OLEH :
RIZQI FIRDAUS
NPM. 2114901110086
Kontrol Kontrol
pengurangan panas pengurangan
panas
Hipertermia Hipotermia
Ketidakefektifan
termoregulasi
Noc Hipertermia NIC HIPERTERMIA Hipotermia Noc hipotermia
1) Pantau aktivasi kejan suhu inti tubuh dibawah
Setelah dilakukan asuhan -Suhu 36 – 37 ºC
2) Pantau hidrasi ( turgor kulit, kisaran normal karena
keperawatan selama 8 jam, -Tidak menggigil
kelembapan membrane mukosa kegagalan termoregulasi.
suhu tubuh pasien kembali
3) Pantau tekanan darah, nadi, dan Batasan karakteristik -Tidak pucat
dalam rentang normal
frekuensi pernafasan 1) Hipertensi
4) Kaji ketepatan jenis pakaian yang 2) Hipoglikemia
digunakan 3) Hipoksia
Ketidakefektifan NIC HIPOTERMIA
5) Pantau suhu minimal setiap dua 4) Peningkatan laju
termoregulasi metabolism 1) Terapi hipotermia
jam, sesuai kebutuhan
fluktuasi suhu diantara Faktor yang berhubungan 2) Regulasi suhu
6) Kolaborassi pemberian obat
hipotermia dan hipertermia - Konsumsi alcohol
antipiretik, jika perlu 3) Pemantauan TTV
Batasan karakteristik - Tidak beraktivitas
1) Dasar kuku sianotik - Pemakaian pakaian yang 4) Menghangatkan tubuh
2) Kulit kemerahan tidak adekuat 5) Monitor warna kulit
NOC Ketidakefektifan termoregulasi
3) Hipertensi
kriteria hasil NIC Ketidakefektifan termoregulasi
4) Peningkatan
Untuk hasil dan kriteria evaluasi pasien 1) Regulasi suhu
frekuensi pernapasan
yang spesifik, lihat tujuan/kriteria 2) Pemantauan TTV
5) Menggigil ringan
evaluasi Hipertermia, untuk hipotermia,
dan untuk Risiko ketidakseimbangan 3) Menghangatkan tubuh
Faktor yang
suhu tubuh. 4) Monitor warna kulit
berhubungan
-Dehidrasi 5) Pantau aktivasi kejang
-Inaktivitas
Daftar pustaka
-Peningkatan kebutuhan
Walkinson, Judith M. (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan: diagnosis NANDA,
oksigen
intervensi NIC, kriteria hasil NOC. Ed.9. Jakarta:EGC
Herdman, T Heatjer. (2018). NANDA-I diagnosis kperawatan: definisi dan klasifikasi
2018-2020 ed 11- Jakarta: EGC
Potter & Perry. (2006. Fundamental Keperawatan, volume 1. Jakarta : EGC