OLEH :
RIZQI FIRDAUS
NPM.
A. Definisi
Aktivitas artinya kegiatan atau keaktifan, jadi segala sesuatu yang dilakukan
atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan
suatu aktivitas (Haswita, 2017).
Aktivitas adalah gerakan tubuh yang dihasilkan otot rangka yang memerlukan
suatu pengeluaran energi. Kurangnya aktivitas akan menjadi salah satu faktor
dalam suatu penyakit kronis yang bisa menyebabkan kematian (WHO, 2008
dalam Haswita, 2017).
Skala Aktivitas
Skala Aktivitas
1 Mandiri
2 Memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain
3 Memerlukan bantuan/pengawasan/bimbingan sederhana
4 Memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain dan alat bantu
5 Tergantung secara total
Faktor- Faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi system (Mubarak,
2008).
C. Asuhan Keperawatan
1. Anamnesis
Pengkajian terdiri dari Nama, Umur, Jenis Kelamin, Pekerjaan, Alamat,
Agama, Suku.
2. Riwayat Keperawatan
a) Aspek Biologis : Hal yang perlu dikaji diantaranya adalah riwayat
adanya gangguan pada sistem muskuloskeletal, ketergantungan
terhadap orang lain dalam melakukan aktivitas, jenis latihan atau
olahraga yang sering dilakukan klien dan lain-lain.
b) Aspek psikologis : yang perlu dikaji di antaranya adalah bagaimana
respons psikologis klien terhadap masalah gangguan aktivitas yang
dialaminya, mekanisme koping yang digunakan klien dalam
menghadapi gangguan aktivitas dan lain-lain.
c) Aspek sosial kultural : Pengkajian pada aspek sosial kultural ini
dilakukan untuk mengidentifikasi dampak yang terjadi akibat
gangguan aktifitas yang dialami klien terhadap kehidupan sosialnya,
misalnya bagaimana pengaruhnya terhadap pekerjaan, peran diri baik
dirumah, kantor maupun sosial dan lain-lain.
d) Aspek spiritual : Hal yang perlu dikaji pada aspek ini adalah
bagaimana keyakinan dan nilai yang dianut klien dengan kondisi
kesehatan yang dialaminya sekarang, seperti apakah klien menunjukan
keputusasaannya. Bagaimana pelaksanaan ibadah klien dengan
keterbatasan kemampuan fisiknya dan lain-lain.
3. Pemeriksaan Fisik
Meliputi rentang gerak, kekuatan otot, sikap tubuh, dan dampak
imobilisasi terhadap sistem tubuh.
4. Pemeriksaan Penunjang
a) Sinar X, CT Scan, MRI.
b) Pemeriksaan LAB (HB, Alkali Fospat, Kretinin, SGOT)
D. Diagnosa Keperawatan
1. Diagnosa 1 : Intoleransi Aktivitas
a) Definisi :
Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan
atau menyelesaikan akivias kehidupan sehari-hari yang harus atau
yang ingin dilakukan.
b) Batasan Karakteristik :
1) Respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas
2) Respon frekuensi jantung abnormal terhadap akivitas
3) Perubahan EKG yang mencerminkan aritmia
4) Perubahan EKG yang mencerminkan iskemia
5) Ketidaknyamanan setelah beraktivitas
6) Dipsnea setelah beraktivitas
7) Menyatakan merasa letih
8) Menyatakan merasa lemah
c) Faktor yang berhubungan dengan :
1) Tirah baring atau imobilisasi
2) Kelemahan umum
3) Ketidakseimbangan antara suplei dan kebutuhan oksigen
4) Imobilitas
5) Gaya hidup monoton
2. Diagnosa 2 : Keletihan
a) Defenisi :
Rasa letih luar biasa dan penurunan kapasitas kerja fisik dan jiwa
pada tingkat yang biasanya secara terus-menerus.
b) Batasan Karakteristik :
1) Gangguan konsentrasi
2) Penurunan performa
3) Kurang minat terhadap sekitar
4) Mengantuk
5) Kurang energy
6) Lesu
7) Mengatakan perasaan lelah
c) Faktor yang berhubungan dengan :
1) Ansietas, depresi
2) Mengatakan gaya hidup membosankan
3) Strees
4) Peningkatan kelemahan fisik
5) Malnutrisi, kondisi buruk
NOC NIC
1. Berpartisipasi dalam 1. Monitor keterbatasan aktivitas,
aktivitas fisik tanpa disertai kelemahan saat aktivitas. Bantu klien
peningkatan tekanan dara, untuk mengidentifikasi aktivitas yang
nadi, dan RR mampu diakukan
2. Mampu melakukan aktivitas 2. Bantu pasien dalam melakuakn
sehari-hari aktivitas sendiri
3. Mampu berpindah dengan 3. Catat tanda vital sebelum dan sesudah
atau tanpa alat bantu aktivitas
4. Monitor pasien akan adanya kelelahan
fisik dan emosi secara berlebihan
5. Koloborasi denagn dokter dan
fisioterapi dalam latihan aktivitas
6. Istirahat yang adekuat setelah latihan
aktivitas
7. Berikan diet yang adekuat dengan
kolaborasi ahli diet
8. Berikan pendidikan tentang
penggunaan alat bantu gerak
2. Diagnosa 2 : Keletihan
NOC NIC
1. Mempertahankan interaksi 1. Obsevasi adanya pembatasan klien
social yang biasanya dalam melakukan aktivitas
2. Mempertahankan 2. Dorong anal untuk mengungkapkan
kemampuan untuk perasaan terhadap keterbatasan
berkonsentrasi 3. Kaji adanya factor yang menyebabkan
kelelahan
4. Monitor nutrisi dan sumber energi
yang adekuat
5. Monitor pasien akan adanya kelelahan
fisik dan emosi secara berlebihan
6. Monitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien
7. Terapi aktivitas
8. Manajemen Energi
9. Manajemen ingkungan
10. Manajemen alam perasaan
NOC NIC
11. Manajemen nutrisi
NOC NIC
1. Melakukan aktivitas kehidupan 1. Terapi latihan fisik (Ambulasi)
sehari-hari secara mandiri 2. Terapi latihan fisik (Mobilisasi sendi)
dengan alat bantu, meminta 3. Terapi latihan fisik (Pengendalian Otot)
bantuan untuk aktivitas 4. Latihan fisik (Keseimbangan)
mobilisasi, jika diperlukan. 5. Monitoring vital sign sebelum/sesudah
latihan dan lihat respon pasien saat
latihan
6. Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan
lain tentang teknik ambulasi
7. Kaji kemampuan pasien dalam
mobilisasi
8. Dampingi dan bantu pasien saat
mobilisasi
9. Berikan alat bantu jika klien
memerlukan.
10. Ajarkan pasien bagaimana merubah
posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan
DAFTAR PUSTAKA
Banjarmasin, 10 Oktober
2019