Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA

Nomor : KAK/061.21.P/BM.4.3/2021

KEGIATAN
PENYELENGGARAAN JALAN KABUPATEN/KOTA
SUB KEGIATAN
PEMBANGUNAN JALAN

PEKERJAAN
PENINGKATAN JALAN KARANGGEDE- JUWANGI

PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN ANGGARAN 2021
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN : PENINGKATAN JALAN KARANGGEDE- JUWANGI

A. LATAR BELAKANG
Kabupaten Boyolali adalah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, dengan pusat administrasi
berada di Kemiri Mojosongo Boyolali. Kabupaten Boyolali berada di bagian timur Provinsi Jawa
Tengah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Grobogan, Kabupaten Semarang,
Kabupaten Magelang, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sragen, serta Kabupaten Karanganyar.
Kondisi topografi Kabupaten Boyolali sebagian merupakan dataran rendah, sebagian berupa
daerah berbukit dan sebagian lagi dataran tinggi yang berada di lereng Gunung Merapi dan
Gunung Merbabu.
Letak geografis yang strategis dengan kondisi topografi yang beragam ini perlu didukung
dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk dapat meningkatkan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Boyolali. Pertumbuhan ekonomi yang kian
meningkat akan mendorong tingkat mobilitas masyarakat tinggi yang menuntut terpenuhinya
sarana dan prasarana transportasi yang layak untuk mendukung pertumbuhan tersebut.
Jalan sebagai salah satu prasarana penghubung transportasi merupakan unsur penting dalam
pengembangan suatu wilayah serta mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung
bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan dan dikembangkan melalui pendekatan
pengembangan wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar
daerah.
Penyelenggara Jalan mempunyai kewajiban dan tanggung jawab dalam pembinaan jalan sesuai
dengan kewenangannya.
Kondisi Jalan Karanggede- Juwangi banyak yang mengalami kerusakan. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor, diantaranya:
a. Struktur jalan yang kurang memadai akibat CBR tanah yang rendah sehingga dituntut
penggantian lapis pondasi jalan yang lebih stabil;
b. Pondasi jalan yang ada saat ini pada umumnya masih di bawah standar karena ketebalan
lapis pondasi yang masih kurang, sehingga jalan mudah amblas dan terjadi kegagalan
konstruksi. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan pondasi sebelum mengganti lapis
permukaan perkerasan;
c. Beban kendaraan yang makin lama makin meningkat seiring dengan laju pertumbuhan
ekonomi sehingga dibutuhkan konstruksi jalan dengan kemampuan daya dukung lebih
tinggi;
d. Cuaca ekstrem yang ditandai dengan curah hujan yang berintensitas tinggi menyebabkan
meningkatnya volume limpasan air permukaan. Untuk itu perlu penyempurnaan drainase
agar air dapat mengalir lancar.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Perbaikan sarana dan prasarana jalan pada Jalan Karanggede - Juwangi, Kecamatan
Karanggede, Kabupaten Boyolali dimaksudkan untuk mewujudkan infrastruktur jalan dalam
kondisi mantap guna mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah setempat sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan akses dan mobilitas masyarakat dari
dan menuju ke wilayah setempat, mewujudkan layanan prima pemerintah kepada masyarakat
dalam penyediaan infrastruktur transportasi, serta mewujudkan pemerataan pembangunan di
Kabupaten Boyolali.
Tujuan dari pekerjaan ini adalah tersedianya jalan dalam kondisi mantap melalui kegiatan
Pekerjaan Peningkatan Jalan Karanggede- Juwangi.
C. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya kondisi Jalan Karanggede- Juwangi yang mantap
dengan konstruksi yang baik sesuai dengan umur rencana dan dapat dipertanggungjawabkan
serta dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat khususnya masyarakat pengguna jalan
sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar yang disyaratkan.

D. NAMA DAN ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA


Nama Organisasi yang menyelenggarakan/ melaksanakan pengadaan pekerjaan konstruksi :
K/L/D/I : Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali
OPD : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Boyolali
Jalan Perintis Kemerdekaan No 250 Boyolali
PA : ARIEF GUNARTO, ST, MT
PPK : KUNAWI, ST
T. A. : 2021

E. SUMBER DANA DAN PAGU ANGGARAN


a. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan Peningkatan Jalan
Karanggede- Juwangi adalah Dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2021;
b. Pagu Anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 5.000.000.000,- ( Lima
Milyar Rupiah).

F. RUANG LINGKUP, LOKASI PEKERJAAN


Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah peningkatan jalan dengan uraian sebagai
berikut :

1. Laston Lapis Aus (AC-WC), tebal 4 cm, Lebar 5 meter Panjang 2340meter.
2. Laston Lapis Pondasi (AC-Base), tebal 7.5 cm, Lebar 5 meter Panjang 1870 meter.
Lokasi pekerjaan ini bertempat di Desa Klari Kecamatan Karanggede dan Desa Ketoyan,
Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali.

G. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan selama 60 (Enam puluh puluh) hari
kalender, terhitung dari keluarnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPK)/ Kontrak.
Masa Pemeliharaan pekerjaan konstruksi selama 180 hari kalender.

H. KUALIFIKASI PESERTA PELELANGAN


1. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK);
2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Kecil dengan Klasifikasi
Bangunan Sipil - Sub Klasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Jalan Raya kecuali Jalan Layang,
Jalan, Rel Kereta Api dan Landas Pacu Bandara. SI003;
3. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban pelaporan perpajakan (SPT Tahunan)
tahun pajak 2020;
4. Memiliki status valid keterangan Wajib Pajak berdasrkan hasil Konfirmasi Status Wajib
Pajak;
5. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila ada
perubahan);
6. Perusahaan yang bersangkutan tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak
menimbulkan pertentangan kepentingan pihak yang terkait, tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau yang
bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana,
dan pengurus/pegawai tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan
mengambil cuti diluar tanggungan Negara;
7. Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan konstruksi dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak, kecuali bagi pelaku usaha yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga)
tahun;
8. Memenuhi Sisa Kemampuan Paket (SKP);
9. Memiliki Tenaga Ahli dan Tenaga Teknis/ Terampil dengan kualifikasi keahlian dan
ketrampilan sesuai yang dipersyaratkan;
Jabatan dalam Pengalaman Kerja Sertifikasi Kompetensi
No
Pekerjaan (Tahun) Kerja
1 Pelaksana 2 Tahun SKT Pelaksana Pekerjaan
Jalan Kelas I
2 Petugas Keselamatan 0 Tahun Sertifikat Petugas K3
Konstruksi Konstruksi atau SKA Ahli
Muda K3 Konstruksi

10. Memiliki kemampuan untuk menyediakan fasilitas/peralatan/perlengkapan melaksanakan


pekerjaan ini, yaitu:
No Jenis Alat Kapasitas Jumlah Status Alat
1 DUMP TRUCK 6-8 M3 8 m3 1 Lampiran Bukti
Kepemilikan/Sewa
2 TANDEM ROLLER 6-8 T 6,9 Ton 1 Lampiran Bukti
Kepemilikan/Sewa
3 TIRE ROLLER 8-10 T 10 Ton 1 Lampiran Bukti
Kepemilikan/Sewa
4 CONCRETE VIBRATOR 3600r/menit 1 Lampiran Bukti
Kepemilikan/Sewa
5 WATER TANKER 3000- 4000 L 1 Lampiran Bukti
4500 L Kepemilikan/Sewa
6 CONCRETE MIXER 0.3-0.6 M3 500 Liter 1 Lampiran Bukti
Kepemilikan/Sewa
11. Persyaratan teknis tambahan dengan persetujuan Kepala DPU PR Kabupaten Boyolali dan
Inspektur Daerah Kabupaten Boyolali berupa:
1) Surat Dukungan dari Produsen Beton Ready Mix dengan ketentuan:
a. Jarak maksimum lokasi batching plant ke lokasi pekerjaan adalah 50 km;
b. Untuk bahan material pasir yang digunakan berasal dari usaha penambangan
yang legal dengan melampirkan surat perjanjian kerjasama antara pemilik IUP-
OP Pasir dengan pabrikasi beton readymix dan melampirkan surat IUP OP
Batuan (pasir/sirtu), apabila bahan material pasir bukan dari pemilik IUP-OP
maka harus melampirkan surat perjanjian kerjasama antara pihak supplier
dengan pemilik IUP-OP Batuan (pasir/sirtu) serta melampirkan surat IUP OP
Batuan (pasir/sirtu);
c. Untuk bahan material split berasal dari Stone Crusher dengan melampirkan surat
perjanjian kerjasama antara stone cruher dengan pabrikasi beton readymix dan
perjanjian kerjasama antara stone crusher dengan pemilik IUP-OP Batuan
(andesit) dan melampirkan izin usaha stone crusher.

2) Surat Dukungan dari Asphalt Mixing Plant (AMP) dengan ketentuan:


a. Jarak maksimum lokasi AMP ke lokasi pekerjaan adalah 70 km;
b. Untuk bahan material pasir yang digunakan berasal dari usaha penambangan
yang legal dengan melampirkan surat perjanjian kerjasama antara pemilik IUP-
OP Pasir dengan pabrikasi beton readymix dan melampirkan surat IUP OP
Batuan (pasir/sirtu), apabila bahan material pasir bukan dari pemilik IUP-OP
maka harus melampirkan surat perjanjian kerjasama antara pihak supplier
dengan pemilik IUP-OP Batuan (pasir/sirtu) serta melampirkan surat IUP OP
Batuan (pasir/sirtu);
c. Untuk bahan material split berasal dari Stone Crusher dengan melampirkan surat
perjanjian kerjasama antara stone cruher dengan pabrikasi Asphalt Mixing Plant
(AMP) dan perjanjian kerjasama antara stone crusher dengan pemilik IUP-OP
Batuan (andesit) dan melampirkan izin usaha stone crusher.

3) Surat perjanjian kerjasama dari quarry pertambangan :


a. Andesit dan melampirkan IUP-OP batuan Andesit
b. Sirtu dan melampirkan IUP-OP batuan (sirtu)
c. Tanah urug dan melampirkan IUP-OP batuan (tanah urug)
Apabila kerjasama bukan dari pemilik quary maka harus melampirkan surat
perjanjian kerjasama antara pihak supplier dengan pemilik quarry IUP-OP dan
melampirkan surat IUP-OP sesuai material diatas.

4) Surat Dukungan Stone Crusher untuk material Agregat. dengan melampirkan :


a. Surat Izin usaha stone crusher;
b. Surat perjanjian kerjasama bahan dasar material stone crusher dari quary batuan
(andesit) dan melampirkan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Batuan
(andesit), apabila bahan dasar material bukan dari pemilik quary maka harus
melampirkan surat perjanjian kerjasama antara pihak supplier dengan pemilik
quarry IUP-OP dan melampirkan surat IUP-OP batuan (andesit).
I. PENETAPAN DOKUMEN RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)
Uraian pekerjaan dan Identifikasi Bahaya pada pekerjaan Peningkatan Jalan Karanggede-
Juwangi
Resiko Awal
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Tingkat
Kekerapan Keparahan
Resiko
1 Mobilisasi - Kecelakaan karena pengaturan 2 2 4
lalu lintas kurang baik
- Alat berat tergelincir dari
trailer
- Mobil trailer tertabrak /
menabarak kendaraan lain
2 Galian Biasa - Tertimbun longsoran 2 1 2
- Terjatuh ke dalam lubang
galian
- Operator terjatuh dari
excavator
3 Galian Perkerasan - Tertimbun longsoran 2 1 2
Berbutir - Terjatuh ke dalam lubang
galian
- Operator terjatuh dari
excavator
- Pekerja tertabrak dump truck
4 Galian Perkerasa - Tertimbun longsoran
Beton - Terjatuh ke dalam lubang
galian
1 1 1
- Operator terjatuh dari
excavator
- Pekerja tertabrak dump truck
5 Timbunan Biasa dari - Tertimbun material
sumber galian - Terkena manuver alat saat
2 1 2
(Padas) (Bahu jalan) proses penghamparan dan
loading material
6 Timbunan Pilihan - Tertimbun material
Dari Sumber Galian - Terkena manuver alat saat
2 1 2
(Sirtu) proses penghamparan dan
loading material
7 Timbunan dari - Tertimbun material
Galian - Terkena manuver alat saat
2 1 2
proses penggalian dan loading
material
8 Penyiapan Badan - Terkena manuver alat saat
1 1 1
Jalan proses pemadatan
9 Lapis Fondasi - Tertimbun material
Agregat Kelas B - Terkena manuver alat saat
2 2 2
proses loading material dan
saat penghamparan
10 Perkerasan Beton - Tertimbun Mortar Beton saat
Semen (PPC) Fc’ 25 loading dari truk
2 2 2
Mpa (Pelebaran) - Terkena manuver alat saat
penghamparan.
11 Lapis Resap - Terkena cairan aspal panas saat
Pengikat – Aspal penyemprotan
2 1 2
Emulsi - Terluka dan terbakar
.
12 Lapis Perekat – - Terkena cairan aspal panas saat
Aspal Cair penyemprotan 2 1 2
- Terluka dan terbakar
Resiko Awal
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Tingkat
Kekerapan Keparahan
Resiko
13 Laston Lapis Aus - Tertimbun aspal panas saat
(AC-WC ) loading dari truk
- Terkena manuver alat saat
3 2 6
penghamparan dan pemadatan
- Terluka dan terbakar

14 Laston Lapis Aus - Tertimbun aspal panas saat


Perata (AC-WC (L)) loading dari truk
- Terkena manuver alat saat 2 1 2
penghamparan dan pemadatan
- Terluka dan terbakar
15 Laston Lapis - Tertimbun aspal panas saat
Pondasi (AC - Base) loading dari truk
- Terkena manuver alat saat 3 2 6
penghamparan dan pemadatan
- Terluka dan terbakar
16 Pasangan Batu - Pekerja tertimpa batu
- Pekerja tergores batu
- Pekerja terjepit concrete mixer
saat sedang mengoperasikanya
- Pekerja terjatuh dari ketinggian 2 1 2
(posisi level jalan)
- Pekerja tertimpa pasangan batu
yang roboh

J. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI


Spesifikasi Teknis pekerjaan konstruksi, meliputi:
a. Ketentuan penggunaan bahan/material yang diperlukan;
b. Ketentuan penggunaan peralatan yang diperlukan;
c. Ketentuan penggunaan tenaga kerja;
d. Metode kerja/prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. Ketentuan gambar kerja harus lengkap dan jelas;
f. Ketentuan perhitungan prestasi pekerjaan untuk pembayaran;
g. Ketentuan pembuatan laporan dan dokumentasi;
h. Ketentuan mengenai penerapan manajemen K3 konstruksi (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja);
i. Ketentuan hasil uji laboratorium untuk bagian pekerjaan yang memerlukan uji lab;
j. dll yang diperlukan.

Pada prinsipnya penjelasan mengenai spesifikasi teknis dan spesifikasi bahan berpedoman
pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam Spesifikasi Umum 2018 (revisi 2) yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Tahun 2020.
K. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah hasil peningkatan fisik jalan
Aspal Laston Lapis Aus (AC-WC) Tebal 4 cm, Lebar 5 meter, Panjang 2430 meter dan Laston
Lapis Pondasi (AC-Base) Tebal 7.5 cm, Lebar 5 meter Panjang 1870 meter sesuai spesifikasi
teknis dan gambar.

Boyolali, September 2021


Kepala Bidang Bina Marga
DPU PR Kabupaten Boyolali
selaku PPKom

KUNAWI, ST
NIP 19760808 200501 1 009

Anda mungkin juga menyukai