Anda di halaman 1dari 2

 Thymosin alpha 1 adalah suatu imunomodulator yang dapat digunakan

pada terapi hepatitis B kronik sebagai monoterapi atau terapi kombinasi


dengan interferon.
 Diuretik tertentu, seperti Spironolactone dan furosemid dapat membantu
mengatasi edema yang menyertai sirosis hati, dengan atau tanpa asites. Obat
ini tidak boleh diberikan pada pasien dengan gangguan keseimbangan
elektrolit atau gangguan ginjal berat karena menyebabkan ekskresi elektrolit
 Kolagogum, kolelitolitik dan hepatic protector, golongan ini digunakan
untuk melindungi hati dari kerusakan yang lebih berat akibat hepatitis dan
kondisi lain. Misalnya: kalsium pantotenate, L-ornitine-L-aspartate, lactose,
metadoxine, phosphatidyl choline, silymarin dan ursodeoxycholic acid
 Multivitamin dengan mineral, golongan ini digunakan sebagai terapi,
Sebagai terapi penunjang pada pasien hepatitis dan penyakit hati lainnya.
Vitamin terdiri dari vitamin larut lemak (A, D, E, K) dan vitamin larut air (C
dan B).
 Terapi dengan Vaksinasi, Interferon mempunyai sistem imun alamiah
tubuh dan bertugas untuk melawan virus. Obat ini bermanfaat dalam
menangani hepatitis B, C dan D. Imunoglobulin hepatitis B dapat membantu
mencegah berulangnya hepatitis B setelah transplantasi hati.
 Terapi dengan Transplantasi Hati, dewasa ini merupakan terapi yang
diterima untuk kegagalan hati fulminan yang tak dapat pulih dan untuk
komplikasi-komplikasi penyakit hati kronis tahap akhir. Penentuan saat
transplantasi hati sangat kompleks. Para pasien dengan kegagalan hati
fulminan dipertimbangkan untuk transplantasi bila terdapat tanda-tanda
ensefalopati lanjut, koagulapati mencolok (waktu prothrombin 20 menit) atau
hipoglikemia. Pada pasien dengan penyakit hati kronis dipertimbangkan
untuk transplantasi bila terdapat komplikasi-komplikasi yang meliputi asites
refrakter, peritonitis bakterial spontan, ensefalopati, perdarahan varises atau
gangguan parah pada fungsi sintesis dengan koagulopati atau
hipoalbuminemia.
PRINSIP PENGGUNAAN OBAT PADA PENDERITA GANGGUAN
HATI YANG BERAT:
 Usahakan memilih obat yang eliminasinya melalui ekskresi ginjal.
 Hindari penggunaan obat depresan SSP, diuretik, obat yang menyebabkan
konstipasi, antikoagulan oral, kontrasepsi oral, dan obat hepatotoksik.
 Lakukan penyesuaian dosis
Obat-obat berikut ini memerlukan perhatian khusus pada penderita gangguan
hati:
1. Sedatif (benzodiazepin, opioid) : dapat menimbulkan koma.
2. Diuretik : ensefalopati
3. Warfarin, AINS, aspirin : penurunan atau gangguan produksi faktor
pembekuan darah dapat menimbulkan risiko perdarahan
4. INH dan rifampisin : mempengaruhi enzim hati
5. Parasetamol, halotan, isoniazid : terkait dosis
 
BEBERAPA PILIHAN DALAM PENATALAKSANAAN DOSIS OBAT
PADA PASIEN KERUSAKAN FUNGSI HATI
 mengurangi dosis obat tetapi interval dosis normal,
 menggunakan dosis normal tetapi memperpanjang  interval obat,
 dan memodifikasi dosis serta interval pemberian obat
PERTIMBANGAN DOSIS PADA PENYAKIT HATI
Dosis dan interval pemberian obat yang akan diberikan pada pasien dengan
gangguan hati harus mempertimbangkan  hal-hal berikut:
1. Sifat dan Keparahan Penyakit
Jenis dan keparahan penyakit hati mempengaruhi farmakokinetiak obat dalam
porsi yang tidak sama besar
1. Eliminasi Obat
Secara umum obat dimetabolisme dalam tubuh dalam dua bentuk:
 Fraksi obat yang dieliminasikan dalam bentuk asalnya, fe
 Fraksi obat yang dimetabolisme, 1-fe
Fraksi ini dapat ditentukan dari klirens hepatik (ClH) dan klirens tubuh total
(Cl). Fraksi ini memungkinkan untuk mengetahui klirens total saat fungsi hati
berkurang. Obat dengan fe kecil, sangat dipengaruhi oleh fungsi hati
1. Rute Adminitrasi Obat
Jika obat mengalami first fast effect sebagian obat akan hilang karena
metabolism presistemik dan bioavaibilitasnya akan meningkat. Pengurangan
secara terus-menerus terjadi pada kliren hepatic dan pada efek first fast hasilnya
kan meningkatkan konsentrasi stdy state untk obat yg diguanakan secara oral.
1. Ikatan Protein
Hati mempoduksi albumin dan alfa 1 asam glikoprotein adalh dua senyawa
protein yang menikat obat2  asam dan basa terutama dalam darah. Pasien
dengan sirosis produksi protein ini berkurang sehingga obat bebas meningkat
dlm darah karena kurangnya ikatan protein

Anda mungkin juga menyukai

  • DM 2
    DM 2
    Dokumen7 halaman
    DM 2
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Ab 3
    Ab 3
    Dokumen3 halaman
    Ab 3
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Pud 6
    Pud 6
    Dokumen2 halaman
    Pud 6
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Ab 2
    Ab 2
    Dokumen4 halaman
    Ab 2
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • DM 1
    DM 1
    Dokumen7 halaman
    DM 1
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • DM 5
    DM 5
    Dokumen32 halaman
    DM 5
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Ab 1
    Ab 1
    Dokumen5 halaman
    Ab 1
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Pud 8
    Pud 8
    Dokumen2 halaman
    Pud 8
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Pud 02
    Pud 02
    Dokumen3 halaman
    Pud 02
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Pud 01
    Pud 01
    Dokumen2 halaman
    Pud 01
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Pud 7
    Pud 7
    Dokumen2 halaman
    Pud 7
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Pud 04
    Pud 04
    Dokumen2 halaman
    Pud 04
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Pud 03
    Pud 03
    Dokumen3 halaman
    Pud 03
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Manifestasi Klinis Endometriosis
    Manifestasi Klinis Endometriosis
    Dokumen2 halaman
    Manifestasi Klinis Endometriosis
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Up 1
    Up 1
    Dokumen2 halaman
    Up 1
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Pud 05
    Pud 05
    Dokumen2 halaman
    Pud 05
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Etiologi Dan PAtofisiologi Endometriosis
    Etiologi Dan PAtofisiologi Endometriosis
    Dokumen2 halaman
    Etiologi Dan PAtofisiologi Endometriosis
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Pengantar Endometriosis
    Pengantar Endometriosis
    Dokumen1 halaman
    Pengantar Endometriosis
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Up 5
    Up 5
    Dokumen2 halaman
    Up 5
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Konsep Endometriosis
    Konsep Endometriosis
    Dokumen1 halaman
    Konsep Endometriosis
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Konsep Utama: Endometriosis
    Konsep Utama: Endometriosis
    Dokumen21 halaman
    Konsep Utama: Endometriosis
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Up 2
    Up 2
    Dokumen3 halaman
    Up 2
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • ANEMIA
    ANEMIA
    Dokumen36 halaman
    ANEMIA
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Up 4
    Up 4
    Dokumen2 halaman
    Up 4
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Presentation 4
    Presentation 4
    Dokumen6 halaman
    Presentation 4
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Presentation 2
    Presentation 2
    Dokumen6 halaman
    Presentation 2
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Presentation 3
    Presentation 3
    Dokumen6 halaman
    Presentation 3
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Presentation 5
    Presentation 5
    Dokumen6 halaman
    Presentation 5
    babekayyasa
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen6 halaman
    Presentation 1
    babekayyasa
    Belum ada peringkat