DAN PENATALAKSANAANNYA
• Gerakan ini dibutuhkan agar janin bisa lahir. Pada nulipara enggage
terjadi onset persalinan penurunan baru terjadi atau saat kala 2
multipara penurunan terjadi bersamaan dengan enggage.
• Proses penurunan ini disebabkan 4 Gaya:
1. Tekanan cairan amnion
2. Tekanan langsung fundus pantat saat kontraksi
3. Usaha mengejan ibu melalui otot abdomen
4. Ekstensi dan pelurusan tubuh janin
Fleksi
6. Kelainan fase aktif sebanyak 25% pada nullipara dan 15% pada
multipara. Abnormalitas fase aktif meliputi Protraction dan Arrest
disorders.
Abnormalitas fase aktif
Malposisi
• Definisi : posisi abnormal flat Puncak kepala kepala janin
terhadap panggul ibu dengan ubun-ubun kecil denominator
atau penanda
• Diagnosis : posisi abnormal vertex kepala janin terhadap
panggul ibu dengan ubun-ubun kecil sebagai Denominator
Jenis-jenis malposisi
a. Posisi Oksiput (U2K) Posterior (POP)
• Pada pemeriksaan abdominal bagian terendah datar,
bagian kecil janin teraba di anterior denyut jantung
janin terdengar di samping (flank)
• Pemeriksaan vaginal oksiput ke arah sacrum (ubun-ubun
besar) di anterior mudah diraba apabila kepala defleksi
b. Posisi oksiput (U2K) lintang
• Posisi oksiput janin yang masih Lintang terhadap panggul
Ibu hingga akhir persalinan Kala I karena gagal berotasi
ke posisi oksiput anterior
• Faktor predisposisi
- Ibu dengan DM bayi besar
- Riwayat hidramnion dalam keluarga
Tatalaksana umum
• Akan terjadi rotasi spontan pada 90% kasus
• Jika terdapat tanda-tanda persalinan macet denyut
jantung 180 atau kurang dari 100 pada fase apapun rujuk
ke rumah sakit dilakukan seksio sesaria jika ketuban
utuh pecahkan ketuban
• Jika pembukaan serviks belum lengkap dan tidak ada
tanda obstruksi rujuk untuk dilakukan drip oksitosin di
rumah sakit
• Jika pembukaan serviks lengkap dan tidak ada kemajuan
persalinan rujuk ke rumah sakit untuk ditatalaksana lebih
lanjut
Malpresentasi
• Definisi : Malpresentasi ialah presentasi selain vertex
bagian terendah antara u2b dan u2k
• Faktor predisposisi :
- Multipara
- Gemeli/oligohidramnion
- plasenta previa kelainan bentuk uterus atau terdapat
massa (missal miomauteri)
- Partus prematurus
Jenis – jenis Malposisi
Malpresentasi ini meliputi
• Presentasi dahi
• Presentasi muka
• Presentasi majemuk
• Presentasi bokong atau sungsang
Presentasi dahi
Diagnosis
• Pemeriksaan abdominal kepala janin lebih separuhnya di
atas pelvis denyut jantung janin sepihak dengan bagian
kecil
• Pemeriksaan vaginal
Oksiput lebih tinggi dari sisiput teraba fontanela anterior
dan orbital dan daerah ubun-ubun besar. Ini adalah yang
paling besar oksipitalis (mento oksipitalis) sehingga tidak
bisa lahir pervaginam
Tatalaksana umum
• Rujuk ke rumah sakit nantinya bila janin hidup dilakukan
seksio sesarea bila janin mati tanyakan keluarga untuk
kraniotomi bila setuju dan syarat terpenuhi.
• Bila tidak dilakukan seksio sesaria
Tatalaksana umum
• Diagnosis :
- Pemeriksaan abdominal
akan teraba lekukan antara daerah oksiput dan punggung denyut
jantung janin sepihak dengan bagian kecil janin
- Pemeriksaan vaginal
Muka dengan mudah teraba, teraba mulut dan bagian rahang mudah
diraba, tulang pipi, tulang orbital kepala janin dalam keadaan defleksi
maksimal
- Untuk membedakan mulut dan anus
• Anus merupakan garis lurus dengan tuber iskii
• Mulut merupakan segitiga dan perineum molar
Tatalaksana umum
Bila posisi dagu anterior
• Pembukaan lengkap
- Lahirkan dengan persalinan spontan pervaginam
- Bila penurunan kurang lancar lakukan rujukan untuk dilakukan ekstraksi forceps
Diagnosis
• Prolaps Ekstremitas bersamaan dengan bagian terendah
janin (kepala/bokong)
Tatalaksana umum
• Persalinan spontan hanya mungkin terjadi janin sangat kecil
atau mati dan maserasi
Tatalaksana khusus
• Ibu diposisikan nungging (knee-chest position)
• Dorong tangan ke atas luar dari simfisis pubis dan pertahankan
disana sampai timbul kontraksi sehingga kepala turun ke rongga
panggul
• Lanjutkan Penatalaksanaan persalinan normal
• Prosedur gagal atau terjadi prolaps tali pusat rujuk ke rumah sakit
untuk seksio sesarea
Presentasi Majemuk
Presentasi bokong atau sungsang
Diagnosis
• Gerakan janin teraba di bagian bawah abdomen
• Pemeriksaan abdominal kepala bagian atas bokong di
daerah pelvis auskultasi menunjukkan denyut jantung janin
lokasinya lebih tinggi
• Pemeriksaan vaginal teraba bokong atau dahi sering disertai adanya
mekonium
• Jenis presentasi sungsang
- Presentasi bokong sempurna teraba 2 bokong dan 2 kaki
- Presentasi bokong murni teraba dua bokong tak teraba kaki
- Presentasi kaki, kaki teraba sebagai bagian terendah
- Prognosis persalinan paling baik jenis bokong sempurna
Komplikasi pada janin
• Kematian perinatal
• Prolaps tali pusat
• Trauma pada bayi akibat tangan dan kepala menjuntai.
Pembukaan serviks belum lengkap, CPD
• Asfiksia karena prolaps tali pusat, kompresi tali pusat,
pelepasan plasenta dan kepala macet
• Perlukaan atau trauma pada kepala leher
Komplikasi pada ibu
• Pelepasan plasenta (Solusio plasenta)
• Perlukaan vagina atau serviks
• Endometritis
Tatalaksana umum
• Persalinan lama pada presentasi Sungsang adalah
indikasi seksio sesarea
• Seksio sesaria lebih aman dan direkomendasikan
pada presentasi bokong pada primigravida
• Double footling breech
• Pelvis yang kecil atau malformasi
• Janin yang besar
• Bekas seksio sesarea dengan indikasi CPD
• Kepala hiperekstensi atau defleksi
• Persalinan pada presentasi dahi sebaiknya dilakukan
dengan seksio sesarea
• Persalinan pervaginam hanya bila:
- Persalinan sudah sedemikian maju dan pembukaan
sudah lengkap
- Bayi preterm yang kemungkinan hidup kecil
- Bayi kedua pada kehamilan kembar
Penting diingat
Setiap persalinan sungsang sebaiknya ditolong pada
fasilitas kesehatan yang dapat melakukan seksio
sesarea
Tatalaksana khusus
Pada upaya persalinan pervaginam lakukan langkah berikut
• Tentukan apakah persalinan pervaginam dilakukan atau
tidak. Pertolongan persalinan pervaginam oleh
penolong yang terampil akan cenderung aman apabila
• Pelvis adekuat
• Presentasi bokong sempurna atau murni
• Kepala Fleksi
• Tidak ada riwayat seksio sesarea karena CPD
• Janin tidak terlalu besar
• Versi luar hanya dilakukan di rumah sakit untuk dokter yang
berpengalaman bila syarat dipenuhi
• Ikuti kemajuan persalinan dengan partograf
• Jangan pecahkan ketuban bila pecah, periksa apakah ada
prolaps tali pusat
• Beritahu ibu untuk tidak mengejan sebelum pembukaan
lengkap
• Kepala janin sudah harus lahir dalam waktu maksimal 8
menit sejak badan lahir sebatas pusat
• Apabila terjadi prolaps tali pusat dan lahiran pervaginam
tidak meyakinkan maka lakukan seksio sesaria
• Jika denyut jantung kali < 100x/menit atau > 180x/menit
lakukan seksio sesarea
• Catatan mekonium biasa terdapat pada persalinan
sungsang dan tidak berbahaya selama denyut jantung janin
normal
Letak lintang
Diagnosis
• Pemeriksaan abdominal panjang janin gerabah melintang
tidak teraba bagian janin pada pelvis inlet sehingga terasa
kosong
• Pemeriksaan vaginal: sebelum inpartu tidak ada bagian
terendah yang teraba di pelvis sedangkan saat inpartu yang
teraba adalah bahu, siku dan tangan
Tatalaksana khusus
• Lakukan inversi luar bila permulaan inpartu dan ketuban
intak/utuh bila berpengalaman ada tim
• Rujuk ke rumah sakit untuk seksio sesaria
• Bila janin mati rujuk ke rumah sakit embriotomi atau seksio
sesaria
Disproporsi Kepala Panggul (Cephalo Pelvic
Disproportion)
Definisi
• Hambatan persalinan yang diakibatkan oleh disparitas ukuran
kepala janin dan pelvis ibu
Diagnosis
• Terhentinya kemajuan pembukaan serviks turunan kepala walaupun
his adekuat
• CPD terjadi akibat janin terlalu besar dan aterm panggul Ibu kecil
Waspadai CPD pada keadaan
• Arcus pubis < 90 derajat
• Teraba promontorium
• Teraba spina iskiadika
• Teraba linea inominata
• Pada primigravida bagian terendah tidak masuk PAP pada
usia > 36 minggu
Tatalaksana umum
• Bila ditemukan CPD rujuk untuk dilakukan seksio sesarea
elektif bila belum inpartu dan seksio sesarea emergensi bila
sudah inpartu
• Ada kasus bayi mati embriotomi dapat menjadi pilihan bila
syarat terpenuhi dan keluarga setuju dokter berpengalaman
Syarat embriotomi
• Janin mati kecuali pada hidrosefalus
• Pembukaan serviks lebih dari 7 cm
• Ketuban sudah pecah
• Jalan lahir normal
• Tidak terdapat tanda-tanda ruptura uteri