dan
kisah singkat
lainnya
-Farid Afyudin
Tidur Siang dan Kisah Singkat Lainnya
Oleh Farid Afyudin (2020)
Kredit Foto
Dokumentasi Penulis
Maret 2020
H.I
ii
Daftar Isi
Aktivitas yang Harus Dilakukan – 1
Cerita dari Benda-Benda – 9
Tabiat-Tabiat Menjadi Dewasa – 15
…dan Puisi-Puisi Mini Lainnya – 22
iii
Aktivitas yang Harus Dilakukan
Membuka Jendela
Ketika siang tak berumur terlalu usang. Bukalah jendela mobil atau
rumahmu. Pelan-pelan saja, tak perlu kau buru buru. Pastikan burung dan
debu yang menempel tak terkejut dengan kelakuanmu. Lalu jika sudah
terbuka dengan seksama. Rasakan cipratan Sang Baskara. Lagi-lagi
pastikan posisimu tepat berjarak 149.6 juta km dengan Sang Surya. Jangan
terlalu dekat, matahari bernafas cukup pekat. Jangan pula terlalu jauh,
matahari akan mengacuhkanmu, dan itu tak seru.
2
Tata Cara Membuat Mie Instan
Tunggulah dengan sabar musim hujan tiba, biasanya akan jatuh di tiga
perempat penghabisan bulan setiap tahunnya. Jika sudah basah adanya
jalanan dan pekarangan rumah, tunggulah kembali hingga hari libur tiba.
jika sudah,
masaklah mie instan seperti biasa
boleh goreng, apalagi kuah
sembari menunggu matang sempurna
putarlah sebuah lagu berjudul "Mujizat Itu Nyata"
boleh dari versi penyanyi mana saja
tepat di menit ketiga
ketika reffrain melompat-lompat menggema
tiriskan mie, campurkan dengan bumbu yang ada
jangan lupa tambahkan dengan telur berjumlah dua
dan
Voilà!
mie goreng atau kuah siap sedia
nikmati dalam alunan,
"ketika ku berdoa
mujizat itu nyata"
dalam semangkuk Indomie telor dua
alhamdulillah
alhamdulillah
Catatan:
Mujizat selalu nyata di semangkuk mie kuah instan.
3
Tidur Siang
Senin, adalah waktu yang tepat untuk menangis. Mungkin Rabu juga, tapi
Senin yang paling tepat. Ambillah sejumput beras, lalu pegang erat-erat.
Sembari menggenggam beras, kumohon merenunglah sejenak. Tentang
mereka yang tak sempat diberi kesempatan untuk bertemu meski saling
memburu. Atau tentang defisit pangan di Distrik Waan di ujung timur
negeri kita. Jika kau sukses meneteskan peluh matamu. Berhitunglah
sampai dengan sepuluh. Kau akan menemui tidur siang yang syahdu.
4
Bersepeda
5
Berenang dan Berlari
6
Mencukur Rambut
Mungkin bulan terbaik untuk mencukur rambut adalah Agustus atau Juli
atau September. Sesuaikan dengan nilai tukar dolar yang semakin tak
menentu pada ketiga bulan tersebut. Pada bulan-bulan itu, matahari
sedang kerap mengecup ubun-ubun kita. Jadi pastikan tak terhalang oleh
rambutmu. Malam sebelum kau cukur rambutmu, ada yang menyarankan
untuk diacak-acak terlebih dahulu. Boleh dengan tangan yang lain, atau
dengan usapan-usapan kain. Tergantung selera, semua sama saja.
Selamat mencoba!
7
Berjalan Beriringan
8
Cerita dari Benda-Benda
Pintu dan Gantungan Baju
Ada tiadanya dirimu, pintu dan gantungan baju akan senantiasa ada di situ.
Tak beranjak meski kau memakainya dengan serampangan. Keduanya
sedikit reyot, dengan engsel yang seakan mau copot. Mereka hanya
meminta sedikit perhatian darimu. Untuk mengencangkan baut-baut itu.
Ah percuma sepertinya, lagi-lagi kau acuh dan melintas begitu saja. Tak
apa-apa.
10
Jam Dinding
11
Meja Kerja
12
Almari
13
Kasur Lantai
Terus saja kau cumbui itu meja kerja, tidur pun kau di sana. Aku lebih rindu
pada si Marni, karenanya kau baru mau berkunjung ke bidukku.
14
Tabiat-Tabiat Menjadi Dewasa
Menyebalkan
16
Lupa Istirahat
Ada hal lain yang kerap dilupakan manusia dewasa. Adalah istirahat
namanya. Tunggulah hingga debur ombak di laut utara mereda. Jika sudah
tenang adanya, mungkin istirahat raya baru akan terasa.
17
Lupa Pulang
Pertama-tama, kau akan bingung dengan semua hal tentang rumah, meja
dan kursi tamu, jendela, alat dapur, pintu, kusen, hingga sebuah
kemewahan bernama sarapan. Ambil setarik dua tarikan nafas, lalu raba
perlahan dadamu. Jika kau rasa ada yang hilang, kurasa adalah
sepergelangan tulang. Siap-siapkan pledoi atas hal itu, sampaikan kepada
Tuhan atau juga semesta alam. Tulangmu bisa jadi dicuri namun kau masih
harus terus mencari. Jika kau telah menemukan, mungkin sudah saatnya
kau untuk pulang.
18
Berekspektasi Tinggi
Tak peduli umurmu ada di angka berapa, secara tidak sadar, dengan
nikmatnya kau dapat merajut tenun nelangsa. Terlebih jika jatuh dari
ketinggian di ujung sana.
19
Seni Memberi Deskripsi pada Sebuah Lokasi
Jakarta
Jakarta adalah kata kerja
Surabaya
Sebuah seri peraduan di kota pahlawan
Yogyakarta
Yogyakarta adalah rumah
Itu sudah
Banjarbaru
Sekali waktu, kapalku pernah berlabuh di Banjarbaru
Bandung
Ada yang tertinggal di Bandung,
Bukan, bukan sendu
Hanya awan hitam, mendung
Menabrak melabrak syahdu
Palangka Raya
Tak banyak yang tahu,
Kota ini memiliki seribu satu waktu
Semarang
Aku pernah ke Semarang
Beli lumpia, lalu lanjut perjalanan ke Surabaya
Malang
Malang pernah bersitegang,
Malang pernah memberi tenang
20
Padang
Sama seperti malang
Hanya sedikit lenggang
Makassar
Hati-hati ada hati yang tak hati-hati di kota ini
21
…dan Puisi-Puisi Mini Lainnya
Pura-Pura
Orang Indonesia,
Di Instagram pura-pura bahagia
Di Twitter pura-pura miskin
Di LinkedIn pura-pura sukses
.
.
Yang belum, pura-pura jadi minoritas. Biar lebih tinggi toleransi dan
solidaritas.
Rupa Rupa
Rupa-rupa manusia
Ada yang suka rapi-rapi,
Ada yang suka pura-pura.
Facebook
Ini mengerikan,
Ketika kau tahu ayah, ibu, dan kakakku hanya dengan sentuhan dalam
genggaman.
Do it
Duit mudah dicari
Do it susah dijalani
Ketidakmungkinan
Kau adalah natal di bulan Juli,
Syahdan, Aku adalah sesak di bilangan Cikini
23
Perih
Tindih-menindih
rintih merintih
perih semakin perih
dewasa
suka
buka
celana
gila.
Sambat
Habis sambat, terbitlah semangat.
Ibuk
Buk, aku capek
Aku pengen pulang
Ikhlas
Beri rehat pada penat
Beri jeda pada duka
Dari Dia, kepadaNya, akan kembali ke Dia
24
Sebuah Kisah Klasik Acapkali Kita Rasakan
You love me, then you leave me
Khotbah
Yang dijaga itu rasa, bukan nelangsa.
Yang dibina itu makna bukan gulana
Yang dibuang itu aral-rintang, bukan sayang
Kebutuhan
Ghibah
Ibadah
Desah
On Repeat
Candu
Ada candu ketika menemuimu
Candu yang membatu
Candunya candu yang benar-benar candu
Candu seakan menjelma menjadi hantu, yang terus meneror sang pemilik
candu.
Akumulasi Rindu
Diakumulasilah rindu
Agar temu makin menggebu
Ke siapa?
Kalau kamu sudah menikah,
Terus aku kangen siapa?
25
Sepi
Ada sepi ketika chat-ku hanya kau balas dengan “hehe”
Demi Gusti
Demi Gusti Sang Maha mencukupkan,
Termasuk pertemuan juga perpisahan
Pertalian juga perceraian
Kebutuhan Pokok
Sandang
Pangan
Pelukan
Kau
Yang yang cantik
Yang eksotik
Yang romantik
Yang menarik
Yang puitik
Kau tak terpetik
Mari Sini
Saling kita menginfeksi afeksi
Kenang-kenangan
Yang dikenang adalah tanda merah di kening.
Tamat
26
“Semoga rindu masih bisa diunduh,
Semoga resah masih bisa diunggah.”
Terima kasih
Untuk semua kasih
27
Tentang Penulis dan Komplotannya
Dibantu oleh Hestia Istiviani selaku pengepul tulisan. Dirapikan dan ditata
sedemikian rupa agar nyaman untuk dibaca dan dinikmati khalayak massa.
28
Ikhlas
Beri rehat pada penat
Beri jeda pada duka
Dari Dia, kepadaNya, akan kembali ke Dia