neraka. Penjaga surau itu begitu memikirkan hal ini dengan segala
perasaannya. Akhirnya, dia tak kuat memikirkan hal itu. Kemudian dia
memilih jalan pintas untuk menjemput kematiannya dengan cara
menggorok lehernya dengan pisau cukur.
Kematiannya sungguh mengejutkan masyarakat di sana. Semua
orang berusaha mengurus mayatnya dan menguburnya. Kecuali satu
orang saja yang tidak begitu peduli atas kematiannya. Dialah Ajo Sidi,
yang pada saat semua orang mengantar jenazah penjaga surau dia
tetap pergi bekerja.
UNSUR INTRINSIK :
1. Tema
: Kepala keluarga yang lalai menghidupi keluarganya
2. Latar
:
Latar tempat
:
kota, dekat pasar, di surau
Latar waktu
:
Beberapa tahun yang lalu
3. Alur
Alur cerpen ini adalah alur mundur karena ceritanya
mengisahkan peristiwa yang telah berlalu yaitu sebab-sebab
kematian kakek Garin.
Pengenalan
: Di suatu tempat ada sebuah surau tua yang
nyaris ambruk, yang dihuni oleh kakek Garin yang hidup dari
sedekah orang lain
Muncul konflik : Suatu ketika datanglah Ajo Sidi untuk
berbincang-bincang, tetapi sepulangnya Ajo Sidi, Kakek Garin itu
murung, sedih, dan kesal
Konfliks
: Kakek Garin merasa apa yang diceritakan Ajo Sidi itu
sebuah ejekan dan sindiran untuk dirinya
Klimaks
: Kakek Garin takut apa yang dikatakan Ajo Sidi terjadi
kepada dirinya, kakek begitu memikirkan hal itu, akhirnya dia tak
kuat memikirkan hal itu
Ending
: Akhirnya Kakek Garin memilih jalan pintas
dengan cara menggorok lehernya dengan pisau cukur.
4. Penokohan
Ajo Sidi adalah orang yang suka membual
Kakek adalah orang yang egois dan lalai, mudah dipengaruhi dan
mempercayai orang lain.
Amanat
:
Jangan mudah percaya perkataan orang lain
Jangan cepat bangga kalau berbuat baik
Jadilah orang yang bertanggung jawab
Jangan menyia-nyiakan yang kamu miliki
Jangan egois.
6. Sudut Pandang
:
Orang ketiga serba tahu
7. Gaya bahasa
Di dalam cerpen ini pengarang benar-benar memanfaatkan katakata. Gaya bahasanya agak sulit di pahami, pemilihan katanya pun
dapat memperkaya kosa kata
UNSUR EKSTRINSIK :
1. N i l a i s o s i a l
Kita harus saling membantu jika orang lain dalam kesusahan seperti
dalam cerpen tersebut karena pada hakekatnya kita adalah makhluk
sosial.
2. Nilai Moral :
Kita sebagai sesama manusia hendaknya jangan saling menghina
orang lain tetapi harus saling menghormati.
3. Nilai Agama :
Kita harus selau malakukan kehendak Allah dan jangan melakukan
hal yang dilarang oleh-Nya seperti bunuh diri, mencemooh dan
berbohong.
4 . Nilai Pendidkan :
Kita tidak boleh putus asa dalam menghadapi kesulitan tetapi harus
selalu berusaha dengan sekuat tenaga dan selalu berdoa.
5. Nilai Adat :
Kita harus menjalankan segala perintah Tuhan dan memegang
teguh nilai- nilai dalam masyarakat.