Anda di halaman 1dari 7

Nilai

ketaatan/kesetiaan
terhadap tugas dan
tanggung jawab

Kelompok 4
PENGERTIAN
(Nilai ketaan/kesetiaan merupakan):sikap
atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi
dirasakan sebagai beban, sebaliknya akan
menjadi beban bila ia tidak berbuat sesuatu
yang telah ditetapkan. Oleh karena itu
ketaatan/kesetiaan akan membuat individu
mengetahui tentang sesuatu yang harus
dilakukan, yang wajib dilakukan dan yang
tidak patut dilakukan.
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala
perintah-Ku. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak
menuruti firman-Ku; (Yohanes 14:15, 24a). Kesetiaan dan
ketaatan adalah tanda lahiriah yang kelihatan bahwa kita
mengasihi Allah. Semua tugas dan tanggung jawab yang
berasal dari Allah untuk kita maupun tugas dan tanggung
jawab dari sesama kita adalah satu hal yang harus kita taati
dan setia dalam melakukannya.karena jika kita setia dan
taat pada perkara yang kecil maka akan dib erikannya juga
kita perkara yang besar sehingga kita dapat dikasihi oleh
Allah dan sesama kita.

DASAR ALKITABIAH
CERITA PENTINGNYA NILAI TERSEBUT DALAM
KEHIDUPAN NYATA
Ayub adalah salah satu tokoh terkenal dalam perjanjian lama. Ayub dikisahkan sangat taat dan setia kepada Allah
maka dari itu Ayub dikenal sebagai orang yang sungguh-sunggu beriman kepada Allah.
Sikap Ayub yang setia dan selalu menerima kehendak Allah dalam hidupnya adalah dimana pada saat ia menerima malapetaka
dari sang Iblis yang ingin mengyoyangkan imannya kepada Allah, namun sikap dan kepribadiannya tidak dapat diganggu dan
tidak dapat dipengaruhi oleh Iblis sebab Ayub tetap selalu pada pihak Allah sehingga Allah sangat senang kepada Ayub dan
memberkatinya diakhir penderitaan yang dialaminya

Dalam kehidupan kita manusia sering kali kita lalai akan tugas dan tanggung jawab kita sebagai umat Allah. Ayub
memberikan contoh yang baik bagi kita dalam kisahnya dia selalu menantikan kehendak Allah dalam dihidupnya dan selalu
percaya kepada Allah yang telah memberikan hidup bagi kita. kesabaran dan ketekunan Ayub dalam menjalani penderitaan
yang dialaminya memang sangatlah susah. Tetapi Allah tidak membiarkan beban atau penderitaan kita melewati batas
kemampuan yang dimiliki. Begitupun dengan penderitaan yang dialami oleh Ayub, dalam dukanya ia tetap setia kepada Allah
meskipun ia kehilangan anak-anaknya.

Maka dari itu dalam kehidupan nyata kita sehari-hari bahakan kita harus setia dan taat akan setiap tugas dan
tanggung jawab kita agar masa depan kita diberkati dan bukan hanya perkara kecil yang diberikan kepada kita melainkan
perkara-perkara yang besar akan diberikannya kepada kita.
Faktor penghambat dalam
mengaplikasikan nilai kesetiaan
•. Faktor kebanggaan diri, kita mungkin sering bangga
dan angkuh dengan diri kita kepada orang lain, sampai-
sampai mungkin diantara kita sering menyebut diri kita
layak di hadapan Allah. Hal ini mungkin terlihat baik
bagi diri kita tetapi Allah tidak menghendaki orang
yang angkuh hatinya.
•Faktor kemampuan yang mungkin belum maksimal
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab
• Faktor sarana prasarana yg belum memadai dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab
•Faktor anggaran yang belum terpenuhi dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab
•Faktor inisiatif sendiri yang masih kurang dalam
menerima tugas dan tanggung jawab.
Bagaimana pengambilan kepetusan etis
1. Menentukan fakta-fakta
2. Mengidentifikasi para pemegang kepentingan dan mempertimbangkan
situasi-situasi dari sudut pandang mereka
3. Mempertimbangkan alternatif-alternatif yang tersedia juga disebut dengan
“imajinasi moral”
4. Mempertimbangkan bagaimana sebuah keputusan dapat memengaruhi para
pemegang kepentingan, membandingkan dan mempertimbangkan alternatif-
alternatif berdasarkan:
è Konsekuensi-konsekuensi
è Kewajiban-kewajiban, hak-hak, prinsip-prinsip
è Dampak bagi integritas dan karakter pribadi
5. Membuat sebuah keputusan
6. Memantau hasil

Anda mungkin juga menyukai