Anda di halaman 1dari 6

TEMPLATE

JoEE 8 (1) (2021) : 167-186 (contoh)

TULIP
(Tulisan Ilmiah Pendidikan)
J u r n a l K e g u r u a n D a n I l m u P e n d I d I k a n Anak Usia Dini
http://journal.stkip.banten.ac.id/tulip (contoh)

Penggunaan Permainan Ular Tangga Untuk Meningkatkan


Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini

Penulis1 (Alvan Hazhari, M.Pd), Penulis2 ( Larasati Nur Indah Prawesti, M.Pd), dan
Penulis3 (Nurmilah)
1
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banten
2
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banten
3
Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini
Penulis Korespondensi: Penulis satu Hazharialvan@gmail.com1, Penulis dua
iiazzprawesti@gmail.com2, penulis tiga nurmilahmilah71@gmail.com3

Penerim : September, 2021 Diterima : September, 2021 Dipublikasikan: Juni, 2021

ABSTRAK

Permainan ular tangga adalah permaianan yang dimainkan 2 orang atau lebih, motorik
kasar adalah kemampuan gerak tubuh yang menggunakan otot-otot besar. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan perkembangan motorik kasar anak usia dini di kelompok B
TK Al-Firmansyah Cinkande melalui permainan ular tangga. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas ( PTK ), dengan subjek penelitian yaitu anak kelompok B yang
berjumlah 10 anak yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan 4 anak prempuan, sedangkan metode
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dengan instrumen penilaian.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa metode bermain permainan ular tangga
dapat meningkatkan perkembangan motorik kasar anak usia dini. Perkembangan awal
sebelum tindakan menunjukan jumlah 60% dari presentasi anak dengan kriteria BB ( Belum
Berkembang) setelah dilakukan tindakan pada siklus I mengalami peningkatan dengan
menunjukan jumlah 40 % dari presentase anak dengan kriterian BSH ( Berkembang Sesuai
Harapan ) setelah dilakukan tinfakan pada siklus II mengalami peningkatan dengan jumlah
70% dari presentase anak dengan kriteria BSB ( Berkembangan Sangat Baik ). Kesimpulan
menjukan bahwa presentase perkembangan motorik kasar anak di kelompok B yang
mencapai tuntas dengan KKM sekolah sesuai indikator keberhasilan sebesar 75%
Kata Kunci: Perkembangan Motorik Kasar,Median Permaian Ular Tangga.Anak Usia Dini

PENDAHULUAN Dalam mengembangkan kemampuan fisik


motorik kasar anak usia dini, stimulasi
sangat penting untuk mengiptimalkan
© 2020, Tulip, Jurnal Tulisan Ilmiah Pendidikan. STKIPB
p-ISSN: 2067-2544; e-ISSN: 3542-4868 (contoh) STKIPB JURNAL
2  Penulis1, Penulis2, dan penulis3. Judul naskah dalam satu baris

kemampuan otot-otot besar pada anak usia Firmansyah Cikande adalah media
dini, karena fisik motorik kasar permainan yang monoton dan yang
berhubungan dengan kemampuan otot-otot digunakan kurang bervariasi sehingga
besar. Oleh karena itu, masa anak usia dini kurang menarik bagi anak. Hal ini dilihat
merupakan masa yang sangat penting dari hasil belajar anak kelompok B di TK
dalam mengembangkan kemampuan Al-Firmansyah Cikande yang berjumlah
motorik kasar anak. Apabila pada masa 10 anak menunjukan bahwa kemampuan
anak perkembangan motorik kasar anak belum berkembang ( BB ) sebanyak 6
tidak memadai, maka kemungkinan besar anak, mulai berkembang ( MB ) sebanyak
anak mengalami gangguan fungsi otot- 2 anak, berkembnag sesuai harapan
karena sebab-sebab tertentu, akan tetapi ( BSH ) sebanyak 1 anak dan berkembang
kemampuan motorik kasar setiap anak sagat baik ( BSB ) sebanyak 1 anak.
berbeda, hal ini dipengaruhi oleh Sehingga dapat di peroleh presentase 80%
pembawaan dan stimulasi yang diperoleh ( 8 anak ) belum mampu mengoptimalkan
anak.Untuk meningkatkan keterampilan kemampuan motorik kasar dan 20% ( 2
motorik kasar anak diarahkan untuk anak ) mampu melakukan perkembangan
melakukan kegiatan yang menggerakan motorik kasar.
seluruh tubuh.
Dari hasil data awal menunjukan
Menurut Siti Aisyah ( 2020 ) bahwa masih rendahnya kegiatan
Motorik kasar adalah keterampilan yang pembelajaran pada motorik kasar. Oleh
melibatkan gerakan seluruh tubuh, karena itu, guru sebagai pendidik dapat
kegiatan yang menggunakan otot inti mencari metode yang tepat dalam kegiatan
seperti lengan dan kaki, aktivitas dari bermain dan dapat melakukan inovasi
motorik kasar dalam indikator penelitian yang menarik dalam bermain.
ini berupa berjalan, melompat dan berlari.
Menurut Montolalu ( 2014 : 10 )
Berdasarkan hasil observasi awal Permainan adalah suatu yang digunakan
yang dilakukan peneliti di TK Al- untuk bermain ( sebuah mainan ) sebuah
Firmansyah Cikande khusunya kelompok barang atau sesuatu yang pada umumnya
B menunjukan bahwa masih belum digunakan untuk hiburan atau kesenangan
berkembang kemampuan fisik motorik dan sering kali digunakan untu pendidikan.
kasar pada anak, permasalahan yang
dihadapi anak didik kelompok B TK Al-
© 2020, Tulip, Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris. STKIPB
p-ISSN: 2067-2544; e-ISSN: 3542-4868 (contoh) STKIPB JURNAL
Tulip, Vol(No) (Tahun): Nomor X-Nomor Y  3

Menurut M. Thobroni dan Fairuzal anak masih cukup rendah dengan kondisi
Mumtaz ( 2011 : 9 ) Bermain adalah dunia ini yang diperlukan media pembelajaran
anak ketika bermain. Terdapat salah satu yang menarik bagi anak untuk
permainan yang dapat meningkatkan meningkatkan kemampuan motorik
kemampuan motorik kasar yaitu melalui kasarnya.
permainan ular tangga. Penelitian ini dirancang dengan
rancangan penelitian tindakan kelas ( PTK
Menurut Melsi ( 2015 : 10 )
) Menurut Igak Wardahani dan Kuswaya
Permainan ular tangga adalah permainan
( 2014 : 14 ) Penelitian tindakan kelas
papan untuk dimainkan oleh 2 orang atau
adalah suatu jenis penelitian yang
lebih, papan permainan di bagi dalam
bertujuan untuk mengatasi masalah
kotak –kotak kecol dan dibeberapa kotak
pembelajran yang terjadi pada latar
digambar sejumlah “ tangga “ dan “ ular “
penelitian ( kelas ) dengan melakukan
yang menghubungkan dengan kotak lain.
perbaikan terhadap sistem, cara kerja

Menurut Ratnaningsih ( 2014 : ) proses, isi, kompetensi atau sisuasi (

Permainan ular tangga adalah permainan Model perencanaan penelitian

yang digunakan dadu untuk menentukan tindakan kelas yang digunakan mengacu

berapa langkah yang harus dijalani bidak. pada rancangan model kemmis dan target
dengan 2 siklus masing –masing siklus
Tujuan yang ingin dicapai pada terdiri dari 4 tahapan :
penelitian ini adalan peneliti bertujuan Perencanaan ( Planning )
untuk mengetahui penggunaan permainnan Rencana sebelum mengadakan
ular tangga untuk meningkatkan penelitian menyusun rumusan masalah dan
perkembnagan motorik kasar bagi anak membuat rencana tindakan termasuk
usia dini kelompok B di TK Al- didalamnya instrument penelitian dan
Firmansyah Cikande. perangkat pembelajaran.
Pelaksanaan ( Acting )
METODE
Tindakan merupaka tindakan
Penelitian ini dilaksanakan di TK
pelaksanaan pembelajaran dikelas atau
Al-Firmansyah Cikande. Subjek penelitian
pengamatan tindakan yang dilakukan oleh
ini adalah anak kelompokm B yng
peneliti sebagai upaya membangaun
berjumlah 10 anak yang terdiri dari 6 anak
pemahaman konsep anak setra mengamati
laki-laki dan 4 anak prempuan,
berdasarkan kemampuan motorik kasar
© 2020, Tulip, Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris. STKIPB
p-ISSN: 2067-2544; e-ISSN: 3542-4868 (contoh) STKIPB JURNAL
4  Penulis1, Penulis2, dan penulis3. Judul naskah dalam satu baris

hasil atau dampak dari diterapkan nya HASIL DAN PEMBAHASAN


tindakan tersebut.
Hasil Penelitian
Pengamatan ( Observing )
peningkatkan perkembangan
Pengamatan merupakan
motorik kasar anak usia dini pada pra
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti,
tindakan mengalami BB 6 anak, pada
pada bagian pengamatan dilakuka
siklus I mengalami peningkatan BSH 4
perekaman data yang meliputi proses dan
anak pda siklus II mengalami peningkatan
hasil dari pelaksanaan kegiatan.
BSB 7 anak. Telah terlaksna dengan baik
Pengamatan dilakukan pada waktu
sehingga telah mencapai indikator
bersamaan , tujuan dilakukannya
keberhasilan.
pengamatan adalah untuk mengumpulkan
Pembahasan
bukti-bukti hasil tindakan yang sudah
dilaksanakan agar dapat di evakuasi dan Siklus I
dijadikan landasan bagi peneliti dalam Dari hasil analisa perhitungan
melakukan refleksi. perkembangan motorik kasar anak pada
Refleksi ( Reflecting ) siklus I masih pada katagori kurang
Refleksi,pada tahap ini peneliti meningkat yaitu dengan presentase
bersama guru mengambil kesimpulan ketuntasan belajar 50% kurang dari kriteria
tentang pembelajaran yang dikembangkan ketuntasan minimal 75%. Hal ini
berdasarkan data yang diperoleh Meneurut disebabkan karena anak baru mengetahui
Arikunto ( 2010: 137 ) adapun model PTK permainan ular tangga yang digunakan
yang dimaksud menggambarkan adanya 4 guru dalam pembelajaran sehingga anak
langkah yang disajikan dalam bentuk masih bingung cara permainannya dan
rangkaian sebagai berikut : anak masih perlu berulang-ulang untuk
pelaksanaa
memahaminya.
n
perencanan pengamatan Dari hasil data tersebut
Siklus I
nn dapat diperoleh presentase ketuntasan
refleksi belajar anak dalam kemampuan motorik

pelaksanaa
kasar melalui permainan ular tangga pada
n siklus I mencapai 50%. Maka kegiatan
perencanaan Siklus II pengamatan pembelajaran ini dinilai belum tuntas dan
harus diadakan perbaikan pada siklus
refleksi
selanjutnya.
© 2020, Tulip, Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris. STKIPB
p-ISSN: 2067-2544; e-ISSN: 3542-4868 (contoh) STKIPB JURNAL
Tulip, Vol(No) (Tahun): Nomor X-Nomor Y  5

Siklus II BSH 1 anak dan BSB 1 anak mengalami


Berdasarkan hasil analisa peningkatan pada siklus I BB 3 anak, MB
perhitungan perkembangan motorik kasar 2 anak, BSH 4 anak dan BSB 1 anak
anak pada siklus II berada pada katagori kemudian pada siklus II mengalami
meningkat yaitu dengan presentase peningkatan perkembangan motorik kasar
ketuntasan belajar perkembangan anak usia dini BB 0% , MB 10% dari 1
penjumlahan anak sebesar 90%. Lebih dari ansk, BSH 20 % dari 2 anak didik dan
kriteria ketuntasan minimal yang telah BSB 70 % dari 7 anak didik, telah
ditetapkan 75% sehingga tidak perlu terlaksan dengan baik sehingga indikator
dilakukan pelaksanaan siklus III ini telah keberhasilan dapat dicapai.
berhasil mencapai ketuntasan minimal TABEL
yang telah ditentukan. Rekapitulasi Hasil Penilitian Akhir
Dari data tersebut diperoleh Obervasi Terhadap Perkembangan
presentase ketuntasan belajar anak dalam Motorik Kasar Anak
perkembangan motorik kasar anak melalui
permainan ular tangga pada siklus II No Hasil Keterangan
Penila Pra Tindakan Siklus I Siklus II
adalah mencapai 90% maka kegiatan ian
pembelajaran ini sudah tuntas dan tidak Perke
mban Anak Present Anak Presen An Prese
perlu dilakukan perbaikan pada siklus gan ase tase ak ntase
selanjutnya. Anak
1 BB 6 60% 3 30% 0 0%
PENUTUP 2 MB 2 20% 2 20% 1 10%
3 BSH 1 10% 4 40% 2 20%
Kesimpulan 4 BSB 1 10% 1 10% 7 70%
Berdasarkan hasi Jumlah 10 100% 10 100% 10 100%
Anak Anak An
penelitian dan pembahasan dapat diambil
ak
kesimpulan bahwa permaina ular tangga
Deskripsi anak yang sudah
dapat meningkatkan perkembangan
tuntas adalah anak yang mencapai
motorik kasar anak usia dini kelompok B
indikator keberhasilaan, seperti melompat,
di TK Al-Firmansyah, hal ini dapat
berjaln dan berlari dan kriteria tuntas yaitu
dibuktikan dengan meningkatnya
BSH dan BSB sedangkan kriteria belum
perkembangan motorik kasar anak
tuntas yaitu BB dan MB.
presentasi awal pra tindakan menunjukan
Saran
presentase anak BB 6 anak, MB 3 anak,
© 2020, Tulip, Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris. STKIPB
p-ISSN: 2067-2544; e-ISSN: 3542-4868 (contoh) STKIPB JURNAL
6  Penulis1, Penulis2, dan penulis3. Judul naskah dalam satu baris

Berdasarkan penelitian perkembangan motorik kasar anak


tindakan kelas ( PTK ) untuk usia dini dan berharap dapat
meningkatkan perkembangan motorik memberi manfaat dan sebagai
kasar anak usia dini mak ada beberapa kajian yang relevan dalam
saran untuk meningkatkan perkembangan penulisan karya ilmiyah lainnya.
motorik kasar anak
1. Bagi Guru
Sebaiknya lebih kreatif dan inovatif DAFTAR PUSTAKA
dalam melakukan kegiatan agar
Melsi ( 2015 : 10 )”
lebih bermakna dan menarik minat
anak untuk ikut aktif dalam PermainanUlarTangga”

kegiatan Montolalu,dkk,2014.Bermain dan


2. Bagi Anak
Permainan Anak.Universitas
Anak harus ditingkatkan latihanya Terbuka
dan mengulang-ulang kembali
Ratnaningsih. 2014 : 5. Pengertian Media
permainan ular tangga yang telah
Permainan Ular Tangga
diajarkan oleh guruagar dapat
meningkatkan motorik kasar anak. IgakWardhani,.KuswayaWihardit,2014.

3. Bagi Sekolah PenelitianTindakanKelas


Perlu diadakan pertemuan dengan :UniversitasTerbuka
orang tua anak untuk menjalin Thobroni M.,Mumtaz Fairuzal. 2011,
kerjasama dalam mendidik dan
Mendongkrak Kecerdasan Anak
membimbing anak dan Melalui Bermain dan
memberikan fasilitas sarana dan Permainan.Jogjakarta.
pasarna yang mendukung anak Aisyah , Siti dkk 2020.Perkembangan dan
dalam proses belajar mengajar
Konsep Pengembangan Anak Usia
untuk meningkatkan motorik kasar Dini. Universitas Terbuka Jakarta.
anak usia dini.
4. Bagi Peneliti
Peneliti berharap dapat menambah
wawasan peneliti akan kegiatan
dalam pembelajaran khususnya
dalam meningkatkan
© 2020, Tulip, Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris. STKIPB
p-ISSN: 2067-2544; e-ISSN: 3542-4868 (contoh) STKIPB JURNAL

Anda mungkin juga menyukai