Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/313368776

Pemisahan Minyak/Air dengan Teknologi Membran dalam Pengolahan Air


Limbah

Article · January 2017

CITATIONS READS

0 1,895

1 author:

Katrin Andina
Bandung Institute of Technology
3 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Production of Green Diesel Using Hydrodeoxygenation Catalyst View project

All content following this page was uploaded by Katrin Andina on 06 February 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.



Pemisahan Minyak/Air dengan Teknologi Membran dalam Pengolahan Air Limbah

Katrin Andina
Teknik Kimia, ITB. Email: katrin.andina@gmail.com

Abstrak
Perkembangan industri yang berlangsung sangat pesat menyebabkan produksi air limbah berminyak yang meningkat.
Perkembangan populasi dan ekonomi yang pesat juga memicu peningkatan permintaan air bersih, terutama pada daerah yang
kekurangan air, sedangkan sumber air yang tersedia lama-lama dapat habis. Selain itu, air limbah berminyak yang tidak diolah
juga dapat membahayakan ekosistem perairan dan lingkungan. Maka dari itu, teknologi daur ulang air dari limbah berminyak
menjadi air bersih sangat diperlukan. Pada awalnya, pengolahan air terproduksi sudah dilakukan oleh industri-industri secara
konvensional dengan dilakukannya proses fisik dan kimiawi terhadap air limbah berminyak. Namun seiring dengan
berkembangnya teknologi membran, proses membran mulai disoroti dan kemudian digunakan dalam proses pengolahan air
limbah berminyak tersebut. Dalam makalah ini, akan dijelaskan lebih lanjut mengenai pengolahan air limbah berminyak melalui
teknologi pemisahan membran. Teknologi membran pada perbaikan air terproduksi akan berfokus pada jenis membran yang
menggunakan tekanan sebagai gaya dorongnya, yakni mikrofiltrasi (MF), ultrafiltrasi (UF) untuk discharge, nanofiltrasi (NF)
dan reverse osmosis (RO) untuk keperluan reuse, serta aplikasi-aplikasinya yang disertai dengan hasil-hasil percobaan. Selain
itu, akan dibahas pula mengenai forward osmosis (FO) sebagai teknologi membran yang berpotensial pada pengolahan air
terproduksi serta kombinai dari gabungan metode lain untuk meningkatkan kualitas produk hasil pengolahan air limbah
berminyak.

Kata kunci : limbah minyak air, teknologi membran, pengolahan limbah, minyak.

1. Pendahuluan senyawa beracun, tempat yang luas untuk instalasi dan


generasi polutan sekunder. Menghadapi kekurangan
Perkembangan industri berlangsung sangat pesat,
tersebut, proses pemisahan menggunakan membran
seperti pada bidang minyak dan gas, petrochemical,
menjadi teknologi yang sangat memiliki prospek yang
farmasi, sehingga menyebabkan produksi air limbah yang
baik. Namun demikian, masalah utama dari penggunaan
berminyak. Perkembangan populasi dan ekonomi yang
membran untuk proses pemisahan adalah terjadinya
pesat juga memicu peningkatan permintaan air bersih,
fouling. Fouling merupakan tantangan paling teknis yang
terutama pada daerah yang miskin air. Maka dari itu,
dihadapi oleh industri pemisahan [1].
sumber air yang tersedia lama-kelamaan tidak bisa
Maka dari itu, melalui makalah ini akan dibahas
memenuhi kebutuhan air untuk generasi-generasi masa
mengenai teknologi pemisahan minyak-air dengan
depan.
menggunakan teknologi membran secara lebih detail.
Salah satu solusi untuk menghadapi masalah ini
Selain itu, kombinasi dari metode-metode pemisahan
adalah dengan menggunakan ulang air, di mana untuk
minyak-air juga akan disajikan dan dibahas pada makalah
mencapai proses tersebut diperlukan adopsi teknologi
ini.
lanjutan, seperti teknologi membran. Pasar teknologi
membran sedang mengalami era yang berkembang secara
2. Senyawa-senyawa pada limbah minyak-air
pesat dikarenakan penelitian dan pengembangan yang
terus-menerus oleh akademisi an industri privat. Terlebih Senyawa organik pada lumpur berminyak diklasifikasi
lagi, teknologi membran baru-baru menjadi 4 jenis berdasarkan struktur kimianya. Jenis-
ini telah diperkenalkan sebagai teknik yang efisien untuk jenis tersebut adalah hidrokarbon alifatik, hidrokarbon
memisahkan campuran minyak/air, karena prosesnya aromatik, senyawa yang mengandung nitrogen sulfur
yang efektif untuk menghilangkan tetesan-tetesan minyak oksigen (NSO), dan aspalten [2,3]. Senyawa seperti
ketika dibandingkan teknologi konvensional. Terdapat alkana, sikloalkana benzen, toluen, xylen, dan polisiklik
beberapa metode untuk menjernihkan limbah minyak-air, aromatik hidrokarbon (PAH) lainnya dapat ditemukan
termasuk metode fisika dan kimia konvensional. Tabel 1 pada limbah minyak-air. Secara keseluruhan,
menunjukkan metode pengolahan fisika dan kimia hidrokarbon alifatik dan aromatik menempati 75% PHC
terhadap limbah minyak-air, beserta keuntungan dan dari lumpur berminyak.
kerugiannya. Adsorpsi, filter pasir, siklon, dan evaporasi
merupakan pengolahan fisika, sedangkan oksidasi, proses
elektrokimia, pengolahan fotokatalitik, proses Fenton,
pengolahan ozon, cairan ionik, dan demulsifier (pemecah
emulsi) merupakan pengolahan kimia. Metode
konvensional tersebut memiliki kekurangannya masing-
masing, seperti biaya material yang tinggi, penggunaan


Tabel 1. Metode pemurnian air melalui proses fisika dan kimia [6]
Metode pemurnian Keuntungan Kerugian
Ekstraksi pelarut Efisien dan memiliki respon yang cepat Biaya tinggi dan secara lingkungan
tidak cocok, logam berat tidak bisa
dihilangkan
Sentrifugasi Mudah untuk diproses, tidak perlu Membutuhkan energi yang besar,
pelarut, dan aman bagi lingkungan kurang ekonomis, dan molekul yang
lebih kecil sulit untk mengendap
Flotasi buih Mudah untuk dilakukan dan Air limbah berminyak yang memiliki
membutuhkan energi lebih viskositas tinggi tidak bisa melalui
proses ini
Iradiasi ultrasonik Sangat cepat dan efisien dan tidak Alat sangat mahal, tidak bisa
memerlukan penambahan bahan kimia digunakan untuk logam berat
Surfaktan EOR Mudah untuk diproses dan aplikasinya Biaya tinggi, surfaktan dapat beracun
terbatas untuk logam berat
Pembekuan Proses perlakuan yang pendek dan cocok Kurang efisien dan tidak efektif
pada bagian yang dingin
Iradiasi microwave Sangat cepat dan efisien dan tidak Cocok untuk desain tertentu, tidak
memerlukan penambahan bahan kimia efektif, dan biaya instrumentasi
mahal
Elektrokinetik Tidak perlu penambahan bahan kimia Proses yang dijalankan tidak mudah
dan prosesnya cepat dan kurang efektif
Bioslurry Pendekatan degradasi yang paling cepat, Biaya tinggi dan cocok untuk skala
baik untuk penghilangan PHC kecil
Oksidasi Penghilangan PHC yang cepat dan total Membutuhkan banyak bahan kimia,
pada lumpur berminyak biaya tinggi, dan tidak cocok untuk
lingkungan
dikarenakan air lumpur berminyak tersebut. Ketika
Senyawa-senyawa heterosiklik, seperti mercaptans, lumpur masuk ke dalam tanah, lumpur tersebut
thiophenes, dan piridin sebagai senyawa NSO, mengubah sifat fisik dan kimia dari tanah tersebut. Hal
mendominasi lumur berminyak. Aspalten dan resin tersebut menyebabkan perubahan morfologi tanah [5].
memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan Tumbuh-tumbuhan yang telah bertumbuh pada tanah
senyawa NSO. tersebut dapat menghasilkan nutrisi yang lebih sedikit
Berbagai kontaminan pada konsentrasi yang dari yang seharusnya, mencegah pengecambahan biji,
bervariasi dikeluarkan besamaan dengan minyak. dan menyebabkan pertumbuhan yang terbatas atau
Kandungan oksigen terlarut yang tinggi akan bahkan kematian tanaman yang terkena lumpur air
mempengaruhi penurunan produktivitas alga yang berminyak. Lumpur tersebut akan menutupi partikel
merupakan bagian yang sangat penting pada rantai tanah, yaitu dengan masuk ke pori-pori tanah, dan
makanan [4]. Seperti yang telah diketahui sebelumnya, 2 diserap secara permanen dikarenakan viskositasnya yang
mg/L adalah jumlah oksigen yang harus dipenuhi agar tinggi. Hal tersebut akan mempengaruhi absorpsi air oleh
dapat menyokong kehidupan nomal pada lingkungan tanah, mengurangi kelembaban higroskopis, dan
akuatik. Limbah air berminyak yang mengandung konduktivitas hidrolik dari tanah [6]. Komponen yang
senyawa organik yang tinggi yang keluar dan bergabung memiliki massa molekular yang besar akan menyebabkan
pada perairan akan menyebabkan konsumsi oksigen, retakan hidrofobik dekat dengan tanah, yang akan
sehingga berakibat fata pada mikroorganisme di perairan membatasi keberadaan air dan pertukaran air dengan
tersebut. Masalah tersebut akhirnya akan berimbas pada udara. Maka dari itu, pengolahan lumpur air berminyak
tingkat kehidupan makhluk hidup yang lebih tinggi. sangatlah penting.
Terlebih lagi, keberadaan oksigen sangatlah penting
karena produk akhir dari reaksi kimia dan biokimia pada 3. Teknologi membran
sistem anaerobik seringnya menghasilkan zat-zat yang
Teknologi membran telah menjadi teknologi
secara estetik memiliki warna yang tidak baik, rasa, dan
pemisahan yang signifikan selama dekade terakhir.
bau kepada air.
Aplikasi teknologi membran telah menyebar dan menjadi
Efek tersebut tidak hanya terjadi pada lingkungan
teknologi pemisahan yang penting. Keuntungan dari
akuating, agrikultur merupakan sektor yang juga akan
teknologi membran adalah membran dapat berkerja tanpa
terkena efek dari air lumpur yang bermnyak. Beberapa
penambahan bahan kimia, dengan kebutuhan energi yang
laporan mendeskripsikan bahwa terjadi polusi tanah
lebih rendah, mudah untuk ditangani, dan memiliki

Proses Pemisahan Membran

Absorpsi Seiving Proses elektrostatik

Partikel besar ditolak


Cake layer
Muatan dari umpan dan
membran berdampak

Fouling membran Pengurangan ukuran


pori Partikel tidak
bermuatan lebih pH berpengaruh
dominan pada
penolakan

Penolakan Absorpsi parsial


partikel kecil ireversibel

Gambar 1. Diagram skematik prinsip dasar proses pemisahan membran [7]

proses konduksi yang teratur dengan baik. Pemisahan menggunakan tekanan sebagai gaya dorongnya terdiri
membran memiliki efisiensi lebih dibandingkan dengan dari mikrofiltrasi (MF), ultrafiltrasi(UF), nanofiltrasi
teknologi konvensional di mana efisiensi bergantung (NF) dan reverse osmosis (RO). Secara konseptual,
sepenuhnya pada membran itu sendiri. Pemisahan pada proses antara keempat jenis membran tersebut serupa,
membran berlangsung dengan sangat sederhana: namun perbedaan utamanya adalah ukuran pori pada
membran bertindak sebagai lapisan semi-permeabel permukaan membran yang mendefinisikan aplikasi
antara dua fasa dan membran mengatur transportasi mereka seperti yang digambarkan dalam Tabel 2 dan
antara kedua fasa tersebut. Secara khusus, filter membran Gambar 2 [8].
akan membiarkan air untuk melewati membran,
sedangkan membran juga akan menangkap padatan Tabel 2. Membran berdasarkan tekanan [8, 9]
tersuspensi dan zat lainnya. Ada berbagai metode untuk
membuat zat-zat tertentu untuk menembus membran. Membran Ukuran Pori Tekanan Bentuk Pori
Membran menunjukkan efisiensi dalam penciptaan air MF 0.1-10 𝜇𝑚 <2 bar simetris
proses dari air tanah, air permukaan, atau air limbah. UF 2-100 nm 1-10 bar asimetris
Membran sekarang merupakan teknologi yang kompetitif NF <2 nm 10-25 bar komposit
dalam proses pemurnian air. RO <2 nm >15 bar asimetris/kompo
sit
Pemisahan membran secara keseluruhan pada
dasarnya bergantung pada tiga prinsip dasar, yaitu
adsorpsi, penyaringan, dan fenomena elektrostatik.
Gambar 1 menunjukkan diagram skematik dari prinsip
dasar pada pemisahan membran. Mekanisme adsorpsi
dihubungkan dengan zat terlarut dan interaksi membran
hidrofobik. Interaksi ini menyebabkan penurunan ukuran
pori-pori yang mengarah ke penolakan yang lebih tinggi.
Proses pemisahan membran telah menjadi metode
alternatif untuk pemisahan minyak-air. Membran yang
Gambar 2. Bentuk pori pada membran [7]
3


memisahkan senyawa-senyawa yang mudah menguap
Di antara proses-proses membran, UF adalah salah dan kecenderungan untuk terjadinya fouling yang cepat
satu pengolahan yang paling efektif untuk air limbah sehingga menurunkan fluks dan pemisahan yang buruk,
berminyak. Dibandingkan dengan metode pemisahan terutama untuk pengolahan pada air limbah berminyak.
konvensional, UF memiliki efisiensi penyisihan minyak Berbagai pendekatan telah dilakukan melalui banyak
yang lebih tinggi, tanpa keharusan untuk penambahan penelitian dengan tujuan untuk meningkatkan
bahan kimia serta membutuhkan biaya energi yang hidrofilisitas dan sifat antifouling pada membran polimer
rendah [9]. Performansi membran MF dan UF dengan cara blending dengan aditif hidrofilik atau
dibandingkan dalam percobaan skala pilot untuk mengubah sifat permukaannya melalui modifikasi kimia
mengolah air dari ladang minyak di Laut Utara. atau fisik. Pada umumnya, telah disetujui bahwa dengan
Membran UF yang memiliki berat molekul cut-off menggunakan membran yang sangat hidrofilik, adesi dari
(MWCO) antara 100.000 dan 200.000 Da, menunjukkan minyak pada permukaan membran dapat
sekitar 96% penolakan konsentrasi hidrokarbon total, diminimalisasikan, yang kemudian menghasilkan
sedangkan untuk kobenzena, toluena, dan xilena (BTX) pengurangan intensitas fouling pada membran dan
sekitar 54%, dan beberapa logam berat seperti Cu, dan peningkatan produktivitas air [14].
Zn sekitar 95%. Efisiensi ini tidak teramati pada Pendekatan blending telah banyak dimanfaatkan
membran MF [10]. Membran mikrofiltrasi digunakan untuk fabrikasi membran polimer karena kemudahan
untuk memulihkan surfaktan di permeat. MF pada saat prosedur persiapan, fleksibilitas untuk
menghasilkan fluks tinggi, tetapi memiliki resiko tinggi menggabungkan sifat yang diinginkan pada membran,
dari terobosan minyak. Jika kandungan garam dalam air dan juga kemampuan yang mendalam untuk secara
limbah berminyak terlalu tinggi, hal tersebut dapat diatasi bersamaan memodifikasi sifat-sifat properti selama
dengan nanofiltrasi dan reverse osmosis. proses inversi fasa [15]. Sebelum meningkatkan fluks
Selain proses membran tersebut, forward osmosis dan sifat antifouling, aditif hidrofilik seperti polimer
(FO), proses membran berbasis dorongan osmosis, hidrofilik, kopolimer amphiphilic dan nanopartikel
adalah pengolahan yang juga dapat digunakan untuk anorganik telah diperkenalkan.
mengolah air limbah berminyak [11, 12]. Tidak seperti Aditif hidrofilik seperti polivinilpirolidon (PVP) dan
NF dan RO, proses ini membutuhkan tekanan hidrolik polietilen glikol (PEG) yang biasa digunakan untuk
yang sangat rendah dan menawarkan beberapa meningkatkan hidrofilisitas dan porositas membran
keuntungan, seperti kecenderungan fouling rendah, asimetris selama fabrikasi membran [16]. Campuran
penghilangan fouling yang mudah, dan pemulihan air membran yang terdiri dari PSf, PEG, dan PVP dari berat
yang lebih tinggi [13]. Meskipun beberapa aplikasi molekul yang berbeda itu berhasil disiapkan oleh
pemisahan air limbah berminyak telah mencapai Chakrabarty dkk. [16]. Hal ini diamati bahwa sifat
perkembangan besar, beberapa tantangan masih perlu termofologi dari membran secara jelas telah diubah
ditangani, yaitu dalam hal kinerja pemisahan, sifat melalui penambahan PVP dan PEG dengan berat molekul
antifouling, dan stabilitas yang lama. yang berbeda. Perubahan dalam struktur membran
dilaporkan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
aliran permeat dan penghilangan minyak dari air. Melalui
4. Aplikasi teknologi membran untuk pemisahan
kondisi persiapan membran yang optimum, lebih dari
limbah minyak-air
90% dari minyak berhasil dipertahankan. Membran
Membran pada umumnya terbuat dari bahan ultrafiltrasi (UF) yang dikembangkan dalam penelitian
polimerik dan anorganik (keramik). Membran memiliki tersebut menunjukkan kerentanan terhadap fouling. Maka
konfigurasi yang sangat beragam, seperti hollow fiber, dari itu, membran PSf dapat dianggap layak untuk
spiral dan struktur tubular. Setiap jenis konfigurasi mengolah limbah cair berminyak [16].
memiliki tingkat pemisahan yang bervariasi. Telah diamati bahwa sifat termofologi dari membran
Bahan polimer pada umumnya digunakan untuk diubah melalui penambahan PVP dan PEG dengan berat
molekul yang berbeda. Perubahan dalam struktur
menyiapkan membran MF/UF adalah polisulfon (PSf),
polietersulfon (PES), polyvinylidene fluoride (PVDF), membran dilaporkan memiliki pengaruh yang signifikan
poliakrilonitril (PAN) dan selulosa asetat (CA) [14]. terhadap
aliran permeat dan penghilangan minyak. Pada
Membran polimer, yang dapat digunakan dari MF hingga
RO, menawarkan beberapa keuntungan termasuk kondisi persiapan membran yang optimum, lebih dari
efisiensi tinggi untuk menghilangkan partikel, emulsi dan 90% dari minyak berhasil dipertahankan. Membran
minyak yang terdispersi; ukuran membran polimer yang ultrafiltrasi (UF) yang dikembangkan dalam penelitian
ini menunjukkan kerentanan terhadap fouling. Maka dari
kecil; kebutuhan energi yang rendah; dan biaya yang
relatif murah. Namun demikian, membran ini memiliki itu, membran PSf dianggap layak untuk mengolah limbah
beberapa kelemahan, seperti ketidakmampuan untuk cair berminyak [16]. Sebuah aditif poli metil metakrilat

4


(PMMA) yang bersifat hidrofilik, di sisi lain, juga
digunakan untuk dicampur bersama dengan membran
ultrafiltrasi PVDF yang hidrofobik [17]. Melalui
penelitian, dilaporkan bahwa hidrofilisitas dan porositas
permukaan yang dihasilkan membran PVDF meningkat
pada peningkatan peggunaan PMMA, yang
menyebabkan peningkatan permeabilitas air. Membran
dengan kandungan PMMA yang lebih tinggi juga bisa
meminimalkan pengendapan fouling pada permukaan Gambar 3. Diagram skematik matriks membran [7]
membran [17]. Selain itu, membran campuran seperti
polyetherimide / polybenzimidazole / poli etilena glikol Baru-baru ini, minat yang cukup besar telah
(PEI, PBI, PEG), polietersulfon / selulosa asetat / poli difokuskan pada modifikasi permukaan membran dalam
etilena glikol (PES / CA / PEG), polyetherimide / rangka meningkatkan pengembangan proses.
sulfonated poli eter eter keton (PEI / speek) dan Meningkatkan kinerja pemisahan dan sifat antifouling
polikarbonat tersulfonasi / polyvinylidene fluorida (SPC / merupakan kriteria penting untuk fungsionalisasi
PVDF) juga dimanfaatkan untuk mengolah limbah cair permukaan, yang telah menjadi faktor kunci dalam
berminyak. membran teknologi. Membran fouling, yang merupakan
Terlebih lagi, penambahan kopolimer amfifilik yang kelemahan utama dalam proses pemisahan membran,
terdiri dari baik gugus hidrofobik dan hidrofilik dalam dapat dikurangi sampai batas tertentu melalui teknik
matriks polimer juga merupakan teknik yang disukai modifikasi permukaan. Modifikasi permukaan membran
untuk mempersiapkan sifat yang diinginkan dari terdiri lampiran atau pengikatan beberapa interaksi
campuran membran [7]. Sifat-sifat tersebut mengizinkan tambahan (afinitas, responsivitas atau sifat katalitik)
kopolimer amfifilik menjadi lebih fleksibel saat disintesis untuk meningkatkan kinerja membran. Modifikasi
menjadi berbagai arsitektur yang acak (r), blok (b), dan permukaan membran dapat dilakukan baik melalui teknik
graft (g). Kebanyakan modifikasi pada kopolimer fisika atau kimia. Ion beam iradiasi, iradiasi plasma, dan
amfifilik difokuskan pada segmen hidrofobik daripada deposisi fasa uap adalah teknik fisik untuk modifikasi
hidrofilik. Pada umumnya, kopolimer amfifilik permukaan. Sedangkan, grafting, coating dan pengobatan
diproduksi dari polimerisasi satu atau lebih monomer asam basa [21] adalah teknik kimia. Faktor penting
untuk memperkenalkan sifat yang spesifik dengan tanpa dalam modifikasi permukaan terletak pada sinergi antara
membahayakan sifat asli dari polimer induk. Membran sifat yang berguna dari dasar membran dan polimer baru
polietersulfon (PES) dimodifikasi oleh kopolimer yang fungsional (layer). Permukaan modifikasi membran
Pluronic F127 yang amfifilik [18]. Kopolimer amfifilik terutama difokuskan pada:
meingkatkan hidrofilisitas permukaan membran yang 1. Meminimalkan fouling dengan mengurangi interaksi
mengakibatkan peningkatan fluks permeat dan sifat antara membran dan molekul yang tidak diinginkan
antifouling yang lebih baik jika dibandingkan dengan dari umpan; dan
membran yang rapi. Meningkatkan konsentrasi Pluronic 2. Meningkatkan selektivitas atau bahkan pembentukan
F127 dari 0 hingga 20% dalam larutan narkotik bisa yang sama sekali baru fungsi pemisahan.
meningkatkan fluks umpan larutan berminyak dari 42,77 Modifikasi secara kimiawi, terutama mencangkok
ke 82,98 L m-2 h-1 dengan penolakan minyak dari 100%. (grafting), memainkan peran penting dalam
Sementara itu membran yang termodifikasi menunjukkan meningkatkan kinerja membran. Dalam grafting, dua
sifat antifouling yang lebih baik dengan meningkatkan alternatif pendekatan dibedakan. 'Grafting-to' dilakukan
rasio pemulihan fluks hingga 93,33%, sedangkan oleh memasangkan polimer ke permukaan, sedangkan
mencuci dengan larutan natrium dodekilsulfat (SDS). pada 'grafting-from', monomer dipolimerisasi
Pada tahun 1980, beberapa peneliti menelaah efek menggunakan inisiasi di permukaan. 'Grafting-to' sangat
yang dikombinasi dari material inorganik dan organik mudah untuk dikarakterisasikan dan dapat dikendalikan
pada membran. Penelitian ini memberikan informasi oleh sintesis, sedangkan, 'grafting-from' sulit untuk
terbaru pada membran, yaitu membran matriks tercampur dikontrol dan dicirikan. Sementara itu, densitas grafting
[19,20]. Membran matriks yang tipikal terdiri dari memiliki variasi yang sangat lebar dari 'grafting-from'
dispersi nanopartikel pada fasa polimer kontinu. Dengan dan densitas grafting yang terbatas diamati dalam proses
bantuan partikel inorganik pada matriks polimer, 'grafting-to' [22].
membran matrks akan menghasilkan karakteristik dari Beberapa percobaan telah dilaporkan pada modifikasi
partikel inorgaik, terutama performansi pemisahan permukaan efektif membran. Di antara mereka, grafting
superior (Gambar 3). permukaan telah menunjukkan minat khusus karena
pendekatan yang sederhana, berguna dan serbaguna
untuk meningkatkan sifat permukaan membran untuk
5


aplikasi individual. Grafting memiliki keuntungan lima membran polimer yang berbeda untuk pengolahan
sebagai berikut: pada air limbah berminyak dari industri. Umpan
1. Kemampuan untuk memodifikasi permukaan polimer dikumpulkan dari outlet air limbah pada unit API
agar memiliki sifat yang berbeda melalui pilihan (American Petroleum Institute) pada kilang Teheran.
monomer yang berbeda. Sebuah membran filtrasi aliran cross flow digunakan
2. Pengenalan dikendalikan oleh rantai cangkok dengan untuk melakukan eksperimen. Dua membran
densitas yang tinggi tinggi dan lokalisasi yang tepat mikrofiltrasi (MF) PS (0,1 m) dan PS (0,2 m) dan tiga
ke permukaan tanpa mempengaruhi sifat massal. membran ultra-filtrasi (UF) PAN (20 kDa), PS (30 kDa)
3. Stabilitas kimia jangka panjang, yang dijamin oleh dan PAN (100 kDa) digunakan dalam filtrasi aliran cross
lampiran kovalen dari rantai cangkok [22]. flow. Fluks perembesan air limbah berminyak yaitu 76,0,
Selain itu, ukuran pori dan sifat hidrofobik dari 73,1; 53,7; 32,1 dan 96,2 Lm-2 h-1, secara berurutan.
permukaan merupakan karakteristik penting untuk Penolakan terbaik diamati pada membran PAN (20 kDa),
membran komersial [7]. Kedua karakteristik memainkan PS (30 kDa) dan PAN (100 kDa). Hal ini menyatakan
peran yang signifikan dalam kinerja membran. Beberapa bahwa membran UF PAN (100 kDa) merupakan
pendekatan telah dilakukan oleh para peneliti membran membran yang paling efektif untuk pengolahan air
dan produsen untuk meningkatkan sifat hidrofilisitas limbah berminyak, yaitu mencapai 94,1%, 31,6%, 96,4%,
membran dengan cara mencangkok berbagai polimer dan 97,2 penghapusan dari TSS, TDS, kekeruhan dan
(dengan kelompok fungsional yang berbeda) yang minyak dan konten grease, secara berurutan, dengan
hidrofilik ke membran. Namun demikian, dalam fluks permeasi tinggi 96,2 L m-2 h-1. Selain itu, penulis
beberapa kasus proses ini bisa mengubah densitas muatan menggunakan model Hermia untuk belajar mengenai
dari permukaan membran yang berperan penting untuk mekanisme fouling pada membran. Model filtrasi cake
menentukan selektivitas. menunjukkan prediksi yang baik dari fluks permeasi awal
Permukaan membran yang super hydrophobic- dan akhir dari membran MF maupun UF. Data
superoleophilic atau super hidrofilik-superoleophobic eksperimental dapat diprediksi dengan baik melalui
untuk pemisahan minyak air adalah pendekatan yang model pore blocking menengah dan model memblokir
sangat efektif dan baru, karena perbedaan tegangan pori secara lengkap dibandingkan dengan model filtrasi
permukaan dari minyak dan air langsung berinteraksi kue. Chemical cleaning dilakukan dengan menggunakan
dengan perilaku yang sangat membasahi permukaan [23]. EDTA dan SDS, baik secara terpisah dan
Kebasahan dari permukaan membran bergantung pada dikombinasikan, untuk menghapus polutan dari membran
energi bebas permukaan dan struktur geometri polimer. Kombinasi EDTA dan SDS menunjukkan
permukaan. Permukaan yang kasar dengan hirarki kemampuan membersihkan yang lebih baik dibandingkan
struktur makro- / struktur nano telah dibuat menggunakan dengan individu.
berbagai teknologi untuk mencapai sifat yang super
basah. Banyak bahan super besah telah didesain dan Tabel 3. Parameter operasi yang mempengaruhi proses
dirakit dengan merancang kombinasi dari permukaan dan pemisahan membran [7]
kekasaran yang telah dimanfaatkan untuk pemisahan
Parameter operasi Pengaruh
minyak / air [23]. Beberapa dari bahan tersebut tertolak
Cross flow velocity CFV yang lebih tinggi meningkatkan
melalui lapisan bahan hidrofilik atau hidrofobik pada (CFV) akumulasi sehingga mengurangi
substrat berpori. Jika permukaan super basah konsentrasi polarisasi dan
dikombinasikan dengan filtrasi tradisional membran, mengingkatkan fluks permeat
emulsi minyak yang self-powered atau low-pressure- Temperatur Meningkatkan transfer massa dan laju
driven / pemisahan air dengan selektivitas yang sangat difusi umpan
baik dan fluks tinggi dapat tercapai.
Trans membrane Semakin tinggi nilai TMP, semakin
Saat ini, parameter operasi juga memainkan peran pressure (TMP) tinggi pula gaya dorongnya
penting dalampemisahan membran. Parameter dasar pH Memberi efek pada material
seperti cross flow velocity (CFV), tekanan trans- membran
membran (TMP), suhu, pH, dan ukuran molekul zat
terlarut sangat penting selama percobaan pemisahan. Ukuran molekul Semakin besar ukurannya akan
Namun, efek dari parameter ini pada proses membran dari zat terlarut meningkatkan penolakan dengan
tidak sepenuhnya dapat dipahami. Beberapa keuntungan konsentrasi polarisasi
dan kerugian parameter ini ditabulasikan pada Tabel 3, di
mana semua parameter akan mempengaruhi pengolahan Selama tahun-tahun terakhir, banyak pekerjan-
air limbah berminyak. pekerjaan telah difokuskan secara signifikan pada
Salahi dkk. [24] melakukan penelitian yang pengembangan membran keramik yang memiliki kinerja
difokuskan pada eksperimen parameter menggunakan tinggi dan biaya rendah untuk aplikasi lingkungan.
6


Dalam makalah ini, berbagai contoh untuk tingkat fluks rata-rata yang rendah, degradasi fluks, dan
menggambarkan kemampuan membran keramik untuk keberlangsungan membran yang tidak pasti. Selain itu,
memisahkan koloid, submikron atau ukuran mikron dari parameter lain yang membatasi aplikasi membran dalam
rentang fluida yang luas, termasuk air minum, pelarut pengobatan air terproduksi termasuk sensitivitas variasi
industri dan minyak telah dibahas. Tujuannya adalah agar dalam aliran, pre-treatment dan pemurnian.
memenuhi secara ekonomis dan menunda peraturan
5. Sistem terkombinasi dengan pemisahan membran
pelakuan air minum saat ini dan untuk memungkinkan
daur ulang dan penggunaan kembali pelarut ini dan Baru-baru ini, dalam pengolahan air limbah
minyak. berminyak, metode gabungan menunjukkan bahwa
Keuntungan dari membran keramik untuk aplikasi ini teknik tersebut lebih menjanjikan. Dalam sistem
meliputi: gabungan, metode fisika, kimia, dan, biologi berbeda dan
reaktor membran fotokatalitik telah digunakan untuk pra-
1. Distribusi ukuran pori sempit dan didefinisikan dengan
pengolahan unit membran. Hal ini umumnya disetujui
baik dibandingkan dengan membran polimer; dengan
bahwa metode gabungan bersifat efisien dalam
demikian, membran keramik dapat mencapai tingkat
pemurnian air tetapi membutuhkan biaya proses yang
produktivitas yang tinggi serta selektivitas yang
mahal. Untuk memenuhi standar kualitas air minum dari
sangat menuntut dalam pemurnian sumber air minum
air terproduksi, pengolahan fisika dan kimia yang
atau emulsi minyak dari air limbah.
berbeda dibutuhkan sebelum masuk ke proses RO [30].
2. Tinggi stabilitas termal bahan dalam lingkungan yang
Optimized pre-treatment and unique separation (OPUS)
keras terutama sementara, penghapusan submikron
adalah proses di mana baik pengolahan fisika dan kimia
ditangguhkan/ padatan terlarut dari pelarut pada
digunakan untuk memproduksi air umpan boiler. Proses
industri.
de-gasifikasi, pelembut kimia, media filtrasi, pertukaran
3. Membran cleaning dapat dilakukan dengan bahan
ion pelunakan, dan filtrasi cartridge, adalah beberapa
kimia (jika perlu) yang tidak dapat mempengaruhi
pengolahan fisika dan kimia yang dapat dilakukan, yang
kinerja membran. Oleh karena itu, stabilitas kinerja
kemudian diikuti oleh pemisahan RO, dipertimbangkan
membran dapat dipastikan, di mana stabilitas
dalam teknologi OPUS. Barrufet et al. [30] mengusulkan
merupakan faktor yang sangat penting dalam
adsorpsi sebagai proses pre-treatment fisik sebelum MF
berurusan dengan aliran limbah yang terus bervariasi
dan RO untuk mengkonversi air garam ke air irigasi yang
atau menampilkan kecenderungan tinggi untuk
berkualitas. Penelitian mengungkapkan bahwa sistem
fouling membran.
menunjukkan penghapusan minyak lebih baik daripada
Selain itu, membran keramik juga menunjukkan
karbon teraktif dan RO dapat menghapus lebih dari 95%
hambatan yang superior terhadap suhu yang tinggi,
dari TDS.
konsentrasi kandungan minyak tinggi, foul ants, dan agen
Kwon dkk. [31] menggunakan absorben, pengolahan
pembersih yang kuat [25]. Sebuah kategori bahan yang
biologis dengan karbon teraktivasi dan sistem RO pada
relatif baru untuk pengolahan dari air terproduksi adalah
metode gabungan. Surfactant modified zeolit (SMZ)
membran keramik UF and NF [26]. Membran keramik
yang digunakan sebagai adsorben untuk menghilangkan
lintas aliran MF juga diterapkan untuk pengolahan air
hidrokarbon yang bersifat volatil. Sebuah bioreaktor
yang dihasilkan untuk memisahkan minyak, lemak, dan
membran (MBR) dan karbon aktif digunakan secara
padatan tersuspensi [27]. Hingga kini, berbagai bahan
bersamaan untuk menghapus konten organik dan
telah diterapkan untuk memfabrikasi membran keramik
akhirnya perlakuan membran RO digunakan untuk
termasuk alumina, zirconia, titania, dan silika. Selain
memurnikan air [32]. Teknologi ini dikembangkan pada
membran filtrasi berbasis zirkonia, banyak karya
skala pilot. Pada skala pilot, baik sintetis dan air yang
penelitian telah difokuskan pada pengembangan keramik
dihasilkan nyata digunakan untuk mengevaluasi efisiensi
berbasis zeolit selaput. Membran berbasis zeolit
dari sistem. SMZ adsorben menunjukkan efisiensi yang
menunjukkan karakteristik kimia, mekanik, dan termal
tinggi dalam penghapusan kedua senyawa organik yang
yang luar biasa. Untuk pemisahan yang ion-ion yang
mudah menguap dan semivolatile, seperti BTEX, aseton
berbeda seperti Na+, K+, Ca2+, dan Mg2+ dari air ladang
dan naftalena. Efisiensi penghapusan SMZ adalah 40%
minyak yang diproduksi, membran RO berbasis zeolit
dari TOC influen (600 mg/L). Limbah lebih lanjut
adalah pilihan utama [28]. Pada bench scale, membran
digunakan dalam MBR untuk menghilangkan komponen
tanah liat bentonit digunakan untuk memurnikan air
asam organik dari TOC. Menariknya, MBR terendam
terproduksi yang memiliki TDS yang berbeda. Hasil
digunakan untuk menyaring air limbah yang telah diolah.
penelitian menunjukkan bahwa membran tanah liat tidak
Hasil efisiensi dari sistem gabungan menunjukkan hasil
sesuai untuk mengobati air yang dihasilkan yang
yang lebih baik dalam penghapusan konsentrasi BTEX
mengandung TDS tinggi [29]. Tantangan teknis yang
70-5 mg/L dengan unit SMZ dan rata-rata 2 mg/L setelah
signifikan yaitu aplikasi yang efektif secara biaya untuk
MBR.
membran zeolit dalam pengolahan air yang dihasilkan
7


Cakmakce dkk. [33] mengusulkan pre-treatment yang mempengaruhi proses filtrasi membran. Bahan
alternatif untuk kombinasi membran RO dan NF. yang dapat mengurangi deposisi fouling sangat
Kombinasi pre-treatment ini digunakan untuk penting untuk pemisahan membran. Bahan baru yang
mengurangi COD hingga kurang dari 250mg / L. Namun, sangat tahan dari senyawa organik dasarnya
proses tersebut membutuhkan regenerasi dari absorber diperlukan dan harus menjadi fokus pada penelitian di
fisik dan maka dari itu secara ekonomi tidak layak. masa depandan perkembangan.
Beberapa peneliti telah mengusulkan pre-treatment 3. Sebuah metode yang sesuai untuk modifikasi
biologi untuk mendahului pengolahan pada membran. permukaan perlu untuk mengontrol modifikasi
Tsangdan Martin [34] dan Doran dkk. [35] mengusulkan permukaan. Sedangkan itu, pengubah yang tepat juga
pengaturan yang berbeda pada gabungan sistem untuk merupakan salah satu persyaratan yang dominan di
pengolahan air limbah berminyak. Flotasi gas terlarut, masa depan. Modifikasi permukaan hidrofilik
walnut shell filtration, pelunakan hangat, dan membran meningkatkan efisiensi membran.
bioreaktor yang diikuti oleh sistem RO diusulkan oleh 4. Biaya rendah dari membran keramik lebih efektif dan
Tsang dan Martin [34]. Sedangkan, Doran et al. sangat penting untuk pengolahan air limbah
mengusulkan pelunakan endapan pada pH 9,5-10,0, berminyak. Bahan keramik baru, yang sangat kurang
pendinginan pertukaran panas dan pengurangan pH, berinteraksi dengan bahan lengket, yang lebih
oksidasi biologi film tetap, filtrasi dan pelunakan ion- dominan dipertimbangkan. Proses backwash di
exchange untuk menghilangkan residu, sehingga membran keramik sangat berbahaya dan sangat sulit
akhirnya dapat ke sistem RO. Kedua gabungan metode untuk diproses. Proses baru untuk membran keramik
tersebut digunakan untuk menghasilkan air minum backwash tentu dibutuhkan. Sementara itu, sangat
murni. penting untuk keluar dengan bahan keramik baru yang
Moslehyani dkk. [36] menggunakan reaktor membran menyebabkan kurang fouling dan mudah untuk
fotokatalitik (PMR) untuk pemisahan minyak-air. backwash.
Dengan demikian, reaktor fotokatalitik dikombinasikan
dengan sel permeasi UF untuk memisahkan minyak tetap 7. Kesimpulan
dan ditangguhkan fotokatalis TiO2 setelah direndahkan
pada reaktor fotokatalitik. PMR adalah metode yang Kerumitan dan kesulitan dalam pengolahan air limbah
sangat baru dalam pengolahan air limbah berminyak, berminyak – yang kadar kontaminasinya memenuhi
yang menunjukkan kinerja yang sangat menjanjikan pada regulasi yang berlaku – pada industri minyak dan gas
degradasi senyawa hidrokarbon beracun dan pemurnian membuat pengolahan air limbah berminyak adalah salah
air limbah berminyak berdasarkan hasil studi mereka. satu proses yang penting dan sulit. Sebelum teknologi
membran berkembang, industri minyak menggunakan
proses fisika dan kimia untuk memurnikan air
6. Prospek Masa Depan terproduksi tersebut. Namun, seiring dengan
Ada beberapa jenis penelitian yang sedang berlangsung perkembangan teknologi membran, teknologi membran
untuk meneliti pengolahan air limbah berminyak. menarik perhatian industri-industri tersebut dan membran
Beberapa proses ultrafiltrasi dan mikrofiltrasi dapat menjadi salah satu cara efektif yang dapat
menunjukkan hasil yang lebih menonjol pada pengolahan menyelesaikan permasalahan tersebut.
air limbah berminyak. Membran anorganik, Secara umum, pengolahan air limbah berminyak
bagaimanapun, menawarkan hasil yang menarik menggunakan teknologi membran yang berbasis tekanan,
dikarenakan efisiensinya yang baik [7, 37, 38]. yaitu mikrofiltasi, ultrafiltrasi, nanofiltrasi, dan reverse
1. Sistem pemurnian campuran dilaporkan oleh banyak osmosis. Sedangkan untuk proses pemisahan alami yang
peneliti sampai bench scale. Setelah beberapa sedang disoroti adalah forward osmosis. Penggabungan
percobaan, sistem yang efisien untuk pengolahan air sistem dengan pemisahan membran juga dapat
limbah berminyak masih belum dikembangkan. Lebih meningkatkan efisiensi proses dan kualitas dari produk
jauh, metode-metode campuran yang masih ekonomis pemisahan.
dapat dijalankan pada sistem bench scale. Akhir kata, peran engineering pada teknologi
2. Fouling adalah kelemahan utama untuk proses membran adalah untuk mengoptimasi segala proses yang
pemurnian dan metode-metode campuran atau hybrid ada dengan menggunakan biaya yang paling efektif dan
yang tidak efektif. Air limbah berminyak efisien. Proses membran yang disiapkan juga harus tahan
mengandung banyak kotoran dan zat sangat beracun terhadap fouling sehingga dapat menghasilkan produk
dan beberapa molekul yang lengket di alam. Molekul- pengolahan air limbah berminyak yang baik.
molekul yang lengket ini mengarahkan ke fouling
pada membran. Membran fouling mengurangi rentang
waktu kerja membran dan keterlambatan proses
filtrasi, yang merupakan masalah yang menantang
8


Daftar Pustaka References
References
[1] I.G. Wenten, A.N. Hakim, Khoiruddin, P.T.P. Aryanti, “Desain Proses Berbasis Membran.” Teknik Kimia Institut
Teknologi Bandung (2014).
[2] B. Mrayyan, M.N. Battikhi, Biodegradation of total organic carbons (TOC) in Jordanian petroleum sludge, J. Hazard.
Mater. 120 (2005) 127–134.
[3] M.V. Reddy, M.P. Devi, K. Chandrasekhar, R.K. Goud, S.V. Mohan, Aerobic remediation of petroleum sludge
through soil supplementation: microbial community
[4] S. Pardeshi, A. Patil, A simple route for photocatalytic degradation of phenol in aqueous zinc oxide suspension using
solar energy, Sol. Energy 82 (2008) 700–705.
[5] S.J. Robertson, W.B. McGill, H.B. Massicotte, P.M. Rutherford, Petroleum hydrocarbon contamination in boreal forest
soils: a mycorrhizal ecosystems perspective, Biol. Rev. 82 (2007) 213–240.
[6] S.Y. Trofimov, M. Rozanova, Transformation of soil properties under the impact of oil pollution, Eurasian Soil Sci. 36
(2003) S82–S87.
[7] M. Padaki, R. Surya Murali, M.S. Abdullah, N. Misdan, A. Moslehyani, M.A. Kassim, N. Hilal, A.F. Ismail,
Membrane technology enhancement in oil-water separation. A review. Desalination 357 (2015) 197–207.
[8] I.G. Wenten, Ultrafiltration in Water Treatment and Its Evaluation as Pretreatment for Reverse Osmosis System,
Bandung Institute of Technology, 1996.
[9] I.G. Wenten, A. N. Khoiruddin, and P. T. P. Aryanti. “Teori Perpindahan dalam Membran.” Teknik Kimia Insitut
Teknologi Bandung (2013).
[10] T. Bilstad, E. Espedal, Membrane separation of produced water, Water Sci. Technol. 34 (1996) 239–246.
[11] I.G. Wenten, “Teknologi Membran dan Aplikasinya di Indonesia.” Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (2010).
[12] I.G. Wenten, P.T.P. Aryanti. “Ultrafiltrasi dan Aplikasinya.” Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (2014).
[13] E.R. Cornelissen, D. Harmsen, K.F. de Korte, C.J. Ruiken, J.-J. Qin, H. Oo, L.P. Wessels, Membrane fouling and
process performance of forward osmosis membranes on activated sludge, J. Membr. Sci. 319 (2008) 158–168.
[14] A. Mansourizadeh, A. Javadi Azad, Preparation of blend polyethersulfone /cellulose acetate/polyethylene glycol
asymmetric membranes for oil–water separation, J. Polym. Res. 21 (2014) 1–9.
[15] Q.F. Alsalhy, Hollow fiber ultrafiltration membranes prepared from blends of poly (vinyl chloride) and polystyrene,
Desalination 294 (2012) 44–52.
[16] B. Chakrabarty, A. Ghoshal, M. Purkait, Ultrafiltration of stable oil-in-water emulsion by polysulfone membrane, J.
Membr. Sci. 325 (2008) 427–437.
[17] N.A. Ochoa, M. Masuelli, J. Marchese, Effect of hydrophilicity on fouling of an emulsified oil wastewater with
PVDF/PMMA membranes, J. Membr. Sci. 226 (2003) 203–211.
[18] W. Chen, J. Peng, Y. Su, L. Zheng, L. Wang, Z. Jiang, Separation of oil/water emulsion using Pluronic F127 modified
polyethersulfone ultrafiltration membranes, Sep. Purif. Technol. 66 (2009) 591–597.
[19] S. Kulprathipanja, N.N. Li, R.W. Neuzil, Separation of fluids by means of mixed matrix membranes, in, Google
Patents, 1988.
[20] S. Kulprathipanja, N.N. Li, R.W. Neuzil, Separation of gases by means of mixed matrix membranes, in, Google
Patents, 1992.
[21] M. Padaki, A.M. Isloor, G. Belavadi, K.N. Prabhu, Preparation, characterization and performance study of poly
(isobutylene-alt-maleic anhydride) [PIAM] and polysulfone [PSf] composite membranes before and after alkali
treatment, Ind. Eng. Chem. Res. 50 (2011) 6528–6534.
[22] S. Minko, Grafting on solid surfaces: “grafting to” and “grafting from” methods, in: M. Stamm (Ed.), Polymer
Surfaces and Interfaces, Springer, Berlin Heidelberg, 2008, pp. 215–234
[23] X. Feng, L. Jiang, Design and creation of superwetting/antiwetting surfaces, Adv. Mater. 18 (2006) 3063–3078.
[24] A. Salahi, A. Gheshlaghi, T. Mohammadi, S.S. Madaeni, Experimental performance evaluation of polymeric
membranes for treatment of an industrial oily wastewater, Desalination 262 (2010) 235–242.
[25] M. Bader, Seawater versus produced water in oil-fields water injection operations, Desalination 208 (2007) 159–168.
[26] K.S. Ashaghi, M. Ebrahimi, P. Czermak, Ceramic ultra- and nanofiltration membranes for oilfield produced water
treatment: a mini review, Open Environ. J. 1 (2007) 1–8.
[27] A. Chen, J. Flynn, R. Cook, A. Casaday, Removal of oil grease and suspended solids from produced water with
ceramic crossflow microfiltration, SPE Prod. Eng. 6 (1991) 131–136.
[28] L. Liangxiong, T. Whitworth, R. Lee, Separation of inorganic solutes from oil-field produced water using a compacted
bentonite membrane, J. Membr. Sci. 217 (2003) 215–225.
[29] N. Liu, B.J. McPherson, L. Li, R.L. Lee, Factors determining the reverse-osmosis performance of zeolite membranes
on produced-water purification, International Symposium on Oilfield Chemistry, Society of Petroleum Engineers,
2007.
[30] M.A. Barrufet, D.B. Burnett, B. Mareth, Modeling and operation of oil removal and desalting oilfield brines with
9


modular units, SPE Annual Technical Conference and Exhibition, Society of Petroleum Engineers, 2005.
[31] S. Kwon, E.J. Sullivan, L. Katz, K.A. Kinney, R.S. Bowman, Pilot scale test of a produced water-treatment system for
initial removal of organic compounds, SPE Annual Technical Conference and Exhibition, Society of Petroleum
Engineers, 2008.
[32] I.G. Wenten, P. T. P. Aryanti, and A. N. Hakim. “Teknologi Membran dalam Pengolahan Air.” Teknik Kimia Institut
Teknologi Bandung (2014).
[33] M. Cakmakce, N. Kayaalp, I. Koyuncu, Desalination of produced water from oil production fields by membrane
processes, Desalination 222 (2008) 176–186.
[34] P.B. Tsang, C.J. Martin, Economic evaluation of treating oilfield produced water for potable use, SPE International
Thermal Operations and Heavy Oil Symposium and Western Regional Meeting, Society of Petroleum Engineers, 2004.
[35] G.F. Doran, F.H. Carini, D.A. Fruth, J.A. Drago, L.Y. Leong, Evaluation of technologies to treat oil field produced
water to drinking water or reuse quality, SPE Annual Technical Conference and Exhibition, Society of Petroleum
Engineers, 1997.
[36] A. Moslehyani, A.F. Ismail, M.H.D. Othman, B.C. Ng, S. Abdullah, M.A. Rahman, J. Jaafar, P.S. Goh, W.J. Lau, A.
Piroozian, Photocatalytic membrane reactor for oil in water emulsion degradation and separation, International
Conference on Membrane Science and Technology (MST), Kuala Lumpur, Malaysia, 2013.
[37] I.G. Wenten. “Teknologi Membran Prospek dan Tantangannya.” Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (2015).
[38] I.G. Wenten, “Teknik Regenerasi Membran.” Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (2012).

10

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai