Anda di halaman 1dari 4

Mahasiswa: Muhamad Zahri Ramadhan

NIM: 11180530000083

Tugas: Menganalisis Karya/Artikel Populer

- Definisikan karya

FILOSOFI KOPI

Dalam karya buku ini yang berbentuk sebuah kumpulan prosa dan cerpen karya
dari Dee atau Dewi Lestari diterbitkan oleh Trudee Book dan GagasMedia dicetak pada
tanggal 1, Februari 2006 yang menceritakan tentang dua orang lelaki yaitu Ben dan Jody
yang membangun sebuah usaha kedai kopi mulai dari nol. Ben merupakan barista yang
sangat antusias dengan kopi juga handal dalam meramu sebuah kopi. Dengan kegigihannya
dalam membangun kedai kopi itu, Ben pergi berkeliling dunia mencari koresponden di
mana-mana demi mendapatkan kopi-kopi terbaik dari seluruh negeri. Dia berkonsultasi
dengan dengan pakar-pakar peramu kopi dari Roma, Paris, Amsterdam, London, New York,
dan Moskow. Ben, dengan kemampuan berbahasa pas-pasan, mengemis-ngemis agar bisa
menyelusup masuk dapur, menyelinap ke bar saji, mengorek-ngorek rahasia ramuan kopi
dari barista-barista demi mengetahui takaran paling pas untuk membuat cafe latte,
cappucino, espresso, russian coffe, irish coffe, macchiato, dan lain-lain.

Kopi yang dibuatnya selalu dimaknai dengan berbagai filosofi-filosofi menurut


pendapatnya. Itulah yang menjadi daya Tarik dari kedai kopi mereka sehingga banyak sekali
pelanggan yang ramai berkunjung ke kedai mereka. Sampai pada suatu saat kedai mereka
kedatangan seorang pria perlente berusia 30 tahun-an. Dihadapan mereka, ia bertanya pada
Ben tepatnya, mengumumkan keras-keras: “Di kedai ini, ada tidak kopi yang punya arti:
Kesuksesan adalah wujud kesempurnaan hidup!” Ia menantang Ben untuk membuat kopi
yang rasanya sesempurna mungkin dan tidak ada tandingannya di dunia. “Kopi yang apabila
diminum akan membuat kita menahan napas saking takjubnya, dan cuma bisa berkata: hidup
ini sempurna.” Pria itu juga menawarkan imbalan sebesar 50 juta.
Ben yang ambisius tentu saja menerima tantangan tersebut. Kerja kerasnya
selama beberapa minggu membuahkan hasil. Kemudian Ben menamai kopi tersebut “Ben’s
Perfecto”. Pagi-pagi sekali Ben menelepon penantangnya dan akhirnya ia datang pada sore
hari. Disaksikan semua pelanggan, Ben menyuguhkan secangkir Ben’s Perfecto. Pria itu
menyeruput perlahan, setelah beberapa saat, ia berkata, “hidup ini sempurna”. Kedai kopi
tersebut pun dipenuhi tepuk tangan pelanggan yang lain. Kemudian pria itu mengeluarkan
selembar cek kepada Ben dan berkata, “Selamat. Kopi ini perfect. Sempurna.” Minuman itu
menjadi menu favorit semua langganan sekaligus menjadi daya pikat yang menarik orang –
orang baru untuk datang. Hingga seorang pria setengah baya datang dan mengatakan bahwa
rasa kopi tersebut hanya “lumayan enak” dibandingkan kopi yang pernah dicicipinya di
suatu lokasi di Jawa Tengah.

Ben yang penasaran langsung mengajak Jody untuk menemani menyusuri jalan
menuju pedesaan di Jawa Tengah. Tepat di penghujung jalan, sebuah warung reot dari
gubuk berdiri di atas bukit kecil, ternaungi pepohonan besar. Di halamannya terdapat tampi-
tampi berisi biji kopi yang baru dipetik. Kemudian mereka memesan secangkir kopi tiwus
kepada pemilik warung gubuk tersebut. Ben dan Jody meminum kopi tersebut tanpa
berbicara sedikitpun. Kopi tersebut memiliki rasa yang sempurna dan ada cerita serta
filosofi yang menarik dari kopi tersebut. Ben yang merasa gagal kembali ke Jakarta dengan
putus asa. Sampai pada akhirnya Ben menyadari bahwa sesempurna apa pun kopi yang ia
buat, kopi tetap kopi, mempunyai sisi pahit yang tak mungkin orang sembunyikan, dan di
sanalah kehebatan kopi tiwus, yang memberikan sisi pahit yang membuatmu melangkah
mundur, dan berpikir, dan Ben kini melanjutkan perjuangannya di kedai Filosofi Kopi.

- Tentang Penulis

Dewi Lestari Simangunsong akrab dengan nama Dewi Lestari, lahir di Bandung,
20 Januari 1976. Dee, demikian biasa dipanggil, adalah seorang penulis dan penyanyi pop.
Anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan Yohan Simangunsong dan Turlan br
Siagian ini, sejak kecil telah akrab dengan musik. Ayahnya adalah seorang anggota TNI
yang belajar piano secara otodidak.
Bayi berjenis kelamin perempuan ini diberi nama Atisha Prajna Tiara.
Awalnya, Dee dikenal sebagai anggota trio vokal Rida Sita Dewi. Sebelum bergabung
dengan Rida Sita Dewi , dia juga pernah menjadi backing vocal untuk Iwa K, Java Jive dan
Chrisye. Sekitar bulan Mei 1994, ia bersama Rida Farida dan Indah Sita Nursanti bergabung
membentuk trio Rida Sita Dewi atas prakarsa Ajie Soetama dan Adi Adrian.

Bersama trio RSD, Dee meluncurkan album perdana ANTARA KITA, pada tahun
1995 yang kemudian dilanjutkan dengan album BERTIGA . Seri KSATRIA, PUTRI, DAN
BINTANG JATUH diterbitkan tahun 2001, menyusul kemudian seri AKAR, tahun 2002,
yang sempat menuai kontroversi karena gambar sampul pada cetakan pertama yang
dianggap melecehkan umat Hindu. Sedangkan seri ketiga, PETIR dirilis pada tahun 2005, di
mana di dalamnya Dee menambahkan 4 tokoh baru.

Sebelum menerbitkan SUPERNOVA, sebenarnya Dee kerap menulis di beberapa


media, dan sepertinya menulis sudah menjadi bagian dari hidupnya.

- Kelebihan dan kekurangannya

Kelebihan

Buku ini termasuk salah satu karya sastra terbaik tahun 2006 oleh majalah Tempo ini
memiliki isi 18 tulisan yang terdiri dari prosa lirik, cerita pendek, dan cerita tidak terlalu
pendek ini juga memberi gambaran kepada para pembaca tentang perjuangan seseorang
yang memiliki hobi terhadap kopi dan memaknai kopi dari sudut pandang kehidupan. Juga
memberikan pesan moral yang baik untuk si pembaca yang memiliki makna penuh
perjuangan dalam menggapai suatu usaha. Dee juga membuat sebuah cerita yang
menginspirasi bagi pembaca.

Kekurangan

Buku ini memiliki pemaknaan yang cukup mendalam sehingga Dee membuat si pembaca
cukup rumit untuk memaknai isi dari cerita tersebut. Karena Dee membuat sebuah cerita terlalu
segmented hal ini menjadikan beberapa pembaca juga akan merasa lelah dan juga jenuh jika
mengikuti alur dari cerita tersebut.
- Pesan moral pribadi

Pesan moral yang tersirat di dalam buku Filosofi Kopi seperti makna persahabatan
yang saling membahu menyelesaikan masalah alis saling take n give, perjuangan hidup yang
dikerjakan harus lebih berarti bagi sekitar dan keluarga, tidak boleh putus asa selalu bekerja
keras agar mendapatkan hasil yang maksimal, Kopi memiliki makna yaitu hidup ini tak
selamanya selalu pahit seperti kopi tiwus yang bermakna walau tak ada yang sempurna,
hidup ini indah bagini adanya

Anda mungkin juga menyukai