Anda di halaman 1dari 9

JADWAL KEGIATAN SANTRI

WAKTU
NO NAMA KEGIATAN
KEGIATAN
1 04.15-04.50 Sholat Subuh Berjamaah
2 04.50-05.20 Penambahan Kosakata Bahasa
3 05.20-05.50 Piket Pondok Bersama
4 05.50-06.40 Makan Pagi dan persiapan sekolah
5 06.40-07.00 Sholat Dhuha Berjamaah
6 07.00-12.40 KBM Sekolah
7 12.40-13.00 Sholat Dhuhur Berjamaah
8 13.00-13.15 Makan Siang
9 13.15-15.00 Istirahat
10 15.00-15.30 Sholat Ashar Berjamaah
11 15.30-16.00 Piket Pondok Bersama
12 16.00-17.15 Kegiatan Extrakurikuler
13 17.15-18.00 Makan Sore
14 18.00-18.15 Sholat Maghrib Berjamaah
15 18.15-19.15 Ngaji Al-Qur'an
16 19.15-19.30 Sholat Isya' Berjamaah
17 19.30-21.30 Belajar Malam
18 21.30-22.30 Mahkamah ( Hukuman Santri Melanggar)
19 22.30-04.15 Wajib Tidur

KRITERIA PELANGGARAN

KRITERIA PELANGGARAN
BERAT 1. Melawan pengurus/guru
2. Pacaran
3. Mencuri

Pondok Pesantren Walisongo Sragen | 1


4. Minuman keras
5. Narkoba
6. Judi
7. Berkelahi
8. Melakukan pelanggaran ringan/sedang berulang-ulang
1. Menggunakan barang orang lain tanpa izin (nggosob)
2. Meninggalkan salah satu kegiatan tanpa keterangan
SEDANG
3. Membawa alat elektronik selain laptop
4. Pulang/keluar tidak izin/ telat kembali kepondok
1. Terlambat saat kegiatan
2. Tidur / rame saat kegiatan
RINGAN
3. Tidak memakai seragam saat kegiatan yang telah
ditentukan

NB :
- Dan segala bentuk pelanggaran tatatertib yang telah
ditentukan oleh pengurus pondok.

PANDUAN UNTUK WALI SANTRI


A. POIN INTI/PERATURAN
1. Pola Komunikasi Walisantri
Waktu dan cara yang dipersilahkan untuk walisantri berkomunikasi
dengan santri adalah sebagai berikut:

Pondok Pesantren Walisongo Sragen | 2


a. Waktu komunikasi melalui SMS/WA bisa dilakukan setiap hari
pada pukul 07.00-15.00. Cara/teknisnya yaitu walisantri
mengirimkan pesan kepada pembimbing angkatan.
b. Waktu komunikasi melalui telpon bisa dilakukan pada hari yang
telah ditentukan oleh pengurus sebagai berikut :
Hari Kelas Waktu
Senin 7 15.30-17.00
Selasa 8 15.30-17.00
Rabu 9 15.30-17.00
Kamis 10 15.30-17.00
Jum’at Libur
Sabtu 11 15.30-17.00
Minggu 12 15.30-17.00
Teknisnya walisantri menunggu telpon dari santri. Komunikasi
melalui telpon hanya difasilitasi sesuai dengan ketentuan di atas,
selain jam telpon tidak akan di layani.
2. Penjengukan Santri
Santri dapat dijenguk hanya ketika sudah ada SMS/WA
pemberitahuan dari pengurus pondok. Biasanya pemberitahuan ini
disampaikan oleh bagian Pembimbing Angkatan. Aturan penjengukan
yang sudah berjalan adalah sebagai berikut:
a. Penjengukan pertama (penjengukan setelah libur
panjang/penjengukan setelah kembali datang ke pondok) yaitu
setelah 40 hari.
b. Penjengukan selanjutnya, dilaksanakan satu bulan satu kali.
Aturan tersebut adalah aturan pada kondisi umum, sedangkan pada
kondisi khusus jika ada perubahan akan disampaikan oleh pembimbing

Pondok Pesantren Walisongo Sragen | 3


angkatan. Jadi, dalam hal penjengukan, yang menjadi acuan utama
yaitu SMS/WA pemberitahuan dari pembimbing angkatan.
Sebagai upaya untuk njagani/berjaga-jaga pembimbing angkatan lupa
menginformasikan pemberitahuan penjengukan (mungkin karena
kesibukan pembimbing angkatan), maka sebaiknya wali santri
menanyakan informasi penjengukan santri kepada pembimbing
angkatan, H-3 dari penjengukan yang diperkirakan.
3. Perizinan Pulang
Santri di Pondok Pesantren Walisongo berasal dari berbagai
daerah. Ada yang dari dekat pondok, ada yang bahkan dari luar Pulau
Jawa. Untuk semakin mendukung proses kemandirian santri dan
menjaga keadilan intensitas pulang antar santri dibuatkan aturan
mengenai perpulangan santri ke rumah.
Santri hanya diperbolehkan pulang ke rumah ketika libur panjang,
yaitu:
a. Libur setelah ujian akhir Semester 1,
b. Libur setelah ujian akhir Semester 2 (libur kenaikan kelas),
c. Libur lebaran (Idul Fitri).
Selain libur panjang tersebut, santri hanya diijinkan pulang apabila
ada kejadian khusus :
a. (Semoga ini tidak terjadi) Anak sakit keras dan membutuhkan
pengobatan/perawatan khusus serta pendampingan dari orang tua.
Apabila setelah perawatan di pondok, bagian kesehatan pondok
sudah merasa kewalahan mengatasi permasalahan sakitnya, maka

Pondok Pesantren Walisongo Sragen | 4


santri diijinkan untuk pengobatan/perawatan di rumah/didampingi
orang tua.
b. (Semoga ini tidak terjadi) Keluarga kandung meninggal.
c. Keluarga kandung sedang punya hajat, terutama menikah. Tidak
termasuk saudara melahirkan, khitan dll.
4. Pembayaran Syahriyah (SPP)
Agar menjadi kesepakatan bersama, maka perlu disampaikan bahwa
pembayaran syahriyah (SPP) paling lambat adalah tanggal 10 pada
setiap bulannya. Apabila terjadi keterlambatan pembayaran SPP, maka
akan dikenakan sanksi, seperti:
a. Santri tidak diperbolehkan mengikuti Ulangan Tengah Semester
(UTS), Ujian Akhir Semester (UAS),
b. Santri tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan pondok seperti yang
diikuti oleh santri lain, misalnya Ziaroh Akbar dll.
5. Uang Saku
Agar santri tidak terlalu boros dalam menggunakan uang saku,
maka pondok membuat aturan uang saku harian (karena berapapun
uang sakunya, kalau tidak dikelola dengan baik pasti akan habis dalam
waktu yang cepat). Aturannya yaitu santri tidak diperkenankan
memegang uang lebih dari Rp. 10.000,00 dalam sehari. Selebihnya
(sisa uang saku yang dikirim oleh wali santri), uang saku harus
dititipkan di tabungan uang saku dan akan dibagikan oleh pengurus
setiap harinya. Agar mendukung kelancaran program ini, kami berharap
dan meminta tolong agar wali santri tidak memberikan uang saku

Pondok Pesantren Walisongo Sragen | 5


langsung kepada santri, tetapi dimasukkan ke dalam tabungan
terlenih dahulu.
6. Kriteria Kenaikan Kelas
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, maka SMP dan SMA
Walisongo memutuskan untuk membuat kriteria kenaikan kelas.
Ketentuan kenaikan kelas tersebut secara umum adalah sebagai berikut:
a. Untuk SMP Walisongo, apabila baik dari mata pelajaran formal
maupun diniyyah ditemukan 5 mata pelajaran nilai merah/tidak
tuntas/tidak memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), maka
santri/siswa dinyatakan tidak naik kelas,
b. Untuk SMA Walisongo, apabila baik dari mata pelajaran formal
maupun diniyyah ditemukan 6 mata pelajaran nilai merah/tidak
tuntas/tidak memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), maka
santri/siswa dinyatakan tidak naik kelas.
7. Poin Pengunduran Diri/Keluar (Boyong)
Kita semua berharap, santri yang sudah diterima di Pondok
Pesantren Walisongo ini, akan dapat mengikuti pendidikan sampai lulus
dari pondok (setara dengan lulus SMA). Dengan adanya seleksi yang
diadakan oleh panitia Penerimaan Santri Baru (PSB) Pondok Pesantren
Walisongo, santri yang akhirnya diterima untuk masuk disini berarti
telah menyisihkan/mengalahkan peserta lain yang tidak lolos seleksi.
Oleh karena itu, “jatah kursi” yang didapat ini harus
dipertahankan sampai lulus dari pondok. Karena, sangat sayang sekali
apabila ada santri yang diterima, namun kemudian keluar/boyong,
padahal sebenarnya ada santri yang sangat niat sekali mondok di
Pondok Pesantren Walisongo Sragen | 6
Walisongo sini, tapi tidak diterima/tidak lolos tes seleksi. Jadi, wali
santri juga mempunyai kewajiban untuk menjaga dan memotivasi santri
agar tetap betah, krasan dan tetap berada di pondok sampai lulus.
Untuk menyikapi hal itu, pengurus pondok membuat aturan kepada
santri yang keluar/boyong, sebagai berikut:
a. Pengunduran diri/keluar (boyong) dengan alasan apapun, akan
dikenakan Biaya Kompensasi Boyong.
b. Menjaga nama baik pondok dan sekolah apabila sudah keluar dari
Walisongo.
c. Tetap menjalin silaturahmi yang baik dengan pondok dan sekolah.
8. POIN PELANGGARAN BERAT
Kita semua berharap putra – putri panjenengan bisa dipondok
walisongo sampai lulus SMA, namun ada peraturan pondok yang harus
kita ketahui bersama yaitu pada poin pelanggaran berat. Pelanggaran
berat ini sama sekali tidak boleh dilakukan santri selama mondok di
walisongo, baik ketika mondok ataupun liburan. Apabila santri
melakukan pelanggaran ini bisa dikenakan sanksi yaitu berupa :
1. Dikeluarkan dari pondok pesantren walisongo
Adapun 5 Pelanggaran Berat tersebut adalah :
1. Molimo (Mencuri, Narkoba, Miras, Judi dan Berzina)
2. Pacaran
3. Berkelahi
4. Melawan pengurus / guru
5. Melakukan pelanggaran ringan berulang - ulang
B. POIN TAMBAHAN/INFORMASI UMUM
Pondok Pesantren Walisongo Sragen | 7
1. Kiat kiat agar anak krasan di pondok
Kalimat “ TITIP “ adalah kalimat yang sering disampaikan oleh
pengasuh yang itu dijelaskan sebagai berikut:
a. T = Tega
Wali/orang tua harus tega (“tegel” dalam bahasa jawa)
b. I = Ikhlas
Orang tua / Wali harus rela (“lilo”)
c. T= Tawakal
Orang tua / wali harus “semeleh”
d. I = Ikhtiyar
e. P = Percaya Penuh
2. Cara menangani anak ketika cerita permasalahan di pondok
Apabila anak bercerita tentang permasalahan di pondok. Mohon untuk
di cek kebenarannya kepada pengurus. Sebisa mungkin menghindari
langsung menghakimi sebelah pihak
3. Cara menyampaikan apabila walisantri ada keluhan seputar
financial/keuangan
Wali santri komunikasi dengan pengurus melalui pembimbing angkatan
menyampaikan apabila ada kendala dalam keuangan
4. Cara walisantri memperlakukan santri ketika liburan di rumah
Mengikuti arahan pengurus sesuai buku pantauan liburan yang
diberikan oleh pondok
Wali santri disarankan untuk tidak memperlakukan anak secara manja
dan menuruti semua kemauannya.

Pondok Pesantren Walisongo Sragen | 8


Ketika anak akan keluar rumah usahakan untuk ditanya mau kemana,
dengan siapa, dan kegiatannya apa
5. Komponen Kelulusan
Santri dianggap telah lulus “nyantri” di Pondok Walisongo apabila
memperoleh:
a. Ijazah dan SHUN SMA Walisongo,
b. Minimal 1 sertifikat yang sesuai program pondok,
c. Syahadah dari Pondok.
d. Mendapatkan sertifikat PKP NU
Sedangkan, bagaimana cara untuk memperoleh ketiganya akan
disampaikan kepada santri selama proses belajar di Pondok Walisongo.

Pondok Pesantren Walisongo Sragen | 9

Anda mungkin juga menyukai