Dosen Pengajar
KOTA SERANG-BANTEN
2021
1.Menurut Salman (2013:26), Biaya overhead adalah biaya produksi yang dikeluarkan
perusahaan selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik
meliputi biaya bahan pembantu atau penolong, biaya penyusutan aktiva pabrik, biaya sewa
gedung pabrik, dan biaya overhead lainnya.
3.Menurut Halim (2005:90) Biaya Overhead Pabrik, biaya overhead pabrik adalah seluruh
biaya produksi yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai biaya bahan bahan baku langsung
atau biaya tenaga kerja langsung
Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) adalah biaya-biaya dalam pabrik yang
dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi,kecuali biaya bahan baku langsung dan
biaya tenaga kerja langsung.
Dapat di simpulkan bahwa Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang tidak bisa dikaitkan
langsung dengan produksi suatu produk maupun jasa. Biaya overhead merupakan jenis
pengeluaran yang pada semua jenis perusahaan. Biaya ini memiliki peran yang sangat
penting pada kelangsungan hidup bisnis maupun perusahaan.
Apabila perusahaan mempunyai departemen selain produksi, maka biaya yang terjadi di
dalam departemen pembantu akan dikelompokkan dalam biaya overhead pabrik atau BOP.
Umumnya, BOP muncul dari biaya-biaya untuk tenaga kerja tidak langsung, penggunaan
bahan tambahan, pajak, pengawasan mesin produksi, asuransi, dan juga beragam fasilitas
tambahan dalam proses produksi.
Biaya overhead pabrik dapat digolongkan menjadi beberapa jenis klasifikasi yaitu jenis-jenis
BOP menurut perilakunya yang berhubungan dengan perubahan volume produksi dan jenis-
jenis BOP menurut sifat atau objek pengeluarannya. Jenis-Jenis Biaya Overhead pabrik
menurut perilakunya.
Biaya overhead Variabel adalah biaya overhead yang berubah sebanding dengan
perubahan volume produksinya, anggaran dengan kata lain, anggaran Biaya Overhead
Variable ini akan meningkat seiring naiknya volume produksi. Sebaliknya, biaya overhead
variabelnya akan menurun apabila volume produks mengalami penurunan.
Biaya Overhead Pabrik Variabel ini diantaranya adalah Tenanga Kerja tidak langsung,
anggaran biaya perawatan dan perbaikan mesin serta biaya bahan-bahan penolong.
Biaya Overhead Tetap atau fixed Overhead cost adalah biaya overhead yang tidak berubah
meskipun terjadi perubahan pada volume produksinya. Dengan kata lain, Biaya tetap per unit
akan berkurang apabila volume produksinya meningkat. Sebaliknya , biaya tetap per unit
akan meningkat apabila volume produksi menurun. Biaya Overhead Pabrik yang tetap ini
diantaranya seperti biaya sewa pabrik atau biaya penyusutan pabrik, biaya penyusutan mesin
dan peralatan kerja, biaya hukum dan gaji para ekskutif perusahaan.
Biaya Overhead Semi-Variabel adalah biaya overhead yang berubah tidak sebanding dengan
perubahan volume produksi. Artinya, biaya Semi-Variabel ini memiliki karakteristik biaya
overhead tetap maupun biaya overhead variable ini adalah sebagian tetap dan sebagiannya
lagi bervariabel. Biaya Overhead Variabel ini dapat tetap pada tingkat kegiatan produksi
tertentu dan bervariasi setelah tingkat produksi tersebut. Contohnya biaya overhead semi-
variabel ini seperti biaya listrik yang pada volume produksi tertentu akan tetap sama namun
biaya listrik ini akan meningkat apabila terjadi peningkatan volume produksi pada tingkat
tertentu.
Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja,
pengkoordinasian kerja, dan pengawasan kerja yang dapat membantu pihak manajemen
dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Sedangkan secara khusus tujuan penyusunan
anggaran biaya overhead pabrik adalah:
Dengan demikian anggaran biaya overhead pabrik berguna sebagai dasar untuk penyusunan
anggaran harga pokok produksi (Cost of Goods Manufactured Budget), anggaran harga
pokok penjualan (Cost of Goods Sold Budget) dan anggaran kas (Cash Budget).
Dalam kaitannya dengan penentuan besarnya biaya yang harus dianggarkan ke dalam biaya
overhead pabrik, perlu diperhatikan berbagai hal berikut:
Dalam hal penanggung jawab perencanaan biaya, perlu ditegaskan adanya prinsip akuntansi
pertanggungjawaban (responsibility a counting) atau prinsip biaya departemen langsung
(direct departemental cost). Untuk merealisasikan prinsip ini, maka departemen dibagi
menjadi dua bagian, yaitu:
a. Sifat biaya
1. Biaya tetap (fixed cast), yaitu biaya-biaya yang cenderung bersifat konstan secara total dari
waktu ke waktu, tanpa terpengaruh oleh volume kegiatan dengan beberapa asumsi tertentu,
seperti kebijaksanaan manajemen, periode waktu, dll. Contohnya: Gaji, asuransi, dll.
2. Biaya variabel (variable cost), yaitu biaya-biaya yang secara total mengalami perubahan,
yang besarnya sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan. Dalam hal ini tingkat kegiatan
perusahaan dinyatakan dalam satuan aktivitas, seperti jam buruh langsung (DLH), jam mesin
(DMH) atau unit barang (kg, liter, dll.). Contohnya: biaya bahan baku langsung dan tenaga
kerja langsung.
3. Biaya semi variabel (semi variable cost), yaitu biaya-biaya yang tidak bersifat variabel di
mana biaya ini mengalami perubahan, namun tidak sebanding dengan perubahan tingkat
kegiatan. Contohnya: biaya listrik, biaya pemeliharaan, bahan penolong, dll.
Agar suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik, maka dalam membuat perkiraan perlu di
perhatikan agar tidak jauh berbeda
dengan realisasinya.
1. Anggaran unit yang akan diproduksi, terutama yang berkaitan dengan kualitas dan
kuantitasnya dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang.
biaya-biaya yang semula merupakan satu kesatuan, menjadi beberapa kelompok biaya di
mana biaya tersebut terjadi. Pengalokasian biaya tersebut dapat dilakukan dengan metode:
Berdasarkan sifatnya, biaya Biaya Overhead Pabrik dapat dibedakan menjadi Biaya Bahan
Penolong atau Bahan tidak langsung (Indirect Materials), Tenaga kerja tidak langsung
(Indirect Labor), Biaya Tidak langsung ( Indirect Expenses).
1. Biaya Bahan Penolong atau Biaya Bahan Tidak Langsung (Indirect Materials)
Biaya Bahan Penolong atau Biaya Bahan Tidak Langsung adalah biaya bahan yang
digunakan untuk menyelesaikan suatu produk namun dalam jumlah yang relatif kecil serta
sulit untuk dilacak keberadaannya di produk jadi. Bahan-bahan tidak langsung contohnya
seperti cairan pembersih yang digunakan untuk membersikan mesin produksi, lem yang
digunakan untuk menempelkan kertas pada produksi buku bacaan ataupun sarung tangan
yang digunakan oleh pekerja untuk mencegah jejak sidik jari diproduksi ponsel dan
sebagainya.
Biaya Tenaga Kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperkerjakan tenaga kerja yang
secara fisik tidak berhubungan dengan proses pembuatan produk atau dengan tujuan untuk
membantu para pekerja menghasilkan suatu produk. Contohnya seperti Mandor dan Manager
produksi, Staff Administrasi, Staff personalia, Staff Akutansi dan lain sebagainya
Dalam kalkulasi biaya normal (normal costing), biaya overhead pabrik dialokasikan ke proses
produksi berdasar tarif yang ditentukan lebih dahulu dikalikan dengan kapasitas pabrik yang
nyata (actual capatity). Kapasitas pabrik itu didasarkan pada Anggaran Perusahaan ada 5
unsur yaitu: (1) biaya bahan langsung, (2) biaya tenaga kerja langsung, (3) jaza naga kerja
langsung, (4) jam mesin, dan (5) unit output yang dihasilkan.
Alokasi biaya
Alokasi biaya adalah salah satu topik dalam akuntansi pertanggungjawaban, karena pada
pusat biaya, manajer biaya harus bertanggung jawab tentang biaya biaya yang dikeluarkan.
Model ini pada umumnya diterapkan pada akuntansi pabrik, di mana manajer pabrik akan
meminta pertanggungjawaban kepada para manajer sub divisi pabrik, misalnya manajer
departemen produksi dan manajer departemen pembantu produksi.
2) Untuk mengukur laba dan menilai aktiva. Dengan ditentukan berapa unit diproduksi dan
dijual, maka dapat dihitung nilai persediaan (masuk ke harta lancar dalam neraca) dan beban
pokok penjualan (masuk dalam perhitungan. rugi-laba).
3) Untuk memotivasi manajer divisi yang kinerjanya diukur dengan efisiensi biaya melalui
perbandingan antara biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual. Biaya aktual lebih besar
dari pada biaya dianggarkan adalah tidak efisien, dan sebaliknya biaya aktual lebih kecil dari
pada biaya dianggarakan adalah efisien.
1. Bahan baku tidak langsung adalah : pada kemeja, bahan baku langsung adalah bahan,
sedangkan kancing baju merupakan BOP yang di golongkan pada bahan baku tidak
langsung.
2. Tenaga kerja tidak langsung : satpam pabrik berada berada dipabrik tetapi tidak
menangani produk tugasnnya adalah menjaga keamanan pabrik, karena itu masuk ke
dalam BOP (Tenaga kerja tidak langsung) contoh lain adalah supervisor pabrik, tugas
utamannya adalah mengawasi agar aktivitas dipabrk berjalan sesuai SOP yang ada,
karena hanya mengawasi maka supervisor pabrik bukanlah tenaga kerja langsung
melainkan tenaga kerja tidak langsung yang digolongkan dalam BOP.
3. Listrik dan air pabrik : merupakan penunjang beroperasinya aktivitas operasional di
pabrik.
4. Dan baiya lainnya yang ada dipabrik, namun bukanlah hal yang berhubungan langsung
dengan produk.
H. CONTOH SOAL
Pada akhir bulan BOP sesungguhnya terjadi pada kapasitas sesungguhnya 27.500 jam
Jawaban :
30.000
30.000
5.000.000
2.500.000.
42.000
E. Unit Produksi :
60.000
b.Selisih BOP :
cSelisih anggaran :
Selisih kapasitas :
(metode 2)
2.500jam mesin.
BDP-BOP 9.281.250 -
PEMBERI JASA
PEMAKAI JASA Jasa I Jasa II
Produksi I 45% 35%
Produksi II 40% 45%
Jasa I - 20%
Jasa II 15% -
Petunjuk: Angka satuan terkecil dibulatkan dalam puluhan, kecuali untuk pertanyaan no. 3
(Tarif BOP)
2. Menghitung BOP Netto masing-masing Departemen Jasa setelah saling memberi dan
menerima jasa.
3. Menghitung tarif BOP masing-masing Departemen Produksi untuk setiap satuan kegiatan.
◆ Penyelesaian:
Y=2.400.000+ 0,15 X
X-3.587.628,87= Rp 3. 587.630,
2) BOP netto masing-masing depertemen jasa setelah saling memberi dan menerima jasa:
63.000 DMH
33.000 DMH
I. RINGKASAN
BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) adalah : biaya yang tidak bisa dikaitkan langsung
dengan produksi suatu produk maupun jasa. Biaya overhead merupakan jenis pengeluaran
yang pada semua jenis perusahaan. Biaya ini memiliki peran yang sangat penting pada
kelangsungan hidup bisnis maupun perusahaan.Apabila perusahaan mempunyai departemen
selain produksi, maka biaya yang terjadi di dalam departemen pembantu akan dikelompokkan
dalam biaya overhead pabrik atau BOP.
Contoh BOP
1.Bahan baku tidak langsung adalah : pada kemeja, bahan baku langsung adalah bahan,
sedangkan kancing baju merupakan BOP yang di golongkan pada bahan baku tidak langsung.
2. Tenaga kerja tidak langsung : satpam pabrik berada berada dipabrik tetapi tidak menangani
produk tugasnnya adalah menjaga keamanan pabrik, karena itu masuk ke dalam BOP
(Tenaga kerja tidak langsung) contoh lain adalah supervisor pabrik, tugas utamannya adalah
mengawasi agar aktivitas dipabrk berjalan sesuai SOP yang ada, karena hanya mengawasi
maka supervisor pabrik bukanlah tenaga kerja langsung melainkan tenaga kerja tidak
langsung yang digolongkan dalam BOP.
3. Listrik dan air pabrik : merupakan penunjang beroperasinya aktivitas operasional di pabrik.
4.Dan baiya lainnya yang ada dipabrik, namun bukanlah hal yang berhubungan langsung
dengan produk.
Daftar Pustaka
2.Adisaputro, Gunawan dan Yunita Anggraini. 2017. Anggaran Bisnis Analisis, Perencanaan,
dan Pengendalian Laba. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
4.Gunawan Adisaputro, S.E., M.B.A. Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Gadjah Mada
5.Dr. Dito Rinaldo Novandi CRA, SE., MM. Vina Anggilia Puspita, S.Sos., MM.