Anda di halaman 1dari 24

Asuhan Keperawatan Pada Ny.

S dengan Post Operasi Apendicitis


Di Ruangan Rinra 1 Di Rumah Sakit Haji Makassar

Disusun dalam rangka tugas


Stage Keperawatan Medikal Bedah I

Disusun Oleh:
YURISKA DJAMAL
14420202127

(4111

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
Tgl. Masuk : 22/04/2021
Tgl. Pengkajian : 26/04/2021
Diagnosa Medis : Appendicitis
A. Pengkajian Keperawatan
1. Data Umum
a. Identitas klien
Nama : Ny. S
Umur : 25 Tahun
Tanggal lahir : 12/12/1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SLTA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Tanakaraeng, Gowa
Tanggal masuk RS : 22/04/2021
Di ruangan : Rinra 1 (Kamar 1)
No. RM : 282274
b. Penanggungjawab/Pengantar
Nama : Tn. H
Alamat : Jl. Tanakaraeng, Gowa
Hubungan dengan pasien : Suami

2. Riwayat Kesehatan Saat Ini


a. Keluhan Utama : Nyeri bagian perut bawah
b. Keluhan MRS :
Pasien mengatakan sakit perut kanan bawah yang dirasakan selama ± 1
minggu
c. Data Medik
1) Dikirim oleh : Keluarga
2) Diagnosa medik
Saat masuk : Appendicitis
Saat pengkajian : Post Operasi Appendicitis
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah dialami : Pasien mengatakan tidak ada
b. Riwayat alergi : Pasien mengatakan tidak ada alergi
c. Riwayat merokok : Pasien tidak pernah merokok
d. Riwayat minuman alkohol : Pasien tidak pernah minum alkohol

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


GI X X x

G II 58 52

25 19
G III 13

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
......... : Tinggal serumah dengan klien
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
Generasi I : Kakek dari ayah telah meninggal, nenek dari ayah masih
hidup, kakek dan nenek dari ibu pasien telah meninggal
dunia
Generasi II : Kedua orang tua pasien masih hidup dan tidak memiliki
penyakit yang sama dengan pasien
Generasi III : pasien anak pertama, memiliki 2 adik kandung laki-laki
anak kedua dan adik perempuan anak terakhir

5. Riwayat Psiko-sosial Dan Spiritual


a. Pola koping: pasien mengatakan bisa menerima keadaan penyakitnya
dan menyerahkanya kepada Allah swt
b. Harapan: pasien ingin cepat sembuh dan dapat beraktivitas seperti
biasanya
c. Konsep diri: pasien dapat menerima penyakitnya
d. Adaptasi: pasien mampu beradaptasi dengan baik di lingkugan rumah
sakit
e. Aktiftas sosial: selama perawatan pasien tidak dapat melakukan aktivitas
sosial
f. Hubungan dengan keluarga: pasien memiliki hubungan baik dengan
anggota keluarganya
g. Bahasa yang digunakan: pasien menggunakan bahasa Indonesia

6. Kebutuhan Dasar/Pola Kebiasaan Sehari-hari

a. Makan
Sebelum MRS : 3x dalam sehari, sedikit tapi sering, tidak ada
pantangan makanan
Setelah MRS : 3x dalam sehari dari diet lunak, sedikit tapi sering,
nafsu makan baik
b. Minum
Sebelum MRS : 6-8 gelas air putih dalam hari (± 1000 cc/hari)
Setelah MRS : Air putih ½ aqua botol yang besar atau sekitar ±
800-1000 cc/hari
c. Tidur
Sebelum MRS : Lama tidur 7-8 jam/hari, pola tidur tidak terganggu
Setelah MRS : Lama tidur 7-8 jam/hari, pola tidur tidak terganggu
d. Eliminasi BAB
Sebelum MRS : Pola BAB teratur 1-2×/hari, konsistensi lunak,
warna kuning
Setelah MRS : Pola BAB teratur 1×/hari, konsistensi lunak, warna
kuning
e. Eliminasi BAK
Sebelum MRS : Pola BAK 3 - 4 x/hari, warna kuning
Setelah MRS : Pola BAK 3x/hari, warna kuning
f. Aktivitas dan latihan
Sebelum MRS : Aktivitas dilakukan mandiri
Setelah MRS : Pasien tirah baring
g. Personal hygiene
Sebelum MRS : Personal hygiene teratur 2x/hari
Setelah MRS : Personal hygiene teratur 2x/hari

7. Pemeriksaan Fisik
Pada tanggal: 26/04/2021
Ruangan Rinra 1: Kamar 2
a. Keadaan Umum: Lemah
Kesadaran : Composmentis E4 V5 M6
Tinggi badan : 155 cm
Berat badan : 55 kg
Vital sign : Tekanan 127/73 mmHg
Frekuensi nadi 96x/menit
Frekuensi napas 22x/menit
Suhu 36,8°C
Provocative : Nyeri perut
Quality : Seperti tumpul
Region : Perut
Severity : Skala 3 (Skala ringan)
Timing : ± 5 menit
b. Head to toe
1) Kepala
Inspeksi:
a) Warna rambut hitam merata dan lurus
b) Tidak nampak adanya benjolan
c) Kulit kepala bersih
Palpasi:
a) Tidak ada nyeri tekan
b) Tidak teraba adanya benjolan
2) Wajah
Inspeksi:
a) Wajah simetris kiri dan kanan
b) Ekspresi wajah nampak meringis
c) Warna kulit kuning langsat
3) Mata
Inspeksi
a) Tampak simetris kiri dan kanan
b) Gerakan bola mata dapat bergerak kesegala arah
c) Penglihatan baik
4) Hidung
Inspeksi:
a) Lubang hidung simetris kiri dan kanan
b) Tidak tampak adanya sekret
c) Tidak tampak adanya tanda-tanda radang
Palpasi:
a) Tidak ada nyeri tekan pada sinus
5) Telinga
Inspeksi:
a) Bentuk telinga simetris kiri dan kanan
b) Tidak tampak adanya cairan
c) Tidak tampak adanya peradangan
d) Tidak menggunakan alat bantu pendengaran
Palpasi:
a) Tidak ada nyeri tekan
6) Leher
Inspeksi:
a) Tidak tampak pembesaran kelenjar thyroid/ kelenjar lymfe
b) Warna kulit sama dengan sekitarnya
c) Tekanan vena jugularis tidak meningkat
Palpasi:
a) Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar thyroid
b) Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar lymfe
c) Tidak ada nyeri tekan
7) Dada dan paru
Inspeksi:
a) Bentuk dada simetris kiri dan kanan
b) Warna kulit sama dengan sekitarnya
c) Tidak nampak adanya benjolan/tumor
d) Frekwensi nafas 22x/menit
e) Irama pernafasan ikut gerak nafas
Palpasi:
a) Tidak teraba adanya benjolan
b) Tidak ada nyeri tekan
8) Jantung
Inspeksi:
a) Ictus cordis tampak di sekitar ICS 5
9) Abdomen
Inspeksi:
a) Bentuk simetris kiri dan kanan
b) Warna kulit sama dengan sekitarnya
c) Tampak terpasang Water Seal Drainage
10) Genetalia
Tidak dilakukan pengkajian karena tidak ada keluhan
11) Ekstrimitas
Inspeksi:
a) Tidak nampak adanya edema
b) Tidak nampak adanya atrofi/hypertrofi
c) Warna kulit sama dengan sekitarnya
Palpasi:
a) Tidak ada nyeri tekan
b) Tidak teraba adanya massa
c) Kekuatan otot 4(ROM)
d) Tidak ada clubbing finger
e) Kuku tidak pucat/cyanosis

8. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksan Hasil Nilai normal Satuan Keterangan
Kimia Darah
Glukosa sewaktu 115 <140 mg/dl
Hemostasis
PT 11,9 10,8 - 14,4 Detik
INR 1,08 0,88 - 1,2 Detik
APTT 27,4 24,0 - 36,0 Detik

Hasil Pasien Nilai Rujukan


WBC 28.77 + [10^3/uL] WBC (4.00 - 10.00)
NEUT# 26.26 * [10^3/uL] NEUT# (2.00 - 7.50)
LYMPH# 1.41 * [10^3/uL] LYMPH# (1.00 - 4.00)
MONO# 1.03 * [10^3/uL] MONO# (0.20 - 1.00)
EO# 0.04 * [10^3/uL] EO# (0.00 - 0.50)
BASO# 0.03 [10^3/uL] BASO# (0.00 - 0.20)
IG# 3.66 * [10^3/uL] IG# (0.00 - 7.00)
NEUT% 91.3 * [%] NEUT% (50.0 - 7.00)
LYMPH% 4.9 [%] LYMPH% (25.0 - 70.0)
MONO% 3.6 [%] MONO% (2.0 - 8.0)
EO% 0.1 [%] EO% (2.0 - 4.0)
BASO% 0.1 [%] BASO% (0.0 - 1.0)
IG% 12.7 [%] IG% (0.0 - 72.0)
RBC 5.48 + [10^6/uL] RBC (4.00 - 5.00)
HGB 16.0 * [g/dL] HGB (12.0 - 16.0)
HCT 43.1 [%] HCT (36.0 - 48.0)
MCV 78.6 - [fL] MCV (84.0 - 96.0)
MCH 29.2 * [pg] MCH (28.0 - 34.0)
MCHC 37.1 * [g/dL] MCHC (32.0 - 36.0)
RDW-SD 35.9 - [fL] RDW-SD (39.0 - 52.0)
RDW-CV 12.4 [%] RDW-CV (11.0 - 14.5)
PLT 281 [10^3/uL] PLT (150 - 450)
PDW 11.9 [fL] PDW (11.0 - 18.0)
MPV 10.8 + [fL] MPV (7.4 - 10.4)
P-LCR 30.6 [%] P-LCR (13.0 - 43.0)
PCT 0.30 [%] PCT (0.15 - 0.50)

9. Hasil Pemeriksaan Ultrasonografi


 Hepar, Pankreas, Lien, Ginjal dan VU: Normal
 GB: Beberapa batu di dalamnya
 Tampak abses appendiks
Kesan:
 Appendicitys Infiltrate/abses appendik
 Chlolelith multiple

10. Perawatan dan Pengobatan


a. Perawatan
1) Bedrest
2) Perawatan luka WSD
3) Perawatan luka post operasi appendicitis
b. Pengobatan
1) IVFD Ringer Laktat
2) Ceftriaxone
3) Metronidazole
4) Ranitinide
5) Ketorolac
6) Ciprofloxacin
7) Omeprazole
8) Neurosanbe
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif Data Objektif
Pasien mengeluh nyeri perut bagian bawah Keadaan umum lemah
Pasien mengatakan terdapat luka post operasi Kesadaran composmentis 15
Pasien mengatakan merasa lemah Tampak lemah
Tampak luka post operasi di perut
Tampak meringis kesakitan jika perut
ditekan
PQRST:
Provocative: Nyeri perut saat bergerak
Quality: Seperti tumpul
Region : Perut
Severity: Skala 3 (Skala ringan)
Timing: ± 5 menit, dirasakan hilang timbul
Vital sign:
Tekanan 127/73 mmHg
Frekuensi nadi 96x/menit
Frekuensi napas 22x/menit
Suhu 36,8°C

ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
1 Subjektif: (D.0077) Nyeri akut
Pasien mengeluh nyeri perut bagian bawah Agen cidera fisik
Objektif: (Prosedur operasi)
Keadaan umum lemah
Kesadaran composmentis 15
Tampak meringis kesakitan jika perut
ditekan
PQRST:
Provocative: Nyeri perut saat bergerak
Quality: Seperti tumpul
Region: Perut
Severity: Skala 3 (Skala ringan)
Timing: ± 5 menit, dirasakan hilang timbul
2 Data Subjektif: (D.0142) Resiko infeksi
Pasien mengatakan terdapat luka post Efek prosedur
operasi infasif
Data Objektif:
Tampak luka post operasi di perut
Vital sign:
Tekanan 127/73 mmHg
Frekuensi nadi 96x/menit
Frekuensi napas 22x/menit
Suhu 36,8°C
3 Data Subjektif: Intoleransi aktivitas
Pasien mengatakan merasa lemah (D.0056)
Data Objektif:
Pasien tampak lemah
Pasien tirah baring
Vital sign:
Tekanan 127/73 mmHg
Frekuensi nadi 96x/menit
Frekuensi napas 22x/menit
Suhu 36,8°C

B. Dignosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (Prosedur operasi) (D.0077)
2. Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur infasif (D.0142)
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (INTERVENSI)

TUJUAN DAN
Tanggal DIAGNOSIS KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN
KRITERIA HASIL
26/04/2021 Diagnosa I: Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (I.08238)
09.00 Nyeri akut berhubungan dengan agen keperawatan tingkat nyeri Observasi:
pencedera fisik (Prosedur operasi) menurun dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
(D.0077) 1. Keluhan nyeri menurun frekuensi, kulaitas nyeri, intensitas nyeri, skala
Subjektif : 2. Meringis menurun nyeri
Pasien mengeluh nyeri perut bagian 3. Tanda-tanda vital normal 2. Identifikasi respon nyeri non verbal
bawah 3. Identivikasi faktor yang memperberat dan
Objektif : memperingan nyeri
Keadaan umum: lemah, kesadaran Terapeutik:
composmentis 4. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
Tampak meringis kesakitan jika perut nyeri
ditekan Edukasi:
PQRST: 5. Ajarkan teknik non farmakologis untuk
Provocative: Nyeri perut saat bergerak mengurangi rasa nyeri
Quality: Seperti tumpul Kolaborasi:
Region: Perut 6. Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi
Severity: Skala 3 (Skala ringan)
Timing: ± 5 menit, dirasakan hilang
26/04/2021 Diagnosa Keperawatan II: Setelah dilakukan tindakan Pencegahan infeksi (I.14539)
10.15 Resiko infeksi berhubungan dengan keperawatan tingkat infeksi Observasi:
efek prosedur infasif (D.0142) dengan kriteria hasil : 1. Monitor tanda-tanda vital
Subjektif: 1. Terjaga kebersihan diri 2. Monitor tanda dan gejala infeksi
Pasien mengatakan merasa lemah 2. Tanda-tanda vital normal 3. Batasi jumlah pengunjung
Objektif: 3. Tidak ada tanda demam, 4. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
Tampak luka post operasi Appendicitis kemerahan, bengkak dan nyeri dengan pasien dan lingkungan pasien
Vital sign: 5. Pertahankan teknik aseptic pada pasie
Tekanan 127/73 mmHg Edukasi:
Frekuensi nadi 96x/menit 6. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Frekuensi napas 22x/menit 7. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar.
Suhu 36,8°C 8. Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN (IMPLEMENTASI)
Nama : Ny. S
Umur : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosis Keperawatan I : Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (Prosedur operasi)
Hari/Tanggal : 26/04/2021
No. Rekam Medik (RM) : 282274
Diagnosa Medis : Post Operasi Appendicytis
PUKUL IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI (SOAP/SOAPIER)

26/4/2021 S:
09.00 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah
kulaitas nyeri, intensitas nyeri, skala nyeri O:
Hasil: Provocative: Nyeri perut saat bergerak Pasien tampak lemah kesadaran composmentis dengan
Quality: Seperti tumpul nilai 15, tampak meringis kesakitan jika perut ditekan
Region: Perut A: Nyeri akut
Severity: Skala 3 (Skala ringan) P: Lanjutkan intervensi:
Timing: ± 5 menit, dirasakan hilang timbul 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
09.15 Mengidentifikasi respon nyeri non verbal kulaitas nyeri, intensitas nyeri, skala nyeri
Hasil: pasien tampak meringis kesakitan 2. Identifikasi respon nyeri non verbal
09.30 Mengidentivikasi faktor yang memperberat dan 3. Identivikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri memperingan nyeri
Hasil: pasien mengatakan nyeri saat bergerak dan yang 4. Berikan teknik non farmakologis untuk
meringankan nyeri saat berbaring mengurangi rasa nyeri
10.00 Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi 5. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
rasa nyeri 6. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri.
Hasil: 7. Ajarkan teknik non farmakologis untuk
Pasien melakukan teknik relaksasi nafas dalam sebanyak 3 mengurangi rasa nyeri
kali, inspirasi dalam 3 detik, dihembuskan nafas perlahan- 8. Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi
lahan melalui mulut, setelah selesai pasien mengatakan
perasaan yang rileks dan keadaan yang lebih baik sebelum
relaksasi nafas dalam
10.20 Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Hasil: pasien mengatakan lingkungan dalam keadaan aman
dan nyaman
12.20 Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi:
Terpasang Ringer Laktat fluid 20tpm
Ranitidine 1 ampul /12jam /IV
Ketorolac 1 ampul /12jam /IV
Omeprazole 40 gram /24jam /IV
Neurosanbe 1 ampul /24jam /IV
27/4/2021 S:
09.00 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah
kulaitas nyeri, intensitas nyeri, skala nyeri O:
Hasil: Provocative: Nyeri perut saat bergerak Pasien tampak lemah kesadaran composmentis dengan
Quality: Seperti tumpul nilai 15, tampak meringis kesakitan
Region: Perut A: Nyeri akut
Severity: Skala 3 (Skala ringan) P: Lanjutkan intervensi:
Timing: ± 5 menit, dirasakan hilang timbul 4. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
09.15 Mengidentifikasi respon nyeri non verbal kulaitas nyeri, intensitas nyeri, skala nyeri
Hasil: pasien tampak meringis kesakitan 5. Identifikasi respon nyeri non verbal
09.30 Mengidentivikasi faktor yang memperberat dan 6. Identivikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri memperingan nyeri
Hasil: pasien mengatakan nyeri saat bergerak dan yang 9. Berikan teknik non farmakologis untuk
meringankan nyeri saat berbaring mengurangi rasa nyeri
10.00 Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi 10. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
rasa nyeri 11. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri.
Hasil: 12. Ajarkan teknik non farmakologis untuk
Pasien melakukan teknik relaksasi nafas dalam sebanyak 3 mengurangi rasa nyeri
kali, inspirasi dalam 3 detik, dihembuskan nafas perlahan- 13. Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi
lahan melalui mulut, setelah selesai pasien mengatakan
perasaan yang rileks dan keadaan yang lebih baik sebelum
relaksasi nafas dalam
10.20 Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Hasil: pasien mengatakan lingkungan dalam keadaan aman
dan nyaman
12.20 Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi:
Terpasang Ringer Laktat fluid 20tpm
Ranitidine 1 ampul /12jam /IV
Ketorolac 1 ampul /12jam /IV
Omeprazole 40 gram /24jam /IV
Neurosanbe 1 ampul /24jam /IV
28/4/2021 S:
09.00 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Pasien mengatakan nyeri perut berkurang
kulaitas nyeri, intensitas nyeri, skala nyeri O:
Hasil: Provocative: Nyeri perut Pasien tampak membaik, pasien tidak tampak meringis
Quality: Seperti tumpul A: Nyeri akut
Region: Perut P: Lanjutkan intervensi:
Severity: Skala 1 (Skala ringan) 7. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
Timing: ± 5 menit, dirasakan hilang timbul kulaitas nyeri, intensitas nyeri, skala nyeri
09.15 Mengidentifikasi respon nyeri non verbal 8. Identifikasi respon nyeri non verbal
Hasil: pasien tampak meringis kesakitan 9. Identivikasi faktor yang memperberat dan
09.30 Mengidentivikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
memperingan nyeri 14. Berikan teknik non farmakologis untuk
Hasil: pasien mengatakan nyeri saat bergerak dan yang mengurangi rasa nyeri
meringankan nyeri saat berbaring 15. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
10.00 Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi 16. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri.
rasa nyeri 17. Ajarkan teknik non farmakologis untuk
Hasil: mengurangi rasa nyeri
Pasien melakukan teknik relaksasi nafas dalam sebanyak 3 18. Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi
kali, inspirasi dalam 3 detik, dihembuskan nafas perlahan-
lahan melalui mulut, setelah selesai pasien mengatakan
perasaan yang rileks dan keadaan yang lebih baik sebelum
relaksasi nafas dalam
10.20 Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Hasil: pasien mengatakan lingkungan dalam keadaan aman
dan nyaman
12.20 Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi:
Terpasang Ringer Laktat fluid 20tpm
Ranitidine 1 ampul /12jam /IV
Ketorolac 1 ampul /12jam /IV
Omeprazole 40 gram /24jam /IV
Neurosanbe 1 ampul /24jam /IV
Nama : Ny. S
Umur : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosis Keperawatan I : Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur infasif (D.0142)
Hari/Tanggal : 26/04/2021
No. Rekam Medik (RM) : 282274
Diagnosa Medis : Post Operasi Appendicytis
EVALUASI (SOAP/SOAPIER)
PUKUL IMPLEMENTASI PARAF
26/04/2021 S:
09.00 Memonitor tanda-tanda vital Pasien mengatakan merasa lemah
Hasil: Tekanan 127/73 mmHg O:
Frekuensi nadi 96x/menit Pasien tampak terbaring lemah, tampak luka post operasi
Frekuensi napas 22x/menit appendicitis
Suhu 36,8°C Vital sign:
09.13 Memonitor tanda dan gejala infeksi A: Resiko infeksi
Hasil: kulit sekitar luka tidak memerah, luka tampak kering P: Lanjutkan intervensi:
09.35 Membatasi jumlah pengunjung Pencegahan infeksi (I.14539)
Hasil: keluarga pasien masih dalam jumlah lebih dari 5 orang Observasi:
datang mengunjungi pasien 1. Monitor tanda-tanda vital
10.00 Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien 2. Monitor tanda dan gejala infeksi
dan lingkungan pasien 3. Batasi jumlah pengunjung
Hasil: Perawat melakukan cuci tangan 6 langkah 4. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
10.05 Mempertahankan teknik aseptik pada pasien pasien dan lingkungan pasien
Hasil: mengingatkan kepada pasien teknik aseptik dengan 5. Pertahankan teknik aseptic pada pasien
hand aseptik Edukasi:
10.10 Memberikan edukasi : 6. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Menjelaskan tanda dan gejala infeksi 7. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Hasil: Menjelaskan tanda dan gejala infeksi jika terjadi 8. Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi
kemerahan, bengkak dan nyeri
11.00 Mengajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Hasil: pasien menerapkan cara cuci tangan 6 langkah
12.20 Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi
Cefriaxone 1 gram /12jam /IV
Metronidazole 1 botol /8jam /IV
27/4/2021 S:
09.00 Memonitor tanda-tanda vital Pasien mengatakan merasa lemah
Hasil: Tekanan 119/78 mmHg O:
Frekuensi nadi 92x/menit Pasien tampak terbaring lemah, tampak luka post operasi
Frekuensi napas 22x/menit appendicitis
Suhu 36,8°C Vital sign:
09.13 Memonitor tanda dan gejala infeksi A: Resiko infeksi
Hasil: kulit sekitar luka tidak memerah, luka tampak kering P: Lanjutkan intervensi:
09.35 Membatasi jumlah pengunjung Pencegahan infeksi (I.14539)
Hasil: keluarga pasien masih dalam jumlah lebih dari 5 orang Observasi:
datang mengunjungi pasien 9. Monitor tanda-tanda vital
10.00 Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien 10. Monitor tanda dan gejala infeksi
dan lingkungan pasien 11. Batasi jumlah pengunjung
Hasil: Perawat melakukan cuci tangan 6 langkah 12. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
10.05 Mempertahankan teknik aseptik pada pasien pasien dan lingkungan pasien
Hasil: mengingatkan kepada pasien teknik aseptik dengan 13. Pertahankan teknik aseptic pada pasien
hand aseptik Edukasi:
10.10 Memberikan edukasi : 14. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Menjelaskan tanda dan gejala infeksi 15. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Hasil: Menjelaskan tanda dan gejala infeksi jika terjadi 16. Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi
kemerahan, bengkak dan nyeri
11.00 Mengajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Hasil: pasien menerapkan cara cuci tangan 6 langkah
12.20 Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi
Cefriaxone 1 gram /12jam /IV
Metronidazole 1 botol /8jam /IV
28/4/2021 S:
09.00 Memonitor tanda-tanda vital Pasien mengatakan merasa membaik
Hasil: Tekanan 121/80 mmHg O:
Frekuensi nadi 90x/menit Pasien tampak terbaring, tampak luka post operasi
Frekuensi napas 22x/menit appendicitis
Suhu 36,6°C Vital sign:
09.13 Memonitor tanda dan gejala infeksi A: Resiko infeksi
Hasil: kulit sekitar luka tidak memerah, luka tampak kering P: Lanjutkan intervensi:
09.35 Membatasi jumlah pengunjung Pencegahan infeksi (I.14539)
Hasil: keluarga pasien yang berkunjung berkurang Observasi:
Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien 17. Monitor tanda-tanda vital
10.00 dan lingkungan pasien 18. Monitor tanda dan gejala infeksi
Hasil: Perawat melakukan cuci tangan 6 langkah 19. Batasi jumlah pengunjung
Mempertahankan teknik aseptik pada pasien 20. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
10.05 Hasil: mengingatkan kepada pasien teknik aseptik dengan pasien dan lingkungan pasien
hand aseptik 21. Pertahankan teknik aseptic pada pasien
Memberikan edukasi : Edukasi:
10.10 Menjelaskan tanda dan gejala infeksi 22. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Hasil: Menjelaskan tanda dan gejala infeksi jika terjadi 23. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
kemerahan, bengkak dan nyeri 24. Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi
Mengajarkan cara mencuci tangan dengan benar
11.00 Hasil: pasien menerapkan cara cuci tangan 6 langkah
Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi
12.20 Cefriaxone 1 gram /12jam /IV
Metronidazole 1 botol /8jam /IV

Anda mungkin juga menyukai