2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X
Rina Aristiani
SMA Negeri 2 Kudus
e-mail: rinabksma2@gmail.com
Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 182
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X
Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 183
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X
Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 184
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X
Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 185
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X
Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 186
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X
3. Digunakan dengan cara yang telah mengenai suatu pokok bahasan atau
ditetapkan sebelumnya oleh perancang suatu masalah
atau pembuatnya Dari beberapa uraian diatas, dapat
4. Merupakan representasi fisik dari disimpulkan bahwa kegunaan dari media
gagasan riil atau gagasan abstrak audiovisual untuk dapat membantu siswa
5. Dikembangkan menurut prinsip secara langsung melihat dari tayangan
psikologis behaviorisme film/video/film yang berkaitan dengan
6. Umumnya berorientasi kepada guru, materi yang disampaikan oleh peneliti. Jadi
dengan keterlibatan interaktif siswa yang siswa akan lebih bisa memahami dan
rendah. mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Jadi, ciri-ciri dari media audiovisual
dapat berupa penampilan film/video/film Layanan Informasi Berbantuan Audiovisual
yang akan dilakukan dalam penelitian ini. untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa
Karena audio itu berarti suara dan visual itu Layanan informasi merupakan
berarti gambar. Jadi audiovisual merupakan layanan yang diberikan pada siswa agar bisa
gambar dan suara yang ditampilkan melalui menerima dan memahami informasi, artinya
film/video/film sehingga siswa akan lebih setelah menerima layanan siswa diharapkan
mudah memahami materi tentang percaya dapat memiliki berbagai informasi tentang
diri yang disampaikan oleh peneliti. mmeningkatkan rasa percaya diri siswa.
Menurut Arsyad (2007: 149) Layanan informasi yang diperoleh siswa
disamping menarik dan memotivasi siswa dapat dipergunakan sebagai bahan
untuk mempeajari materi lebih banyak, pertimbangan dan pengambilan keputusan
materi Audiovisual dapat digunakan untuk: artinya penguasaan informasi tersebut dapat
1. Mengembangkan keterampilan digunakan untuk pemecahan masalah, untuk
mendengar dan mengevaluasi apa yang mencegah timbulnya masalah, untuk
telah didengar mengembangkan dan memelihara potensi
2. Mengatur dan mempersiapkan diskusi yang ada dan memungkinkan siswa
atau debat dengan mengungkapkan mengaktualisasikan dirinya.
pendapat-pendapat para ahli yang berada Guru bimbingan dan konseling
jauh dari lokasi memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang
3. Menjadikan model yang akan ditiru oleh dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan
siswa konseling terhadap siswa, terkait dengan
4. Menyiapkan variasi yang menarik dan pengembangan diri siswa sesuai dengan
perubahan tingkat kecepatan belajar kebutuhan, potensi, bakat, minat dan
mengenai suatu pokok bahasan atau kepribadian siswa disekolah. Untuk dapat
sesuatu masalah mengembangkan potensi siswa diperlukan
Sedangkan menurut Kustandi dan kepercayaan diri yang baik, sehingga siswa
Sutjipto (2011: 105) media Audiovisual dapat bisa mengembangkan potensi dengan
digunakan untuk: optimal.
1. Mengembangkan ketrampilan Prayitno dan Amti menyatakan
mendengar dan mengevaluasi apa bahwa layanan informasi bermaksud
yang telah didengar memberikan pemahaman kepada individu-
2. Mengatur dan mempersiapkan diskusi individu yang berkepentingan tentang
atau debat dengan mengungkapkan berbagai hal yang diperlukan untuk
pendapat-pendapat para ahli yang menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau
berada jauh dari lokasi untuk menentukan arah suatu tujuan atau
3. Menjadikan model yang akan ditiru rencana yang dihendaki.
oleh siswa Berkaitan dengan layanan informasi
4. Menyiapkan variasi yang menarik dan berbantuan audiovisual untuk meningkatkan
perubahan tingkat kecepatan belajar percaya diri siswa, penyelenggara layanan
Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 187
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X
(guru bimbingan dan konseling) secara aktif agar siswa dapat meningkatkan rasa percaya
menyajikan bahan materi, memberikan diri diberbagai lingkungan, baik itu
contoh, memberi motivasi peserta untuk lingkungan sekolah maupun dilingkungan
aktif mengikuti dan menjalani materi dan masyarakat.
kegiatan layanan dengan baik. Layanan
informasi berbantuan Audiovisual dapat PENUTUP
diartikan sebagai suatu media dalam layanan Simpulan
bimbingan konseling dengan menggunakan Layanan informasi berbantuan
video/film untuk menyampaikan informasi audiovisual sangat efektif untuk
atau pesan-pesan tertentu yang dianggap meningkatkan percaya diri siswa. Percaya
penting dan bermanfaat untuk siswa, diri merupakan aspek yang sangat penting
kemudian menggunakan model dalam bagi seseorang untuk dapat
video/film tersebut untuk siswa untuk mengembangkan potensi siswa. Jika siswa
belajar secara langsung guna memperoleh memiliki bekal percaya diri yang baik, maka
pengetahuaan dan pemahaman baru, individu tersabut akan dapat
sehingga siswa dapat mengubah pemikiran mengembangkan potensinya dengan
tentang materi percaya diri siswa yang mantap. Namun jika siswa memiliki percaya
disampaikan akan lebih sesuai. diri rendah, maka individu tersebut
Layanan informasi ini sangat cenderung menutup diri, mudah frustasi
penting, mengingat siswa yang memiliki rasa ketika menghadapi kesulitan, canggung
percaya diri rendah bisa mendapatkan dalam menghadapi orang, dan sulit
informasi sehingga siswa dapat secara aktif menerima realita dirinya. Memiliki percaya
mengembangkan potensi dirinya apabila diri yang tinggi dalam diri siswa dapat
seseorang tersebut memiliki rasa percaya membantu mencapai prestasi dan hasil
diri terlebih dahulu, sehingga dapat belajar yang lebih baik lagi. Dengan begitu
meningkatkan perkembangannya baik oleh akan terjadi proses perubahan dalam diri
dirinya sendiri maupun lingkungan yang siswa bukan hanya pada hasil belajar tetapi
akan membantu pencapaiannya. Rasa juga pada perilaku dan sikap siswa, yaitu
percaya diri merupakan suatu keyakinan keberanian, keaktifan, dan aktualisasi diri
terhadap segala aspek yang dimiliki dan siswa saat proses belajar mengajar.
keyakinan tersebut membuatnya merasa
mampu untuk bisa mencapai berbagai Saran
tujuan dalam hidupnya. Jadi orang yang a. Guru bimbingan dan konseling
percaya diri memiliki rasa optimis dengan sebaiknya lebih kreatif dalam
kelebihan yang dimiliki dalam mencapai memberikan layanan informasi.
tujuan yang telah ditetapkan (Hakim, 2005: b. Guru bimbingan dan konseling dalam
6). Rasa percaya diri ini bisa ditanamkan memberikan layanan informasi
melalui proses belajar dan pembelajaran berbantuan audiovisual hendaknya bisa
sehari-hari serta menumbuhkan pembiasaan memberikan pemahaman lebih kepada
sikap berani dalam bersosialisasi baik di siswa agar siswa dapat meningkatkan
dalam kelas maupun luar kelas atau di rasa percaya diri diberbagai lingkungan,
lingkungan sekolah, maka dari itu percaya baik itu lingkungan sekolah maupun
diri merupakan sifat pribadi yang harus ada dilingkungan masyarakat..
pada peserta didik. c. Siswa harus lebih aktif dalam mengikuti
Guru bimbingan dan konseling dalam kegiatan layanan informasi agar hasil
memberikan layanan informasi berbantuan yang diharapkan dapat dicapai, dalam
audiovisual hendaknya bisa lebih kreatif hal ini adalah agar siswa dapat memiliki
dalam menyajikan bahan layanan, supaya rasa percaya diri yang tinggi.
siswa tidak jenuh dan bosan, selain itu, guru Bagi peneliti lanjutan nantinya
bimbingan dan konseling diharapkan dapat dalam upaya meningkatkan percaya diri
memberikan pemahaman lebih kepada siswa hendaknya lebih memahami kondisi
Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 188
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X
keadaan siswa dalam menghadapi kesulitan- Hakim, T. 2005. Mengatasi Rasa Tidak Percaya
kesulitan yang muncul terkait dengan Diri. Jakarta: Puspa Swara.
permasalahan yang dihadapi
Hidayat, D. R. dan A. Badrujaman. 2012.
DAFTAR PUSTAKA Penelitian Tindakan dalam Bimbingan
Al-Uqshari, Y. 2005. Percaya Diri Pasti. dan Konseling. Jakarta: PT Index.
Jakarta : Gema Insani. Prayitno dan E. Amti. 2008. Dasar-dasar
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Bimbingan dan Konseling.Jakarta: PT
Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Rineka Cipta. Rahardjo, S. dan Gudnanto. 2011. Pemahaman
De Angelis, B. 2005. Confidence-Percaya Diri Individu Teknik Non Test. Kudus:
Sumber Sukses dan Kemandirian. Nora Media Enterprise.
Terjemahan Baty Subakti. Jakarta: PT Sukiman. 2011. Penelitian Tindakan Kelas
Gramedia Pustaka Utama. Untuk Guru bimbingan dan
Grafika, R.S. 2011. UU Sistem Pendidikan konseling(Bimbingan dan Konseling).
Nasiaonal (UU RI No.20 Tahun 2003). Yogyakarta: Paramita Publishing.
Jakarta: Redaksi Sinar Grafika.
Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 189