Anda di halaman 1dari 13

Hasil Pembacaan

Novel Pilosofy Kopi


Karya Dewi Lestari
Disusun Oleh:
Kristina
AKTUALISASI REDAKSI DALAM TEKS
EDITORIAL
Judul : Filosofi Kopi
Penulis : Dee / Dewi Lestari
Penerbit : Trudee Books & GagasMedia
Cetakan : 1, Februari 2006
Tebal buku : 20,5 Cm
Jumlah Halaman : xi, 134 Halaman
ISBN : 979-96257-3-4
.
1.Sinopsis Cerita
AKTUALISASI REDAKSI DALAM TEKS
Filosofi Kopi merupakan sebuah buku kumpulan prosa dan cerpen. Melalui buku ini Dewi atau
EDITORIAL
yang biasa dikenal Dee menceritakan tentang dua orang lelaki yaitu Ben dan Jody yang membangun
sebuah usaha kedai kopi mulai dari nol. Ben merupakan barista yang sangat antusias dengan kopi juga
handal dalam meramu kopi. Dengan kegigihannya dalam membangun kedai kopi itu, Ben pergi
berkeliling dunia mencari koresponden di mana-mana demi mendapatkan kopi-kopi terbaik dari seluruh
negeri. Dia juga berkonsultasi dengan dengan pakar-pakar peramu kopi dari Roma, Paris, Amsterdam,
London, New York, dan Moskow. Ben, dengan kemampuan berbahasa pas-pasan, mengemis-ngemis
agar bisa menyelusup masuk dapur, menyelinap ke bar saji, mengorek-ngorek rahasia ramuan kopi dari
barista-barista demi mengetahui takaran paling pas untuk membuat cafe latte, cappucino, espresso,
russian coffe, irish coffe, macchiato, dan lain – lain.
Kopi yang dibuatnya selalu dimaknai dengan berbagai filosofi-filosofi menurut pendapatnya. Itulah
yang menjadi daya tarik dari kedai kopi mereka sehingga banyak sekali pelanggan yang ramai
berkunjung ke kedai mereka. Bisa dikatakan Ben merupakan salah satu peramu atau barista terhandal di
Jakarta. Sampai pada suatu saat kedai mereka kedatangan . seorang pria perlente berusia 30 tahun-an.
Dihadapan mereka, ia bertanya pada Ben tepatnya, mengumumkan keras-keras: “Di kedai ini, ada tidak
kopi yang punya arti: Kesuksesan adalah wujud kesempurnaan hidup!” Ia menantang Ben untuk
membuat kopi yang rasanya sesempurna mungkin dan tidak ada tandingannya di dunia. “Kopi yang
apabila diminum akan membuat kita menahan napas saking takjubnya, dan cuma bisa berkata: hidup ini
sempurna.” Pria itu juga menawarkan imbalan sebesar 50 juta.
Ben yang ambisius tentu saja menerima tantangan tersebut. Kerja kerasnya selama beberapa minggu
membuahkan hasil. Kemudian Ben menamai kopi tersebut “Ben’s Perfecto”. Pagi-pagi sekali Ben
menelepon penantangnya dan akhirnya ia datang pada sore hari. Disaksikan semua pelanggan, Ben
menyuguhkan secangkir Ben’s Perfecto. Pria itu menyeruput perlahan, setelah beberapa saat, ia berkata,
“hidup ini sempurna”. Kedai kopi tersebut pun dipenuhi tepuk tangan pelanggan yang lain. Kemudian
pria itu mengeluarkan selembar cek kepada Ben dan berkata, “Selamat. Kopi ini perfect. Sempurna.”
Minuman itu menjadi menu favorit semua langganan sekaligus menjadi daya pikat yang menarik orang
– orang baru untuk datang. Hingga seorang pria setengah baya datang dan mengatakan bahwa rasa kopi
tersebut hanya “lumayan enak” dibandingkan kopi yang pernah dicicipinya di suatu lokasi di Jawa
Tengah.
Ben yang penasaran langsung mengajak Jody untuk menemani menyusuri jalan menuju pedesaan di
Jawa Tengah. Tepat di penghujung jalan, sebuah warung reot dari gubuk berdiri di atas bukit kecil,
ternaungi pepohonan besar. Di halamannya terdapat tampi-tampi berisi biji kopi yang baru dipetik.
Kemudian mereka memesan secangkir kopi tiwus kepada pemilik warung gubuk tersebut. Ben dan Jody
meminum kopi tersebut tanpa berbicara sedikitpun. Kopi tersebut memiliki rasa yang sempurna dan ada
cerita serta filosofi yang menarik dari kopi tersebut. Ben yang merasa gagal kembali ke Jakarta dengan
putus asa. Sampai pada akhirnya Ben menyadari bahwa sesempurna apa pun kopi yang ia buat, kopi
tetap kopi, mempunyai sisi pahit yang tak mungkin orang sembunyikan, dan di sanalah kehebatan kopi
tiwus, yang memberikan sisi pahit yang membuatmu melangkah mundur, dan berpikir, dan Ben kini
melanjutkan perjuangannya di kedai Filosofi Kopi.
Tema

Harapan terhadap kesempurnaan yang bertentangan


dengan kenyataan yang sesungguhnya terjadi.
Harapan dalam mengejar kesempurnaan hidup yang
dimanifestasikan lewat petualangan hidupnya dengan
kopi. Ben’s perfecto dan kedai kopi Filosofi Kopi
akhirnya terbentur dengan kenyataan kopi tiwus Pak
Seno.
Tokoh Utama

1. Ben
Tokoh Ben merupakan tokoh utama dalam cerpen ini, dilihat dari
aspek psikologis yang menonjol dari tokoh ini adalah mempunyai
karakter yang perfeksionis, ambisius dan pekerja keras.

2. Jody : Selalu berpikir positif, dan setia kawan.


3. Pria parlente : Penuh percaya diri karena kesuksesan yang
dimilikinya.
4. Pria setengah baya : sederhana dan apa adanya.
5. Pak Seno: Baik, sederhana, dan ramah.
Plot, dari cerpen ini adalah sebagai berikut.
1. Pengenalan tokoh utama Ben dan Jodi serta latar belakang kemunculan kedai kopi yang
selanjutnya dibei nama Filosofi Kopi.
2. Keberadaan kedai ini memicu kedatangan berbagai khalayak dari orang iseng,
penikmat kopi, hingga orang-orang kelas atas yang memberikan tantangan kepada Ben.
3. Ben menerima tantangan dan mendapatkan hadiah tantangan tersebut, hingga
terciptalah Ben’ Perfecto.
4. Bens’s Perfecto ini memicu kehadiran bapak penyuka kopi yang akan merujuk pada
konflik utama.
5. Bapak tersebut mengatakan tentang keberadaan kopi yang lebih enak dari Ben’s
Perfecto yang memicu Ben untuk mencari keberadaan kopi tersebut.
6. Ben menemukan warung pak Seno di sebuah desa yang membawanya kepada kopi
tiwus.
7. Kopi tiwus yang memberikan gejolak naik-turun pada Ben yang akhirnya ben
memutusnkan untuk mengurungkan niat untuk pension karena merasa malu pada
kesombongannya.
Nilai yang Tergambar
dalam Cerita

Moral

1. Kejujuran
2. Sopan santun
3. Hati Nurani
4. kesetiaan
Nilai sosial

Tergambar ketika pria paruh baya datang ke kedai


kopi Ben dan mentraktir semua orang yang ada di
situ.
Tanda Budaya dalam Sisi Eksternal
Cerpen: Relevansi di Masa Sekarang.

Tanda Budaya dalam Sisi Eksternal Cerpen: Relevansi di


Masa Sekarang. Cerpen Filosofi Kopi muncul di era
tahun 90an, namun tidak begitu terlihat kehadirannya.
Tema tentang kopi bukan sebuah hal yang menonjol kala
itu. Namun pada tahun-tahun 2014 karya ini mampu
booming kembali. Kumpulan cerpen tersebut kembali di
cetak ulang, bahkan hingga dijadikan sebuah film.
Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Hal tersebut perlu
dipikirkan baik-baik. Dewasa ini kopi menjadi hal yang
sangat bergengsi, kafe-kafe yang mengusung berbagai
jenis kopi di seluruh dunia mulai bermunculan di kota-
kota, pinggir, jalan, hingga ganggang pedesaan. Kopi
menjadi sebuah primadona. Melihat konteks lingkungan
yang seperti inilah beberapa orang melirik kembali
Filosofi Kopi dan orang-orang tersebut adalah para
kapitalis. Filosofi kembali dihidupkan dengan kesesuaian
lingkungan, semua semata-mata dikarenakan materi.
Makna Pilosofy Kopi
Pilosofy kopi ini banyak bercerita tentang masalah manusia dan kecintaan
terhadap botani yaitu cinta pada kopi yang bertransformasi menjadi sebuah
obsesi. Filosofi kopi adalah potret kehidupan manusia yang menginginkan
kehidupan sempurna, juga gambaran dari seorang yang tidak puas dengan
satu hal.
Tokoh dari cerpen filosofi kopi ini mempunyai karakter berbeda-beda ada
seorang yang awalnya hanya menjadikan kopi sebagai sebuah hobi berubah
menjadi sebuah obsesi yang menggila, hingga bekerja keras untuk
mendapatkan hasil yang sempurna di matanya. Namun pada kenyataannya
kesempurnaan itu dikalahkan oleh sebuah kesederhanaan yang merubah
segalanya menjadi sedia kala. Dari cerita ini memberikan sebuah
pembelajaran untuk memaknai hidup bukan sekedar hanya di permukaan
saja melainkan lebih mendalam lagi.
Kelebihan
Memberi gambaran kepada para pembaca tentang
perjuangan seseorang yang memiliki hobi terhadap kopi dan
memaknai kopi dari sudut pandang kehidupan. Juga
memberikan pesan moral yang baik untuk si pembaca yang
memiliki makna penuh perjuangan dalam menggapai suatu
usaha.
Kekurangan

Buku ini memiliki pemaknaan yang cukup


mendalam sehingga Dee membuat si
pembaca cukup rumit untuk memaknai
isi dari cerita tersebut. Karena Dee
membuat sebuah cerita terlalu
segmented hal ini menjadikan beberapa
pembaca juga akan merasa lelah dan
juga jenuh jika mengikuti alur dari cerita
tersebut.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai