Anda di halaman 1dari 51

TUGAS SISTEM PERKEMIHAN

KONSEP DASAR ASUHAN

KEPERAWATAN

DENGAN KASUS GLOMERULONEFRITIS PADA

ANAK (GLOMERULONEFRITIS AKUT PASCA STREPTOKOKUS atau

GNAPS)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

1. Intang Su!"t!an! #$n


%. Fa&!'a
. Fatu&&a*an
4. I G$'$ M$'!a P&ata*a

+A+ASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA ,ARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN +ARSI MATARAM

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN

MATARAM

%-1
KATA PENGANTAR 

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., atas limpahan dan rahmat
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah /K0n"$ Da"a& A"uan
K$$&a2atan Pa'a Ka"u" G0*$&u0n$3&!t!" Pa'a Ana5. Makalah ini disusun
sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Perkemihan. Karena makalah ini tidak
mungkin dapat diselesaikan tanpa bantuan dari pihak-pihak tertentu, maka dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada 

!. Agus Supingant", Ners., M.Kes., selaku Ketua ST#K$S %A&S# Mataram.


'. #ndah Wasliah, Ners., M.Kep., Sp.Anak., selaku Ka. Pr"di S! Kepera(atan ST#K$S
%A&S#
Mataram.
). *+. &ully atma(ati, Ners., selaku d"sen pembimbing akademik.
. itri &"mad"nika, Ners. M. Kep, selaku d"sen Mata Kuliah K"munitas ###.
. Semua pihak yang ikut membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis membuat makalah ini dengan seringkas-ringkasnya dan bahasa yang jelas
agar mudahdipahami. Karena penulis menyadari keterbatasan yang penulis miliki, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar pembuatan makalah penulis yang
 berikutnya dapat menjadi lebih baik.
Akhir kata sem"ga makalah ini dapat berman/aat bagi para pembaca.

Mataram, Mei '0!1

Penulis
DAFTAR ISI
,A, I

PENDAHULUA

Lata& ,$aang

2l"merul"ne/ritis akut masih menjadi penyebab m"rbiditas ginjal pada anak


terutama di negara-negara berkembang meskipun /rekuensinya lebih rendah di negara-
negara maju 3Shi4a et al.,  !556. 2l"merul"-ne/ritis saat ini merupakan penyebab
ketiga gagal ginjal di seluruh p"pulasi dan menduduki peringkat ketiga setelah diabetes
dan hipertensi 37ricik et al.!5586. *egitu juga pada pasien anak, gl"merul"ne/ritis
menjadi penyebab ketiga dari terjadinya gagal ginjal tahap akhir atau end stage renal
disease 3$S&96, setelah kasus re/luks, "bstruksi dan displasia ginjal 3:"llins et al., '0086.
Salah  satu bentuk gl"merul"ne/ritis akut 32NA6 yang banyak dijumpai pada anak
adalah gl"merul"ne/ritis akut pasca strept"k"kus 32NAPS6. 2NAPS dapat terjadi pada
semua usia, tetapi paling sering terjadi pada usia 1 ; < tahun. Penelitian
multisenter di #nd"nesia memperlihatkan sebaran usia ', ; ! tahun.
Angka kejadian 2NAPS sukar ditentukan mengingat bentuk asimt"matik lebih
banyak dijumpai daripada bentuk simt"matik. 9i negara maju, insiden 2NAPS berkurang
akibat sanitasi yang lebih baik, peng"batan dini penyakit in/eksi, sedangkan di negara
sedang berkembang insiden 2NAPS masih banyak dijumpai. 9i #nd"nesia =
Kashmir, 2NAPS lebih banyak ditemukan pada g"l"ngan s"sial ek"n"mi rendah, masing;
masing 18,5> dan 11,5>.
9i negara berkembang, gl"merul"n akut pasca in/eksi strept"k"kus 32NAPS6 masih
sering dijumpai dan merupakan penyebab lesi ginjal n"n supurati/ terbanyak pada anak.
Sampai saat ini
 belum diketahui /akt"r-/akt"r yang me-nyebabkan penyakit ini menjadi berat, karena tidak
ada
 perbedaan klinis dan lab"rat"ris antara pasien yang jatuh ke dalam gagal ginjal akut 322A6
dan yang sembuh sempurna. Mani/estasi klinis yang ber4ariasi menyebabkan insiden
penyakit ini secara statistik tidak dapat ditentukan.)  9iperkirakan insiden berkisar
0-'8> pasca in/eksi strept"k"kus. Pada anak 2NAPS paling sering disebabkan "leh
Streptococcus beta hemolyticus
 group A tipe ne/rit"genik.  Tipe antigen  pr"tein M berkaitan erat dengan tipe
ne/rit"genik. Ser"tipe strept"k"kus beta hem"litik yang paling sering dihubungkan
dengan gl"merul"ne/ritis akut 32NA6 yang didahului /aringitis adalah tipe !', tetapi
kadang-kadang juga tipe !, ,1 dan '. Tipe 5 paling sering dijumpai pada
gl"merul"ne/ritis yang didahului in/eksi kulit ?
 pi"derma, (alaupun galur ),,1,< dan 8 dapat berimplikasi. Pr"tein strept"k"kus
galur ne/rit"genik yang merupakan antigen antara lain end"strept"sin, antigen pres"rbing
3PA-Ag6, nephritic  strain-associated protein 3NSAP6 yang dikenal sebagai  strept"kinase
dan nephritic
 plasmin binding protein
3NP*P6.
2l"merul"ne/ritis akut pasca in/eksi strept"k"kus dapat terjadi secara epidemik
atau sp"radik,! paling sering pada anak usia sek"lah yang lebih muda, antara -
8 tahun. Perbandingan anak laki-laki dan anak perempuan '  !. 9i #nd"nesia,
penelitian multisenter selama !' bulan pada tahun !588 melap"rkan !<0 "rang pasien
yang dira(at di rumah sakit
 pendidikan, terbanyak di Surabaya 3'1,>6 diikuti "leh @akarta 3',<>6, *andung 3!<,1>6,
dan Palembang 38,'>6. Perbandingan pasien laki-laki dan perempuan !,)! dan
terbanyak menyerang anak usia 1-8 tahun 30,1>6.
Ru*u"an Ma"aa
*agaimanakah K"nsep 9asar Asuhan Kepera(atan Pada Kasus 2l"merul"ne/ritis Pada Anak
Tu6uan P$nu!"an
Tujuan penyusunan makalah ini adalah agar mendapatkan in/"rmasi dan pemahaman mengenai k"nsep askep gl"merul"
M$t0'$ P$nu!"an
Met"de yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini diantaranya melalui media literatur 
 perpustakaan dan elektr"nik.
1.7 S!"t$*at!a P$nu!"an
Secara umum makalah ini terbagi menjadi tiga bagian diantaranya
1.7.1 ,A, I P$n'auuan  meliputi Batar *elakang, &umusan Masalah, Tujuan Penulisan, Met"de Penulisan dan Sistemati
1.7.% ,A, II T!n6auan Pu"taa G0*$&u0n$3&!t!"meliputi Pengertian, $ti"l"gi, Mani/estasi klinis, Pat"/isi"l"gi,
*i"psi, Perjalanan Penyakit dan Pemantauan, K"mplikasi.
1.7. ,A, III P$nutu meliputi Simpulan dan Saran.
,A, II

TIN8AUAN PUSTAKA

P$ng$&t!an

2l"merul"ne/ritis merupakan penyakit ginjal dengan suatu in/lamasi dan pr"li/erasi


sel gl"merulus. Peradangan tersebut terutama disebabkan mekanisme imun"l"gis yang
menimbulkan kelainan pat"l"gis gl"merulus dengan mekanisme yang masih belum jelas.
Pada anak kebanyakan kasus gl"merul"ne/ritis akut adalah pasca in/eksi, paling sering
in/eksi strept"k"kus beta hem"litikus grup A. 9ari perkembangan teknik bi"psi ginjal per-
kutan,
 pemeriksaan dengan mikr"sk"p elektr"n dan imun"/lu"resen serta pemeriksaan ser"l"gis,
gl"merul"ne/ritis akut pasca strept"k"kus telah diketahui sebagai salah satu c"nt"h dari
penyakit k"mpleks imun. Penyakit ini merupakan c"nt"h klasik sindr"ma ne/ritik akut
dengan a(itan gr"ss hematuria, edema, hipertensi dan insu/isiensi ginjal akut. Walaupun
penyakit ini dapat sembuh sendiri dengan kesembuhan yang sempurna, pada sebagian
kecil kasus dapat terjadi gagal ginjal akut sehingga memerlukan pemantauan.

2l"merul"ne/ritis akut 32NA6 adalah suatu reaksi imun"l"gis pada ginjal terhadap bakteri
atau 4irus tertentu.%ang sering terjadi ialah akibat in/eksi kuman strept"c"ccus.
2l"merul"ne/ritis akut pasca strept"c"ccus adalah suatu sindr"m ne/r"tik akut yang
ditandai dengan timbulnya hematuria, edema, hipertensi, dan penurunan /ungsi ginjal.
2ejala-gejala ini timbul setelah in/eksi kuman strept"c"ccus beta hem"liticus g"l"ngan A
disaluran perna/asan
 bagian atas atau pada kulit. 2l"merul"ne/ritis akut pasca strept"c"ccus terutama
menyerang
 pada anak laki-laki dengan usia kurang dari ) tahun.Sebagian besar pasien 35>6 akan
sembuh, tetapi  > diantaranya dapat mengalami perjalanan penyakit yang
memburuk dengan cepat.

Penyakit ini timbul setelah adanya in/eksi "leh kuman strept"c"ccus beta hem"liticus
g"l"ngan A disaluran perna/asan bagian atas atau pada kulit, sehingga pencegahan dan
 peng"batan in/eksi saluran perna/asan atas dan kulit dapat menurunkan kejadian penyakit ini.
9engan perbaikan kesehatan masyarakat, maka kejadian penyakit ini dapat dikurangi.
2l"merul"ne/ritis akut dapat juga disebabkan "leh si/ilis, keracunan seperti keracunan
timah hitam tridi"n, penyakitb amil"id, tr"mb"sis 4ena renalis, purpura ana/ilakt"id dan
lupus eritemat"sus.

Et!00g!

Mekanisme dari path"genesis terjadinya jejas gl"merulus pada 2NAPS sampai


sekarang
 belumdiketahui, meskipun telah diduga terdapat sejumlah /akt"r h"st dan /akt"r kuman
strept"k"kus yang berhubungan dalam terjadinya 2NAPS.

!. akt"r kuman strept"k"kus


2l"merul"ne/ritis pascastrept"k"k didahului "leh in/eksi Streptococcus β-
hemolyticus grup A jarang "leh strept"k"kus dari tipe yang lain. 7anya
sedikitStreptococcus β- hemolyticus grup A bersi/at ne/rit"genik yang mampu
mengakibatkan timbulnya gl"merul"ne/ritis pascastrept"k"kus. *eberapa tipe yang sering
menyerang saluran napas adalah dari tipe M!, ', , !', !8, ' dan yang menyerang kulit
adalah tipe M5, , <, 10 .
2l"merul"ne/ritis akut pascastrept"k"kus menyertai in/eksi tengg"r"kan atau kulit
"leh strain Cne/rit"genikD dari streptococcus β-hemolyticus grup A tertentu. akt"r-/akt"r
yang memungkinkan bah(a hanya strain strept"k"kus tertentu saja yang menjadi
Cne/rit"genikD tetap
 belum jelas. Selama cuaca dingin gl"merul"ne/ritis strept"k"kus biasanya menyertai
t"nsil"/aringitis strept"k"kus, sedangkan selama cuaca panas gl"merul"ne/ritis biasanya
menyertai in/eksi kulit atau pi"derma strept"k"kus. $pidemi ne/ritis telah diuraikan
bersama dengan in/eksi tengg"r"kan 3ser"tipe !'6 maupun in/eksi kulit 3ser"tipe 56, tetapi
penyakit ini sekarang paling laEim terjadi secara sp"radic.
Penyakit in/eksi lain yang juga dapat berhubungan ialah skarlatina, "titis media,
mast"iditis, abses perit"nsiler dan bahkan in/eksi kulit. @asad reniknya hampir selalu
strept"k"k 
 beta hem"litik g"l"ngan A, dan paling sering ialah tipe !'. Strain ne/rit"genik lain yang
dapat ditemukan pula ialah tipe , <, !, 1, ' dan RedLake 356.
Peri"de antara in/eksi saluran na/as atau kulit dengan gambaran klinis dari
kerusakan gl"merulus dinamakan peri"de laten. Peri"de laten ini biasanya antara !-'
minggu, merupakan ciri khusus dari penyakit ini sehingga dapat dibedakan dengan
sindr"m ne/ritik akut karena sebab lainnya. Peri"de laten dari in/eksi kulit 3impetig"6
biasanya antara 8-'! hari.
'. akt"r genetik

9iduga berperan dalam terjadinya penyakit dengan ditemukannya 7BA-9 dan


7BA- 9&.) Peri"de laten antara in/eksi strept"k"kus dengan kelainan gl"merulus
menunjukkan pr"ses imun"l"gis memegang peran penting dalam mekanisme
penyakit. 9iduga resp"n yang
 berlebihan dari sistim imun pejamu pada stimulus antigen dengan pr"duksi antib"di
yang
 berlebihan menyebabkan terbentuknya k"mpleks Ag-Ab yang nantinya melintas pada
membran
 basal gl"merulus. 9isini terjadi akti4asi sistim k"mplemen yang melepas substansi yang
akan menarik neutr"/il. $nEim lis"s"m yang dilepas netr"/il merupakan /akt"r resp"nsi/
untuk merusak gl"-merulus.',,!0 7ip"tesis lain adalah neuraminidase yang dihasilkan "leh
strept"k"kus akan mengubah #g2 end"gen menjadi aut"antigen. Terbentuknya aut"-
antib"di terhadap #g2 yang telah berubah tersebut, mengakibatkan pembentukan
k"mplek imun yang bersirkulasi, kemudian mengendap dalam ginja.

Man!3$"ta"! K!n!"

!. Peri"de laten

Pada 2NAPS yang khas harus ada peri"de laten yaitu peri"de antara in/eksi
strept"k"kus dan timbulnya gejala klinik. Peri"de ini berkisar !-) mingguF peri"de !-'
minggu umumnya terjadi pada 2NAPS yang didahului "leh #SPA, sedangkan
peri"de ) minggu didahului "leh in/eksi kulit?pi"dermi. Peri"de ini jarang terjadi di
ba(ah ! minggu. *ila peri"de laten ini berlangsung kurang dari ! minggu, maka harus
dipikirkan kemungkinan penyakit lain, seperti eksaserbasi dari gl"merul"ne/ritis kr"nik,
lupusseritemat"sus sistemik, purpura 7en"ch-
SchGenlein atau *enign recurrent

haematuria.,1 '. $dema

Merupakan gejala yang paling sering, umumnya pertama kali timbul, dan
menghilang
 pada akhir minggu pertama. $dema paling sering terjadi di daerah peri"rbital
3edema
 palpebra6, disusul daerah tungkai. @ika terjadi retensi cairan hebat, maka edema
timbul di daerah perut 3asites6, dan genitalia eksterna 3edema skr"tum?4ul4a6
menyerupai sindr"m ne/r"tik. 9istribusi edema bergantung pada ' /akt"r, yaitu gaya
gra4itasi dan tahanan jaringan l"kal. Hleh sebab itu, edema pada palpebra sangat
men"nj"l (aktu bangun pagi, karena adanya
 jaringan l"nggar pada daerah tersebut dan menghilang atau berkurang pada siang dan s"re
hari atau setelah melakukan kegitan /isik. 7al ini terjadi karena gaya gra4itasi. Kadang-
kadang terjadi edema laten, yaitu edema yang tidak tampak dari luar dan baru diketahui
setelah terjadi diuresis dan penurunan berat badan. $dema bersi/at pitting sebagai akibat
cairan jaringan yang tertekan masuk ke jaringan interstisial yang dalam (aktu singkat akan
kembali ke kedudukan semula.
). 7ematuria
7ematuria makr"sk"pik terdapat pada )0-<0> kasus 2NAPS,, sedangkan
hematuria mikr"sk"pik dijumpai hampir pada semua kasus. Suatu penelitian
multisenter di #nd"nesia mendapatkan hematuria makr"sk"pik berkisar 1-!00>,
sedangkan hematuria mikr"sk"pik 
 berkisar 8-!00>.!  Irin tampak c"klat kemerah-merahan atau seperti teh pekat, air
cucian daging atau ber(arna seperti c"la. 7ematuria makr"sk"pik biasanya timbul
dalam minggu
 pertama dan berlangsung beberapa hari, tetapi dapat pula berlangsung sampai beberapa
minggu. 7ematuria mikr"sk"pik dapat berlangsung lebih lama, umumnya menghilang
dalam (aktu 1
 bulan. Kadang-kadang masih dijumpai hematuria mikr"sk"pik dan pr"teinuria (alaupun
secara klinik 2NAPS sudah sembuh. *ahkan hematuria mikr"sk"pik bisa menetap lebih dari
satu tahun, sedangkan pr"teinuria sudah menghilang.
. 7ipertensi
7ipertensi merupakan gejala yang terdapat pada 10-<0> kasus 2NAPS. Albar
mendapati hipertensi berkisar )'-<0>. Imumnya terjadi dalam minggu pertama
dan menghilang
 bersamaan dengan menghilangnya gejala klinik yang lain. Pada kebanyakan kasus dijumpai
hipertensi ringan 3tekanan diast"lik 80-50 mm7g6. 7ipertensi ringan tidak perlu di"bati
sebab dengan istirahat yang cukup dan diet yang teratur, tekanan darah akan n"rmal kembali.
Adakalanya hipertensi berat menyebabkan ense/al"pati hipertensi yaitu hipertensi disertai
gejala serebral , seperti sakit kepala, kesadaran, muntah-muntah, kesadaran menurun, dan
kejang- kejang.

. Hliguria

Keadaan ini jarang dijumpai, terdapat pada -!0> kasus 2NAPS


dengan
 pr"duksi urin kurang dari )0 ml?m' BP*?hari. Hliguria terjadi bila /ungsi
ginjal menurun atau timbul kegagalan ginjal akut. Seperti ketiga gejala
sebelumnya, "liguria umumnya timbul dalam minggu pertama dan menghilang
bersamaan dengan timbulnya
diuresis pada akhir minggu pertama. Hliguria bisa pula menjadi anuria yang
menunjukkan adanya kerusakan gl"merulus yang berat dengan pr"gn"sis yang
jelek.

1. 2ejala Kardi"4askular
2ejala kardi"4askular yang paling penting adalah bendungan sirkulasi yang terjadi
pada '0-<0> kasus 2NAPS. *endungan sirkulasi dahulu diduga terjadi akibat
hipertensi atau mi"karditis, tetapi ternyata dalam klinik bendungan tetap terjadi
(alaupun tidak ada hipertensi atau gejala mi"karditis. #ni berarti bah(a
bendungan terjadi bukan karena hipertensi atau mi"karditis, tetapi diduga
akibat retensi Na dan air sehingga terjadi hiper4"lemia.
a. $dema paru
$dema paru merupakan gejala yang paling sering terjadi akibat
bendungan sirkulasi. Kelainan ini bisa bersi/at asimt"matik, artinya hanya
terlihat secara radi"l"gik. 2ejala-gejala klinik adalah batuk, sesak
napas, sian"sis. Pada
 pemeriksaan /isik terdengar r"nki basah kasar atau basah halus. Keadaan ini
disebut acute pulmonary edema yang umumnya terjadi dalam minggu pertama
dan kadang-kadang bersi/at /atal. 2ambaran klinik ini
menyerupai
 br"nk"pnem"nia sehingga penyakit utama ginjal tidak diperhatikan. Hleh
karena itu pada kasus-kasus demikian perlu anamnesis yang teliti dan
jangan lupa
 pemeriksaan urin. rekuensi kelainan radi"l"gik t"raks berkisar antara
1',- 8,> dari kasus-kasus 2NAPS. Kelainan ini biasanya timbul
dalam minggu
 pertama dan menghilang bersamaan dengan menghilangnya gejala-gejala
klinik lain. Kelainan radi"l"gik t"raks dapat berupa kardi"megali, edema paru dan
e/usi
 pleura.

<. 2ejala-gejala lain


Selain gejala utama, dijumpai gejala umum seperti pucat, malaise, letargi dan
an"reksia. 2ejala pucat mungkin karena peregangan jaringan subkutan
Pat03!"!00g!

2NA adalah akibat reaksi antigen antib"di dengan jaringan glumerulus yang
menimbulkan bengkak dan kematian selJsel kapiler  epitel, membran lapisan
ba(ah, dan
end"telium. &eaksi antigen antib"di mengakti/kan jalur k"mplemen yang
berdampak chem"taksis kepada p"lym"r/"nuklear  PMN L lek"sit dan mengeluarkan ensim
lis"s"mal yang menyerang membran dasar gl"mer"lus yang menimbulkan peningkatan
resp"n pada ketiga
 jenis sel gl"merulus.

 Tanda dan gejala yang bere/leksi kepada kerusakan glumerulus dan terjadi keb"c"ran
 pr"tein masuk kedalam urin pr"teinuri dan eritr"sit ? hematuriL. Karena pr"ses
penyakit
 berlanjut terjadilah parut yang berakibat menurunnya /iltrasi glumerulus dan berdampak
"liguri dan retensi air, s"dium dan pr"duk sisa nitr"gen. Kesemuanya ini berdampak
meningkatnya 4"lume cairan, edem, dan as"temia yang yang ditampilkan melalui napas
pendek, edem yang dependen, sakit kepala, lemah dan an"reksia.

Pat"/isi"l"gi pada gejala-gejala klinik berikut


!. Kelainan urinalisis pr"teinuria dan hematuria
Kerusakan dinding kapiler gl"merulus sehingga menjadi lebih permeable dan
p"r"tis terhadap pr"tein dan sel-sel eritr"sit, maka terjadi pr"teinuria dan hematuria'
'. $dema
Mekanisme retensi natrium dan edema pada gl"merul"ne/ritis tanpa penurunan
tekanan "nk"tik plasma. 7al ini berbeda dengan mekanisme edema pada sindr"m
ne/r"tik.
Penurunan /aal ginjal yaitu laju /iltrasi gl"merulus 3B26 tidak diketahui sebabnya,
mungkin akibat kelainan hist"pat"l"gis 3pembengkakan sel-sel end"tel, pr"li/erasi sel
mesangium, "klusi kapiler-kaliper6 gl"meruli. Penurunan /aal ginjal B2 ini
menyebabkan penurunan ekskresi natrium Na 3natriuresis6, akhirnya terjadi retensi
natrium Na. Keadaan retensi natrium Na ini diperberat "leh pemasukan garam
natrium dari diet. &etensi natrium
 Na disertai air menyebabkan dilusi plasma, kenaikan 4"lume plasma, ekspansi
4"lume cairan ekstraseluler, dan akhirnya terjadi edema !,',<
). 7ipertensi
a. 2angguan keseimbangan natrium 3 sodium homeostasis6
2angguan keseimbangan natrium ini memegang peranan dalam genesis hipertensi
ringan dan sedang.
 b. Peranan sistem renin-angi"tensin-ald"ster"n biasanya pada hipertensi berat.
7ipertensi dapat dikendalikan dengan "bat-"batan yang dapat menurunkan
k"nsentrasi renin, atau tindakan ne/rekt"mi.
c. Substansi renal medullary hypotensive factors, diduga pr"staglandin. Penurunan
k"nsentrasi dari Eat ini menyebabkan hipertensi'
. *endungan Sirkulasi
*endungan sirkulasi merupakan salah satu ciri khusus dari sindr"m ne/ritik akut, (alaupun
mekanismenya masih belum jelas.
*eberapa hip"tesis yang berhubungan telah dikemukakan dalam
kepustakaan- kepustakaan antara lain
a. askulitis umum
2angguan pembuluh darah dicurigai merupakan salah satu tanda kelainan pat"l"gis dari
gl"merul"ne/ritis akut. Kelainan-kelainan pembuluh darah ini menyebabkan transudasi
cairan ke jaringan interstisial dan menjadi edema.
 b. Penyakit jantung hipertensi/ 
*endungan sirkulasi paru akut diduga berhubungan dengan hipertensi yang dapat
terjadi
 pada gl"merul"ne/ritis
akut. c. Mi"karditis
Pada sebagian pasien gl"merul"ne/ritis tidak jarang ditemukan perubahan-perubahan
elektr"kardi"gram gel"mbang T terbalik pada semua lead baik standar
maupun
 precardial. Perubahan-perubahan gel"mbang T yang tidak spesi/ik ini
mungkin
 berhubungan dengan mi"karditis.
d. &etensi cairan dan hiper4"lemi tanpa gagal jantung
7ip"tesis ini dapat menerangkan gejala bendungan paru akut, kenaikan cardiac
output, ekspansi 4"lume cairan tubuh. Semua perubahan pat"/isi"l"gi ini akibat retensi
natrium dan air 
Pat2a9

P$*$&!"aan D!agn0"t! 

!. Pemeriksaan urin
Pemeriksaan urin sangat penting untuk menegakkan diagn"sis ne/ritis akut. "lume
urin sering berkurang dengan (arna gelap atau kec"klatan seperti air cucian daging.
7ematuria makr"sk"pis maupun mikr"sk"pis dijumpai pada hampir semua pasien.
$ritr"sit khas terdapat
 pada 10-8> kasus, menunjukkan adanya perdarahan gl"merulus.  Pr"teinuria
biasanya sebanding dengan derajat hematuria dan ekskresi pr"tein umumnya tidak melebihi
'gr?m' luas
 permukaan tubuh perhari. Sekitar '-> anak disertai pr"teinuria masi/ seperti
gambaran ne/r"tik.
Imumnya B2 berkurang, disertai penurunan kapasitas ekskresi air dan
garam,
menyebabkan ekspansi 4"lume cairan ekstraselular. Menurunnya B2 akibat tertutupnya
 permukaan gl"merulus dengan dep"sit k"mpleks imun.  Sebagian besar anak yang
dira(at dengan 2NA menunjukkan peningkatan urea nitr"gen darah dan k"nsentrasi serum
kreatinin.
'. Pemeriksaan darah

Kadang-kadang kadar ureum dan kreatinin serum meningkat dengan tanda gagal
ginjal seperti hiperkalemia, asid"sis, hiper/"s/atemia dan hip"kalsemia.

K"mplemen :) rendah pada hamper semua pasien dalam minggu pertama, tetapi :
n"rmal atau hanya menurun sedikit, sedangkan kadar pr"perdin menurun pada 0> pasien.
Keadaan tersebut menunjukkan akti4asi jalur alternati/ k"mpl"men. !,', Penurunan :)
sangat menc"l"k 
 pada penderita 2NAPS kadar antara '0-0 mg?dl 3harga n"rmal 0-!0 mg.dl6.
Penurunan k"mplemen :) tidak berhubungan dengan derajat penyakit dan kesembuhan.
Kadar k"mplemen
:) akan mencapai kadar n"rmal kembali dalam (aktu 1-8 minggu. *ila setelah (aktu
tersebut kadarnya belum mencapai n"rmal maka kemungkinan gl"merul"ne/ritisnya
disebabkan "leh yang lain atau berkembang menjadi gl"merul"ne/ritis kr"nik atau
gl"merul"ne/ritis pr"gresi/ cepat.

Anemia sebanding dengan derajat ekspansi 4"lume cairan esktraselular dan membaik
bila edem meng-hilang.  *eberapa peneliti melap"rkan adanya pemendekan masa hidup
eritr"sit. Kadar albumin dan pr"tein serum sedikit menurun karena pr"ses dilusi dan
berbanding terbalik dengan jumlah dep"sit imun k"mpleks pada mesangial gl"merulus.',
*ukti yang mendahului adanya in/eksi strep-t"k"kus pada anak dengan 2NA
harus diperhatikan termasuk ri(ayatnya. Pemeriksaan bakteri"l"gis apus tengg"r"k atau
kulit penting untuk is"lasi dan identi/ikasi strept"k"kus. *ila biakan tidak mendukung,
dilakukan uji ser"l"gi resp"n imun terhadap antigen strept"k"kus. Peningkatan titer
antib"di terhadap strept"lisin-H 3ASTH6 terjadi !0-! hari setelah in/eksi strept"k"kus.
Kenaikan titer ASTH terdapat pada <- 80> pasien yang tidak mendapat antibi"tik.  Titer
ASTH pasca in/eksi strept"k"kus pada kulit
 jarang meningkat dan hanya terjadi pada 0> kasus. Titer antib"di lain seperti
antihialur"nidase 3Ahase6 dan anti de"ksirib"nuklease * 39Nase *6 umumnya
meningkat. Pengukuran titer antib"di yang terbaik pada keadaan ini adalah terhadap
antigen 9Nase * yang meningkat pada 50-5> kasus.'  Pemeriksaan gabungan titer
ASTH, Ahase dan A9Nase * dapat mendeteksi in/eksi strept"k"kus sebelumnya pada
hampir !00> kasus.
Penurunan k"mplemen :) dijumpai pada 80-50> kasus dalam ' minggu pertama,
sedang kadar pr"perdin menurun pada 0> kasus. Penurunan :) sangat nyata, dengan kadar
sekitar '0-
0 mg?dl 3n"rmal 80-!<0 mg?dl6.,!0  Kadar #g2 sering meningkat lebih dari !100 mg?!00
ml
 pada hampir 5)> pasien.!! Pada a(al penyakit kebanyakan pasien mempunyai
kri"gl"bulin dalam sirkulasi yang mengandung #g2 atau #g2 bersama-sama #gM atau
:). !!,!)

ampir sepertiga pasien menunjukkan pem-bendungan paru. Penelitian Albar dkk., di


Ijung Pandang pada tahun !580-!550 pada !<1 kasus mendapatkan gambaran radi"l"gis
berupa kar- di"megali 8,!>, bendungan sirkulasi paru 18,' > dan edem paru 8,5> .
2ambaran tersebut lebih sering terjadi pada pasien dengan mani/estasi klinis disertai
edem yang berat. '0  "t" abd"men menunjukkan kekaburan yang diduga sebagai
asites.

D!agn0"!"

9iagn"sis gl"merul"ne/ritis akut pascastrept"k"k perlu dicurigai pada pasien dengan


gejalaklinis berupa hematuri makr"sk"pis 3gr"s6 yang timbul mendadak, sembab dan gagal
ginjal akut, yang timbul setelah in/eksi strept"k"kus. Tanda gl"merul"ne/ritis yang khas
pada urinalisis, bukti adanya in/eksi strept"k"kus secara lab"rat"ris dan rendahnya kadar
k"mplemen
:) mendukung bukti untuk menegakkan diagn"sis. *eberapa keadaan lain dapat
menyerupai gl"merul"ne/ritis akut pascastrept"k"k pada a(al penyakit, yaitu
ne/r"pati-#gA dan gl"merul"ne/ritis kr"nik. Anak dengan ne/r"pati-#gA sering
menunjukkan gejala hematuria nyata mendadak segera setelah in/eksi saluran napas
atas seperti gl"merul"ne/ritis akut
 pascastrept"k"k, tetapi hematuria makr"sk"pik pada ne/r"pati-#gA terjadi bersamaan pada
saat
/aringitis, sementara pada gl"merul"ne/ritis akut pascastrept"k"k hematuria timbul <-!
hari setelah /aringitis, sedangkan hipertensi dan sembab jarang ditemukan pada ne/r"pati-
#gA.

2l"merul"ne/ritis kr"nik lain juga menunjukkan gambaran klinis berupa


hematuriamakr"sk"pis akut, sembab, hipertensi dan gagal ginjal. *eberapa
gl"merul"ne/ritis kr"nik yang menunjukkan gejala tersebut adalah gl"merul"ne/ritis
membran"pr"li/erati/, ne/ritis lupus, dangl"merul"ne/ritis pr"li/erati/ kresentik. Perbedaan
dengan 2NAPS sulit diketahui pada a(alpenyakit.
Pada 2NAPS perjalanan penyakitnya cepat membaik 3hipertensi, sembab dan
gagalginjal akan cepat pulih6. P"la kadar k"mplemen :) serum selama pemantauan
merupakan tanda 3marker6 yang penting untuk membedakan dengan gl"merul"ne/ritis
kr"nik yang lain. Kadar k"mplemen :) serum kembali n"rmal dalam (aktu 1-8 minggu
pada 2NAPS sedangkan pada gl"merul"ne/ritis yang lain tetap rendah dalam (aktu
yang lama. $ksaserbasi hematuria makr"sk"pis sering terlihat pada gl"merul"ne/ritis
kr"nik akibat in/eksi karena strept"k"k dari strain n"n-ne/rit"genik lain, terutama pada
gl"merul"ne/ritis membran"pr"li/erati/. Pasien 2NAPS tidak perlu dilakukan bi"psi ginjal
untuk menegakkan diagn"sisF tetapi bila tidak terjadi
 perbaikan /ungsi ginjal dan terdapat tanda sindr"m ne/r"tik yang menetap atau
memburuk,
 bi"psi ginjal merupakan indikasi.

P$nataa"anaan

Tujuan penatalaksanaan adalah untuk melindungi /ungsi ginjal dan menangani


k"mplikasi dengan tepat.

Penatalaksanaan pasien 2NAPS meliputi eradikasi kuman dan peng"batan


terhadap gagal ginjal akut dan akibatnya. Pera(atan dibutuhkan apabila dijumpai
penurunan /ungsi ginjal sedang sampai berat 3 klirens kreatinin O 10 ml?! menit?!,<) m'6,
*IN  0 mg, anak dengan tanda dan gejala uremia, muntah, letargi, hipertensi
ense/al"pati, anuria atau "liguria menetap.

!. Antibi"tik 

Peng"batan antibi"tik untuk in/eksi kuman strept"k"kus yang menyerang


tengg"r"kan atau kulit sebelumnya, tidak mempengaruhi perjalanan atau beratnya
penyakit. Meskipun demikian, peng"batan antibi"tik dapat mencegah penyebaran kuman
di masyarakat sehingga akanmengurangi kejadian 2NAPS dan mencegah
(abah.Pemberian penisilin pada /ase akut dianjurkan hanya untuk !0 hari, sedangkan
pemberian pr"/ilaksis yang lama tidak dianjurkan.

Pemberian penisilin selam /ase akut mengurangi penyebaran in/eksi strept"k"kus


yang mungkin masih ada. Pemberian penisilin hanya dilakukan selama !0
hari. 9"sisnya
!00mg?kg**?hari

'. Sup"rti/ 
Tidak ada peng"batan spesi/ik untuk 2NAPS, peng"batan hanya merupakan
simpt"matik.Padakasus ringan, dapat dilakukan tirah baring, mengatasi sembab kalau
perlu dengan diuretik, atau mengatasi hipertensi yang timbul dengan 4as"dilat"r atau
"bat-"bat anti hipertensi yang sesuai.

9iit pada /ase akut diberikan makanan rendah pr"tein 3!g?kg**?hari6 dan rendah
garam 3!g?kg**?hari6. *ila ada anuria atau muntah, maka diberikan #9 dengan larutan 9!
0>.

*ila hipertensi ringan 3tekanan darah sist"lik !)0 mm7g dan diast"lik 50
mm7g6 umumnya di-"bser4asi tanpa diberi terapi.,!' 7ipertensi sedang 3tekanan darah
sist"lik  !0 ; 
!0 mm7g dan diast"lik  !00 mm7g6 di"bati dengan pemberian hidralaEin "ral
atau intramuskular 3#M6, ni/edipin "ral atau sublingual. !,' 9alam prakteknya lebih baik
mera(at inap
 pasien hipertensi !-' hari daripada memberi anti hipertensi yang lama. Pada hipertensi
berat diberikan hidralaEin 0,!-0,)0 mg?kb** intra4ena, dapat diulang setiap '- jam atau
reserpin 0,0)-0,!0 mg?kg** 3!-) mg?m'6 i4, atau natrium nitr"prussid !-8 m?kg**?menit.
Pada krisis hipertensi 3sist"lik !80 mm7g atau diast"lik  !'0 mm7g6 diberi diaE"Qid '-
 mg?kg** i4 secara cepat bersama /ur"semid ' mg?kg** i4. Plihan lain, kl"nidin drip
0,00' mg?kg**?kali, diulang setiap -1 jam atau diberi ni/edipin sublingual 0,'-0,
mg?kg*b dan dapat diulang setiap 1 jam bila diperlukan.
Pada hipertensi yang berat biasanya tiga "bat yang e/ekti/ diberikan yaitu labetal"l
30,- 'mg?kg** secara #6, diaE"ksid 3!-) mg?kg** secara #6, dan nitr"prusid 30,-'
mcg?kg** secara #6. 7ipertensi yang berat tanpa ense/al"pati dapat di"bati dengan
pemberian 4as"dilat"r seperti hidralaEin 30,!-0, mg?kg**6 atau ni/edipin 30,'-0,mg?
kg**6 d"sis dari "bat ini dapat diberikan secara injeksi atau "ral dan dapat diulangi setiap
!0-'0 menit sampai resp"n yang sesuai didapat dan pemberian simultan #
/ur"semid dengan d"sis 'mg?kg** dapat dipertimbangkan. $dema dan k"ngesti
sirkulasi biasanya dilakukan restriksi cairan, pemberian
/ur"semid 3'mg?kg**6 secara parentral.

&etensi cairan ditangani dengan pembatasan cairan dan natrium. Asupan cairan sebanding
dengan in4ensible (ater l"ss 300-00 ml?m' luas permukaan tubuh?hari 6 ditambah
setengah atau kurang dari urin yang keluar. *ila berat badan tidak berkurang diberi
diuretik seperti
/ur"semid 'mg? kg**, !-' kali?hari. Pemakaian antibi"tik tidak mempengaruhi
perjalanan
 penyakit. Namun, pasien dengan biakan p"siti/ harus diberikan antibi"tik untuk
eradikasi
"rganisme dan mencegah penyebaran ke indi4idu lain. ' 9iberikan antimikr"ba berupa
injeksi
 benEathine penisilin 0.000 I?kg ** #M atau eritr"misin "ral 0 mg?kg**?hari selama !0
hari
 bila pasien alergi penisilin. Pembatasan bahan makanan tergantung beratnya edem, gagal
ginjal, dan hipertensi. Pr"tein tidak perlu dibatasi bila kadar urea N kurang dari < mg?dB
atau !00 mg?dB. *ila terjadi aE"temia asupan pr"tein dibatasi 0, g?kg**?hari. Pada
edem berat dan
 bendungan sirkulasi dapat diberikan Na:l )00 mg?hari sedangkan bila edem minimal
dan hipertensi ringan diberikan !-' g?m'? hari. *ila disertai "liguria, maka pemberian kalium
harus dibatasi. Anuria dan "liguria yang menetap, terjadi pada -!0 > anak. Penanganannya
sama dengan 22A dengan berbagai penyebab dan jarang menimbulkan kematian.
). Kepera(atan
!6 #stirahat mutlak selama )- minggu. 9ulu dianjurkan istirahat mutlah selama 1-8 minggu untuk memberi kesempat
tidak berakibat buruk terhadap perjalanan penyakitnya.
'6 Pada /ase akut diberikan makanan rendah pr"tein 3! g?kgbb?hari6 dan rendah garam 3!
g?hari6. Makanan lunak diberikan pada penderita dengan suhu tinggi dan makanan biasa bila suhu telah n"rmal kembali
)6 *ila ada anuria atau muntah, maka diberikan #9 dengan larutan gluk"sa !0>. Pada
 penderita tanpa k"mplikasi pemberian cairan disesuaikan dengan kebutuhan
6*ila ada k"mplikasi seperti gagal jantung, edema, hipertensi dan "liguria, maka jumlah
cairan yang diberikan harus dibatasi.

. $dukasi penderita

Penderita dan keluarganya perlu dijelaskan mengenai perjalanan dan pr"gn"sis


 penyakitnya.Keluarga perlu memahami bah(a meskipun kesembuhan yang
sempurna diharapkan 35>6, masih ada kemungkinan kecil terjadinya kelainan yang
menetap dan bahkan memburuk 3>6.Perlu dijelaskan rencana pemantauan selanjutnya,
pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan urine untuk pr"tein dan hematuria dilakukan
dengan inter4al -1 minggu untuk 1 bulan pertama, kemudian tiap )-1 bulan sampai
hematuria dan pr"teinuria menghilang dan tekanan darah n"rmal untuk selama ! tahun.
Kadar :) yang telah kembali n"rmal setelah 8-!0 minggu menggambarkan pr"gn"sis yang
baik.

,!0"! g!n6a
Pada 2NAPS bi"psi ginjal tidak diindikasikan. *i"psi dipertimbangkan bila 
R 2angguan /ungsi ginjal berat khususnya bila eti"l"gi tidak jelas 3berkembang menjadi gagal
ginjal atau sindr"m ne/r"tik6.
R Tidak ada bukti in/eksi strept"k"kus
R Tidak terdapat penurunan kadar k"mplemen
R Perbaikan yang lama dengan hipertensi yang menetap, aE"temia, gr"ss hematuria
setelah ) minggu, kadar :) yang rendah setelah 1 minggu, pr"teinuria yang
menetap setelah 1 bulan dan hematuria yang menetap setelah !' bulan.
P$&6aanan P$n9a!t 'an P$*antauan

ase a(al gl"merul"ne/ritis akut berlangsung beberapa hari sampai ' minggu. Setelah
itu anak akan merasa lebih baik, diuresis lancar, edem dan hipertensi hilang, B2
kembali n"rmal. Penyakit ini dapat sembuh sendiri, jarang berkembang menjadi kr"nik.
Kr"nisitas dihubungkan dengan a(al penyakit yang berat dan kelainan m"r/"l"gis berupa
hiperselularitas l"bulus.

Pasien sebaiknya k"ntr"l tiap -1 minggu dalam 1 bulan pertama setelah a(itan ne/ritis.
Pengukuran tekanan darah, pemeriksaan eritr"sit dan pr"tein urin selama ! tahun
lebih
 berman/aat untuk menilai perbaikan.!, Kadar :) akan kembali n"rmal pada 5> pasien
setelah 8-!' minggu, edem membaik dalam -!0 hari, tekanan darah kembali n"rmal
setelah '-) minggu, (alaupun dapat tetap tinggi sampai 1 minggu.

Gross hematuria biasanya menghilang dalam !-)  minggu, hematuria mikr"sk"pik


menghilang setelah 1 bulan, namun dapat bertahan sampai ! tahun.  Pr"teinuria menghilang
'-) bulan pertama atau setelah 1 bulan. Pearlman dkk, di Minnes"ta menemukan !
<> dari 1! pasien dengan urinalisis rutin abn"rmal selama !0 tahun pemantauan.
Ketidakn"rmalan tersebut meliputi hematuria atau pr"teinuria mi-kr"sk"pik sendiri-
sendiri atau bersama-sama. 9ari !1 spesimen
 bi"psi ginjal tidak satupun yang me-nunjukkan karakteristik gl"merul"ne/ritis kr"nik.
Penelitian P"tter dkk, di Trinidad, menjumpai !,8> pasien dengan urin abn"rmal pada 
tahun pertama tetapi hilang ' tahun kemudian dan !,> pasien dengan hipertensi.
7anya sedikit urin dan tekanan darah yang abn"rmal berhubungan dengan kr"nisitas
2NAPS. Nissens"n dkk, mendapatkan kesimpulan yang sama selama <-!' tahun
penelitian di Trinidad. 7"y dkk,
menemukan mikr"albuminuria  kali lebih besar pada pasien dengan ri(ayat
2NAPS,' sedangkan P"tter dkk di Trinidad, menemukan ),> dari ) pasien 2NAPS
mempunyai urin abn"rmal yang menetap dalam !' -!< tahun pemantauan. ' Penelitian
White dkk, menemukan albuminuria yang nyata dan hematuria masing-masing pada
!)> dan '!> dari 1) pasien selama 1-!8 tahun pemantauan. Kemungkinan ne/ritis kr"nik
harus dipertimbangkan bila dijumpai hematuria bersama-sama pr"teinuria yang
bertahan setelah !' bulan.
K0*!a"!

K"mplikasi yang sering dijumpai pada 2NAPS 

!. Hliguria sampai anuria yang dapat berlangsung '-) hari. Terjadi sebagia akibat
berkurangnya
/iltrasi gl"merulus. 2ambaran seperti insu/isiensi ginjal akut dengan uremia, hiperkalemia,
hiper/"s/atemia dan hidremia. Walau aliguria atau anuria yang lama jarang terdapat pada
anak, namun bila hal ini terjadi maka dialisis perit"neum kadang-kadang di perlukan.
!. $nse/al"pati 7ipertensi
Merupakan emengensi hipertensi pada anak  1 tahun dapat mele(ati tekanan
darah
!80?!'0mm7g
'. Acute Kidney #njury
9apat dilakukan penatalaksanaan berupa diet dan k"reksi elektr"lit yang terjadi
). $dema paru
Sering terdengan r"nkhi nyaring sehingga sering terkec"h dengan br"nk"pneum"nia
. P"steri"r Beuk"encephal"pathy Syndr"me
Merupakan k"mplikasi yang jarang dan sering dikacaukan dengan ense/al"pati hipertensi,
karena menunjukan gejala-gejala seperti sakit kepala, kejang, halusinasi 4isual, tetapi
tekanan darah masih n"rmal

. 2angguan sirkulasi berupa dispne, "rt"pne, terdapatnya r"nki basah, pembesaran jantung
dan meningginya tekanand arah yang bukan sajadisebabkan spasme pembuluh darah,
melainkan juga disebabkan "leh bertambahnya 4"lume plasma. @antung dapat
memberas dan terjadi gagal
 jantung akibat hipertensi yang menetap dan kelainan di mi"kardium.
. Anemia yang timbul karena adanya hiper4"lemia di samping sintesis eritr"p"etik
yang menurun.

P&0gn0"!"
*erbagai /akt"r memegang peran dalam menetapkan pr"gn"sis 2NAPS antara lain
umur 

Anda mungkin juga menyukai