Anda di halaman 1dari 10

Nama : Meita Indah Setyaputri

NIM : K8419053
Kelas :A
Tema : Etnografi Lifestyle

GAYA HIDUP SEORANG BARISTA


DENGAN KOPI, SENJA, DAN SKRIPSI

Seduhan kopi lezat tidak pernah lepas dari kesehariannya. Seorang penggemar kopi
americano dengan ciri khas kopi pahit diseduh dalam gelas berukuran sangat kecil serta
air putih disampingnya untuk menetralisir rasa pahit americano itu. Tapi baginya air
putih itu tidak ada gunanya karena sepahit apapun americano justru menandakan
semakin baiknya kualitas biji kopi untuk membuatnya. Rumit memang membicarakan
kopi dengan seorang pecinta kopi yang akhirnya terjun menjadi salah satu pembuat kopi
yang sering disebut barista.
Tubuhnya yang menjulang tinggi, dengan badan yang sangat proporsional,
ditambah warna kulit yang putih bersih serta hidung mancung membuat sosoknya
terlihat sangat keren ditambah dengan celemek barista bertuliskan awan yang ia
kenakan. Tak lupa juga topi andalanya bermerk polo warna putih dengan harga yang
tentunya tidak murah membuat kesan mahal semakin lekat dengan gaya hidupnya.
Jarinya yang lentik sangat lihai dalam meracik seduhan kopi hingga menggambar latte
berbagai bentuk. Disisi lain sepatu putih tinggi dengan merk converse tak lupa ia
sandingkan bersama kaos kaki bermerk vans yang mungkin bagi sebagian orang tentu
itu sangat tidak terlihat tapi dia menggunakan kaos kaki yang tidak murah itu karena
rasa kenyamanannya. Sungguh lifestyle yang sangat pas untuk paras serta profesi seperti
dia. Iya dia, barista coffeshop bernama Sony.
Ketika orang lain memulai aktivitasnya dikala dunia sedang terang di siang hari,
dengan semangat beraktivitas saat matahari sedang terik-teriknya untuk melakukan
pekerjaan produktif. Justru tidak dengan Sony. Waktu dimana dunia sedang terang ia
gunakan untuk beristirahat dan sebaliknya waktu dimana dunia sedang gelap serta
semua orang terlelap justru dia sibuk beraktivitas.
Senja disore hari ini berhasil membangunkannya dan membuatnya tergesa-gesa
untuk segera bersiap-siap berangkat kerja, rumahnya yang cukup luas ditempati dengan
kedua orangtuanya serta satu adik perempuan yang sangat ia sayangi. Rumah dengan
nuansa warna hijau beserta halaman yang sangat luas dan tertata menjadi tiga susun
kesamping, dimulai dari bangunan paling ujung garasi, dilanjut pintu utama, dan garasi
lagi. Pemilihan dua garasi bukan tanpa alasan dan bukan pula karna dia seorang yang
kaya karena memiliki banyak mobil. Melainkan karena usaha utama keluarganya yaitu
pengusaha sayur mayur sehingga garasi sebelah timur rumahnya dijadikan tempat untuk
menyimpan sayur mayur dan mobil pick up miliknya yang selalu ia kenakan untuk
mengantar dan membeli sayur dari pengepul. Sehingga garasi bagian timur sudah
berwujud bukan lagi suatu garasi tapi mirip dengan gudang sayur mayur usaha
keluarganya.
Kembali ke waktu senja bahwasanya ia selalu memulai profesi baristanya dikala
waktu senja, karena ia mengambil waktu parttime guna mengatur kuliah semester
akhirnya dan juga usaha sayur milik keluarganya. Ia bekerja di salah satu coffeshop
yang tidak cukup terkenal, justru memang hal tersebut sengaja ia pilih karena
sebenarnya barista bukan akan dijadikannya sebagai profesi utama melainkan hanya
menyalurkan hobi dan mengasahnya menjadi bakat. Minatnya terhadap kopi sudah
muncul sejak ia duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama. Dimulai dari ia yang suka
mengkonsumsi kopi hingga akhirnya saat masuk bangku kuliah ia tau bahwa terdapat
les khusus untuk pembuat kopi yaitu les barista. Sejak saat itu ia memutuskan untuk
melakukan kegiatan sampingan dengan ikut les tersebut, hingga tanpa disangka ia
memiliki seorang teman yang memiliki coffeshop baru dan hendak mencari seorang
barista. Kesempatan itulah ia akhrinya gunakan untuk mendaftar karena ia tau tempat
coffeshop itu juga bukan disuatu daerah kota atau pusat kota sehingga ia yakin lebih
mudah untuk menghandle pekerjaan tersebut.
“Matcha latte satuu…”, teriak Erinda selaku kasir ditempat Sony bekerja. Dengan
sigap ia segera membuatkan satu matcha latte bagi costumernya tersebut. Baginya
membuat latte sudah seperti mengaduh the saja, sekejap langsung jadi untaian bentuk
angsa disatu gelas berukuran kecil berbentuk oval seperti mangkok itu. Sony selalu
berprinsip bahwa latte dengan gambar angsa itu lebih cocok disajikan ke pelanggan
wlaaupun ia tau latte berbentuk love itu sangat jauh lebih mudah, tapi ia selalu memilih
untuk membuat latte hurus love untuk diirnya sendiri atau pasanganya, jikalaupun
ditempat kerja ia membuat latte love itu berdasarkan request dari costumer saja. Segera
ia membuat takaran kopi, susu dan juga cremer untuk menciptakan bentuk angsa yang
biasa ia buat. Setelah ia selesai maka kopi tersebut akan diambil oleh pelayan coffeshop
dan diantarkannya ke pelanggan.
Tempat coffeshop dimana ia bekerja sejujurnya sangatlah bagus dan aesthetic,
dengan nuansa abu-abu, putih, dan hitam membuat nunasa minimalis juga tergambar
jelas dari bangunan tersebut. Ketika masuk suatu gank akan terlihat halamn yang cukup
luas untuk tempat parkir, setelah itu disuguhkan dengan Lorong yang disampingnya
terdapat tanaman hias menjulang tinggi seakan sebagai tanda sapaan ketika pengunjung
tiba, setelah itu dilanjutkan dengan sebelah kanan Lorong suatu bangunan kotak cukup
luas dengan kaca disekelilingnya sehingga akan terlihat area kaca didalamnya yaitu
berupa bar untuk membuat coffe dan juga lima meja beserta kursi untuk nongkrong
mengobrol maupun mengerjakan tugas. Bar tersebut sama halnya bebarengan dengan
tempat kasir dan memesan menu, sehingga ketika pengunjung hendak membeli maka
pastinya akan masuk ke ruangan berbalut kaca tersebut untuk mengambil buku menu
maupun membayar. Setelah itu dibagian tengah coffeshop tersebut terdapat halaman
cukup luas yang juga dikombinasi oleh rumput hias ditengahnya lalu dikelilingi oleh
ruangan terbuka dengan tatanan kursi kayu beserta satu televisi besar dan jam dinding
hanya berbentuk jarum saja disebelah utaranya.
Nuansa coffeshop tempatnya bekerja dibuat dengan lantai dua dan domunasi hiasan
lantai dua adalah lampu tumbler dengan warna putih serta payung pada setiap meja
pelanggan agar ketika hujan bisa terjaga walaupun biasanya jika hujan costumer tetap
pindah ke lantai satu. Dilantai dua juga terdapat ruang favorite sony yaitu ruang meeting
yang didalamnya menggunakan AC serta sangat bersih dengan meja memanjang beserta
kursi, dimana selain tidur dibelkang bar biasanya sony memanfaatkan ruang tersebut
juga untuk istirahat maupun tidur.
Sony memilih mengambil sift malam dimana berangkatnya ketika matahari sudah
mulai menenggalamkan cahayanya. Dikala itu ia akan segera bergegas menuju
tempatnya bekerja. Pada beberapa malam dalam satu minggu terdapat juga live music
terkhusus untuk malam minggu biasanya coffeshop tempat ia bekerja sangatlah ramai
pengunjung. Ia harus siap sedia untuk bekerja tanpa duduk sedikitpun dari pukul
delapan malam hingga sebelas malam karena orderan yang tidak berhenti. Walaupun
memang keramaian coffeshop tempat sony bekerja hanyalah saat malam minggu saja,
selain itu masih selalu bisa untuk dikontrol dan bisa berleha-leha.
Ketika malam dimana para remaja mengepakkan sayap ucap sony, laki-laki yang
berusia dua puluh empat tahun dengan skripsi yang tidak kunjung selesai itu.
Merupakan malam dimana orang-orang akan banyak menghabiskan waktu diluar
rumah. Maka pada malam minggu sony tidak akan membawa laptop ke tempatnya
bekerja untuk mengerjakan skripsinya karena ia fokus untuk bekerja. Jika di hari-hari
biasa, ia selalu membawa laptop ketika memang dibutuhkan untuk melakukan
penyelesaian tugas akhirnya.
Gaya hidupnya sejak duduk dibangku perkuliahan sangat berbeda, dimana
tanggung jawab kepala keluarga sudah berada dipundaknya. Oleh sebab itu alasanya
memilih mata kuliah dengan jumlah yang sedikit tiap semesternya merupakan pilihan
terbaik baginya walaupun disisi lain ia memiliki segudang alasan lainya. Gaya hidupnya
sejak Sekolah Menengah Pertama sangatlah erbilang hedonism disbanding kawan-
kawan diusia dan tahunya, dimana dulu ketika anak muda masih melakukan modif
sepeda motor agar terlihat keren tapi ia sudah dibelikan oleh ibunya dua sepeda dengan
tipe berbeda namun harga yang melejit juga. Dua sepeda kesayanganya yaitu ninja
berwarna merah serta kombinasi putih favoritnya yang ia kenakan untuk bersantai
sedangkan sepeda motor keduanya adalah salah satu bentuk hobbynya juga yaitu sepeda
motor balap atau sering orang sebut dengan KLX, dimana sepeda motor itu jarang ia
gunakan kecuali saat dimedanyang terjal atau diarena balap motor sesuai dengan tipe
sepeda motor itu.
Sejak kecil Sony memanglah anak tunggal dan tentunya apapun yang ia inginkan
bisa dia dapatkan, tepatnya ketika duduk dibangku Sekolah Menengah Atas lah ia
mendapatkan segala fasilitas dari orang tuanya. Sejak saat itu gaaya hidup sony juga
berubah sangat drastic, dimana teman-temanya bukan lagi orang-orang seusianya
melainkan kebanyakan teman sony adalah orang-orang yang lebih tua darinya. Karakter
pergaulan sangatlah berpengaruh bagi sony, walaupun disatu sisi ia memang lebih
unggul daripada teman-temanya dari segi ekonomi tapi ia tidak pernah menyombongkan
itu semua. Bahkan ketika kuliah pertama ataau saat mahasiswa baru ia memilih
menggunakan sepatu temanya yang sudah using dengan celana jeans berwarna pudar.
Padahal jika melihat dari latarbelakangnya dan rak sepatunya tentu saja terdapat banyak
sepatu yang bisa ia pilih untuk kenakan apalagi pakaian.
Saat mahasiswa baru cukup membuatnya sangat struggling, ia berkuliah di salah
satu kampus swasta di daerahnya dan memang kampus itu terkenal cukup mahal dan
banyak mahasiswa yang juga terkenal memiliki gaya hidup cukup tinggi. Tapi karena
didikan lingkunganya yaitu teman-temanya yang lebih tua membuat sony sadar bahwa
tidak ada yang perlu disombongkan karena itu semua hanya milik orang tuanya.
Terdapat satu pengalam yang tidak akan trlupakan bagi sony saat menjadi mahasiswa
baru. Ketika sony hendak masuk ke kelas ia dan semua teman-temanya harus menunggu
dulu didepan kelas dan karena saat itu sony tdak memiliki teman serta masih sulit
membaur sehingga membuat sony hanya berdiri tegak didekat tangga. Tiba-tiba suara
notif terdengar dari handphoe sony “Tingggg…”, notif hanphone sony. Betapa
terkejutnya ternyata itu adalah notif group kelas yang saat ini bersama dengan ia
menunggu ruangan. Dan notif itu berisi foto ia saat berdiri tepat ditangga saat itu dan
sony kebingungan siapa yang memfotonya karena saat itu ia sama sekali tidak mengenal
orang-orang disekitarnya. Lalu sony hanya terdiam sebentar sambil mengamati dari
sudut mana foto itu diambil dan akhirnya sony yakin wanita berjilbab abu-abu itulah
yang memfotonya. Akhirnya sony langsung mengatakan “Mbak, mbak, iya kamu mbak.
Mbak yang ngefoto saya ya? Langsung kenalan aja”, ucap sony dengan sangat percaya
diri. Bukan maksud sony untuk mengajak wanita itu berkenalan tetapi karena kebiasaan
sony yang memiliki pemikiran jauh lebih matang dari teman-temanya baginya memfoto
secara diam-diam bukanlah hal yang sopan dan baginya langsung mengobrol jauh lebih
seru daripada hanya berbalas pesan melalui handphone padahal saat itu mereka semua
juga sedang berdekatan. Namun, niat baik sony hanya berbalas sebuah keheningan
semacam “krikk…krikkk”, tidak ada yang menjawab satupun dan suasa yang awalnya
memang sudah sepi lebih sepi lagi hingga hening. Akhirnya sony merasa malu dan
memutuskan untuk pergi meninggalkan tempat itu bahkan tidak mengikuti perkuliahan.
Kantin Fakultas Ekonomi Bisnis merupakan markas kesukaan sony, berkumpul
dengan mahasiswa semester tua jutru membuatnya meras alebih nyaman dikala usianya
saat itu masih sangat muda. Lifestyle pergaulan yang membawa sony menjadi seseorang
yang memiliki pemikiran jauh lebih matang, sehingga ia snagat sulit bergaul dengan
kawan-kawan seusianya saat awal-awal masuk ke bangku perkuliahan bahkan smapai
semester tiga. Postur tubuhnya memang tidak terlalu jauh jika harus berkumpul dengan
mahasiswa semester tua, namun anehnya semakin tua pun wajahnya juga sama seperti
itu saja. Mungkin benar ucap orang tua jaman dahulu bahwa yang wajahnya boros
disaat muda justru akan tetap sama alias hemat hingga tua.
Setelah sony memutuskan untuk selalu gabung di kantin bersama teman-temanya
yang ia bisa kenal karena teman rumahnya itu, sony menjadi lebih jarang kuliah lagi.
Kegiatan yang ia lakukan seringkali hanya fokus membantu ibunya lalu sampai kampus
tapi tidak sampai kelas. Karena rumah sony yang tidak terlalu jauh dari kampus serta
teman-temanya yang sangat royal membuatnya lebih mudah berbaur dan tidur dikost
teman-temanya. Ketika awal semester sony selalu menggunakan mobil sayur atau
pickup ketika kuliah sehingga banyak yang menjulukinya “Sony Angkut”, karena mobil
itu ia gunakan juga untuk jasa angkut. Memang semenjak sekolah menengah atas
walaupun sony mendapatkan apa saja dari orang tuanya tapi ia tetap berusaha untuk
mencari tambahan uang saku sendiri, bukan tanpa alasan karena gaya hidupnya memang
snagat hedonisme saat berada diluar kampus.
Kegiatan pagi sony dimulai sejak tengah malam tepatnya pukul satu malam, disaat
pukul satu malam sony harus segera bergegas untuk menuju pasar mengangkut sayur-
sayuran ibunya hingga pukul empat pagi atau subuh. Setelah itu waktu itu ia gunakan
untuk tidur sebentar dimobil atau tepatnya pickup. Setelah matahari sudah terasa panas
barulah ia pergi ke kost temanya sekaligus sudah menjadi rumah kedua baginya yaitu
bernama Bondan. Hanya menumpang mandi saja dan berberes lalu sony segera menuju
kampus dengan membawa pakaian yang sudah ia siapkan dari rumah. Tentu saja karena
jam tidur sony yng sangat berantakan biasanya ia hanya akan mengikuti kelas pagi saja
dilanjutkan dengan tidur ditempat Bondan sampai siang hari. Tidak peduli bondan
dikost atau tidak tetapi sony sudah keluar masuk seenaknya dirumah bondan. Barulah
ketika ia terbangun ia kembali pulang namun hanya untuk berganti baju saja kemudian
ia kembali ke kos bondan. Bahkan jikalapun ia sedang Lelah sony lebih sering memilih
untuk tidak pulang saja.
Sebelum sony memuuskan untuk les barista, setelah selesai kuliah atau tepatnya
bangun dari tidur siangnya ia juga memagang salah satu usaha kecil-kecilan yang ia
rintis sendiri yaitu tempat penjualan pulsa atau kartu perdana. Dimana ketika pagi hinga
siang ia menggaji temannya yang justru lebih tu darinya untuk menunggu kiosnya
tersebut barulah setelah itu disore hari sony menjaga kiosnya walapun juga tetap
ditemani oleh satu pegawainya yang diberikan tugas sore hingga malam. Walaupun
uang saku yang diberikan ibunya tidak terlalu banyak, namun sudah sejak sony
membantu ibunya berjualan ia menabung uang sendiri dan dari tabungan itulah akhirnya
ia memutuskan untuk menyewa kios untuk usaha kecil-kecilan.
Diusia mudanya sony memang mengakui bahwa dirinya tergolong pemuda yang
nakal, ia adalah salah satu pemabuk berat dan tempat favoritnya adalah dunia malam.
Ketika ia merasa suntuk atau capek bahkan hanya sekedar menghilangkan penat ia
seringkali memilih untuk ke jogja dan menghabiskan malamnya di dunia malam atau
sering disebut dengan tempat dugem. Sony menggambarkan tempat dugem sebagai
tempat penghilang penat, karena memang sejak awal ia tidak berniat kuliah dan
banyaknya tuntutan serta masalah keluarga.
Suara dentuman lagu yang keras serta gemerlap lampu membawa kebahagiaan
tersendiri bagi seorang Sony. Biasanya ia pergi bersama teman-temanya untuk ke
tempat dugem dan tentunya teman-teman yang usianya lebih tua darinya bahkan sampai
lima hingga delapan tahun diatasnya. Sebenarnya sony memiliki mobil lain yang hanya
teman-teman terdekatnya ketahui saja selama masa mhasiswa baru, ketika kuliah sony
selalu dijuluki Sony Angkut karena setelah ke pasar ia langsung ke kampus dengan
menggunakan mobil pick upmya serta tak jarang juga ia menerima tawaran jasa angkut
mahasiswa yang endak pindahan kost atau soundsystem kegiatan kampus dan masih
banyak lagi. Padahal disisi lain ketika erada diluar kampus sony memiliki mobil khsus
untuk menuruti gaya hidup atau lifestylenya yaitu mobil civic yang tentu saja banyak
digemari oleh orang-orang terkhusus para Wanita. Mobil civic yang memang bukan
keluaran terbaru namun sudah termasuk kedalam mobil kelas modern itu selalu ia
kenakan bersama teman-temanya ketika hendak dugem. Karena baginya dugem di
kotanya bukanlah suatu hal yang menyenangkan. Melainkan ia akan memilih dugem
ditempat lain atau kota seberang yang jauh lebih terkenal serta glamor. Bahkan temppat
dugem favorit sony sangatlah sering menggundang DJ besar ibu kota, ketika ia ditanyai
apa saja tempat dugem diwilayah itu bahkan sony bisa menyebutkan semua nama
tempat sekaligus golongan ekonomi yang biasanya masuk ke tempat dunia malam
tersebut.
Open table, merupakan sebutan yang sudah sangat familiar bagi sony. Open table
adalah pilihan yang ia pilih ketika pergi dugem bersama teman-temanya. Biasanya
ketika sony melakukan open table makai ia sudah tau budget yang harus ia keluarkan
tidak kurang dari satu setengah juta dalam satu malam. Karena ia dan teman-temanya
tidak akan memesan minuman alcohol dalam jumlah botol saja melainkan seperti adah
bensin yang besar dan bisa buka bagian bawahnya seperti kran, dimana itu merupakan
salah satu wadah alcohol yang memesanya paling mahal dengan isian yang banyak pula.
Sensasi alcohol bagi sony bukanlah hal yang berat lagi baginya suara dentuman serta
gemerlap lampulah yang membuat pria berparas rupawan itu merasakan kebebasan akan
diirnya dari suatu masalah. Disisi lain ditempat itu ia merasa bebas berteriak
seberapapun kerasnya hingga mengucapkan kalimat kotor bukan lagi hal yang baru ia
lakukan maupun ia dengar. Untuk masuk ke temoat dugem maka sony harusmenyiapkan
tanganya untuk dicap sebagai tanda sudah membayar dan bisa masuk ke tempat dugem,
setelah itu barulah ia akan memutuskan open table atau hanya duduk biasa, dalam
memilih itu sony selalu melihat berapa jumlah temanya dahulu, tapi jika sendiri tentu
saja ia tidak akan open table melainkan hanya duduk dan menikmati suasana.
Seteguk alcohol berjenis vodka berhasil membuat sony sedikit melupakan
masalahnya, seorang Wanita yang sudah bersamanya bahkan bertahun-tahun lamanya
ternyata mengkhianati ia. Tentu saja club adalah tempatnya untuk rehat dan meluapkan
semuanya. Berbeda dengan kondisi biasanya, ia memutuskan untuk ke club sendiri
menggunakan kereta, karena ia takut jika mengendarai sendiri ketika pulang akan terjadi
kecelakaan. Pada saat itu bukan dirinya yang ia fikirkan tapi justru ia takut jika
kecelakaan namun juga memakan korban lain karena kecerobohanya sehingga ia
memutuskan untuk naik kereta saja. Suasana tempat dugem berhasil membuatnya
meluapkan segala rasa sakitnya. Dia yang biasanya ke tempat dugem hanya untuk
bersenang-senang akhirnya merasakan sensasi dugem karena untuk melarikan suatu rasa
sakit. Ditambah itu merupakan semester tua baginya namun masih sangat banyak mata
kuliah yang belum ia selesaikan. Tak terasa hari sudah cerah, ia tertidur di club
semalaman dan akhirnya memutuskan pulang pada pagi hari menggunakan kereta juga
tentunya. Dan sudah dipastikan ketika ia pulang subuh berarti tidak bisa mmebantu
ibunya di kios dan ia akan pulang ke tempat Burhan.
Perjalanan dan lika-liku kehidupan dengan sangat gelap ia jalani saat itu, kemudian
ia yang awalnya ke kampus tidak pernah menggunakan gaya hidup sebagaimana ketika
keluar kampus mulai sejak kisah cintanya dikhianati ia muncul dengan sosok sony yang
berbeda. Sony angkut sudah tidak menggunakan mobil angkut lagi, tapi ia ke kampus
mengunakan mobil civic nya serta berbagai sepatu aksesoris yang terbilang branded
dimana selama in tidak pernah ia kenakan di are kampus. Karena Wanita yang berhasil
membuatnya patah itu juga satu perkuliahan bersama dirinya.
Sony mulai menampilkan kehidupan aslinya, karena sebelumnya ia selalu
mengikuti nasehat teman-temanya yang lebih tua darinya akhirnya iapun juga mengikuti
nasihat teman-temanya lagi. Dimana sudah saatnya mereka tau sosok sony sebenarnya,
ungkapnya. Gaya hidup yang sangat berbeda didalam area perkuliahan dengan area luar
kampus. Hal tersebut membuat banyak mata tertuju padanya, karena sony yang
biasanya kuliah hanya menggunakan pakaian dan sepatu sangat biasa, bahkan sepatu
yang biasa ia kenakan adalah sepatu gunung yang sudah sobek berwarna usang
semuanya sudah berganti. Tak lupa jam tangan yang ia kenakan merupakan salah satu
jam tangan branded yang sedang naik daun dan handphone iphone dengan keluaran
terbaru juga ia kenakan dikampus. Sejak saat itu banyak mata tertuju padanya dan ia
sadar bahwa ternyata banyak Wanita cantik diluaran sana yang pastinya lebih jauh
cantik dari mantan kekasihnya itu.
Masalah ia lalui dengan sangat santai sejak saat itu, dimana ia mulai produktif lagi
dengan berbagai kegiatanya mencari uang tentunya. Karena ia sangat tidak tertarik
dengan kehidupan kampus mapun organisasi kampus. Mulai saat itulah sony
memutuskan untuk les barista dan bekerja juga menjadi barista. Pemikiran sony sudah
bukan lagi tentang percintaan namun ia sudah mulai fokus untuk menabung karena ia
tau bahwa ia tidak pandai dalam hal akademik makai ia harus sukses diluar akademik.
Dengan modal hasil dari usaha konternya akhirnya sony juga membuka usaha melalui
online shop yaitu jual beli rook electric atau vapor. Tidak main-main sebelum ia
berjualan rokok itu, ia sudah membeli vapor dengan harga tiga juta yang memiliki
garansi semuru hidup. Karena baginya sebelum memulai suatu usaha atau pekerjaan ia
harus menggemari dulu bidang itu dan ia sudah masuk dulu ke dalam bdang itu. Seperti
sebelum ia membuka kios konter pulsa ebelumnya ia juga pernah menjadi tunggu konter
pulsa, lalu sebelum ia memutuskan menjadi barista ia juga sudah menyukai tentang
kopi, dan begitupula sebelum ia mulai membuka usaha onlinenya menjual vapor ia
harus membeli vapor yang paling recommended dulu menurutna walaupun dengan
harga yang cukup fantastis.
Gaya hidupnya memang terbilang cukup glamor dengan jalan yang cukup
melenceng pula dan ia pun mengakui hal tersebut, walaupun demikian ia adalah sosok
yang memiliki pemikiran sangat matang dan dewasa. Baginya kenakalan hanya boleh
merugikan dirinya sendiri tidak dengan merugikan orang lain termasuk kedua orang
tuanya, oleh sebab itu ketika ia dugem atau membeli alcohol mabuk ia selalu
menggunakan uangnya sendiri. Dan sejak semester delapan dia memutuskan untuk tidak
lagi menerima uang dari orang tua atau mandiri. Dibalik kenakalan yang ia lakukan tapi
sony sudah memikirkan tabungan masa depan, dimana ketika sony diberi kesempatan
untuk membeli mobil lagi namun ia memilih untuk membeli tanah serta memberikan
semua tabunganya untuk membangun rumah tersebut.
Menjadi barista merupakan hobby yang menjadi uang baginya, ia sangat menikmati
pekerjaan itu. Apalagi pemilik coffeshop tersebut sangatlah baik. Kehidupanya
sangatlah unik dimana dibalik megahnya rumah yang sony miliki ada saty ruangan yang
sangat urent tapi tidak keluarga sony miliki yaitu dapur. Ibunya yang sibuk bekerja
begitupula bapaknya membuat rumahnya memang tidak terurus, bahkan adik
perempuan kesayanganya pun diurus oleh sony. Seperti ketika ia pulang kerumah pagi
selain mengambil baju disisi lain ia harus mengurus adik nya seperti memandikan lalu
membelikan sarapan hingga mengantarkan adiknya ke sekolah. Adik sony memang
sedikit berbeda, ia memiliki kelebihan disbanding teman-temanya. Namun, hal itu tidak
membuatnya merasa malu ataupun sebagainya, justru sony sangat sering membelikan
adiknya mainan dengan harga yang tak murah juga. Seperti skuter lalu membelikan
sepatu lampu bahkan tas yang sangat banyak dengan gambar berbeda-beda. Dibalik
kelebihan yang dimiliki adiknya, sony tidak mau adiknya merasa terkucilkan makai a
selalu memberikan barang-barang bagus ke adiknya karena ia ingin membuat adiknya
merasa percaya diri denga napa yang ia punya. Dimana walaupun salah satu alasan sony
untuk tidak lagi menerima uang saku adalah adiknya, yaitu ia ingin keluarganya
termasuk ia fokus untuk membahagiakan adiknya saja karena sony sudah merasa cukup
menjadi anak tunggal sampai usia dua puluh tiga tahun kemudian adiknya lahir dimana
terpaut hampir dua puluh tahun lebih.
Rumah tanpa dapur bukan masalah yang besar bagi sony, karena memang ia tidak
pernah dirumah dan biasanya cukup membeli makanan lalu dibungkus dan dimakan
dirumah bersama adiknya. Jika bisa dikatakan mungkin rumah itu hanya suatu
bangunan pelindung baginya bukan tempat untuk pulang, oleh sebab itu juga sony ingin
segera membangun rumah dan bisa ditempati secepatnya. Terdapat ruangan dapur
memang tetapi tidak ada satupun kompor atau gas bahkan perabotan seperti panic,
wahan, ceret air pun tidak ada. Gaya hidup seperti itu sudah ia jalani sejak awal sekolah
menengah atas dimana ibunya menggantikan semua kasih sayang itu dengan materi
yang diberikan kepada sony. Bahkan untuk air panas keluarga sony tidak emasak
melainkan menggunakan air panas mesin dispenser dan jika ingin memasak mie instan
tentu bukan mie instan sebagaimana dirumah-rumah lainnya tapi keluarganya
menggunakan pop mie yang diseduh menggunakan air panas dari dispenser juga.
Coffeeshop tempatnya bekerja sudah menjadi rumah kedua baginya, karena
disanalah ia merasakan rumah unuk pulan. Pemiliknya yang sudah seperti orang tuanya
serta membebaskan sony dan karyawan lainuntuk tidur di ruang karyawan atau
belakang bar. Disisi lain di coffeshop tempatnya bekerja pula, sony bisa bebas memasak
makanan apapun. Ditempatnya bekerja itu sony seringkali memasak nasi goreng, mie
instan selayaknya mie dengan telur menggunakan kompor bahkan makanan favoritenya
yaitu Takoyaki. Semenjak ia bekerja menjadi barista ia sudah mulai jarang memasuki
tempat-tempat dugem. Ia lebih banyak menghabiskan waktunya di coffeshop tempat ia
bekerja beserta teman-temannya, walaupun ia tetap sering membeli alcohol tapi ia
meminumnya di bar ketika coffeshop itu sudah tutup. Baginya minuman alcohol yang
bisa ia minum paling rendah hanyalah vodka, ucap sony. Karena untuk meminum beer
bintang dengan botol warna hijau tidak lagi masuk kedalam kriteria alcohol miliknya.
Dalam memilih alkohol pun ia memperhatikan kualitas dan harga karena gaya hidupnya
yang membentuk karakternya juga bahwa membeli suatu hal sekalipun merugikan bagi
diri haruslah yang berkualitas dan tidak murahan, begitupula untuk barang ia lebih
memilih membeli barang yang mahal tetapi lebih berjangka panjang fungsi pakaianya
dan nyaman digunakan daripada membeli suatu barang hanya untuk kesenangan sesaat
semata.
Diakhir masa bekerjanya dibarista ia bertemu dengan seorang gadis yang sangat
berbanding terbalik dengan gaya hidupnya. Sosok gadis yang sangat ramah, rendah hati,
baik, dan cantik ucapnya. Sony mengenal gadis itu karena ia memang sudah
memperhatikan gadis itu sejak lama saat menjadi costumer di coffeeshopnya. Sosok
gadis yang membuat sony berfikir bahwa ternyata didunia ini benar-benar masih ada
kehidupan yang berwarna putih, karena hampir setengah lebih kehidupan yang ia temui
berwarna hitam termasuk hidupnya sendiri. Gadis itu membuat fikiran sony menjadi
lebih terbuka terkhusus dalam hal Pendidikan, sejak saat itu sony mulai memfokuskan
diri lagi untuk kembali ke bangku perkuliahan disemester yang sudah sangat tua bahkan
pada masa akan dropout jika satu semester lagi ia tidak lulus. Hampir setiap hari sony
dan gadis itu bertemu, dengan menikmati senja dilantai dua coffeeshop tempat sony
bekerja. Ia dan gadis itu bersama mengerjakan skripsi sony yang masih sangat revisi
ucapnya. Sang gadis yang ternyata selalu memesan matcha latte itu menjadi salah satu
costumer beruntung karena mendapatkan art latte berbentuk love dari sony,
sebagaimana prinsip sony bahwa selama ia menjadi barista ia akan membuat art latte
berbentuk love hanya untuk dirinya sendiri, orang-orang terdekatnya, dan jika costumer
meminta saja. Dimana gadis itu merupakan salah satu costumer beruntung yang selalu
mendapatkan art latte berbentuk love dari sony. Namun, gadis itu memanglah memiliki
gaya hidup yang snagat berbeda denganya ucap sony. Gadis yang bahkan ketika
mendengar suara adzan lansung segera turun untuk melakukan ibadah sholat, batin sony
pun terus tergerak selama bersama sosok itu, dari hal itu sony juga sadar ternyata gaya
hidup sangat mempengaruhi dengan siapa pertemuan yang akan ia temui dan ia sangat
tidak menyangka akan bertemu dengan gadis cantik itu ucapnya. Disisi lain sony selalu
mengucapkan bahwa memang dunia mereka berbeda dan sony selalu melarang gadis itu
jatuh hati padanya karena gadis itu berhak mendapatkan seseorang yang sangat jauh
lebih baik.
Sejak pertemuanya dengan gadis costumer yang membuatnya melanjutkan
pendidikanya, sony menjadi merasa bimbang akan perasaanya. Dan akhirnya ia
memutuskan untuk keluar dari soffeshop tempatnya bekerja lalu fokus untuk
melanjutkan studinya brkat arahan dan pemikiran dari gadis itu, dan disisi lain dia tidak
melakukan pamitan atau sebagainya dengan gadis yang sebenarnya ia cintai itu. Tapi
sony merasa gadis itu terlalu baik untuknya dan akhirnya keputusan untuk keluar dari
coffeeshop itu juga suatu pertimbanganya untuk jauh dari gadis yang ia temui dengan
gaya hidup dan tipe yang sangat berbeda dengan dia serta lingkunganya. Semenjak itu ia
tidak pernah lagi bertemu dengan gadis itu dan ia fokus dalam membangun usahanya
serta menyelesaikan pendidikannya tanpa tau sedikitpun kabar gadis itu serta memilih
untuk memutus semua komunikasi diantara mereka karena sony menganggap bahwa
gadis itu berhak untuk jatuh hati dan bersama orang yang gaya hidupnya lebih baik
darinya.
Sosoknya sangat dewasa, parasnya yang juga tampan, gaya hidup yang glamor dan
gelap. Tapi pemikiranya yang sangat luar biasa itulah gambaran singkat seorang sony.
Seseorang yang sangat bertanggung jawab denga napa yang dia pilih, baginya nakal saja
semua orang bisa nakal tapi menjadi nakal yang berkelas itu jauh lebih menantang
baginya. Ia seorang yang sangat tidak mempedulikan perkataan orang lain, baginya
hidup adalah apa yang ia pilih dan jalani tentunya tidak dengan merugikan orang lain.
Dibalik kenkalanya ia sosok yang sangat bertanggung jawab dan familyman termasuk
seperti bagaimaa ia sangat meratukan adik perempuannya. Semangatnya untuk selalu
membantu ibunya dan baginya gaya hidup adalah bagaimana kita menempatkan diri,
seperti saat dikampus baginy saat belajar maka tidak perlu terlihat wahh tetapi saat
keluar dari kampus mak menjadi dirinya sendiri dengan fasilitas yang ia miliki adalah
pilihanya. Baru ketika ia bertemu dengan sosok gadis yang menemaninya mengerjakan
skrupsi dikala senja itulah ia merasa bahwa sudah saatnya menata hidup dan
menyelesaikan pendidikanya. Dan sejak saat itupula sony memutuskan keluar menjadi
barista, serta tanpa sony ketahui bahwa hingga saat ini gadis itu masih menaruh hati
padanya.
LAMPIRAN
A. Data Informan
Nama : Andika Sony Suparmanto
Usia : 25 tahun
Alamat : Boyolali
B. Alasan memilih informan : karena penampilan yang sekilas jika dilihat akan
terlihat mengenai gaya hidupnya bahwa termasuk pemuda yang sangat
memperhatikan penampilan serta profesi barista yang saat ini cukup banyak
digemari oleh kalangan muda.
C. Bukti wawancara

Anda mungkin juga menyukai