Anda di halaman 1dari 10

Nama : Annisa Putri Daulay

NIM : 191402030
KOM : C

Metode SDLC yang saya pilih untuk diterapkan dalam penjelasan pengenai tugas saya adalah
Metode Waterfall.

Model Waterfall adalah suatu proses perangkat lunak yang berurutan , dipandang sebagai terus
mengalir kebawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi
dan pengujian.

Tahapan metode Waterfall

1. Requirement Gathering and analysis


Hal yang mendasari adanya aplikasi saya adalah maraknya kejadian mengenai kejahatan
seksual yang terjadi di lingkungan masyarakat sekarang. Tidak ada tempat yang aman di
dunia ini dari kejahatan seksual. Baik di lingkungan pendidikan maupun lingkungan
masyarakat. Oleh karena itu saya melakukan riset dari penelitian terdahulu dengan topik
yang sama, catatan dari komnas perempuan, dan membaca banyak pengakuan korban
yang terlibat dalam kasus kejahatan seksual.
Requirement Analysis untuk aplikasi saya pertama ada pada user. Aplikasi ini mencakup
3 level pengguna. Terbagi atas user, admin, serta lembaga yang terkait dengan kasus
seperti ini. Lembaga yang dimaksud adalah pihak kepolisian dan LBH serta KOMNAS
PEREMPUAN. Bagan dari user level saya bisa dilihat dibawah ini :

Selanjutnya requirement analysis untuk bagian interface, untuk bagian front end berupa
tampilan mengenai informasi kejahatan yang terjadi di sekitar pengguna, user juga dapat
melaporkan kejadian yang dialami atau melaporkan kejadian di sekitar, user juga dapat
melakukan panggilan telepon dengan lembaga terkait dan user dapat berkonsultasi via
chat dengan lembaga terkait. User juga dibekali dengan panic alarm yang nantinya jika
ditekan akan menghasilkan suara yang sangat keras sehingga menarik perhatian sekitar
Sedangkan untuk bagian back end, berupa fungsi dari panic alarm sendiri. Yang nantinya
panic alarm ini akan menghimpun letak koordinat dari pengguna sehingga jika alarm
terus dibunyikan selama 1 menit maka pihak terkait akan datang untuk mengamankan
korban serta pelaku. Selain itu fungsi untuk chat dan telepon antara pengguna dan
lembaga juga berjalan.

Selanjutnya adalah requirement analysis untuk proses aplikasi. Contohnya untuk proses
login
2. Design
Untuk proses desain dilakukan dengan tujuan membantu memberikan gambaran lengkap
mengenai apa yang harus dikerjakan. Tahap ini juga akan membantu pengembang untuk
menyiapkan kebutuhan hardware dalam pembuatan arsitektur sistem perangkat lunak
yang akan dibuat secara keseluruhan.

Berikut wireframe dari aplikasi


Setelah wireframe selesai dibuat, maka selanjutnya adalah menentukan warna, logo, dan
icon untuk masing tampilan.
3. Implementasi
Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa
pemrograman yang sudah ditentukan. Namun saya sendiri memang belum melakukan
tahap ini secara langsung dikarenakan keterbatasan waktu. Namun sesuai rencana, saya
akan membangun aplikasi ini dengan Bahasa PHP dan SQL dan untuk interface
menggunakan CodeIgniter

4. Testing
Setelah seluruh unit atau modul yang dikembangkan dan diuji di tahap implementasi
selanjutnya diintegrasikan dalam sistem secara keseluruhan. Setelah proses integrasi
selesai, selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan pengujian sistem secara keseluruhan
untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya kegagalan dan kesalahan sistem.
Aplikasi ini akan diuji oleh pengembang sendiri dan beberapa responden yang dihimpun
dari LBH terkait.

5. Maintenance
Pada tahap terakhir dalam Metode Waterfall, perangkat lunak yang sudah jadi
dioperasikan pengguna dan dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan memungkinkan
pengembang untuk melakukan perbaikan atas kesalahan yang tidak terdeteksi pada
tahaptahap sebelumnya. Pemeliharaan meliputi perbaikan kesalaha, perabikan
implementasi unit sistem, dan peningkatan dan penyesuaian sistem sesuai dengan
kebutuhan.
Untuk memudahkan maintenance, aplikasi ini dilengkapi dengan fitur report yang
nantinya berisi masalah-masalah yang umum terjadi. Dimana jika terjadi masalah, user
bisa langsung melapor dengan memilih opsi yang tersedia.

Anda mungkin juga menyukai