Anda di halaman 1dari 7

Islam sebagai Agama

Kasih Sayang
Kelompok 1
Muhammad Zulhilmi Aldin Sakha
Dava Elwan Ramadhan
Muhammad Hanif
Muhammad Erland Fadiel Akbar
Rizki Amanullah Firdaus
Ivanthaka Cyril Yudhia Shandy
Satrio Leikanov Habibi
Kasih sayang universal Islam
Orang-orang Mekah banyak menimbulkan penderitaan pada Nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬sehingga akhirnya beliau berhijrah ke Madinah.
Bahkan setelah itu, 5 tahun berikutnya masih jauh dari
perdamaian. Namun, ketika beliau menaklukkan Mekah tanpa
pertumpahan darah pada tahun kedua puluh kenabian beliau,
beliau bertanya kepada orang-orang kafir Mekah, “Apa yang bisa
aku perbuat untuk kalian?” Mereka menjawab dengan suara bulat,
“Engkau adalah orang yang mulia, keturunan orang mulia.” Beliau
kemudian menyampaikan keputusan, "Kalian boleh pergi, tidak ada
cela hari ini untuk kalian. Semoga Tuhan mengampuni kalian.
Dialah Yang Maha Penyayang.” 825 tahun kemudian Sultan
Mehmed II mengatakan hal yang sama kepada Bizantium yang
dikalahkannya setelah menaklukkan Konstantinopel.
Kasih sayang Nabi kepada
orang orang beriman
Ketika salah satu sahabat nabi meninggal, beliau bertanya kepada
orang-orang di pemakaman apakah almarhum telah
meninggalkan hutang. Setelah mengetahui bahwa almarhum
memiliki hutang, Nabi –shallallahu alaihi wa sallam- membacakan
ayat di atas dan mengumumkan, siapapun yang telah memberi
pinjaman kepada almarhum agar datang menemui beliau untuk
pelunasan hutangnya.
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari
kaummu sendiri, berat rasa olehnya penderitaanmu, sangat
menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas
kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min.”
(QS. at-Taubah: 128)
Kecintaan nabi
terhadap anak anak
Rasulullah sangat mencintai anak-anak. Setiap kali beliau melihat seorang
anak menangis, beliau duduk di sampingnya dan berbagi perasaan. Beliau
lebih merasakan rasa sakit seorang ibu untuk anaknya dibandingkan ibu
itu sendiri. Pernah beliau bersabda:
“Aku berdiri dalam shalat dan ingin memperpanjang shalat tersebut, tapi
tia-tiba aku dengar tangisan seorang anak, maka aku perpendek shalatku
agar dapat mengurangi kecemasan ibunya.”
Beliau suka memeluk anak-anak. Pernah ketika beliau memeluk dan
mencium cucu beliau, Hasan, Aqrah bin Habis berkata kepada beliau, “Aku
memiliki 10 anak, tidak ada satupun yang pernah aku cium.” Rasulullah
–shallallahu alaihi wa sallam- menjawab, “Orang yang tak memiliki kasih
sayang kepada orang lain tidak berhak menerima kasih sayang.”
Kasih sayang nabi meliputi binatang
Suatu saat ketika kembali dari
Kasih dan sayang beliau kepada
peperangan, beberapa sahabat
makhluk berbeda dari orang-orang
mengambil anak burung dari
yang mengaku paling manusiawi
sarangnya untuk dibelai-belai. Induk
sekalipun saat ini. Beliau tulus dan
anak burung datang dan tidak bisa
ikhlas dalam cinta dan kasih sayang.
menemukan anaknya, terbang
Beliau adalah seorang Nabi yang
kesana-kemari, memanggil-manggil
diangkat oleh Allah, Pencipta dan
anaknya. Ketika diberitahu tentang
Pemelihara semua makhluk, untuk
ini, Rasulullah saw marah dan
membimbing dan membahagiakan
menyuruh agar anak burung itu
makhluk yang sadar—manusia dan
segera dimasukkan kembali ke
jin—dan mengharmonisasikan alam.
sarangnya.
Kekerabatan dan Kemanusiaan
Nabi Muhammad membasmi semua perbedaan ras dan warna. Ketika
Abu Dzar sangat marah kepada Bilal karena menghinanya, “Kamu anak
seorang wanita kulit hitam!”, Bilal datang kepada Rasulullah –
shallallahu alaihi wa sallam- dan melaporkan kejadian itu dengan
linangan air mata. Rasulullah – shallallahu alaihi wa sallam- menegur
Abu Dzar, “Apakah kamu masih memiliki tanda jahiliyah (kebodohan)?”
Dengan penuh penyesalan, Abu Dzar berbaring di tanah dan berkata,
“Aku tidak akan mengangkat kepalaku (maksudnya dia tidak akan
bangun) kecuali Bilal menempatkan kakinya di atasnya." Bilal
memaafkannya, dan mereka berdamai kembali. Demikianlah ikatan
kekerabatan dan kemanusiaan yang diajarkan Islam di antara
orang-orang yang bertengkar.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai