Anda di halaman 1dari 10

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE NEAREST NEIGHBOR


(Studi Kasus : MTP Nganjuk Distributor PT. Coca Cola)

NEAREST NEIGHBOR METHOD TO SOLVE VEHICLE ROUTING PROBLEM


(Case Study : MTP Nganjuk Distributor of PT. Coca Cola)

Mahardhika Amri1), Arif Rahman2), Rahmi Yuniarti3)


Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono 16, Malang 65145, Indonesia
Email : amrimahardhika@gmail.com1), posku@ub.ac.id2), rahmi_yuniarti@ub.ac.id3)

Abstrak

PT. Coca Cola merupakan perusahaan produsen minuman ringan. MTP Nganjuk menjadi salah satu
distributor PT Coca Cola. Penentuan rute yang kurang optimal merupakan salah satu masalah yang dihadapi
oleh Distributor PT. Coca Cola ini. Kurang efektifnya rute distribusi menyebabkan MTP Nganjuk
menanggung biaya lembur untuk supir dan kernet. Perencanaan urutan rute pendistribusian produk
diserahkan sepenuhnya pada keputusan supir dan kernetnya, tanpa perencanaan yang dilandasi pertimbangan
yang logis. Waktu pendistribusian terlalu panjang, beberapa toko yang dikunjungi melebihi jam kerja dari
supir. Penelitian ini menerapkan Vehicle Routing Problem dengan menggunakan metode Nearest Neighbor
untuk mengoptimalkan rute pendistribusian. Pengumpulan data meliputi data permintaan dan jarak antar
lokasi. Menyusun distance matrix berdasarkan data jarak antar lokasi. Metode Nearest Neighbor
dipergunakan untuk merancang rute berdasarkan jarak terdekat berikutnya. Efisiensi pendistribusian
dievaluasi berdasarkan total jarak, waktu dan beban biaya yang ditanggung oleh MTP Nganjuk. Hasil
penelitian menunjukkan rute pendistribusian yang memperpendek jarak tempuh sejauh 63,1 km, atau sebesar
13,14 %. Waktu perjalanan mampu dipercepat selama 108,17 menit atau sebesar 3,81 %, sehingga supir dan
kernet tidak perlu lembur. MTP Nganjuk tidak perlu mengeluarkan biaya lembur supir dan kernet, sehingga
dapat menekan beban biaya pendistribusian senilai Rp 98.377,- atau sebesar 12,08 %.

Kata Kunci: Nearest Neighbor, Vehicle Routing Problem, Rute.

1. Pendahuluan pelanggan masih mengandalkan pengalaman


MTP Nganjuk merupakan distributor PT. dan keputusan subyektif dari supir dan kernet
Coca Cola yang bergerak dalam bidang MTP nganjuk, sehingga waktu pendistribusian
pendistribusian produk Coca Cola wilayah produk kurang maksimal, hal tersebut
Kabupaten Nganjuk, dan sekitarnya. MTP mengakibatkan ada beberapa toko yang
Nganjuk ini merupakan saru-satunya distributor dikunjungi diluar jam kerja dari supir, sehingga
PT. Coca Cola yang berada di wilayah perusahaan harus mengeluarkan biaya lembur
Kabupaten nganjuk dan mempunyaii tanggung untuk supir dan kernet.
jawab untuk mendistribusikan produk Coca Permasalahan pendistribusian MTP
Cola di wilayah tersebut. Nganjuk merupakan permasalahan Vehicle
Saat pendistribusian MTP Nganjuk harus Routing Problem (VRP) yaitu permasalahan
melayani toko yang jauh dari gudang, banyak mencari rute dengan ongkos minimal dari suatu
toko yang harus dikunjungi dengan lokasi yang depot ke pelanggan yang letaknya tersebar
tersebar, dimana sarana pengangkut terbatas dengan jumlah permintaan yan berbeda-beda.
jumlah dan kapasitasnya yaitu 130 krat Untuk membantu menyelesaikan permasalahan
Sebagai distributor PT. Coca Cola, MTP VRP dalam penelitian ini akan digunakan
Nganjuk menghadapi permasalahan dalam algoritma Nearest Neighbor. Dengan adanya
proses pengiriman, terutama rute masalah tersebut bagaimana penyelesaian VRP
pendistribusian. MTP Nganjuk memiliki jumlah dengan menggunakan metode Nearest Neighbor
pelanggan sebanyak 193 toko yang tersebar di dapat mengoptimalkan rute pendistribusian,
Kabupaten Nganjuk, dan memiliki sebuah sehingga bisa mengurangi total jarak, waktu
gudang di Kecamatan Sukomoro. Perencanaan dan beban biaya yang ditanggung oleh MTP
urut-urutan rute pendistribusian produk ke Nganjuk.

36
1.1 Traveling Salesman Problem pelayanan tersebut. Apabila kendaraan datang
VRP atau vehicle routing problem sebelum batas waktu yang ditentukan,
merupakan suatu permasalahan yang berfokus kemungkinan yang terjadi adalah pelanggan
pada pendistribusian barang dari depot menerima pesanan yang diantar. Apabila
(gudang) perusahaan kepada pelanggannya. kendaraan melewati batas waktu yang
Pengantaran barang tersebut menyangkut ditentukan, kemungkinan yang akan terjadi
pelayanan yang diberikan perusahaan dalam adalah pelanggan tidak menerima pesanan yang
kurun waktu yang telah ditentukan kepada diantar tersebut (kendaraan mungkin
sejumlah pelanggan dengan menggunakan diperbolehkan kembali lain waktu) dan
kendaraan tertentu dimana lokasi depot dapat perusahaan akan dikenakan penalty. Hal ini
berada pada satu atau lebih lokasi. Kendaraan bergantung pada kesepakatan awal antara
dikemudikan oleh pengemudi melewati jalan pelanggan dengan perusahaan.
yang memungkinkan untuk dilewati. Solusi dari 3. VRPB
VRP berupa rute-rute yang dapat ditempuh Pada VRP ini, pelanggan terbagi menjadi
kendaraan untuk mengantarkan seluruh dua kondisi, yaitu pelanggan yang memiliki
permintaan pelanggan dimana setiap rute permintaan untuk dikirimkan barang
ditempuh oleh satu kendaraan yang berawal dan pesanannya dan pelanggan yang memiliki
berakhir di depot. permintaan untuk diambil barangnya. Untuk
setiap rute, seluruh pengantaran barang lebih
1.2 Karakteristik Dalam VRP baik dilakukan terlebih dahulu sebelum
Menurut Toth dan Vigo, ada beberapa pemasukan barang dilakukan. Hal ini untuk
karakteristik dalam VRP yang perlu menghindari pemuatan ulang barang- barang
diperhatikan. Yang pertama adalah komponen- dalam kendaraan
komponen yang berkaitan dalam VRP, yaitu : 4. VRPPD
1. Pelanggan Setiap pelanggan terasosiasi pada dua jenis
2. Depot permintaan sekaligus. Permintaan untuk
3. Pengemudi dikirimkan barang ke lokasinya dan untuk
4. Rute Kendaraan diambilkan barang dari lokasinya. Kegiatan
Karakteristrik berikutnya dari VRP adalah mengantarkan permintaan dilakukan terlebih
dalam hal kendala yang ada dalam VRP dahulu sebelum kegiatan mengambil
tersebut. Berdasarkan batasan atau kendala permintaan. Dengan mengingat bahwa setiap
yang ada, VRP dibagi kedalam beberapa tipe : pelanggan memiliki satu kali kesempatan untuk
1. CVRP dikunjungi, maka penyelesaian permasalahan
CVRP merupakan model dasar dalam VRP ini menjadi lebih kompleks.
dengan kapasitas angkut kendaraan sebagai
kendala yang dihadapi. Semua permintaan 1.3 Metode Nearest Neighbor
pelanggan diketahui di awal dan pengantaran Metode Nearest Neighbor pertama kali
permintaan tersebut, untuk setiap pelanggan, diperkenalkan pada tahun 1983 dan merupakan
dilakukan pada satu rute yang sama metode yang sangat sederhana dan tamak . Pada
(keseluruhan permintaan suatu pelanggan setiap iterasinya, dilakukan pencarian
diletakkan pada rute yang sama). Kendaraan pelanggan terdekat dengan pelanggan yang
yang digunakan adalah identik dan hanya terakhir untuk ditambahkan pada akhir rute
terdapat satu depot sebagai lokasi awal dan tersebut. Rute baru dimulai dengan cara yang
akhir setiap kendaraan. sama jika tidak terdapat posisi yang fisibel
2. VRPTW untuk menempatkan pelanggan baru karena
Pelanggan tidak bisa dilayani sembarang kendala kapasitas atau time windows (Braysy &
waktu. Pelanggan memiliki interval atau jeda Gendreau, 2005).
waktu tertentu untuk dilayani. Hal ini dikenal Cara kerja metode ini adalah sebagai
dengan istilah time windows. Waktu yang berikut. Pertama-tama, semua rute kendaraan
diperhitungkan disetiap kendaraan yaitu waktu masih kosong. Dimulai dari rute kendaraan
untuk meninggalkan depot dan menuju lokasi pertama, metode ini memasukkan (insert) satu
pelanggan dan waktu pelayanan yang diberikan persatu customer terdekat (nearest neighbor)
kepada pelanggan. Waktu pelayanan yang belum dikunjungi ke dalam rute, selama
perusahaan harus berada pada jeda waktu yang memasukkan customer tersebut ke dalam rute
ditetapkan pelanggan untuk menerima kendaraan tidak melanggar batasan kapasitas

37
maksimum kendaraan tersebut (atau batasan-
batasan yang dijabarkan oleh varian VRP yang
lain). Kemudian proses yang sama juga
dilakukan untuk kendaraan-kendaraan
berikutnya, sampai semua kendaraan telah
penuh atau semua customer telah dikunjungi
(Gunawan, 2012).
Algoritma metode Nearest Neighbor (Pop, Gambar 1. Contoh Metode Nearest Neighbor
2011) adalah sebagai berikut :
1. Berawal dari gudang, kemudian mencari 2. Metode Penelitian
lokasi pelanggan yang belum dikunjungi 2.1 Survei Pendahuluan
yang memiliki jarak terpendek dari Survei pendahuluan dimaksudkan untuk
gudang. Sebagai lokasi pertama mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi
2. Lanjutkan ke lokasi lain yang memiliki oleh perusahaan.
jarak terdekat dari lokasi yang terpilih
sebelumnya dan jumlah pengiriman tidak 2.2 Studi Pustaka
melebihi kapasitas kendaraan Studi pustaka dilakukan untuk memberikan
a. Apabila ada lokasi yang terpilih landasan teori dalam melakukan penelitian.
sebagai lokasi berikutnya dan terdapat Pada tahap ini dilakukan usaha untuk menggali
sisa kapasitas kendaraan, kembali ke konsep-konsep maupun teori-teori yang dapat
langkah (2). mendukung usaha penelitian.
b. Bila kendaraan tidak memiliki sisa
kapasitas, kembali ke langkah (1). 2.3 Mengidentifikasi Permasalahan
c. Bila tidak ada lokasi yang terpilih Identifikasi masalah adalah tahap awal
karena jumlah pengiriman melebihi pemahaman terhadap suatu permasalahan yang
kapasitas kendaraan, maka kembali ke timbul untuk mencari solusi permasalahan
langkah (1). Dimulai lagi dari gudang tersebut. Pada tahap ini, akan dikaji
dan mengunjungi pelanggan yang permasalahan yang ada pada MTP Nganjuk
belum dikunjungi yang memiliki jarak distributor PT. Coca Cola di wilayah Nganjuk.
terdekat.
3. bila semua pelanggan telah dikunjungi 2.4 Merumuskan Masalah Penelitian
tepat satu kali maka algoritma berakhir. Dari identifikasi masalah awal dan studi
Contoh metode ini diberikan pada Gambar pustaka, selanjutnya dirumuskan masalah yang
1. Pada gambar tersebut, berawal dari depot akan dikaji pada penelitian ini.
mencari jarak ke semua toko yang akan
dikunjungi seperti Gambar (A). kunjungan 2.5 Menentukan Tujuan Penelitian
berikutnya setelah depot adalah pelanggan yang Tujuan penelitian ditentukan berdasarkan
terdekat dengan depot yaitu pelanggan I seperti perumusan masalah yang telah ditetapkan
Gambar (B), dilanjutkan dengan pelanggan sebelumnya. Hal ini ditujukan agar
berikutnya yang terdekat dengan pelanggan i, mempermudah peneliti untuk menentukan
yaitu pelanggan j seperti Gambar (C). jika batasan-batasan yang perlu dalam pengolahan
semua pelanggan telah dikunjungi , maka dan analisis data selanjutnya.
kembali lagi ke depot seperti Gambar (D).
2.6 Pengumpulan Data
Data ataupun informasi yang dikumpulkan
harus relevan dengan persoalan yang dibahas
yang nantinya akan menjadi input pada tahap
pengolahan data. Metode pengumpulan data
yang digunakan pada penelitian ini adalah riset
lapangan dan riset kepustakaan.

2.7 Pengolahan Data


Langkah-langkah dari pengolahan data
adalah sebagai berikut :

38
1. Melakukan perhitungan jarak, waktu dan III sebanyak 30 toko, hari IV sebanyak 33 toko,
biaya awal sebelum penerapan metode hari V sebanyak 31 toko dan hari VI sebanyak
Nearest Neighbor. 33 toko.
2. Melakukan penentuan rute baru Data permintaan produk Coca Cola untuk
menggunakan metode Nearest Neighbor. toko-toko di wilayah Kabupaten Nganjuk yang
3. Selanjutnya melakukan verifikasi hasil, digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata
apakah hasil tersebut sesuai dengan syarat permintaaan berdasarkan pengiriman per hari
yang ada yaitu tidak melanggar kapasitas dalam satu minggu pada bulan desember 2013.
maksimum kendaraan dan semua titik telah Tabel 1. merupakan data alamat konsumen pada
dikunjungi. yang harus dikunjungi pada hari pertama yaitu
4. Melakukan perhitungan jarak, waktu dan sebanyak 33 toko.
biaya setelah penerapan metode Nearest
Neighbor. Tabel 1. Data Wilayah Distribusi
No Nama Toko No. Nama Toko
2.8 Analisis Hasil Dan Pembahasan 1. W. Tangguh 18. Yayuk
Pada tahap ini dilakukan perbandingan 2. W. Soto Ayam 19. Toko Canon
antara hasil pada kondisi awal dan kondisi 3. W Sutrisno 20. Toko Rahayu
akhir. Faktor yang dibandingkan antara lain 4. W. Jari 21. Cukup
jarak tempuh pada rute hari I, II, III, IV, V dan 5 W. Sarti 22. Toko Yayuk
6. Bpk. Sumit 23. Bakso Pak Jon
VI dan juga faktor total jarak, waktu dan biaya
7. SMA 1 Gdang 24. Bpk Supar
pendistribusian produk.
8. Bpk Panut 25. Toko Sri
9. Jais 26. Toko Bakrun
2.9 Kesimpulan dan Saran 10. Karti 27. Toko Pak heru
Kesimpulan menjabarkan tentang 11. Bakso Pak To 28. Toko Panen
penentuan rute pendistribusian dan hasil total 12. Siamji 29. KPRI
biaya, jarak dan waktu yang diusulkan kepada 13. Hadi 30. Surya Cell
MTP Nganjuk distributor PT. Coca Cola yang 14. Toko Madura 31. W. Sate
dapat memberikan penurunan biaya. Saran 15. Sidik 32. Ibu Wati
memberikan pengembangan lebih lanjut atas 16. Darti 33. Ibu Supatmi
metode yang telah dibuat dari penelitian yang 17. Warijan
telah dilakukan, sehubungan dengan
pendistribusian produk MTP Nganjuk 3.2 Data Armada Truk dan Kapasitas
distributor PT. Coca Cola wilayah Nganjuk. Tabel 2. dibawah ini merupakan moda yang
digunakan MTP Nganjuk untuk
3. Hasil dan Pembahasan mendistribusikan produk Coca Cola ke toko-
Data yang dikumpulkan yaitu yang toko yaitu truk. Didalam MTP Nganjuk sendiri
berkaitan dengan pendistribusian produk dari terdapat 2 kendaraan yang tersedia, tetapi hanya
gudang ke konsumen, terdiri dari beberapa data satu truk yang digunakan.
diantaranya data mengenai sistem
pendistribusian, data wilayah distribusi, data Tabel 2. Armada Truk dan Kapasitas
kapasitas kendaraan, data alamat konsumen, No Nama Kendaraan Kapasitas
data permintaan produk, data biaya variabel 1. Mitsubishi AG 1095 UV 130 krat
transportasi.
2. Mitsubishi AG 6088 UV 130 krat
3.1 Data Wilayah Distribusi
MTP Nganjuk memiliki wilayah 3.3 Data Biaya Variabel Transportasi
pendistribusian di Kabupaten Nganjuk dengan Pada Penelitian ini biaya variabel
total sebanyak 193 toko , yang mana dari 193 transportasi dihitung dari biaya bahan bakar
toko tersebut terbagi kedalam 6 rute yang digunakan oleh truk untuk melakukan
pendistribusian, sebagaimana telah menjadi pendistribusian ke toko-toko yang dituju. Biaya
ketetapan dari perusahaan. Produk tersebut bahan bakar yang dikeluarkan tergantung dari
dapat didistribusikan dari gudang ke seluruh besarnya kendaraan yang digunakan, makin
Kabupaten Nganjuk selama satu minggu sekali besar kendaraan makin besar pula biaya yang
dari hari I. II. III. IV. V dan VI. Yaitu hari I harus dikeluarkan untuk bahan bakar. Besar
sebanyak 33 toko, hari II sebanyak 33 toko, hari

39
biaya perkilometer untuk setiap kapasitas bisa 3.6 Pengolahan Data
dilihat pada Tabel 3. dibawah ini. Pengolahan data dimulai dengan
perhitungan biaya, jumlah pemakaian armada,
Tabel 3. Data Biaya Variabel Transportasi jarak, dan waktu tempuh pada kondisi awal
No Nama Kendaraan Biaya/km pendistribusian produk. Setelah itu,
1. Mitsubishi AG 1095 UV Rp 925 menentukan rute dengan metode Nearest
Neighbor yang mana rute yang nantinya
2. Mitsubishi AG 6088 UV Rp 925
terbentuk akan dihitung kembali biaya, jumlah
pemakaian armada, jarak dan waktu tempuh
3.4 Data Upah Harian setelah penghematan untuk dibandingkan dalam
Untuk setiap kendaraan truk membutuhkan pembahasan.
1 sopir dan 1 kernet. Upah harian dan upah
lembur untuk supir dan kernet termasuk total 3.6.1 Perhitungan Total Jarak Awal
biaya tetap yang dimasukkan dalam biaya Perhitungan biaya berawal dari
pendistribusian pada penelitian ini.makin perhitungan total jarak tempuh dari
banyak jumlah hari yang dibutuhkan untuk pendistribusian produk dari MTP Nganjuk yang
pendistribusian produk semakin banyak pula selama ini telah diterapkan.yaitu
upah yang dikeluarkan untuk sopir dan kernet, 1. Pendistribusian produk hari I yaitu
sehingga biaya operasionalnya juga makin mengunjungi konsumen sebanyak 33 toko.
tinggi. Untuk upah lembur dihitung setiap 1 Berawal dari gudang distributor menuju ke
jam, yaitu 30 menit, apabila waktu lembur
semua toko kemudain kembali lagi
30 menit, maka tidak dihitung sebagai jam
lembur. kegudang. Total jarak pendistribusian yaitu
113,43 km dengan total pengiriman produk
Tabel 4. Data Upah Harian sebanyak 105 krat.
Upah 2. Pendistribusian produk hari II yaitu
No Karyawan Upah/hari Lembur/
jam
mengunjungi konsumen sebanyak 33 toko.
1. Sopir Rp 30.000 Rp 10.000 Total jarak pendistribusian yaitu 67,09 km
2. Kernet Rp 25.000 Rp 10.000 dengan total pengiriman produk sebanyak
110 krat.
3.5 Waktu Distribusi 3. Pendistribusian produk hari III yaitu
Untuk perhitungan waktu total mengunjungi semua konsumen sebanyak
menggunakan persamaan berikut ini 30 toko. Total jarak pendistribusian yaitu
1. Waktu Set Up mobil angkut yaitu 83,2 km dengan total pengiriman produk
diasumsikan 15 menit sebanyak 112 krat.
2. Waktu perjalanan total = total jatak 4. Pendistribusian produk hari IV yaitu
tempuh dibagi dengan kecepatan rata-rata mengunjungi semua konsumen sebanyak
3. Waktu pelayanan total = jumlah toko x 33 toko. Total jarak pendistribusian yaitu
waktu pelayanan yaitu diasumsikan 9,5 32,2 km dengan total pengiriman produk
menit sebanyak 124 krat.
4. Waktu loading =( ) (pers.1) 5. Pendistribusian produk hari V yaitu
Keterangan : mengunjungi semua konsumen sebanyak
JTP = Jumlah Total Permintaan 31 toko. Total jarak pendistribusian yaitu
KPM = Kecepatan Pembongkaran 83,03 km dengan total pengiriman produk
KPN = Kecepatan Pengisian sebanyak 123 krat.
Diasumsikan kecepatan pembongkaran 7 6. Pendistribusian produk hari VI yaitu
krat permenit dan pengisian 8 krat mengunjungi semua konsumen sebanyak
permenit. 33 toko. Total jarak pendistribusian yaitu
5. Waktu total = ( waktu Set Up mobil angkut 100,55 km dengan total pengiriman produk
+ waktu perjalanan + waktu pelayanan + sebanyak 124 krat.
waktu loading)

40
Adapun total jarak yang ditempu lebih 2. Pengolahan Menggunakan Metode
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5 dibawah ini Nearest Neighbor
Metode Nearest Neighbor setiap iterasinya
Tabel 5. Total Jarak Tempuh melakukan pencarian pelanggan terdekat
No Hari Pengiriman Total Jarak dengan pelanggan yang terakhir utnuk
1. I 113,43 km
ditambahkan pada akhir rute tersebut. Pada bab
ini dijelaskan langkah-langkah penggunaan
2. II 67,09 km algoritma metode Nearest Neighbor yaitu
3. III 83,2 km sebagai berikut:
4. IV 32,2 km a. Pada langkah ini berawal dari depot,
5. V 83,03 km kemudain mencari jarak dari depot ke semua
toko-toko yang akan didistribusian, mulai dari
6. VI 100,55 km
toko 1 sampai toko 33, jarak dari gudang ke
Total 480 km semua toko sangat bervariasi yaitu jarak
terdekat 9 km dan jarak terjauh 24,8 km.
3.6.2 Perhitungan Biaya Awal Dengan mengikuti algoritma metode Nearest
Perhitungan total biaya pendistribusian Neighbor, maka dipilih toko dengan jarak yang
awal berdasarkan penjumlahan total biaya tetap terdekat dari gudang yaitu sebesar 9 km pada
dan variabel. Total biaya tetap yang digunakan toko T25. Maka toko tersebut terpilih sebagai
penelitian ini adalah upah sopir dan kernet. pelanggan pertama yang dikunjungi
Total biaya variabel merupakan hasil kali antara
biaya variabel transportasi dengan total jarak Tabel 6. Jarak Dari Gudang Ke Toko
Total biaya pendistribusian = Total Fixed Cost Jarak dari gudang
Nomor Kode
(G)
+ Total Variabel Cost 1 T1 10,9
= 444.000 + 370.000 2 T2 10,2
= Rp 814.000 3 T3 12,1
4 T4 9,9
3.6.3 Penentuan Rute Menggunakan 5 T5 12,4
6 T6 27
Metode Nearest Neighbor
7 T7 12
Pada tahap ini dilakukan perhitungan 8 T8 13,1
dengan menggunakan metode Nearest Neighbor 9 T9 10,8
untuk mencari urut-urutan rute yang baru yang 10 T10 11
nantinya akan digunakan untuk 11 T11 10,9
mendistribusikan produk Coca Cola ke para 12 T12 11
konsumen. Pada tahap ini diharapkan rute yang 13 T13 10,9
terbentuk nantinya merupakan rute yang 14 T14 10,7
optimal dari pada rute sebelumnya. Untuk 15 T15 9,9
16 T16 10,1
melakukan perhitungan diperlukan langkah-
17 T17 10,2
langkah sebagai berikut. 18 T18 24,8
1. Input Data 19 T19 15,4
Data yang telah dikumpulkan tersebut 20 T20 14,7
belum bisa digunakan didalam model. Perlu 21 T21 14,3
diketahui jarak dari gudang ke toko dan juga 22 T22 13,8
jarak antar toko yang kemudian disusun dalam 23 T23 14
satu matriks yang disebut sebagai matriks jarak. 24 T24 14,4
Matriks jarak inilah yang nantinya digunakan 25 T25 9
26 T26 11,1
dalam pengolahan data. Matriks jarak tersebut
27 T27 10,1
dibuat dengan menggunakan Googlemaps. 28 T28 14,7
Dengan bantuan Googlemaps inilah didapatkan 29 T29 14,3
jarak dari gudang ke toko dan juga jarak antar 30 T30 11,1
toko. 31 T31 15,2
32 T32 10,5
33 T33 9,8

41
b. Langkah selanjutnya dari toko dengan sangat bervariasi yaitu jarak terdekat 0,3 km
kode T25, kemudian mencari jatak dari toko dan jarak terjauh 22,3 km. Dengan mengikuti
kode T25 ke semua toko yang akan algoritma metode Nearest Neighbor, maka
didistribusikan oleh truk, yaitu sebanyak 32 dipilih toko dengan jarak yang terdekat dari
toko, jarak dari toko kode T25 ke semua toko toko yang terpilih sebelumnya yaitu sebesar 0,3
sangat bervariasi yaitu jarak terdekat 0,8 km km pada toko dengan kode T27. Maka toko
dan jarak terjauh 21, 5 km. Dengan mengikuti tersebut terpilih sebagai pelanggan ketiga
algoritma metode Nearest Neighbor, maka dikunjungi.
dipilih toko dengan jarak yang terdekat dari
toko yang terpilih sebelumnya yaitu sebesar 0,8 Tabel 8. Jarak dari Toko 33 Ke Toko Lain
pada toko dengan kode T33. Maka toko Jarak dari Toko
Nomor Kode
tersebut terpilih sebagai pelanggan kedua. (33)
1 T1 3,2
Tabel 7. Jarak Dari Toko 25 Ke Toko Lain 2 T2 2,6
Jarak dari Toko 3 T3 1,9
Nomor Kode
(25) 4 T4 4,3
1 T1 2,5 5 T5 4,7
2 T2 1,9 6 T6 22,3
3 T3 1,1 7 T7 4,7
4 T4 3,5 8 T8 5,5
5 T5 4 9 T9 3,1
6 T6 21,5 10 T10 3,4
7 T7 3,6 11 T11 3,2
8 T8 4,7 12 T12 3,4
9 T9 2,3 13 T13 3,2
10 T10 2,6 14 T14 3,1
11 T11 2,4 15 T15 2,3
12 T12 2,7 16 T16 2,4
13 T13 2,5 17 T17 2,5
14 T14 2,3 18 T18 20
15 T15 1,6 19 T19 6,6
16 T16 1,6 20 T20 5
17 T17 1,7 21 T21 6,7
18 T18 19,2 22 T22 6,4
19 T19 7 23 T23 6,7
20 T20 5,8 24 T24 7
21 T21 7,1 25 T25 0,8
22 T22 7,2 26 T26 1,3
23 T23 7,4 27 T27 0,3
24 T24 7,6 28 T28 5,6
25 T25 0 29 T29 5,3
26 T26 2 30 T30 1,7
27 T27 1,1 31 T31 6,3
28 T28 6,4 32 T32 2,1
29 T29 6,1 33 T33 0
30 T30 2,4
31 T31 6,8 Dengan cara yang sama mengikuti
32 T32 2,8 algoritma metode Nearest Neighbor, maka
33 T33 0,8 didapatkan rute pendistribusian hari pertama
adalah G
c. Langkah selanjutnya dari toko dengan /T T
kode T33, kemudian mencari jarak dari toko
kode T33 ke semua toko-toko yang akan
didistribusikan oleh truk yaitu sebanyak 31
toko, jarak dari toko kode T33 ke semua toko

42
Dengan demikian total jumlah barang yang
G diangkut tidak melebihi kapasitas kendaraan
yaitu 110 krat ( 130 krat), Hal tersebut juga
3. Hasil Pengolahan Data menunjukkan rute II tidak melanggar kapasitas
Rute pendistribusian selama satu minggu kendaraan. Pada Rute III kapasitas kendaraan
dengan data yang ada kemudian diolah dengan 130 krat, dengan total jarak 71,87 km dan total
algoritma metode Nearest Neighbor barang yang diangkut 112 krat. Dengan
demikian total jumlah barang yang diangkut
Tabel 9. Hasil Pengolahan Data tidak melebihi kapasitas kendaraan yaitu 112
No Hari pengiriman Total jarak krat ( 130 krat). Hal tersebut juga
1. I 96,09 km menunjukkan bahwa rute III tidak melanggar
kapasitas kendaraan. Pada rute IV kapasitas
2. II 63,67 km
kendaraan 130 krat, dengan total jarak 29,26
3. III 71,87m km dan total barang yang diangkut sebanyak
4. IV 29,26 km 124 krat. Dengan demikian total jumlah barang
5. V 74,2 km yang diangkut tidak melebihi kapasitas
6. VI 81,8 km kendaraan yaitu 124 krat ( 130 krat). Hal
tersebut menunjukkan bahwa rute IV tidak
Total 416,89 km melanggar kapasitas kendaraan. Pada rute V
kapasitas kendaraan 130 krat, dengan total jarak
4. Verifikasi Hasil 74,2 km dan total barang yang diangkut
Rute hasil perhitungan menggunakan sebanyak 123 krat. Dengan demikian total
program algoritma Nearest Neighbor harus jumlah barang yang diangkut tidak melebihi
diverifikasi, dengan cara memeriksa kesesuaian kapasitas kendaraan yaitu 123 krat ( 130
hasil perhitungan dengan syarat-syarat krat), Hal tersebut juga menunjukkan rute V
pengiriman, yaitu tidak melanggar pembatas tidak melanggar kapasitas kendaraan. Pada Rute
kapasitas kendaraan dan semua titik telah VI kapasitas kendaraan 130 krat, dengan total
terlewati. jarak 81,8 km dan total barang yang diangkut
a. Tidak melanggar kapasitas kendaraan. 124 krat. Dengan demikian total jumlah barang
Total jumlah barang yang diangkut yang diangkut tidak melebihi kapasitas
kapasitas kendaraan kendaraan yaitu 124 krat ( 130 krat). Hal
tersebut juga menunjukkan bahwa rute VI tidak
Tabel 10. Verifikasi Hasil melanggar kapasitas kendaraan.Jadi dapat
Rute Kapasitas Total jarak Permintaan disimpulkan semua barang yang diangkut tidak
I 130 krat 96,09 km 105 krat melebihi kapasitas kendaraan.
63,67 km 110 krat b. Semua titik telah terlewati
II 130 krat
Dari Hasil perhitungan ditunjukkan titik
III 130 krat 71,87 km 112 krat tujuan yang harus dilewati adalah kota dari
IV 130 krat 29,26 km 124 krat kode 1 sampai kode 193. Dan hasil perhitungan
tersebut menunjukkan bahwa masing- masing
V 130 krat 74,2 km 123 krat
kota telah dikunjungi tepat satu kali dan semua
VI 130 krat 81,8 km 124 krat titik tujuan telah terlewati. Dengan demikian
416,89 km hasil perhitungan sesuai dengan syarat-syarat
Total
pengiriman diatas.
Dari hasil yang ditunjukkan oleh Tabel 10
didapatkan rute I kapasitas kendaraan 130 krat, 3.7 Perhitungan Jarak, Waktu dan Biaya
dengan total jarak 96,09 km dan total barang Setelah Penerapan Metode Nearest
yang diangkut sebanyak 105 krat. Dengan Neighbor
demikian total jumlah barang yang diangkut Pada tahapan sebelumnya, telah dihitung
tidak melebihi kapasitas kendaraan yaitu 105 total dari jarak yang telah ditempuh oleh rute
krat ( 130 krat). Hal tersebut menunjukkan pendistribusian baru dari hasil perhitungan
bahwa rute I tidak melanggar kapasitas dengan menggunakan metode Nearest
kendaraan. Pada rute II kapasitas kendaraan 130 Neighbor. Kemudian dari total jarak akan
krat, dengan total jarak 63,67 km dan total dikalikan dengan biaya variabel transportasi
barang yang diangkut sebanyak 110 krat.

43
dan juga ditambahkan dari biaya Total Fixed Tabel 11. Perbandingan Hasil Perhitungan
Cost . Prosen
Jumlah
Faktor Nilai Nilai tase
Total Biaya Pendistribusian = Total No Penuru
Pembanding Awal Akhir Penuru
nan
variabel Cost + Total Fixed Cost nan
= 385.623 + 330.000 Jarak 416,89 63,1
1. 480 km 13,14
tempuh km km
= Rp 715.623 Lama waktu 2836,82 2728,64 108,17
2. 3,81
distribusi menit menit menit
Biaya
3.8 Analisis Hasil 3. pendistribus 814.000 715.623 98.377 12,08
Dari hasil perhitungan pengolahan data ian
dengan menggunakan metode Nearest
Neighbor. Maka bisa dilakukan perbandingan Berdasarkan Tabel 11. tersebut dapat
antara hasil pada kondisi awal dan kondisi diketahui bahwa jarak tempuh mampu
akhir. Faktor yang dibandingkan antara lain diperpendek sebesar 63,1 km, atau sebesar
jarak tempuh pada rute hari I, II, III, IV, V, dan 13,14 %. Lama perjalanan mampu dipercepat
VI selama 108,17 menit dengan prosentase
Tabel 11. Analisi Hasil penurunan sebesar 3,81 %. Biaya
Nilai Nilai Jumlah Prosentase
No Rute pendistribusian turun sebesar Rp 98.377,-atau
Awal Akhir Penurunan Penurunan sebesar 12,08 %.
113,43 96,09
1. I 17,34 km 15,28 %
km km 4. Kesimpulan
67,09 63,67 Berdasarkan hasil penelitian mengenai
2. II 3,42 km 5,09 %
km km Penyelesaian Vehicle Routing Problem Dengan
83,2 71,87 Menggunakan Metode Nearest Neighbor,
3. III 11,32 km 13,61 % terdapat beberapa kesimpulan yang bisa
km km
diambil, antara lain:
32,7 29,26
4. IV 3,44 km 10,51 % a. Dengan penerapan metode Nearest
km km
Neighbor dalam penentuan rute
83,03 74,2
5. V 8,83 km 10,63 % pendistribusian produk, didapatkan jarak
km km
terpendek tiap harinya. Hasil
100,55 81,8
6. VI
km km
18,75 km 18,64 % perhitungannya yaitu jarak tempuh pada
hari I mampu diperpendek sebesar 17,34
km, atau sebesar 15,28 %, dengan jumlah
Berdasarkan Tabel 11. tersebut dapat
diketahui bahwa jarak tempuh pada hari I lokasi sebanyak 33 serta jumlah
mampu diperpendek sebesar 17,34 km, atau pengiriman produk sebanyak 105 krat.
sebesar 15,28 %.Jarak tempuh pada hari II Untuk jarak tempuh pada hari II mampu
mampu diperpendek sebesar 3,42 km, atau diperpendek sebesar 3,42 km, atau sebesar
sebesar 5,09 %. Jarak tempuh pada hari III 5,09 %, dengan jumlah lokasi sebanyak 33
mampu diperpendek sebesar 11,32 km, atau serta jumlah pengiriman produk sebanyak
sebesar 13,61 %. Jarak tempuh pada hari IV
mampu diperpendek sebesar 3,44 km, atau 110 krat. Untuk jarak tempuh pada hari III
sebesar 10,51 %.Jarak tempuh pada hari V mampu diperpendek sebesar 11,32 km,
mampu diperpendek sebesar 8,83 km, atau atau sebesar 13,61 %, dengan jumlah
sebesar 10,63 %. Jarak tempuh pada hari VI lokasi sebanyak 30 serta jumlah
mampu diperpendek sebesar 81,8 km, atau pengiriman produk sebanyak 112 krat,
sebesar 18,64 % untuk jarak tempuh pada hari IV mampu
Dari hasil perhitungan diatas maka bisa
diperpendek sebesar 3,44 km, atau sebesar
dilakukan perbandigan antara hasil keseluruhan
pada kondisi awal dan kondisi akhir. Faktor 10,51 %, dengan jumlah lokasi sebanyak
yang dibandingkan antara lain jarak tempuh, 33 serta jumlah pengiriman produk
waktu tempuh dan biaya pendistribusian sebanyak 124 krat. Untuk jarak tempuh
peoduk pada hari V mampu diperpendek sebesar
8,83 km, atau sebesar 10,63 %, dengan
jumlah lokasi sebanyak 31 serta jumlah

44
pengiriman produk sebanyak 123 krat. digunakan oleh perusahaan sebagai
Untuk jarak tempuh pada hari VI mampu panduan dalam menentukan rute
diperpendek sebesar 18,75 km, atau pendistribusian produk
sebesar 18,64 %, dengan jumlah lokasi
sebanyak 33 serta jumlah pengiriman
produk sebanyak 124 krat Daftar Pustaka
b. Tujuan distribusi rayon Malang, disuplai
Braysy, O., B. Gendreau, M .2005., Vehicle
dari warehouse Area (SR Dengan Routing Problem with Tima Windows, Part 1:
penerapan metode Nearest Neighbor dalam Route Construction and Local Search
penentuan rute pendistribusian produk, AlgorithmsInform. System Oper. Res. (2005)
didapatkan total jarak tempuh, lama ,39:104-118
perjalanan dan biaya transportasi mampu
diminimalkan. Hasil dari perhitungannya Gunawan, P. 2012. Enhanced Nearest
Neighbors Algorithm for Design of water
yaitu jarak tempuh mampu diperpendek
NetworkChemical Engineering Science.
sebesar 63,1 km, atau sebesar 13,14 %. ,84:197-206
Lama perjalanan mampu dipercepat selama
108,17 menit dengan prosentase penurunan Pop, Petrica Claudiu, et al. 2011. "Heuristic
sebesar 3,81 %. Biaya pendistribusian algorithms for solving the generalized vehicle
turun sebesar Rp 98.377,-atau sebesar routing problem." International Journal of
12,08 %. dengan hasil tersebut maka MTP Computers Communications & Control 6.1 :
158-165.
Nganjuk tidak perlu menanggung beban
biaya lembur dikarenakan waktu yang Toth dan Vigo.(Ed).2002 Vehicle Routing
dihasilkan tidak melebihi jam kerja dari Problem, Philadelphia, SIAM Monographs on
supir dan kernet. Dengan minimalnya Discrete Mathematics and Application.
biaya transportasi berarti metode ini dapat

45

Anda mungkin juga menyukai