuft/s)

ρ = densitas cairan (lb/cuft)

Di opt = (3,9) x (0,0210)0,45 x (100,9808)0,13

= 1,2503 in

= 0,1042 ft

Spesifikasi pipa standar diperoleh dari appendix C-6A pg. 724, Foust:

- Diameter nominal : 1 1/2 in

- Schedule number : 40

- Inside diameter (ID) : 1,6100 in = 0,1342 ft

- Outside diameter (OD) : 1,9 in = 0,1583 ft

- Flow area per pipe (A) : 2,0362 ft2 = 0,0141 ft2

c. Menghitung kecepatan linear fluida (v)

qf
v =
A

0,0210 cuft/s
=
0,0141 ft 2

= 1,4882 ft/s

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 242


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

d. Menentukan bilangan Reynold (Nre)

ρ . Di . v
Nre 
μ

Dalam hubungan ini:

Di = diameter dalam (ft)

v = kecepatan linear (ft/s)

 = densitas larutan (lb/cuft)

 = viskositas fluida = 2,93 cp = 1,969. 10-3 lb/ft. s

(100,9808 lb/cuft ) (0,1342 ft) ( 1,4882 ft/s)


Nre 
( 1,969. 10 -3 lb/ ft.s )

= 10239,7367

(Nre > 2100, maka asumsi aliran turbulen benar)

e. Menghitung faktor friksi ( f )

- Dari appendix C-1 Foust pg.717, untuk commersial steel dengan  = 0,00015 dan

diameter nominal = 2 in, maka diperoleh /D = 0,0009

- Dari appendix C-3 Foust pg.721, untuk /D = 0,0009 dan Nre = 14619,855 maka

diperoleh harga faktor friksi (f) = 0,0245

f. Menghitung panjang ekivalen ( Le)

Dengan appendix C-2a s/d C-2d, Foust pg. 718-720, direncanakan sistem pemipaan

terdiri dari:

Jenis Jumlah L/D Le (ft)

Pipa lurus - - 62,3

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 243


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Elbow standar 90o 4 30 20,664

Check valve 1 135 23,247

Gate valve 1 13 2,239

Sharp edge entrance (k=0,5) - - 4,5

Sharp edged exit (k=1,0) - - 9

Panjang ekivalen ( Le) 121,95

g. Menghitung friction head ( F)

Total friksi yang terjadi dalam pipa:

f v 2  Le
F = (pers 20.22 Foust, pg. 552)
2 gc Di

Dalam hubungan ini:


f = faktor friksi

Le = panjang ekivalen pipa (ft)

Di = inside diameter = ID (ft)

v = laju alir rata-rata (ft/s)

gc = faktor konversi (lb.ft/s2)

0,0245 x 1,4882 2 x 121,95


F =
2 x32,2 x 0,1342

= 0,9377 ft lbf / lb

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 244


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

4. Menentukan tenaga pompa

Tenaga pompa dihitung dengan persamaan Bernoulli (Foust, pers.18 pg. 546):

(Z2 - Z1) g (V2 2 - V12 ) (P2 - P1)


(- wf) =   +F
gc 2gc ρ

Dalam hubungan ini:

Z = beda elevasi (ft)

P = beda tekanan (lbf/ft2)

V = beda kecepatan linier fluida (ft/s)

g = konstanta kecepatan gravitasi (ft/s2)

gc = faktor konversi (lb ft/lbf s2)

 = faktor koreksi terhadap tenaga kinetis (ft/s2)

 = densitas larutan (lb/cuft)

 F = total friksi pada sistem pemipaan (ft lbf / lbm)

-wf = tenaga pompa (ft lbf/lb)

V 2
 Menghitung velocity head ( )
2 gc

Karena kecepatan linier cairan pada titik 1 dan titik 2 relatif sama, dimana titik 1

adalah yang masuk pompa dan titik 2 adalah yang keluar dari pompa,

maka V1 = V2.

V = V1 - V2 = 0

V 2 0
= =0
2 gc 2 (1) (32,2)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 245


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

g
 Menghitung head karena beda elevasi ( Z )
gc

Direncanakan : Z1 = 1 ft

Z2 = 11,3 ft

g 32,2 ft/s 2
Z  (11,3 - 1) ft x
gc 32,2 ft lb/ lbf s 2

= 10,3 ft lbf/ lb

P
 Menghitung pressure head ( )

P1 = 2116,2096 lbf/ft2

P2 = 3174,3144 lbf/ft2

 P = P2 – P1

= (3174,3144 – 2116,2096) lbf/ft2

= 1058,1048 lbf/ft2

P 1058,1048 lbf/ft 2
=
 100,9808 lb/ft 3

= 10,4783 ft.lbf/lb

 Menghitung power head (-Wf)

V 2 g P
(-wf ) =  Z   F
2 gc gc 

= 0 + 10,3 + 10,4783 + 0,9377

= 21,7160 ft lbf/lb

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 246


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

 Menghitung BHP pompa

Dari fig 14-37 Peter pg. 520 untuk kapasitas 0,0210 ft3/s = 9,4446 gpm diperoleh

efisiensi pompa sebesar 20%.

qf x (-Wf) x ρ
BHP =
550 x 

0,0210 cuft/s x 21,7160 ft lbf/lbm x 100,9808 lb/ft 3


=
550 ft lbf/lbm x 0,2

= 0,4195 Hp

5. Perhitungan power motor

Dari Peter figure 14-38 pg. 521, untuk BHP = 0,4195 Hp diperoleh efisiensi motor
() sebesar 80 %.
BHP
Power motor yang dibutuhkan =

0,4195
=
0,80

= 1,5244 Hp

Dipakai power motor = 1 Hp

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 247


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

RINGKASAN POMPA

Kode P- 03

Fungsi Mengalirkan larutan Na2CO3 dari mixer (M-02) menuju ke

reaktor (R-01)

Tipe Pompa sentrifugal

Kapasitas 2,3596 m3/jam

Bahan Kontruksi Carbon Steel SA-283 grade D

BHP 0,4195 HP

Power motor 1 HP

Ukuran pipa Diameter nominal = 1 ½ in

Schedule number = 40

Inside diameter (ID) = 1,9 in

Outside diameter (OD) = 2,0362 in

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 248


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

3. HEAT EXCHANGER

Gambar C.3 Heat Exchanger

Kode : HE-01

Fungsi : Menaikkan temperatur cairan asam phosphat pada tangki pengencer dari suhu

53,8 oC sampai suhu 90 oC

Tujuan: 1. Menentukan tipe heat exchanger


2. Menentukan bahan konstruksi heat exchanger

3. Menentukan spesifikasi heat exchanger

Langkah perancangan:

1. Menentukan tipe heat exchanger

Tipe heat exchanger yang dipilih adalah double pipe exchanger berdasarkan

pertimbangan sebagai berikut:

- Konstruksinya sederhana

- Umum digunakan dalam industri

- Luas permukaan perpindahan panas (A) < 200 ft2

2. Menentukan bahan konstruksi heat exchanger

Bahan konstruksi yang dipilih adalah Carbon Steel SA-283 Grade D, dengan

pertimbangan:

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 249


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

- Bahannya kuat dan tahan korosi

- Harga relatif murah

- Paling umum digunakan

3. Menentukan spesifikasi heat exchanger

Dari neraca massa dan neraca panas diperoleh data sebagai berikut:

- Fluida dingin (H3PO4) = 4141,4025 kg/jam

= 9130,2188 lb/jam

- Fluida panas (steam) = 125,8190 kg/jam

= 277,3831 lb/jam

- Beban panas (Q) = 66223,3904 kcal/jam

= 262620,3904 btu/jam

Langkah menentukan dimensi heat exchanger:

a. Menghitung harga T LMTD

Fluida panas (steam)


o
- Suhu masuk = 120 C = 248 oF

- Suhu keluar = 120 o C = 248 o F

Fluida dingin (H3PO4)

- Suhu masuk = 90 oC = 194 oF

- Suhu keluar = 54 oC = 131 oF

Fluida Suhu Fluida Selisih


panas dingin

T1 = 248 Tinggi t1 = 194oF 54 oF


o
F

T2 = 248 Renda t2 = 131 oF 117 oF


o
F h

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 250


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 251


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

ΔT2  ΔT1
T LMTD =
ln ΔT2 ΔT1
(117 - 54)
=
ln (117 54)

= 81,4806 oF

248F  248F
Fluida panas, steam Tc = = 248 ˚F
2

194F  131F
Fluida dingin, H3PO4 tc = = 162,5 ˚F
2

b. Memilih UD

Dari tabel 8, Kern pg. 840, untuk fluida panas (steam) dan fluida dingin (aqueous

solution) diperoleh harga UD = 100 – 500 Btu/jam ft2oF, dipilih UD = 100 Btu/jam

ft2oF.

c. Menghitung luas permukaan perpindahan panas (A)

Q
A =
U D .TLMTD

Q = 262620,3904 Btu / jam

262620 ,3904 Btu / jam


A = = 32,2310 ft2
2o o
100 Btu / j. ft F x 81,4806 F

Karena A < 200 ft2 maka dipakai double pipe

d. Menentukan rate fluida

Direncanakan digunakan:

Ukuran pipa = 2 x 1 ¼ IPS

Dari table 6.2 Kern pg.110 diperoleh data:

Flow area inner pipe = 1,5 in2

Flow area annulus = 1,19 in2

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 252


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Untuk itu aliran fluidanya adalah:

Bagian annulus = fluida panas (steam)

Bagian inner pipe = fluida dingin (H3Po4)

Dari data diatas diketahui bahwa flow area anulus lebih kecil dibanding flow area

inner pipe sehingga fluida panas ditempatkan pada anulus karena mempunyai laju

alir massa yang lebih kecil.

e. Menentukan dimensi HE

Dari tabel 11, Kern pg. 844, diperoleh data sebagai berikut:

IPS =2x1¼

Schedule number = 40

Diameter anulus OD = 2,38 in = 0,1983 ft

ID = 2,067 in = 0,1725 ft

Diameter inner pipe OD = 1,66 in = 0,138 ft

ID = 1,38 in = 0,115 ft

Koreksi Ud

Digunakan pipa ukuran = 2 x 1 ¼ IPS

Untuk IPS 1 ¼ surface per lin ft = 0,3435 (tabel 11kern)

Panjang = A / (surface / lit ft)

= 32,2310 / (0,435)

= 74,0943 lin ft

Maka dipakai 2 hairpin, 20 ft yang panjangnya 80 ft

Luas sesungguhnya = 80 x 0,435

= 34,8 ft2

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 253


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Q
Ud =
A.TLMTD

262620 ,3904
=
32,2310.81,4806

= 100,0001 btu/ jam ft2˚F

Asumsi Ud dianggap benar

f. Menentukan dirt factor dan pressure drop

Menentukan dirt factor

Anulus, fluida panas (steam) Inner pipe, fluida dingin (H3PO4)

a. Flow area, aa a. Flow area, ap

D2 = 0,1723 ft (ID anulus) D = 0,1150 ft (ID pipe)

D1 = 0,1383 ft (OD pipe) Ap = ¼  x D2

aa = ¼  x (D22 – D12) = ¼  x (0,1150)2

= ¼  x ((0,1723)2 – (0,1383)2) = 0,0104 ft2

= 0,0083 ft2 b. Mass velocity, Gp

Diameter equivalen,De Gp = Wc/ap

De = (D22 –D12)/D1 = 9130,2188/0,0104

De = ((0,1723)2 - (0,1383)2)/0,1383 = 548669,13 lb/jam ft2

= 0,0763 ft c. tav = ½ (194+131) = 162,5 0F

b. Mass velocity, Ga  = 2,78 cp x 2,42

Ga = Wh/aa = 6,7276 lb/jam ft

= 277,3831/0,0083 d. Bilangan Reynold, Rep

= 33489,5091 lb/jam ft2 Rep = D x Gp/

c. Tav = ½(248 +248) = 248 0F = 0,1150 x 879460,2090 /6,7276

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 254


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

 = 0,0134 cp x 2,42 = 15033,2784

= 0,0324 lb/jam ft e. jH = 70 (Kern,fig. 24 pg.834)

d. Bilangan Reynold, Rea f. pada tav = 162,5 0F

Rea = De x Ga/ c =0,37 Btu/lb0F(Kern. fig 2pg.804)

= 0,0761 x 33489,5091/ 0,0324 k = 0,169 BTU/jam ft2(0F/ft)

= 78591,0830 (Kirk Othmer vol 15, pg. 234)

1 1
e. jH = 200 (Kern,fig. 24 pg. 834)
 c.  3  0,37 x6,7276  3
  =  = 14,7291
f. pada Tav = 248 0F  k   0,169 

c c = 0,46Btu/lb0F (Kern,fig 3 pg. 805) 1 0 ,14


k  c.  3   
hi = jH x x  x 
k k = 0,0162 Btu/jam ft 0F De  k    w 

(Kern,tabel 5,pg. 802) 0,169


= 70 x x 14,7291x 1
0,115
1 1
 c.  3  0,46 x0,0324  3
  =  = 0,9208 = 1515,1731 Btu/jam ft2 0F
 k   0,0162 
g. Koreksi hi (hio)
1 0 ,14
k  c.  3   
ho = jH x x  x  IDp
De  k   w  hio = hi x
ODp
0,0162
=200 x x 0,9208 x 1 1,38
0,0763 = 1515,1731 x
1,66
= 39,1141 Btu/jam ft2 0F
= 1259,6018 Btu/jam ft2 0F

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 255


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Clean overall coefficient, Uc

hio.ho
Uc =
hio  ho

1259,6018 x39,1141
=
1259,6018  39,1141

= 37,9361 Btu/jam ft2 0F

Menentukan dirt factor (Rd)

Ud  Uc
Rd =
Uc.Ud

100  37,9361
=
37,9361 .100

= 0,0164 jam ft2 ˚F

Rd min = 0,0065

Rd perhitungan > Rd min, jadi memnuhi syarat

Menentukan pressure drop

Anulus, fluida panas (steam) Inner pipe, fluida dingin (H3PO4)

a. De’ = (D2 – D1) a. Rep = 15033,2784

= 0,1723 – 0,1383 = 0,0340 ft 0,264


f = 0,0035 +
DG / 0, 42
De'.Ga
Re’a =
 0,264
= 0,0035 +
15033,2784 0, 42
0,0340 x33489,5091
=
0,0324 = 0,0073

= 35078,6001 s = 1,834

f = 0,0035 +
0,264 (Perry, 6th ed ,tabel 3-1, pg. 3-18)
35078,60010, 42
 = 1,834 x 62,5 = 114,625
= 0,0105

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 256


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

s =1 4 f .G 2 p.L
b. fp =
2 g. 2 .D
 = 1 x 62,5 = 62,5

4 x0,0073 x879460 ,2090 2 x80


4 f .G 2 a.L =
b. fa = 2 x 4,18 x10 8 x114,625 2 x0,115
2 g. 2 .De'
= 1,4354 ft
4 x 0,0105 x33489 ,5091 2 x80
=
2 x 4,18 x 10 8 x 62,5 2 x 0,0340 (1,4354  114,63)
Pp =
144
= 0,0341 ft
= 0,8060 psi
Ga
V =
3600. Pp maks = 10 psi

33489 ,5091 Pp < 10 psi, jadi memenuhi syarat


= = 0,1488 fps
3600 x62,5

V2 
f1 = 2 x  
 2 g ' 

 0,1488 2 
= 2 x   = 0,0007
 2 x32,2 

Pa =
Fa  Fi 
144

0,0341  0,0007 x62,5


= 144

= 0,0151 psi

Pa maks = 10 psi

Pa < 10 psi, jadi memenuhi syarat

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 257


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

RINGKASAN HE-01

Kode HE- 01

Fungsi Menaikkan temperatur cairan asam phosphat dari tangki

pengenceran pada suhu 53,8 oC sampai suhu 90 oC

Tipe Double pipe heat exchanger

Bahan Carbon Steel SA-283 Grade D

Panjang hairpin 80 ft

Jumlah hairpin 2 buah

Susunan hairpin Seri

Aliran fluida Counter current

Annulus IPS 2 (fluida panas)

Inner pipe IPS 1 ¼ (fluida dingin)

Annulus Inner pipe

39,1141 Btu/jam.ft2.0F h outside, Btu/jam. Ft2. 0F 1259,6018 Btu/jam


ft2.0F

A = 74,0943 ft2

UC = 37,9361 Btu/jam ft2.0F

UD = 100 Btu/jam ft2.0F

Rd perhitungan = 0,0164

Rd minimum = 0,0065

0,0151 psi P perhitungan 0,8060 psi

10 psi P yang diijinkan 10 psi

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 258


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

4. REAKTOR

Gambar C.4 Reaktor

Kode : R - 02

Fungsi : Tempat terjadinya reaksi antara disodium phosphat dan natrium hidroksida

Tujuan : 1. Memilih tipe reaktor

2. Menentukan bahan konstruksi reaktor

3. Menghitung dimensi reaktor

4. Merancang pengaduk

5. Merancang jaket pendingin

1. Memilih jenis reaktor

Dalam perancangan ini digunakan reaktor tangki berpengaduk yang dilengkapi

dengan jaket pendingin dengan pertimbangan:

a. Reaksi fase cair

b. Reaksi eksotermis

c. Proses isotermal

d. Proses batch

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 259


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2. Menentukan bahan konstruksi reaktor


Bahan konstruksi reaktor dipilih dari Carbon Stell SA-283 Grade D dengan

pertimbangan sebagai berikut:

a. Struktur kuat dengan allowable stress value sebesar 12650 psi dan suhu

maksimum 650oF

b. Tahan terhadap korosi

c. Harga relatif murah

3. Menghitung dimensi reaktor

Kondisi operasi: - Suhu : 90 oC

- Tekanan : 1,5 atm

Reaksi pada reaktor:

Na2HPO4(l) + NaOH(l) Na3PO4 (l) + H2O(l)


B [10T / 124 ,16048 1,653554 ]
k = 0,007263 + 0,687164 gmol/L jam
A 1,132458
dimana:

k = konstanta kecepatan reaksi

A = konsentrasi NaOH

B = konsentrasi Na2HPO4

T = suhu (K)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 260


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

 Menghitung volume reaktor

Dari neraca massa, bahan baku yang masuk reaktor sebagai berikut:

m Fo  .xi
Komponen xi
(kg/jam) (kmol/jam) (kg/L) (kg/L)
H3PO4 118,1773 1,2059 0,0016 1,8340 0,0029
Na2CO3 273,0794 2,5762 0,0034 2,5330 0,0085
Na2HPO4 3720,5008 26,2007 0,0344 1,5200 0,0522
NaOH 1100,4294 27,5107 0,0358 1,8832 0,0675
Na3PO4 1066,3201 6,5020 0,0085 2,5370 0,0215
H2O 12191,8174 703,3667 0,9164 1,0000 0,9164
NaCl 1,0417 0,0178 0,0000 1,9034 0,0000
Na2SO4 0,7288 0,0051 0,0000 2,4448 0,0000

Total 18495,5892 741,5071 1,0000 1,0714

 larutan = 1,0714 kg/L

= 66,8884 lb/ft3

m = 18495,5892 kg

m
V=

18964,5892 kg
=
1,0714 kg / L

= 17262,2206 L

= 609,6101 ft3

Reaktan pembatas adalah Na2HPO4

FAo 26,2007 kmol / jam


CAo = = = 1,5274 mol/L
V 17262,2206 L / jam

FBo 27,5107 kmol / jam


CBo = = = 1,5937 mol/L
V 17262,2206 L / jam

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 261


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Konversi = 99,4 %

CA = CA0 (1 – XA) = 9,1643 x 10-3 mol

CB = CB0 – (CA0 XA) = 7,5470 x 10-2 mol

k = 535,1 L/gmol.jam

Reaksi merupakan reaksi orde 2:

-rA = k CACB

= 3,7009 x 10-1

C AO X A
t =
- rA

= 4,1023 jam

= 246 menit

Total waktu tiap batch:

- Waktu pengisian : 15 menit

- Waktu reaksi : 246 menit

- Waktu pengosongan : 15 menit

- Waktu pembersihan : 15 menit

291 menit = 5 jam

Direncanakan menggunakan 2 buah reaktor berkapasitas sama

1 batch = 1 jam

1 hari kerja = 24 jam

24 jam / harix2reaktor
Jumlah batch per hari = = 48 batch/hari
1 jam / batchreaktor

48batch / hari
Banyaknya batch tiap reaktor perhari =
2reaktor

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 262


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

= 24 batch/reaktor per hari

Reaktor
Operasi
I II

1 08.00 – 13.00 09.00 – 14.00


2 13.00 – 17.00 14.00 – 18.00
3 07.00 – 22.00 18.00 – 23.00
4 22.00 – 03.00 23.00 – 04.00
5 03.00 – 08.00 04.00 – 09.00

609,6101 ft 3 / jamx24 jam


Volume per batch =
10batch

= 1478,9979 ft3

 Menghitung dimensi reaktor

Bentuk reaktor dirancang berupa silinder tegak dengan head dan bagian bawah

bentuk torispherical.

H=D (tabel 8-3,Rase)

Volume head / bottom = 0,000049D3 (pers.5-11,pg. 88 Brownell)

Volume reaktor = Volume silinder + 2 Volume head

1478,9979 = ¼  D2 H + 2 x (0,000049D3)

= ¼  D3 + 9,8 10-3 D3

= 0,7851 D3

H = D = 12,3504 ft = 148,2049 in

Faktor keamanan untuk menghindari meluapnya cairan keluar reaktor ketika

pengadukan,maka diberi over design 20%.

H’ = 1,2 x 12,3504 ft = 14,8205 ft = 177,8458 in


Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 263
Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 264


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Tinggi cairan dalam reaktor:

4V
h =
D 2

= 12,3519 ft

= 148,2234 in

 Menghitung tebal shell

Dipilih untuk reaktor yang tahan korosi yaitu Carbon Steel SA –283 Grade D

P.r
ts = c (pers.13-1,pg. 254 Brownell)
f .E  0,6 P

dalam hubungan ini:

ts = tebal shell, in

P = tekanan, psia

r = jari – jari silinder dalam, in

f = max. allowable stress, psia

E = efisiensi pengelasan

C = faktor korosi

Dipilih untuk reaktor yang tahan korosi yaitu Carbon Steel SA-283 Grade D, maka

dari tabel 13.1 Brownell halaman 252 diperoleh:

f = 12650 psi

C = 1/64 in

E = 0,85 (tabel 13.1 Brownell hal 252)

ri = ½ D = 6,1752 ft = 74,1024 in

P operasi = P reaksi + P hidrostatik

P reaksi= 1,5 atm = 22,0439 psi

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 265


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

g
P hidrostatik = x xh
gc

dimana:

h = tinggi cairan dalam silinder = 12,3519 ft = 148,2234 in

 = densitas cairan = 66,8884 lb/ft3

P hidrostatik = (66,8884 lb/ft3 x 1 x 712,3519) lb/ft2

= 826,2023 lb/ft2

= 5,7338 psi

P operasi = (22,0439 + 5,7338) psi

= 27,7777 psi

Faktor keamanan = 10%

P design = 1,1 x 27,7777 psi

= 30,5555 psi

30,5555 x 74,1024
ts =  1 / 64
12650 x0,85  0,6 x30,5555 
= 0,2266 in

Dipilih tebal shell standar 1/4 in

 Menghitung tebal head (th)

OD = ID + 2 tebal dinding
= 148,2049 + (2 x 1/4)
= 148,7049 in
Dari Brownell tabel 5-7 pg. 89:
OD standar = 156 in
ts = 1/4 in

diperoleh harga:
r = 144 in ( radius of dish )

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 266


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

icr = 9 3/8 in ( inside corner radius )

1 icr 
W   3   = 0,8138 (pers. 7.76, Brownell)
4 r 

maka:
P rW
th  C (pers. 7.77, Brownell)
2 f E  0,2 P 
30,5555 x74,1024 x0,8138
=  1 / 64
(2 x12650 x0,85)  (0,2 x30,5555)
= 0,1013 in
Dipilih tebal head standar 3/16 in = 0,1875 in
 Menghitung tinggi vessel

OD

Irc b = depth of
OA dish A
B
sf
ID
t

ID
a =
2
= 74,1024 in

b = r - BC 2  AB 2
BC = r – icr
= (144 – 9,3750) in
= 134,6250 in
ID
AB = - icr
2
= (74,1024 – 9,3750) in
= 64,7274 in

b = r - BC 2  AB 2

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 267


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

= 144 – (134,6250 ) 2  (64,7274 ) 2


= 25,9566 in
Dari tabel 5.6, pg. 88 Brownell, untuk tebal head = 3/16 in diperoleh:
sf = 1 ½ - 2 ½
dipilih sf = 2 in
maka tinggi head:
Th = th + b + sf

= 3/16 + 25,9566 + 2

= 28,1441 in

Jadi tinggi vessel = tinggi silinder + (2 x tinggi head)


= 177,8458 + (2 x 28,1441)

= 234,1340 in

= 19,5112 ft

4. Merancang pengaduk

Jenis pengaduk yang digunakan adalah marine propeller (3 blades)

Dt/Di = 3

Zi/Di = 0,75 – 1,3 (dipilih 0,8)

Zl/Di = 2,7 – 3,9 (dipilih 3)

W/Di = 0,1

Dengan :

Dt = diameter tangki

Di = diameter impeler

Zi = jarak pengaduk dengan dasar tangki

W = lebar buffle

Dari perhitungan diperoleh :

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 268


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Dt = 12,3504 ft

Di = 1/3 x 12,3504 ft = 4,1168 ft

Zi = 0,8 x 4,1168 ft = 3,2934 ft

Zl = 3,0 x 4,1168 ft = 12,3504 ft

W = 0,1 x 4,1168 ft = 0,4117 ft

▪ Menghitung kecepatan pengaduk

WELH  Di N 
2

 (pers.8.8, Rase)
2 Di  600 

dimana:

WELH = Water Equivalent Liquid Height

Di = diameter pengaduk (ft)

N = kecepatan putaran pengaduk (rpm)

WELH = Zl x ( cairan/ air)

 1,0714 
WELH 12,3504 x   13,2328 ft
 1 

600 WELH
N= = 58,8428 rpm = 0,9807 rps
 Di 2 Di

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 269


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

▪ Menghitung tenaga pengaduk

N Di 2 
N Re 

Dengan :

NRe = bilangan Reynold

N = kecepatan pengaduk = 0,9807 rps

 = densitas campuran = 66,8884 lb/ft3

 = viskositas campuran = 4,0333x10-4 lb/ft.s

N Di 2 
N Re  = 2756462,6940

Dari fig. 447, Brown pada kurva no. 15 diplotkan dengan NRe diperoleh harga Po = 0,8

P Gc
Po 
N Di5 
3

Po N 3 Di 5 
P
Gc

= 4 Hp

Tenaga pengaduk yang digunakan adalah 4 Hp, sedangkan tenaga motor penggerak

pengaduk dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

Power motor = 1,1 P + 0,5

= (1,1 x 4) + 0,5

= 5 Hp

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 270


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Efisisensi motor = 75%, maka:

5
Power motor min imal =
0,75

= 7 Hp

Motor penggerak yang digunakan adalah 7 Hp

5. Merancang jaket pendingin

Fungsi : pendingin untuk menjaga kestabilan suhu dalam reaktor

Jenis : jaket vessel

Media : air

Tujuan : untuk menjaga temperatur reaktor tetap stabil

 Menghitung TLMTD

Fluida Suhu Fluida Selisih


dingin panas

T1 = tinggi t1 = 194F 81F


113F
rendah t2 = 194 F 108F
T2 = 86F

108  81
TLMTD = = 94 F
ln 108 / 81

▪ Menghitung luas perpindahan panas (A)

Q
A
U TLMTD

dimana:

Q = jumlah kalor yang diserap air

= 291674,3088 Btu/jam

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 271


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

291674 ,3088 Btu / jam


A=  492,9737 ft 2
248,6749 Btu / jamft 2o F x 94 o F

▪ Menghitung tinggi jaket

Luas perpindahan panas = luas (silinder setinggi jaket + tutup bagian bawah)

A =  D Hj + 1/4  D2

dimana:

D = diameter luar reaktor, ft

Hj = tinggi silinder jaket, ft

492,9737 = (3,14 x 12,3504 x Hj) + (1/4 x 3,14 x 12,35042)

Hj = 9,6244 ft

 Menghitung tebal jaket

Dari neraca panas diperoleh kebutuhan air = 19444,9539 kg/jam

Waktu tinggal media pendingin dalam jaket = 15 menit

19444 ,939
Volume air pendingin =
0,25

= 4861,2385 liter

= 1716,7464 ft3

Tinggi jaket = tinggi larutan

Volume jaket = volume air pendingin

= volume shell setinggi jaket + volume head bagian bawah


= x (Dj2 – OD2) x h + 0,000049 (Dj3 – OD3)
4
Dengan :

OD = OD reaktor = 12,3921ft

h = 12,3540 ft

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 272


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

dengan trial diperoleh :

Dj = Inside diameter jaket = 18,1828 ft

Dj  OD
tj =
2

= 11,9868ft

= 0,9989 in

 Menghitung tebal shell jaket pendingin

P.r
ts = c
f .E  0,6 P

= 0,2734 in

Dipilih tebal shell standar 5/16 in

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 273


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

RINGKASAN REAKTOR

Kode R- 02

Fungsi Tempat terjadinya reaksi antara disodium phosphat dengan natrium hidroksida
Tipe Reaktor tangki berpengaduk dengan jaket pendingin

Bahan konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade D

Jumlah 2 buah

Tekanan desain 30,5555 psi

Kapasitas reaktor 1478,9979 ft3

ID 12,3504 ft

OD 12,3921 ft
Tinggi vessel 19,5112 ft

Tinggi head 2,3453 ft

Tinggi silinder 14,8205 ft

Tebal head 3/16 in

Tebal head 3/16 in

Pengaduk

Kecepatan putar pengaduk 58,8428 rpm

Power pengaduk 7 Hp

Diameter impeller 4,1168 ft

Lebar buffle 0,4117 ft

Jaket pendingin

Tinggi jaket 12,3504 ft

Tebal jaket 3/16 ft

Tebal shell jaket 5/16 in

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 274


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

5. EVAPORATOR

Gambar C.5 Evaporator

Kode :E

Fungsi : Memekatkan larutan trisodium phosphat

Jenis : Short Tube Vertical Evaporator Multi effect

Tujuan : Menghitung dimensi evaporator

Diketahui dari perhitungan neraca panas:


S = 5703,8760 kg = 12574,8791 lb
s = 946,76 Btu/lb
T = 45oF
Dari Badger & Banchero, pg.176 untuk short tube evaporator:
Diameter tube = 1 – 4 in
Panjang tube = 30 in – 6 ft
Diameter tube = 1 in
Panjang tube = 6 ft
Surface per linier feet = 0,622 ft
U = 450 Btu/ft2oF
Sxs
A =
U x T
= 587,9206 ft2

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 275


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Diameter tube = 2 in

Surface per linear feet = 0,622 ft

- Menghitung diameter evaporator


A 587,9206
Jumlah tube = 
L tube x surface per lin ft 6 x0,622

= 158 buah

Tekanan operasi evaporator = 6,57 psi, didapat specifik volume = 36,36 ft3/lb

Laju uap = 942,9 lb/jam

Laju volumetrik = laju uap x spesifik volume

= 942,9 lb/jam x 36,36 ft3/lb

= 34283,8440 ft3/jam

Ditetapkan kecepatan uap = 2 ft/s

Luas penampang evaporator = laju volumetrik / kecepatan uap

34283,8440
= ft 2
2 x3600

= 4,7616 ft2


A = xD 2
4

4,7616 = 3,14/4 D2

D = 3,0328 ft

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 276


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

- Menghitung tinggi evaporator

Tinggi evaporator = 2 x L tube

= 2 x 6 ft

= 12 ft

- Tinggi fluida dalam evaporator

Tinggi fluida = 2/3 tinggi evaporator

= 2/3 x 12 ft

= 8 ft

Sehingga tinggi fluida di atas tube = 2 ft

- Menghitung tebal shell evaporator

Dipilih untuk evaporator yang tahan korosi yaitu Carbon Steell SA-283 Grade D

P.r
ts = c
f .E  0,6 P

dalam hubungan ini :

ts = tebal shell, in

P = tekanan, psia

r = jari-jari silinder dalam, in

f = max. allowable stress, psia

E = efisiensi pengelasan

C = efisiensi korosi

Dipilih untuk reaktor yang tahan korosi yaitu Carbon Steel SA-283 Grade D,maka

dari tabel 13.1 Brownell halaman 252 diperoleh :

f = 12650 psi

C = 1/64 in

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 277


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

E = 0,85

ri = ½ D = 2,0224 in

P operasi = P evaporator + P hidrostatik

P evaporator = 6,57 psi

g
P hidrostatik = x xh
gc

dimana:

h = tinggi cairan dalam silinder = 8 ft

ρ = densitas cairan = 66,7371 lb/ft3

g
P hidrostatik = x xh
gc

= 66,7371 lb/ft3x 1 x 8 ft

= 530,9752 lb/ft2

= 3,6870 psi

P operasi = (6,57 + 3,6870) psi

= 10,2570 psi

Faktor keamanan = 10 %

P design = 1,1 x 2570psi

= 11,2828 psi

11,2828 x 2,0224
ts =  1 / 64
(1265 x0,85  (0,6 x11,2828 )

= 0,0316 in

Dipilih tebal shell standart 3/16 in

- Menghitung tebal head (th)

OD = ID + 2 tebal dinding

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 278


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

= 3,0328 + (2 x 6)

= 3,4078 in

dari brownell tabel 5.7 pg. 90 :

OD standar = 30 in

ts = 3/16 in

diperoleh harga :

r = 30 in ( radius of dish )

icr = 1,88 in ( inside corner radius )

1 icr 
W = 3  
4  r 

= 0,8125

maka:

P.r.W
th = C
(2. f .E  (0,2.P)

11,2828 x30 x0,8125


=  1 / 64
(1265 x0,85  (0,2 x11,2828 )

= 0,2719 in

Dipilih tebal head standar 1/4

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 279


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

- Menghitung tinggi vessel (evaporator)

Gambar tutup standart dishead (Brownell, pg. 88)

OD

Irc b = depth of
OA dish A
B
sf
ID
t

a = ID/2 = (36,3947)/2 = 18,1973 in

b =r- BC 2   AB 2
BC = r – (icr) = (30 – 1,88) in = 28,12 in

AB = ID/2 – (icr) = (18,1973 – 2,5) in = 16,3173 in

b =r- BC 2   AB 2

= (40 – (28,12) 2  16,3173 2 ) in = 7,0985 in

Dari tabel 5.6 pg. 88 Brownell, untuk tebal head = 1/4 in diproleh :

sf =1½-2

dipilih sf = 2 in

maka tinggi head :

Th = th + b + sf

= 0,2719 + 7,0985 + 2

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 280


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

= 9,3704 in

Jadi tinggi vessel = tinggi silinder + (2 x tinggi head)

= (12 x 12) + (2 x 9,3704)

= 162,7409 in

= 13,5617 ft

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 281


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

RINGKASAN EVAPORATOR

Fungsi : Memekatkan larutan trisodium phosphat

Jenis : Short Tube Vertical Evaporator Multi Effect

Kapasitas air teruapkan : 5703,8760 lb/jam

Bentuk : Silinder tegak

Dimensi : Diameter = 3,0328 ft

Tinggi total = 13,5617 ft

Tebal shell = 3/16 in

Tebal head = 1/4 in

Tutup atas/bawah : Standart dished head

Ukuran tube : Diameter = 1 in

Panjang = 6 in

Jumlah = 158 buah

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 282


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

LAMPIRAN D

PERHITUNGAN ANALISA EKONOMI

Kapasitas produksi : 80.000 ton/tahun

Satu tahun operasi : 330 hari

Rencana pendirian : 2020

Rencana operasi : 2022

Nilai mata uang : Rp 14.738/US$

(sumber : bank Indonesia)

Langkah – langkah analisa ekonomi meliputi :

1. Perhitungan Production Cost (Biaya Produksi)

1.1. Capital Investment

1.1.1. Fixed Capital Investment

1.1.2. Working Capital Investment

1.2. Manufacturing Cost

1.2.1. Direct Manufacturing Cost

1.2.2. Indirect Manufacturing Cost

1.2.3. Fixed Manufacturing Cost

1.3. General Expense

1.3.1. Administrasi

1.3.2. Sales

1.3.3. Research

1.3.4. Finance

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 283


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2. Analisa Kelayakan

2.1. Keuntungan (profit)

2.2. Return on investmen (ROI)

2.3. Pay Out Time(POT)

2.4. Profit On Sales(POS)

2.5. Break Event Point(BEP)

2.6. Shut Down Point(SDP)

2.7. Discounted Cash Flow(DCF)

1. Perhitungan Production Cost (Biaya Produksi)

1.1. Capital Investment

1.1.1. Fixed Capital Investment

Fixed capital investment (FCI) adalah pengeluaran yang diperlukan untuk

mendirikan fasilitas produktif. Harga perlatan proses tiap tahun mengalami

peruabahan sesuai dengan kondisi perekonomian. Harga peralatan yang ada

sekarang dapat ditaksir dari harga tahun lalu berdasarkan indeks harga.

Tabel D.1. Indeks CEP tahun 2007 – 2017

Tahun Indeks
2007 525.4
2008 575.4
2009 521.9
2010 550.8
2011 585.7
2012 584.6
2013 567.3
2014 576.1
2015 556.8
2016 541.7

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 284


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2017 567.5
(sumber : “chemical engineering magazine”)

Dengan mengunakan metode least square y = ax + b, maka dapat diperkirakan

harga indeks pada tahun 2020 adalah sebagai berikut :

Gambar D.1. Grafik Indeks Harga

Dari grafik diperoleh persamaan pendekatan :

y = 1,932x - 3329

Dalam hubungan ini x adalah tahun dan y adalah indeks harga.

Nilai indeks tahun 2012 dan 2020 dapat dicari sebagai berikut :

y (2012) = 1,932 (2012) – 3329 = 558,18

y (2020) = 1,932 (2020) – 3329 = 573,64

Harga peralatan pada tahun 2020 dapa dicari dengan rumus sebagai berikut :

(Aries & newton, 1995, hal 16)

Dengan :

Ex = Harga pembelian alat pada tahun 2020

Ey = Harga pembelian alat pada tahun referensi (2012)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 285


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Nx = indeks harga tahun 2020

Ny = indeks harga tahun 2012

Untuk jenis alat yang sama tetapi kapasitas berbeda, harga satu alat dapat

diperkirakan dengan menggunakan persamaaan pendekatan sebagai berikut :

(Aries & Newton, 1955, hal 15)

Dengan :

Eb = harga alat B

Ea = harga alat A

Ca = kapasitas alat A

Cb = kapasitas alat B

n = nilai eksponen

Nilai eksponen tergantung pada jenis alat sebagai fungsi kapaistas (Ulrich,

1985). Secara umum, nilai eksponen untuk semua alat adalah 0.6 (Aries &

Newton, 1955).

a. Purchased Equipment Cost (PEC)

- Harga Pembelian Alat (EC)

Tabel D.2. Harga Peralatan Proses

Nama Alat Jumlah U$ 2012 U$ 2020 Total


Pompa 01 1 969,466 996,310 996,310
Pompa 02 1 969,466 996,310 996,310
Pompa 03 1 969,466 996,310 996,310
Pompa 04 1 969,466 996,310 996,310
Pompa 05 2 1.135,660 1.167,106 2.334,212
Pompa 06 2 1.135,660 1.167,106 2.334,212
Pompa 07 1 1.080,262 1.110,174 1.110,174
Pompa 08 2 1.163,359 1.195,572 2.391,144
Pompa 09 2 1.163,359 1.195,572 2.391,144
Pompa 10 1 1.149,509 1.181,339 1.181,339
Pompa 11 1 1.038,713 1.067,475 1.067,475
Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 286
Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Pompa 12 1 969,466 996,310 996,310


Tangki 01 1 32.565,578 33.467,312 33.467,312
Tangki 02 1 22.645,602 23.272,654 23.272,654
Tangki 03 2 10.020,178 10.297,635 20.595,269
Tangki 04 2 10.621,389 10.915,493 21.830,985
Tangki 05 1 2.605,246 2.677,385 2.677,385
Tangki 01 1 56.213,198 57.769,730 57.769,730
Tangki 02 1 56.213,198 57.769,730 57.769,730
Reaktor 01 1 162.727,690 167.233,586 167.233,586
Reaktor 02 1 170.743,832 175.471,694 175.471,694
HE 4 1.503,027 1.544,645 6.178,581
EV 2 21.882,227 22.488,141 44.976,282
BK 1 16.633,495 17.094,073 17.094,073
K 1 71.944.878 73.937,016 73.937,016
CF 1 10.300 10.585,205 10.585,205
SC 2 5.911,905 6.075,604 12.151,209
RD 1 156.214,574 160.540,123 160.540,123
BE 2 9.418,967 9.679,777 19.359,553
S 1 2.229,366 2.291,097 2.291,097
BC 2 8.116,344 8.341,084 16.682,168
TOTAL EC 941.552,829

- Biaya pengankutan sampai ke pelabuhan

Besarnya adalah 15% dari EC, alat – alat yang digunakan dalam pabrik

paraxylene ini termasuk dalam golongan pabrik sederhana.

- Asuransi pengangkutan

Besarnya adalah 1% - 4% EC, dan ditetapkan 3.5% dari EC, karena alat

– alat yang digunakan dalam pabrik paraxylene ini termasuk dalam

golongan pabrik sederhana.

- Provisi bank

Besarnya adalah 0.5% - 1% EC, dan ditetapkan 1% dari EC.

- Transportasi darat dari pelabuhan

Besarnya adalah 18% - 25% EC, dan ditetapkan 20% dari EC.

- EMKL (Ekspedisi muatan kapal laut)


Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 287
Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Besarnya adalah 2% - 12% EC, dan ditetapkan 6% EC, karena alat – alat

yang digunakan dalam pabrik paraxylene ini termasuk dalam golongan

pabrik sederhana.

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 288


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

- Pajak bea masuk barang

Besarnya adalah 20% EC karena pabrik paraxylene ini termasuk dalam

golongan pabrik sederhana.

Tabel D.3 Purchased equipment Cost

No Harga Biaya (US$)

1. Harga Alat (EC) 941.552,829


2. Biaya Pengangkutan Sampai Pelabuhan 15% (EC) 137.182,924
3. Asuransi Pengangkutan 2.5% (EC) 22.863,821
4. Pengangkutan Dari Pelabuhan Sampai Lokasi 20% (EC) 182.910,566
5. Provisi Bank 1% (EC) 9.145,528
6. Emkl 6% (Ec) 54.873,170
7. Pajak Bea Masuk Barang 20% (EC) 182.910,566
Total Purchased Equipment Cost (PEC)
1.549.055,22

b. Biaya Pemasangan Alat ( Equipment Installation Cost)

Equipment installation cost adalah biaya yang dibutuhkan untuk pemasangan

alat – alat proses dan biaya pemasanganya. Dari Aries & Newton hal. 77,

diperoleh biaya instalansi besarnya 43% PEC, terdiri dari marerial 11% dan

buruh 32%.

- Material = 11% × PEC

= 11% x US$ 1.549.055,22

= US$ 165.488,334

- Labor = 32% × PEC

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 289


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Pemasangan alat menggunakan 5 % tenaga asing dan 95 % tenaga

Indonesia.

Tenaga asing : tenaga Indonesia = 1 : 5

1 man hour asing = US$ 20

1 man hour Indonesia = US$ 5

Jumlah man – hour = = US$ 19.451,338

Total biaya tenaga asing = 5% × 1 × jumlah man-hour × US$ 20

= 5% × 1 × US$ 19.451,338 × US$ 20

= US$ 19.451,34

Total biaya tenaga Indonesia = 95% × 5 × jumlah man-hour × US$ 5

= 95% × 5 × US$ 19.451,338 × US$ 5

= US$ 461.969,27

Total biaya instalansi = US$ 646.908,944

c. Biaya Pemipaan (Piping Cost)

Piping cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk sistem pemipaaan dalam

proses dan biaya pemasangannya. Dari tabel 17.Aries & Newton hal 78.

Diperoleh bahwa untuk system pemipaan fluid – fluid diperlukan biaya

sebesar 40% dari PEC yang terdiri dari material 24% dan labor 16%.

Pemasangan alat menggunakan 5 % tenaga asing dan 95 % tenaga Indonesia.

- Material = 24% × PEC

= 24% x US$ 1.549.055,22

= US$ 361.065,46

- Labor = 16% × PEC

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 290


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Jumlah man – hour = = US$ 9.725,67

Total biaya tenaga asing = 5% × 1 × jumlah man-hour × US$ 20

= 5% × 1 × US$ 9.725,67 × US$ 20

= US$ 9.725,67

Total biaya tenaga Indonesia = 95% × 5 × jumlah man-hour × US$ 5

= 95% × 5 × US$ 9.725,67 × US$ 5

= US$ 230.984,64

Total biaya pemipaan = US$ 601.775,761

d. Biaya Instrumentasi (Instrumentation Cost)

Instrumentation cost adalah biaya yang digunakan untuk melengkapi system

proses dengan suatu system pengendalian (control). Dari tabel 19, Aries &

Newton hal 97, diperoleh bahwa untuk control yang ekstensif diperlukan

biaya sebesar 30% PEC yang terdiri dari 24% material dan 6% labor.

Pemasangan alat menggunakan 5 % tenaga asing dan 95 % tenaga Indonesia.

- Material = 24% × PEC

= 24% x US$ 1.549.055,22

= US$ 361.065,46

- Labor = 6% × PEC

Jumlah man – hour = = US$ 3.647,13

Total biaya tenaga asing = 5% × 1 × jumlah man-hour × US$ 20

= 5% × 1 × US$ 3.647,13 × US$ 20

= US$ 3.647,13

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 291


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Total biaya tenaga Indonesia = 95% × 5 × jumlah man-hour × US$ 5

= 95% × 5 × US$ 3.647,13 × US$ 5

= US$ 86.619,24

Total biaya instrumentasi = US$ 451.331,821

e. Biaya Solasi (Insulation Cost)

Insulation cost adalah biaya yang dibutuhkan untuk sistem insulasi didalam

proses produksi. Dari tabel 21, Aries & Newton hal 98, diperoleh bahwa

biaya isolasi sebesar 8% PEC yang terdiri dari 3% material dan 5% labor.

Pemasangan alat menggunakan 5 % tenaga asing dan 95 % tenaga Indonesia.

- Material = 3% × PEC

= 3% × US$ 1.549.055,22

= US$ 45.133,182

- Labor = 5% × PEC

Jumlah man – hour = = US$ 3.039,272

Total biaya tenaga asing = 5% × 1 × jumlah man-hour × US$ 20

= 5% × 1 × US$ 3.039,272× US$ 20

= US$ 3.039,272

Total biaya tenaga Indonesia = 95% × 5 × jumlah man-hour × US$ 5

= 95% × 5 × US$ 3.039,272× US$ 5

= US$ 72.182,698

Total biaya insulasi = US$ 120.355,152

f. Biaya Listrik (Electrical Cost)

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 292


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Electrical cost adalah biaya yang diapaki untuk pengandaan sarana

pendukung dalam penyediaan pendistribusian tenaga listrik. Dari tabel 26,

Peters & Timmerhaus hal.210, diperoleh bahwa besarnya biaya listrik adalah

10 – 40% ( diambil 15% PEC), yang terdiri dari material 9% PEC dan labor

6% PEC. Dalam hal ini digunakan 100% tenaga kerja Indonesia.

- Material = 9% × PEC

= 9% × US$ 1.549.055,22

= US$ 135.399,55

- Labor = 6% × PEC

Jumlah man – hour = = US$ 3.647,13

Total biaya tenaga Indonesia = 95% × 5 × jumlah man-hour × US$ 5

= 95% × 5 × US$ 3.647,13 × US$ 5

= US$ 18.235,63

Total biaya listrik = US$ 153.635,185

g. Bangunan (Bulding)

- Luas area perkantoran = 11.850 m²

Harga = Rp. 2.700.000

Biaya = Rp 31.995.000.000

- Luas area proses = 29.200 m²

Harga = Rp. 2.700.000

Biaya = Rp 78.840.000.000

- Total biaya bangunan = Rp. 110.835.000.000

= US$ 7.520.074,916
Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 293
Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

h. Tanah Dan Perbaikan Lahan

Luas tanah = 55.300 m²

Harga tanah = Rp. 1.800.000

Total biaya tanah = Rp. 99.540.000.000

= US$ 6.753.717,292

i. Utilitas

Biaya utilitas adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan unit – unit

pendukung proses, antara lain air, steam, listrik, dan udara tekan.Dari tabel

31, Aries dan Newton hal. 109 diperoleh bahwa biaya utilitas diperkirakan

sebsar 40% PEC untuk pemakaian pabrik beroperasi normal (severange

service)

Total biaya utilitas = 40% × PEC

= 40% × US$ 1.549.055,22

= US$ 601.775,762

j. Environmental

Environmental cost adalah biaya yang digunakan untuk pemeliharaan

lingkungan sekitar pabrik baik yang di dalam maupun di luar pabrik dan

pembuatan IPAL. Biaya lingkungan diperkirakan sebsar 10 – 30% PEC.

(Peters & Timmerhauss) dalam hal ini, biaya lingkungan ditetapkan sebesar

20% dari PEC.

Total biaya environmental = 20% x PEC

= 20% × US$ 1.549.055,22

= US$ 300.887,881

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 294


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Dari data – data di atas didaptkan physical plant cost (PPC) sebagai berikut :

Tabel D.4 Physical Plant Cost (PPC)

No. Jenis Biaya


1 PEC 1.549.055,22
2 Instalasi Alat 646.908,944
3 Pemipaan 601.775,761
4 Instrumentasi 451.331,821
5 Insulasi 120.355,152
6 Listrik 153.635,185
7 Bangunan 7.520.074,916
8 Tanah 6.753.717,292
9 Utilitas 601.775,762
10 Environment 300.887,881
Total PPC 18.654.902,098

k. Engineering Dan Costruction

Cost of engineering and construction adalah biaya untuk design engineering,

field supervisor, tempory construction, dan inspection. Dari tabel 4, Aries &

Newton, hal.4, untuk physical cost lebih dari US $ 5.000.000 maka biaya

engineering & construction sebsar 20% PPC.

Total biaya = 20% × PPC

= 20% × US$ 18.654.902,098

= US$ 3.730.980,42

l. Direct Plant Cost (DPC)

DPC = (PPC + Engineering &construction )

Total DPC = US$ 18.654.902,098 + US$ 3.730.980,42

= US$ 22.385.882,517

m. Contractor’s Fee

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 295


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Contractor’s fee adalah biaya yang dipakai untuk membayar kontraktor

pembangun pabrik. Dari Aries dan Newton, hal.4 biaya contractor’s fee

diestimasi sebesar 4 -10% DPC, dalam hal ini di ambil 7% DPC.

Biaya Contractor’s fee = 7% × DPC

= 7% × US$ 22.385.882,517

= US$ 1.567.011,776

n. Contingency

Contingency adalah biaya kompensasi perubahan harga dan kesalahan

estimasi. Besarnya 25% DPC. Hal ini ditetapkan 10%, karena pabrik

paraxylene ini telah banyak dikembangkan sehingga tingkat kontingensinya

tergolong rendah. (Aries & Newton, 1995).

Biaya contingency ($) = 10% × DPC

= 10% × US$ 22.385.882,517

= US$ 2.238.588,252

Tabel D.5 fixed capital investment (FCI)

No. Fixed Capital Investment Biaya US$


1. DPC 22.385.882,517
2. Constractor's Fee 1.567.011,776
3. Contingency Cost 2.238.588,252
Total FCI 26.191.482,545
o. Plant Start Up Cost

Dari Peters Dan Timmerhauss hal. 179, biaya untuk start up pabrik

diestimasi sebesar 8 - 10% FCI dalam hal ini diambil 8% FCI.

Biaya plant start up = 10% × FCI

= 10% × US$ 26.191.482,545

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 296


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

= US$ 2.619.148,255

p. Interest During Construction

Bunga bank dihitung 5% pertahun. Proses pembelian alat hingga pendirian

pabrik diperkirakan selama 2 tahun.

Biaya IDC = 5% × FCI × 2 tahun

= 5% × US$ 26.191.482,545 × 2 tahun

= US$ 2.619.148,255

1.1.2. Working Capital Investment

Working capital investment adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan

usaha atau modal biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan operasi suatu

pabrik selama waktu tertentu, yang terdiri dari :

a. Persediaan Bahan Baku (Raw Material Inventory)

Tabel D.6 Harga Bahan Baku

Harga Kebutuhan Biaya


No Bahan Baku
(US$/kg) (kg/jam) (US$/tahun)
1 Asam phospat 0,662 2.567,6696 13.452.846,210
2 Natrium hidroksida 0,407 1.041,7402 3.358.776,427
3 Natrium karbonat 0,271 2.777,2752 5.969.656,332
Total 22.781.278,969

b. Persediaan Dalam Proses (In Process Inventory)

Besarnya diperkirakan 0.5 dari manufacturing cost (Aries & Newton, 1995)

untuk waktu hold up tertentu.

Waktu hold up 1 jam

Biaya dalam proses = 0.5 × total manufacturing cost

Biaya bahan baku dalam proses =

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 297


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

= US$ 19.368.283,48

c. Persediaan produk (produk inventory)

Produk inventory adalah biaya yang diperlukan dalam penyimpanan produk

sebelum tersebut ke pasaran. Besarnya diperkirakan selama satu bulan

produksi untuk harga manufacturing cost. (Aries & Newton, 1995, hal 12)

Biaya = 1/12 × TMC

= 1/12 × US$ 38.736.566,97

= US$ 3.228.047,25

d. Extended Credit

Extended credit adalah persediaan uang yang digunakan untuk menutup

penjualan barang yang belum dibayar. Besarnya diperkirakan setara dengan

hasil penjualan selama satu bulan produksi (30hari). (Aries & Newton).

Biaya Extended credit = 1/12 × Sales

= 1/12 × US$ 61.444.307,62

= US$ 5.120.358,97

e. Available Cash

Diperkirakan sebanding dengan 1 bulan manufacturing cost. Available cash

digunakan sebagai uang untuk membayar buruh, service, dan material.

(Aries & Newton, 1995, hal 13)

Total available cash = 1/12 × TMC

= 1/12 × US$ 38.736.566,97

= US$ 3.228.047,25

Tabel D.7 Working Capital Investment

No. Working Capital Investment Biaya US

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 298


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

1. Raw Material 22.781.278,969


2. Biaya dalam proses 19.368.283,471
3. Persediaan Produk 3.228.047,247
4. Extended Credit 5.120.358,968
5. Available Cash 3.228.047,247
Total Working Capital Investment 34.365.068,903

f. Total Capital Investment

TCI = working capital + fixed capital investment + plant start up +

interest during construction

= US$ 34.365.068,903 + US$ 26.191.482,545 +

US$ 2.619.148,255 + US$ 2.619.148,255

= US$ 65.794.847,96

1.2. Manufacturing Cost

1.2.1. Direct Manufacturing Cost

Direct manufacturing cost merupakan biaya yang dikeluarkan khusus dalam

pembuatan suatu produk.

a. Bahan Baku

Tabel D.8. Bahan Baku

Harga Kebutuhan Biaya


No Bahan Baku
(US$/kg) (kg/jam) (US$/tahun)
1 Asam phospat 0,662 2.567,6696 13.452.846,210
2 Natrium hidroksida 0,407 1.041,7402 3.358.776,427
3 Natrium karbonat 0,271 2.777,2752 5.969.656,332
Total 22.781.278,969

b. Labor Cost

Tabel D.9 Labor Cost

No. Jabatan Jumlah Gaji/bulan Gaji/tahun (Rp)


1. Ketua Regu Proses dan Produksi 4 6.500.000 312.000.000

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 299


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2. Ketua Regu Lab, Analisa dan Riset 4 6.500.000 312.000.000


3. Ketua Regu Utilitas 4 6.500.000 312.000.000
4. Ketua Regu Lingkungan (HSE) dan K3 4 6.500.000 312.000.000
5. Karyawan Proses 48 5.500.000 3.168.000.000
6. Karyawan Lingkungan dan K3 8 5.500.000 528.000.000
7. Karyawan Laboratorium 8 5.500.000 528.000.000
8. Karyawan Pemeliharaan 8 5.500.000 528.000.000
9. Karyawan Utilitas 20 5.500.000 1.320.000.000
Total 7.320.000.000

Total labor cost = US$ 496.656,727

c. Supervisi

Tabel 10. Supervsi Cost

No. Jabatan Jumlah Gaji/Bulan Gaji/Tahun (Rp)


1. Kepala Bagian Produksi 1 10.000.000 240.000.000
2. Kepala Bagian Teknik 1 10.000.000 240.000.000
3. Kepala Seksi Lingkungan dan K3 1 8.000.000 192.000.000
4. Kepala Seksi Pemeliharaan 1 8.000.000 192.000.000
5. Kepala Seksi Laboratorium 1 8.000.000 192.000.000
6. Kepala Seksi Proses 1 8.000.000 192.000.000
7. Kepala Seksi Utilitas 1 8.000.000 192.000.000
Total 1.440.000.000

Total labor cost = US$ 97.702,963

d. Maintenance Cost

Maintenance cost adalah biaya yang dikelurakan untuk pemeliharaan proses,

besarnya 2-10% FCI. Dalam hal ini ditetapkan 10% FCI (Aries & Newton,

1955 hal 164

Biaya maintenance = 10% × FCI

= 10% × US$ 26.191.482,545

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 300


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

= US$ 2.619.148,255

e. Plant Supplies

Plant supplies ditetapkan sebsar 15% dari maintenance per tahun, karena

dianggap pabrik beroperasi pada kondisi normal. (Aris & Newton.1995, hal

168)

Biaya plant supplies = 15% × FCI

= 15% × US$ 26.191.482,545

= US$ 3.928.722,382

f. Royalties & Patens

Biaya untuk royalty dan paten antara 1-5% dalam hal ini diplih sebesar

diambil 1 % dari sales (harga jual).. (Aries & Newton)

Tabel 11. Harga Poduk

Produk Produksi (ton/tahun) USS/kg Harga Jual


Trisodium Phospat 80.000 0,768 61.444.307,615
Total 61.444.307,615

Royalties dan patent = 1% × Harga Jual

= 1% × US$ 61.444.307,615

= US$ 614.443,076

g. Utilitas

Utilitas adalah biaya yang dibutuhkan untuk pengoperasian unit – unit

pendukung, steam, pengolahan air, penyedian genset (generator), unit udara

tekan, colling tower. Pengeluaran pada seksi utilitas dialokasikan untuk

membeli bea pengolahan air, pembelian ini diambil besarnya 25-30%

terhadap nilai bangunan + contingency (sesuai Aries dan Newton , hal 68).

Bangunan + contingensi = US$ 7.520.074,916 + US$ 2.238.588,252

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 301


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

= US$ 2.439.665,789

Tabel 12. Direct Manufacturing

No. Direct Manufacturing Cost Biaya (US)


1. Bahan Baku 22.781.278,969
2. Labor Cost 496.656,727
3. Supervisi 97.702,963
4. Maintenance Cost 2.619.148,255
5. Plant Supplies 3.928.722,382
6. Royalti and Patent 614.443,076
7. Utilitas 2.439.665,789
Total DMC 32.977.618,160

1.2.2. Indirect Manufacturing Cost (IMC)

Indirect manufacturing cost merupakan pengeluaran – pengeluaran yang tidak

langsung akibat dari pembuatan suatu produk, indirect manufacturing cost terdiri

dari :

a. Payroll Overhead

Payroll overhead meliputi biaya untuk membayar pensiunan, liburan yang

ditanggung pabrik, asuransi, cacat jasmani akibat kerja, dan THR, besarnya

15-20% dari labor cost. Dalam hal ini ditetapkan 15% dari labor cost. (Aries

& Newton, 1955, hal.173)

Payroll overhead = 15% × labor cost

= 15% × US$ 496.656,727

= US$ 74.498,509

b. Laboratory

Biaya yang diperlukan untuk analisa laboratorium. Besarnya 10-20% dari

labor cost (Aries & Newton, hal. 174) ditetapkan 10% dari labor cost, karena

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 302


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

produk dari pabrik paraxylene ini tergolong produk yang tidak

membutuhkan banyak analisa.

Biaya laboratorium = 10% × labor cost

= 10% × US$ 496.656,727

= US$ 49.665,673

c. Plant Overhead

Biaya yang diperlukan untuk service yang tidak langsung berhubungan

dengan unit produksi. Termasuk didalamnya adalah biaya pembelian,

pergudangan, bonus produksi. Besarnya 50-100% dari labor cost (Aries &

Newton, hal 174) dalam perkirakan ini diambil 50% dari labor cost.

Biaya Plant overhead = 50% × labor cost

= 50% × US$ 496.656,727

= US$ 248.328,363

d. Biaya Packaging And Shipping

Biaya packaging dibutuhkan untuk membayar container produk, sedangkan

shipping diperlukan untuk membayar ongkos pengangkatan barang produksi

hingga sampai ditemapt pembeli. Besarnya 4-26% harga penjualan produk,

dalam hal ini ditetapkan 4 % dari harga penjualan (Aries & Newton, 1955,

hal. 177).

Biaya packaging and shipping = 4% × Harga Jual

= 4% × US$ 184.789.973,16

= US$ 2.457.772,305

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 303


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Tabel 13. Total Indirect Manufacturing Cost

No. Indirect Manufacturing Cost Biaya (US)


1. Payroll Overhead 74.498,509
2. Laboratory 49.665,673
3. Plant Overhead 248.328,363
4. Packaging 2.457.772,305
Total IMC 2.830.264,850

1.2.3. Fixed Manufacturing Cost (FMC)

a. Depresiasi

Depresiasi merupakan penurunan harga peraltan dan gedung karena

pemakian, besarnya 8-10% FCI (Aries % Newton, 1955, Hal.180).

Ditetapkan 10% FCI, adapun rumus perhitunganya sebagai berikut :

P = FCI

Nilai sisa (SV) =10% FCI

Umur pabrik (n) = 11 tahun (jenis chemical industry ; Peter, 1980)

Depresiasi =

Depresiasi =

= 2.142.939,481

b. Property taxes

Property taxes merupakan pajak yang dibayarkan oleh perusahaan oleh

perusahaan besarnya 1-2% FCI (Aries & Newton, hal 181) ditetapkan 2%

dari FCL.

Biayanya = 2% × FCI

= 2% × US$ 26.191.482,545

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 304


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

= US$ 523.829,651

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 305


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

c. Insurance

Pihak perusahaan harus mengeluarkan uang untuk biaya asuransi pabriknya,

semakin berbahaya plant tersebut, maka biaya asuransinya semakin tinggi.

Besarnya 1 % dari FCI (Aries & Newton, hal 182).

Biaya asuransi = 1% × FCI

= 1% × US$ 26.191.482,545

= US$ 261.914,825

Tabel D.14 Total Fixed Manufacturing

No. Fixed Manufacturing Cost Biaya (US)


1. Depresiasi 2.142.939,481
2. Property Taxes 523.829,651
3. Insurance 261.914,825
Total FMC 2.928.683,957

Tabel.D.15 Manufacturing Cost

No. Manufacturing Cost Biaya (US)


1. Direct Manufacturing Cost 32.977.618,160
2. Indirect Manufacturing Cost 2.830.264,850
3. Fixed Manufacturing Cost 2.928.683,957
Total MC 38.736.566,967

1.3. General Expanse

1.3.1. Administrasi

a. Management Salaries

Tabel.D.16. Management Salaries

Jabatan Jumlah Gaji/bulan(Rp) Gaji/tahun (Rp)


Dewan Komisaris 2 40.000.000 960.000.000
Direktur Utama 1 35.000.000 420.000.000
Direktur 2 30.000.000 720.000.000
Staff ahli 3 20.000.000 720.000.000
Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 306
Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Sekretaris 3 5.000.000 180.000.000


Kepala Bagian 3 10.000.000 360.000.000
Kepala Seksi 7 8.000.000 672.000.000
Karyawan 23 5.000.000 1.380.000.000
Keamanan 8 3.000.000 288.000.000
Dokter 4 7.000.000 336.000.000
Perawat 4 6.000.000 288.000.000
Sopir 3 2.800.000 100.800.000
Cleaning Service 8 2.800.000 268.800.000
6.693.600.000

Total management salaries = US$ 454.155,94

b. Legal Fee and Auditing

Untuk legal fee and auditing disediakan setiap bulan sebesar :

Legal fee & auditing = 3% (labour cost + supervise cost + maintenance cost)

= US$ 96.405,24

c. Peralatan Kantor dan Komunikasi

Biaya untuk peralatan kantor dan komunikasi disediakan setiap tahun

sebesar US$ 30.000.

Tabel 17. Administration Cost

No. Biaya Administrasi Biaya (US)


1. Management Salaries 454.155,94
2. Legal Fee and Auditing 96.405,24
3. Peralatan Kantor dan Komunikasi 30.000,000
Total Biaya Administrasi 580.561,18

1.3.2. Sales Expense

Besarnya sales expense bervariasi, tergantung pada tipe produk, distribusi,

market, advertisement dan lain- lain. Secara umum besarnya diperkirakan 5-22%

total manufacturing cost. Dalam perancangan ini ditentukan 10%. (Aries &

Newton, 1955, hal 186)


Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 307
Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Biaya sales = 10% × TMC

= 10% × US$ 38.736.566,97

= US$ 3.873.656,70

1.3.3. Reserch

Biaya yang diperlukan untuk peningkatan dan pengembangan produk ataupun

jenisnya. Besarnya diperkirakan 2% dari manufacturing cost (Aries & Newton,

1955, hal .186)

Biaya research = 2% × TMC

= 2% × US$ 3.873.656,70

= US$ 774.731,34

1.3.4. Finance

Diambil 5% dari TCI

Biaya finance = 5% × TCI

= 5% × US$ 65.794,96

= US$ 3.289.742,40

Tabel 18. Total General Expense

No. General Expense Biaya (US)


1. Administrasi 580.561,18
2. Sales Expense 3.873.656,70
3. Research 774.731,34
4. Finance 3.289.742,40
Total General Expense 8.518.691,61

Tabel 19. Total Production Cost

No. Production Cost Biaya


1. Manufacturing Cost 38.736.566,97
2. General Expense 8.518.691,61
Total Production Cost 47.255.258,58

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 308


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2. Analisa Kelayakan

2.1. Sales and Profit

Sales = US$ 61.444.307,62

Biaya produksi = US$ 47.255.258,58

Keuntungan sebelum pajak = US$ 61.444.307,62- US$ 47.255.258,58

= US$ 14.189.049,04

Pajak di Indonesia untuk wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap

adalag sebesar 25% dari penghasilan (UU No. 36 tahun 2008 tentang pajak

penghasilan pasal 17 ayat 2a).

Pajak = 25% × US$ 14.189.049,04

= US$ 3.547.262,26

Keuntungan setelah pajak = keuntungan sebelum pajak – pajak

= US$ 14.189.049,04 - US$ 3.547.262,26

= US$ 10.641.786,78

2.2. Percent Profit On Sales (POS)

POS = × 100%

Sebelum pajak = × 100% = 23%

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 309


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Setelah pajak = × 100% = 17%

2.3. Return On Investment (ROI)

ROI adalah perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh setiap tahun, didasarkan

pada kecepatan pengembalian modal tetap yang diinvestasikan.

ROI = x 100%

Sebelum pajak = x 100% = 53%

Setelah pajak = x 100% = 40%

2.4. Pay Out Time (POT)

POT adalah sejumlah tahun yang telah berselang sebelum diperoleh suatu

penerimaan melebihi investasi awal atau jumlah tahun yang diperlukan untuk

kembalinya capital investment oleh profit sebelum dikurangi depresiasi.

POT =

Sebelum pajak = = 1,7 tahun

Sesudah pajak = = 2 tahun

2.5. Break Even Point (BEP)

Break even point adalh titik yang menunjukkan pada tingkat ebrapa biaya dan

pengasilan jumlahnya sama. Dengan break even point kita dapat menentukan

tingkat berapa harga jual dan jumlah unit yang secara minimum dan berapa

harga serta unit penjualan yang harus dicapai agar mendapat keuntungan.

Break even point = × 100%

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 310


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

a. Fixed Cost

Tabel 20. Fixed Cost

Fixed Cost (Fa) Biaya(US)


Depresiasi 2.142.939,48
Properti Taxes 523.829,65
Asuransi 261.914,83
Total Fa 2.928.683,96

b. Variabel Cost

Tabel. 21. Variabel Cost

Variabel Cost (Va) Biaya(US)


Raw Material 22.781.278,97
Utilitas 2.439.665,79
Packaging & Transportation 2.457.772,30
Royalty & Patent 614.443,08
Total Va 28.293.160,14

c. Regulated (Ra)

Tabel. 22. Regulated Cost

Regulated Cost (Ra) Biaya(US)


Labour 496.656,73
Payroll Overhead 97.702,96
Supervisi 74.498,51
Laboratorium 49.665,67
General Expenses 8.518.691,61
Maintenance 2.619.148,25
Plant Supplies 3.928.722,83
Plant Overhead 248.328,36
Total Ra 16.033.414,48

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 311


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

d. Penjualan produk (Sa)

Penjualan produk selama 1 tahun = US$ 61.444.307,62

e. Break even point

Break even point = × 100%

= × 100%

= 36%

f. Shut Down Point (SDP)

Shurt down point (SDP) suatu titik atau saat penentuan suatu aktivitas

produksi dihentikan. Penyebabnya antara lain variabel cost yang terlalu

tinngi. Atau bias juga karena keputusan manajemen akibat tidak

ekonomisnya suatu aktivitas produksi (tidak menghasilkan profit ).

SDP = × 100%

= × 100%

= 22 %

2.6. Discounted Cash Flow – Rate Of Return (DCF-ROR) (I)

Discounted Cash Flow adalah salah satu cara untuk menganalisa kelayakan

ekonomi pabrik dimana Discounted Cash Flow didefinisikan sebagai jumlah

uang dari keuntungan yang tidak digunakan untuk penjaman modal dan

bunganya.

Cash flow = keuntungan setelah pajak + depresiasi + finance

= US$ 10.641.786,78 + US$ 2.142.939,48 +

US$ 3.289.742,40

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 312


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

= US$ 16.074.468,66

Umjur pabrik (n) = 11 tahun

ROR (i) = trial

Nilai sisa pabrik (SV) = 10% × FCI

= 10% × US$ 26.191.482,55

= US$ 2.619.148,25

Harga Discounted Cash Flow (i) dicari dengan cara trial error :

Dengan trial and error diperoleh harga i = 18 %

RESUME

7. Percent Profit on Sales sebelum pajak adalah 23% dan sesudah pajak adalah

17%.

8. Percent Return on Investment sebelum pajak adalah 53 % dan sesudah pajak

adalah 40%.

9. Pay Out Time sebelum pajak adalah 1 tahun 7 bulan dan sesudah pajak adalah 2

tahun.

10. Break Even Point pabrik adalah 36 %

11. Shut Down Point adalah 22 %

12. Rate of Return (i) pabrik adalah 18 %

Dari hasil perhitungan diatas dapat dibuat grafik analisa ekonomi seperti pada

gambar D.2. grafik analisa ekonomi dibawah ini :

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 313


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 314


Prarancangan Pabrik Trisodium Phosphat Proses Netralisasi Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Teknik kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang 315

Anda mungkin juga menyukai