Anda di halaman 1dari 4

MAKNA IDEOLOGI MENURUT PARA AHLI

(Tugas Pekan 8)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Pancasila 45

Dosen Pengampu :
Rahmatullah, S.IP.,M.Si

Disusun oleh :

Nama : Dava Azhilah Suaib


Nim : N011211076

JURUSAN S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TP 2021/2022
Ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu idea dan logos. Idea berarti mengetahui
pikiran, melihat dengan pikiran. Sedangkan logos mengandung arti gagasan, pengertian,
perkataan dan pengetahuan. Jadi, ideologi berarti kumpulan ide atau gagasan, pemahaman,
pendapat atau pengalaman.

Istilah ideologi diciptakan oleh Antoine Destutt de Tracy (1754-1836), seorang filsuf
Perancis. Menurutnya, ideologi adalah cabang filsafat yang disebut science de ideas (sains
tentang ide). Pada tahun 1796 ia mendefinisikan ideologi sebagai ilmu tentang pikiran manusia
yang mampu menunjukkan jalan yang benar menuju masa depan. Jadi, pada awal
kemunculannya, ideologi berarti ilmu tentang kemunculan cita-cita, gagasan, dan pemikiran.

Ideologi mempunyai sejarah yang panjang dan kompleks, namun setidaknya ada dua
perspektif utama yang terkait dengan kajian ideologi. Pertama, ideologi digambarkan sebagai
sistem pemikiran, sistem kepercayaan, dan praktik simbolik yang terkait dengan aktivitas sosial
politik. Perspektif ini dikategorikan mendukung ideologi netral. Perspektif kedua, ideologi, lebih
mengarah pada konsepsi kritis yang menghubungkan analisis ideologis terhadap pertanyaan
kritis.

Kajian ideologi dalam konteks imajinasi dimulai dengan tulisan-tulisan Marx dan Engels
dalam The German Ideology, yang membandingkan cara kerja ideologi dengan cara kerja
kamera obscura, yang merepresentasikan realitas melalui gambaran terbalik tentang kehidupan.
Ideologi Marxis ini melibatkan pengembangan ideologi awal (klasik), yang kemudian
disempurnakan oleh karya Martin Seliger, yang menyatakan bahwa "ideologi adalah seperangkat
ide yang digunakan orang untuk menentukan tujuan dan metode tindakan sosial. terorganisir,
secara independen apakah bertujuan untuk mempertahankan, meningkatkan, menangguhkan atau
membangun kembali ide sosial tertentu ”dalam The Marxist Conception of Ideology and
Ideology and Politics.

Menurut Alvin Goudlner, ideologi adalah proyeksi rasional di mana ideologi


membutuhkan munculnya wacana politik baru, wacana yang membutuhkan tindakan tetapi tidak
hanya diperlukan melalui penggunaan otoritas atau tradisi atau melalui retorika emosional.
Ideologi adalah wacana yang didasarkan pada ide-ide yang mendasari tindakan politik dalam
teori sekuler dan rasional. Ideologi terpisah dari kesadaran mistik dan religius, membenarkan
tindakan yang diinginkan melalui logika dan bukti dan ideologi sebagai simbol, varian bahasa,
dan kode yang rumit, yang kesemuanya hanya dapat memenuhi tugasnya untuk memobilisasi
proyek publik ketika diungkapkan melalui bahasa tertulis secara kritis. , cara rasional dan
empiris. dimengerti.

Paul Hirst mendefinisikan ideologi sebagai sistem gagasan politik yang dapat diterapkan
pada kalkulasi politik. Ideologi mengacu pada kompleksitas praktik sosial dan sistem
representasi yang tidak koheren yang memiliki signifikansi dan konsekuensi politik.

Dari segi ideologis, Negara melakukan atau menyalurkan kebijakan yang tidak lepas dari
etika yang mempertimbangkan aspek budaya, moral, evaluatif dan sosial masyarakat. Struktur
pemikiran inilah yang dijadikan sebagai hukum untuk dipatuhi dan ditaati. Juga, jika terjadi
penyimpangan, ideologi ini digunakan sebagai dasar pemecahan masalah. Ideologi merupakan
landasan terpenting bagi para pengambil keputusan politik untuk menjalankan fungsinya di
negaranya.

Oleh karena itu, ideologi penting dan harus dimiliki oleh semua negara, karena suatu
negara menggunakan ideologi sebagai dasar untuk memahami dan memaknai dunia dan
peristiwa di lingkungan alamnya. Ideologi membantu suatu negara menemukan identitasnya.
Ideologi adalah kekuatan yang mampu mendorong dan mendorong negara untuk menjalankan
aktivitasnya dan mencapai tujuannya.
DAFTAR PUSTAKA

Soerdawo et al., 2019. Sensitivitas Gender dalam Partai Politik di Indonesia dan India. Malang :
UMM Press.

Lestari, N.A.P 2021. Modul Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Bali :
Nilacakra.

Anda mungkin juga menyukai