Anda di halaman 1dari 82

MOTIVASI RAHMAT IDRIS

Bagi sebahagian orang biasa, yang paling diharapkan dari pernikahan hanyalah tertulis nama
mereka di buku nikah keduanya. Itu sudah mencukupi makna dari pernikahan dan setelah itu
perjalanan hidup mereka masih berjalan senormal sebelum mereka menikah.
Namun bagi jiwa yang luar biasa, mereka mengharapkan sesuatu yang lebih. Mereka lebih
berharap nama mereka tertulis di buku amal pasangannya.
Mereka berharap dan berusaha agar di dalam buku amal pasangannya nama mereka abadi
lengkap dengan perbuatan mereka yang saling menyempurnakan kebaikan masing2.
Kelak, di akhirat, ketika buku amalan sang suami dan istrinya di buka, semoga saja tertulis
catatan semisal;
sesungguhnya engkau bersedekah karena istrimu menganjurkannya maka untukmu kebaikan dan
untuknya kebaikan yang sama pula.
Atau
Sesungguhnya engkau merasa enggan menyambung silaturrahim dengan saudaramu karena
buruk perangai mereka namun engkau tetap melakukannya karena nasehat suamimu, maka
untukmu satu kebaikan dan satu kebaikan yang sama untuk suamimu.
Adakah nama yang lebih kita harapkan berada di catatan kebaikan kita selain nama istri, suami,
anak, dan orangtua kita?

Suatu hari nanti kita akan sarjana dari kehidupan dunia. Dan kemudian akan di wisuda oleh
kematian. toga kita adalah kain kafan. Nilai ipk kita adalah amal ibadah dan kebaikan seumur
hidup. Predikat kelulusan kita adalah prasangka baik para manusia selama kita hidup di dunia.
Dan teman-teman sebangku kuliah kita adalah mereka yang selalu bahu membahu bersama kita
dalam melaksanakan kebaikan serta menasehati ketika kita khilaf dan lupa.
Mereka adalah yang beriringan dengan kita di shaf2 mesjid. Yang saling menahan lapar ketika
ramadhan, yang saling mencari berkah di majelis2 ilmu.
Ujian final dapat diadakan kapan saja. Sidangnya dilaksakan oleh malaikat kematian. Apabila
berjalan baik, kita akan mendapatkan gelar ahlul Jannah dan di promosikan utk menjadi pemilik
serta pengelola lahan surga dengan aset tidak terkira nilainya dan tidak terbatas waktunya di
akhirat kelak.
Nantinya, kita akan bertemu dengan para alumni universitas dunia lalu menanyakan, "kemana si
fulan dan fulan? Mengapa aku tidak pernah bertemu dengannya sejak kita berada di sini?"
Mereka menjawab: "mereka DO setelah melanggar banyak aturan-aturan universitas. Karena
kekerasan dan keburukan perangai mereka, maka sebahagian mereka diberi hukuman seumur
hidup nan abadi di penjara akhirat. Sebahagian lagi di hukum hingga batas waktu yang di
tentukan oleh pengadilan mizan. Mereka menyesali semua perbuatannya di masa lalu, namun
semua telah terjadi dan mereka harus bertanggung jawab dengan perbuatan masing2."
Maka sahabat mulia sesama mahasiswa universitas kehidupan, ayoo kita berduyun2 ke mesjid
ketika azan di kumandangkan. Karena selayak langka kejadian mahasiswa yang dapat nilai A
dan sarjana bila mereka tidak pernah mengikuti perkuliahan. Begitu pula langka ada manusia
masuk kedalam surga bila tiada pernah shalat setelah berucap syahadat.
#dhuhur

Soalan adab, memang dia tidak dapat di beli walau dengan pendidikan tinggi. Termasuk adab
yang ringan selayak bermajelis di grup media sosial.
Secontohnya, sekitar dua tahun lalu, Alhamdulillah saya di masukkan kedalam grup media sosial
para penulis sepenerbitan dimana karya sederhana saya di terbitkan. Saya menemukan ketinggian
adab dan akhlak dari para penghuni grup dalam menghormati siapa saja yang baru mereka kenal.
Rata2nya para penulis ini saling memperkenalkan diri dengan begitu santun dan sangat
menghargai siapapun yang datang.
Baru tadi malam, saya di add di grup media sosial yang lain. Yang notabenenya adalah para
pakar pendidikan, dari guru, dosen hingga Phd. Setidaknya adalah lulusan s1 di jurusan kampus
tertentu. Rata2 sudah berkeluarga dan telah menjadi ayah ibu.
Yang mengejutkan saya adalah, walau telah melewati proses pendidikan tinggi dan umur
melebihi angka 30an, tetap saja soal adab dalam bermajelis dalam grup tersebut masih banyak
yang harus di perbaiki. Dari salam yang tidak di sahut, #padahal saya yakin penghuninya adalah
muslim. Hingga isi majelis yang hanya pembicaraan sekedar chit chat masalah pribadi yang di
paksa baca oleh seluruh penghuni grup.
Inilah adab, barang berharga yang tidak dapat di beli dengan pendidikan tinggi, apalagi hanya
dengan usia yang makin menua. Dia hanya hadir pada jiwa2 yang berusaha mendapatkannya
dengan sungguh2..

Ada 3 perempuan istimewa di dunia ini. Ibu kita, anak perempuan kita dan istri kita.
Ibu adalah pintu surga yang terbuka lebar untuk kita selama beliau masih hidup di dunia.
Anak perempuan kita adalah penuntun dan penjamin ayahnya kelak untuk masuk surga selama
mereka di jamin hidupnya di dunia.
Dan istri kita adalah yang sosok yang menghadiahkan dan turut andil dalam membesarkan anak-
anak perempuan kita serta berbakti kepada ibu kita.
Pada ketiga perempuan ini, hormati, cintai, utamakan dan lindungi. Merekalah yang menjadi
prioritas. Selain daripada mereka tentunya hanyalah tambahan kebaikan saja dalam berukhuwah
dalam hidup kita di dunia.
#pulang

Kebiasaan paling menyenangkan hati bagi saya ketika mengunjungi toko buku adalah membeli
buku modis. Yah, buku modis (modal diskon) adalah satu2nya cara menemukan buku menarik
dengan harga sepadan dengan sepiring bakso saja.
Nah, kemarin minggu saya menemukan buku yang lumayan bagus. Judulnya the making of love,
kalau di indonesiakan artinya saatnya mengakhiri masa jomblo #eh
Nah, buku ini memang buku yang membahas cara mengakhiri hidup sebagai jomblo dan
bagaimana menjalani kehidupan paska menjadi mantan jomblo.
Yang menarik dari buku ini sodara2 adalah selain harga belinya yang cuma 15 ribu saja #harga
modis# adalah dikisahkan soal dilema kegalauan para parent di barat yang di hadapkan pada
pilihan fokus kerja atau merawat anak. Dalam permisalannya di katakan perdebatan antara akar
dan bunga. Pekerjaan adalah akar dan anak sebagai bunga. Mana mungkin demi akar bunga di
pangkas atau demi bunga akar di cabut. Seharusnya ada cara agar akar terus mengakar dan bunga
terus mekar indah.
Ada juga pengungkapan debat soal penitipan anak full day yang marak terjadi di negara barat.
Kasus orang tua pekerja memang jadi concern penting dalam buku ini.
Akhirul kalam, saya hanya ingin menyampaikan pesan yang paling penting untuk kita semua.
Membeli buku dengan harga diskon besar lebih baik daripada menghabiskan waktu minum kopi
tapi ngutang #eh

Seorang suami yang ingin melakukan safar bertanya kepada istrinya: "Apakah engkau tidak
khawatir dengan apa yang aku lakukan ketika jauh denganmu? Apakah engkau tidak khawatir
dengan siapa aku duduk, bangun, berjalan, berbicara ketika jauh denganmu? Boleh jadi aku
melakukan keburukan di belakangmu tanpa engkau ketahui."
Sang istri menjawab: "Aku tentu saja sangat khawatir. Oleh karena itu aku selalu menitipkan
dirimu kepada Dzat yang paling perkasa dan Maha Kuasa dengan lantunan doa; Ya Rabb Jangan
pernah Engkau membuat hambaMu ini berburuk sangka kepada Seseorang yang telah Engkau
titipkan penjagaan kehormatanku kepadanya, dan Jangan Pernah pula Engkau membiarkannya
jauh dariMu sekejappun disaat dia jauh dariku karena takdirMu."
Sang suamipun tersenyum: "engkau telah menitipkan aku pada Pemilik dan penjaga semua
amanah di langit dan di bumi. Yang menjaga peredaran bumi dan bulan. Yang menerbitkan
matahari dari pagi hingga petang tanpa terlengah sedikitpun. Itu sudah lebih cukup buatku untuk
menjaga diri dengan baik ketika sedang dekat maupun jauh denganmu."
#mariBersafar

Seorang lelaki berkata "istriku tercantik dan paling pintar merayu di dunia, maka aku tidak akan
pernah berpaling darinya."
Maka temannya menyahut "istriku bukanlah perempuan tercantik di dunia. Dia berpenampilan
sederhana dan memiliki kecantikan yang biasa. Namun dia adalah perempuan yang memiliki
tangan dan lidah yang lebih mulia daripada dunia beserta seluruh isinya. Tangan yang hanya
Allah Ta'ala titipkan kepada hamba terpilih saja di dunia. Setiap hari dia menghadiahkanku
kemuliaan yang jarang sekali di dapatkan oleh lelaki saat ini. Maka aku tidak akan berpaling
darinya seumur hidupku selama dia memiliki kedua tangan dan lidah tersebut."
"Bagaimana bisa tangan dan lidah istrimu bisa lebih mulia dari dunia dan seluruh isinya?"
"Karena tangannya lah yang mengguncang tubuhku di kala shubuh menjelang sembari lidahnya
berucap 'Bangunlah dan dirikanlah shalat fajar. Sungguh shalat fajar dua rakaat lebih tinggi
derajatnya daripada dunia dan seluruh isinya."
"Tangannya pula yang menenteng tanganku ke pintu rumah setiap azan terdengar sembari
berpesan, jangan engkau lupakan nama kami dalam doa2 setelah shalatmu."
"Benar-benar memiliki istri yang istiqamah menjaga amalan jamaah shalat fajar dan shalat
berjamaah sang suami lebih pantas di cintai daripada perempuan yang cantik wajahnya namun
tangan dan lidahnya tidak mampu menolong sang suaminya masuk kedalam surga. Apakah
kecantikan dapat menahanmu dari api neraka? Bila tidak atas pertimbangan apa engkau terikat
setia pada kecantikan semata"
Begitu banyak manusia yang lapar dan menyenangi nasehat atau ilmu namun paling anti
menasehati atau berbagi ilmu. Mereka itu selayak orang yang suka diberikan rezeki namun
membenci membagikan kepada orang lain.
#Akhlak

Suatu hari seorang sahabat berkata: nasehati aku. Sesungguhnya aku butuh nasehat untuk urusan
akhiratku
aku menjawab: jangan memintaku memberi nasehat, karena nasehatku boleh jadi terlalu berat
untukmu
Dia masih memaksa: kalau begitu berikanlah satu nasehat teringan yang dapat kuamalkan tanpa
harus membebani waktu dan pikiranku.
Akupun menjawab: baiklah, tolong hapus foto dp mu dan gantikan dengan foto lain. Itu nasehat
teringan yang bisa kuberikan karena dengan hanya satu kali klik engkau telah mampu menjaga
pandangan ku dan kaum lelaki lainnya.
Diapun hanya mengirimkan ikon senyum sembari menutup pembicaraan: ternyata benar,
nasehatmu sangat berat.
#istirahat

Menempuhi jarak ribuan kilometer, para sahabat terbaik Rasulullah membawa kebenaran yang
diamanahkan dalam bentuk tulisan di secarik surat. diatasnya stempel kerasulan tercap
menandakan surat ini adalah perwakilan tertanggung jawab dari Rasulullah, hamba Allah yang
paling tinggi derajatnya di langit dan bumi kepada para raja dan kaisar dibumi Allah.
Isi surat tersebut begitu padat dan jelas serta bernilai lebih dari dunia dan seluruh kandungan di
dalamnya.
'Saya mengajak tuan menuruti ajaran Islam. Terimalah ajaran Islam, tuan akan selamat. Tuhan
akan memberi pahala dua kali kepada tuan. Kalau tuan menolak, maka dosa kaum tuan akan
menjadi tanggung jawab tuan."
Walaupun surat tersebut dikirimkan oleh manusia termulia dan berisikan nilai ketauhidan
bernilai surga, namun tanggapan para penerimanya berbeda-beda. Raja Najasy menerima dengan
penuh keharuan, Heraclius ingin beriman namun ditolak oleh kaumnya hingga memilih tetap
dalam kekafiran. Kisra Persia merobeknya hingga terobeklah negaranya. ada yang berusaha
membuka hubungan diplomasi seperti raja Mesir. ada pula yang mengancam akan membunuh
Rasulullah terang-terangan.
Itulah kisah tulisan dalam kisah Sirah Nabawiyah. bahwa kebenaran yang dikirimkan oleh yang
Mulia Rasulullah pun di tolak oleh manusia pongah.
Maka teguhkanlah hati wahai yang bertekad menulis dalam hikmah dan kebenaran semata.
sunnatullah akan ada yang menolak, menghina, melecehkan, merobek, bahkan mengancam
keselamatanmu. bila saja engkau berharap tulisan akan kebenaran itu tidak akan mendapatkan
perlawanan dan penolakan dari para penerimanya, tentunya Rasulullah lebih layak
mendapatkannya daripada kita. kenyataannya para pengolok, pembenci, bahkan penentang telah
ada sejak dakwah Rasulullah ada.
Kepada para penerus dakwah melalui tulisan, pengemban kebaikan melalui tinta, jangan tertipu
dengan dunia, euforia dengan ketenaran, berhasrat di elu dan di seru, karena bukan itu tujuan
surat-surat yang mewakili rasulullah kepada para raja-raja dunia. tujuannya hanya mengharap
ridha Allah semata.
Selamat Milad FLP Aceh... Jadikanlah penerus jiwa-jiwa yang menulis dijalan kebenaran dan
hikmah. moga kelak, kita dikenal oleh penduduk langit sebagai penerus risalah dakwah melalui
tinta dan tulisan
|Maukah engkau menikah denganku?|
"Dia menjanjikan nikah, namun kenyataannya dia menikah dengan orang lain."
Inilah inti dari banyak kisah yang sering di gundahkan oleh banyak muslimah kepada saya.
bagaimana hati mereka di ikat oleh janji-janji manis dari para penebar pesona di seluruh jagad
raya.
Boleh jadi mereka berpenampilan tawadhu, khusyu', terlihat wara, bahkan boleh jadi alim dan
abid. namun kenyataannya menjanjikan nikah secara rahasia saja sudah dapat menampakkan
betapa dangkalnya pemahaman sang lelaki akan Alquran.
Jelas sekali dalam surat Al Baqarah ayat 235, Allah melarang bagi semua lelaki menjanjikan
nikah dengan perempuan secara rahasia.
"..Janganlah kamu mengadakan janji nikah dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar
mengucapkan kepada mereka perkataan yang ma'ruf.."
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas RadhiAllahu Anhu maksud dari potongan
ayat diatas adalah: "Janganlah engkau mengatakan kepada wanita itu, 'Aku benar-benar
mencintaimu, berjanjilah kepadaku bahwa engkau tidak akan menikah dengan lelaki lain,' Atau
ungkapan semaknanya *
( Terdapat dalam tafsir Ath Thabari)
Hal yang sama di riwayatkan dari Sa'id bin Jubair, Asy- Sya'bi, Ikrimah, adh- Dhahhak, az-
Zuhri, Mujahid, dan ats- Tsauri. Mereka mengatakan bahwa yang dimaksud dengan mengadakan
janji nikah secara rahasia yaitu seorang lelaki yang mengambil janji agar si wanita tidak menikah
dengan laki-laki lain.
Sedangkan makna potongan ayat 'kecuali sekadar mengucapkan kepada mereka perkataan yang
ma'ruf' menurut Muhammad bin Sirin merujuk dari perkataan Ubaidah adalah: yaitu ucapan
seorang laki-laki kepada wali dari seorang wanita, "Janganlah engkau menikah dia sampai dia
mengenalku."
Jadi jelasnya kata-kata ma'ruf itu adalah dialog antara sang lelaki dengan wali perempuan. bukan
dengan perempuan.
Sebaik-baik perempuan yang berakal dan berilmu adalah yang tahu bahwa setiap lelaki yang
mendatanginya lalu mengucapkan janji nikah secara rahasia baik via inbox di media sosial
hingga telpon-telponan belaka sesungguhnya mereka berada di posisi melanggar perintah Allah,
atau sebaik-baik baik sangka kepadanya adalah dia yang awam hingga tidak paham dengan
larangan di dalam Alquran.
Pastinya menghindari lelaki semisal ini lebih menyelamatkan akidah dan agama serta hati kita
semua daripada membiarkan hati diketuk dengan janji-janji yang sudah jelas dilarang oleh Allah
untuk di ucapkan.
Janganlah nanti setelah janji terucap dan hati telah terikat, barulah kemudian menangis siang dan
malam disebabkan penantian berujung sia-sia. ingatlah, janji yang terlarang oleh Allah maka
sangat besar kemungkinan jjanji itu akan berakhir dalam keburukan semata.
karena Allah tidak akan pernah melarang sesuatu kecuali jelas-jelas hal ini mendatangkan
keburukan kepada kita hambaNya.
#Ngojeksore

Mungkin Karena saya awam, saya tidak sepenuhnya sepakat ketika seorang keren dengan titel
yang banyak dibelakangnya semisal mp, nh, mpl, sbh berujar kepada saya: "ketahuilah,
sesungguhnya kegagalan dan kesuksesan kita, baik dan buruk prilaku kita, smart atau bodohnya
pikiran kita semua tergantung kepada kita. Kita adalah pusat dari alam semesta kita."
Saya lalu menyela, "super sekali pak, tapi saya setuju setengah dari pendapat bapak dan berbeda
pendapat di setengah yang lain."
"Baiklah, dimanakah letak perbedaan itu?"
Maka saya yg awam nan kampungan ini pun menjawab "saya sepakat bahwa kebodohan saya,
kegagalan hidup saya dan buruknya sikap saya adalah berasal dari diri saya sendiri. Dan saya
bertanggung jawab serta menerima kenyataan itu."
"Lalu dimana bedanya?" Kejar beliau
"Bedanya adalah saya percaya kesuksesan hidup saya, baiknya prilaku saya dan kecerdasan saya
semuanya adalah anugrah Allah. Maka setiap kita melihat kebaikan pada diri kita sendiri, kita di
sunnahkan mengucapkan Alhamdulillah.. segala puji hanya milik Allah. Sesungguhnya saya dan
seluruh alam semesta ini adalah milik Allah, saya tidak berani mengatakan semesta akan
mendukung saya, namun yang tepat adalah bila Allah menghendaki maka semua bisa terjadi."
Adakah yang salah dengan pikiran awam saya hingga sang keren itu hingga hari ini terlihat
masam wajahnya bila kami berjumpa atau berselisih jalan?
#berpikirHebat

Mungkin karena saya bukan sang bunda shalihat itu, yang pakar soal parenting, yang twitnya di
RT ribuan kali, yang sering dijadikan rujukan oleh sebahagian istri modern shalihat jaman ini,
maka saya pernah dianggap menyinggung perasaan orang lain bersebab menulis status di
beranda pribadi perihal 'tanggung jawab keimanan serta pendidikan islami itu sepenuhnya
tanggung jawab orang tua, bukan gurunya, apalagi tempat penitipannya.'.
Namun Alhamdulillah sang bunda sudah angkat bicara. Bahwa peranan melawan pengaruh
buruk terhadap anak berada di pundak orangtuanya, tidak boleh di subkontrakkan kepada guru
sekolah manapun.
Para guru hanya membantu, kita tetap yang harus di depan.
Moga yang dahulu berburuk sangka kepada saya bersedia memaafkan saya dan tidak malah ikut
membenci sang bunda.
Maafkan saya ya sahabat mulia sekalian bila saya pernah menyakiti perasaan baik sengaja
maupun tidak sengaja. Kita tetap sahabat kan? smile emotikon
#menungguIsya

Apakah tidak ada anakmuda muslim indonesia yang mampu membuat media jejaring sosial
seperti muka buku ini? Sudah saatnya anda yang mampu membuatnya menampakkan
kemampuan anda. Karena begitu banyak kedzaliman terselubung di dalamnya. Yang paling
kentara adalah penghapusan postingan yang kontra dengan isi pemikiran pemiliknya.
Bila kita bisa menjauhi starbuck, memboikot line, sudah saatnya meninggalkan fesbuk. Jadilah
para pemilik bukan hanya penikmat semata. Berani?
#siap2 ambil pensiun dari muka buku

Tentu saja dengan membaca buku tidak bisa menjawab semua persoalan hidup kita. Namun
membaca buku adalah awal dari langkah kita mencari solusi terbaik untuk persoalan kita hari ini.
Belajarlah dari anak2 sekolah. Mereka tahu soal di ujian berbeda dengan contoh soal di buku,
namun dengan membaca buku mereka akan bisa merumuskan jawaban yang terbaik.
Semakin bertambah usia kita, semakin banyak permasalahan yang kita pahami. Sayangnya kita
malah semakin sedikit berusaha belajar dari pengalaman orang lain melalui buku buku yang
sangat mudah untuk kita miliki.

Siapa yang paling kita harapkan mendampingi kita saat sakaratul maut?
Siapa yang paling kita harapkan berbagi kebahagiaan dan duka? Siapa yang paling kita harapkan
berbahagia dengan kehadiran kita?
Nama2 yang muncul dari pertanyaan di ataslah yang seharusnya kita berikan waktu-waktu
terbaik kita. Bukan waktu sisa, waktu kadang sempat, perhatian di sela sela senggang.

Ayolahhh... Ibunda Khadijah tidak sebercanda itu ketika memiliki niat menyerahkan diri kepada
Rasulullah....
Kenalilah Ibunda Khadijah sebelumnya. beliaulah yang bergelar wanita yang suci dan terhormat.
telah menikah lebih dari satu kali. di lamar oleh puluhan tokoh Quraisy setelah menjanda. jadi
jangan samakan beliau dengan para wanita jaman sekarang yang cengar cengir dan (pura-pura)
malu berucap: "aquh mau deh dilamar sama qamuh". Jauh benar permisalannya...
Ada setidaknya tiga tingkatan penilaian yang beliau lakukan sebelum kemudian beliau
meneguhkan hati kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
pertama:
tingkatan observasi tabiat dan akhlak. disini yang di nilai adalah keindahan akhlak Rasulullah.
termasuk didalamnya kejujuran dan amanah beliau ketika mengurusi harta perdagangan milik
bunda Khadijah. berbulan-bulan tabiat dan akhlak Rasulullah di pantau secara live oleh
Maisarah, yang tidak lain adalah sang kepercayaan bunda Khadijah. Dalam masa perniagaan di
syam, Maisarah tidak menemukan cacat dari Akhlak Rasulullah, sehingga beliau terkagum-
kagum dengannya. itu makin di perkuat dengan jumlah keuntungan hasil perdagangan berlipat
ganda yang dibawa pulang Rasulullah dari syam.
tingkatan kedua: melihat kepemimpinan dalam menyelesaikan konflik.
Tahukah anda siapa sosok muda Muhammad? Tanyakan kepada seluruh pemimpin Bani
Quraisy! Dialah pemuda yang dengan selendangnya telah menghalangi pertumpahan darah besar
di Mekkah. dialah yang abid, yang jujur, yang begitu memahami. dialah yang mempersatukan
seluruh bangsa Arab dibawah selendang Surbannya hingga mereka bersedia mengangkat Hajarul
Aswad bersama di pundak untuk diletakkan kembali di tempatnya semula. Rasulullah adalah
sosok pemuda al amin, penasehat terpercaya, keturunan mulia, pemimpin alami nan sejati.
namanya digelar Al Amin. Adakah pilihan yang lebih baik dalam memimpin keluarga
dibandingkan dengan sosok yang di kenal sebagai sosok Al amin?
tingkat ketiga: memperhatikan silsilah keluarganya.
Rasulullah adalah keturunan mulia dari nasab yang mulia. didalam nasabnya berkumpul semua
keturunan orang-orang yang istimewa sejak dahulu kala. walaupun beliau adalah seorang yatim
piatu sejak kecil, nasab khusus ini membuat beliau dibesarkan dalam kehormatan dan kemuliaan
serta keistimewaan bani Muthalib. bahkan dalam salah satu tarikh diceritakan Khadijah telah
lama mendengar Ramalan kedepan akan datangnya nabi terakhir melalui pamannya dan tanda-
tandanya mengarah kepada Rasulullah.
Nah kemudian, memang benar bunda Khadijah menyerahkan diri kepada Rasulullah, tapi beliau
melakukannya dengan sangat terhormat. adalah Nafisah binti Muniyyah, sang penyampai
maksud, penyambung lidah khadijah kepada Rasulullah yang melaksanakan proses 'ta'aruf'
antara keduanya.
Lalu apakah Nafisah binti Muniyyah akan sedangkal itu menjalani tugas mulia ini. semisal
dengan berkata: "Mas Muhammad, mbak khadijah mau lho kamu pinang..cieee..cieee...ayo apa
lagi"
"Udah, lamar aja, khadijah kan kaya... lumayan lah, hidup enak.. daripada gini-gini aja..janda
tapi kaya raya hohohoho"
Kenyataannya Nafisah adalah seorang penghubung yang begitu mumpuni. beliau tahu benar
keutamaan bunda khadijah. hingga ketika setelah berjumpa dengannya, Rasulullah berucap:
"Tidak ada alasan bagiku untuk tidak melamar Khadijah."
Nah, sadarlah akan hal ini para 'mak coblang'. jangan bermain-main dengan proses ini. jangan
modal "cieeee-cieee.. udah, terima aja." Butuh lebih dari sekedar itu ketika anda ingin menjadi
penghubung.
Terakhir sekali, ini yang harus dipahami, benar inisiatif perjodohan ini datang dari bunda
Khadijah, namun lamaran tetap datang dari Rasulullah. paman-paman beliau yang datang
melamar khadijah serta membayar mahar yang disepakati bersama. tolong buang pikiran konyol
seolah-olah bunda khadijah datang menjumpai Rasulullah, lalu bicara sendu mendayu-dayu
minta dilamar, walau maharnya hanyalah rayuan romantis via fesbuk. Itulah mah asli
kelewatan...
#Nyangku

Fitrah seorang gadis adalah malu dalam mengakui ketertarikan atau kekagumannya kepada
lawan jenisnya. maka Rasulullah memahami kondisi tersebut dengan sebuah hadist yang shahih:
"Diam seorang wanita berarti iya".
Hal ini berlaku dalam khitbah. dimana proses ta'aruf sudah di lewati dan masing-masing kedua
calon mempelai telah lebih dahulu saling memandang atau melihat satu sama lainnya.
Di kisah yang lain, Bunda Hafsah Radhi Allahu Anha, istri Rasulullah mengeluarkan perkataan
yang sangat perempuan sekali ketika melihat seorang muslimah mengajukan diri kepada
Rasulullah untuk di nikahi.
Beliau berucap: "Sudah hilangkah rasa malumu?"
Mengakui rasa tertarik, cinta, atau siap di nikahi bukanlah sifat alamiah seorang wanita.
Rasulullah telah memahami, istri beliau telah mempertanyakannya.
Namun entah kenapa, saat ini, ada sebahagian kaum muslimah yang 'tanpa malu-malu' berujar:
"Tampannya si fulan, artis film ini, begitu gagah, aku bersedia menjadi istrinya." lalu temannya
yang lainnya menimpali: "tidak boleh, aku yang terlebih dahulu nge fans dengan dia."
Oh bila rasa malu untuk mengakui kekaguman, suka secara fisik, maupun karakter menjadi
hilang, dimanakah lagi keanggunan seorang muslimah? bukankah keanggunan mereka ada di
rasa malu mereka yang begitu besar hingga mampu menjaga akhlak dan perilakunya?

Seseorang selalu berfokus pada apa yang mereka anggap berharga bagi mereka dan
pasangannya.
Maka wajar bila seorang istri yang merasakan kecantikannya adalah sebab cinta terbesar dari
suaminya bila mendapatkan kondisi dimana suaminya berkurang cintanya maka dia akan
bertanya: "Apakah aku tidak cantik lagi dimatamu?"
Namun bila seorang istri yang yakin sebab cinta terbesar dari suaminya adalah akhlaknya, maka
pertanyaan yang diajukan adalah: "Apakah akhlak dan adabku sudah tidak menarik lagi hingga
berkurang cintamu kepadaku?"
Maka dijalan manakah engkau memupuk dan memilih menambatkan hatimu? Lelaki seperti apa
yang pantas memiliki cintamu? Lelaki yang berkurang cinta karena sirna cantikmu atau yang
sirna indah akhlakmu?
Jawaban dari pertanyaan diatas akan dapat memberikan petunjuk bagaimana kita dan pasangan
kita kelak.

Jaman ini seringnya terjadi keanehan luar biasa dalam pemikiran kita. Semisal banyak muslimah
single berucap: "aku tidak ingin dicintai karena keindahan rupa. Karena rupa akan memudar dan
menua. Aku ingin di cintai karena sesuatu yang berasal dari iman dan taqwa."
Perkataan yang indah. Namun disaat yang sama, sang muslimah hobinya menshare foto selfie
non stop di akun media sosialnya. Bukankah menampakkan foto selfie sama saja dengan
menonjolkan keindahan rupa? Lalu bagaimana bisa orang menilai apa yang ada di dalam dada
ketika yang diperlihatkan secara masiv adalah rupa semata?

Apakah sama hukumnya berpura2 menjadi pasangan suami istri yang shalih/at seperti di dalam
film islami dengan berpura2 menjadi pasangan suami istri yang shalih/at didalam media sosial
padahal mereka tidak terikat akad demi alasan dakwah?
Bolehkah seorang yang tidak terikat akad nikah beromantis seolah syari dengan perempuan
bukan mahramnya di media sosial demi alasan dakwah sama spt film2 sinetron islami?
Pertanyaan ini berat. Saking beratnya hingga saya dari dahulu masih lebih memilih membaca
buku daripada menonton film.

Saya benar2 gagal paham akan hubungan antara nasehat dengan wajah tampan menawan dan
cantik rupawan.
Apakah nasehat ataupun kebijaksanaan
Hilang maknanya bila tidak tersemat wajah2 tersebut hingga kehadiran seraut wajah dibelakang
background nasehat adalah hampir serupa fardhu ain di dalamnya?
Bahkan foto istri atau suami sendiri yang tertampak di buat mesra tidak jarang di umbar
didalamnya atas nama nasehat.
Coba tolong jelaskan kepada saya apa hubungan foto2 tersebut dengan nasihat?

Percayalah, walaupun akhirnya berujung pernikahan, hubungan yang dimulai dari pacaran sulit
mendapatkan keberkahan. sungguh syaithan tidak akan pernah menyerah menumpukkan dosa
untuk para manusia hingga ketika dia memulai sesuatu yang halal, hubungan tersebut hanya
mendatangkan kehambaran.
Apa nikmatnya mengucapkan sayang kepada pasangan halal ketika sudah sering ucapan itu di
ucapkan dalam kondisi haram? tidak ada sama sekali.
Itu seperti engkau memakan makanan beracun di kala lapar dan memakan makanan halal di kala
kenyang. soal rasa, tetap makanan beracun lebih nikmat disebabkan lapar yang menderamu
walau dampaknya akan menyakiti dirimu kelak.
Maka yang dari awal terbiasa membentuk hubungan kasih sayang di jalan haram, sudah wajar
mereka merasa jengah menjalani kisah cinta di jalan halal. itulah talbis Iblis yang paling besar
untuk para pecinta. membiasakan mereka berkasih sayang dijalan terlarang hingga akhirnya tidak
mampu lagi berkasih sayang dalam kebaikan.
Rindu itu adalah ruang di hati yang kapan saja bisa di bukakan pintunya oleh seseorang yang kita
cintai. Sekali saja ia membukanya maka niscaya tidak dapat lagi kita menutupnya kecuali kita
menemukan kuncinya kembali.
Lalu apakah kunci dari rindu?
Dianya adalah malu. Setiap jiwa yang memiliki rasa malu maka dia akan dapat menahan pintu
rindu dengan rapat hingga terjagalah hati dari keburukan.
Namun barang siapa yang mencampakkannya, alamat hilanglah penahan pintu rindu yang sakral
itu.
Tidaklah aneh bila kemudian Jibril Alaihissalam bersabda, bila manusia telah kehilangan malu,
maka lakukan saja apapun yang engkau mau sesukanya.
Karena tanpa malu, hati kita akan mabuk di tikam rindu yang menggelisahkan atau pecah di
amuk cinta yang membutakan.

[Dai Sejuta Ummahat]


80% taklim yang saya belajar di dalamnya tanpa hadirat akhwat. Yang ada akhwatnya cuma di
Rawabambu, gedung Bank Mega dan Masjid Hijau Cilangkap. Sisanya murni hanya ikhwan,
baik tua maupun muda.
Karena sebenarnya yang lebih butuh ilmu adalah IKHWAN. Yang seharusnya lebih banyak porsi
menuntut ilmu adalah IKHWAN. Yang seharusnya lebih banyak adalah IKHWAN. Yang
seharusnya lebih diutamakan dai untuk diajarkan adalah IKHWAN.
Maka, janganlah jadi 'dai sejuta ummahat' dan 'dai sejuta akhawat'. Harap hati-hati kalau sudah
sampai derajat dai yang diidolakan banyak akhawat apalagi ummahat. Jangan sampai tanpa
sadar, seorang dai menjadi sebab hancurnya rumah tangga orang.
Jangan kira jika ada akhwat atau ummahat mengidolakan dai tertentu itu selalu karena ilmunya.
Hati-hati. Justru ada faktor lain. Mereka punya nafsu manusiawi juga. Terlebih kini ada fasilitas
proyektor di kajian, apalagi video-video rekaman yang mengekspos wajah dai. Hati-hati.
Ingat peristiwa Teroris Sarinah belakangan ini? Ada polisi ganteng yang membuat banyak mata
mojang, emak-emak dan janda gagal fokus. Padahal dia suami orang. Dumay bagian perempuan
sempat goncang. Jangan dikira itu tidak terjadi pada akhawat pengajian. Terjadi. Cuma mereka
lebih mahir menyembunyikan obrolan beginian, sebagaimana mahirnya menyembunyikan tubuh.
Mereka manusia juga.
Tapi herannya:
Akhwat sekarang sudah pada jago menonaktifkan sisi narsis mereka di medsos. Sebaliknya,
ikhwan mulai kena penyakit itu. Yang dulunya anti majang foto, kini mulai pajang foto berharap
dikomentarin. Walau awalnya malu-malu. Dari bawah dulu, foto sendal dengan celana
cingkrang, agar ada kesan apa? Beranjak ke atas, sampai lama kelamaan mulai pasang utuh
walau sebelum utuh, muka disensor. Syukurnya, setelah sudah menyingkap hijabnya dan ekspos
mukanya, kita sama-sama melihat teman-teman rata-rata...
...jelek...
Jadi, syukurlah tak banyak yang terfitnah.
Wahai ummahat, yang mengidolakan dai tertentu, bisa jadi tanpa antunna sadari, antunna lebih
memorsikan diri memikirkan dai tsb dan lebih menyukainya dibanding suami sendiri. Bisa jadi
cuma berawal dari nonton videonya, atau SMS, atau WA, dll. Anda milik suami Anda. Bukan
beliau. Bisa jadi Anda lebih taat pada dai tsb daripada suami. Membela-bela ke kajiannya tanpa
setahu suami, atau berdusta, atau.... lainnya. Bahkan bisa jadi Anda merasa suami ini sudah tak
layak karena belum mengenal Sunnah dan alasan lainnya. Perlahan mulai berpikir cerai bahkan
melisankannya.
Maka mari sama-sama sadari lebih teduh lagi, bahwa jenggot lebat dan cadar hitam bukan berarti
tak bersyahwat. Kenalilah: ummahat, jika sudah seneng sama kajian dai tertentu, mereka bisa
nekad. Dana bisa diserahkan banyak, dan itu bisa jadi fitnah. Hubungan bisa didekatkan, dan itu
selalu jadi fitnah. Dan seterusnya. Semoga Allah jaga kita dari hal-hal ini.
Jangan menunggu sampai kita nyaho dulu baru jera. Kalau sudah terjerat, hasilnya takkan pernah
indah. Dan laki-laki akan selalu diposisikan bersalah. Selalu. Apalagi laki-laki itu dai. Maka,
justru ketika dirasat Anda banyak dikunjungi akhwat terlebih ummahat, maka takutlah. Takut
dan berlindunglah.
Fitnah itu, imma harta, imma wanita, imma keduanya. Juga fitnah popularitas. Ustadz muda yang
sudah kadung populer dan tenar, biasanya akan suka membantah dan ngejawab nasehat para
sesepuh. Jika terus dipelihara kecongkakannya, maka mari sama-sama menunggu pahit di depan.
Semoga menjadi nasehat pahit yang berujung manis. Aamiin

|Karena kita adalah dunia anak-anak kita|


Banyak kita meremehkan pengabaian dan penelantaran.
bahkan sering kita dengar orang tua memberikan ancaman dengan hukuman pengabaian dan
penelantaran.
Lazim kita dengar di antara orangtua yang berseru ketika marah:
"Bila engkau nakal, kami tidak akan menyayangimu lagi."
"Bila engkau tidak mengerjakan PR mu, ibu akan minggat dari rumah ini."
"Bila engkau membuatku susah, kamu akan kutitipkan di panti asuhan!"
Benar sekali, ancaman itu tidak pernah merupakan ancaman yang sebenarnya. tidak ada orang
tua yang akan melakukan hal bodoh itu. namun sekali lagi anak-anak tidak dapat membedakan
antara ancaman karena marah dengan perkataan yang sebenarnya.
Bagi seorang anak, orang tuanya adalah dunianya. orang tua melambangkan segalanya. maka
pengabaian dan penelantaran anak, atau sekadar ancaman akan itu sebenarnya adalah akhir dari
dunia seorang anak.
Hampir semua anak sangat takut ditelantarkan. ketakutan ini dimulai sejak dia mulai mengindera
sosok orang tuanya dan semakin sempurna di usia enam bulan. ketika usia enam bulan,
penelantaran bagi seorang anak sama dengan kematian.
Jelas memang, dimasa modern dimana dinamisasi penduduk dunia begitu cepat, pengabaian dan
penelantaran terselubung seolah menjadi masalah yang tidak dapat dihindari.
Pengabaian dan penelantaran yang bukan saja disebabkan karena kebencian dan kemarahan,
bahkan karena berlandaskan cinta atau tanggung jawab.
para orang tua yang bekerja 12 hingga 18 jam setiap harinya bahkan kadang berminggu-minggu
di luar daerah adalah fenomena jamak dari pengabaian dan penelantaran atas nama tanggung
jawab dan cinta.
pembicaraan atau lebih tepatnya debat antara seorang ibu pekerja dengan ibu rumah tangga di
dunia media sosial pun menjadi perang opini pro kontra yang tidak menyelesaikan masalah sama
sekali.
padahal, tantangan besarnya adalah bukan pada para pekerjaan diluar atau didalam rumah.
namun pada seberapa besar perhatian dan kasih sayang yang kita berikan kepada anak-anak kita
secara cukup.
Seharusnya yang menjadi concern kita adalah bagaimana kita sebagai orang tua tidak pernah
memberikan rasa pengabaian dan penelantaran kepada anak kita walau dengan semua beban
pekerjaan yang kita tanggung.
anak membutuhkan "present". kata present bermakna ganda dalam tatanan bahasa inggris. yakni
hadiah sekaligus kehadiran. dalam dunia anak, kehadiran kita sebagai orang tua adalah hadiah
terbesar bagi mereka. perhatian kita adalah sumber motivasi terbesar mereka untuk menjadi
bahagia.
lalu bagaimakah present ini bisa dilakukan oleh para working parent? alternatifnya ada pada kita
masing-masing. maka tidak heran bagi seorang ibu yang tahu akan pentingnya perhatian maka
akan membawa anaknya ketempat kerja dengan penuh percaya diri selayak anggota parlemen di
negara eropa.
Atau ketika saya baru-baru ini mengikuti pelatihan 10 hari, seorang ibu membawa anak kecilnya
berusia 6 bulan ke hotel bersama seorang pengasuhnya demi membuatnya dapat dekat dengan
sang anak di waktu-waktu jeda.
atau boleh jadi berdiskusi dengan sang suami untuk menjadikannya orang tua primer dirumah
selama sang istri bekerja diluar rumah.
atau kenapa tidak memikirkan untuk memaksimalkan potensi sang suami untuk bekerja diluar
rumah dan sehingga sang ibu bisa fokus melakukan kerja-kerja cinta dirumah untuk sang buah
hati.
Sekali lagi dan lagi, yang menjadi persoalannya adalah bukan bekerja atau tidak bekerja diluar
rumah. yang menjadi concern kita adalah:
Mari kita memberikan anak-anak kita rasa dicintai secara penuh oleh orang tuanya.
menghilangkan rasa di abaikan dan penelantaran.. karena sungguh-sungguh anak-anak adalah
investasi kita yang sangat berharga.

|Siapa bilang berakhir? Ini baru saja dimulai kok|


27 Juni 2015 pukul 6:48
Situasi 1
Seorang perempuan yang berstatus ibu rumah tangga dengan dua arah anak terlihat masih saja terjaga
hingga jam 11 malam. jemarinya bermain diatas smartphone milik nya, dia sedang berchat dengan
seseorang hingga tengah malam.

"Aku mau tidur, temani aku tidur dear."


"Tidurlah, aku masih ada pekerjaan."
"Temani aku tidur, atau aku akan tidak bicara lagi denganmu selamanya."
"Oh, ancamanmu tidak akan pernah bisa berlaku. esok pagi, ketika engkau bangun aku yakin kamu akan
mengirimkan pesan yang sama seperti kemarin, menanyakan kabarku, lalu bertanya ini ini, bercerita
tentang kisah sikecil Ridha atau si kakak Sarah."

"Temani aku tidur sekarang...plis..."


Percakapan tersebut masih terus berlanjut hingga 10 menit kedepan.
Tentu ini adalah percakapan biasa yang dilewati oleh seorang ibu rumah tangga. kemanjaan yang
normal dan dianggap wajar setelah berkeluarga. namun sayangnya ini bukanlah percakapan biasa,
karena sang ibu tersebut tidak sedang bercakap-cakap dengan suaminya. suaminya sendiri sedang tidur
disebelahnya dengan pulas. disamping sang suami, perempuan tersebut sedang mengumbar kemanjaan
dengan lelaki lain yang mungkin saja juga sedang tidur disamping istrinya yang sedang pulas juga.

************************
Situasi 2

"Kalau kamu tidak akan mau menjawab pesanku, akan kukirimkan foto mesra kita kepada istrimu."
pesan singkat itu masuk kedalam akun jejaring sosial seorang lelaki yang sedang mengendarai mobil
ditengah kemacetan. suara handphone itu mengalihkan perhatian sang istri yang berada didalam
disamping sang lelaki tersebut.

Dia mengambil handphone dan membuka pesan baru dan hanya mengelus dada.

"Pesan dari 'nenek sihir'." ucapnya kepada sang suami.

"Abaikan saja. paling dia sedang senewen dengan suaminya. kalau sudah begitu ya bawaannya kambuh
gilanya."

"Tapi aku tidak bisa terus menerus begini mas. aku perempuan juga. aku punya rasa ingin tahu. foto
mesra apa? janji apa yang kamu ucapkan dulu hingga dia terus menerus menagihnya kepadamu, kamu
bilang kamu tidak berhubungan lagi dengannya, kenapa bbm nya selalu kamu konfirm?"

"Sayang, dia mengkonfirm bbmku dengan nomor baru, nama yang berbeda, berkali-kali aku delcon,
berkali-kali dia add lagi. sudah, lebih baik biarkan saja. nanti dia waras sendiri kalau sudah selesai
masalah dengan suaminya."

"Aku juga manusia mas, aku gak rela suamiku dijadikan objek pelarian dari istri orang lain."
Sang suami diam, sang istri yang memakai jilbab itu tidak melanjutkan percakapannya. namun di dalam
hati, masih saja tersimpan rasa sakit dan penasaran luar biasa. foto semesra apa yang disimpan sang
mantan pacar suaminya tersebut.

Pelan-pelan dia ketikkan pesan balasan kepada pemilik nama 'nenek sihir' didalam akun jejaring sosial
sang suami tersebut.

"Kirim saja, akau tidak takut." bunyi pesan tersebut

Tidak lama kemudian semua foto masuk kedalam inbox, dan tidak butuh lama bagi sang istri yang
menangis sekuat-kuatnya.

************************************************

Bila anda mengira kedua situasi diatas adalah bagian dari film sinetron indonesia, saya pastikan anda
salah.

Dua situasi diatas adalah sedikit cuplikan kisah nyata yang sedikit muncul di permukaan berkaitan
dengan kisah cinta haram yang tidak sampai kepelaminan.

Pada situasi pertama, kita mengenalnya dengan istilah populer selingkuh. pada situasi kedua kita
mengenalnya dengan istilah populer gagal move on.

Yah, mau istilah apapun, bagi saya inilah dampak mengerikan dari berhubungan dekat dengan lawan
jenis sebelum menikah.

Mengapa kedua situasi ini saya angkat kedalam note?


Karena ini adalah sebuah fenomena mengerikan yang seharusnya disadari oleh sesiapapun yang
memiliki keinginan menjalin hubungan haram sebelum pernikahan.
Banyak yang berpikir: "Ah, sudahlah. ngapain pula terlalu dipikirkan. nanti bila aku sudah menikah, aku
akan bisa melupakan seluruh masa laluku. dia juga."

"Pacaran saja. soal gimana endingnya ya terserah Tuhan saja."

Benar, ending dari kisah pacaran dan berkasih kasihan dengan lawan jenis bukan mahram ada di tangan
Allah Ta'ala. namun soal keburukan dari kisah ini tidak akan berakhir hanya ketika akad nikah di
ucapkan.

Biarlah saya ceritakan kronologis pada kisah pertama.

Pada situasi pertama, sang perempuan tersebut telah menikah 5 tahun lalu. masuk tahun ke enam. dari
hasil pernikahan tersebut dia telah diberikan Allah 2 orang anak perempuan yang berumur 4 tahunan.
anak pertama mulai masuk sekolah, pintar mengaji, mampu menghafal surat-surat pendek hingga An
Naziat.

Bila anda bertemu dengan sosok perempuan ini, anda tidak menyangka dia adalah seseorang yang
berani mengirimkan pesan 'dear' kepada sosok selain suaminya. begitu menjaga, ceria, semua faktor
kebahagiaan telah berkumpul padanya. dia juga memahami banyak ilmu agama, berjilbab rapi dan
terkenal alim di sesamanya.

Status-status fesbuknya juga selalu bercerita tentang keluarganya. foto-foto yang diposting
menampakkan kemanjaan dan keceriaan sebuah keluarga yang bahagia. blog nya juga bicara soal cita-
citanya kepada anak-anaknya. namun sayang, ada trauma masa lalu yang tidak bisa di sembuhkan.
trauma yang disebabkan rasa cintanya kepada seorang lelaki yang kini juga telah menikah dan terlihat
berbahagia seperti dirinya.

beralih kepada kisah kedua, sang suami tersebut adalah seorang lelaki yang terkenal dimasa mudanya.
kebiasaan masa mudanya dilalui seperti kebiasaan masa muda para lelaki pada umumnya. gonta ganti
pasangan, lalu meninggalkannya ketika merasa sudah tidak cocok.
Ketika sudah masuk usia mendekati 30an. dia meniat menikah lalu mengubah segalanya. dia meminta
ibunya mencarikannya jodoh yang shalihat. yang mampu membawanya pada arah yang lebih baik. cocok
menjadi ibu dari anak-anaknya. sang ibu pun mencarikan anak dari temannya. sosok perempuan yang
menjaga dan bagus akhlaknya.

mereka dipertemukan, merasa cocok, langsung menikah tanpa mengenal tanpa pacaran. sang suami
mengira masa lalunya tidak akan lagi berefek pada masa depannya. sayangnya dia salah, masa lalunya
lah yang kemudian menjadi sebab konflik yang besar dalam rumah tangganya.

Mereka berdua, lelaki dan perempuan itu sungguh-sungguh tidak menyangka bahwa di usia pernikahan
mereka yang sudah lama, ternyata masa lalu tetap memberikan efek musibah luar biasa.

Saya pernah bertanya kepada perempuan pada situasi pertama, "Apa yang engkau rasakan saudariku
saat engkau mengirimkan pesan 'dear' kepada lelaki lain? apakah engkau tidak malu kepada suamimu
yang menafkahimu? memenuhi kebutuhanmu? menjaga anak-anakmu? mengapa engkau malah asik
berkasih-kasihan dengan lelaki lain? kalau bukan karena ketulusanmu dalam meminta nasehat, sudah
barang tentu aku sulit berprasangka baik untukmu."

Dia hanya diam sebentar. lalu kemudian berubah untuk sekian hari. kemudian kembali kepada kubangan
masa lalunya. butuh penanganan khusus menurut saya untuk jiwa-jiwa 'merana' seperti ini. bahkan
ketika dia sudah memiliki segalanya, dia masih mengharap 'bahagia' dari jalan yang salah.

Pada situasi kedua, yang paling merana adalah sang istri. kepercayaannya sedikit demi sedikit koyak
berkeping-keping. benar sang suami begitu setia dan lembut, tidak pernah mengindahkan pesan dari
'nenek sihir' yang di kirimkan kepadanya. namun siapa yang tidak merana ketika melihat suaminya
berpelukan dengan perempuan lain di dalam foto sembari tersenyum? walaupun itu adalah foto dimasa
lalu. tetap saja lukanya terasa hingga kini.

"Saya selalu menjaga diri, kenapa saya mendapatkan pasangan 'sisa' seperti ini."
Hal ini membuatnya menjadi sedih alang kepalang. kepercayaan kepada suami menjadi semakin tipis.
semua pemberian suami menjadi hambar. baginya, masa lalu suaminya adalah musibah. sedangkan
suami tidak mampu mengubah situasi karena tidak mungkin mengubah masa lalu.

Jadikan ini sebagai peringatan wahai jiwa...

Jangan memandang remeh keputusan-keputusan masa lalu.

Bilapun kita telah melewatinya dan bertaubat, berhati-hatilah akan bisikan syaithan yang terkutuk.
karena masa lalu adalah sejarah yang mau tidak mau akan kita pertanggung jawabkan kelak di yaumil
akhir.

#MasihBersambung

#NantikanKisahLengkapnya

#DalamBuku

#IstanaKacaDidalamSyurga

Kita memang seperti ini...


Awal bersua saling bicara, bertatap mata, merindukan pertemuan, membenci perpisahan..
Lalu pertemuan menjadi terlalu sering dan menjemukan. Lalu kita berbisik, mungkin sudah
saatnya kita kembali merenggang.
Kita memang sudah begini...
Setelah berpisah kita malu malu menyapa, merasa tidak tahu harus bicara apa. Menahan rindu
yang tidak sebesar rasa malu di hati. Akhirnya diam lebih kentara daripada saling bicara.
Kita seharusnya tidaknya begini...
Tapi ya sudahlah.. paling kurang marilah kitaa bersilaturahim dalam kenangan kebaikan dan doa
doa yang panjang.

Merasa nyaman beriteraksi dengan lawan jenis dengan begitu dekat dan akrab di sebabkan
keluhuran akhlak, indahnya tutur kata, ditambah ketampanan mempesona adalah awal
kehancuran harga diri seorang wanita selayak siti Zulaikha.
Begitulah Allah Ta'ala memberikan pelajaran, bahwa lawan jenis yang begitu menjaga pun tidak
dapat menghalangi munculnya rasa cinta di hati hingga berakhir dengan koyaknya baju nabi
Yusuf Alaihissalam dari belakang.
Betapa banyak wanita yang tertipu dengan perasaannya sendiri. merasa aman dari syahwat dan
cinta akan lawan bicaranya. padahal setiap pandangan selalu saja melahirkan gelojak dan
kerinduan. Yang pada akhirnya, hati yang tidak dapat menahan rindu akan menuntun lidah untuk
menggoda, menutup pintu dan jendela, bahkan mampu menarik paksa pakaian lelaki yang begitu
menjaga.
Maka jagalah interaksi. sungguh seorang nabi pun yang begitu menjaga dan tampak
keshalihannya tidak dapat menahan gejolak hati dari seorang wanita yang merindukannya. konon
lagi lelaki yang hanya tertampak alim dan baik dari luarnya saja.
Merasa pantas menikahi seseorang karena tertarik akan kecantikan semata adalah dosa pertama
anak lelaki ayahanda Adam Alaihissalam. Inilah yang menyebabkan kelak Qabil bertekad
mencelakai hingga membunuh Habil.
Wahai yang merasa pantas, adakah engkau berusaha mendahulukan ketentuan Allah?
Bertawakkal dan berdoa kepada Allah. Biarlah Allah yang menentukan siapa yang terbaik
untukmu.
Siapapun yang tertulis, itulah yang terbaik. Jangan sampai karena terbius kecantikan engkau
dengan mudahnya digelincirkan oleh syaithan kepada dosa besar.

|berhati-hatilah dengan romantis halal yang dapat berubah menjadi haram|


Siapakah yang paling romantis di dunia ini? Bila bukan Rasulullah, lalu siapa lagi?
Seluruh ummat di sunnahkan mengikuti romantisnya Rasulullah karena romantis adalah salah
satu sunnah yang paling dominan dalam kehidupan Rasulullah.
Tetapi atas nama romantis, jangan sampai kita malah di benci oleh Allah dan Rasulnya.
Secontohnya saja:
Rasulullah begitu sering bercanda ria dengan istrinya, sehingga beliau pernah berlomba lari
dengan Aisyah dua kali. akan tetapi ketahuilah wahai saudaraku, beliau melakukannya secara
sembunyi2. beliau membiarkan sahabat mendahulukan beliau agar beliau hanya tinggal berdua
saja dengan bunda Aisyah. barulah kemudian beliau bercanda ria dengan Bunda Aisyah.
Inilah ketinggian akhlak Rasulullah. Rasulullah adalah suami yang penuh canda dengan istrinya
namun sangat menjaga adab. beliau tidak mengizinkan sahabat melihat candaan beliau dengan
istrinya, namun membolehkan istrinya menceritakan perihal tersebut kepada orang lain sebagai
bahagian dari uswatun hasanah.
contoh lainnya:
Rasulullah membiarkan Abu Bakar menasehati bunda Aisyah dengan posisi kepala beliau di
letakkan paha Aisyah hingga beliau tertidur. namun di kali lain ketika yang datang adalah
Ustman bin Affan, beliau membetulkan duduknya dan meminta para istrinya berlindung di balik
hijabnya.
Kepada Abu Bakar selaku ayahanda dari bunda Aisyah, wajarlah sikap romantis dibolehkan
untuk di nampakkan. namun di depan menantunya sendiri, yakni Ustman bin Affan, beliau
memilih menjaga sikap agar tidak muncul prasangka.
Di kesempatan yang lain, Rasulullah berkata dengan lantang kepada dua orang yang melihat
beliau di kota madinah:
"Ini Rasulullah bersama kedua istrinya. jangan sampai engkau berprasangka kepada kami karena
aku khawatir syaithan berada diantara kalian."
Begitu menjaga rasulullah dihadapan kaum muslimin hingga ketika berjalan berdua dengan istri
saja beliau memberi tahukan kepada yang di lalui agar tidak muncul fitnah. konon lagi
bermesraan, berpelukan, bermanja-manjaan di depan umum atas nama keromantisan semata.
Maka dapat di simpulkan, romantis rasulullah kepada istrinya selalu terjaga dari pandangan yang
tidak berhak. hanya istri dan karib keluarga dekat saja yang melihatnya.
kisah romantis pun boleh diceritakan selama bernilai ilmu. berkisah romantis kepada orang lain
termasuk dalam bab halal. namun memvisualkan keromantisan didepan umum termasuk hal yang
di hindari rasulullah.
sama dengan nasehat seseorang kepada orang lain: ciumlah istri-istrimu agar muncul rasa cinta.
hal tersebut adalah nasehat penuh keromantisan. namun bila nasehat tersebut ditambah dengan
mempraktekkan ciuman tersebut secara langsung di depan orang yang lain, maka sungguh ini
bukan tuntunan rasulullah bahkan khawatirnya telah masuk bab tercela.
Wahai para pemuja keromantisan. jadilah Rasulullah sebagai tuntunan. jangan biarkan hawa
nafsu membuat kita melakukan hal buruk tanpa kita sadari. pelajari adab dan sirah Rasulullah.
Jauhilah sifat berlebih-lebihan dalam keromantisan. karena hal tersebut cenderung pada maksiat
dan keburukan semata.
Wahai saudara/i ku..
Jauhilah menelpon istri atau suami di depan umum dengan suara yang dilembut2an dan di
manja-manjakan. bila ingin melakukannya, carilah tempat tersembunyi atau jauh dari khalayak
ramai. jangan biarkan ada prasangka yang muncul dari saudara-saudara kita.
Wahai saudara/i ku..
Janganlah engkau berpelukan di depan khalayak umum walaupun aqad telah mensahkannya.
ingatlah, rasulullah tidak pernah memeluk istrinya di depan umum.
Wahai saudara/i ku..
Janganlah mengumbar foto pribadi di medsos. khususnya yang meriyakan keromantisan.
Sungguh, rasulullah pun tidak menampakkan keromantisannya walau beliau selalu membawa
istrinya di setiap kepergian ke medan perang sebagai wujud kecintaan beliau kepada istri-
istrinya. tetapi para istri beliau selama perjalanan hingga kembali selalunya berada di dalam
sekedup unta hingga keberadaan istri beliau sangat terjaga dari pandangan kaum muslimin yang
lain.
Semoga kita termasuk dalam golongan yang Allah ridhai Akhlaknya dan Allah jaga dari
perangai buruk yang tidak kita sadari keburukannya.
#Nyangkul

Sekiranya saja ilmu dan pengalaman itu bisa di dapatkan dengan hanya berfoto selfie dengan
kitab -kitab. tentu hidup itu begitu menyenangkan.
Sekiranya bisa menjadi penulis itu dapat di wujudkan dengan hanya berfoto selfie dengan para
penulis kawakan, tentu hidup lebih mudah.
Sekiranya menjadi sosok pasangan yang bertanggung jawab, menyenangkan, sabar dan syukur
serta pengertian bisa didapatkan dengan hanya berfoto selfie bersama pasangan masing2, tentu
hidup akan lebih bahagia
Sayangnya semua hal diatas tidak akan pernah terjadi.
ilmu hanya didapatkan dari membaca keseluruhan kitab.
menjadi penulis hanya bisa didapatkan dari memulai menulis dengan benar-benar serius.
Menjadi sosok yang menyenangkan hanya bisa didapatkan dari niat dan tindakan dan semangat
memperbaiki dari dalam.
Selfie tidak banyak menolong..
Makanya saya tidak suka selfie..

Tidak ada suara terompet dan letusan petasan maupun mercon di langit banda aceh. Salut saya
kepada pemkot Banda Aceh. Salam hormat saya ke bunda Illiza. Salam cinta saya kepada
seluruh rakyat aceh. Alhamdulillah untuk kenyamanan malam ini.
Kepada seluruh pihak personil keamanan dan polisi syariah, saya ucapkan terimakasih untuk
pengorbanannya yang tulus ikhlas sehingga di tengah malam pun para bapak2 dan ibu2 masih
berjaga2 di sepanjang jalan utama.
Terimakasih. Jazakumullahu khayran katsiran.

Tugas kita bukan terlihat hebat di depan orang lain. Memukau mereka dengan kepintaran dan
jabatan kita. Membuat waktu kita terlihat padat sehingga berdalih: 'maaf nak, minggu depan ya
kita duduk diluar. Ayah sedang ada kerja'.
Tugas kita sebenarnya sederhana. Kadang itu hanya bernilai 5 atau selamanya 15 menit setiap
harinya. Yakni membersamai mereka ketika mereka duduk atau makan. Sebaiknya mengajak
bicara atau diam saja sudah mencukupi. Agar kelak, ketika mereka duduk sendiri atau menikmati
makanan di meja, mereka merasa ada sesuatu yang hilang bila kita tidak membersamai. Walau se
enak apapun makanan yang tersaji di depan mereka #anak
Si ahli toleransi itu ribut di jejaring sosial soalan boleh mengucapkan selamat natal. Dia
berpendapat tidak mengapa mengucapkan natal demi bentuk toleransi antar agama.
Nah, si ahli toleransi itu pernah di ajak shalat berjamaah. Dia di nasehati untuk shalat di mesjid.
Tapi dia marah. Katanya itu urusannya pribadi.
Maka bolehlah kita ambil kesimpulan, mengucapkan natal bagi sang ahli toleransi lebih berharga
untuk di dakwahkan daripada shalat di mesjid secara berjamaah.
Mengucapkan natal adalah masalah urgen bagi umat islam sedangkan shalat jamaah ndak
penting2 amat.
Fenomena menyedihkan yang patut di hindari bagi kita semua

Kapankah seorang suami dapat mengeluhkan prilaku istrinya?


Merujuk kepada ke sirah, bila istri-istrimu bersepakat mendatangimu dan meminta nafkah diluar
kemampuanmu sedangkan engkau merasa kecewa dengan perbuatan mereka maka jangan
mengeluh dan membantah. Diamkan saja, bila memang dirasa pantas di bolehkan menghindari
mereka paling lama 30 hari.
Jangan menceritakannya kepada siapapun. Bahkan kepada mertuamu. Bilapun mereka datang
dengan kemarahan, tetaplah istiqamah untuk tidak memburukkan istrimu.
Kapankah seorang istri dapat mengeluhkan prilaku suaminya?
Bila berdasarkan kisah Alquran, istri boleh melakukan kapan saja. Si istri bahkan tidak usah
merasa malu mencaci maki sang suami di depan orang lain. Berteriak, mengatakan suami gila di
depan orang ramai. Termasuk membantah semua perkataannya.
Prilaku diatas adalah contoh dari prilaku rasulullah dan prilakuistri nabi.
Tapi bukan istri nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa sallam melainkan istri nabi Nuh
Alaihissalam.
Maka wahai suami berlakulah di adil pada istri bila ingin mengikuti sunnah Rasulullah dan
untukmu para istri marilah kasar dan pembangkang kepada suamimu bila engkau ingin
mengamali kebiasaan istri nabi Nuh

Saya belajar...bahwa sakit itu adalah ketidak mampuan untuk bahagia.


Saya belajar...bahwa rindu adalah ketidak mampuan untuk kehilangan..
Saya belajar...bahwa benci adalah ketidak mampuan untuk melupakan....
Dan akhirnya saya belajar hari ini..
bahwa cinta adalah obat dari semua ketidak mampuan itu...

ini jaman dimana ilmu yang didapatkan diseminar, acara diskusi, ataupun pengalaman kerja tidak lebih
penting untuk di publikasikan dibandingkan foto di seminar, diskusi serta tempat kerja

Inilah hidup...
Ketika orang lain merasa kagum bahkan tidak sedikit yang iri dengan prestasi yang kita dapati,
kita malah merasa bosan dengan hal tersebut dan berharap bisa kembali ke titik kehidupan yang
mereka punyai hari ini.
Ketika orang lain merasa marah karena tidak mendapatkan kesempatan untuk memiliki
pekerjaan seperti anda. Anda sendiri malah berpikir untuk meninggalkan pekerjaan tersebut.
Ketika orang lain mengira betapa menyenangkan hidup bila memiliki penghasilan yang banyak
seperti yang anda peroleh saat ini, anda malah kagum dengan banyaknya waktu yang mereka
punyai dengan keluarganya.
Begitulah dan beginilah hidup
Hidayah yang Allah Ta'ala berikan = seorang yang dahulu meringankan auratnya untuk di lihat
orang lain setiba2nya berubah total. Foto di fb di hapus. Penampilannya syar'i sempurna. Tidak
lagi mempedulikan tawaran khalwat oleh siapapun dalam kondisi apapun.
Hidayah yang Allah cabut= kembalikan dari diatas. Meringankan khalwat, menyepelekan
kecenderungan syahwat. Foto2 indah dianggap biasa dan berkah. Suami atau istri tidak berhak
melarang untuk semua tindakannya di media sosial.

Sebelum membaca tulisan ini, saya mohon kepada seluruh sahabat di pertemanan saya pahami
dulu. ini bukan soal gaji atau penghasilan. tapi ini soal seberapa kita menghargai profesi seorang
guru.
Nah, mari kita mulai dengan beberapa pertanyaan singkat.
1. Apakah anda kenal dengan seluruh guru anak anda?
2. Bila kenal. pernahkah anda mengunjungi rumah mereka setahun dua kali, setidaknya di hari
raya?
3. Bila pernah, menurut anda bagaimana keadaan mereka sejauh ini?
pertanyaan diatas dapat berlaku untuk semua guru. namun lebih utama di tujukan kepada guru
honorer atau dikenal dengan guru K2.
Selanjutnya, mari saya ceritakan beberapa kisah soal guru honorer di sekeliling saya.
sebut saja namanya: Kumbang.
beliau baru saja menikah sekitar 1 tahun lalu. beliau adalah guru honorer di sebuah sekolah
swasta. gajinya? Alhamdulillah tidak semenyedihkan guru honorer lainnya. karena swasta,
gajinya berada diatas angka 700 ribu. namun dengan kebutuhan seorang anak dan istri, beliau
tetap saja gelagapan. bekerja di sekolah swasta selalu di kejar dengan deadline kerjaan a dan b
serta c. di tambah dengan tambahan program ekskul lainnya. dampaknya beliau kerja dari pagi
hingga sore bahkan kadang kala malam. hanya untuk gaji sebesar kurang dari 1 juta. hasilnya?
Beliau cerai beberapa bulan yang lalu karena masalah penghasilan yang tidak mencukupi.
Sebut saja namanya: Kumbang dua.
Beliau belum menikah walau usia sudah 29 tahun. tenaga honorer di sebuah SMK negeri di kota
kami usianya masih tergolong muda untuk usia guru honorer, namun sudah harus merasakan
pahitnya menjadi guru honorer 6 tahun lamanya. gaji beliau adalah 250 ribu sebulan. dan sampai
saat ini NUPTK tidak dikeluarkan oleh dinas. alasannya? kamu masih terlalu muda untuk
mendapatkan NUPTK. smile emotikon
soal ditanya ketika belum menikah? jawabnya: guru honorer bang. jangankan melamar, wali
murid aja tidak mengakui keberadaannya.
Sebut saja namanya: Bunga layu setelah berkembang
Beliau adalah guru honorer yang menempuhi perjalanan 50 km PP hanya untuk mengajar di
sekolahnya. penghasilan? diatas 250 ribu. kehidupan? baru beberapa bulan di cerai suami karena
dianggap tidak becus menjaga anak. yah, soal guru honorer jadi korban KDRT seperti lebih
santer saya dengar daripada seorang dokter, bidan, perawat, ataupun polwan. mereka hanyalah
pendidik yang membawa pulang kehampaan dirumah kecuali rasa lelah semata. nasib memang
tidak seindah di kata... di sekolah mengajar dengan penuh cinta. di masyarakat malah di hina
karena di anggap guru kelas dua.
Sebut saja namanya: Bunga layu setelah berkembang dua.
Beliau adalah guru honorer yang harus menyembunyikan besaran penghasilannya kepada
suaminya. mengapa? karena bila dia menyebutkannya dia akan tidak boleh di izinkan mengajar
lagi. bagi sang suami, hanya orang tidak waras yang mau bekerja 6 hari dari seminggu selama 6
tahun dengan gaji 200 ribu sebulan. maka demi menjaga baktinya sebagai guru, beliau bangun
pagi2 sekali untuk membuat jajanan ringan dan di letakkan di kedai2. dari penghasilan jajanan
ringan tersebut terkumpul keuntungan 3x lipat dari gaji bulanan honorernya. dan akumulasi dari
gaji serta keuntungan tersebut yang diakui oleh sang bunga dua kepada sang suami sebagai gaji
honorer.
Sebut saja namanya: Bunga layu ke sekian ratus hingga sekian ribu.
Mereka adalah para guru TK yang di bayar gaji tidak lebih 200 ribu sebulan. kisah soal mereka?
ah terlalu menyedihkan bila dibandingkan dengan keceriaan yang mereka berikan kepada anak-
anak kita setiap harinya selama berada di TK.
Sebut saja namanya: Suami bunga layu yang kesekian.
Mereka adalah para suami guru honorer yang harus urut dada melihat kesungguhan sang istri
menjadi guru honorer. sebahagian penghasilan mereka dihabiskan demi mensupport sang guru.
dengan gaji 250 ribu, untuk biaya transport saja seringnya tidak cukup. lalu bagaimana dengan
kewajiban memakai seragam? bagaimana dengan kebutuhan membeli sepatu? alat tulis? bahan
ajar dan lain2? yah... para suami bunga layu yang kesekian ini mengeluarkan dana talangan
keluarga. dan sekali lagi, para suami ini keberadaannya tidak di akui oleh pemerintah kecuali di
kenang sebagai suami pahlawan tanpa jasa.
oh ya, wali murid juga tidak peduli dengan para suami para guru honorer. sebagai menjadi suami
guru honorer tidaklah sekeren dengan menjadi suami dokter, perawat, polwan, dan para pekerja
lainnya. tidak ada yang tertakjub berkata: "Wah...suami guru honorer ya? Hebaaaat...!"
Inilah raut asli guru kita. disini saya merasa heran, antara takjub sekaligus terkejut, bagaimana
bisa para guru honorer ini bisa tetap hidup dengan wajah ceria di pagi hari padahal
penghasilannya jauuuuuuuuuuuuuuuuh dari kata cukuuuuuuuuup? datang tergopoh2 tanpa
merasa menyesal? melewati hari keras demi anak-anak yang bukan lahir dari rahimnya? namun
malah tidak sering tidak dihargai oleh kita, masyarakat umum.
Kita mungkin lebih menghargai dokter dan bidan PTT. para pendamping desa PNPM, para calo
tanah dan mobil, pedagang sayur dan ayam keliling, bahkan kadang kala para pengangguran
lebih dianggap lebih logis pemikirannya dari para guru honorer.
"Mendingan tidak usah kerja aja sekalian jika gaji 250 ribu sebulan. cukup tidak, kalau tekor
sering."
Inilah raut wajah pendidikan kita sejatinya. dan ada sekitar 1 juta lebih tenaga guru honorer
seluruh indonesia. kisah mereka boleh jadi berbeda, namun kelayakan hidup mereka hampir
sama.
Maka dihari guru yang katanya kemarin itu, seharusnya kita tidak hanya sekadar mengucapkan
selamat. seharusnya kita semua menangis untuk matinya kepedulian kita kepada nasib para guru
ini.
Mereka ada, jumlahnya berjuta, namun kita merasa mereka hanya kisah-kisah dongeng belaka.
dan lebih sadisnya lagi kita lebih awal berprasangka buruk kepada mereka daripada berniatan
baik untuknya.
Niatan yang sering di ucapkan dengan ketus semisal:
"Mereka kan memang tidak mampu bekerja lain, maka jadi guru honorer"
"Nasiblah, siapa suruh jadi guru honorer? Paling juga mau diangkat jadi PNS dari jalur aman.
ikut PNS emang gak lulus kan ya?"
Seandainya hari ini 1 juta guru honorer ini mundur bersamaan dan mencari pekerjaan lain, kira2
apa nasib murid indonesia yang berjumlah 40 juta jiwa?
Ah... gampang kok...
ekspor saja guru dari cina. kan lebih murah disana..
Guru di cina hanya di gaji 2000 dollar perbulannya kok smile emotikon
#NyangkulLagi

Ini bukan kisah yang terlalu lawas. Delapan tahun yang lalu, seorang pemuda menangis karena
takdirnya tidak berlintasan dengann jalan takdir seorang gadis yang ingin di pinangnya.
Sang pemuda tersebut mashygul. Sedih bukan kepalang. Bahkan boleh di katakan jiwanya
setengah hilang. Keinginannya melamar sang gadis tertolak bukan karena sang gadis menolak,
namun karena sang ibu memberi pilihan tegas. Pilih ibu atau gadis itu!
Kisah ini bukan kisah selayak sinetron. Dimana sang ibu menolak keberadaan sang gadis karena
dia benci dengan akhlak sang muslimah tersebut. Sang ibu hanya berharap anaknya tercinta tidak
menanggung amanah yang menurutnya terlalu besar.
"Ibu rela kamu menikah dengan siapapun. Tapi ibu mohon jangan engkau beratkan dirimu
dengan gadis itu. Kamu tidak sanggup. Kami tidak ingin kamu pergi jauh."
Akhirnya sang pemuda tersebut menikah dengan pilihan yang di restui ayah dan ibunya. Dekat
dengan hari pernikahan dia masih terlihat sedih. Saya yang mengetahui kisah secara detail
bertanya kepadanya:
"Apa yang engkau sedihkan? Bukanlah yang akan engkau ijab qabuli tidak kurang shalihat,
berpendidikan baik serta mulia akhlaknya?"
Dia menjawab:
"Yang aku sedihkan bukanlah karena kekurangan dari calon istriku. Yang ku sedihkan adalah
aku menikahi orang yang darinya aku tidak mendapati urusan tolong menolong yang lebih besar
seperti gadis yang sebelumnya."
Saya memahami maksud dia. Yah, memang pernikahannya tidak bernilai tolong menolong dan
bertanggung jawab sebesar dengan pilihan pertamanya.
Muslimah yang dilamarnya itu selain berpenampilan biasa saja, dia memiliki kelebihan khusus,
yakni anak dari seorang janda miskin dengan penyakit kepala kambuhan yang harus di bantu
pengobatannya dari dini.
Yah, mungkin inilah contoh dari kisah cinta di jalan dakwah yang tidak kesampaian. Seseorang
yang bersedih dengan takdir pernikahannya yang mungkin oleh sebahagian besar pemuda saat ini
di anggap tidak wajar sama sekali.

Penyakit jiwa: ingin di puji atau menggila di puji


Turunannya: ingin di puji dengan ketampanan atau kecantikannya. Ingin di puji dengan
prestasinya. Ingin di puji dengan kisah hidupnya. Ingin di puji dengan anak dan keturunannya.
Ingin dipuji sebab jabatan dan banyak hartanya. Ingin di puji karena kebijaksanaannya. Ingin di
puji karena kesabarannya.
Cara memperoleh pujian: fokus bercerita tentang diri sendiri. Fokus menampilkan foto diri
sendiri sepanjang waktu. Fokus pada keberhasilannya selama ini. Fokus pada kegetiran hidupnya
selama ini.
Dampak dari penyakit hati: gembira bila di puji. Gelisah bila tidak di pedulikan. Dalam stadium
paling parah, menjadi berang atau marah bila tidak di respon.
Gejala2 yang paling mudah di telusuri: menggunakan jejaring sosial terlalu sering untuk
menceritakan kisah pribadi demi memperoleh pujian atau simpati.

Begitu lemah dan takut serta pengecutnya kita sehingga ketika Peristiwa berdarah terjadi di
belahan negeri sebelah sana, disini kita mati2an melakukan klarifikasi. Seolah dampak kejadian
tersebut akan mendatangkan kerusakan untuk kita di indonesia dan muslim di seluruh dunia.
Sebagai manusia saya prihatin dengan tindakan terorisme. Tapi sebagai muslim saya tidak akan
memposting pembelaan apapun. Saya tidak ingin disalahkan apalagi merasa bersalah. Setiap
orang bertanggung jawab dengan tindakannya masing. Bukan sebaliknya.
Ketakutan ini sama seperti ketakutan bangsa eropa pada abad 17. Ketika mereka melihat ada
serangan kepada negeri turki ustmani, ratusan utusan negara eropa mendatangi khalifah untuk
melakukan deklarasi bahwa mereka bukan bagian dari para penyerang. Mereka takut turki
ustmani menyerang negara mereka. Saat ini, kita berhalusinasi seolah besok ketika kita bangun
di pagi hari tentara eropa telah berdiri di depan rumah kita dan siap membidikkan senjata kearah
kita semua hanya karena kita muslim.
Sekarang, jaman pun berbalik. Karena lemah dan takutnya kita akan persenjataan canggih, atau
karena memang iman kita yang lemah dan payah. Maka kita pun ikut beramai2 cuci tangan.
Sebegitu tak berdayanya kita?
Apakah muslimah yang telah menikah boleh mengupload foto bersama suaminya di jejaring
sosial?bukankah yang sudah menikah tidak lagi menimbulkan fitnah?
Soal fitnah, rasanya tidak ada kaitan dengan sudah menikah atau tidak. Karena bila memang ada
muslimah yang terhindar dari fitnah sesudah menikah, tentunya mereka adalah para istri
Rasulullah, yakni ummul mukminin.
Kenyataannya, ummul mukminin adalah sosok sosok yang paling menjaga bahkan ketika
Rasulullah masih hidup.
Dalam satu hadist shahih dikisahkan para ummul mukminin ketika berhaji dan berumrah pun
tetap memakai niqab walaupun disampingnya berjalan Rasulullah. Mereka hanya membukanya
ketika bersama Rasulullah dan memakainya kembali bila berpapasan dengan kaum muslimin
lainnya.
Cukuplah ini menjadi bukti, bahwa bersama suamipun tidak menjamin seseorang boleh
menampakkan wajah sesuka hatinya. Sungguh, yang menjaga maka akan terjaga. Yang
melalaikan akan tertipu.
#nyangkul

Padanya anugrah dan dinikmat berlaku ujian. Yakni ujian ujub, takjub, serta sombong.
Belum bijaksana seorang muslim bila dia di limpahkan anugrah lalu dia menampakkannya
kepada orang lain sebelum dia menginsyafi dirinya sendiri apakah didalamnya terdapat celupan
ujub, takjub ataupun sombong.
Karena sang khalifah Umar bin abdul azis pun ketika menulis surat untuk kepentingan jamak
kaum muslimin, beliau masih menimbang rasa di hati. Bila hadir sedikit saja rasa ujub, takjub
didalam hati, beliau akan menulis ulang surat tersebut.
Maka perhatikanlah diri kita sendiri ketika menulis atau memposting sesuatu. Baik itu tulisan,
gambar, video, foto, atau apapun itu. Adakah ada terpecik ujub dan takjub di dalamnya?
Bila ada, tahanlah tanganmu sendiri dari melakukan hal buruk yang hanya membawamu ke
lembah kecelakaan dan kehinaan.

1400 tahun lalu, di kota madinah, ketika cahaya nubuwah bersinar terang melingkupi seluruh
pelosok kota, seorang Perempuan mulia berjalan dengan bimbang. dia ragu, dan semakin gagu
ketika sampai di depan pintu rumah manusia yang paling Allah Ta'ala cintai seumur dunia dan
akhirat.
Tidak lama berselang, seorang wanita dari kaum anshar pun tiba di depan pintu Rasulullah.
mereka saling pandang, lalu kembali ragu dan malu. apakah mereka akan masuk dan bertanya
kepada rasulullah. ataukah mereka kembali kerumah mereka demi menjaga marwah orang yang
dicintainya.
Perempuan mulia tersebut adalah Zainab Ats tsaqafiyah Radhiallahu anha. istri dari ibnu Mas'ud
Radhi Allahu anhu.
Maksud kedatangannya sebenarnya hanyalah ingin menanyakan persoalan yang menyangkut
ketentuan sedekah.
Qadarullah, bilal bin Rabah Radhi Allahu Anhu sekonyong melewati mereka. maka dengan
bergegas mereka berkata kepada bilal bin Rabah
Wahai bilal, tanyakan kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, apakah boleh bagiku
memberikan infak/sedekah kepada suamiku dan kepada anak-anak yatimku yang dalam
asuhanku?
mereka juga berpesan,
Dan jangan engkau beritahu kepada Nabi siapa kami berdua.
Bilal pun masuk ke tempat Nabi dan menyampaikan kepada beliau akan pertanyaan tersebut.
Setelahnya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam balik bertanya, Siapa dua wanita yang
bertanya itu?
Bilal menjawab, Zainab. Zainab yang mana? tanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Bilal menjawab, Istri Abdullah ibnu Mas'ud.
Rasulullah tersenyum lalu bertanya Iya, boleh dan ia akan mendapatkan pahala karena
menyambung hubungan kekerabatan dan pahala sedekah. (HR. Al-Bukhari no. 1466 dan
Muslim no. 2315)
Begitul indah akhlak para ummahat pada masa Rasulullah. mereka sangat bersungguh-sungguh
dalam mencari ilmu sekaligus sangat berhati-hati dalam menjaga marwah sang suami. bahkan
untuk menanyakan bolehkah bersedekah untuk suaminya sendiri mereka merasa malu bertanya
secara langsung. karena mereka tidak ingin ada anggapan sang suami tidak mampu menafkahi
mereka dengan layak.
1400 tahun kemudian, tibalah masa dimana seorang istri yang tercukupi sandang dan pangan,
dimudahkan kendaraan dan tempat tinggal, berkata kepada temannya yang lain:
"Aku tidak melihat kreativitas dari suamiku. sejak menikah hingga saat ini, jabatan di kantornya
masih seperti itu2 saja. penghasilannya tidak meningkat sedangkan kebutuhan semakin banyak.
aku harus berhemat disana sini. bahkan untuk membeli make up aku harus berpikir dua kali"
Sang temannya menjawab:
"Lebih buruk lagi suamiku. semakin lama bisnisnya semakin lengang. sudah setahun ini dia tidak
mengajakku pulang kampung."
"Setidaknya kalian tidak memiliki mertua yang menyesakkan dada." timpal temannya yang lain.
"Mertua yang menyesakkan dada tidak lebih buruk dari istri yang kedua. lihatlah kelakuan
suamiku! dia menikah lagi secara diam-diam!" ungkap teman yang lain tidak mau kalah.
Maka adakah hal yang lebih buruk daripada menghibahi seseorang yang telah halal kepada anda
bahkan yang telah menanggung nafkah sejak puluhan tahun silam?
Berhentilah menghibahi pasangan. mengapa anda tidak memilih mendoakan mereka dengan
sungguh-sungguh serta menjaga harga diri mereka selayak Zainab sang istri Ibnu Mas'ud?
Padanya anugrah dan dinikmat berlaku ujian. Yakni ujian ujub, takjub, serta sombong.
Belum bijaksana seorang muslim bila dia di limpahkan anugrah lalu dia menampakkannya
kepada orang lain sebelum dia menginsyafi dirinya sendiri apakah didalamnya terdapat celupan
ujub, takjub ataupun sombong.
Karena sang khalifah Umar bin abdul azis pun ketika menulis surat untuk kepentingan jamak
kaum muslimin, beliau masih menimbang rasa di hati. Bila hadir sedikit saja rasa ujub, takjub
didalam hati, beliau akan menulis ulang surat tersebut.
Maka perhatikanlah diri kita sendiri ketika menulis atau memposting sesuatu. Baik itu tulisan,
gambar, video, foto, atau apapun itu. Adakah ada terpecik ujub dan takjub di dalamnya?
Bila ada, tahanlah tanganmu sendiri dari melakukan hal buruk yang hanya membawamu ke
lembah kecelakaan dan kehinaan.

Seorang gadis berumur 18 tahun kelihatan ketakutan dan menangis kencang ketika membaca SE
hate speech oleh Kapolri. dia sadar sebentar lagi dia akan di penjara setidaknya 4 bulan atau
denda 500 juta rupiah.
Bukan hanya dia, teman-teman dekat di daftar pertemanan pun ikut menjadi tersangka. karena
sering menglike dan memberi koment dukungan untuk status sang gadis.
mereka tidak menyangka, status mereka di dunia maya akan berurusan dengan kepolisian.
padahal mereka bukan para aktivis, apalagi residivis. tidak pernah melakukan demo, apalagi
menghujat kebijakan pemerintah. mereka lebih mementingkan ke salon dan creambath daripada
mikir masalah rakyat.
mereka hanya perempuan biasa yang ingin di dengar dan diperhatikan. suka mewek kalau curhat
masalah lelaki. yah, di usia yang masih puber begitu. mereka tidak memiliki kesenangan lainnya
selain membicarakan masalah jodoh and sebangsanya.
keinginan mereka sederhana. sangat simpel. tamat smu, jadi mahasiswi, kenal lelaki baik, nikah,
bahagia selamanya. the-end.
Namun harapan mereka akan segera berakhir dan mereka harus menanggung kenyataan pahit.
sesederhana pun pilihan hidup mereka di negeri ini, mereka harus siap berbakti didalam penjara.
sang gadis 18 tahun akhirnya memilih menyerahkan diri ke kantor polisi terdekat. dengan
harapan dia mendapat keringanan hukum. atau setidaknya penahanan kota saja. atau hukuman
percobaan.
setelah melalui proses hukum yang panjang, sang gadis mendapatkan hukuman percobaan
selama 10 bulan. dia terbukti telah melakukan ribuan kali hate speech masiv di media sosial.
beberapa contohnya adalah:
"Kalian lelaki semua saja. dasar buaya darat!"
"Penipu! gak ada yang setia di dunia ini kecuali bokap gw"
"Mati saja elo dengan pacar baroe loe"
"Dasar bajingan! Pagar makan tanaman. gebetan gue elu embat juga!"
#Nyangkul

Aku tidak tahu siapakah yang bermula diawalnya. Apakah rindu yang kemudian menghadirkan
sakit. Atau pun sakit yang menyebabkan rindu.
Yang kutahu pasti hanya satu.
Diantara rindu yang melahirkan sakit, ataupun sakit yang menyalakan rindu, ada sesuatu yang
menyatukan keduanya. Sesuatu istimewa.. yakni namamu. Yah, namamu.
#kedinginan
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku adalah yang paling ridha dengan apapun yang engkau
berikan kepadaku. Bahkan bila dunia dan seluruh isinya di hamparkan kepadaku di satu sisi dan
engkau saja berada di sisi yang lainnya, tentu aku akan memilihmu karena rasa cintaku
kepadamu. Namun jangan engkau sampaikan keridhaanku ini kepada istrimu yang lain".
Ucap ummul mukminin ketika diberikan pilihan dipisah setelah ila' yang dilakukan oleh
rasulullah 30 hari lamanya.
"Mengapa demikian wahai terkasih?" Tanya Rasulullah.
"Aku tidak ingin mereka tahu seberapa besar cintaku kepadamu hingga mereka tahu seberapa
besar pula cemburuku kepada mereka."
Bunda Aisyah yang bersuamikan Rasulullah saja berusaha menyembunyikan cintanya agar tidak
di ketahui oleh khalayak ramai. Eh kita yang punya pasangan bukan rasulullah kok sepertinya
agak lebih lebay dibandingkan istri nabi ya?

Dalam kehidupan Rasulullah, setidaknya ada tiga kali beliau menawarkan thalak (cerai) kepada
istri-istrinya. Yakni kepada ummu Saudah Radhiallahu Anha, Ummu Hafsah Radhi Allahu anha,
dan seluruh istri nabi secara bersamaan setelah peristiwa ila' selama 30 hari.
Cukuplah kisah rasulullah menjadi i'tibar kita semua bahwa tawaran cerai dapat juga merupakan
kondisi dimana suami merasa tidak sanggup membahagiakan sang istri, memenuhi keinginan
mereka, atau ridha dengan akhlak mereka.
Pun begitu ketika Umar bin Abdul azis menawarkan cerai kepada istrinya, Fatimah binti
Ummayah. Beliau berujar:
'Pilihlah aku dalam kehidupan sempit atau kukembalikan engkau kepada keluargamu dalam
keadaan berharta dan penuh kelapangan.'
Tidak terkecuali perintah cerai Abu Bakar kepada anaknya, Abdullah bin Abu Bakar.
'Ceraikan istrimu. Dia melalaikanmu dari shalat berjamaah ke mesjid.'
Bahkan perintah cerai secara kias sang nabiyullah Alaihissalam Ibrahim kepada nabiyullah
Ismail Alaihissalam
'Gantikan palang pintumu yang buruk itu!' Hanya bersebab sang istri mengeluhkan kemampuan
suami dalam menafkahinya.
Saat ini, seandainya nabi Ibrahim masih ada, Abu Bakar masih hidup, ataupun Umar bin Abdul
Azis masih bertahta, mungkin perintah cerai akan sangat sering terjadi disebabkan betapa banyak
istri yang mengeluhkan kemampuan nafkah sang suami terang-terangan bahkan sampai
mengumbar di dunia maya. Menyibukkan suami hingga terlupa shalat jamaah, atau memandang
hina suami karena kemiskinannya.
Namun para nabi telah tiada dan aulia telah pulang. Yang tinggal adalah para suami suami yang
selayak nabi nuh dan nabi luth, harus bersabar dalam semua kondisi
#muhasabah

Jangan khawatirkan rizki kita. Lihatlah orang yang sakit parah dan tidak mampu mengunyah
makanannya. Ketika dia tidak mampu lagi memakan rizki untuk tubuhnya, maka Allah Taala
menjamin rizkinya dengan mengirimkan dokter yang memasukkan silang infus kebadannya.
Hingga tubuhnya masih dapat menerima zat yang dibutuhkan walau tanpa mengunyah.
Sebaliknya khawatirkan keimanan kita. Karena tidak ada seorang dokterpun di dunia ini yang
dapat menjamin keimanan seseorang masih ada didalam dada ketika dia di timpa musibah.
Kecuali mereka mereka yang selalu dalam kondisi bersyukur dan bersabar.
#muhasabahdiri

|Kehilangan yang menguatkan|


Sering kali prasangka buruk berkecamuk di hati karena salah kaprah dalam memaknai arti
kehilangan yang mendekati kita. Ketika mengetahui kita telah kehilangan kesempatan untuk
mencintai dan menikahi seseorang, kita merasa takut.
Ketika sadar harapan dan impian kita pupus di telan takdir yang berbeda dengan kemauan, kita
pun kembali merasa takut.
Padahal kehilangan tidak selalu berakhir buruk bila kita tahu makna dasar dari kehilangan itu
sendiri.
Apakah makna sejati dari kehilangan?
Bila terlepas karena di embus angin, akan tumbuh daun baru yang lebih rimbun.
Bila di potong menjadi dua, akan menguncuplah tunas-tunas muda dibalik bagian yang tersisa.
bila di belah menjadi dua, akan berubahlah keduanya menjadi individu serupa yang sempurna.
Bila dia direndam dalam kedukaan, akan lahir kedewasaan dalam bersikap.
Bila dia diakhiri oleh takdir, akan terlihat cabang takdir baru yang terbaik untuk kita.
Kehilangan adalah siklus yang tidak dapat tertolak dalam kehidupan manusia. seperti tubuh kita
yang kehilangan jutaan sel kulit, sel darah, dan sel penting lainnya setiap hari dan kemudian
digantikan dengan sel baru yang sama bahkan lebih baik dari sel yang luruh.
tanpa kehilangan tidak akan muncul kehidupan baru. kita sendiri adalah manusia baru diantara
ribuan manusia lainnya yang kehilangan kemampuan untuk hidup. beginilah semesta semestinya.
begitulah takdir yang berjalan seharusnya.
maka untuk apa kita menangisi kehilangan cinta? padahal kehilangan cinta itu sendiri adalah
pertanda kelahiran cinta baru yang lebih istimewa.
semestinya yang kita lakukan hanya satu saja. yaitu menguat dan semakin menguat!
Halaman 197
Buku Dua Jiwa Satu Surga.
Terbitan Proumedia.
Kadang kala, pura-pura tidak tahu lebih menenangkan daripada seolah tahu dan menebarkan
rahasia dan memberikan rasa penasaran pada orang lain.
Contoh sederhananya:
Beberapa hari yang lalu, pesan singkat via sms masuk ke hp saya. Intinya sang pengirim sms
memberikan kabar gembira soal aqad nikahnya beberapa hari kedepan.
Selayak seorang sahabat kepada sahabat lainnya. Saya mendoakan dan merahasiakannya. Seolah
saya tidak tahu apa2. Kenapa? Karena ini adalah kabar yang sejatinya harus disimpan. Bukankah
ini baru masuk bab khitbah? Berdasarkan hadist Rasulullah di pesankan: "rahasiakan khitbah,
syiarkan nikah".
Qadarullah, ternyata kabar baik ini juga telah di ketahui oleh sebahagian sahabat lainnya. Maka
dalam hitungan jam, para sahabat lain mulai 'menyentil, menggoda, mencie-cie kan' sang calon
mempelai dengan cara2 yang terkesan rahasia.
Bagi saya ini masuk dalam bab adab. Saya punya teman yang begitu memegang kerahasian
khitbah dan saya belajar dari mereka. Para akhwat dan ummahat yang saya kenal sejak jaman
dahulu kala juga paling kuat memegang rahasia khitbah.
Banyak yang terkejut soal nikah fulan atau fulanah karena kabar nikah seorang shahabat baru
tersiar 3 hari sebelum aqad. Tanpa ribut apalagi pamer. Tanpa sindiran apalagi nyinyiran.
Tapi jaman sudah berubah. Banyak yang berpikir khitbah sudah sehalal nikah. Kadang tanpa
ragu mentag nama kedua calon mempelai dalam satu postingan padahal pernikahannya entah
beberapa hari lagi.
Saya ingat postingan seorang akhwat baru2 ini yang malu menyalami suaminya setelah aqad
nikah karena saking menjaganya. Beginilah seharusnya rasa malu seorang muslimah. Yang
sudah halal saja malu di umbar di depan khalayak ramai. Ini belum aqad malah sudah menyebar
kemana mana.
Mungkin jaman sudah berubah? Atau saya yang terlalu prasejarah?
#isyadiLhokseumawe
Diperlukan lebih dari sekedar kepintaran untuk menuangkan tulisan yang berasal dari hati.
Dianya bukan hanya eksistensi pribadi. apalagi harap mendapat sanjung puji.
Karena banyak tulisan yang mati dalam hitungan hari, jam, bahkan detik. terlewati dalam abai.
dianggap debu oleh pembacanya.
namun niat sang penulis tetap di catat dalam kitab amal. Apakah karena ingin dikenal sejarah
namun sayangnya fana. atau memaling dari sejarah tetapi sebaliknya abadi.
tulisan yang paling abadi sejatinya adalah kebaikan yang disembunyikan dalam diam, atau
dilakukan dalam keadaan enggan bahkan takut. bukan sengaja tertampakkan. apalagi di
euforiakan kiri dan kanan.
Selayak kisah dalam surah Yasiin. dimana seorang lelaki berasal dari batas kota yang tergopoh-
gopoh mendatangi kaumnya demi membenarkan perkataan seorang nabi. dia tidak pernah sadar,
perbuatannya akan tercatat abadi dalam Firman Ilahi Rabbi.
Begitu pula kisah Ashabul Kahfi. pemuda yang lari dari keburukan dan kedzaliman serta
ketenaran demi menyelamatkan iman. mereka lari dalam keadaan takut, lalu Allah Ta'ala
selamatkan sekaligus mengabadikan kisah mereka yang mulia didalam lembar-lembar
mushafNya.
Jua kisah Lukman yang mengajari anaknya tentang: "Janganlah engkau menyekutukan Allah".
kisah seorang ayah yang mengajari anaknya akan ketauhidan abadi didalam Alquran dan menjadi
panutan hingga akhir jaman.
belajar dari kisah-kisah diatas. tentu kita sadar, sering apa yang kita anggap besar di mata kita
ternyata kecil dimata sejarah. Sebaliknya apa yang kita anggap kecil di mata kita ternyata abadi
dan termaktub dalam Alquran.
maka sudah saatnya kita pintar memilih, dalam jalan apa kelak kita akan menuangkan tulisan-
tulisan kita.
#MuhasabahDiri
Secerdas apakah suami dan istri kita?
"Oh.. jangan ragukan lagi. suami saya master di ITB dan sedang menempuhi pendidikan
Doktoral di Aussie"
"Istri saya sedang mengambil pendidikan dokter spesialis jantung di Jerman."
"Pasangan saya lulusan doktoral di Cairo bagian Ushul Fiqh!"
Tentu saja, semua jawaban diatas adalah indikator kecerdasan yang jamak saat ini. tapi bila
pertanyaan itu di tujukan kepada Rasulullah, maka jawabannya adalah lain.
Selayak hadistnya yang shahih. ketika seorang shahabat bertanya: "Siapakah mukmin yang
paling cerdas ya Rasulullah?"
Beliau menjawab: "Mukmin yang sering mengingat kematian hingga lembutlah hatinya."
Merujuk pada hadist tersebut. pasangan yang paling cerdas tentunya adalah pasangan yang
sering mengingat kematian dirinya dan pasangannya, lalu bermuhasabah hingga lembutlah hati
keduanya.
Hal ini selaras dengan akhlak yang dicontohkan oleh Ummul Mukminin Aisyah Radhi Allahu
Anha. pada suatu ketika, beliau menangis tersenguk-senguk hingga Rasulullah bertanya:
"Wahai Aisyah, apa yang engkau tangisi?"
Dengan terbata-bata beliau menjawab
"Aku menangisi keadaanku kelak di hari kiamat. disaat aku dibangkitkan, apakah engkau akan
mengenaliku ya Rasulullah. apakah aku akan membersamaimu di akhirat selayak
membersamaimu di dunia?"
Masya Allah...
Bila yang menangisi keadaan itu adalah kita, umat nabi Muhammad yang akhir jaman, tentu
adalah hal yang lumrah. dimana ibadah dan akhlak kita sudah jauh dari tuntunan beliau.
Namun yang menangisi keadaannya di akhirat kelak adalah bunda Aisyah. yang beliau selalu
shalat berada dibelakang Rasulullah. yang ketika kepala Rasulullah sedang disandarkan di
pahanya lalu turunlah Firman Allah kepada sang Nabi. yang ketika ditawarkan antara hidup
dalam kemiskinan atau meninggalkan Rasulullah maka beliau memilih dalam kemiskinan
padahal beliau adalah anak dari seorang kaya raya.
Begitulah akhlak seorang istri yang takut kehilangan kebersamaannya dengan sang suami di
dunia dan akhirat. kecerdasan akhlak yang diakui oleh Rasulullah dengan pujian kepada bunda
Aisyah.
"Kelebihan Aisyah diantara wanita lain selayak bubur yang manis berbanding roti tawar yang
keras."
para istri nabi pun yang lain tidak mau kalah, mereka berusaha setara dengan bunda Aisyah, baik
dalam ibadah dan akhlaqul Karimah. agar kelak dapat dikenali oleh Rasulullah.
Pertanyaan yang kini seharusnya kita tanyakan kepada diri kita sendiri adalah seberapa cerdas
diri kita dan pasangan kita?
adakah kita telah mempersiapkan kematian kita dan pasangan kita?
Ataukah kita malah alpa sama sekali?
Adakah kita senang dengan keshalihan pasangan kita namun kita enggan membersamainya
hingga kelak keadaan kita di akhirat akan dipisahkan karena kesia-siaan kita kepada pasangan
kita?
adakah kita telah siap memberikan kabar gembira kepada pasangan kita akan keluasan Rahmat
Allah dan menjaganya agar tetap berbaik sangka kepada Allah dalam sakitnya?
adakah kita siap mentalqin sang suami/ istri dipangkuan kita dan membantunya melawan godaan
syaithan disaat sakaratul maut?
atau kita malah akan menangisi diri sendiri, meraung-meraung memikirkan nasib kita yang akan
menjadi janda ataukah duda? bagaimana nasibku tanpamu? siapa yang menafkahi setelah
kematian pasangan kita? apakah harta peninggalannya dapat menghidupi kita kelak?
Atau lebih menyedihkan lagi adalah kitalah penyebab pasangan kita yang shalih/at terjatuh
kedalam hawiyah saat kematiannya karena akhlak buruk kita yang menular kepadanya?
maka perhatikanlah diri kita masing-masing.
betapa banyak pertanyaan yang harus kita jawab dan persiapan yang harus kita kondisikan dari
kini.
Agar kelak, kecerdasan kita bukanlah hanya kecerdasan yang menipu.
kecerdasan yang hanya membuat kita jauh dari kebahagiaan abadi di akhirat kelak.
Berbicara dengan suami dan istri apalagi didalamnya mengandung kisah hikmah, nasehat,
bahkan canda tawa hingga gombalan sekalipun insya Allah mengandung berkah dan berganjar
pahala.
Namun anehnya banyak yang malah berbagi kisah, canda dan tawa dan gombalan dengan selain
pasangan halalnya. Padahal jelas2 bukan saja tidak mendapatkan kebaikan apapun, malah hal itu
dapat merasukkan desiran fitnah melalui percakapan tersebut.
Maka yang terjaga dan menjaga biasanya lebih terhormat daripada yang senantiasa memudahkan
serta meremehkan hal yang dapat condong pada keburukan.

Yang beriman dan berilmu itu tahu cara termanis melawan fitnah dan kebatilan sekaligus
kedzaliman.
Contoh sederhananya adalah buya Hamka dan Sayyid Quthb. Ketika kejahatan melemparnya
kedalam sempitnya penjara karena di fitnah akan makar yang buruk. Keduanya malah
menghadiahi peradaban dengan naskah tafsir Alquran fil dzilallil Quran dan tafsir Al Azhar.
Begitu pula imam Syafii dan Imam Mazhab lainnya. Kepicikan dan keburukan yang kelam
hatinya di balas dengan lahirnya kitab al Umm dan kitab2 bernilai lainnya.
Maka, cara termanis melawan kebatilan ketika kita seolah tidak sanggup lagi memberikan
perlawanan adalah tidak berhenti melakukan kebaikan untuk kita sendiri maupun untuk orang
lain di sekitar kita.
Walau itu berbentuk menahan diri untuk berkata buruk kepada orang lain meski kita punya hak
untuk itu.
#muhasabahdiri
Betapa banyak yang berkeinginan dan mengaku menikah atas niat ibadah di masa lalu namun
baru di uji Allah Ta'ala dengan sedikit harta, sedikit kesedihan, sedikit konflik, sedikit benturan,
bukannya bersabar malah mencaci maki takdir. Memutuskan ikatan aqad, membuka dan
menyebarkan aib kesiapapun yang dia kenal bahkan juga kepada yang tidak dikenalnya.
Lindungi saya ya Rabb dari golongan yang tergelincir tersebut.

Seperti kita yang hanya memberikan sesuatu yang kita punya kepada anak kita, begitulah kelak
anak hanya akan memberikan yang mereka punya untuk kita.
Bila di masa kecil anak hanya kita berikan kecukupan nafkah tanpa kasih sayang dan perhatian,
maka jangan heran bila kelak dia memperlakukan yang sama kepada kita.
Dan jangan menyesalinya, apalagi menggugat anak. Bukankah anak belajar dari orang tuanya?
Jangan berharap dipeluk bila enggan memeluk.
Jangan berharap dipanggil "mendekatlah kepadaku ayah" bila tidak sudi berkata "kemarilah nak"
Jangan berharap ditemani bercerita tentang masa lalu yang indah bila saat ini tidak mau memberi
waktu bercerita tentang masa depan yang cerah untuk mereka.
Jangan terbiasa membuat alasan di depan anak2 kita atau kelak mereka akan membuat ribuan
alasan yang serupa ketika mereka dewasa.
Dan jangan mendebat status ini. Status ini untuk saya, bukan untuk anda.

Dalam cinta.. tentu dunia akan menawarkan banyak pertanyaan...


Tapi biarkanlah aku memberi tahu suatu hal saja...
Bahwa hidupku dianugrahkan oleh Tuhanku untukmu.
Dan hidupmu di istimewakan oleh Tuhanku untukku.
Diantara anugrah nan istimewa itulah, kita bertemu pandang, mengenggam tangan, menguatkan
langkah, mengumpulkan keberkahan dalam hidup ini.

Suami yang istimewa itu adalah suami yang


Dalam keadaan marahpun tidak membuat sang istri segan untuk memeluknya.
Istri yang istimewa itu adalah istri yang dalam keadaan marahpun tidak membuatnya segan
untuk memeluk sang suami.
#ngojeklagi

Tentunya cinta itu bukan di buktikan dengan puji, sanjung,apatah lagi memuja.
Ada kalanya, cinta itu di buktikan dengan ada, hadir, menemani,memperhatikan,mengenggam
tangan, menapak langkah, memikul, memundak, dan ribuan kosa kata kerja lainnya.
Dan diantara ribuan perwakilan cinta itu, yang paling membuncah syahdu adalah perwakilan
senyap.
Lihatlah para pecinta syahdu itu.
Mereka ada dan hadir dalam senyap. Menemani dan memperhatikan dalam senyap.
Menggenggam tangan dan menapak langkah dalam senyap. Memikul dan memundak tanggung
jawab dalam senyap.
Karena hakikat cinta itu pemalu.
Maka kesenyapan lah sekedup yang menjaga kehormatannya.
Uniknya rezeki adalah: dia mencukupi Musa kecil Alaihissalam melalui tangan durjana Firaun yang
sejatinya mencari dan ingin membunuhnya sejak bayi.

Adapun yang pintar, mereka terbiasa berdebat dengan dalil2 yang rajih.
Sedangkan yang dipertanyakan kepintarannya, mereka terbiasa berdebat dengan hinaan, cacian,
umpatan, bahkan ancaman.
Disaat itulah, yang bijaksana malah memilih diam, meninggalkan majelis
perdebatan,memperdalam ilmu dan memperbanyak amal.
Karena tidak ada diam yang paling di cintai Allah selain diam yang mampu menghilangkan
permusuhan dan menghilangkan kedengkian dalam hati.

Suatu hari, seorang suami mencium kening istrinya yang baru saja memujinya dengan seuntaian
syair seraya berkata:
"Semoga Allah Ta'ala memberikan pahala kebaikan kepadamu, wahai istriku, atas
kebahagiaanmu karenaku dan kebahagianku karenamu".
Tidak terbantahkan betapa mesra dan indahnya kehidupan pasangan suami istri diatas.
Lalu banyak orang iri dan kemudian berucap....
"Oh aku ingin punya istri yang memujiku dengan seuntaian syair."
Banyak juga yang beringin punya suami yang mencium kening sembari mengucapkan doa indah
seperti itu.
Masalahnya ketika kita ingin mendapatkan pasangan yang serupa dengan pasangan diatas adalah
bagaimana cara membentuk akhlak seindah itu? Pada sosok mana kita menemukan contoh
seperti itu?
Oh ya.. pasti itu sosok motivator dan tokoh serta penulis best seller pernikahan dan rumah
tangga! Mari merujuk kepada kehidupan keluarga mereka.
Atau seorang ustadz romantis yang tulisannya begitu mengharu biru! Ingin deh membisikkan
sesuatu pada ustadz itu #eh
Atau seorang penulis novel islami best seller yang sering di share status2nya?
Maaf saudara2 sekalian...
Kisah diatas adalah kisah nyata. Dan sayangnya sang suami istri itu tidak masuk dalam option
tebak orang diatas.
Mau saya beri tahu siapakah sosok diatas?
Sang suami adalah Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam dan istrinya Aisyah
Radhi Allahu Anha. Kisah ini tertulis dalam kitab Madarij ad salikin tulisan Ibnu Qayyim al
Jauziyah.
Masih banyak keromantisan dalam sejarah pernikahan keduanya. Sayangnya kita terlanjur lalai
mempelajari kisah keluarga rasulullah dan memilih mencukupi diri dengan kisah2 selain beliau

Banyak orang yang berani dan begitu berkobar-kobar menasehati pasangan orang lain di media
sosial. mengatakan jangan menikah lagi bila tidak mampu, jangan menghardik istri dan hormati
suami. ingat ini ingat itu.
Namun kenyataanya, dirumahnya sendiri menyuruh suami shalat ke mesjid saja enggan. takut di
katakan sok alim.
Menasehati istri agar tidak asik berchat dengan lawan jenis saja segan. malas dianggap sok
ngatur.
Lalu dikemanakan ghirah dakwah di dunia maya itu? atau cukup sebatas status saja?

Seandainya saja semua kisah romantis di seluruh dunia ini dikumpulkan lalu dibandingkan
dengan kisah pernikahan Rasulullah dengan Ummul Mukminin Aisyah Radhi Allahu Anha.
maka semua kisah tersebut tidak berimbang sedikitpun.
pantaslah bila dari lisan Rasulullah terucap sabda:
Kelebihan Humaira (bunda Aisyah) dibandingkan perempuan shalihat lainnya di muka bumi ini
bagaikan makanan Bubur dengan makanan keras lainnya.
inilah perbandingan yang mudah di mengerti. dimana makanan bubur yang bukan saja lembut di
mulut, namun menyehatkan di badan. menyenangkan untuk di nikmati serta membahagiakan hati
siapa saja yang mencicipi.
tidak sebanding dengan roti keras yang kadang butuh proses untuk mengunyah dan menelannya.
bila saja seorang muslimah mau mempelajari akhlak Bunda Aisyah, tentu mereka akan selalu
menjadi keutamaan selayak bubur manis dihadapan suaminya. adakah lelaki di dunia ini yang
tidak mendahulukan bubur dihadapannya ketika tawaran yang lain hanyalah roti keras?
wajarlah ketika Rasulullah dalam kondisi memiliki banyak istri dan itu termasuk dalam takdir
kebaikan kepada beliau, beliau tidak pernah segan berkata dikalangan ramai: "Yang paling aku
cintai adalah Aisyah."
Bandingkan dengan kondisi para suami ummahat saat ini. boleh jadi mereka hanya memiliki satu
istri namun di hati mereka, cinta terbesarnya malah di titipkan pada orang lain. Innalillahi Wa
Inna Ilaihi Rajiun.
sayangnya, banyak para ummahat yang tidak mengerti. seolah tidak di duakan semua akan baik-
baik saja. di satukan bermakna paling dicintai.
Ini adalah pemahaman yang salah. di dua atau tigakan belum berarti tidak utamakan. di satukan
belum berarti yang paling di cintai.
Maka, daripada gundah gulana, berang dan meradang, ribut sana sini, sedih alang kepalang soal
taadud. kenapa tidak di gunakan waktu senggang gundah gulana dan sekerabatnya itu untuk
mempelajari akhlak dan sifat bunda Aisyah dan ummul Mukminin lainnya?
Itu lebih bermamfaat daripada mencela, ribut sana sini, pro dan kontra masalah-masalah yang
sebenarnya bukan hal yang krusial untuk di perdebatkan.
Transformasikanlah sikap dan akhlak anda seperti Bunda Aisyah, semoga Allah menitipkan cinta
yang selayak cinta Rasulullah kepada sang Humaira di dada suami anda semua.

Beberapa orang menganggap hidupnya belum sempurna sebelum menikah. Beberapa orang
berucap hidupnya bencana setelah menikah.
Diantara keduanya ada yang terseok-seok linglung, sesekali limbung akibat kisah yang berasal
dari kanan kiri. Antara berani atau takut. Bersedia atau kecut.
Ada pula yang bersedia menikah dengan kriteria lebih berat dari melamar bidadari di langit.
Ada juga yang begitu cemas dengan dirinya sendiri hingga seolah memberi lampu hijau untuk
siapa saja yang mendekati.
Padahal sebaik2 jiwa adalah yang menjalani kehidupan hari ini dengan haqqul yakin, bahwa
sejomblo apapun anda atau seberapa banyakpun istri anda saat ini, semuanya tidak berguna bila
bukan karena berharap dan mencari ridha Allah semata.

Muka pemuda tampan itu memerah menahan amarah dan malu.


Tidak pernah dia mendapatkan fitnah sekejam ini sebelumnya walaupun ketika dia menerima
cemoohan,pukulan,cacian dan hujatan di Mekkah oleh Quraisy Musyrikin sebelum Hijrahnya ke
Madinah.
Para Musyrik Quraisy juga tahu betapa terjaganya akhlak pemuda keturunan Quraisy ini.
Shafwan ibnu al Muaththal as Sulami Radhi Allahu Anhu adalah pemuda muslim sekaligus
penyair berlemah lembut asal kota Mekah. Keberadaannya di Madinah adalah dalam rangka
mengikuti perintah Rasulullah. Berhijrah fi Sabilillah.
Diapun adalah ahlul mujahid terdepan. Tidak sedikit perang yang ia ikut sertakan. Dan baru
beberapa hari lalu dia pulang dari perang Muraisi'.
Namun siapa sangka, pemuda yang begitu menjaga ini kemudian di tuduh berzina!
Tidak tanggung2..! Dia dituduh berzina dengan perempuan terbaik saat itu hingga saat ini. Yakni
Ummul Mukminin Aisyah Radhi Allahu anha.
Hanya bersebab akhlak baik sang mujahid muda ini yang membawa kembali Ummul Mukminin
Aisyah Ra ke Madinah setelah tertinggal dari kabilah perang kaum Muslimin.
Sampai Allah Ta'ala menurunkan firmanNya untuk menjaga kesucian Siti Aisyah ra, berita fitnah
ini telah menggegerkan kota madinah.
Setidaknya 3 nama terlibat aktif dalam fitnah keji tersebut..diantaranya adalah Hassan sang
keturunan pemuka Madinah. Adik kandung dari istri nabi Zainab binti Jahsy dan seorang ahli
kerabat Abu bakar yang miskin dan selama ini ditanggung nafkahnya oleh Abu Bakar ash
Shiddiq yang tidak lain adalah ayah kandung siti Aisyah ra
Sejatinya ketiga orang itu pun hanya penyambung kisah dari fitnah yang disebarkan oleh rajanya
kaum munafiq di Madinah Abdullah bin sahlul.
Peristiwa haditsul Ifki telah terjadi 14 abad lalu. Tapi ibrah dari kisah tersebut sangat banyak
yang bisa di ambil oleh para pemuda dan pemudi muslim saat ini.
Pelajaran penting di kisah tersebut adalah:
1. Sedapat mungkin janganlah berkhalwat dengan lawan jenis. Bahkan dalam kondisi darurat
saja, seperti kondisi siti Aisyah ra yang tertinggal pasukan perang dan kemudian di tolong oleh
Shafwan ra dapat menjadi amunisi fitnah bagi kaum munafiq.
Konon lagi bila dalam kondisi tidak darurat. Seperti saat ini dimana seorang akhwat dan ikhwan
bertemu hanya untuk hal remeh temeh semata.
Alasan untuk ta'aruf termasuk dalam hal remeh temeh tentunya.
2. Beriman dengan baik saja tidak menjamin kaum muslimin akan aman dari godaan fitnah.
Terbukti dari termakannya fitnah tersebut oleh Hassan dan kaum muslimin lainnya.
Maka sepantasnya bila kita mendapatkan berita fitnah tentang kaum muslimin sikap terbaik yang
kita ambil adalah diam. Jangan memihak terlebih dahulu sebelum mendapatkan berita yang
terang benderang.
3.Mempertimbangkan track record korban fitnah sebelumnya agar tidak salah arah. Jangan
langsung mengeluarkan perkataan yang menampakkan kualitas akhlak kita yang buruk seperti:
Apa juga alim, meu cewek juga!
Rugi jilbab gedek! Genit2an juga sama cowok!
Ngakunya enggak suka, tapi mau aja diajak keluar bareng. Dasar munafik!
4. Jauhi sikap kaum munafiq, yakni sifat terbiasa menebarkan berita yang hanya dilihat dari
sudut pandang negatif kepada orang orang yang berusaha memperbaiki akhlaknya untuk lebih
baik ke depannya.
#tidur

Rahasia apa yang paling rahasia di dunia ini?


Bagi saya rahasia tersebut adalah kekurangan pasangan kita.
kekurangan pasangan adalah rahasia yang paling wajib untuk kita sembunyikan walau dalam
kondisi apapun.
Karena didalamnya terdapatkan kehormatan kita sebagai seorang suami ataupun istri. namun
adakala banyak manusia lupa akan hal itu.
Suatu hari, ditahun 2013. saya pernah berbicara dengan seorang trainer parenting yang cukup
disukai oleh kaum perempuan khususnya kaum ibu-ibu
Dia berkata:
"Yang jadi masalah terbesar saya adalah, saya mendapatkan begitu banyak curhat dari para para
peserta training saya yang rata-rata adalah istri dari orang yang saya hormati. istri ustadz ini dan
itu. dari istri fulan pejabat pusat maupun fulan pejabat daerah."
"Coba bayangkan, ketika anda mendapatkan curhat dari istri kedua ustadz A soal ketidak
adilannya dalam poligami? sedangkan anda tahu bahwa dia seorang ustadz ternama. apakah anda
akan tetap berbaik sangka bila berjumpa dengannya? ini istri nya lho yang cerita. bukan orang
lain."
Beberapa pekan yang lalu, saya juga mendapatkan kisah yang sama. bedanya kali ini yang
bercerita adalah versi sebaliknya.
"Ini sudah tawaran yang kesekian dari ustadz itu untuk menikahi saya sebagai istri keduanya.
saya harus bagaimana? sebenarnya saya mencoba memahami permintaan beliau. persoalan
besarnya adalah beliau seolah tidak memberikan pilihan lain kecuali harus menerima lamaran
tersebut."
"Saya juga terlanjur tahu banyak soal masalah keluarganya. soal istrinya yang begini dan begitu.
berkali-kali saya memaksakan diri untuk membantah dan berusaha menjadi pendamai mewakili
istri sang ustadz tersebut. tapi tetaplah beliau fokus pada permintaannya. bahkan beliau telah
berhasil melobi istri pertamanya untuk menerima kehadiran saya. padahal saya sendiri tidak
pernah mengucapkan kata mau."
terlepas dari isu poligami diatas yang saya benar-benar tidak mau membahasnya.
Saya melihat ada yang salah dari cara kita menyingkapi pernikahan. seolah rahasia dirumah
terlalu mudah untuk kita obralkan kepada sesiapa yang kita anggap bijak bestari. ataupun
menarik hati kita.
bukan sekali saya mendengar kisah selayak diatas. soalan suami yang merengek-rengek di bahu
perempuan lain dengan menceritakan keburukan istrinya demi mendapatkan perhatian
perempuan tersebut. entah motifnya berujung poligami atau cuma agar ada teman curhat saja. itu
saya tidak mau membahasnya. yang penting harus kita ketahui bersama prilaku tersebut adalah
salah dan terlarang.
bukan sekali pula saya mendengar kisah istri yang menangis-nangis di hadapan lelaki lain untuk
menceritakan keburukan suaminya, atau mertuanya khususan ibu mertuanya. demi mendapatkan
pembenaran. mungkin motifnya bukan mengajak poligami. namun hasilnya sama saja. itu adalah
keburukan dan terlarang.
Sebab hukum rahasia itu jelas!
Sekali anda memaparkannya, maka anda telah memberi tahu kelemahan anda kepada orang
orang lain.
sayangnya, di era semakin canggih ini. dimana media komunikasi telah menembus masuk hingga
kedalam kamar-kamar kita. rahasia seolah menjadi barang murah. dijajakan di status, di desas
desuskan di inbox. di hiperbolakan di chat-chat.
betapa bodohnya lelaki yang berkisah keburukan istrinya kepada perempuan lain yang bahkan
belum terikat aqad apapun. apakah dia tidak sadar kisahnya itu dapat berbalik arah kepadanya?
hanya orang dungu yang menceritakan keburukan istri sekaligus ibu dari anak-anaknya kepada
perempuan ajnabi.
Bagaimana seandainya kisah itu dipublikasikan ke khalayak ramai? apakah dia tidak akan malu?
istrinya malu? anaknya malu? mertuanya malu?
Betapa bodoh juga perempuan yang fokus pada keburukan suami tanpa mau mencari solusi
kongkrit. apakah dia tidak sadar setiap suapan nasi yang dimakan bertahun-tahun selama ini
berasal dari lelaki yang sedang di burukkannya itu?
bagi kita yang telah melakukannya tanpa sadar. sudah saatnya untuk insyafi diri dan bertaubat.
semoga Allah Ta'ala mengampuni dosa-dosa kita.
Bagi yang belum melakukannya. hindarilah prilaku ini sejauh mungkin. karena sekali saja kita
melakukannya, kita tidak pernah tahu seberapa besar dan buruk efeknya untuk hidup kita.
#NgojekPagi

Bila anda tersesat didalam hutan dan akhirnya tinggal di sebuah gua dengan seekor singa yang
aumannya sangat besar selama puluhan tahun.
Dimana dia selalu mencari persediaan makanan untuk anda di pagi hari hingga petang, dan
menghabiskan waktu malamnya dengan berjaga di pintu gua demi keselamatan anda.
Maka puluhan tahun bersama seekor singa kira2 seberapa kasih sayang dan penghormatan anda
ke singa tersebut?
Apakah anda akan memusuhi singa bila tetiba saja mengaum tanpa alasan yang anda mengerti?
Apakah anda tidak peduli bila singa tiba2 saja pergi dan jarang kembali.
Apakah anda lebih memilih menceritakan keburukan singa kepada binatang lainnya atau
mensyukuri kebaikan singa tersebut selama ini?
Kebanyakan manusia akan takjub dan berterimakasih untuk kebaikan sang singa yang mau
berbagi gua bersamanya selama 10 tahun tersebut.
Bila pun kemudian anda terselamatkan dari hutan rimba itu, maka sang singa akan anda ajak
bersama kembali ke dunia manusia.
Lalu bagaimana bila kata 'singa' digantikan dengan kata 'suami' atau 'istri'. Apakah penghormatan
dan kasih sayang tersebut masih sebesar penghormatan kepada singa?
Atau selama puluhan tahun tinggal bersama, anda malah tidak ingat untuk mengucap terimakasih
setiap hari? Takjub dengan kesungguhannya menafkahi anda?
Asik melelahkan diri pada auman kemarahannya sang suami daripada kasih sayang mencari
nafkah? Meradang marah bila istri tidak mempedulikan anda karena dia terlalu lelah untuk
melakukannya?
Tanyalah hati kita masing2.
Jangan2 kita lebih menghormati seekor singa yang berbagi goa dengan anda daripada pasangan
yang berbagi rumah dengan kita.
Bila itu yang terjadi, saran saya segeralah masuk kedalam hutan dan berbagi gua dengan seekor
singa.
Mungkin itu lebih menentramkan bagi anda daripada sepanjang hidup mengeluhkan pasangan
anda kepada orang lain di jejaring media sosial atau di kehidupan nyata.

Kata bang darwis di novelnya: aku harus menikam hati berkali-kali untuk melupakannya.
Tapi jangan terlalu kejam dengan hati. Luka tikaman di hati tidak mudah sembuh.
Lebih baik menundukkan pandangan. Itu lebih memudahkan.
Lebih terjaga diam dan tidak membuka pembicaraan, itu menjernihkan pikiran.
Lebih sopan memalingkan perhatian, itu mendewasakan.
Sebab hati yang menarik simpati pun harus di uji. Apakah murni dalam mencintai ikatan, atau
hanya pengharap mimpi yang mudah melupakan.
#tidur

Ribuan orang bersedih, kecewa, luka..


Berkumpul rapat, erat, saling memandang..
Hampa...
Mereka mengerang pelan, sesekali mengeluh kencang, namun seketika bungkam ketika teriakan
besar terdengar dari kejauhan.
Ribuan orang bersedih,kecewa,luka..
Darah bercucur dari tubuh tercampur nanah,
Menyengat busuk...
Mereka menatap kebawah, takut, gemetar. Setiap kali sakit mendera, mereka pingsan. Namun
kembali sadar ketika suara besar terdengar dari kejauhan.
Ribuan orang bersedih,kecewa,luka..
Tubuhnya sakit hatinya terhina, harga diri meronta terkalah dalam lemah dan ketakutan.
Sekonyong sesosok diantara mereka mendongak lalu berdiri tegap.
Ditantang suara besar dari kejauhan.
Dibakar kesedihan dalam tungku kemarahan.
Di guncang keberanian demi kesakitan yang meradang.
Kau! Yang bersuara dari kejauhan! Pergilah!
Teriakanmu tidak lebih menakutkan dari duka dan kesedihan yang kami rasakan!
Jumawamu tidak lebih berharga dari rasa sakit dan penderitaan yang kami pundakkan!
Kau! Pergilah atau diamlah!
Ribuan mata orang bersedih,kecewa,luka...
Berpaling..
Terkejut...
Menatap dalam takut...
Penuh kebencian..
Mereka mulai berbisik dalam sakit, sinis sembari mendengki. Sadis sambil memaki..
Siapa engkau?! Siapa yang menitahkan kepadamu kemarahan!?
Ini negeri kesedihan, sedang teriakan itu adalah sang tuan.
Bila engkau tidak sanggup lagi menahan sedih, pergilah!
Tidak ada yang akan kehilanganmu. Masih banyak kerabat, sanak saudara, sahabat dalam
kesedihan disini.
Pergilah atau kami akan mengakhiri kesedihanmu dengan kematian.
Ribuan orang bersedih,kecewa,luka...
Mengepal tangan,
Menghantam muka,
Merobek jiwa,
Sang pemberani yang dibakar amarah.
Lalu mengubur jasadnya diantara kubangan darah dan nanah milik mereka.
Dari jauh, teriakan besar kembali terdengar..
Membahana, riuh, mengilukan tubuh.
Teriakan yang asing dan tidak pernah di dengar sebelumnya.
Teriakan yang hanya terdiri dari dua huruf saja.
Panjang, menyakitkan, serta penuh kehinaan.
Teriakan yang berbunyi
HAHAHAHAHAHAHAHAHA
Di saat para penjual mengeluh omsetnya turun, sebenarnya ada pembeli yang berteriak marah
dalam diam sebab mereka tidak memiliki uang didalam kantongnya untuk hidup nyaman.
Lalu bagian mana yang harus di hemat oleh para pemilik pendapatkan 1 juta perbulan ketika
semua biaya naik?
Beraskah? semisal dahulu sehari makan 3 kali maka saat ini cukup sehari saja?
Jajan anak-anak? dahulu seribu rupiah, kini tidak sama sekali?
Ongkos transportasi? dahulu naik angkot sekarang biarlah mereka berjalan kaki?
Atau mereka harus mencari penghasilan tambahan dengan cara yang elegan? semisal jualan
online? buka website lalu jadi toke adsense? atau mereka buka lapak di Zalora biar kesannya
sukses luar biasa?
Kita lupa, 50 persen penduduk kita berpenghasilan rendah tiada kepalang. jangan bicara
penduduk desa. di kota pun tidak lebih baik. sesekali masuklah ke pasar tradisional, duduklah
dan perhatikan daya beli masyarakat kota menengah kebawah yang semakin menukik tajam
ada yang membeli sambil menyumpahi penjual:
"Bang! Kemarin masih segini kok! jangan ambil untung kelewatan dong"
Ada penjual yang menjual sembari senyum getir
"Ini daun kangkung, dijual naik 500 aja tidak ada yang beli. jualan harga segini, kalau untung
semua barulah ada laba 30 ribuan. kacau benar harga barang sekarang"
Bukan penjual sayur saja mengeluh, tak usah ditanya lagi keluhan para ibu rumah tangga. muka
mereka merengut, sulit senyum, bukan karena suaminya di bisiki 'poligami itu boleh dalam
islam' oleh mbak-mbak di mall.
sebaliknya mereka lah yang di bisiki oleh suaminya
"Ini gaji terakhir abang bulan ini. toke kurangi karyawan. abang kena phk."
Yah, gaji terakhir yang tersisa 230.000 rupiah. semoga bertahan sampai suaminya dapat kerjaan
lagi sebagai sales barang elektronik yang sesungguhnya semakin sulit di beli orang ketika uang
tidak memiliki nilai lagi seperti saat ini.
Lalu siapakah yang salah?
Jangan salahkan pemerintah! tabu! itu pemimpin pilihan rakyat!
Jangan pula salahkan toke! sudah baik mereka memperkerjakan mereka beberapa tahun
belakangan!
Salahkan saja anak-anak dirumah, karena mereka setiap pagi minta jajan.belum lagi biaya hidup
dan biaya sekolah. menyusahkan saja!
Salahkan saja istri karena mereka makan sehari tiga kali. kenapa mereka tidak seperti televisi
saja yang bisa hidup cukup dengan colokan listrik pra bayar? kapan sanggup beli paket maka
baru hidupkan kembali.
Salahkan saja dirimu sendiri, kenapa mau jadi karyawan rendahan? kenapa tidak jadi artis
ataupun motivator terkenal yang berbayar 100 juta persession.
Atau setidaknya jadilah anak toke besar yang walaupun harga naik tapi aset orang tua melimpah
ruah hingga masih mampu pongah kepada masyarakat kelas bawah sembari berucap bahwa
mereka miskin karena mereka malas.
hidup bagi orang melarat memang hanya sebeginilah. tidak boleh menyalahkan cuma boleh
disalahkan.

Abu az Zahra, seorang faqih dan pakar ilmu hadist di masanya ketika dia ditanya mengapa
tubuhnya sering bergetar dan demam tinggi. Dia berucap: 'ini akibat cinta yang kupendam begitu
lama. Demi Allah cinta yang rahasia adalah keutamaan sedangkan cinta yang di umbar adalah
kehinaan. Karena cinta adalah rantai budak dari pecinta untuk yang dicintainya'
Sebelum kematiannya karena menahan cinta, beliau menyusun sebuah kitab yang di dedikasikan
kepada sang kekasih hatinya tersebut. Sang kekasih yang namanya lenyap seiring kematiannya
Kita jangankan merahasiakan nama dan menulis kitab, menahan untuk tidak memoduskan diri di
dunia sosial media saja sulit minta ampun.
Baru dapat kode entah ya entah tidak sudah umbar di dunia maya. Sudah ganti dp bbm berkali2.
Sudah lebay dengan puisi dan syair. Beda sekali kelas cinta seorang faqih dengan cinta abal abal
seorang yang buka kitab hadist 5 tahun sekali.
Kemarin seorang sahabat 'pintar' saya berargumen 'sekarang jamannya beda bro. 15 ribu pun kita
masih santai.'
Setelah debat sana sini, keluarkan pikiran dan dalil lama soal sirah ekonomi moneter, tarikh
resesi dan krisis negara amrikiyun 2007, plus khabar serta ikhtisar krisis makro 1998. Kita
berada di ending yang disepakati.
'Gini aja. Mari kita bermuhabalah dengan bertawassul kepada para imam madzhab keynes, Imam
John Maynard Keynes ataupun imam madzhab klasik, asy syaikh John Adam Smith.'
'Kita bermuhabalah semoga dollar tembus 15 ribu. 17 ribu lebih baik. Dan bila memang tidak
terjadi kerusakan di fundamental ekonomi negara kita, saya rela semua hafalan teori ekonomi
dahulu lenyap tak berbekas. Tapi kalau seandainya yang terjadi seperti ketakutan saya, kamu
harus bertaubat nasuha dengan segala argumen pembenaran para petinggi negeri ini.'
Dia mengkerutkan kening. Berpikir sebentar lalu berkata 'aku berlindung dari godaan tukang
debat yang suka baca kitab ekonomi regional sepertimu.'
Pada akhirnya, muhabalah batal. Yang terjadi adalah harga telur menembus 40 ribu per 30 butir.
Ah, sungguh tidaklah merugi yang membaca Alquran dan tafsirnya dan terlalaikan jiwa yang
membaca kitab ekonomi klasik tanpa mau jujur ketika mentarjihkannya kepada kaum awam.
Padahal dahulu syaikh Adam Smith berkata: ekonomi adalah bagian dari ilmu agama itu sendiri.

Entah mengapa banyak kaum suami ke ge-eran dan banyak kaum istri pada kelimpungan dengan
status bisikan 'mas dalam islam boleh poligami'.
Yang suami, mohon banyak sabar. Gak usah ge er. Sebelum istri anda yang bisikin 'mas dalam
islam boleh poligami' dan dilanjutkan dengan lafadz 'jadi kapan kamu poligami untuk aku'. Maka
ge er anda kagak ada faedahnya sama sekali. Trust me!
Yang istri gak usah sewot. Belum tentu suami anda ganteng kan? Ditambah mau nyuapin anak
sembari anda belanja beli baju di mall. Jadi kenapa panik? Sebelum masuk kriteria itu suami
anda aman.
Makanya biar semakin aman, jangan ajak suami anda ke mall. Ngajak ke pasar tradisional saja.
Selain membantu ekonomi kerakyatan, suami anda tidak akan jadi sasaran pandang para mbak2
pembisik poligami.
Palingan jadi incaran para tukang jual tahu dan tempe serta telur yang lagi melakukan marketing
habis2an menyusul naiknya harga gila2an.
Daripada ke ge-er an dan kesewotan, Mending kita arahkan pandangan kepasangan masing2 lalu
saling mendoakan agar dipertemukan dan dipersatukan di dunia dan akhirat. Serta harga
sembako turun lagi seperti masa SBY.
Karena percayalah, kelaparan disebabkan kekurangan pangan dirumah lebih mendatangkan
musibah daripada baca status boleh poligami di medsos
#HalalDishare

Kok mirip kisah dalam fiksi roman angkatan pujangga lama. Kisahnya pertama menyenangkan,
penuh harapan, namun seiring kisah mulai kelabu, kelam, dan akhirnya gelap gulita dalam abadi.
Apakah kisah rupiah dan dollar ini akan berakhir selayak kisah roman siti Nurbaya? Dimana
rupiah akhirnya mati di tangan dollar? Oh tragisss.....begitu tragis....

Beberapa orang sulit mempercayai manusia hingga nominal sahabatnya sangat sedikit. berbilang
tahun hanya puluhan bahkan kurang dari itu.
Beberapa orang mudah mempercayai dan mudah juga membenci. jumlah sahabatnya banyak di
masa lalu namun sedikit di masa saat ini.
Beberapa orang malah culas dengan sahabatnya. bersahabat hanya untuk dirinya sendiri.
beberapa yang lainnya menganggap sahabat adalah property pribadi. boleh diumbar, di sindir, di
kisahkan, bahkan di bagi-bagikan fotonya di jejaring sosial maupun di bisik-bisik gosip saat
kumpul di cafe.
Yah, hanya sedikit yang mau melihat sahabat sebagai hadiah ekslusif.
Kita akan tahu betapa berharganya sahabat kelak ketika kita melihat tidak ada seorangpun yang
bergelar sahabat di dalam neraka.
Hanya penghuni surga yang memiliki sahabat. merekalah yang dengan tersenyum berkata:
"Dulu aku dan sahabatku fulan bin fulan berada disini, lalu aku mendengar nasihat darinya
hingga kemudian Allah memberikan hidayah kepadaku melalui nasehat tersebut. atas nasehat
itulah aku mencintainya lebih daripada dunia dan seluruh isinya."
Bersahabatlah dalam kebaikan. karena itulah keistimewaan yang hanya di miliki oleh penghuni
surga semata.

cinta itu hanya soal pilihan saja. pilihan untuk menua bersamamu. karena cantik itu memudar,
kekar itu menghilang, sedangkan komitmen untuk tetap bersama itulah yang tidak pernah lekang
dimakan jaman.
#Ngojek
Suatu malam, ditahun 1998 saya melihat berita mbak tutut, anak kandung Soeharto melepaskan
dana pribadinya sebanyak 50.000 dollar ke bank sebagai bentuk dukungan program lepas dollar
demi menguatkan rupiah.
Program penguatan mandiri itu mendapatkan sambungan luar biasa setidaknya dari elemen
masyarakat menengah keatas. berbondong-bondong masyarakat yang mempunyai jiwa
nasionalisme berusaha menjaga kedaulatan rupiah dengan melepaskan dollar pribadi miliknya.
Seburuk-buruk pemerintahan Soeharto saat itu, ada kejujuran yang terlihat dari bentuk program
melepaskan dollar berjamaah. kejujuran yang walau perih, namun membuat kita sadar negara
kita dalam kondisi darurat bahkan panik moneter.
nah, kemarin tahukah anda dollar terkoreksi 1,33 persen dalam sehari? hal ini adalah koreksi
terburuk. dari awal tahun sampai saat ini koreksi dollar ke rupiah sudah jatuh mendekati nilai
4000 rupiah. nilai rupiah saat ini adalah 13.840 perdolar.
Disaat yang sama, Yuan Cina juga terkoreksi 'secara sadar' dengan dollar. bermakna pemerintah
cina 'sengaja' melakukannya demi memperluas kebijakan eksportnya.
namun ketika yuan terkoreksi terlalu rendah, yakni terkoreksi 4.65 persen dalam tiga hari. segera
sama bank BUMN China menjual dollar AS ke pasar dalam 15 menit sebelum penutupan
perdagangan keuangan AS demi memperbaiki nilai Yuan.
Bila negara setangguh Cina berani 'jujur' dan langsung bereaksi cepat dengan kejatuhan yuan
yang sengaja. Indonesia malah berbeda.
Sampai saat ini, kata2 aman masih dilontarkan oleh pejabat keuangan indonesia. bahkan direksi
bank Mandiri berkata: 14.000 pun kita masih aman!
namun kenyataannya berbeda.
sebagai gambaran, Pertamina untuk pembelian BBM dan elpiji butuh dana 70 juta dollar perhari.
dengan koreksi kurs yang rusak sebegini. silahkan tunggu saja kebijakan energi kita makin kacau
balau dan melambungnya harga BBM akan menjadi kenyataan.
bagi yang suka mengatakan semua aman tolong silahkan sedekahkan BBM kepada masyarakat
indonesia ya ketika harga mulai meroket.
Lalu apakah dampak dollar naik untuk kebijakan perekonomian lokal?
Saya malas menceritakannya. yang pasti sebagai contoh bagaimana rusaknya perekonomian
indonesia saat ini silahkan palingkan mata ke pegunungan merbabu. disaat ini para petani tomat
membuang hasil panennya yang dinilai tengkulak 6000 rupiah perkeranjang seberat 40 kg dan
kemudian dilempar kepasar dengan harga antara 6000 hingga 8000 kepasar perkilo nya. harga
perkilonya hanya dinilai 200 rupiah!
nilai 6000 hingga 8000 adalah harga ongkos angkut dari lokasi ke pasar. bayangkan saja setelah
BBM semakin menggila berapa koreksi harga untuk sayur dan betapa semakin kejamnya
kehidupan untuk para petani ditangan tengkulak. dengan harga tomat dinilai 200 sekilo mereka
harus hidup dengan semua kebutuhan pokok lainnya meroket!
lalu alihkan wajah anda ke sidoarjo. disana, sapi lokal dihargai 8 juta saja oleh tengkulak!
padahal kebutuhan daging meningkat. mengapa hal ini tejadi? karena tengkulak sadar, petani
lokal mau tidak mau akan melepas sapinya setiba sapi import datang dari australia. seharusnya
ketika dollar tinggi kita beralih ke produk lokal. namun bukan menjaga kestabilan produk dalam
negeri, pemerintah lebih menyukai mengimport sapi demi keuntungan bea masuk dan lain-lain.
menyedihkan bukan?
Selanjutnya mari kita singgah sebentar ke pasar saham kita saat ini.
Karena kenaikan dollar terjadi di pasar uang sedang kan saudara dekat pasar uang adalah pasar
saham, maka mutiple effect dari runtuhnya rupiah adalah turunnya indeks harga saham secara
berjamaah. kalau bahasa orang awam abang kena musibah adik ya ikut merasakan musibahnya
#halah...
Kemarin lalu pasar saham indonesia mengalami keguncangan yang lebih mengerikan
dibandingkan dengan pasar uang. kemarin koreksi IHSG melemah 3 persen dalam sehari dan
memasuki kategori merah! sepertinya shock sang adik lebih besar daripada sang abang kandung.
Di film-film fiksi scientis, kategori merah itu adalah kategori dimana kapal perang yang anda
naiki tiba-tiba saja mengeluarkan sirene panjang atau lampu merah berpendar dimana-mana dan
terdapat suara peringatan: Alert! Alert! Alert! kita diserang!
tentu saja semua kru kapal akan segera siaga. begitu pula para kru pasar saham indonesia.
Hingga penutupan kemarin, IHSG terkoreksi sebesar 3.17 persen! bila terus terjadi selama 15
hari saja. selamat tinggal kapal perang saham indonesia. saham indonesia akan jadi saham
sampah dan kemudian semua modal masyarakat akan menguap di udara tanpa tahu kemana
mengambilnya lagi.
Depresi akan terjadi dimana-mana. bank tutup! rakyat panik! dan akhirnya kita akan jatuh ke
lobang hitam bernama krisis moneter.
Saya tidak ingin itu terjadi. karena saya telah merasakan betapa beratnya negara kita hidup saat
krisis moneter 1997. namun bila kita tidak menekan 'tombol panik' sekarang. siapa yang yang
siap menghadapi 'musuh' diluar sana? Sedangkan kapten kapal kita asik saja merapal mantera
"aman-aman-aman...jin timur, jin barat, lindungi kapal kami! wes de wes de wes, minggat
angginnya..."
Sebagai penutup, izinkan saya mengutip pengakuan Gubernur BI Rabu kemarin.
"BI melihat pelemahan rupiah akhir-akhir ini telah terlalu dalam (overshoot). sehingga telah
berada jauh dibawah nilai fundamentalnya."
Anda tahu makna dari kata terlihat keren itu? overshoot! begitu mentereng kata-katanya. elegan
dan terlihat smart! namun bermakna buruk. kita sedang drowning! kelelep! menyelam tanpa pake
tabung penyelamat. semoga kita tidak overkill setelah overshoot!
lalu "kita telah berada jauh dibawah fundamental". apa makna dibawah fundamental? bukan...
bukan revolusi mental! itu mah presiden kita yang punya slogan.
fundamental merujuk pada perkataan Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter
Bank Indonesia Solikin Juhro adalah:
Fundamental maksudnya konsisten dengan pencapaian stabilitas ekonomi makro secara
keseluruhan,"
maka bila jauh dibawah nilai fundamental. silahkan tambah saja kata jauh didepan makna
fundamental yang berarti:
Jauh dari konsisten dengan pencapaian stabilitas ekonomi makro secara keseluruhan.
Masih bingung artian kalimat diatas? biarkan saya jelaskan dengan kata singkat.
ekonomi kita sedang ambruk

Saya ingat sekali, tahun 1998 Mahasiswa menuntut turun presiden Soeharto karena disaat itu
kurs Dollar menembus angka psikologis 10.000 rupiah per dollar. mahasiswa dahulu ternyata
lebih pintar dari masa sekarang.
mereka tahu, angka psikologis adalah harga mati. ketika 10.000 tembus, maka sudah tidak ada
lagi benteng pertahanan yang tersisa.
Maka reformasi politik adalah jalan terakhir. menggantikan kepala negara adalah suatu
keutamaan.
Pada waktu itu pemerintah juga mengeluarkan statemen justifikasi.
"Bukan Rupiah Saja melemah. Bath Thailand juga hancur2an, Dollar Singapur juga menukik,
Ringgit Malaysia juga rusak parah."
hanya saja statement yang jelas-jelas berusaha menormalisasikan keadaan ekonomi yang buruk
tidak mampu membendung pergerakan mahasiswa. Mereka tahu kapan harus turun ke jalanan.
sayangnya lagu lama tersebut malah laku di era pemerintahan ini karena mahasiswa memang
lebih suka duduk di acara reality show daripada mempelajari sejarah masa lalu.
Kebijakan moneter pemerintah saat itu yang memakai sistem Free Floating Rate untuk kurs
dollar telah menampakkan pemerintah sudah angkat tangan untuk masalah kurs dollar.
Sebagai gambaran, hanya ada dua kondisi sebuah negara memakai sistem Free Floating Rate.
pertama hanya pantas dipakai oleh negara yang memiliki struktur ekonomi yang telah mapan.
yang kedua adalah kondisi keterpaksaan dimana pemerintah berada dalam tahap bencana perang
atau pra dan paska krisis moneter.
Sebagai gambaran, negara yang hancur oleh perang selayak Suriah saja memiliki curency rate
yang lebih normal dengan dollar dibandingkan kita yang hidup dalam situasi normal.
Rate ponds Suriah dengan Dollar berada di angka 188 pond per 1 dollar selama setahun ini.
sedangkan roti yang dijadikan makanan sehari2 mereka berada di angka 2000 rupiah. sampai saat
ini, walau dalam kondisi perang pemerintah masih mensubsidi kebutuhan pokok rakyat termasuk
roti dan bbm. mesti di wilayah konflik sekalipun!
kembali ke rupiah yang sedang menukik turun hingga menembus 13.700 per dollar. penggunaan
sistem free floating Rate ( dengan indikator BI tidak melakukan intervensi penuh) membuat kita
serasa berada di negara darurat perang dibandingkan berada di situasi negara mapan.
Rakyat dipaksa membeli produk import karena kekurangan pasokan di pasar yang sekali lagi
pembeliannya menggunakan dollar.
Bisnis lokal pun mati. tidak usah bercerita soal peternakan nasional apalagi skala kampung.
mereka sudah menyerah untuk berusaha. karena sekeras apapun usahanya, harga daging hewan
lokal tetap saja mahal dibandingkan daging import. akibatnya sistem pasar menggerus kerja
keras mereka. harga jual daging terpaksa direndahkan sedangkan untuk modal untuk pembiakan
bahkan tidak break event point atau balik modal!
yang lebih mencengangkan adalah tidak ada seseorang pun intelektual kampus yang sadar bahwa
kita berada di depan mata krisis moneter. angka psikologis pun tidak lagi dihiraukan. padahal
kita masih bergantung banyak dengan kurs dollar, khususnya untuk pembelian BBM, alat-alat
kesehatan, pelayanan dan pembangunan infrastruktur publik, bahkan alat pertahanan dan
keamanan seperti pesawat tempur dan kapal perang.
Seharusnya semua mahasiswa semester satu fakultas ekonomi pun tahu kapan perekonomian
bangsa ini sudah masuk dalam ambang moneter merujuk pada tingkat ketidakpercayaan lagi para
stakeholder dengan rupiah.
karena pada dasarnya, kurs mata asing adalah indikator seberapa besar kepercayaan dunia
dengan perekonomian kita.
lalu kapankah kita sadar akan menentukan angka psikologis? angka yang sejatinya hanya
gerbang masuk dari kehancuran ekonomi sebenarnya?
Sebagai gambaran, ketika angka 10.000 per dollar di jadikan tonggak angka psikologi kurs
rupiah tahun 1998. nilai kurs terendah yang sebenarnya malah berada di kurs 17.000 per dollar,
angka yang hanya berbeda 3000 point lagi dengan kurs dollar saat ini.
Maka pertanyaan besar saat ini adalah masih pintarkah mahasiswa dalam mengawal kebijakan
perekonomian pemerintah?
Atau mahasiswa sekarang hanya pintar membuat hastag di twitter? makan bareng dengan
presiden, atau pemilik foto selfie yang paling banyak komentar di media jejaring sosial?
Bila memikirkan hal ini, tetiba saja saya merindukan sosok-sosok mahasiswa 'pintar jaman
dahulu kala' dibandingkan mahasiswa pintar saat ini.
"Tidak disebut kecintaan bila engkau tidak mendengar perkataannya, tidak membaca tulisannya,
tidak bersusah payah berprilaku selayak orang yang engkau cintai. karena sesungguhnya seorang
pecinta adalah bayangan dari yang di cintainya. adakah bayangan yang menolak serupa
tuannya?"
Cinta..mungkin siapa saja bisa mengakuinya.
namun untuk membuktikannya sungguh butuh pengorbanan luar biasa.
Cinta dapat dengan mudah menumpahkan air mata.
Namun untuk menumpahkan keringat demi yang di cintai itulah letak luar biasanya.
Beberapa hari yang lalu, mengitu banyak air mata dan kesedihan yang tertumpahkan demi
mengantarkan jalan pulang as syaikh prof DR Wahbah Az Zuhaili ke Rahmatullah.
Ungkapan kesedihan, doa, lantunan syair teriris pedih memenuhi seluruh jagad dunia maya. baik
di media jejaring sosial maupun di media berita online.
Hal ini adalah suatu kewajaran sekaligus bukti kecintaan Allah kepada sang guru besar.
selayak hadist yang di sampaikan oleh Umar bin Abdul Azis yang dapat kita ringkasan
maknanya sebagai berikut:
"Bila Allah Ta'ala mencintai seorang mukmin, maka Allah akan membuat semua mukmin
mencintainya karena Allah."
itulah keistimewaan beliau, sang guru ratusan ribu para alim di seluruh pelosok negeri.
Saya pun ikut merasa kehilangan. walau tentunya kadar kehilangan hanyalah sejumput
dibandingkan para murid dan kaum muslimin yang mengenal beliau secara langsung.
Saya hanya mengenal beliau dari karya beliau. itupun karena salah seorang murid beliau yang
merekomendasikannya, yakni ustadz Saief Alemdar.
"Miliki kitab Fiqh Wa Adillatuhu dan Tafsir Al Munir dan pelajari kedua kitab tersebut. maka
selamatlah kita dari banyak fitnah madzhab."
Qadarullah, saya telah memiliki salah satu dari kumpulan kitab tersebut. yakni kitab Fiqh Wa
Adillatuhu. untuk memilikinya butuh pengorbanan luar biasa. namun ini tidak sebanding dengan
pengorbanan sang penulis kitab tersebut.
Syaikh Wahbah Az Zuhaili ketika di tanya tentang berlimpahnya karya tulis yang beliau
hasilkan. beliau berucap:
"Mohon pertolongannya kepada Allah kemudian duduklah tekun di pustaka dari jam 04.00 pagi
sampai jam 20.30 malam."
Inilah yang dikatakan cinta kepada ilmu dan kebaikan! mengorbankan waktu 16 jam sehari untuk
bertekun!
maka tidaklah heran bila kemudian kitab Fiqh Wa Adillatuhu setebal 10 jilid bisa lahir dari
tangan beliau.
Lalu muncul pertanyaan dihati saya, seberapa besar cinta dan kesedihan saya akan kepergian
sang syaikh Wahbah Az Zuhaili?
Jawaban yang paling mengena adalah dengan mengukur seberapa besar kecintaan saya pada
karya-karya beliau. seberapa sungguh-sungguh saya mempelajari dan memahami serta
menyampaikannya kepada orang-orang yang saya cintai disekeliling saya.
Walau belum memiliki Tafsir Al Munir, Saya bersyukur kepada Allah Ta'ala atas karuniaNya
yang telah memberikan izin kepada saya memiliki Tafsir Al Wasith karya beliau. setidaknya ini
mengobati kerinduan saya akan kehadiran tafsir Al Munir satu set lengkap.
Namun pembicaran ini tidak usai pada memiliki kitab tersebut lalu mendiamkannya di lemari
kaca karena merasa telah berpuas diri dengannya.
Pembicaraan ini baru dimulai sekarang dengan satu pertanyaan penting.
Berapa lamakah kitab tersebut dipelajari dan kemudian mampu di pahami?
Jawabannya kembali pada statemen awal. besaran cinta yang akan menjadi indikator lama atau
tidaknya proses belajar tersebut dimulai sampai selesai.
Maka wahai para (pengaku) pecinta ulama. ujilah cinta kita, apakah benar cinta itu berada di
dada? atau hanya ungkapan palsu di mulut saja?
NB:
Bagi yang berniat memiliki kedua kitab ini, Insya Allah saya dapat membantu memesankan
untuk anda.

Sebijaknya jatuh adalah proses awal dari bertumbuh.


Rintik hujan yang jatuh menumbuhkan pohon yang menjulang kelangit.
Matahari yang jatuh kedalam pelukan malam menghadirkan rembulan yang indah.
Benih yang jatuh kebumi menumbuhkan kehidupan baru yang memberi manfaat kepada orang
lain.
Maka bila kita jatuh cinta, sejatinya itulah saat tepat bagi kita untuk bertumbuh. Bertumbuh
kesabaran, bertumbuh ketaatan, bertumbuh ke istiqamahan, bertumbuh kasih sayang dan harap
kepada Allah Ta'ala.
Jangan pernah takut jatuh cinta bila kita mampu menumbuhkan tabiat mulia yang selalu
mengikuti cinta kemanapun ia pergi

Kita sanggup menghabiskan waktu kira-kira 17 tahun dari SD hingga kuliah mendengar tanpa
memotong pembicaraan guru dan dosen kita ketika diruang kelas dan kuliah demi gelar sarjana.
Namun kita bahkan tidak mau mendengar orang tua kita 1 jam saja sehari berbicara lalu
bagaimana kita mendapat gelar berbakti?
Kita juga tidak mau mendengar perkataan anak-anak kita yang mengadukan masalahnya 1 jam
saja dalam sehari lalu bagaimana pula kita dapat mendidik seorang anak yang berbakti pula?
Bijaksanalah dalam mendengar. habiskanlah untuk orang-orang yang menjadi aset kita menuju
surga. bukan sebaliknya.

Nak, ini jaman ketika kemodernan dan kesejahteraan serta sifat elegan indikatornya ditentukan
oleh pemerintah.
Modern dan cerdas itu adalah ketika rakyat gak ngeluh ketika BBM, Sembako, serta semua
barang kebutuhan lainnya di lonjakkan sesuka hati.
Dan yang kampungan, udik, eksrimis, teroris dan pembangkang itu adalah yang berteriak
menentang.
Maka penentang harus siap ditembak di tempat bila mengkritik ke(tidak) bijaksanaan pemerintah
karena terjerat oleh pasal penghinaan presiden.
kedepan nak, jangan kritik, hina presiden di manapun.
cukup berwudhu, shalat dua rakaat, tengadahkan tangan dilangit, lalu minta Allah selesaikan
masalah ini dengan caraNya.
Doanya simpel saja, pakai doa Imam Sa'id Bin Jubair.
"Ya Rabb, jangan Engkau berikan kekuasaan kepada fulan untuk mendzalimi orang lain setelah
kedzaliman yang dia timpakan pada kami. Allahumma Amin.."

Susahnya bangsa beruang adalah setiap waktu tetaplah sama dan hanya terdiri dari dua musim
saja.
musim berburu atau musim tidur panjang.
Mereka sulit romantis, apalagi melankolis..
Bila bangsa berang-berang yang lain membawa pulang seikat bunga, beruang memilih membawa
pulang salmon buruannya.
Bila bangsa berang-berang membuat rumah kayu yang membendung sungai untuk keluarganya,
beruang hanya dapat memberi goa dingin temaram untuk teman sejatinya.
musim pun berlalu begitu cepat, sudah terdapat 3650 cakaran penanda waktu di dalam goa yang
ingin.
Sudah tercipta tiga beruang kecil yang mencakar kesana kemari setiap harinya.
yang sering menggoda satu sama lain.
kadang menyebalkan karena ingin diperhatikan lebih, namun seringnya menyenangkan dan
menghadirkan senyuman.
kehidupan beruang tidak seindah kehidupan lainnya., bahkan untuk sesekali mencoba
menggantikan menu makan malam saja butuh perjuangan yang tidak mudah.
Selayak tadi malam, ketika seekor beruang kutub memberanikan diri meninggalkan goa
temaramnya untuk menyelusuri pusat perbelanjaan paling megah di belantara es tempat ia huni.
di pusat belanja antartika, ratusan kijang salju, berang-berang, pinguin hingga singa laut hilir
mudik menikmati kejayaan finansial mereka.
Sedangkan seekor beruang kutub hanya berniat menggantikan menu makan malamnya sekali
saja malam ini sejak 10 musim berburu terlewati. sebagai perayaan 10 tahun kehidupan mereka
bersama didalam gua.
Dia membawa 3 kotak salmon segar di pundaknya. bulu putihnya mulai menguning karena
jarang memakai sampo beruang yang konon dapat memutihkan bulu setelah pemakaian yang ke
tujuh.
Kedatangannya mendatangkan histeria para kaum elit binatang kutub, ada musibah apa seekor
beruang kutub masuk kesini?
Apakah mereka mau membalas dendam? menggigit berang-berang? menyerang rusa kutub?
menawan penguin yang suka menari?
Ah tidak wahai para tuan binatang tampan nan elegan, beruang hanya ingin melakukan
pertukaran. barteran 3 kotak salmon dengan satu kotak makanan ajaib yang katanya menjadi ikon
kemajuan peradaban umat berbinatangan di kota dingin ini.
makanan yang mengepulkan asap begitu hangat, konon romanya saja dapat menyihir otak hingga
indikator lapar yang sebelumnya berada di tingkat 30 persen tiba-tiba saja menaik cepat menuju
level 95 persen.
Makanan ajaib nan istimewa perlambangan peradaban maju yang penuh kesejahteraan itu
kemudian diberi nama: pizza. mungkin nama itu berasal dari singkatan Pingin Azza. sungguh
nama yang singkat dan padat, brillian, perfecto! excelentto! (maksa)
yah, setelah 3650 hari menggigit tulang salmon bersama, beruang kutub berusaha membuat
perubahan. membawa pulang pizza ke goanya yang seperti dulu. temaram dan dingin.
Di dalam goa, tiga ekor anak beruang mengeram, membaui makanan yang berbeda malam ini.
mereka bertanya: "Makanan apa itu papa?"
Sang papa beruang menjawab: "Makanan kemodernan abad ini. makanan kaum terpandang, toke
berang-berang dan pinguin menari sering memakannya. mereka bahagia sekali setelah memakan
makanan ini. setelah 10 tahun menabung salmon, akhirnya makanan ini terbeli. mari kita nikmati
bersama agar hati kita semakin senang dan bahagia."
mereka, para anak beruang pun memakan lahap, namun segera saja merek
a tercekat!
"Pedas dan tidak selembut salmon papa!"
"Tidak apa-apa nak, dalam kehidupan ini, seringnya bahagia itu datang dalam bentuk pedas dan
tidak lembut. nikmati saja dan habiskan hingga tak bersisa" kata sang papa berusaha bijak.
Padahal dalam hatinya dia bersumpah tidak akan menukarkan salmon lagi dengan makanan
kesejahteraan ini.
#TarikOjeklagi
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
KomentariBagikan
5050
16 komentar
1 kali dibagikan
Komentar

Adapun bidadari surga adalah jiwa yang kecantikannya hanya diperlihatkan kepada sang
suaminya. Dia terjaga dari pandangan manusia dan jin walau hanya sederet gigi saja.
Dan istri yang menjaga adalah jiwa yang kecantikannya hanya diperlihatkan kepada sang
suaminya saja, dia tidak sudi membagikan kepada yang bukan mahramnya walau hanya
selembar fotopun juga.
Maka perumpaan para istri yang menjaga kecantikannya laksana bidadari yang tidak sabar
menantikan kedatangan sang suami ke surga hingga mereka memilih turun kedunia agar dapat
menemani perjalanan pulang sang suami sembari bergandengan tangan kembali ke surga.
Setiap kita pernah melewati masa kanak2. Dan dimasa itu, sering muncul perasaan bahwa orang
tua kita tidak mengerti akan apa yang ada di dalam jiwa kita.
Lalu kita dewasa, berkeluarga dan memiliki anak. Kemudian kita sering berkata: aku heran
kenapa anakku sering tidak mengerti perkataanku.
Seharusnya bukan mereka yang harus mengerti perkataan kita, namun kitalah yang harus pandai
memahami mereka. Bukankah akal kita telah sempurna dan mereka bahkan belum baligh?
Siapakah yang harus lebih dahulu mendengar, anak atau kita? Siapa yang harus dahulu paham,
anak atau kita? Siapakah yang harus dahulu menyampaikan kebaikan? Anak atau kita?

Anda mungkin juga menyukai