-p.s
Bagian Satu
“Bertanya”
Apakah kebijakanmu benar bertujuan untuk
kebajikan?
-p.s
Bagaimana mungkin ada ketidakberaturan dalam
keberaturan?
Mungkin yang lepas dari aturan-aturan itu,
Lepas juga bagiannya dari semesta.
Lalu, dimana lagi kedudukannya sebagai
manusia?
-p.s
Penciptaan diawali dengan sebab-akibat.
Lalu, adakah ketiadaan?
-p.s
Akankah kau biarkan mereka menipumu?
Atau akankah kau dapati dirimu bersedekah?
-p.s
Apa yang ingin kamu ucapkan pada dirimu
sendiri?
-p.s
Padahal aku ingin hidup dengan tenang.
Tapi kenapa orang-orang begitu berisik?
-p.s
“Everything is gonna be okay.
Just take a deep breath.” They said.
I took a fucking deep breath but nothing was
changed.
Now, what’s your excuse?
-p.s
If this was destinied from the first place
Then why did you put me in this maze?
-p.s
“Are you happy now?”
Of course.
No matter how many problems we face
We still have to be happy, right?
-p.s
Keindahan bersumber dari yang maha indah.
Dan selama keindahan itu membawa pada
keindahan lainnya
Bukankah keindahan itu pantas diindahkan?
-p.s
Capek.
Pingin bunuh diri, tapi sadar dosanya banyak.
Mau lanjut hidup, tapi dosanya juga makin
banyak.
Tempat yang pas buat seorang pendosa tuh
dimana sih?
-p.s
Dalam sehari, berapa kali kamu menghela nafas?
Berapa kali kamu mengernyitkan dahi?
-p.s
Dear myself..
Berguna dikit bisa engga sih?
-p.s
Misal kulanjutkan do’aku yang khusyuk,
Maukah kau menunggu?
-p.s
Kalau mau ke rumahmu
Lewat jalan yang mana?
-p.s
Bagian Dua
“Belajar”
Aku pandai mengabaikan orang.
Karena aku telah belajar banyak dari orang-
orang.
-p.s
Kamu memanglah bukan pusat semesta yang
maha luas.
Tapi hidupmu dipenuhi dengan semesta yang
maha berharga.
-p.s
People come
But they never really leave.
They are always there
In your deepest memories.
-p.s
Seharusnya yang namanya pemberian
Tidak ada balasannya dan tak pula bisa dibalas.
Karena ketika kamu menerima sesuatu,
Ketahuilah bahwa tak ada hal lain yang bisa
diberikan dengan nilai yang sepadan.
Maka terimalah sesuatu dengan penghargaan
Dan berilah sesuatu karena kasih sayang.
Karena dalam hal kebaikan
Seharusnya tak ada yang namanya hitung-
hitungan.
-p.s
Some people dream of loving
When others just love dreaming.
-p.s
Tidak ada keburukan yang melekat padamu
Jika tersandang sesuatu yang terlihat seperti
keburukan
Adalah manifestasi dari ketidaktahuan.
Maka bijaklah dalam berpengetahuan
Tunaikanlah kebajikan
Jadilah dermawan, pemaaf,
Lagi penuh kasih sayang.
-p.s
Sungguh.
Ketidaktahuan adalah malapetaka besar.
Dan keangkuhan diri atas pengetahuan yang tak
seberapa,
Lebih besar mudaratnya.
Maka ikutilah orang-orang yang bermusyawarah
dengan jalan tengah,
Berkepala dingin, luas pandangannya, lagi
lembut suaranya.
Ikutilah orang-orang yang menerima walau tidak
mengamalkan,
Orang-orang yang menghargai walau tidak
memercayai.
-p.s
Tidak ada manusia yang terlahir mengerikan.
Namun jika tidak bisa hidup sebagaimana
mestinya manusia,
Setidaknya matilah sebagai manusia juga.
-p.s
Orang bajik :
Menyambung silaturahmi kembali setelah
disakiti.
Orang bijak :
Cukup tahu sekali.
-p.s
“Kita hanya hidup sekali.”
Itu memang benar.
Tapi hidup ini tidak ada akhirnya
Dan langkahmu saat ini menentukan langkahmu
selanjutnya.
-p.s
Hidup selalu memberi banyak makna.
Namun sedikit yang mau belajar darinya.
-p.s
Manusia sejatinya satu.
Ketika kamu berbuat baik pada orang lain,
Sebenarnya kamu sedang berbuat baik pada
dirimu sendiri.
Begitupun ketika kamu zalim pada orang lain,
Kamu sedang menzalimi dirimu sendiri.
-p.s
Kesedihan juga bagian dari hidup.
Pengingat bahwa kita masih bernafas dan organ-
organ kita masih berfungsi
Bahwa mentari masih terus meninggi
Dan kita masih menjalani hari-hari.
Sama seperti bahagia
Kesedihan juga akan menghilang pada
waktunya.
-p.s
Kupikir mimpi yang pantas diperjuangkan
dengan banyak pengorbanan
Adalah mimpi yang di dalamnya terdapat mimpi
orang lain.
-p.s
Ada hal-hal yang tidak bisa kita mengerti.
Ada hal-hal yang tidak bisa kita rubah.
Kadang hal-hal itu sedikit menakutkan.
-p.s
Sometimes we fight.
The other times we just give up.
-p.s
Ada yang pintar tapi tak beradab.
Sedang yang beradab sudah pasti pintar.
-p.s
Orang yang kamu ajak bicara,
Tidak mendengarkanmu.
Orang yang kamu berharap apresiasi
darinya,tidak mengapresiasimu.
Itulah yang terjadi.
Mendengarkan seseorang dengan saksama tidak
menjamin ceritamu didengar dengan saksama
pula.
Jangan marah!
Itu seni. Seni memberi.
Seseorang yang kaya adalah yang senantiasa
memberi.
Kamu tidak perlu berharap didengar atau
diapresiasi.
Kamu tidak usah berharap diberi, biar kamu saja
yang memberi.
-p.s
Manusia terkadang suka jadi serakah.
Ada baiknya ketika kamu engga bisa mengontrol
nafsumu terhadap sesuatu
Jangan kepikiran untuk mengejar sesuatu itu.
-p.s
Sesekali berterima kasihlah pada tubuhmu.
Mereka telah berjuang agar kamu bisa menjalani
hari-harimu.
Bahkan ketika kamu berusaha melukai mereka
Mereka tetap berjuang untukmu.
-p.s
Sekiranya kamu mendapat patah hati dari sebuah
penolakan
Bersyukurlah.
Tuhan telah menyelamatkanmu dari rasa
kehilangan sesuatu yang tidak ditakdirkan.
Bukankah kehilangan sesuatu yang dirasa sudah
dimiliki itu lebih berat?
Karena sejatinya kamu tidak pernah benar-benar
memilikinya.
-p.s
Sesekali kita juga harus meminta maaf pada
tubuh kita
Yang sudah berjuang setiap harinya
Tapi kita terus merusaknya.
-p.s
Jangan merasa berat sendiri dalam menanggung
hidup.
Ingatlah bahwa Tuhan yang menjadikanmu
hidup
Tuhan juga yang akan menghidupimu.
-p.s
No one can really love you
The way you want to be loved.
-p.s
Some untold stories speak louder than the told
one.
-p.s
Terkadang kita akan kehilangan diri sendiri
Ketika kita kehilangan orang lain.
-p.s
Selalu ada yang bahagia tanpa usaha.
Sedang yang berusaha keras
Berakhir dengan air mata.
-p.s
Sembari menunggu yang masih jauh
Kita kehilangan yang terlalu dekat.
-p.s
Beberapa orang hidup hanya untuk mati.
Beberapa orang mati agar bisa hidup.
Beberapa orang hidup dengan berpura-pura mati.
Beberapa orang sudah mati namun masih
berpura-pura hidup.
-p.s
Bagian Tiga
“Cinta &
Embel-Embelnya”
Aku menyayangimu,
Sudah sesederhana itu.
Kamu bukan hidupku, kamu bukan semestaku.
Kamu hanyalah kamu, dan aku menyayangimu.
-p.s
Setiap orang datang lalu pergi.
Dan itu pasti terjadi.