Anda di halaman 1dari 33

tidur siang

dan
kisah singkat
lainnya

-Farid Afyudin
Tidur Siang dan Kisah Singkat Lainnya
Oleh Farid Afyudin (2020)

Dipublikasikan secara daring


Melalui http://RabuSabtu.com/buku

Pengepul dan Penyunting


Hestia Istiviani

Desain Sampul dan Tata Letak


Hestia Istiviani

Kredit Foto
Dokumentasi Penulis

Hak cipta karya adalah milik Farid Afyudin selaku penulis.


Seluruh karya dalam buku ini bisa disebarluaskan dan dicetak
secara bebas selama mencantumkan nama penulis.
Pengantar
Wabah COVID-19 yang menjadi pandemi di seluruh dunia termasuk
Indonesia memaksa kita semua untuk tetap waras di dalam rumah. Menjadi
kreatif rasanya adalah suatu kewajiban agar tidak terjebak ke dalam
kebosanan. Melihat bagaimana manusia saling jaga dan saling bantu, hati
ini tergerak juga. Mengapa tidak ikut serta mengambil bagian?

Farid Afyudin—atau yang akrab dipanggil Afy, merupakan kawan sejak


zaman kuliah. Kami sering bertukar opini dan pendapat terhadap apapun,
termasuk prasangka dan praduga tentang isi dunia. Afy kerap menulis
keresahan hatinya melalui bait-bait puisi. Merangkai narasi dengan diksi-
diksi yang selama ini hanya disimpan untuk ia pribadi. Mungkin kalau
dihimpun dan disebarluaskan, akan ada (banyak) pihak yang
mengapresiasi. Setidaknya, bukan hanya saya saja yang punya pendapat
begini.

Selamat menikmati sekumpulan puisi dan tulisan pendek yang tersaji.


Semoga bisa membantu melewati masa-masa sulit. Semoga bisa menjadi
teman hari-hari.

Maret 2020
H.I

ii
Daftar Isi
Aktivitas yang Harus Dilakukan – 1
Cerita dari Benda-Benda – 9
Tabiat-Tabiat Menjadi Dewasa – 15
…dan Puisi-Puisi Mini Lainnya – 22

Tentang Penulis dan Komplotannya - 28

iii
Aktivitas yang Harus Dilakukan
Membuka Jendela

Ketika siang tak berumur terlalu usang. Bukalah jendela mobil atau
rumahmu. Pelan-pelan saja, tak perlu kau buru buru. Pastikan burung dan
debu yang menempel tak terkejut dengan kelakuanmu. Lalu jika sudah
terbuka dengan seksama. Rasakan cipratan Sang Baskara. Lagi-lagi
pastikan posisimu tepat berjarak 149.6 juta km dengan Sang Surya. Jangan
terlalu dekat, matahari bernafas cukup pekat. Jangan pula terlalu jauh,
matahari akan mengacuhkanmu, dan itu tak seru.

2
Tata Cara Membuat Mie Instan

Perhatikan setiap langkahnya dengan saksama.

Tunggulah dengan sabar musim hujan tiba, biasanya akan jatuh di tiga
perempat penghabisan bulan setiap tahunnya. Jika sudah basah adanya
jalanan dan pekarangan rumah, tunggulah kembali hingga hari libur tiba.
jika sudah,
masaklah mie instan seperti biasa
boleh goreng, apalagi kuah
sembari menunggu matang sempurna
putarlah sebuah lagu berjudul "Mujizat Itu Nyata"
boleh dari versi penyanyi mana saja
tepat di menit ketiga
ketika reffrain melompat-lompat menggema
tiriskan mie, campurkan dengan bumbu yang ada
jangan lupa tambahkan dengan telur berjumlah dua
dan
Voilà!
mie goreng atau kuah siap sedia
nikmati dalam alunan,
"ketika ku berdoa
mujizat itu nyata"
dalam semangkuk Indomie telor dua
alhamdulillah
alhamdulillah

Catatan:
Mujizat selalu nyata di semangkuk mie kuah instan.

3
Tidur Siang

Senin, adalah waktu yang tepat untuk menangis. Mungkin Rabu juga, tapi
Senin yang paling tepat. Ambillah sejumput beras, lalu pegang erat-erat.
Sembari menggenggam beras, kumohon merenunglah sejenak. Tentang
mereka yang tak sempat diberi kesempatan untuk bertemu meski saling
memburu. Atau tentang defisit pangan di Distrik Waan di ujung timur
negeri kita. Jika kau sukses meneteskan peluh matamu. Berhitunglah
sampai dengan sepuluh. Kau akan menemui tidur siang yang syahdu.

4
Bersepeda

Siapkan gayung yang bisa jadi enam jumlah keseluruhannya. Seperti


jumlah kepercayaan yang diakui oleh negara. Jangan berlebih akan menjadi
susah dikayuh kata mereka. Pun jangan kau kurangi, akan menjadi rapuh
lalu roda tak juga berputar. Siapkan pula sebongkah batu kerikil, kata
mereka agar kau bisa berjaga-jaga untuk dapat menahan sejenak keinginan
membuang hajat.

5
Berenang dan Berlari

Kegiatan yang memiliki penghabisan kalori kurang lebih sama jumlahnya


dengan bersepeda. Untuk kegiatan kali ini, kau tak perlu gayung yang
berjumlah enam. Kau hanya disarankan untuk melakukan dialog intens
dengan daun yang jatuh di lintasan kerjamu. Pahami dan cobalah
berempati pada mereka. Coba arungi kisah hidup mereka. Jika kau terlalu
dalam, kupastikan kau kan tenggelam. Di sini fungsinya lari, jika tak kuat
berenang terlalu dalam dan jauh. Kau boleh berlari saja. Daun-daun itu
akan memakluminya.

6
Mencukur Rambut

Mungkin bulan terbaik untuk mencukur rambut adalah Agustus atau Juli
atau September. Sesuaikan dengan nilai tukar dolar yang semakin tak
menentu pada ketiga bulan tersebut. Pada bulan-bulan itu, matahari
sedang kerap mengecup ubun-ubun kita. Jadi pastikan tak terhalang oleh
rambutmu. Malam sebelum kau cukur rambutmu, ada yang menyarankan
untuk diacak-acak terlebih dahulu. Boleh dengan tangan yang lain, atau
dengan usapan-usapan kain. Tergantung selera, semua sama saja.

Selamat mencoba!

7
Berjalan Beriringan

Selesaikan terlebih dahulu cerita-cerita pendekmu. Jika sudah kau pastikan


selesai, baru kemudian ambilah gunting. Gunting adalah perantara yang
paling pas untuk menjalin hubungan termasuk konjungsi dalam berjalan
beriringan. Kedua sisinya runcing dan tajam. Juga tak ada yang saling
mendahului satu sama lain. Satu sisi bergerak, sisi lainnya mengikuti.
Begitu pula sebaliknya. Lalu jangan kau gunakan gunting sebagai alat
makan, sungguhlah tak elok bukan? Gunakanlah sebagai pegangan ketika
berjalan beriringan. Satu pegangan untuk kelingkingmu, pegangan yang
lain untuk telunjuk kawan hidupmu.

8
Cerita dari Benda-Benda
Pintu dan Gantungan Baju

Ada tiadanya dirimu, pintu dan gantungan baju akan senantiasa ada di situ.
Tak beranjak meski kau memakainya dengan serampangan. Keduanya
sedikit reyot, dengan engsel yang seakan mau copot. Mereka hanya
meminta sedikit perhatian darimu. Untuk mengencangkan baut-baut itu.
Ah percuma sepertinya, lagi-lagi kau acuh dan melintas begitu saja. Tak
apa-apa.

10
Jam Dinding

Jika sampai mereka memaksaku menuliskan sejingkat cerita tentang


hidupku, mungkin sekisah ini yang akan aku pilih untuk kutulis. Adalah
cerita tentang serangkaian peristiwa lumrah marah merekah tiap kali
setiba mereka di beranda. Iri meri acapkali tuan bermadu mesra dengan
arloji. Namun ku semakin sadar, aku adalah jam dinding yang senantiasa
memberikan keleluasaan jika kau melemparkan sekilas pandangan.

11
Meja Kerja

Selepas kerja, masih saja otak batumu itu menggangguku. Dengan


tumpukan kertas-kertas lebar bergambar sketsa bangunan. Meski larut,
kau masih pula berkutat dengan benda-benda itu di atas tubuhku.
Gerutuku, “kan aku juga butuh istirahat, kasihan kasur lantai itu juga butuh
kamu untuk beristirahat!”

12
Almari

Adalah tempatmu menyimpan segala sesuatu. Pakaian, tas, sepatu, juga


barang berharga lainnya. Tak terkecuali uneg-uneg-mu ke Marni. Gadis
Bekasi yang hanya kau manfaatkan jadi teman tidur di kasur lantaimu itu.
Ada juga umpatan-umpatan dungu untuk bosmu yang kelewat konservatif
itu. Aku almari, menyimpannya rapat juga siap untuk menerima
menyimpan segala darimu.

13
Kasur Lantai

Terus saja kau cumbui itu meja kerja, tidur pun kau di sana. Aku lebih rindu
pada si Marni, karenanya kau baru mau berkunjung ke bidukku.

14
Tabiat-Tabiat Menjadi Dewasa
Menyebalkan

Semua tumbuhan juga tahu, manusia dewasa cukup menyebalkan. Jika


sudah begitu, rebahkanlah tubuhmu pada selapangan semesta. Boleh juga
di sofa merah milik wisma-wisma di ujung barat Surabaya. Kala rebahan,
boleh kau padu padankan dengan hujan. Boleh di mata atau di luar kamar
sana.

Menyebalkannya dewasa lumayan tak terduga. Bibir mereka berkelana


keliling dunia. Kau harus bisa memilah-milah, mana yang nyata adanya,
mana pula yang pengaruh viagra.

16
Lupa Istirahat

Ada hal lain yang kerap dilupakan manusia dewasa. Adalah istirahat
namanya. Tunggulah hingga debur ombak di laut utara mereda. Jika sudah
tenang adanya, mungkin istirahat raya baru akan terasa.

*Pernahkah kalian melihat debur ombak yang mereda?

17
Lupa Pulang

Pertama-tama, kau akan bingung dengan semua hal tentang rumah, meja
dan kursi tamu, jendela, alat dapur, pintu, kusen, hingga sebuah
kemewahan bernama sarapan. Ambil setarik dua tarikan nafas, lalu raba
perlahan dadamu. Jika kau rasa ada yang hilang, kurasa adalah
sepergelangan tulang. Siap-siapkan pledoi atas hal itu, sampaikan kepada
Tuhan atau juga semesta alam. Tulangmu bisa jadi dicuri namun kau masih
harus terus mencari. Jika kau telah menemukan, mungkin sudah saatnya
kau untuk pulang.

18
Berekspektasi Tinggi

Penyangkalan adalah cara terakhir kita untuk bertahan hidup. Bersama


dengan itu, bangunlah sebuah menara bernama utopia. Gapai puncak
menara dengan segala warna jumawa.

Tak peduli umurmu ada di angka berapa, secara tidak sadar, dengan
nikmatnya kau dapat merajut tenun nelangsa. Terlebih jika jatuh dari
ketinggian di ujung sana.

Selamat berekspektasi sekaligus berakseptasi.

19
Seni Memberi Deskripsi pada Sebuah Lokasi

Jakarta
Jakarta adalah kata kerja

Surabaya
Sebuah seri peraduan di kota pahlawan

Yogyakarta
Yogyakarta adalah rumah
Itu sudah

Banjarbaru
Sekali waktu, kapalku pernah berlabuh di Banjarbaru

Bandung
Ada yang tertinggal di Bandung,
Bukan, bukan sendu
Hanya awan hitam, mendung
Menabrak melabrak syahdu

Palangka Raya
Tak banyak yang tahu,
Kota ini memiliki seribu satu waktu

Semarang
Aku pernah ke Semarang
Beli lumpia, lalu lanjut perjalanan ke Surabaya

Malang
Malang pernah bersitegang,
Malang pernah memberi tenang

20
Padang
Sama seperti malang
Hanya sedikit lenggang

Makassar
Hati-hati ada hati yang tak hati-hati di kota ini

21
…dan Puisi-Puisi Mini Lainnya
Pura-Pura
Orang Indonesia,
Di Instagram pura-pura bahagia
Di Twitter pura-pura miskin
Di LinkedIn pura-pura sukses
.
.
Yang belum, pura-pura jadi minoritas. Biar lebih tinggi toleransi dan
solidaritas.

Rupa Rupa
Rupa-rupa manusia
Ada yang suka rapi-rapi,
Ada yang suka pura-pura.

Facebook
Ini mengerikan,
Ketika kau tahu ayah, ibu, dan kakakku hanya dengan sentuhan dalam
genggaman.

Do it
Duit mudah dicari
Do it susah dijalani

Ketidakmungkinan
Kau adalah natal di bulan Juli,
Syahdan, Aku adalah sesak di bilangan Cikini

23
Perih
Tindih-menindih
rintih merintih
perih semakin perih

dewasa
suka
buka
celana
gila.

Sambat
Habis sambat, terbitlah semangat.

Ibuk
Buk, aku capek
Aku pengen pulang

Ikhlas
Beri rehat pada penat
Beri jeda pada duka
Dari Dia, kepadaNya, akan kembali ke Dia

24
Sebuah Kisah Klasik Acapkali Kita Rasakan
You love me, then you leave me

Khotbah
Yang dijaga itu rasa, bukan nelangsa.
Yang dibina itu makna bukan gulana
Yang dibuang itu aral-rintang, bukan sayang

Kebutuhan
Ghibah
Ibadah
Desah
On Repeat

Candu
Ada candu ketika menemuimu
Candu yang membatu
Candunya candu yang benar-benar candu

Candu seakan menjelma menjadi hantu, yang terus meneror sang pemilik
candu.

Akumulasi Rindu
Diakumulasilah rindu
Agar temu makin menggebu

Ke siapa?
Kalau kamu sudah menikah,
Terus aku kangen siapa?

25
Sepi
Ada sepi ketika chat-ku hanya kau balas dengan “hehe”

Demi Gusti
Demi Gusti Sang Maha mencukupkan,
Termasuk pertemuan juga perpisahan
Pertalian juga perceraian

Kebutuhan Pokok
Sandang
Pangan
Pelukan

Kau
Yang yang cantik
Yang eksotik
Yang romantik
Yang menarik
Yang puitik
Kau tak terpetik

Mari Sini
Saling kita menginfeksi afeksi

Kenang-kenangan
Yang dikenang adalah tanda merah di kening.

Tamat

26
“Semoga rindu masih bisa diunduh,
Semoga resah masih bisa diunggah.”

Terima kasih
Untuk semua kasih

27
Tentang Penulis dan Komplotannya

Perkenalkan saya Farid Afyudin, adalah Pemuda tanggung yang sedang


melalui masa seperempat abadnya dengan menanam jagung di kebun kita.
ambil cangkulmu
ambil pangkurmu
kita bekerja tak jemu-jemu
cangkul cangkul
cangkul yang dalam
menanam jagung di kebun kita.

Dibantu oleh Hestia Istiviani selaku pengepul tulisan. Dirapikan dan ditata
sedemikian rupa agar nyaman untuk dibaca dan dinikmati khalayak massa.

Penulis dan komplotannya menerima tegur sapa di:


t: @FaridAfyudin - @hzboy
I: @FaridAfyudin - @hzboy1906
W: rabusabtu.com

28
Ikhlas
Beri rehat pada penat
Beri jeda pada duka
Dari Dia, kepadaNya, akan kembali ke Dia

Kata siapa keseharian, benda-benda, dan dipaksa dewasa tidak


bisa menjadi sebuah kisah? Mereka semua menyimpan narasi
untuk dibagi. Bukan untuk dibiarkan sendiri. Mari, kita selami
agar kelak dapat lebih mengerti.

Tidur Siang dan Kisah Singkat Lainnya www.RabuSabtu.com

Anda mungkin juga menyukai