Anda di halaman 1dari 23

GERAKAN MASYARAKAT INDONESIA DALAM MENERAPKAN POLA HIDUP

SEHAT

Dosen Pengampu : Ns. Dwin Seprian, M.Kep


Disusun Oleh :

Novi Dwi Lestari : 841204023


Lingga Puja Agrista : 841204024
Kurniawati : 841204025
Jennatin : 841204026
Uswatun Hasanah : 841204027
Yuni Saputri : 841204028

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN YARSI PONTIANAK
2021 / 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha esa yang telah memberikan rahmat serta
hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat selesai menyusun
makalah ini.kami sebagai penyusun tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada
pihak yang telah membantu kami dalam pennyelesaian tugas makalah ini sehingga penyusun
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penyusun sendiri maupun kepada pembaca umumnya. Apabila terdapat kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf dan kami harapkan keritikan dari anda
untuk membangun kembali makalah ini menjadi sempurna.

Pontianak,23 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii
BAB IPENDAHULUAN..................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ..........................................................................................1
B. TUJUAN PENULISAN.........................................................................................2
C. RUANG LINGKUP...............................................................................................2
D. SISTEMATIKA.....................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................3
A. PENGERTIAN GERMAS.....................................................................................3
B. LANGKAH2 GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT.............................3
BAB III SAP......................................................................................................................7
A. SATUAN ACARA PENYULUHAN....................................................................7
B. MATERI PENYULUHAN....................................................................................9
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................15
A. KESIMPULAN ...................................................................................................15
B. SARAN ...............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya
pemerintah melakukan program yaitu dengan perbaikan lingkungan dan perubahan
perilaku ke arah yang lebih sehat perlu dilakukan secara sistematis dan terencana oleh
semua komponen bangsa. Untuk itu Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
menjadi sebuah pilihan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih
baik. Seluruh lapisan masyarakat harus terlibat dalam Germas Hidup Sehat. Individu,
keluarga, dan masyarakatmempraktekkan pola hidup sehat sehari-hari. Lintas sektor
membuat kebijakan (regulasi) yang dapat mendukung dalam upaya
mengimplementasikan GERMAS, sehingga GERMAS tidak hanya berupa slogan tapi
aksi bersama oleh seluruh bangsa Indonesia. Adapun langkah kegiatan GERMAS
yang pertama yaitu Melakukan aktifitas fisik menurut Kemenkes RI 2011 aktifitas
fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga/energi dan
pembakaran energi. Aktivitas fisik dikategorikan cukup apabila seseorang melakukan
latihan fisik atau olahraga selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 hari dalam
seminggu (Kemenkes RI, 2018).
Menurut hasil penelitian (Saraswati, 2012) mengatakan wanita yang memiliki
kelebihan berat badan di desa (100%) tidak berolahraga, sedangkan di kota hanya
30% yang berolahraga. Kurang melakukan aktivitas fisik juga terjadi pada setiap
kelompok penduduk dengan tingkat pengeluaran termiskin sampai terkaya. Kegitan
yang kedua yaitu mengonsumsi sayur dan buah. Konsumsi sayur dan buah sangat
diperlukan tubuh sebagai sumber vitamin, mineral dan serat dalam mencapai pola
makan sehat sesuai anjuran pedoman gizi seimbang untuk kesehatan yang optimal
yang fungsi sebagai antioksidan sehingga dapat mengurangi kejadian penyakit tidak
menular terkait gizi, sebagai dampak dari kelebihan atau kekurangan gizi. Dari hasil
analisis yang dilakukan oleh Prihartini diperoleh sebanyak 97,1% penduduk Indonesia
pada semua kelompok umur, konsumsi sayur dan buah masih rendah bila
dibandingkan dengan anjuran konsumsi sayur dan buah dalam pedoman gizi
seimbang. Proporsi penduduk terbanyak yang kurang mengonsumsi sayur dan buah
adalah pada kelompok remaja (13- 18 tahun) yaitu sebesar 98,4 persen. Demikian
juga pada kelompok umur dewasa (96,9%) dan lansia (97,2%). Kondisi ini
mengindikasikan bahwa konsumsi sayur dan buah penduduk Indonesia masih
1
belumsesuai dengan konteks gizi seimbang. Anjuran kecukupan konsumsi sayur dan
buah untuk usia remaja dan dewasa adalah minimal sebanyak 400 gram/orang/hari
dan untuk anak balita (< 5 tahun), usia 5-12 tahun sebanyak 300 gram/orang/hari
(Prihartini S, 2016).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok masyarakat,
untuk hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber dari
masyarakat serta terciptanya lingkungan yang kondusif untuk mendorong
terbentuknya kemampuan tersebut.
2. Tujuan Khusus
a) Agar masyarakat Kuala Mandor B dapat mengerti makna pengertian dari
PHBS dengan benar.
b) Agar masyarakat Kuala Mandor B dapat mengetahui apa apa saja yang di
bidang PHBS dengan benar.
c) Agar masyarakat Kuala Mandor B dapat mengetahui manfaat PHBS dengan
benar.
d) Agar masyarakat Kuala Mandor B dapat mengetahui indikator PHBS dengan
benar.
e) Agar masyarakat Kuala Mandor B dapat mengetahui apa saja Indikator PHBS
di tiap tatanan.
f) Agar masyarakat Kuala Mandor B dapat menerapkan perilaku hidup sehat
terhadap diri sendiri.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup GERMAS meliputi tujuh kegiatan utama; yaitu meningkatkan
aktivitas fisik dan rohani, peningkatan perilaku hidup bersih, sehat dan tidak
merokok; peningkatan perbaikan gizi melalui penyediaan pangan sehat, dan gerakan
gemar makan ikan, buah dan sayur; gerakan imunisasi, pencegahan dan deteksi dini
penyakit; peningkatan kualitas sanitasi dan jambanisasi; peningkatan edukasi hidup
sehat; serta gerakan keluarga berencana.
D. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penyelesaian makalah ini maka penulis menyusun sistematika
penulisan:

2
BAB I : Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metode
penulisan, ruang lingkup penulisan dan sistematika penulisan
BAB II : Tinjauan Pustaka
BAB III : SAP
BAB IV : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Germas
Gerakan masyarakat adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk
memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku
masyarakat yang kurang sehat. Aksi germas ini juga diikuti dengan memasyarakatkan
prilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program intruksi dengan basis
masyarakat 7 langkah gerakan masyarakat hidup sehat setidaknya terdapat 7 langkah
penting dalam rangka menjalankan gerakan masyarakat hidup sehat ketujuh langkah
tersebut merupakan bagian penting dari pembiasaan pola hidup sehat dalam
masyarakat guna mencegah berbagai masalah kesehatan yang beresiko dialami oleh
masyarakat Indonesia (Promkes,Kemkes 2017) .
B. Langkah-langkah GERMAS
Berikut 7 langkah germas menjadi panduan menjalani pola hidup yang lebih
sehat (Promkes,Kemkes 2017):
1. Melakukan aktivitas fisik
Perilaku kehidupan modern seringkali membuat banyak orang minim
melakukan aktivitas fisik; baik itu aktivitas fisik karena bekerja maupun berolah
raga. Kemudahan – kemudahan dalam kehidupan sehari – hari karena bantuan
teknologi dan minimnya waktu karena banyaknya kesibukan telah menjadikan
banyak orang menjalani gaya hidup yang kurang sehat. Bagian germas aktivitas
fisik merupakan salah satu gerakan yang diutamakan untuk meningkatkan
kualitas kesehatan
2. Makan Buah dan Sayur
Keinginan untuk makan makanan praktis dan enak seringkali menjadikan
berkurangnya waktu untuk makan buah dan sayur yang sebenarnya jauh lebih
sehat dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Beberapa jenis makanan dan
minuman seperti junk food dan minuman bersoda sebaiknya dikurangi atau
dihentikan konsumsinya. Menambah jumlah konsumsi makanan dari buah dan
sayur merupakan contoh GERMAS yang dapat dilakukan oleh siapapun.
Masalah selanjutnya adalah bagaimana cara mengatasi agar anak mau makan
buah dan sayur, untuk hal ini anda dapat mengaplikasikan jurus tips anak mau
makan buah dan sayur sebagai berikut yaitu salah satunya dengan
mengkreasikan makanan dari buah dan sayur dengan mengubahnya menjadi

4
tampilan yang menarik, contohnya dari karakter kartun yang disukai anak
menggunakan buah tomat dan sayur ketimun sehingga tadinya anak susah
makan buah dan sayur menjadi mau makan sayur dan buah.
Adapun salah satu kampanye GERMAS adalah kampanye makan buah
dan sayur yang memberikan informasi betapa besarnya manfaat  dan kenapa
harus makan buah dan sayur setiap hari. Karena anda harus memahami
pentingnya kenapa harus makan buah dan sayur setiap hari, berikut
adalah dampak akibat kurang makan buah dan sayur untuk kesehatan tubuh,
contohnya seperti permasalahan BAB, peningkatan risiko penyakit tidak
menular, tekan darah tinggi dan lainnya.
Dengan memahami pentingnya perilaku makan buah dan sayur,
diharapkan masyarakat dapat dengan lebih aktif untuk meningkatkan kampanye
makan buah dan sayur untuk tingkatkan kesehatan masyarakat di seluruh
Indonesia
3. Tidak Merokok
Merokok merupakan kebiasaan yang banyak memberi dampak buruk bagi
kesehatan. Berhenti merokok menjadi bagian penting dari gerakan hidup
sehat dan akan berdampak tidak pada diri perokok; tetapi juga bagi orang –
orang di sekitarnya. Meminta bantuan ahli melalui hipnosis atau metode
bantuan berhenti merokok yang lain dapat menjadi alternatif untuk
menghentikan kebiasaan buruk tersebut.
4. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
Minuman beralkohol memiliki efek buruk yang serupa dengan merokok;
baik itu efek buruk bagi kesehatan hingga efek sosial pada orang – orang di
sekitarnya.
5. Melakukan Cek Kesehatan Berkala
Salah satu bagian dari arti germas sebagai gerakan masyarakat hidup
sehat adalah dengan lebih baik dalam mengelola kesehatan. Diantaranya adalah
dengan melakukan cek kesehatan secara rutin dan tidak hanya datang ke rumah
sakit atau puskesmas ketika sakit saja. Langkah ini memiliki manfaat untuk
dapat memudahkan mendeteksi penyakit atau masalah kesehatan lebih dini.
Ada beragam informasi media cek kesehatan yang memberikan tips cek
kesehatan secara berkala, apa saja sebenarnya jenis cek kesehatan berkala yang

5
dapat anda lakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan anda? Berikut adalah
beberapa contoh pengecekan yang bisa dilakukan.
a. Cek Kesehatan Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB) Secara Rutin
Melakukan Pengecekan Berat Badan berguna agar anda bisa mendapatkan nilai
Indeks Massa Tubuh (IMT) yang nantinya dapat menentukan apakah berat
badan dan tinggi badan Anda sudah berada dalam kondisi ideal atau berisiko
terkena penyakit tidak menular (PTM)
b. Cek Lingkar Perut Secara Berkala Dengan melakukan Cek Lingkar Perut
secara berkala anda bisa mengontrol lemak perut, jika berlebihan dapat
menyebabkan penyakit seperti stroke, diabetes hingga serangan jantung
c. Cek Tekanan Darah Pengecekan Tekanan Darah dapat membantu anda
mendeteksi adanya risiko stroke, hipertensi hingga jantung
d. Cek Kadar Gula Darah Berkala Anda dapat mengetahui kadar glukosa dalam
darah dengan jenis pengecekan kesehatan berkala ini, hasilnya anda dapat
mengetahui potensi diabetes
e. Cek Fungsi Mata Telinga
f. Cek Kolesterol Tetap Pengecekan Kolesterol terbagi tiga yaitu LDL
(Kolesterol "Buruk"), HDL (Kolesterol "Baik") dan Trigliserida
g. Cek Arus Puncak Ekspirasi Pengecekan ini adalah salah satu cek kesehatan
dalam pengujian fungsi paru, pengecekan ini biasa dilakukan pada penderita
asma atau penyakit lainnya untuk menilai kemampuan paru-paru
h. Cek dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Pengecekan ini biasanya dilakukan
dengan pemeriksaan berkala seperti Test PAP SMEAR dan Test IVA
i. Cek Sadari Periksa Payudara Sendiri Lalu berikutnya dalam ragam cek
kesehatan berkala yaitu dengan pemeriksaan payudara sendiri.
6. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Bagian penting dari germas hidup sehat juga berkaitan dengan
meningkatkan kualitas lingkungan; salah satunya dengan lebih serius menjaga
kebersihan lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan dalam skala kecil seperti
tingkat rumah tangga dapat dilakukan dengan pengelolaan sampah. Langkah lain
yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan guna mengurangi resiko
kesehatan seperti mencegah perkembangan vektor penyakit yang ada di lingkungan
sekitar.
7. Menggunakan Jamban

6
Aspek sanitasi menjadi bagian penting dari gerakan masyarakat hidup
sehat; salah satunya dengan menggunakan jamban sebagai sarana pembuangan
kotoran. Aktivitas buang kotoran di luar jamban dapat meningkatkan resiko
penularan berbagai jenis penyakit sekaligus menurunkan kualitas lingkungan.

7
BAB III
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)


Tanggal/ Hari : Rabu / 29 September 2021
Waktu : 60 menit
Sasaran : Masyarakat Desa Kuala Mandor B
Penyaji : Mahasiswa STIKES YARSI PONTIANAK
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat
mampu mengetahui tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat
mampu:
a. Menyebutkan pengertian PHBS dengan benar
b. Menyebutkan bidang PHBS dengan benar
c. Menyebutkan manfaat PHBS dengan benar
d. Menyebutkan indikator PHBS dengan benar
e. Menyebutkan Indikator PHBS di tiap tatanan
f. Menyebutkan jenis perilaku hidup sehat terhadap diri sendiri.
B. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
C. Media dan Alat
1. Poster

8
2. Leaflet

(Promkes,Kemkes 2017

9
D. Kegiatan Penyuluhan
2. 1
3. 2

No Kegiatan Penyuluh Peserta PJ


1 Pembukaan          Memberi salam dan          Menjawab
5 menit kontrak waktu salam Kurniawati
         Menjelaskan tujuan,
manfaat materi yang akan          Mendengarkan
disampaikan dan memperhatikan
2 Kegiatan inti         Menjelaskan pengertian          Menyimak
30 menit PHBS dengan benar semua materi yang Uswatun
         Menjelaskan bidang disampaikan Hasanah

PHBS dengan benar


         Menjelaskan manfaat
PHBS dengan benar
         Menjelaskan indikator
PHBS dengan benar
         Menjelaskan Indikator
PHBS di tiap tatanan
         Menjelaskan jenis
perilaku hidup sehat terhadap
diri sendiri.
3 Penutup          Mengevaluasi          Menjawab
15 menit pengetahuan tentang materi pertanyaan Jennatin
yang sudah dijelaskan dengan
memberikan pertanyaan          Mendengarkan
         Menyimpulkan materi
yang telah dijelaskan          Menjawab
         Menutup pertemuan dan salam
memberi salam

10
A. Kriteria Evaluasi
Evaluasi Hasil
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, maka peserta akan dapat:
1. Menyebutkan pengertian penyakit PHBS dengan benar
2. Menyebutkan manfaat PHBS
3. Menyebutkan langkah-langkah mewujudkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari

11
MATERI PENYULUHAN
PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)
A. Pengertian PHBS
Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk
memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman
penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan
aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakatnya
Jadi PHBS adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara
dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan
aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakatnya.
B. Bidang PHBS
Bidang PHBS yaitu :
1. Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan air bersih yang mengalir
dengan sabun, mandi minimal 2x sehari, dan lain-lain.
2. Bidang gizi, seperti makan sayur dan buah tiap hari, mengkonsumsi garam
beryodium, menimbang berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) setiap bulan, dan
lain-lain.
3. Bidang kesling, seperti membuang sampah pada tempatnya, menggunakan jamban,
memberantas jentik, dan lain-lain
C. Manfaat PHBS
Manfaat dari PHBS diantaranya :
1. Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit
2. Rumah tangga sehat dapat meningkatkan produktivitas kerja anggota keluarga
3. Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang tadinya
dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya
pendidikan dan usaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota rumah
tangga.
4. Salah satu indikator untuk menilai keberhasilan Pemerintah Daerah Kabupaten/
Kota di bidang kesehatan

12
5. Meningkatnya citra pemerintah daerah dalam bidang kesehatan
6. Dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain.
D. Indikator PHBS
Mengacu pada pengertian perilaku sehat, indikator ditetapkan berdasarkan area/
wilayah :
1. Indikator Nasional
Ditetapkan tiga indikator, yaitu :
a. Persentase penduduk tidak merokok
b. Persentase penduduk yang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan
c. Persentase penduduk yang melakukan aktivitas fisik/olahraga.
Alasan dipilihnya ketiga indikator tersebut berdasarkan isu global dan
regional (Mega Country Health Promotion Network, Healthy Asean Life Styles),
seperti merokok telah menjadi isu global, karena selain mengakibatkan penyakit
seperti jantung dan kanker paru-paru juga disinyalir menjadi entry point untuk
narkoba. Pola makan yang buruk akan berakibat buruk pada semua golongan
umur, bila terjadi pada usia balita akan menjadikan generasi yang lemah/
generasi yang hilang di kemudian hari. Bagi usia produktif akan mengakibatkan
produktivitas menurun. Kurang aktivitas fisik dan olahraga mengakibatkan
metabolisme tubuh terganggu, apabila berlangsung lama akan menyebabkan
berbagai penyakit seperti jantung, paru-paru, dan lain-lain.
2. Indikator Lokal Spesifik
Yaitu indikator Nasional ditambah indikator lokal spesifik masing-masing
daerah sesuai dengan situasi dan kondisi daerah. Ada 16 indikator yang dapat
dipergunakan untuk mengukur perilaku sehat, yaitu :
a. Ibu hamil memeriksakan kehamilannya
b. Ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan
c. Pasangan usia subur (PUS) memakai alat KB
d. Balita ditimbang
e. Penduduk sarapan pagi sebelum melaksanakan aktivitas
f. Bayi diimunisasi lengkap
g. Penduduk minum air bersih yang masak
h. Penduduk menggunakan jamban sehat
i. Penduduk mencuci tangan memakai sabun
j. Penduduk menggosok gigi sebelum tidur

13
k. Penduduk tidak menggunakan napza
l. Penduduk mempunyai Askes/ tabungan/ uang/ emas
m. Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dan SADARI
(Pemeriksaan Payudara Sendiri)
n. Penduduk memeriksakan kesehatan secara berkala untuk mengukur
hipertensi
o. Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dengan Pap
Smear
p. Perilaku seksual dan indikator lain yang diperlukan sesuai prioritas masalah
kesehatan yang ada di daerah
E. Indikator PHBS di Tiap Tatanan
Indikator tatanan sehat terdiri dari indikator perilaku dan indikator lingkungan di
lima tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum,
tatanan sekolah, dan tatanan institusi kesehatan.
1. PHBS Di Tatanan Rumah Tangga
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan hidup bersih dan sehat, serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
Indikator PHBS di tatanan rumah tangga:
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
b. Memberi bayi ASI ekslusif
c. Menimbang bayi dan balita setiap bulan
d. Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun
e. Menggunakan air bersih
f. Menggunakan jamban sehat
g. Memberantas jentik di rumah
h. Makan sayur dan buah setiap hari
i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
j. Tidak merokok di dalam rumah
2. PHBS Di Tatanan Tempat Umum
PHBS di tempat-tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan
masyarakat pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan
mampu untuk mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan
tempat-tempat umum yang ber-PHBS.

14
Melalui penerapan PHBS di tempat umum ini, diharapkan masyarakat yang
berada di tempat-tempat umum akan terjaga kesehatannya dan tidak tertular atau
menularkan penyakit.
Indikator tatanan tempat-tempat umum :
a. PHBS di pasar
1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban
3) Membuang sampah pada tempatnya
b. PHBS di tempat ibadah
1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban
3) Membuang sampah pada tempatnya
c. PHBS di rumah makan
1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban
3) Membuang sampah pada tempatnya
d. PHBS di angkutan umum
1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban
3) Membuang sampah pada tempatnya
F. Jenis Perilaku Hidup Sehat terhadap diri sendiri.
1. Mandi (Depkes RI,2007)
Mandi menggunakan sabun mandi dilakukan minimal 2x sehari pada pagi dan sore
hari yang bertujuan untuk:
a. Menjaga kebersihan kulit.
b. Mencegah penyakit kulit/ gatal-gatal.
c. Menghilangkan bau badan
2. Mencuci rambut (Depkes RI, 2007)
Dilakukan 2x seminggu menggunakan sampho, bertujuan untuk membersihkan
rambut dan kulit kepala dari kotoran dan memberikan rasa segar.
3. Membersihkan hidung (Depkes RI, 2007)
Lubang hidung perlu dibersihkan pada setiap kali mandi guna membuang kotoran
yang ada dan melancarkan jalan untuk bernafas.
4. Gosok gigi

15
Dilakukan minimal 2 x sehari dengan memakai pasta gigi/ odol yang dilakukan
setelah akan dan sebelum tidur malam. Gosok gigi ini bertujuan untuk
a. Menjaga kebersihan gigi dan mulut.
b. Mencegah kerusakan pada gigi dan gusi.
c. Mencegah bau mulut yang tidak sedap.
5. Kesehatan mata
Untuk kesehatan mata perlu diperhatikan cahaya pada saat membaca dimana
cahaya harus cukup terang, jarak pembaca dengan buku sepanjang penggaris (30
cm), yang dibaca tidak boleh bergerak/ bergoyang, membaca tidak boleh sambil
tiduran.
6. Mencuci tangan.
Dilakukan untuk menjaga kebersihan tangan dari kotoran dan kuman yang
dapat menyebabkan penyakit. Cuci tangan dapat dilakukan pada saat :
a. Sebelum dan sesudah makan
b. Sebelum tidur
c. Sebelum dan memegang benda-benda kotor.
d. Setelah pulang dari bepergian
7. Memotong kuku
Dilakukan minimal 1x seminggu dengan tujuan untuk :
a. Mencegah penyakit yang dapat ditularkan melalui tangan saat makan
(misalnya cacingan,menceret, dll)
b. Mencegah luka akibat garukan kuku.
c. Perlu diperhatikan bahwa tidak boleh mengkorek hidung dengan jari/ kuku
tangan yang kotor, tidak memasukkan jari kemulut atau menggigiti kuku
8. Pakai alas kaki
Anak-anak terkadang dalam bermain tidak meggunakan alas kaki, penggunaan
alas kaki perlu dilakukan agar :
a. Kaki tidak terluka atau tertusuk benda tajam.
b. Mencegah penyakit, misalnya penyakit cacingan akibat menginjak kotoran.
9. Kebersihan pakaian.
Pakaian dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu pakaian sekolah, pakaian
bermain dan pakaian tidur. Pakaian harus selalu bersih dan diganti dalam setiap
hari, hal ini bertujuan agar kita terhindar dari penyakit kulit yang diakibatkan
pakaian basah atau kotor.

16
10. Belajar makan sehat
Makan adalah kebutuhan pokok setiap orang, makan sebaiknya 3x sehari
dengan menu yang seimbang yaitu empat sehat lima sempurna yang terdiri dari
nasi, sayur, lauk, buah dan susu. Makan pagi atau sarapan sangat penting setiap
harinya guna menjadi sumber tenaga kita pada siang harinya, perlu diingat juga
untuk menghindari jajan sembarangan karena kebersihan dari makanan yang dijual
tidak terjamin dan mungkin dapat menyebabkan penyakit seerti sakit perut, diare,
muntah dan lain-lain.

17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Gerakan Masyarakat (GERMAS)
Gerakan masyarakat adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk
memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku
masyarakat yang kurang sehat. Aksi germas ini juga diikuti dengan
memasyarakatkan prilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program
intruksi dengan basis masyarakat 7 langkah gerakan masyarakat hidup sehat
setidaknya terdapat 7 langkah penting dalam rangka menjalankan gerakan
masyarakat hidup sehat ketujuh langkah tersebut merupakan bagian penting dari
pembiasaan pola hidup sehat dalam masyarakat guna mencegah berbagai masalah
kesehatan yang beresiko dialami oleh masyarakat Indonesia.
a. Melakukan aktivitas fisik
b. Makan buah dan sayur
c. Tidak merokok
d. Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol
e. Melakukan cek kesehatan berkala
f. Menjaga kebersihan lingkungan
g. Jamban menggunakan
2. PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)
Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk
memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari
ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakatnya. Jenis
Perilaku Hidup Bersih Sehat terhadap diri sendiri :
a. Mandi
b. Mencuci rambut
c. Membersihkan hidung
d. Gosok gigi
e. Kesehatan mata

18
f. Mencuci tangan
g. Memotong kuku
h. Pakai alas kaki
i. Kebersihan pakaian
j. Belajar makan sehat
B. Saran
Secara umum penemuan bahwa prilaku GERMAS, PHBS dalam kategori baik,
sehingga disarankan kepada masyarakat tetap konsisten untuk berprilaku GERMAS dan
PHBS, dan yang belum berprilaku GERMAS dan PHBS dapat segera dimulai dengan
menerapkan pola hidup sehat agar mampu menjadi manusia yang produktif karna
menjaga tubuh agar selalu sehat.

19
DAFTAR PUSTAKA
Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. 2018. Laporan Nasional RISKESDAS
2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Warganegara. E. Nur, N. 2016. Faktor Resiko Perilaku Penyakit Tidak Menular. Majority.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Buku Panduan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat. Jakarta: Kemenkes RI

20

Anda mungkin juga menyukai