Anda di halaman 1dari 17

Lelaki Dengan 4 Istri

11 Votes

ISTRI ke-1 : Tua dan biasa saja, biasanya tidak diperhatikan.

Istri ke-2 : Agak cakep, agak diperhatikan.

Istri ke-3 : Lumayan cakep dan cukup diperhatikan.

Istri ke-4: Sangat cakep, sangat diperhatikan dan disanjung-


sanjung serta diutamakan!

Waktu pun berlalu begitu cepat dan tibalah saat sang lelaki
(suami) tersebut mau meninggal, lalu dipanggilah 4 (empat)
orang istrinya.

Dipanggilah istri ke-4 yang paling cakep dan ditanya,


Maukah ikut menemaniku ke alam kubur ?

Si istri menjawab., Maaf, cukup sampai di sini saja saya ikut


denganmu.
Saat dipanggil istri ke-3 dan ditanya hal yang sama, dia pun
menjawab, Maaf, saya hanya akan mengantarmu sampai di
kamar mayat dan paling jauh sampai di rumah duka.

Kemudian dipanggil istri ke-2 dan ditanya hal yang sama,


maka dia pun menjawab, Baik, saya akan menemanimu tapi
hanya sampai ke liang kubur, setelah itu selamat tinggal.

Si Suami sungguh kecewa mendengar semua itu. Tetapi


inilah kehidupan dan menjelang kematian.

Lalu dipanggil lah istri ke-1 dan ditanya hal yang sama, si
suami tak menyangka akan jawabannya, Saya akan
menemani ke manapun kamu pergi dan akan selalu
mendampingimu

Mau tahu apa dan siapa istri ke-1 sampai ke-4 itu?

Istri ke-4 adalah harta dan kekayaan. Mereka akan


meninggalkan jasad kita seketika saat kita meninggal.

Istri ke-3 adalah teman-teman kita. Mereka hanya akan


mengantar jasad kita hanya sampai di saat disemayamkan.

Istri ke-2 adalah keluarga, famili, saudara dan teman dekat


kita.

Mereka akan mengantar kita sampai dikuburkan, dan akan


meninggalkan kita setelah mayat kita dimasukkan dalam
liang kubur dan ditutup dengan tanah.

Istri ke-1 adalah tindakan dan perbuatan kita selama hidup


di dunia. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan
dituainya.

Berbuatlah sebanyak mungkin kebaikan, kebajikan selama


kita masih hidup di dunia ini, dalam sisa hidup, selagi waktu
masih ada.
Ketamakan

20 Votes

Alkisah, di sebuah negeri, ada seorang saudagar kaya raya.


Ia adalah pemilik restoran terkenal dan terbaik yang pernah
ada pada masa tersebut. Selain rasanya khas, makanannya
sangat lezat, dan pelayanannya pun sangat memuaskan
siapa saja yang datang ke sana.

Berkat restoran itu pula, sang saudagar mendapat banyak


rezeki. Meski usahanya menjadi berkembang ke berbagai
bidang, namun restoran itulah yang menjadi urat nadi usaha
yang sangat dijaganya. Karena itu, karena tak memiliki
keturunan, di usianya yang sudah makin tua, ia ingin
mewariskan usaha itu pada orang terpilih yang nanti akan
dipercaya untuk menjalankan usahanya itu. Ia nanti akan
menyerahkan usaha itu kepada orang yang terbaik, dengan
syarat separuh hasil yang didapat, harus disumbangkan
kepada kaum yang tak berpunya.
Beberapa saat sang saudagar memikirkan cara untuk
memilih orang tersebut. Hingga, suatu kali, ia ngundang 80
orang yang dianggap terbaik di daerahnya. Kepada 80 orang
tersebut, ia menyajikan hidangan terbaik untuk makan
malam di restorannya.

Saat ke-80 orang tersebut berdatangan memenuhi


undangannya, banyak wajah-wajah berharap, mereka yang
akan terpilih mewarisi kekayaan sang saudagar. Begitu pun
sang saudagar, ia berharap bisa memilih orang terbaik yang
bisa mewarisi usahanya. Setelah berbasa-basi sejenak, ke-
80 orang itu lantas dipersilakan duduk untuk menyantap
hidangan makan malam.

Uniknya, ada 20 meja kotak yang disediakan, dengan sumpit


yang sangat panjang di masing-masing meja. Karena itu,
saat mulai dipersilakan makan, hampir semua orang yang
sudah tak sabar merasakan kelezatan makanan dari restoran
sangat terkenal itu pun kerepotan.

Sang saudagar lantas berkeliling ke semua meja makan. Ia


melihat hingga meja ke-19 tak ada satu pun yang berhasil
menyantap makanan yang dihidangkan. Sebab, mereka
berlomba-lomba makan dengan sumpit sangat panjang
tersebut. Hingga akhirnya, tepat di meja ke-20, saudagar
pun tersenyum. Di meja tersebut, empat orang tampak
menikmati hidangan dengan satu sama lain saling menyuapi.
Memang, sumpit yang disediakan sangat panjang, sehingga
mereka bisa menyuapi orang di dekatnya, dan sebaliknya.
Maka, hingga acara hampir selesai, hanya mereka
berempatlah yang kenyang. Sementara, yang lain tak bisa
menikmati hidangan karena berusaha sendiri-sendiri untuk
segera menyantap makanan lezat tersebut.

Kisah tersebut mengajarkan kepada kita, bahwa untuk bisa


meraih sesuatu, kita seharusnya memulai dengan
melayani. Kita tak boleh serakah, tamak, atau hanya
mementingkan kepentingan diri sendiri. Seperti yang
tergambar dalam kisah tersebut, hanya mereka yang mau
berkorban dengan memberi makanan kepada yang lain,
maka ia yang akan bisa ikut makan dengan kenyang.
Sementara, orang lain sibuk mencari cara bagaimana bisa
segera menyantap hidangan, justru kerepotan karena tak
tahu cara yang tepat untuk memakan hidangan tersebut.

Sudah kita dapati, begitu banyak orang yang menjadi


sumber berita karena kelakuannya. Mulai dari korupsi,
hingga berbagai hal lain yang intinya, menjadikan harta
sebagai hal yang utama.

Uang dan harta memang penting. Namun, ada banyak hal


penting lain yang juga harus menjadi perhatian utama
kita. Bagaimana kita bersikap, bagaimana kita membantu
orang lain, bagaimana kita menemukan keseimbangan dalam
hidup, sehingga kebahagiaan bisa kita peroleh. Harta adalah
sarana. Kita adalah manusia. Karena itu, mari jadikan
sarana tersebut sebagai bagian dari kehidupan kita, namun
jangan sampai menjadikannya sebagai hal yang
membelenggu kita.

Mari, jadikan hidup lebih berarti. Dengan mau peduli


dan berbagi, harta dan uang kita akan jauh lebih
memiliki arti.
Yang Sudah Berlalu Tak Perlu Disesali

29 Votes

Suatu ketika, ada seorang pemuda yang mendapat warisan


dari orangtuanya. Karena tergolong keluarga sederhana, ia
hanya mendapat sedikit uang dan beberapa buah buku.
Sebelum meninggal, ayahnya berpesan, Anakku, buku-buku
ini adalah harta yang tak terhingga nilainya. Ayah berikan
kepadamu, baca dan pelajarilah. Mudah-mudahan
kelak nasibmu bisa berubah lebih baik. Dan ini sedikit uang,
pakailah untuk menyambung hidup dan bekerjalah dengan
rajin untuk menghidupi dirimu sendiri.

Tak berapa lama, uang yang ditinggalkan pun habis terpakai.


Sejenak ia melongok buku-buku peninggalan ayahnya. Ia
teringat pesan dari orangtuanya agar belajar dari buku
tersebut. Karena malas, ia mengambil jalan pintas. Buku itu
dijual kepada teman yang mau membeli karena kasihan.
Sebagai gantinya, ia mendapatkan beras untuk makan
sehari-hari.
Beberapa saat kemudian, si pemuda harus mulai bekerja
kasar demi menyambung hidup. Yang membuatnya heran,
teman yang dulu membeli bukunya, kini hidupnya kelihatan
nyaman dan semakin maju. Karena penasaran ingin tahu,
apa yang membuat teman tadi bisa berhasil hidupnya, dia
mendatangi dan bertanya.

Meski sempat tidak mau membuka rahasia, setelah didesak


dan kasihan melihat nasib si pemuda, akhirnya si teman
terbuka. Sebenarnya, aku sangat terbantu dengan buku
yang kamu jual padaku. Dulu aku beli buku itu karena
kasihan kepadamu. Kubiarkan saja berdebu di sudut kamar.
Suatu hari, iseng karena ingin tahu, kubaca dan ternyata,
wahhisinya bagus sekali! Sebuah pelajaran hidup yang luar
biasa.

Bukan itu saja, sambung temannya. Di dalam buku itu


terselip pesan, agar si pembaca setelah menguasai isi buku
tersebut mau praktik dengan sungguh-sungguh. Sungguh,
aku beruntung aku mendapat buku itu darimu. Lihat,
hidupku jadi berubah. Sebenarnya, dari mana buku-bukumu
itu berasal?

Mendengar cerita temannya itu, si pemuda sangat menyesal.


Harta peninggalan ayahnya ternyata jauh lebih berharga dari
yang ia kira. Karena malas membaca, kini ia hanya jadi
pekerja kasar yang hidup ala kadarnya.

Buku itu sebenarnya warisan dari orangtuaku, jawab si


pemuda. Jujur, aku malas membacanya dan tidak tahu
kalau ayahku menyimpan pesan yang sangat berharga.
Sungguh, aku menyesal. Teman, boleh aku pinjam kembali
buku-buku itu untuk memulai hidupku yang baru? Aku ingin
bisa mengubah hidupku menjadi lebih baik.

Demikianlah, banyak hal yang kadang tak kita mengerti dari


pilihan-pilihan yang kita jalani. Sering mengundang
penyesalan, seperti si pemuda tadi. Tapi bagi yang mau
belajar, setiap kegagalan, setiap kesalahan pasti punya nilai
pembelajaran. Maka, ada ungkapan hal yang sudah berlalu
tak perlu disesali. Sudah sepatutnya kata-kata bijak tadi
kita jadikan pegangan hidup. Jika hari ini kita gagal, kita siap
bangkit lagi!
Mari, jangan sesali yang sudah berlalu, jangan pula takut
pada masa depan. Kita belajar dari banyak kesalahan dan
segala ketidaknyamanan, untuk mengambil pilihan yang ada
pada hari ini sebagai dasar pijakan meraih keberhasilan yang
lebih membanggakan. Tetap berjuang!
Kata-Kata Terakhir Steve Jobs Sebelum
Meninggal Dunia

27 Votes

Dalam dunia bisnis, aku adalah simbol dari kesuksesan,


seakan-akan harta dan diriku tidak terpisahkan, karena
selain kerja, hobiku tak banyak.

Saat ini aku berbaring di rumah sakit, merenungi jalan


kehidupanku, kekayaan, nama, dan kedudukan, semuanya
itu tidak ada artinya lagi.

Malam yang hening, cahaya dan suara mesin di sekitar


ranjangku, bagaikan nafasnya maut kematian yang
mendekat pada diriku.

Sekarang aku mengerti, seseorang asal memiliki harta


secukupnya untuk digunakan dirinya saja itu sudah cukup.
Mengejar kekayaan tanpa batas itu bagaikan monster yang
mengerikan.

Tuhan memberi kita organ-organ perasa, agar kita bisa


merasakan cinta kasih yang terpendam dalam hati kita yang
paling dalam. Tapi bukan kegembiraan yang datang dari
kehidupan yang mewah itu hanya ilusi saja.

Harta kekayaan yang aku peroleh saat aku hidup, tak


mungkin bisa aku bawa pergi. Yang aku bisa bawa adalah
kasih yang murni yang selama ini terpendam dalam hatiku.
Hanya cinta kasih itulah yang bisa memberiku kekuatan dan
terang.

Ranjang apa yang termahal di dunia ini? Ranjang orang


sakit. Orang lain bisa bukakan mobil untukmu, orang lain
bisa kerja untukmu, tapi tidak ada orang bisa menggantikan
sakitmu. Barang hilang bisa didapat kembali, tapi nyawa
hilang tak bisa kembali lagi. Saat kamu masuk ke ruang
operasi, kamu baru sadar bahwa kesehatan itu betapa
berharganya.

Kita berjalan di jalan kehidupan ini. Dengan jalannya waktu,


suatu saat akan sampai tujuan. Bagaikan panggung pentas
pun, tirai panggung akan tertutup, pentas telah berakhir.

Yang patut kita hargai dan sayangi adalah hubungan kasih


antar keluarga, cinta akan suami-istri dan juga kasih
persahabatan antar-teman.
Filosofi Pohon Bambu

79 Votes

Tahukah anda bahwa pohon bambu tidak akan menunjukkan


pertumbuhan berarti selama 5 tahun pertama.

Walaupun setiap hari disiram & dipupuk, tumbuhnya hanya


beberapa puluh centimeter saja.

Namun setelah 5 tahun kemudian, pertumbuhan pohon


bambu sangat dahsyat & ukuran nya tidak lagi dalam
hitungan centimeter melainkan meter.

Lantas sebetulnya apa yang terjadi pada sebuah pohon


bambu ???

Ternyata selama 5 tahun pertama, ia mengalami


pertumbuhan dahsyat pada akar (BUKAN) pada batang, yang
mana daripada itu, pohon bambu sedang mempersiapkan
pondasi yang sangat kuat, agar ia bisa menopang ketinggian
nya yang berpuluh puluh meter kelak dikemudian hari.
MORAL OF THE STORY
Jika kita mengalami suatu hambatan & kegagalan, bukan
berarti kita tidak mengalami perkembangan, melainkan
justru kita sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa
didalam diri kita.

Ketika kita lelah & hampir menyerah dalam menghadapi


kerasnya kehidupan, jangan pernah terbersit pupus harapan.

Ada pameo yang mengatakan the hardest part of a rocket


to reach orbit is to get through the earths gravity (bagian
terberat agar sebuah roket mencapai orbit adalah saat
melalui gravitasi bumi).

Jika kita perhatikan, bagian peralatan pendukung terbesar


yang dibawa oleh sebuah roket adalah jet pendorong untuk
melewati atmosphere & gravitasi bumi.

Setelah roket melewati atmosphere, jet pendorong akan


dilepas & roket akan terbang dengan bahan bakar minimum
pada ruang angkasa tanpa bobot, melayang ringan, & tanpa
usaha keras.

Demikian pula dengan manusia, bagian TERBERAT dari


sebuah KESUKSESAN adalah disaat awal seseorang MEMULAI
USAHA dari sebuah perjuangan, karena segala sesuatu
terasa begitu BERAT & PENUH TEKANAN.

Namun bila ia dapat melewati batas tertentu, sesungguhnya


seseorang dapat merasakan segala kemudahan & kebebasan
dari tekanan & beban.

Namun sayangnya, banyak orang yang MENYERAH disaat


tekanan & beban dirasakan terlalu berat, bagai sebuah roket
yang gagal menembus atmosphere.

Buya Hamka berkata kalau hidup sekedar hidup, babi di


hutan juga hidup & kalau kerja sekedar kerja, kera juga
bekerja.
Ketika pohon bambu ditiup angin kencang, ia akan
merunduk, tetapi setelah angin berlalu, dia akan tegak
kembali, laksana perjalanan hidup seorang manusia yang tak
pernah lepas dari cobaan & rintangan.

Maka jadilah seperti pohon bambu !!!

Fleksibilitas pohon bambu mengajarkan kita sikap hidup


yang berpijak pada keteguhan hati dalam menjalani hidup,
walaupun badai & topan menerpa.

Tidak ada kata menyerah untuk terus tumbuh, tidak ada


alasan untuk terpendam dalam keterbatasan, karena
bagaimanapun pertumbuhan demi pertumbuhan harus
diawali dari kemampuan untuk mempertahankan diri dalam
kondisi yang paling sulit sekalipun.

Pastikan dalam hari hari kedepan, hidup kita akan


*MENJULANG TINGGI & menjadi PEMBAWA BERKAT* bagi
sesama, seperti halnya pohon bambu
Luangkan Waktumu

59 Votes

Aku menghabiskan satu jam di sebuah bank dengan ayahku.


Beliau hendak mentransfer sejumlah uang. Aku tak bisa
menahan diri untuk bertanya. Kenapa tidak aktifkan saja
internet banking?

Kenapa kita mesti melakukan itu? Ayahku balik bertanya.

Ya, supaya kita tidak perlu menghabiskan sejam hanya


untuk transfer. Kita bahkan bisa belanja online, dan segala
sesuatunya akan menjadi sangat mudah. Aku begitu
bersemangat memperkenalkannya pada dunia internet
banking.
Ayahku lantas bertanya, Jadi kita tidak harus keluar
rumah?

Ya, ya betul, kataku bersemangat. Aku bercerita bahkan


sayuran pun bisa dikirim sampai depan pintu. Dan
bagaimana perusahaan besar seperti Amazon dan Alibaba
mampu mengirim apapun yang kita inginkan dan kita pesan!

Jawaban orangtuaku membuat lidahku tercekat.

Sejak ayah masuk ke bank hari ini, ayah sudah bertemu


dengan 4 teman, mengobrol sebentar dengan pegawai bank
yang sudah mengenal keluarga kita dengan baik. Kamu tahu,
Nak, ayah dan ibumu kan tinggal sendirian. Temanlah yang
kami perlukan.

Ayahku melanjutkan. Saat ini, bagi ayah, pertemuan


dengan orang lain terasa penting. Dua tahun lalu, Ayah jatuh
sakit. Pemilik warung langganan dan anaknya menjenguk
ayah, duduk di ruang keluarga, menemani mengobrol dan
menghibur kami. Ketika ibumu jatuh waktu jalan pagi
beberapa hari lalu, petugas keamanan keliling melihatnya
dan segera mengantarkan ibu ke rumah, sebab ia tahu di
mana kami tinggal.

Apakah ayah dan ibu akan mengalami sentuhan manusia


jika segala sesuatunya menjadi online? Ayah ingin mengenal
pribadi yang sedang berelasi dengan ayah. Bukan sekedar
seller. Ini menciptakan ikatan dan rasa aman. Nak,
teknologi memang penting tapi bukanlah inti kehidupan.
Ingat untuk meluangkan waktu bersama orang-orang di
sekitarmu, bukan dengan gadget.
Belajar Mendengar

73 Votes

Seorang ibu bertanya kepada anaknya yang berusia 5 tahun,


Kalau mama dan kamu sedang pergi bermain bersama, lalu
kita kehausan tapi tidak ada air, dan kebetulan di dalam tas
kecil kamu ada 2 buah apel, apa yang kamu akan lakukan?

Si anak berpikir sejenak, lalu menjawab mantap, Saya akan


menggigit kedua apel tersebut.

Mendengar jawaban si anak, ibunya pun kecewa. Awalnya ia


berpikir untuk segera mengajarkan anaknya mengenai apa
yang seharusnya dilakukan, namun sang ibu terdiam dan
mencoba bersabar.

Kemudian sang ibu berkata lembut sambil membelai sayang


kepala anaknya, Bisakah kamu beritahu mama alasan,
kenapa kamu melakukan itu?
Si anak pun menjawab dengan lugu, sambil matanya
berbinar cerah. Karena. karena saya mau memberikan
apel yang lebih manis kepada mama.

Begitu mendengarnya, hati sang ibu pun tersentuh. Tanpa


terasa, air mata haru pun jatuh membasahi pipinya.

Terkadang, dalam keluarga dekat/harmonis pun, bisa muncul


kesalahpahaman. Untuk itu, yang kita perlukan adalah
kesabaran dan kemauan untuk mendengar secara tuntas
penjelasan dari orang-orang yang kita kasihi.

Anda mungkin juga menyukai