Anda di halaman 1dari 4

NAMA : INDI ARIYANTI SARDI

KELAS : XI-MIA 6
NO. ABSEN : 09
RESENSI CERPEN FIKSI

1. Robohnya Surau Kami

Identitas Cerpen

 Judul: Robohnya Surau Kami


 Pengarang: A.A. Navis
 Tahun: Cetakan ketujuh belas, November 2010
 Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
 Tebal: 142 halaman

Sinopsis
Cerpen Robohnya Surau Kami berisi kisah penjaga surau yang taat beribadah namun memilih
mengakhiri hidup dengan bunuh diri.

Penyebabnya, dia menerima sindiran dari seorang pembual bahwa hidup tidak diridhoi Allah
jika hanya beribadah tapi meninggalkan amal kemasyarakatan.

Hal ini bermula ketika di suatu tempat ada sebuah surau tua yang nyaris ambruk.

Lalu, dia datang ke sana dengan keikhlasan hatinya dan izin dari masyarakat setempat untuk
mengutus surau itu.

Orang ini disebut sebagai Garin yang dapat hidup karena sedekah orang lain, bekerja sebagai
pengasah pisau, dan mengisi hidup dengan beribadah.

Dia tidak ngotot bekerja karena hidup sendiri. Hasil kerjanya tidak untuk orang lain, apalagi
untuk anak dan istrinya yang tidak pernah terpikirkan.

Suatu ketika datanglah Ajo Sidi untuk berbincang-bincang dengan penjaga surau itu. Lalu,
keduanya terlibat perbincangan yang mengasyikan.

Akan tetapi, sepulangnya Ajo Sidi, penjaga surau itu murung, sedih, dan kesal.

Dia merasakan, apa yang diceritakan Ajo Sidi itu sebuah ejekan dan sindiran untuk dirinya.
Dia memang tak pernah mengingat anak dan istrinya tetapi dia pun tak memikirkan hidupnya
sendiri sebab dia memang tak ingin kaya atau bikin rumah.

Segala kehidupannya lahir batin diserahkannya kepada Tuhan.

Dia tak berusaha mengusahakan orang lain atau membunuh seekor lalat pun.

Dia senantiasa bersujud, bersyukur, memuji, dan berdoa kepada Tuhannya.

Apakah semua ini yang dikerjakannya semuanya salah dan dibenci Tuhan? Atau dia ini sama
seperti Haji Saleh yang di mata manusia tampak taat tetapi dimata Tuhan dia itu lalai.

Akhirnya, kelak ia dimasukkan ke dalam neraka. Penjaga surau itu begitu memikirkan hal ini
dengan segala perasaannya.

Akhirnya, dia tak kuat memikirkan hal itu. Kemudian dia memilih jalan pintas untuk menjemput
kematiannya dengan cara menggorok lehernya dengan pisau cukur.

Kematiannya sungguh mengejutkan masyarakat di sana. Semua orang berusaha mengurus


mayatnya dan menguburnya.

Namun, satu orang tidak begitu peduli atas kematiannya. Dia adalah Ajo Sidi, yang pada saat
semua orang mengantar jenazah penjaga surau, dia tetap pergi bekerja.

Kelebihan dan Kekurangan Cerpen Robohnya Surau Kami


Kelebihan cerpen ini memiliki pesan atau moral agama, sosial, pendidikan, dan nilai adat yang
bagus buat pembaca.

Sementara kekurangannya terletak pada gaya bahasa yang terlalu tinggi sehingga sulit untuk
dimengerti oleh sebagian orang.
2. Filosopi Kopi

Identitas Buku
 Judul Buku: Filosofi Kopi – Kumpulan Cerita Pendek Dan Prosa Satu Dekade.
 Penulis: Dewi “Dee” Lestari.
 Penerbit: Truedee Books, Gagas Media Dan Penerbit Bentang.
 Tahun Terbit: 2006.
 Jumlah Halaman: XIV+ 142 halaman.

Sinopsis Buku
Resensi Buku Kumpulan Cerpen. Buku ini berisi cerpen-cerpen yang menceritakan filosofi kopi,
tentang Ben dan Jody, seorang barista handal. Keduanya mendirikan kedai kopi bersama,
memang keduanya adalah barista yang sangat handal meracik kopi. Kedai kopinya sangat
terkenal karena memiliki kopi yang lezat dan sangat disukai. Hingga suatu saat ada pria kaya
yang menantang mereka.

Tantangan pria kaya tersebut adalah “bisa membuat kopi yang kelezatannya bisa membuat
orang menahan nafas saat meminumnya. Tantangan ini membuat Ben dan Jodi merasa
terpukul dan mencoba mencari-cari kopi terbaik di seluruh Indonesia sampai menemukan kopi
tiwus sebuah alamat yang diberikan pria itu.

Sesampainya di lokasi Ben dan Jodi minum kopi yang disajikan oleh pemilik warung tersebut.
Mereka tidak dapat berkata-kata dengan kesempurnaan kopi tersebut Ben merasa gagal dan
putus asa. Sesampainya di Jakarta Ben menyajikan kopi tiwus dengan kartu kecil berisi filosofi
kopi. Dengan demikian Ben melanjutkan hidup dan hobinya sebagai barista di kedai filosofi
kopi.

Kelebihan Buku
Alur cerita buku ini sangat menarik membuat siapa saja yang membuat siapa saja yang
membacanya penasaran. Terbukti beberapa kali cetak tetap menjadi best seller, mengandung
pesan moral jangan putus asa untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Kekurangan Buku
Buku ini terlalu segmented, sehingga tidak semua orang mengerti gagasan penulis. Sampul
kurang menarik mengingat segmen buku ini adalah remaja. Buku ini mengandung kata-kata
sulit yang tidak dipahami setiap orang apalagi pembaca pemula.

Demikian ulasan lengkap beserta contoh resensi buku secara lengkap pula yang bisa dijadikan
referensi dalam penulisan resensi buku. Dengan semakin banyak membaca contoh resensi buku
maka akan semakin banyak referensi yang dimiliki, sehingga akan meningkatkan skill dalam
menulis. Untuk itu sangat penting membaca dan memahami contoh resensi buku yang sudah
ditulis dengan baik dan benar.

Mulai membuat resensi buku dari sekarang akan membuat semakin kritis dan mampu menilai
dengan benar dan tepat sebuah karya. Semakin sering membuat resensi dengan melihat contoh
resensi buku yang ada akan menumbuhkan jiwa kritis dan imajinatif terhadap sebuah karya.
Cobalah membuat resensi buku dengan rujukan contoh yang ada.

Anda mungkin juga menyukai