Anda di halaman 1dari 3

Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu dan Teknologi

Kehidupan kita saat ini akan memasuki yang namanya era revolusi industri 4.0. Era ini
membuat tatanan kehidupan mengacu pada industri digital dan perkembangan teknologi. Pada
era ini juga setiap individu dituntut untuk mengembangkan literasi teknologi, data, dan sumber
daya manusia. Perkembangan teknologi yang menyertai revolusi industri juga tidak lepas dari
ketiga literasi tersebut. Tanpa literasi dan dasar humanis, perkembangan teknologi ini bisa
memberikan lebih banyak dampak negatif dibandingkan dambak positifnya. Oleh karena itu,
diperlukan substansi yang mendasari perkembangan teknologi yang dapat mengontrol dan
diharapkan memberikan dampak positif terhadap perkembangan teknologi.

Kemajuan IPTEK seakan membuat jarak semakin dekat dan waktu dapat digunakan
secara lebih efisien. Waktu dan jarak seakan bukan penghalang lagi dalam berkomunikasi. Hal
ini berarti kemajuan IPTEK memberikan dampak positif dalam hidup manusia dengan
mempermudah segala urusan. Perkembangan IPTEK ini juga tidak terlepas dari situasi yang
melingkupinya, seperti halnya budaya. Suatu saat nanti, IPTEK akan bersentuhan dengan
ideologi bangsa yang didalamnya termasuk budaya dan agama.

Berkenaan dengan hal ini, diperlukan suatu alat untuk mengontrol perkembangan
IPTEK tersebut. Karena perkembangan IPTEK akan bersentuhan dengan budaya dan agama,
maka perkembangannya harus diiringi nilai human-religius agar tidak menggerus nilai salah
satu substansinya. Perkembangan IPTEK yang berkembang di ruang hampa dan tidak
memperhatikan nilai human-religius justru akan membahayakan aspek kehidupan.

Bagi bangsa Indonesia, ideologi negara yang mencakup agama dan budaya tersebut
adalah Pancasila. Pancasila dipandang sebagai media akulturasi dari berbagai macam pikiran
mengenai agama, budaya, politik, sosial, dan bahkan ekonomi. Sehingga, Pancasila merupakan
kristalisasi dari nilai budaya dan agama yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila dapat
digunakan sebagai alat untuk mendasari perkembangan IPTEK agar tidak terlepas dari nilai
human-religius.

Nilai-nilai Pancasila ini telah diterapkan untuk menyertai perkembangan IPTEK. Untuk
sila pertama, ketuhanan yang maha esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta,
perimbangan antara rasional dengan tidak rasional, antara akal, rasa, dan kehendak. Hal ini
membuat perkembangan IPTEK harus mempertimbangkan tujuannya, bukan hanya tentang
penciptaannya, tetapi apakah penciptaannya berguna atau tidak.
Kedua, sila kemanusiaan yang adil dan beradab, menyatakan bahwa perkembangan
IPTEK haruslah secara beradab. IPTEK harus didasari moral-moral manusia yang tujuan
penciptaannya juga haruslah demi kesejahteraan umat manusia. IPTEK harus diabdikan untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia, bukan menjadikannya angkuh karena
perkembangan IPTEK.

Ketiga, sila persatuan Indonesia, menyatakan bahwa seharusnya dengan


berkembangnya IPTEK, rasa persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud dan terpelihara.
Rasa nasionalisme ini akan memperkuat persahabatan antar daerah yang dapat memperkuat
rasa persatuan dan kesatuan yang selanjutnya dapat berlanjut ke tingkat internasional.

Keempat, sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


pemusyawaratan/perwakilan. Hal ini berarti ilmuwan memiliki kebebasan untuk
mengembangkan IPTEK dengan dasar harus menghormati kebebasan orang lain dan memiliki
sikap terbuka untuk dikritik.

Kelima, sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kemajuan IPTEK
diharapkan dapat menyeimbangkan kehidupan manusia, baik hubungan antara manusia dengan
manusia, manusia dengan tuhannya, manusia dengan dirinya sendiri, maupun manusia dengan
masyarakat atau bangsa dan negaranya.

Pancasila sebagai kritalisasi dari nilai budaya dan agama di Indonesia sangatlah krusial
terhadap perkembangan IPTEK. Perkembangan IPTEK harus disertai dengan nilai human-
religius. Artinya Pancasila adalah alat yang tepat untuk menyertai dan mendasari
peerkembangan IPTEK. Perkembangan IPTEK harus berakar pada budaya indonesia dan
melibatkan masyarakat luas. Kelima sila Pancasila merupakan pedoman yang berisi nilai
fundamental bangsa dalam menyelenggarakan segala aspek kehidupannya. Hanyalah sia-sia
jika perkembangan IPTEK tidak melirik norma-norma yang ada karena akan menuju pada
kerusakan.
Daftar Pustaka

(Syamsudin, 2019)Syamsudin. (2019). Pancasila Sebagai Dasar Nilai Ilmu Pengetahuan.


Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
http://ejournal.stainupacitan.ac.id/index.php/Transformasi/article/view/48/pdf

Yanzi, H., Adha, M. M., Hidayat, O. T., & Putri, D. S. (2019). Urgensi Nilai-Nilai Pancasila
sebagai Dasar Pengembangan IPTEK Untuk Merespon Revolusi Industri 4.0.
Repository.Lppm.Unila.Ac.Id.

Anda mungkin juga menyukai