Suatu hari yang cerah Jika diam ditikam “Anak kecil bisa menjadi
Di dalam rumah yang gerah Jika protes dikentes besar
Seorang anak yang lugu Jika usil dibedil.” Tapi mungkinkah orang kecil
Sedang diwejang ayah-ibunya Menjadi orang besar?”
yang lugu “Orang kecil jika hidup Besoknya entah sampai
Ayahnya berkata: dipersoalkan kapan
“Anakku, Jika mati tak dipersoalkan.” si anak terus mencoret-coret
Kau sudah pernah menjadi dinding kalbunya sendiri:
anak kecil “Lebih baik jadilah orang “O r a n g k e c i l ? ? ?
Janganlah kau nanti menjadi besar O r a n g b e s a r ! ! !”
orang kecil!” Bagiannya selalu besar.”
Singkirkan saja
sajadah mahalmu
ratakan keningmu,
ratakan heningmu,
tanahkan wajahmu,
pasrahkan jiwamu,
biarlah rahmat agung
Allah membelai
dan terbanglah kekasih
KALAU KAU SIBUK KAPAN KAU SEMPAT
Oleh: KH A Mustofa Bisri
Kalau kau sibuk berteori saja Kapan kau pintar? Kalau kau sibuk dengan
Kapan kau sempat menikmati Kalau kau sibuk mencela orang keagungan yang kau dzikiri saja
mempraktekkan teori? lain saja Kapan kau kan mengenalNya?
Kalau kau sibuk menikmati Kapan kau sempat membuktikan
praktek teori saja cela-celanya? Kalau kau sibuk berbicara saja
Kapan kau memanfaatkannya? Kalau kau sibuk membuktikan Kapan kau sempat memikirkan
cela orang saja bicaramu?
Kalau kau sibuk mencari Kapan kau menyadari celamu Kalau kau sibuk memikirkan
penghidupan saja sendiri? bicaramu saja
Kapan kau sempat menikmati Kalau kau sibuk bertikai saja Kapan kau mengerti arti bicara?
hidup? Kapan kau sempat merenungi
Kalau kau sibuk menikmati hidup sebab pertikaian? Kalau kau sibuk
saja Kalau kau sibuk merenungi mendendangkan puisi saja
Kapan kau hidup? sebab pertikaian saja Kapan kau sempat berpuisi?
Kapan kau akan menyadari sia- Kalau kau sibuk berpuisi saja
Kalau kau sibuk dengan kursimu sianya? Kapan kau memuisi?
saja
Kapan kau sempat memikirkan Kalau kau sibuk dengan kulit
pantatmu? Kalau kau sibuk bermain cinta saja
Kalau kau sibuk memikirkan saja Kapan kau sempat menyentuh
pantatmu saja Kapan kau sempat merenungi isinya?
Kapan kau menyadari joroknya? arti cinta? Kalau kau sibuk menyentuh
Kalau kau sibuk merenungi arti isinya saja
Kalau kau sibuk membodohi cinta saja Kapan kau sampai intinya?
orang saja Kapan kau bercinta?
Kapan kau sempat Kalau kau sibuk dengan intinya
memanfaatkan kepandaianmu? Kalau kau sibuk berkhutbah saja saja
Kalau kau sibuk memanfaatkan Kapan kau sempat menyadari Kapan kau memakrifati nya-nya?
kepandaianmu saja kebijakan khutbah? Kalau kau sibuk memakrifati
Kapan orang lain Kalau kau sibuk dengan nya-nya saja
memanfaatkannya? kebijakan khutbah saja Kapan kau bersatu denganNya?
Kapan kau akan
Kalau kau sibuk pamer mengamalkannya? Kalau kau sibuk bertanya saja
kepintaran saja
Kapan kau sempat membuktikan Kalau kau sibuk berdzikir saja Kapan kau mendengar
kepintaranmu? Kapan kau sempat menyadari jawaban?
Kalau kau sibuk membuktikan keagungan yang kau dzikir?
kepintaranmu saja
LAGU ORANG USIRAN
Karya HB. Jassin
Misalkan, kota ini punya penduduk sepuluh juta Kukira kudengar halilintar di langit membelah
Ada yang tinggal dalam gedung, ada yang tinggal Adalah Pemusnah di Eropa yang bilang: "Mereka
dalam gua mesti punah."
Tapi tidak ada tempat buat kita, sayangku, tapi tidak Ah, kitalah yang dimaksudnya, sayangku, ah kitalah
ada tempat buat kita yang dimaksudnya.
Pernah kita punya negeri, dan terkenang rayu Kulihat anjing kecil dalam baju panas terjaga
Lihat dalam peta, akan kau ketemu di situ Kulihat pintu terbuka dan kucing masuk begitu saja
Sekarang kita tidak bisa ke situ, sayangku, sekarang Tapi bukan kaum proletar, sayangku, tapi bukan
kita tidak bisa ke situ kaum proletar.
Di taman kuburan ada sebatang pohon berdiri Turun ke pelabuhan dan aku pergi berdiri ke tepi
Tumbuh segar saban kali musim semi Kelihatan ikan-ikan berenang merdeka sekali
Pasjalan lama tidak bisa tiru, sayangku, pasjalan Cuma sepuluh kaki dari aku, sayangku, cuma
lama tidak bisa tiru sepuluh kaki dari aku.
Tuan Konsol hantam meja dan berkata: Jalan lalu hutan, terlihat burung-burung di pohon
"Kalau tidak punya pasjalan, kau resmi tidak ada." Tidak punya ahli-politik bernyanyi ria mereka konon
Tapi kita masih hidup saja, sayangku, tapi kita masih Mereka bukanlah para manusia, sayangku, mereka
hidup saja. bukanlah para manusia.
Datang pada satu panitia, aku ditawarkan kursi Kumimpi melihat gedung yang bertingkat seribu
Dengan hormat aku diminta supaya datang setahun Berjendela seribu dan berpintu seribu
lagi Tidak ada satupun kita punya, sayangku, tidak ada
Tapi ke mana kita pergi ini hari, sayangku, ke mana satupun kita punya.
kita pergi ini hari.
Berdiri di alun-alun besar ditimpa salju
Tiba di satu rapat umum; pembicara berdiri dan kata: Sepuluh ribu serdadu berbaris datang dan lalu
"Jika mereka boleh masuk, mereka colong beras Mereka mencari kau dan aku, sayangku, mereka
kita." mencari kau dan aku.
Dia bicarakan kau dan aku, sayangku, dia bicarakan
kau dan aku.
MIMPI
Oleh. HB. Jassin