TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep medis
1) Pengertian
Katarak adalah kekeruhan lensa, katarak memiliki derajat kepadatan yang sangat
bervariasi dan dapat disebabkan oleh berbagi hal, tetapi biasanya berkaitan dengan
penuaan (Vaughan, 2015). Katarak adalah opasitas lensa kristalina yang normalnya
jernih. Biasanya terjadi akibat proses penuaan, tapi dapat timbul pada saat kelahiran
(katarak kongenital). Dapat juga berhubungan dengan trauma mata tajam maupun
radiasi, pemajanan sinar matahari yang lama, atau kelainan mata yang lain (seperti
uveitis anterior) (Smeltzer, 2014). Katarak adalah suatu keadaan dimana lensa mata
yang biasanya jernih dan bening menjadi keruh. Asal kata katarak dari kata Yunani
cataracta yang berarti air terjun. Hal ini disebabkan karena pasien katarak seakan-
akan melihat sesuatu seperti tertutup oleh air terjun didepan matanya (Ilyas, 2014).
Jadi dapat disimpulkan, katarak adalah kekeruhan lensa yang normalnya transparan
dan dilalui cahaya ke retina, yang dapat disebabkan oleh berbagai hal sehingga terjadi
kerusakan penglihatan.
2) Anatomi fisiologi
a) Anatomi mata
Gambar 1
Struktur mata eksternal
Alis
Kelopak mata
dan mengontrol banyaknya sinar yang masuk. Kelopak mata tersusun oleh
kulit tanpa lemak subkutis. Batas kelopak mata berakhir pada plat tarsal,
terletak pada batas kelopak. Sisi bawah kelopak mata dilapisi oleh
konjungtiva.
Bulu mata
Fungsi bulu mata melindungi mata dari debu dan cahaya.
Gambar 2
Struktur mata internal
Sklera
Lapisan paling luar dan kuat ( bagian “putih” mata). Bila skleramengalami
sklera mempunyai lubang yangdilalui saraf optikus dan pembuluh darah retina
mata.
Khoroid
sehingga terletak antara khoroid dan iris. Korpus siliareitu berisi serabut otot
ini bersama-sama membentuk traktus uvea yang terdiri dari iris, korpus siliare,
iritis, siklitis, dan khoroiditis, atau pun yang secara bersama-sama disebut
uveitis. Bila salah satu bagian dari traktus ini mengalami peradangan, maka
Retina
Lapisan saraf pada mata yang terdiri dari sejumlah lapisanserabut, yaitu sel-sel
merupakan jaringan saraf halus yang menghantarkan impuls saraf dari luar
mata. Titik ini disebut titik buta, olehkarena tidak mempunyai retina. Bagian
yang paling peka padaretina adalah makula, yang terletak tepat eksternal
Kornea
putih dan tidak tembus cahaya. Kornea terdiri atas beberapa lapisan. Lapisan
berisi dua kelompok serabut otot tak sadar (otot polos). Kelompok yang satu
Pupil
Bintik tengah yang berwarna hitam yang merupakan celahdalam iris, dimana
Terletak diantara iris dan lensa. Baik bilik anterior maupunbilik posterior yang
Aqueus humor
Cairan ini berasal dari badan siliaris dan diserap kembali kedalam aliran darah
pada sudut iris dan kornea melalui venahalus yang dikenal sebagai Saluran
Schlemm.
Lensa
usia, serat-serat lamelar sub epitel terus diproduksi sehingga lensa lama-
kelamaan menjadi kurang elastik. Lensa terdiri dari 65% air, 35% protein, dan
sedikit sekali mineral yang biasa ada dalam jaringan tubuh lainnya.
tereduksi.Tidak ada serat nyeri, pembuluh darah, maupun saraf dalam lensa.
Vitreus humor
sklerotik.
b) Fisiologi mata
Saraf optikus atau urat saraf cranial kedua adalah saraf sensorikuntuk penglihatan.
Saraf ini timbul dari sel-sel ganglion dalam retina yangbergabung untuk membentuk
saraf optikus. Saraf ini bergerak ke belakangsecara medial dan melintasi kanalis
penglihatan memiliki 3
pembungkus yang serupa dengan yang ada pada meningen otak. Lapisanluarnya kuat
pembuluh darah). Pada saat serabut-serabut itu mencapai khiasma optikum, maka
separuh dari serabut-serabut itu akan menuju ke traktus optikus sisi seberangnya,
sementara separuhnya lagi menuju traktus optikus sisi yang sama. Dengan perantara
serabut-serabut ini, maka setiap serabut nervus optikus dihubungkan dengan kedua
pada retina. Pusat visual terletak pada kortex lobus oksipitalis otak (Pearce, 1997).
Indera penglihatan menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina dengan
penglihatan pada otak untuk ditafsirkan. Cahaya yang jatuh ke mata menimbulkan
bayangan yang difokuskan pada retina. Bayangan itu akan menembus dan diubah oleh
kornea, lensa badan aqueus dan vitreus. Lensa membiaskan cahaya dan memfokuskan
bayangan pada retina, bersatu menangkap sebuah titik bayangan yang difokuskan.
Gangguan lensa adalah kekeruhan, distorsi, dislokasi, dan anomali geometric. Pasien
Pembentukan bayangan
objek di retina. Bayangan dalam fovea di retina selalu lebih kecil danterbalik
dari objek nyata. Bayangan yang jatuh pada retina akanmenghasilkan sinyal
bayangan abnormal terjadi jika bola mata terlalu panjang dan berbentuk elips,
titik fokus jatuh didepan retina sehingga bayangan menjadi kabur. Untuk
melihat lebih jelas harus mendekatkan mata pada objek yang dilihat, dibantu
dengan lensa bikonkaf yang memberi cahaya divergen sebelum masuk mata.
jauh, maka siliaris berkontraksi agar pipih supaya bayanganbenda pada retina
pupil mengecil dan melebar. Jika sinarterlalu banyak maka pupil menyempit
agar sinar tidak seluruhnyamasuk ke dalam mata. Dalam keadaan gelap pupil
melebar agar sinar banyak yang ditangkap. Dalam hal melihat benda, jika
mata melihat jauh kemudian melihat dekat maka pupil berkontraksi agar
Lintasan penglihatan
korteks visual ini membentuk gambartiga dimensi. Gambar yang ada pada
3) Etiologi
Penyebab utama katarak adalah proses penuaan. Anak bisamengalami katarak yang
keadaan ini disebut sebagai katarak kongenital. Lensa mata mempunyai bagian yang
disebut pembungkus lensaatau kapsul lensa, korteks lensa yang terletak antara
nukleus lensa atau inti lensa dengan kapsul lensa. Pada anak dan remaja nukleus
bersifat lembeksedang pada orang tua nukleus ini menjadi keras. Katarak dapat mulai
maka lensa mata akan kekurangan air dan menjadi lebih padat. Lensa akan menjadi
berkurang. Hal ini mulai terlihat pada usia 45 tahun dimana mulai timbul kesukaran
melihat dekat (presbiopia). Pada usia 60 tahun hampir 60% mulai mengalami katarak
atau lensa keruh. Katarak biasanya berkembang pada kedua mata akan tetapi
dengan mata yang sebelahnya. Perkembangan katarak untuk menjadi berat memakan
waktu dalam bulan hingga tahun. Berbagai faktor dapat mengakibatkan tumbuhnya
kekeruhan lensa sepertidiabetes melitus, obat tertentu, sinar ultra violet B dari cahaya
matahari, efek racun dari merokok, dan alkohol, gizi kurang vitamin E, dan radang
menahun di dalam bola mata. Obat tertentu dapat mempercepat timbulnya katarak
medrison, neostigmin, pilokarpin dan beberapa obat lainnya. Penyakit infeksi tertentu
dan penyakit seperti diabetes melitus dapat mengakibatkan timbulnya kekeruhan lensa
yang akan menimbulkan katarak komplikata (Ilyas, 2006) . Katarak biasanya terjadi
bilateral, namun memiliki kecepatan yang berbeda. Dapat disebabkan oleh kejadian
secara kronik ketika seseorang memasuki dekade ketujuh. Katarak dapat bersifat
kongenital dan harus diidentifikasi awal, karena bila tidak terdiagnosa dapat
obatobatan, alkohol, merokok, diabetes, dan asupan vitamin antioksidan yang kurang
4) Manifestasi Klinis
tak akan tampak denganoftalmoskop. Ketika lensa sudah menjadi opak, cahaya akan
yang normalnya hitam, akan tampak kekuningan, abu-abu atau putih.Katarak biasanya
terjadi bertahap selama bertahun-tahun , dan ketika katarak sudah sangat memburuk,
lensa koreksi yang lebih kuat pun tak akan mampumemperbaiki penglihatan. Orang
dengan katarak secara khas selalu mengembangkan strategi untuk menghindari silau
yang menjengkel yang disebabkan oleh cahaya yang salah arah. Misalnya, ada yang
mengatur ulang perabotan rumahnya sehingga sinar tidak akan langsung menyinari
mata mereka. Ada yang mengenakan topi berkelepak lebar atau kaca mata hitam dan
5) Patofisiologi
Lensa yang normal adalah struktur posterior iris yang jernih,transparan, berbentuk
seperti kancing baju dan mempunyai kekuatan refraksiyang besar. Lensa mengandung
tiga komponen anatomis. Pada zona sentralterdapat nukleus, di perifer ada korteks,
nampakseperti kristal salju pada jendela.Perubahan fisik dan kimia dalam lensa
(zunula) yang memanjang dari badan silier ke sekitar daerah diluar lensa, misalnya
lensa.Proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu transmisi
sinar. Teori lain mengatakan bahwa suatu enzim mempunyai peran dalam melindungi
lensa dari degenerasi. Jumlah enzim akan menurun dengan bertambahnya usia dan
6) Pemeriksaan Penunjang
7) Komplikasi
2. Prolaps iris
Iris dapat mengalami protrusi melalui insisi bedah padaperiode pasca operasi dini.
3. Endoftalmitis
8) Penatalaksanaan
dikeluarkan. Diperlukan sayatan yang cukup luas dan jahitan yang banyak (14-
15mm). Prosedur tersebut relatif beresiko tinggi disebabkan oleh insisi yang lebar
dan tekanan pada badan vitreus. Metode ini sekarang sudah ditinggalkan. Kerugian
tindakan ini antara lain, angka kejadian Cystoid macular edema dan retinal
detachment setelah operasi lebih tinggi, insisi yang sangat lebar dan astigmatisma
dan korteks melalui pembukaan kapsul anterior yang lebar 9-10mm, dan
Pada teknik ini insisi dilakukan di sklera sekitar 5.5mm – 7.0mm. Keuntungan
insisi pada sklera kedap air sehingga membuat katup dan isi bola mata tidak
prolaps keluar.Dan karena insisi yang dibuat ukurannya lebih kecil dan lebih
4. Phacoemulsification
Merupakan salah satu teknik ekstraksi katarak ekstrakapsuler yang berbeda dengan
bedah refraktif oleh karena mempunyai beberapa kelebihan yaitu rehabilitasi visus
yang cepat, komplikasi setelah operasi yang ringan, astigmatisma akibat operasi
B. Konsep Lansia
1) Pengertian Lansia
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menua
tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh.Menua atau menjadi
tua adalah suatu keadaaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua
merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu,
tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah
yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa dan tua
(Nugroho, 2006).
spritual dan kultural yang holistik, ditujukan pada klien lanjut usia, baik sehat maupun
3. Usia lanjut beresiko yaitu usia 70 tahun ke atas atau usia 60 tahun ke atas
3) Ciri-ciri Lansia
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor
lansia. Misalnya lansia yang memiliki motivasi yang rendah dalam melakukan
kegiatan, maka akan mempercepat proses kemunduran fisik, akan tetapi ada
juga lansia yang memiliki motivasi yang tinggi, maka kemunduran fisik pada
Kondisi ini sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap
lansia dan diperkuat oleh pendapat yang kurang baik, misalnya lansia yang
lebih senang mempertahankan pendapatnya maka sikap sosial di masyarakat
menjadi negatif, tetapi ada juga lansia yang mempunyai tenggang rasa kepada
dilakukan atas dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari
RW karena usianya.
bentuk perilaku yang buruk.Akibat dari perlakuan yang buruk itu membuat
dianggap pola pikirnya kuno, kondisi inilah yang menyebabkan lansia menarik
diri dari lingkungan, cepat tersinggung dan bahkan memiliki harga diri yang
rendah.
4) Perkembangan Lansia
Usia lanjut merupakan usia yang mendekati akhir siklus kehidupan manusia di dunia.
Tahap ini dimulai dari 60 tahun sampai akhir kehidupan.Lansia merupakan istilah
tahap akhir dari proses penuaan. Semua orang akanmengalami proses menjadi tua
(tahap penuaan). Masa tua merupakan masahidup manusia yang terakhir, dimana pada
masa ini seseorang mengalamikemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi
sedikit sehingga tidak dapatmelakukan tugasnya sehari-hari lagi (tahap
jantung, pembuluh darah, paru paru, saraf dan jaringan tubuh lainnya. Dengan
penurunan pada tahap ini, terdapatberbagai perbedaan teori, namun para ahli pada
umumnya sepakat bahwaproses ini lebih banyak ditemukan pada faktor genetik.
Teori-teori biologi
Teori genetik dan mutasi (somatic mutatie theory)
kemampuanfungsional sel)
Kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel – sel tubuh lelah (rusak)
zatkhusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat
organtubuh.
Teori stress
Teori program
antara sistem sosial dan individu agartetap stabil dari usia pertengahan
ke lanjut usia
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lansia.Teori ini
dipengaruhi oleh faktor endogen. Perubahan ini dimulai dari sel jaringan
organ sistem pada tubuh.Sedangkan faktor lain yang juga berpengaruh padaproses
penuaan adalah faktor eksogen seperti lingkungan, sosial budaya, dangaya hidup.
Mungkin pula terjadi perubahan degeneratif yang timbul karenastress yang dialami
bermotor, pabrik, bahan kimia, bising, kondisi lingkungan yang tidak bersih,
kebiasaan menggunakan obat dan jamu tanpa kontrol, radiasi sinar matahari, makanan
berbahan kimia, infeksi virus, bakteri dan mikroorganisme lain. Faktor endogen
meliputi genetik, organik dan imunitas. Faktor organik yang dapat ditemui adalah
hormone (Stanley & beare, 2007). Menurut Wahyudi Nugroho (2008), faktor yang
fisik, tetapi juga kognitif, perasaan, sosial dansexsual (Azizah dan Lilik M, 2011)
1. Perubahan Fisik
a) Sistem indra
yangtidak jelas, sulit dimengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas
60tahun.
b) Sistem integumen
c) Sistem muskulokeletal
d) Sistem kardiovaskuler
g) Sistem perkemihan
h) Sistem saraf
hari.
i) Sistem reproduksi
secaraberangsur-angsur.
2. Perubahan Kognitif
3. Perubahan mental
5. Perubahan Psikososial
a) Kesepian
Terjadi pada saat pasangan hidup atau teman dekat meninggal terutama
pendengaran.
b) Duka cita (Bereavement)
dankesehatan.
c) Depresi
d) Gangguan cemas
e) Parafrenia
f) Sindroma diogenes
mengganggu. Rumah atau kamar kotor dan bau karena lansia bermain-
main dengan feses dan urinnya, sering menumpuk barang dengan tidak
teratur.
1) Pengkajian Keperawatan
Identitas
Asuhan keperawatan pada tahap pertama yaitu pengkajian. Dalam pengkajian
perlu di data biodata pasiennya dan data-data lain untuk menunjang diagnosa.
berikutnya. Misalnya meliputi nama pasien (agar tidak salah pasien dalam
pemberian terapi), umur (agar terapi yang diberikan sesuai usia, misalnya:
(agar terapi yang diberikan dapat mengatasi masalah pasien ) dan masih
banyak lainnya.
Keluhan utama
Merupakan kebutuhan yang mendorong penderita untuk masuk Panti. Data
yang dapat ditemukan: tidak tahu tentang pengertian, penyebab, dari penyakit
yang dialami saat ini. Dan kekakuan nyeri di punggung, hingga membuatnya
sulit bergerak
4) Penatalaksanaan