Anda di halaman 1dari 12

Categorized | Umum

Tags : cerita hikmah, Tetesan Hikmah

Pentingnya waktu - Tetesan Hikmah


Posted on 27 Oktober 2008 by admin
Pada suatu tempat, hiduplah seorang anak. Dia hidup dalam keluarga yang bahagia,dengan orang tua dan sanak keluarganya. Tetapi, dia tidak pernah mensyukuri betapa baiknya kehidupan yang dia miliki. Dia terus bermain, mengganggu sanak keluarganya kalau mereka tidak mau bermain apa yang dia ingin main. Tetapi, ketika dia mau minta maaf, dia selalu berkata,Tidakapa-apa, besok kan bisa. Ketika agak besar, sekolah sangat menyenangkan baginya.Dia belajar, mendapat teman, dan sangat bahagia. Tetapi, dia nggak pernah mensyukurinya. Semua begitu saja dijalaninya sehingga dia anggap semua sudah sewajarnya. Suatu hari, dia berkelahi dengan teman baiknya. Walaupun dia tahu itu salah, tapi tidak tidak pernah mengambil inisiatif untuk minta maaf dan berbaikan dengan teman baiknya. Alasan dia,Tidak apa-apa, besok kan bisa. Ketika dia agak besar, teman baiknya tadi bukanlah temannya lagi. Walaupun dia masih sering melihat temannya itu, tapi mereka tidak pernah saling tegur.Tapi itu bukanlah masalah, karena dia masih punya banyak teman baik yang lain. Dia dan teman-temannya hampir melakukan segala sesuatu bersama-sama, makan,main, kerjakan PR, dan jalan-jalan. Ya, mereka semua teman-temannya yang paling baik. Setelah lulus, kerja membuatnya sibuk. Dia ketemu seorang cewek yang sangat cantik dan baik dan segera dia menjadi pacarnya. Dia begitu sibuk dengan kerjanya, karena dia ingin dipromosikan ke posisi paling tinggi dalam waktu yang sesingkat mungkin. Tentu, dia rindu sama teman-temannya. Tapi dia tidak pernah lagi menghubungi mereka lagi, bahkan lewat telepon. Dia selalu berkata, Ah, aku capek, besok saja aku hubungin mereka. Ini tidak terlalu mengganggu dia karena dia punya teman-teman sekerja selalu mau diajak keluar. Jadi, waktu pun berlalu, dia lupa sama sekali untuk menelepon teman-temannya. Setelah dia menikah dan punya anak, dia bekerja lebih keras agar dalam membahagiakan keluarganya. Dia tidak pernah lagi membeli bunga untuk istrinya, atau pun mengingat hari ulang tahun istrinya dan juga hari pernikahan mereka. Tapi, itu tidak masalah baginya, karena istrinya selalu mengerti dia, dan tidak pernah menyalahkannya. Tentu, kadang kadang dia merasa bersalah dan sangat ingin punya kesempatan untuk mengatakan pada istrinya Aku cinta kamu, tapi dia tidak pernah melakukannya. Alasan diaTidak apa-apa, saya pasti besok akan mengatakannya. Dia tidak pernah sempat datang ke pesta ulang tahun anak-anaknya, tapi dia tidak tahu ini akan berpengaruh pada anak-anaknya. Anak-anak mulai menjauhinya, dan tidak pernah benar-benar menghabiskan waktu mereka dengan ayahnya. Suatu hari, kemalangan datang ketika istrinya tewas dalam kecelakaan. Dia ditabrak lari. Tapi hari itu, dia sedang ada rapat. Dia tidak sadar bahwa itu kecelakaan yang fatal, dia baru datang saat istrinya akan dijemput maut.Sebelum sempat berkata Aku cinta kamu, istrinya meninggal. Laki-laki itu remuk hatinya dan mencoba mencari menghibur diri melalui anak-anaknya setelah kematian istrinya. Tapi, dia baru sadar anak-anaknya tidak pernah mau berkomunikasi dengannya. Segera, anak-anaknya dewasa dan membangun keluarganya masing-masing. Tidak ada yang peduli sama orang tua ini yang di masa lalunya tidak pernah meluangkan waktunya untuk mereka.

Dia pindah ke rumah jompo yang terbaik, yang menyediakan pelayanan sangat baik dengan uang yang dia simpan untuk perayaan pernikahan ke 50, 60, dan 70 dia dan istrinya. Semua uang itu sebenarnya untuk dipakai pergi ke Hawaii, New Zealand, dan negara-negara lain, tapi kini dipakai untuk membayar biaya tinggal dia di rumah jompo tersebut. Sejak itu sampai dia meninggal, hanya ada orang-orang tua dan suster yang merawatnya. Dia kini merasa sangat kesepian, perasaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Saat dia mau meninggal, dia memanggil seorang suster dan berkata padanya, Ah, andai saja aku menyadari ini dari dulu. Dan dia meninggal dengan airmata di pipinya. Apa yang saya ingin coba katakan pada anda, waktu itu nggak pernah berhenti. Anda terus maju dan maju, sebelum anda sadar itu, anda telah maju terlalu jauh. Jika anda pernah bertengkar, segera berbaikanlah! Jika anda merasa ingin mendengar suara teman anda, jangan ragu-ragu untuk meneleponnya segera !!. Terakhir, tapi ini yang paling penting, jika anda merasa anda ingin bilang sama seseorang bahwa anda sayang dia, jangan tunggu sampai terlambat. Jika anda ingin menyampaikan sesuatu kepada seseorang katakanlah hari ini juga, jangan tunggu sampai terlambat. Jika anda terus pikir bahwa ada lain hari baru akan memberitahu dia, hari ini tidak pernah akan datang. Jika anda selalu pikir bahwa besok akan datang, maka besok akan pergi begitu cepatnya hingga anda baru sadar waktu telah meninggalkanmu. Diambil dari file komputerku, saya lupa dapat darimana

Pentingnya Menjaga Waktu


Oleh Nikmarijal

Waktu disebut yang terpanjang karena ia ukuran keabadian; terpendek karena tak ada seorangpun mempunyai waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas kehidupannya. Tidak ada yang dilakukan tanpanya karena waktu adalah satu-satunya pentas kehidupan kita. Ia menelan semua yang tidak berfaedah dan mengekalkan semua yang agung dan bermanfaat bagi manusia. Sang waktu berlari peast bagaikan anak panah terlepas dari busurnya, melesat dan tak pernah kembali. Setiap saat menjelma menjadi bulir-bulir kesempatan dan semuanya bergantung bagaimana kita ingin melewatinya. Sibodoh selalu terlambat melewatkan kesempatan dalam penyesalan (yang sering tidak pernah datang untuk ke-2 kalinya), sipandai sungguh cerdik memanfaatkan kesempatan (siapa tahu itu saat keberuntungan menghampirinya), dan sibijak tidak pernah menunggu kesempatan, tetapi selalu berupaya menciptakan kesempatan.

Sifat Sang Waktu : Cepat berlalu dan tak akan pernah kembali meski sedetik; Waktu adalah sesuatu termahal yang dimiliki, karena waktu lkebih berharga dari segudang emas

dan setumpuk uang; Terlalu panjang bagi yang sedang dirundung duka dan nestapa; Terlalu singkat bagi yang sedang berbahagia; Terlalu lama bagi yang sedang menderita; Terlalu singkat bagi yang sedang jatuh cinta. Kewajiban-kewajiban kita terhadap waktu : Menjaga manfaat waktu, Tidak menyia-nyiakan waktu, Mengisi kekosongan, Berlomba-lomba dalam kebaikan Belajar dari perjalanan hari demi hari, Mengatur waktu, Membagi waktu untuk aktyivitas tertentu, Memilih waktu-waktu yang istimewa. Setiap kita tentu memiliki 24 jam atau 1.440 menit atau 86.400 menit setiap harinya, pilihan ditangan kita untuk pintar mengelola dan memanfaatkannya. Jam terus berdetak mengingatkan kita untuk pandai menghargai kehadiran sang waktu, karena sang waktu tidak menunggu siapasiapa. Ia terus melaju dengan ritme dan kecepatan yang sama. Memusuhi sang waktu hanyalah akan merugikan kita, karena sang waktu tidak peduli terhadap semua protes; dan kesempatan yang terbuang tidak pernah kembali; no matter we like or not. Jika itu pilihannya, mengapa kita tidak coba bersahabat dengan sang waktu ? bukankah bersahabat dengan sang waktu berarti kita pintar menciptakan kesempatan dan bijak mempergunakannya. Bagaimana cara mengatur waktu yang baik ? Kendalikan aktivitas; pribadi, keluarga, dakwah, ibadah dll, Buat perencanaan bagi waktu, Disiplin dengan rencana, Adakan evaluasi terhadap program/rencana Ruginya membuang waktu : Mengikat tali/mamaki sepatu : 8 hari Menanti lampu lalulintas berubah : 30 hari (1 bulan) Memotong rambut : 30 hari (1 bulan) Menekan nomor telepon / SMSan : 60 hari (2 bulan) Menggosok gigi : 90 hari (3 bulan) Menunggu Bus : 150 hari (5 bulan) Mandi : 180 hari (6 bulan) Membaca buku : 730 hari (2 tahun) Makan : 1.460 hari (4 tahun) Nonton TV : 3.650 hari (10 tahun)

Tidur : 7.300 hari (20 tahun) Tabel ini sebagai pemisalan jika usia kita 60 tahun. Agar tahu betapa berharga dan pentingnya sang waktu : Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang gagal naik kelas; Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur; Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan; Agar tahu pentingnya waktu SEHARI, tanyakan pada kurir diperusahaan ekspedisi; Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu; Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggaalan pesawat terbang; Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja menghindar dari kecelakaan; Agar tahu pentingnya waktu SEMILIDETIK, tanyakan pada atlet peraih medali perak pada kejuaraan Olimpiad. Sumber : http://indrapramuka.blogspot.com

Kisah Tentang Pentingnya Membaca


Kisah Tentang Pentingnya Membaca
by Arief_R Sat Sep 04, 2010 7:22 pm Sejak kemarin malam putraku sakit. Sepulang kerja malam ini, kuputuskan untuk membawanya ke dokter, meski badan masih terasa letih. Banyak orang menunggu. Bisa jadi kami baru dapat giliran setelah lebih dari satu jam. Aku mengambil nomor, kemudian duduk di ruang tunggu. Begitu banyak wajah, tua dan muda, tapi semua diam. Beberpa di antara mereka memegang selebaran yang tersedia di ruang tunggu. Beberapa di anatara mereka ada yang duduk dengan mata terpejam, sementara yang lain melemparkan pandangan ke berbagai arah. Kebanyakan tampak bosan. Sesekali kesunyian ruangan dipecahkan oleh suara perawat menyebut sebuah nomor. Kegembiraan membersit dari wajah yang nomornya mendapat giliran, dan ia bangkit dengan cepat. Setelah itu kesunyian pun mencekam lagi. Seorang pemuda menarik perhatianku. Ia tampak asyik membaca Al-Qurn seukuran buku saku. Tak sekali pun ia mengangkat wajah. Pada mulanya aku tak begitu peduli padanya. Namun setelah satu jam menunggu, kilasan pandanganku berubah menjadi sebuah pertanyaan tentang gaya hidup pemuda itu dan bagaimana caranya memanfaatkan waktu. Satu jam dari masa hidupku telah berlalu! Alih-alih memanfaatkan waktu yang sekian itu, aku malah menyiksa diri dengan kebosanan dalam menunggu giliran dipanggil perawat. Tak lama kemudian, suara adzan Isya terdengar. Kami berjalan ke masjid rumahsakit. Aku

berusaha untuk shalat berdekatan dengan pemuda yang tekun membaca Al-Qurn di ruang tunggu itu. Usai shalat, aku berjalan sejajar dengannya. Kukatakan kepadanya betapa aku terkesan dengan caranya memanfaatkan waktu. Ia bilang, kebanyakan waktu kita terbuang tanpa guna. Ada harihari yang berlalu tanpa makna dan kita tidak menyadari apalagi menyesali kesia-siaannya. Ia bilang, ia baru mulai membiasakan diri membawa Al-Qurn kecil karena anjuran seorang teman yang mengatakan betapa pentingnya memanfaatkan waktu. Ia bilang, pada saat banyak orang kehilangan waktu, ia sendiri mengisi waktunya dengan membaca Al-Qurn. Selain saya mendapatkan manfaat dari membaca Al-Qurn, saya juga terbebas dari kebosanan dan stres! katanya. Kemudian ia menambahkan bahwa dirinya sudah menunggu giliran dipanggil dokter selama satu setengah jam. Nah, coba anda pikir! Kapankah kita bisa bertemu waktu satu setengah jam untuk membaca Al-Qurn? Aku merenung. Berapa banyak waktu kita yang terbuang? Berapa banyak kesempatan dalam hidup ini datang, dan kita tidak menggunakannya untuk mambaca Al-Qurn? Tiba-tiba tumbuh rasa hormatku terhadap pemuda itu. Mengapa aku tidak meniru cara berpikir dan sikap hidupnya? Apa lagi yang kutunggu? Renunganku terputus oleh perawat yang meneyebut nomorku. Aku membawa anakku ke ruang dokter. Tapi yang terpikir olehku adalah bagaimana aku bisa mencapai sesuatu dalam hidupku sekarang. Keluar dari rumahsakit, aku segera pergi ke toko buku, dan kubeli sebuah mushhaf Al-Qurn, seukuran buku saku. Kuputuskan bahwa aku akan benar-benar memanfaatkan waktuku. Bila informasi ini bermanfaat, sebarkanlah kepada teman dan kerabat anda! ***

Rahasia Sukses Orang Jepang


Posted on August 3, 2010 by Rifan

Pada dasarnya semangat bangsa jepang tidaklah jauh berbeda dengan bangsabangsa Asia lainnya.Jika bangsa jepang adalah pekerja keras maka bangsa lain seperti Korea,Cina juga pekerja keras.Lalu apa yang membedakan kesuksesan bangsa jepang dengan bangsa-bangsa Asia lainnya.Keberhasilan yang diperoleh bangsa Jepang tersebut memposisikan mereka sejajar dengan bangsa Barat.Jika dilihat dari kondisi fisik bangsa Jepang memiliki ukuran fisik yang kecil jika dibandingkan dengan fisik orang Barat sangat jauh sekali.

Dalam hal berbisnis Jepang kalah hebat dengan orang Cina,lalu sebenarnya apa letak kunci atau ciri khas yang menjadi tolak ukur keberhasilan jepang.Ternyata kunci keberhasilan Bangsa Jepang adalah pada kedisiplinan mereka.Bangsa Jepang terkenal sangat disiplin dalam menggunakan waktu,kedisiplinan itulah yang membentuk sikap dan semangat pekerja keras orang-orang Jepang. Orang Jepang terkenal tepat waktu, misalkan saja orang Jepang mengadakan janji pertemuan di suatu tempat pada jam 10.00 maka sebelum jam 10.00 mereka sudah berangkat dan tepat jam 10.00 mereka tiba di tempat pertemuan tersebut.Berdasarkan pengalaman saya yang saat ini bekerja di perusahaan Jepang yang ada di Indonesia, ketika ada tenaga yang didatangkan dari Jepang untuk mengurusi suatu pekerjaan tertentu bisa dikatakan sebagai tenaga ahli sikap,etos kerja mereka sangat jauh berbeda sekali jika dibandingkan dengan orang-orang kita kita.Mereka sangat disilplin sekali baik dari segi persiapan peralatan kerja benar-benar telah dipersiapkan dengan lengkap sebelumnya,apa saja peralatan yang dibutuhkan saat mereka bekerja,peralatanperalatan keselamatan,dan standar-standar yang telah ditetapkan dalam bekerja mereka patuhi dengan sungguh-sungguh.Satu contoh lagi yaitu mengenai jam istirahat siang (makan siang) misalkan jam istirahat dilmuai dari jam 11.45 s/d 12.30, sebelum bel berbunyi mereka tidak akan istirahat dan ketika tiba waktu istirahat selesai yaitu jam 12.30,maka sebelum jam waktu tersebut mereka sudah bersiap-siap biasanya 5 sampai dengan sepuluh menit sebelum jam kerja dimulai dan tepat jam 12.30 mereka mulai bekerja kembali.Disini kita dapat mengambil pelajaran bahwa orang-orang Jepang sangat menghargai waktu. Disiplin tinggi yang dimiliki bangsa jepang membuat mereka menjadi orang yang sangat bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, bahkan demi keberhasilan perusahaan kadang-kadang mereka rela bekerja lembuar tanpa dibayar.Displin bangsa Jepang sangat berkaitan dengan harga diri,jika mengalami kegagalan dalam suatu organisasi tertentu orang jepang akan sangat malu.Maka dari itu mereka bekerja keras mati-matian untuk mencapai keberhasilan dalam perusahaan atau organisasi mereka.Contoh menarik yang dapat kita jadikan pelajaran, di Jepang pernah suatu ketika terjadi kecelakaan kereta yang menimbulkan banyak korban jiwa,apa yang kemudian dilakukan oleh Menteri perhubungan tersebut, dia seketika mengajukan pengunduran diri karena merasa malu tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik. Orang Jepang sangat merasa dihargai jika diberikan tugas pekerjaan yang berat.Mereka senang jika disebut sebagai pekerja keras dan merasa terhina jika diberikan pekerjaan mudah yang tidak ada tantangannya.Mereka rela menghabiskan lebih banyak waktu mereka di tempat kerja daripada pulang cepat ke rumah. Hal ini sangat berbeda sekali dengan kondisi masyarakat di Indonesia yang ingin selalu pulang cepat ke rumah.Bagi masyarakat Indonesia pulang cepat dianggap memiliki status sosial yang lebih tinggi di masyarakat,sebaliknya di Jepang pulang lebih cepat dianggap sebagai pekerja yang tidak produktif dan tidak penting.Kebalikan dengan bangsa kita yang hanya mau kerja lembur jika dibayar dan tidak mau lembur jika tidak dibayar atau tidak bersungguh-sengguh jika dibayar kecil.Berbeda sekali dengan orang Jepang, setiap pekerja memberikan perhatian penuh dan fokus pada pekerjaan mereka.Diawasi atau tidak diawasi mereka tetap bekerja dengan sunggu-sungguh dan penuh dedikasi. Meskipun bangsa Jepang terkenal sebagai pekerja keras bukan berarti mereka tidak memiliki waktu santai sama sekali.Mereka bersantai setelah selesai bekerja.Ada satu hal yang mengherankan dari orang-orang jepang jika pada waktu mereka bersantai pada malam harinya bersenang-senang minum-minum sampai mabuk, pagi harinya mereka tetap datang tepat waktu di tempat kerja.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari artikel sukses bangsa Jepang ini adalah kedisiplinan mereka.Kita harus bisa mencontoh kedisiplinan mereka jika ingin sukses.Manfaat disiplin adalah membentuk semangat dan sikap bekerja keras dan menghargai setiap detik waktu untuk menciptakan keteraturan sehingga akan tercapai kualitas hidup yang diinginkan.

Kokusai Kotoba Gakuin


Kata Mereka Kalender Kampus FAQ Tentang Kami Home

Irma Oktariani bilang saya mengikuti program Nihongo Gakkou di Kokusai Kotoba Gakuin

sejak April 2010. Kesan saya sekolah disini tentu saja senang. Kenapa? Karena disini bisa berkomunikasi secara langsung dengan orang Jepang itu sendiri. Basic saya adalah lulusan S1 bahasa Jepang di UPI. Tapi setelah saya menginjakan kaki pertama kali disini,saya belum bisa berkomunikasi secara lancar dengan bahasa Jepang. Karena selama di indonesia hanya terapan teori yang saya dapatkan, tapi dalam kehidupan sehari-hari sama sekali tidak digunakan. Selama saya disini tentunya banyak pengalaman menarik. Saya berteman dengan orang dari negara Myanmar, Korea, Vietnam, dan China yang sama-sama belajar bahasa Jepang disini. Selain itu sensei disini semuanya baik. Seperti punya orang tua yang selalu menjaga dan memperhatikan kita setiap saat. Metode pengajarannya juga bagus. Karena setiap hari mau tidak mau harus menggunakan bahasa Jepang, jadi dengan sendirinya pula kita bisa lancar bahasa Jepang. Ditambah lagi,sekolah selalu mengadakan event yang menarik yang bisa kita ikuti dan tentu saja semakin menambah wawasan kita. Contohnya ada homestay, jadi kita menginap dirumah orang Jepang selama 1 malam dan berbagi cerita dengan orang Jepang tersebut. Dan lagi lagi semakin mengasah kemampuan bahasa Jepang kita menjadi lebih baik. Kemudian ada upacara minum teh dan kebudayan kebudayaan Jepang lain yang bisa kita ketahui dan alami secara langsung. Disamping itu karena Jepang adalah negara yang sangat terkenal kedisiplinannya, hal ini membuat hidup saya menjadi teratur. 1 detik pun tidak boleh terlambat. Harus tepat waktu. Dan semua ini mengajarkan saya akan hal pentingnya waktu. Semoga sedikit cerita saya bisa memberikan inspirasi buat teman teman yang ingin belajar bahasa jepang disini. Bukan hanya pelajaran bagi otak saja yang kita dapat, akan tetapi pelajaran hidup dan kedisiplinan diri akan dimulai dari sini.

Kata Khornelius Lasso perasaan pertama datang ke Jepang seh serasa ngak percaya kalo akhirnya bisa datang di negeri seribu harapan dan bisa netap untuk waktu yg lama, setelah beradaptasi selama 2 minggu akhirnya saya cukup bisa mengatasi setiap permasalahan disini, apalagi seminggu setelah kedatangan saya ke sini kerjaan sudah ada itupun karena bantuan senpai-senpai dan gakko. kehidupan disini lebih menyenangkan karena semua serba teratur dan membuat kita bisa lebih beretika dan saling menghargai satu sama lain. Kerjaan dan pendidikan di sini berjalan dengan lurus, 4 jam kerja sudah bisa membiayai semua bahkan ada sisa untuk di tabung. jadi banyak waktu yg tersisa untuk dimanfaatkan buat kesenangan pribadi...hehehehhe. Kehidupan disini berjalan dengan normal apalagi setelah dikenalkan sama orang Jepang asli sebagai hosyounin saya, dia care banget sama saya dikala butuh bantuan dia siap sedia membantu saya apalagi setelah dikenalin sama teman-teman tiap hari bisa jalan sama orang jepang, untuk bahasa nggak usah ditanyain pasti lebih ter-asah dan melalui mereka saya bisa mencicipi masakan jepang semuanya mulai yg murah sampai yg jutaan. bahkan tempat-tempat yg menyenangkan dan unik2 pun saya bisa rasakan.....ya semua itu gratis buat saya...heheheheh Kerja paruh waktu di sini nggak usah khawatir karena Senpai-Senpai ama Gakko pasti nyariin buat kita, jadi yg pengen ke Jepang seh amat menjanjikan banget untuk kemandirian individu. Kesempatan cuman datangnya sekilas, bagamana kita menyikapi dan mengambil kesempatan itu, sedetik saja bisa berubah. perubahan adalah pilihan karena kehidupan itu adalah pilihan......saya cuman contoh kecil dari semua teman2 Indonesia yang ada di Jepang dan pengalaman saya mungkin nggak sebanding sama yg lain karena teman-teman yg lain bahkan pengalamannya lebih menyenangkan tentunya.

Menurut Feby Annisa menuntut ilmu di Kokusai Kotoba Gakuin merupakan salah satu pengalaman yang paling berharga utk saya. Saya masuk ke Kokusai Kotoba Gakuin melalui HINODE di Bandung yg merupakan perwakilan Kokusai Kotoba Gakuin di Indonesia. Menjadi pelajar asing membuat saya belajar tentang banyak hal. Bagaimana bersosialisasi dengan orang dari berbagai negara, Belajar hidup mandiri, dan Belajar bijaksana dalam membagi waktu. Di Kokusai Kotoba Gakuin, kita di bimbing oleh para sensei yg sangat baik dan pengertian. Para sensei selalu siap membantu murid-muridnya kapan pun. Untuk yang berminat melanjutkan study di Jepang, Kokusai Kotoba Gakuin merupakan pilihan yang tepat. Kesannya Raditya Dewa Mantik ketika saya memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri (Jepang) hal pertama yang saya risaukan adalah kemampuan saya beradaptasi terhadap bahasa, iklim, lingkungan, dan budaya Jepang yang jauh berbeda dari Indonesia. Di Kokusai Kotoba Gakuin kita dibimbing untuk melihat kendala-kendala tersebut merupakan suatu keunikan yang asyik untuk dipelajari. Para pengajar yang notabene asli Jepang, sambutan terhadap siswa nya sangat hangat setiap hari, mengajarkan kita budaya melalui sikap dan bahasa. Komunikasi dengan Para senior Kokusai Kotoba Gakuin dan teman-teman baik sesama Indonesia maupun negara lainnya menjadikan saya pribadi yang lebih terbuka dan positif terhadap lingkungan sekitar karna banyak aktifitas saya ikuti disini, seperti bunkasai, barbeque, pentas seni, dsb. Sedangkan untuk iklim, saya yang alergi terhadap dingin memang pada awalnya sedikit kesulitan, akan tetapi Shizuoka nyatanya memang memiliki iklim tidak seekstrim daerah/kota Jepang lainnya. Juga wilayah Shizuoka yang tidak terlalu luas cukup efisien membantu saya di dalam melakukan aktifitas seperti arubaito dsb. Bahasa Jepang... Bahasa Jepang... Di Kokusai Kotoba Gakuin, Shizuoka. Suatu saat nanti, sampai bertemu di Kokusai Kotoba Gakuin, kawan!

Anda mungkin juga menyukai