Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No.

2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA MELALUI LAYANAN INFORMASI


BERBANTUAN AUDIOVISUAL

Rina Aristiani
SMA Negeri 2 Kudus
e-mail: rinabksma2@gmail.com

Info Artikel Abstrak


Sejarah artikel Percaya diri merupakan aspek yang sangat penting bagi seseorang
Diterima Agustus untuk dapat mengembangkan potensinya. Jika seseorang memiliki
2016 bekal percaya diri yang baik, maka individu tersebut akan dapat
Disetujui September mengembangkan potensinya dengan mantap. Namun jika seseorang
2016 memiliki percaya diri rendah, maka individu tersebut cenderung
Dipublikasikan menutup diri, mudah frustasi ketika menghadapi kesulitan, canggung
dalam menghadapi orang, dan sulit menerima realita dirinya.
September 2016
Memiliki percaya diri yang tinggi dalam diri siswa dapat membantu
Kata Kunci:
mencapai prestasi dan hasil belajar yang lebih baik lagi. Dengan
layanan informasi;
begitu akan terjadi proses perubahan dalam diri siswa bukan hanya
percaya diri pada hasil belajar tetapi juga pada perilaku dan sikap siswa, yaitu
keberanian, keaktifan, dan aktualisasi diri siswa saat proses belajar
Keywords: mengajar. Latar belakang penelitian adalah pelaksanaan layanan
information services; informasi masih belum optimal karena belum menggunakan media
self-confident yang tepat.
Abstract
Self-confidence is a very important aspect for a person to be able to develop
their potential. If someone has a good stock of confidence , then the individual
will be able to develop their potential tersabut steadily. But if someone has low
self-confidence , then the individual is likely to shut down , easily frustrated
when faced with difficulties , awkward in dealing with people , and it is
difficult to accept the reality itself. Have a high confidence in the students
themselves can help reach this achievement and learning outcomes better . So
will be the process of changes in students not only on learning outcomes but
also on the behavior and attitudes of students , namely courage , activity, and
self-actualization of students during the learning process. Research
background is the implementation of information services which is still not
optimal because it has not used the right medium. In addition, conditions are
still low confidence of students.

© 2016 Universitas Muria Kudus


Print ISSN 2460-1187
Online ISSN 2503-281X

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 182
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

PENDAHULUAN seperti malas, kurang sabar, sulit, susah atau


Pendidikan sangat penting dalam rendah diri. Siswa yang mempunyai rasa
kehidupan sehari-hari, saat ini bangsa percaya diri tinggi dapat memahami
indonesia sedang berupaya meningkatkan kelebihan dan kelemahan yang dimiliki.
mutu pendidikan dalam menghadapi Percaya diri merupakan aspek yang
perkembangan zaman. Dunia pendidikan sangat penting bagi seseorang untuk dapat
diharapkan mampu mewujudkan cita-cita mengembangkan potensinya. Jika seseorang
bangsa dan tujuan pendidikan nasional. memiliki bekal percaya diri yang baik, maka
Tujuan pendidikan nasional tercantum individu tersabut akan dapat
dalam undang-undang Republik Indonesia mengembangkan potensinya dengan
nomor 20 tahun 2003 (pasal 1) yakni mantap. Namun jika seseorang memiliki
“pendidikan adalah usaha sadar dan percaya diri rendah, maka individu tersebut
terencana untuk mewujudkan suasana cenderung menutup diri, mudah frustasi
belajar dan proses pembelajaran agar peserta ketika menghadapi kesulitan, canggung
didik secara aktif mengembangkan potensi dalam menghadapi orang, dan sulit
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual menerima realita dirinya. Dengan percaya
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, diri saat maju didepan kelas, dapat
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan meningkatkan keberanian siswa dalam
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa menjawab pertanyaan. Selain itu dapat
dan Negara”. meningkatkan komunikasi dengan baik,
Peserta didik dapat secara aktif memiliki ketegasan, mempunyai penampilan
mengembangkan potensi dirinya apabila diri yang baik, dan mampu mengendalikan
seseorang tersebut memiliki rasa percaya diri perasaan.
terlebih dahulu, sehingga dapat Memiliki percaya diri yang tinggi
meningkatkan perkembangannya baik oleh dalam diri siswa dapat membantu mencapai
dirinya sendiri maupun lingkungan yang prestasi dan hasil belajar yang lebih baik lagi.
akan membantu pencapaiannya. Rasa Dengan begitu akan terjadi proses perubahan
percaya diri merupakan suatu keyakinan dalam diri siswa bukan hanya pada hasil
terhadap segala aspek yang dimiliki dan belajar tetapi juga pada perilaku dan sikap
keyakinan tersebut membuatnya merasa siswa, yaitu keberanian, keaktifan, dan
mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan aktualisasi diri siswa saat proses belajar
dalam hidupnya. Jadi orang yang percaya mengajar.
diri memiliki rasa optimis dengan kelebihan Pada kenyataan di lapangan, kondisi
yang dimiliki dalam mencapai tujuan yang percaya diri siswa berbeda-beda,
telah ditetapkan (Hakim, 2005: 6). kebanyakan siswa di kelas XII IPS 3 memiliki
Rasa percaya diri ini bisa sikap percaya diri rendah. Hal ini dapat
ditanamkan melalui proses belajar dan dilihat dari adanya gejala-gejala yang
pembelajaran sehari-hari serta tampak diantaranya tidak berani
menumbuhkan pembiasaan sikap berani mengungkapkan pendapat, tidak berani
dalam bersosialisasi baik di dalam kelas untuk bertanya saat tidak memahami
maupun luar kelas atau di lingkungan pelajaran, ragu-ragu saat berbicara di depan
sekolah, maka dari itu percaya diri kelas dan diam saat ditunjuk guru mata
merupakan sifat pribadi yang harus ada pelajaran untuk maju di depan kelas,
pada peserta didik cenderung diam, tidak percaya diri tentang
Rasa kurang percaya diri muncul keputusannya, siswa cenderung menutup
karena adanya ketakutan, keresahan, diri, siswa tidak percaya bahwa dirinya
khawatir, rasa tak yakin yang diiringi mampu dalam mengambil keputusan.
dengan dada berdebar- debar kencang dan Oleh karena itu guru bimbigan dan
tubuh gemetar yang bersifat kejiwaan atau konseling berusaha untuk membantu
masalah kejiwaan anak yang disebabkan meningkatkan percaya diri siswa. Salah satu
rangsangan dari luar. Selain itu rasa kurang layanan bimbingan dan konseling yang akan
percaya diri bisa juga disebabkan oleh dilaksanakan oleh bimbigan dan konseling
perasaan cemas dan tidak tenang serta yaitu menggunakan layanan informasi yang
perasaan-perasaan lain yang mengikutinya diyakini dapat menyelesaikan permasalahan

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 183
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

dari siswa untuk mengatasi permasalahan informasi bermaksud memberikan


kurang percaya diri. Digunakannya layanan pemahaman kepada individu-individu yang
informasi, karena dengan cara memberikan berkepentingan tentang berbagai hal yang
layanan informasi secara klasikal inilah maka diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau
peserta didik dapat antusias dan termotivasi kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu
dalam menyelesaikan permasalahanya. tujuan atau rencana yang dihendaki.
Menurut Prayitno dan Amti (2008 :
259-260), menyatakan bahwa layanan
kelemahan yang dimilikinya agar tidak
PEMBAHASAN menimbulkan rasa rendah diri atau rasa
Percaya Diri sulit menyesuaikan diri.
“Percaya diri merupakan suatu d. Pengalaman di dalam menjalani
keyakinan dalam jiwa manusia bahwa berbagai aspek kehidupan dengan
tantangan hidup apapun harus dihadapi menggunakan segala kelebihan yang
dengan berbuat sesuatu”. Percaya diri itu ada pada dirinya (Hakim, 2005 : 2)
lahir dari kesadaran bahwa jika
memutuskan untuk melakukan sesuatu, Kekurangan pada salah satu proses
sesuatu itu pula yang harus dilakukan. tersebut, menjadikan seseorang mengalami
Percaya diri itu akan datang dari kesadaran hambatan untuk mendapatkan rasa
seorang individu bahwa individu tersebut percaya diri. Misalnya saja individu yang
memiliki tekad untuk melakukan apapun, mengalami hambatan-hambatan dalam
sampai tujuan yang ia inginkan tercapai. perkembanganya ketika bersosialisasi akan
Siswa yang mempunyai rasa percaya diri menjadikan individu tersebut menjadi
tinggi dapat memahami kelebihan dan tertutup dan rendah diri yang pada
kelemahan yang dimiliki. Kelemahan- akhirnya menjadi kurang percaya diri.
kelemahan yang ada pada dirinya “Rasa percaya diri itu lahir dari kesadaran
merupakan hal yang wajar dan sebagai bahwa jika saya memutuskan untuk
motivasi untuk mengembangkan kelebihan melakukan segala sesuatu, sesuatu pula
yang dimilikinya bukan dijadikan yang akan saya lakukan”. Kesadaran itulah
penghambat atau penghalang dalam yang melahirkan keinginan dan tekad.
mencapai tujuan yang telah ditetapkan Misalnya ingin mendapat nilai ujian yang
(Hakim, 2005: 6). bagus, maka akan berusaha secara
“Rasa percaya diri merupakan maksimal sampai tujuan bisa tercapai
sikap mental optimesme dari kesanggupan dengan cara belajar yang lebih giat.
anak terhadap kemampuan diri untuk Menurut Hakim ciri-ciri orang yang
menyelesaikan segala sesuatu dan mempunyai percaya diri tinggi antara lain:
kemampuan diri untuk melakukan (a) Selalu bersikap tenang di dalam
penyesuaian diri pada situasi yang mengerjakan segala sesuatu.
dihadapi” (Surya, 2007: 56). Hakim
(b) Mempunyai potensi dan
menjelaskan terbentuknya rasa percaya diri
kemampuan yang memadai.
yang kuat terjadi melalui proses,
diantaranya: (c) Mampu menetralisasi ketegangan
yang muncul didalam berbagai
a. Terbentuknya kepribadian yang baik situasi.
sesuai dengan proses perkembangan
yang melahirkan kelebihan-kelebihan (d) Mampu menyesuaikan diri dan
tertentu. berkomunikasi di berbagai situasi.
b. Pemahaman seseorang terhadap (e) Memiliki kondisi mental dan fisik
kelebihan-kelebihan yang dimilikinya yang cukup menunjang
dan melahirkannya keyakinan yag kuat penampilannya.
untuk bisa berbuat segala sesuatu (f) Memiliki kecerdasan yang cukup.
dengan memanfaatkan kelebihan- (g) Memiliki tingkat pendidikan formal
kelebihannya. yang cukup.
c. Pemahaman dan reaksi positif (h) Memiliki keahlian atau ketrampilan
seseorang terhadap kelemahan- lain yang menunjang kehidupannya,
misalnya ketrampilan berbahasa

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 184
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

asing. dianggap lebih dari dirinya.


(i) Memiliki kemampuan bersosialisasi. (e) Mudah putus asa.
(j) Memiliki latar belakang pendidikan (f) Cenderung bergantung pada orang
yang baik. lain dalam mengatasi masalah.
(k) Memiliki pengalaman hidup yang (g) Sering bereaksi negatif dalam
menempa mentalnya menjadi kuat menghadapi masalah. Misalnya dengan
dan tahan didalam menghadapi menghindari tanggung jawab atau
berbagai cobaan hidup. mengisolasi diri yang menyebabkan
(l) Selalu bereaksi positif di dalam rasa tidak percaya dirinya semakin
menghadapi berbagai masalah, buruk (Hakim, 2005: 8-9).
misalnya didalam menghadapi
berbagai masalah tetap tegar, sabar Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan
dan tabah dalam menghadapi bahwa anak yang ragu atau kurang
persoalan hidup. Dengan sikap ini, percaya diri biasanya selalu memandang
adanya masalah hidup yang berat negatif tentang dirinya sendiri pada saat
justru semakin memperkuat rasa beraktivitas dalam proses pembelajaran.
percaya diri seseorang (Hakim, 2005: Selalu ada kekurangan di dalam dirinya
5). dibandingkan dengan orang lain. Anak yang
D a r i pendapat tersebut diatas dapat ragu terhadap kemampuan diri sendiri
disimpulkan bahwa ciri-ciri siswa yang biasanya kurang dapat menyampaikan
percaya diri adalah siswa yang miliki sikap pesan kepada orang lain karena salah
tenang, mempunyai potensi dan satu faktor penyebab tidak percaya diri
kemampuan yang memadai, mampu datang dari kemampuan berkomunikasi.
menetralisasi ketegangan, mampu
menyesuaikan diri dan berkomunikasi, Layanan Informasi
memiliki kecerdasana, keahlian dan Pada buku Seri Panduan Layanan
ketrampilan yang dapat menunjang dan Kegiatan Pendukung Konseling,
kehidupan. Prayitno mengungkapkan bahwa layanan
Menurut Santrock mengemukakan informasi berusaha memenuhi kekurangan
bahwa indikator perilaku negatif dari individu akan informasi yang mereka
individu yang tidak percaya diri antara lain: perlukan. Dalam layanan ini, kepada peserta
a) Melakukan sentuhan yang tidak sesuia layanan disampaikan berbagai informasi.
atau mengakhiri kontrak fisik. Informasi itu kemudian diolah dan
digunakan oleh individu untuk kepentingan
b) Merendahkan diri sendiri secara verbal,
hidup dan perkembangannya (2012:50).
depresiasi diri.
Sedangkan menurut Zainal Aqib
c) Berbicara terlalu keras secara tiba-tiba, dalam bukunya Ikhtisar Bimbingan dan
atau dengan nada suara yang datar. Konseling di Sekolah (2012:80) layanan
d) Tidak mengekspresikan pandangan informasi yaitu layanan bimbingan dan
atau pendapat, terutama ketika ditanya konseling yang memungkinkan peserta didik
(Santrock, 2003: 338). menerima dan memahami berbagai
Menurut Hakim ciri-ciri orang yang informasi yang dapat dipergunakan sebagai
tidak percaya diri antara lain: bahan pertimbangan dan pengambilan
(a) Mudah cemas dalam menghadapi keputusan untuk kepentingan peserta didik.
persoalan dengan tingkat kesulitan Dari pendapat tersebut dapat diuraikan
tertentu. beberapa hal mengenai layanan informasi
(b) Gugup dan terkadang bicara gugup. yaitu:
(c) Tidak tahu bagaimana cara a) Layanan informasi adalah layanan yang
mengembangkan diri untuk memiliki diberikan pada siswa agar bisa
kelebihan tertentu. menerima dan memahami informasi,
(d) Sering menyendiri dari kelompok yang artinya setelah menerima layanan siswa

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 185
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

diharapkan dapat memiliki berbagai dinamis berdasarkan atas informasi-


informasi tentang mmeningkatkan rasa informasi yang ada itu.
percaya diri siswa. c. Setiap individu adalah unik.
b) Layanan informasi yang diperoleh siswa
dapat dipergunakan sebagai bahan Media Audiovisual
pertimbangan dan pengambilan Menurut Arsyad (2007: 148), juga
keputusan artinya penguasaan mendefinisikan bahwa media audio dan
informasi tersebut dapat digunakan audiovisual merupakan bentuk media
untuk pemecahan masalah, untuk pembelajaran yang murah dan tejangkau.
mencegah timbulnya masalah, untuk Seringkali membeli tape dan peralatan
mengembangkan dan memelihara seperti tape recorder, hampir tidak diperlukan
potensi yang ada dan memungkinkan lagi biaya tambahan karena tape dapat
siswa mengaktualisasikan dirinya. dihapus setelah digunakan dan pesan baru
Tujuan Layanan Informasi dapat direkam kembali.
Adapun tujuan dari layanan Menurut Djamarah, Bahri dan Zain
informasi menurut Sugiyo dan DYP (2010: 124) menyatakan bahwa pengertian
Sugiharto (1994:42) adalah agar: media audiovisual adalah media yang
a) Para siswa dapat mengorientasikan diri mempunyai unsur suara dan unsure gambar.
kepada kehidupan di waktu yang akan Jenis kemampuan ini mempunyai
datang, terutama pada masa yang segera kemampuan yang lebih baik, karena meliputi
akan ditempuhnya, setelah masa kedua jenis media yang pertama dan kedua.
pendidikan di sekolah yang bersangkutan Media ini diuntuk lagi kedalam: (1)
selesai. Audiovisual diam, yaitu media yang
b) Para siswa mengetahui sumber-sumber menampilkan suara dan gambar diam
yang berguna untuk memperoleh seperti film bingkai suara, film rangkai suara
informasi yang diperlukan. dan cetak suara (2) Audiovisual gerak, adalah
c) Para siswa dapat mempergunakan media yang dapat menampilkan unsure
kegiatan kelompok sebagai sarana untuk suara dan gambar yang bergerak seperti film
memperoleh informasi yang diperlukan. suara dan video/film-cassete.
d) Para siswa dapat memilih dengan tepat Jadi, dapat disimpulkan bahwa
kesempatan-kesempatan yang ada dalam media audiovisual merupakan media yang
lingkungannya sesuai dengan minat dan dapat membantu siswa untuk lebih mudah
kemampuannya. memahami materi yang telah disampaikan
Menurut Prayitno & Erman Amti dalam penelitian. Dalam penelitian ini
(2008:260-261)ada tiga alasan utama menggunakan media audiovisual dengan cara
mengapa layanan informasi perlu menampilkan film/video/film yang
diselenggarakan. berkaitan dengan materi yang disampaikan
a. Membekali individu dengan berbagai yaitu tentang kepercayaan diri.
macam pengetahuan tentang Menurut Kustandi dan Sutjipto
lingkungan yang diperlukan untuk (2011:34), menyatakan bahwa teknologi
memecahkan masalah yang dihadapi Audiovisual merupakan cara menghasilkan
berkenaan dengan lingkungan sekitar, atau menyampaikan materi dengan
pendidikan, jabatan, maupun sosial mengguakan mesin-mesin mekanis dan
budaya. elektronik, untuk menyajikan pesan-pesan
b. Memungkinkan individu dapat audio dan visual.
menentukan arah hidupnya Adapun ciri-ciri utama teknologi
“kemana dia ingin pergi”. Syarat dasar media Audiovisual adalah sebagai berikut.
untuk dapat menentukan arah hidup 1. Bersifat linear
adalah apabila ia mengetahui apa 2. Menyajikan visualisasi yang dinamis
(informasi) yang harus dilakukan serta
bagaimana bertindak secara kreatif dan

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 186
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

3. Digunakan dengan cara yang telah mengenai suatu pokok bahasan atau
ditetapkan sebelumnya oleh perancang suatu masalah
atau pembuatnya Dari beberapa uraian diatas, dapat
4. Merupakan representasi fisik dari disimpulkan bahwa kegunaan dari media
gagasan riil atau gagasan abstrak audiovisual untuk dapat membantu siswa
5. Dikembangkan menurut prinsip secara langsung melihat dari tayangan
psikologis behaviorisme film/video/film yang berkaitan dengan
6. Umumnya berorientasi kepada guru, materi yang disampaikan oleh peneliti. Jadi
dengan keterlibatan interaktif siswa yang siswa akan lebih bisa memahami dan
rendah. mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Jadi, ciri-ciri dari media audiovisual
dapat berupa penampilan film/video/film Layanan Informasi Berbantuan Audiovisual
yang akan dilakukan dalam penelitian ini. untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa
Karena audio itu berarti suara dan visual itu Layanan informasi merupakan
berarti gambar. Jadi audiovisual merupakan layanan yang diberikan pada siswa agar bisa
gambar dan suara yang ditampilkan melalui menerima dan memahami informasi, artinya
film/video/film sehingga siswa akan lebih setelah menerima layanan siswa diharapkan
mudah memahami materi tentang percaya dapat memiliki berbagai informasi tentang
diri yang disampaikan oleh peneliti. mmeningkatkan rasa percaya diri siswa.
Menurut Arsyad (2007: 149) Layanan informasi yang diperoleh siswa
disamping menarik dan memotivasi siswa dapat dipergunakan sebagai bahan
untuk mempeajari materi lebih banyak, pertimbangan dan pengambilan keputusan
materi Audiovisual dapat digunakan untuk: artinya penguasaan informasi tersebut dapat
1. Mengembangkan keterampilan digunakan untuk pemecahan masalah, untuk
mendengar dan mengevaluasi apa yang mencegah timbulnya masalah, untuk
telah didengar mengembangkan dan memelihara potensi
2. Mengatur dan mempersiapkan diskusi yang ada dan memungkinkan siswa
atau debat dengan mengungkapkan mengaktualisasikan dirinya.
pendapat-pendapat para ahli yang berada Guru bimbingan dan konseling
jauh dari lokasi memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang
3. Menjadikan model yang akan ditiru oleh dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan
siswa konseling terhadap siswa, terkait dengan
4. Menyiapkan variasi yang menarik dan pengembangan diri siswa sesuai dengan
perubahan tingkat kecepatan belajar kebutuhan, potensi, bakat, minat dan
mengenai suatu pokok bahasan atau kepribadian siswa disekolah. Untuk dapat
sesuatu masalah mengembangkan potensi siswa diperlukan
Sedangkan menurut Kustandi dan kepercayaan diri yang baik, sehingga siswa
Sutjipto (2011: 105) media Audiovisual dapat bisa mengembangkan potensi dengan
digunakan untuk: optimal.
1. Mengembangkan ketrampilan Prayitno dan Amti menyatakan
mendengar dan mengevaluasi apa bahwa layanan informasi bermaksud
yang telah didengar memberikan pemahaman kepada individu-
2. Mengatur dan mempersiapkan diskusi individu yang berkepentingan tentang
atau debat dengan mengungkapkan berbagai hal yang diperlukan untuk
pendapat-pendapat para ahli yang menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau
berada jauh dari lokasi untuk menentukan arah suatu tujuan atau
3. Menjadikan model yang akan ditiru rencana yang dihendaki.
oleh siswa Berkaitan dengan layanan informasi
4. Menyiapkan variasi yang menarik dan berbantuan audiovisual untuk meningkatkan
perubahan tingkat kecepatan belajar percaya diri siswa, penyelenggara layanan

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 187
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

(guru bimbingan dan konseling) secara aktif agar siswa dapat meningkatkan rasa percaya
menyajikan bahan materi, memberikan diri diberbagai lingkungan, baik itu
contoh, memberi motivasi peserta untuk lingkungan sekolah maupun dilingkungan
aktif mengikuti dan menjalani materi dan masyarakat.
kegiatan layanan dengan baik. Layanan
informasi berbantuan Audiovisual dapat PENUTUP
diartikan sebagai suatu media dalam layanan Simpulan
bimbingan konseling dengan menggunakan Layanan informasi berbantuan
video/film untuk menyampaikan informasi audiovisual sangat efektif untuk
atau pesan-pesan tertentu yang dianggap meningkatkan percaya diri siswa. Percaya
penting dan bermanfaat untuk siswa, diri merupakan aspek yang sangat penting
kemudian menggunakan model dalam bagi seseorang untuk dapat
video/film tersebut untuk siswa untuk mengembangkan potensi siswa. Jika siswa
belajar secara langsung guna memperoleh memiliki bekal percaya diri yang baik, maka
pengetahuaan dan pemahaman baru, individu tersabut akan dapat
sehingga siswa dapat mengubah pemikiran mengembangkan potensinya dengan
tentang materi percaya diri siswa yang mantap. Namun jika siswa memiliki percaya
disampaikan akan lebih sesuai. diri rendah, maka individu tersebut
Layanan informasi ini sangat cenderung menutup diri, mudah frustasi
penting, mengingat siswa yang memiliki rasa ketika menghadapi kesulitan, canggung
percaya diri rendah bisa mendapatkan dalam menghadapi orang, dan sulit
informasi sehingga siswa dapat secara aktif menerima realita dirinya. Memiliki percaya
mengembangkan potensi dirinya apabila diri yang tinggi dalam diri siswa dapat
seseorang tersebut memiliki rasa percaya membantu mencapai prestasi dan hasil
diri terlebih dahulu, sehingga dapat belajar yang lebih baik lagi. Dengan begitu
meningkatkan perkembangannya baik oleh akan terjadi proses perubahan dalam diri
dirinya sendiri maupun lingkungan yang siswa bukan hanya pada hasil belajar tetapi
akan membantu pencapaiannya. Rasa juga pada perilaku dan sikap siswa, yaitu
percaya diri merupakan suatu keyakinan keberanian, keaktifan, dan aktualisasi diri
terhadap segala aspek yang dimiliki dan siswa saat proses belajar mengajar.
keyakinan tersebut membuatnya merasa
mampu untuk bisa mencapai berbagai Saran
tujuan dalam hidupnya. Jadi orang yang a. Guru bimbingan dan konseling
percaya diri memiliki rasa optimis dengan sebaiknya lebih kreatif dalam
kelebihan yang dimiliki dalam mencapai memberikan layanan informasi.
tujuan yang telah ditetapkan (Hakim, 2005: b. Guru bimbingan dan konseling dalam
6). Rasa percaya diri ini bisa ditanamkan memberikan layanan informasi
melalui proses belajar dan pembelajaran berbantuan audiovisual hendaknya bisa
sehari-hari serta menumbuhkan pembiasaan memberikan pemahaman lebih kepada
sikap berani dalam bersosialisasi baik di siswa agar siswa dapat meningkatkan
dalam kelas maupun luar kelas atau di rasa percaya diri diberbagai lingkungan,
lingkungan sekolah, maka dari itu percaya baik itu lingkungan sekolah maupun
diri merupakan sifat pribadi yang harus ada dilingkungan masyarakat..
pada peserta didik. c. Siswa harus lebih aktif dalam mengikuti
Guru bimbingan dan konseling dalam kegiatan layanan informasi agar hasil
memberikan layanan informasi berbantuan yang diharapkan dapat dicapai, dalam
audiovisual hendaknya bisa lebih kreatif hal ini adalah agar siswa dapat memiliki
dalam menyajikan bahan layanan, supaya rasa percaya diri yang tinggi.
siswa tidak jenuh dan bosan, selain itu, guru Bagi peneliti lanjutan nantinya
bimbingan dan konseling diharapkan dapat dalam upaya meningkatkan percaya diri
memberikan pemahaman lebih kepada siswa hendaknya lebih memahami kondisi

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 188
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

keadaan siswa dalam menghadapi kesulitan- Hakim, T. 2005. Mengatasi Rasa Tidak Percaya
kesulitan yang muncul terkait dengan Diri. Jakarta: Puspa Swara.
permasalahan yang dihadapi
Hidayat, D. R. dan A. Badrujaman. 2012.
DAFTAR PUSTAKA Penelitian Tindakan dalam Bimbingan
Al-Uqshari, Y. 2005. Percaya Diri Pasti. dan Konseling. Jakarta: PT Index.
Jakarta : Gema Insani. Prayitno dan E. Amti. 2008. Dasar-dasar
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Bimbingan dan Konseling.Jakarta: PT
Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Rineka Cipta. Rahardjo, S. dan Gudnanto. 2011. Pemahaman
De Angelis, B. 2005. Confidence-Percaya Diri Individu Teknik Non Test. Kudus:
Sumber Sukses dan Kemandirian. Nora Media Enterprise.
Terjemahan Baty Subakti. Jakarta: PT Sukiman. 2011. Penelitian Tindakan Kelas
Gramedia Pustaka Utama. Untuk Guru bimbingan dan
Grafika, R.S. 2011. UU Sistem Pendidikan konseling(Bimbingan dan Konseling).
Nasiaonal (UU RI No.20 Tahun 2003). Yogyakarta: Paramita Publishing.
Jakarta: Redaksi Sinar Grafika.

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 189

Anda mungkin juga menyukai