Anda di halaman 1dari 9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Studi Literatur


Beberapa penelitian telah dilakukan oleh peneliti terdahulu yakni
sebagai berikut :
Tabel 2.1 Studi Literatur
Nama Peneliti Judul

Arif Rahman dan penyelesaian vehicle routing problem dengan


Rahmi Yuniarti menggunakan metode nearest neighbor

Aktavianto, fendik Perencanaan rute distribusi menggunakan


metode optimasi vrptw
Ong Siong Chin Penentuan rute terpendek menggunakan
persamaan matematika vrptw

Ket : Dilakukan penambahan variabel L yang


menyatakan waktu unloading dari setiap node

Penelitian yang telah dilakukan Arif Rahman dan Rahmi Yuniarti tentang
penyelesaian vehicle routing problem dengan menggunakan metode nearest
neighbor. Didapatkan jarak terpendek tiap harinya. Metode nearest
neighbor adalah metode yang paling sederhana untuk menyelesaikan VRP.
Penelitian yang telah dilakukan Aktavianto, fendik tentang perencanaan
rute distribusi menggunakan metode optimasi vrptw. Pada penelitian
menggunakan metode optimasi digunakan untuk mencari solusi optimal dari
suatu permasalahan. Dalam permasalahan di CV X, metode optimasi
5
6

digunakan untuk mengoptimalkan rute pengiriman berdasarkan pada


persamaan atau model matematis dengan dilakukan penyesuaian yakno
penambahan variabel L yang menyatakan waktu unloading dari setiap node.

2.2 Logistik
Logistik merupakan salah satu kegiatan dalam perusahaan yang
berperan dalam proses pengadaan bahan baku hingga barang jadi sampai ke
tangan konsumen. Kegiatan logistik atau kegiatan distribusi merupakan
suatu proses dalam kegiatan rantai pasok yang dapat menghabiskan banyak
sumber daya (Chopra, 2010, p86). Kegiatan logistik merupakan kegiatan
operasional yang penting bagi perusahaan. Logistik harus dapat
memberikan dukungan penuh dalam menjaga ketersediaan barang secara
tepat waktu, jumlah yang tepat, biaya yang tepat sehingga dapat
meningkatkan profit dan efisiensi bagi perusahaan. Optimalisasi kegiatan
logistik dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengolahan sumber
daya serta performance perusahaan. Sistem logistik akan lebih baik jika
dilakukan secara terkomputerisasi karena dapat mengendalikan
permasalahan dalam kegiatan logistik dengan baik.

2.3 Transportasi
Transportasi merupakan suatu proses perpindahan produk dari lokasi
awal diproduksi ke lokasi tujuan konsumen. Dalam proses perpindahan ke
lokasi konsumen seringkali dibatasi dengan jarak dan waktu. Usaha
transportasi ini tidak hanya merupakan gerakan barang atau orang dari
tempat asal ke tempat tujuan dengan cara dan kondisi yang statis melainkan
transportasi lebih baik jika selalu diupayakan dalam proses perbaikan dan
7

kemajuan teknologi. Transportasi akan selalu mengalami perbaikan


sehingga akan meningkatkan efisiensi. Transportasi memiliki empat unsur
yaitu jalan, kendaraan, tenaga penggerak dan terminal. Hubungannya adalah
jika dilakukan perbaikan pada transportasi maka harus dilakukan perbaikan
juga terhadap salah satu unsur dari transportasi (Kamaluddin, 1987).

2.4 Rute Kendaraan


Pada permasalahan penentuan rute adalah cara untuk melayani
sekumpulan pelanggan (node) dengan suatu kendaraan. Hal yang perlu
dilakukan dalam permasalahan transportasi adalah menghasilkan biaya yang
rendah dari hasil pengiriman ke sekumpulan rute. Terdapat beberapa
karakteristik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi tipe-tipe
pembentukan rute untuk jumlah kendaraan tertentu (Bodin, 1981), yakni
posisi permintaan, arah perjalanan, jumlah depot, jumlah kendaraan beserta
kapasitasnya. Keempat tipe permasalahan pembentukan rute tersebut dapat
dilihat pada tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.2 Tipe-Tipe Permasalahan Pembentukan Rute

Jumlah Jumlah Kapasitas


Tipe Permintaan Busur Jarak
Depot Kendaraan Kendaraan

Travelling
Salesman Di setiap Tak
Berarah/tidak 1 1
Problem node terbatas
(TSP)
8

Multiple
Travelling
Di setiap Tak
Salesman Berarah/tidak 1 >1
node terbatas
Problem
(MTSP)

Vehicle Di setiap
Routing node dan
Berarah/tidak 1 >1 terbatas
Problem bervariasi
(VRP) besarnya

Chinese Tak
Sepanjang
Postman terbatas
busur Berarah/tidak 1 ≥1
Problem atau
perjalanan
(CPP) terbatas

2.4.1 Vehicle Routing Problem


VRP didefinisikan sebagai permasalahan perancanga rute
yang diketahui kapasitas kendaraan, melakukan pengiriman dari
satu depot untuk memberikan supply pada sekumpulan pelanggan
dengan lokasi dan permintaan yang diketahui. Tujuan dari
perancangan rute kendaraan adalah untuk dapat meminimasi fungsi
objektif, seperti meminimasi jumlah kendaraan yang digunakan dan
meminimasi total jarak perjalanan yang ditempuh. Contoh VRP
berupa rute kendaraan yang melayani 9 titik demand dapat dilihat
pada Gambar 2.2.
9

Rute 1 : Depot – 1 – 9 – 8 – Depot

Rute 2 : Depot – 7 – 6 – 5 – Depot

Rute 3 : Depot – 2 – 3 – 4 – Depot

Gambar 2.1 Contoh Vehicle Routing Problem

2.4.2 Pendekatan Permasalahan Rute Kendaraan


Dalam memecahkan masalah rute kendaraan terdapat dua
pendekatan yang digunakan, yakni:
1. Metode Optimasi/Eksak
Metode optimasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk
memperoleh suatu solusi yang optimal tehadap permasalahan rute
pengiriman yang didasarkan pada persamaan matematis. Namun
metode ini akan lebih baik jika permasalahan yang dialami kecil.
Apabila permasalahan yang ingin diselesaikan melibatkan jumlah
data yang besar maka metode penyelesaian ini tidak efisien karena
akan memerlukan waktu yang cukup lama untuk komputasi.
2. Metode heuristik
Pendekatan heuristik menggunakan algoritma yang akan
memberikan solusi yang mendekati optimal. Pendekatan heuristik
menghasilkan perhitungan yang cepat karena dilakukan dengan
membatasi pencarian dengan mengurangi jumlah alternative yang
ada. Metode ini lebih cocok diterapkan untuk mengatasi
permasalahan yang melibatkan jumlah data yang besar.
10

2.4.3 Vehicle Routing Problem with Time Windows (VRPTW)


Pada metode VRPTW dilakukan perhitungan rute optimal
dengan mempertimbangkan jarak yang disempurnakan dengan
mempertimbangkan kecukupan waktu dari setiap pelanggan yang
mempunyai jendela waktu dan terdapat waktu perjalanan antara
setiap pengiriman dari pelanggan sampai menuju ke depot yang
dilewati satu kali. Pengiriman harus dilakukan sesuai dengan jendela
waktu dari tiap pelanggan yang berarti apabila pada waktu aktifitas
pengiriman berlangsung sementara pelanggan yang dituju belum siap
menerima barang maka pengiriman akan dialihkan ke pelanggan
yang lainnya (Larsen, 1999). Model berisi dua kesatuan variabel
keputusan X dan S untuk masing-masing busur, yakni:
Xijk =
0, jika armada k tidak mengarah pada ujung i ke ujung j

1, Jika armada k mengarah pada ujung i ke ujung j

Diasumsikan membuat desain rute dengan biaya terkecil,


satu untuk tiap kendaraan, dimana:
1.Setiap konsumen hanya dilayani sekali saja.
2.Setiap rute mulai dari ujung 0 dan selesai di ujung n+1.
3.Time Windows dan pembatas kapasitas ditentukan.
Variabel yang digunakan sebagai berikut:
Xijk = pengiriman dari i menuju ke j dengan kendaraan k
(binary variable)
i = titik atau node asal
11

j = titik atau node tujuan


k = kendaraan
tij = durasi waktu perjalanan dari i menuju ke j
Sik = saat kendaraan k tiba di titik asal i
Sjk = saat kendaraan k tiba di titik tujuan j
D = permintaan customer
C = jumlah customer = 1, 2, …, C
N = 0, 1, 2, …, C, C+1
v = jumlah kendaraan
qk = kapasitas kendaraan k
K = bilangan dengan nilai yang besar (9999)
(a, b) = jadwal waktu customer dapat menerima pengiriman
Model matematika VRPTW adalah sebagai berikut:
Fungsi Tujuan:

Min =   c
kv iN jN
ij X ijk ............................................... 2.3

Fungsi Pembatas:

X
kv jN
ijk =1 ............................................................... 2.4

 iC

D  X
iC
i
jN
ijk ≤ q ......................................................... 2.5

 kv
12

X
jN
0 jk = 1 ................................................................... 2.6

 kv

X
iN
ihk   X hjk =0 .................................................. 2.7
jN

 hC  kv

X
iN
i , N 1, k = 1............................................................... 2.8

 kv

Sik + tij – K (1-Xijk) ≤ Sjk .................................................. 2.9

 i,j  N  kv

ai ≤ Sik ≤ bi ...................................................................... 2.10

 iN  kv

Xijk  {0,1} .................................................................... 2.11


 i,j  N  kv

Fungsi pembatas pada persamaan 2.4 menjelaskan bahwa


masing – masing pelanggan yang dikunjungi tepat satu kali.
Persamaan 2.5 bahwa kendaraan akan mengangkut barang yang
tidak melebihi kapasitasnya. Pada persamaan 2.6, 2.7 dan 2.8
menjelaskan bahwa kendaraan meninggalkan depot 0 setelah tiba di
13

pelanggan dan kendaraan melanjutkan perjalanannya dan terakhir


tiba di depot n+1. Persamaan 2.9 adalah kondisi dimana kendaraan k
tidak dapat tiba di j sebelum Sik + tij jika berkeliling dari i ke j. Disini
k merupakan skala besar. Persamaan 2.10 menunjukkan bahwa time
windows sudah diamati serta persamaan 2.11 merupakan pembatas
fungsi binary. Dalam masalah pembatasan waktu pada persamaan
2.9 dan 2.10 hal ini dapat diatur menjadi a i = 0 dan bi = M (M adalah
skala besar).

Anda mungkin juga menyukai