1. “Dan kopi tak pernah memilih siapa yang layak menikmatinya. Karena di hadapan kopi,
kita semua sama.”
2. “Cuma segelas kopi yang bercerita kepadaku bahwa yang hitam tak selalu kotor dan yang
pahit tak selalu menyedihkan.”
3. “Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkah ia
dimengerti jika tak ada spasi?”
4. “Satu langkah kecil dari sebuah niat baik mampu membawa kita menuju sesuatu yang di
luar imajinasi.”
5. “Bila engkau ingin satu, maka jangan ambil dua. Karena satu menggenapkan, tapi dua
melenyapkan.”
10. “Kopi pertama pagi ini. Terlalu manis. Seperti dua orang yg sedang melakukan
pendekatan, dengan penuh kepalsuan.”
6 dari 6 halaman
1. “Cappucino itu kopi yang genit, ketebalan dan tekstur foam harus presisi, butuh
standar penampilan yang tinggi. Cappucino harus terlihat seindah mungkin, karena
cappucino adalah kopi yang cocok untuk orang yang suka keindahan sekaligus
kelembutan.”
2. “Setiap karakter dan arti kehidupan dapat kita temukan dalam secangkir kopi.
Selama ada yang namanya kopi, orang-orang dapat menemukan dirinya disini.”
3. “Kita tidak bisa menyamakan kopi dengan air tebu. Sesempurna apa pun kopi
yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu
sembunyikan.”
4. “Kopi itu mampu menghasilkan reaksi macam-macam. Dan dia benar. Kopi tiwus
telah membuatku sadar, bahwa aku ini barista terburuk. Bukan cuma sok tahu,
mencoba membuat filosofi dari kopi lalu memperdagangkannya, tapi yang paling
parah, aku sudah merasa membuat kopi paling sempurna di dunia.”
5. “Cuaca demi cuaca melalui kami, dan kebenaran akan semakin dipojokkan.
Sampai akhirnya nanti, badai meletus dan menyisakan kejujuran yang bersinar.
Entah menghangatkan, atau menghanguskan.”