OLEH :
KELOMPOK 2
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
OLEH :
KELOMPOK 2
A.USMAN ALFADIL EKASARDILA
SATRIAWAN ROSMINI
TIARA DESINIARY B JARMIA RISKI
SUMARDA YASTUTY SITTI RAHMA
NURHANI NUR FITRI
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL...................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Tujuan....................................................................................................
A. Konsep Medis.......................................................................................
1. Dengue Hemorrhagic Fever............................................................
2. Etiologi...........................................................................................
3. Patofisiologi....................................................................................
4. Patoflow Diagram...........................................................................
5. Manifestasi Klinik/Tanda dan Gejala.............................................
6. Komplikasi......................................................................................
7. Pemeriksaan Penunjang..................................................................
8. Penatalaksanaan/Terapi Pengobatan...............................................
9. Prognosis.........................................................................................
B. Konsep Keperawatan.............................................................................
1. Pengkajian.......................................................................................
2. Diagnosis Keperawatan..................................................................
3. Intervesi Keperawatan....................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam keperawatan anak yang menjadi individu (klien) adalah anak yang
diartikan sebagai seseorang yang usianya kurang dari 19 (sembilan belas) tahun
dalam masa tumbuh kembang, dengan kebutuhan khusus yaitu kebutuhan fisik,
psikologis, sosial dan spiritual. Menurut WHO definisi anak adalah dihitung
sejak seseorang di dalam kandungan sampai dengan usia 19 tahun. Menurut
Undang - Undang Republik Indonesia nomor 35 tahun 2014 pasal 1 ayat 1
tentang perlindungan anak, anak adalah seseorang yang belum berusia 18
tahun, termasuk juga yang masih di dalam kandungan[CITATION Yul16 \l 1057 ].
1
2
Oleh karena itu dengan latar belakang tersebut, maka penulis membuat
laporan pendahuluan ini sebagai acuan penatalaksanaan asuhan keperawatan pada
kasus dengue hemorrhagic fever (DHF) warning sign pada anak.
3
B. Tujuan
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Medis
2. Etiologi
4
5
3. Patofisiologi
Akibat infeksi kedua oleh tipe virus dengue yang berlainan pada
seorang penderita dengan kadar antibodi anti dengue yang rendah, respons
antibodi anamnestik yang akan terjardi dalam beberapa hari
mengakibatkan proliferasi dan transformasi limfosit imun dengan
menghasilkan antibodi IgG anti dengue titer tinggi. Replikasi virus dengue
terjadi dengan akibat terdapatnya virus dalam jumlah yang banyak. Hal-hal
ini semuanya akan mengakibatkan terbentuknya kompleks antigen antibodi
6
Mengaktifkan sistim Terbentuk kompleks virus antibody MRS stress hospitalisasi Ansietas
komplemen
Blood
Bone
Aktivasi C3 dan
virus masuk ke dalam
C5 pembuluh darah
Perpindahan cairan ke
Pelepasan anafilatoksim
ekstravaskuler
(C3a,C5a)
Menstimulasi sel host Memproduksi
inflamasi (seperti endogenus pirogen
(IL-1, IL-6) Peurunan kebutuhan O2,
Permiabilitas dinding mikrofag, neutrofil)
nutrisi
pembuluh darah
Endothelium hipotalamus
Prostaglandin berikatan Metabolism menurun
Menghilangnya plasma meningkatkan produksi
dengan neuron prepiotik
melalui endotel dinding prostaglandin dan
di hipotalamus
pembuluh darah neurotransmiter
Lemah, pusing,
Kebocoran plasma (ke Meningkatkan thermostat Intoleransi aktivitas frekuensi nadi dan
ekstravaskuler) “set point” pada pusat Demam Hipertermi pernapasan meningkat
termoregulator
Penumpukan
cairan pada pleura Gangguan pola nafas 7
5. Manifestasi Klinik/Tanda Dan Gejala
6. Komplikasi
7. Pemeriksaan Penunjang
8
9
8. Penatalaksanaan/Terapi Pengobatan
9. Prognosis
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
a) Identitas Pasien
Nama, umur (pada DHF paling sering menyerang anak-anak dengan
usia kurang dari 15 tahun), jenis kelamin, alamat, pendidikan, nama
orang tua, pendidikan orang tua, dan pekerjaan orang tua.
b) Keluhan Utama
Alasan/keluhan yang menonjol pada pasien DHF untuk datang ke
rumah sakit adalah panas tinggi dan anak lemah.
c) Riwayat Penyakit Sekarang
Didapatkan adanya keluhan panas mendadak yang disertai menggigil
dan saat demam kesadaran composmentis. Turunnya panas terjadi
antara hari ke-3 sampai ke-7, dan anak semakin lemah. Kadang-
kadang disertai dengan keluhan batuk, pilek, nyeri telan, mual,
muntah, anoreksia, diare/konstipasi, sakit kepala, nyeri otot dan
persendian, nyeri ulu hati dan pergerakan bola mata terasa pegal, serta
adanya manifestasi perdarahan pada kulit, gusi (grade III, IV), melena
atau hematesis.
d) Riwayat penyakit dahulu
Penyakit apa saja yang pernah diderita pada DHF, anak bisa
mengalami serangan ulangan DHF dengan tipe virus yang lain.
e) Riwayat penyakit keluarga
Penyakit apa saja yang pernah di derita sama keluarga klien
f) Riwayat imunisasi
Apabila anak mempunyai kekebalan yang baik, maka kemungkinan
akan timbulnya komplikasi dapat dihindari
11
j) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik Meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi
dari ujung rambut sampai jung kaki. Pemeriksaan fisik secara umum:
1) Grade I : kesadaran composmentis, keadaan umum lemah, tanda-
tanda vital dan nadi lemah.
Grade II : kesadaran composmentis, keadaan umum lemah, ada
perdarahan spontan petekia, perdarahan gusi dan telinga, serta
nadi lemah, kecil, dan tidak teratur.
Grade III : Kesadaran apatis, somnolen, keadaan umum lemah,
nadi lemah, kecil dan tidak teratur, serta tensi menurun.
Grade IV : Kesadaran koma, tanda-tanda vital nadi tidak teraba,
tensi tidak terukur, pernapasan tidak teratur, ekstremitas dingin,
berkeringat, dan kulit.
2) Tanda-tanda vital (TTV) Tekanan nadi lemah dan kecil (gradeIII),
nadi tidak teraba (grade IV), tekanan darah menurun ( sistolik
menurun sampai 80mmHg atau kurang), suhu tinggi (diatas
37,5oC)
3) Kepala : kepala bersih, ada pembengkakan atau tidak, Kepala
terasa nyeri, muka tampak kemerahan karena demam.
4) Mata Konjungtiva anemis
5) Hidung : Hidung kadang mengalami perdarahan (epistaksis) pada
gradeII,III, IV.
6) Telinga tidak ada perdarahan pada telinga, simetris, bersih tidak
ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran.
7) Mulut Pada mulut didapatkan bahwa mukosa mulut kering, terjadi
perdarahan gusi, dan nyeri telan. Sementara tenggorokkan
hyperemia pharing.
8) Leher : Kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid tidak mengalami
pembesaran
9) Dada / torak
13
3. Intervesi Keperawatan
Diagnosis
Tujuan dan Kriteria
Keperawatan Intervensi (NIC)
Hasil
NANDA
Hipertermi NOC : NIC :
berhubungan Thermoregulasi Monitor suhu sesering
dengan proses Setelah dilakukan mungkin
infeksi virus tinfakan keperawatan Monitor warna dan suhu kulit
dengue ditandai selama …. Pasien tidak Monitor tekanan darah, nadi
dengan suhu tubuh mengalami hipertermi, dan RR
diatas nilai normal dengan kriteria hasil: Monitor penurunan tingkat
Diagnosis Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (NIC)
NANDA
Intoleransi aktivitas NOC : NIC :
berhubungan dengan Self Care : ADLs Observasi adanya
kelemahan fisik Toleransi aktivitas pembatasan klien
ditandai dengan Konservasi eneergi dalam melakukan
mengeluh lelah Setelah dilakukan tinfakan aktivitas
keperawatan selama …. Kaji adanya faktor
Pasien tidak mengalami yang menyebabkan
intoleransi aktivitas, dengan kelelahan
kriteria hasil: Monitor nutrisi dan
sumber energi
Berpartisipasi dalam
yang adekuat
aktivitas fisik tanpa
disertai peningkatan Monitor pasien
dan mendapatkan
sumber yang
diperlukan untuk
aktivitas yang
diinginkan
Bantu untuk
mendpatkan alat
bantuan aktivitas
seperti kursi roda,
krek
Bantu untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
disukai
Bantu klien untuk
membuat jadwal
latihan diwaktu
luang
Bantu
pasien/keluarga
untuk
mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
Sediakan
penguatan positif
bagi yang aktif
beraktivitas
Bantu pasien untuk
19
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
Monitor respon
fisik, emosi, sosial
dan spiritual
DAFTAR PUSTAKA
Candra. (2019). Demam Berdarah Dengue: Epidemiologi, Patogenesis dan Faktor Risiko
Penularan. ejurnal litbang depkes.
Depkes. (2020). Pusat Data dan Surveilens Epidemologi Demam Berdarah Dengue.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI .
Garna. (2018). Buku ajar divisi infeksi dan penyakit tropis. Jakarta: Sagung Seto.
Nisa, W. D. (2018). Karakteristik Demam Berdarah Dengue pada Anak di Rumah Sakit
Roemani Semarang. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah .
Pujiyanti. (2018). Pengendalian vektor demam berdarah dengue pada komunitas sekolah
dasar di kecamatan tembalang, kota Semarang. Vektora.
Tansil, M. G. (2021). Faktor Risiko Terjadinya Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada
Anak. Jurnal Biomedik.
20
21
Yuliastati, S. N. (2018). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Anak. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.