Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 4, No. 12, Desember 2020, hlm. 4321-4328 http://j-ptiik.ub.ac.id

Optimasi Rute Distribusi Lokal Buah Segar Menggunakan Algoritme


Genetika (Studi Kasus: PT Great Giant Pineapple)
Asfie Nurjanah1, Agus Wahyu Widodo2, Muhammad Tanzil Furqon3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1asfie03@student.ub.ac.id, 2a_wahyu_w@ub.ac.id, 3m.tanzil.furqon@gmail.com

Abstrak
Dari segi waktu dan biaya finansial, transportasi dan distribusi merupakan tantangan terbesar bagi
industri produk segar di Indonesia. Ketepatan waktu pengiriman serta kesegaran kondisi produk saat
sampai ke pelanggan menjadi tuntutan yang harus dipenuhi oleh perusahaan seperti halnya yang dialami
oleh PT Great Giant Pineapple. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan suatu sistem yang dapat
mencari rute terbaik kendaraan dengan mempertimbangkan waktu tempuh, waktu pelayanan, dan
kapasitas angkut kendaraan, sehingga dapat meningkatkan kualitas produk yang didistribusikan dengan
meminimalkan jarak distribusi. Permasalahan untuk menentukan rute distribusi optimal ini disebut
sebagai Vehicle Routing Problem with Time Windows (VRPTW). Algoritme genetika adalah salah satu
metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalan VRPTW, dengan menggunakan
representasi permutasi, panjang kromosom dalam algoritme genetika merupakan banyaknya pelanggan.
Pencarian solusi dilakukan dengan mengkombinasikan kromosom kemudian diproses menggukanakan
operator genetika (mutasi, crossover, dan seleksi) dengan menginisialisasi operator genetika (ukuran
populasi, jumlah generasi, probabilitas crossover, dan pobabilitas mutasi). Hasil pengujian menunjukan
optimasi rute distribusi menggunakan algoritme genetika dapat mengurangi waktu tempuh dalam
pendistribusian barang sebanyak 1 Jam 37 menit dengan nilai fitness tertinggi didapatkan pada ukuran
populasi 120, jumlah generasi 100, kombinasi nilai probabilitas crossover 0.4 dan probabilitas mutasi
0.6.
Kata kunci: optimasi rute, distribusi, buah segar, VRPTW, algoritme genetika
Abstract
In terms of time and financial costs, transportation and distribution are the biggest challenges for the
fresh produce industry in Indonesia. On time delivery and the freshness of the product when it reaches
the customer are demands that must be met by the company, as experienced by PT Great Giant
Pineapple. To solve this problem, a system is needed to improve the quality of distributing products by
minimizing distribution distances by finding the optimal route for the vehicle by considering travel time,
service time and vehicle transport capacity. This problem in determining the optimal distribution route
is known as the Vehicle Routing Problem with Time Windows (VRPTW). Genetic algorithm is one
method that can be used to solve the VRPTW problem. The genetic algorithm uses a permutation
representation where the chromosome length represents the number of subscribers. The search for
solutions is carried out by combining chromosomes and then processed using genetic operators
(mutation, crossover, and selection) by initializing genetic operators (population size, number of
generations, crossover probability, and mutation probability). The test results show that the distribution
route optimization using a genetic algorithm can reduce the travel time in distributing goods by 1 hour
37 minutes with the highest fitness value obtained at population size 120, the number of generations
100, the combination of crossover probability value 0.4 and mutation probability 0.6.
Keywords: route optimization, distribution, fresh fruit, VRPTW, genetic algorithm

terbesar bagi industri produk segar di Indonesia.


1. PENDAHULUAN Dalam memasarkan produk buah segar, proses
Dari segi waktu dan biaya finansial, distribusi/penyaluran produk ke pelanggan
transportasi dan distribusi merupakan tantangan merupakan faktor yang sangat menentukan,
karena buah merupakan komoditas produk yang

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 4321
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4322

kualitasnya cepat menurun. Tidak efektifnya bereproduksi untuk menghasilkan keturunan


proses distribusi akan mengakibatkan buah tidak yang disebut anak (offspring) (Harun, et al,
segar lagi saat sampai ke konsumen. 2014).
Dibutuhkan distribusi secara cepat dan juga Penelitian sebelumnya telah membahas
efisien guna memastikan kepuasan pelanggan, tentang optimalisasi rute kendaraan dalam
perusahaan harus mengirimkan kepada setiap mendistribusikan barang menggunakan
pelanggan dengan tepat waktu, dan produk harus algoritme genetika. Dalam penelitian yang
segar ketika sampai di pelanggan. Agar masalah dilakukan ditemukan bahwa penggunaan metode
tersebut data teratasi dibutuhkan langkah- algoritma genetika dalam optimalisasi
langkah inovatif serta diimbangi dengan pendistribusian barang berdampak pada upaya
pengusaan teknologi yang optimal. Salah satu meminimalisasi biaya distribusi (Panharesi et. al,
strateginya adalah meminimalkan jarak 2015).
distribusi dengan mencari rute kendaraan
terpendek / optimal, sehingga dapat memberikan 2. PT Great Giant Pineapple
produk dengan kualitas terbaik pada waktu yang PT GGP adalah sebuah perusahaan pertanian
tepat serta dalam kondisi yang baik, sehingga yang menghasilkan produk berupa buabuahan
dapat meningkatkan kuliatas dalam segar diantaranya seperti jambu kristal, nanas,
pendistribusian produk. Jika total jarak yang melon, pisang, pepaya dan juga jeruk. Lokasi
ditempuh oleh kendaraan semakin pendek, maka PT. Great Giant Pineapple berda di Kabupaten
waktu serta biaya yang dibutuhkan untuk Lampung Tengah Provinsi Lampung. Produk
mendistribusikan produk juga akan berkurang buah-buahan segar dari PT Great Giant
yang pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas Pineapple nantinya akan disalurkan setiap hari
dan kesegaran produk saat produk tiba ke ke pelanggan-pelanggannya yang meliputi pasar
pelanggan. Masalah dalam menentukan rute tradisional hingga modern sampai dengan rantai
distribusi optimal ini dikenal dengan Vehicle toko yang tersebar diberbagai titik di Provinsi
Routing Problem (VRP). Lampung dengan permintaan yang berbeda-
VRP umumnya mengidentifikasi beda.
setidaknya rute dengan biaya paling minimum
yang berawal dari depot pusat ke sekelompok 3. Vehicle Routing Problem with Time
pelanggan yang tersebar secara geografis dengan Windows (VRPTW)
jumlah permintaan yang berbeda-beda,
dan setiap pelanggan hanya dapat dikunjungi Salah satu varian dari VRP yang memenuhi
tepat sekali oleh satu kendaraan, serta setiap batasan kapasitas kendaran dan juga jendela
kendaraan memiliki jumlah kapasitas angkut waktu (time window) masing-masing pelanggan
yang terbatas. Kendala pada VRP akhirnya serta depot disebut sebagai VRPTW. Jendela
mulai berkembang dan salah satuny adalah waktu pada depot adalah waktu awal
Vehicle Routing Prolblem with Time Windows keberangkatan kendaraan menuju pelangan
(VRPTW). Ini artinya dalam VRPTW setiap pelanggan yang akan dilayani hingga kembali
pelanggan memiliki jendela waktu, yakni waktu lagi ke depot. Pada permasalahan ini, kendaraan
di mana layanan atau tugas tertentu harus akan berangakat mengirimkan pesanan dari
diselesaikan, seperti bongkar muat barang. depot sesuai dengan waktu mulai dan harus
Telah dikembangkan berbagai macam kembali lagi ke depot sebelum waktu akhir yang
metode guna menyelesaikan permasalah dijadwalkan, yang disebut rentang pengiriman.
VRPTW ini, dan salah satu metode yang umum Sedangkan interval waktu dimana kendaraan
digunakan untuk menyelesaikan masalah ini melayani pelanggan diantara waktu buka dan
yakni algoritme genetika. Terdapat juga cara lain tutup pelanggan disebut dengan jendela waktu.
untuk mengatasi masalah VRPTW yaitu dengan Pada VRPTW terdapat dua jenis jendela
menggunakan Evolution Strategies (ES). waktu, yaitu hard time windows dan soft time
Algoritme ES adalah bagian dari algoritme windows. Aturan yang ketat diberlakukan
evolusi seperti algoritme genetika, yaitu terhadap jendela waktu penerimaan layanan
merupakan metode pengoptimalan yang meniru pada hard time window, pada jenis jendela waktu
proses evolusi biologis. Dalam teori evolusi ini jika pelayanan tidak sesuai dengan jadwal
terdapat banyak individu dalam suatu populasi, yang seharunya, maka pelanggan tidak akan
individu-individu ini nantinya akan berperan menerima layanan, sedangkan pada jenis soft
sebagai orang tua (parent), mereka akan time window, layanan akan tetap diterima

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4323

walapun kendaraan tiba tidak sesuai dengan permasalahan yang akan dicari solusinya.
jadwal yang seharusnya, tetapi akan dibebankan
sangsi sebuah nilai pinalti untuk setiap 4.2. Crossover
keterlambatan layanan (Solomon et. al, 2005). Terdapat operator genetik dalam AG yang
digunakan untuk menghasilkan keturunan
4. ALGORITME GENETIKA
(offspring) yakni dengan cara melakukan operasi
Algoritme genetika (AG) pertama kali manipulasi genetik pada dua buah kromosom
diperkenalkan oleh John Holland dalam bukunya induk (parent), disebut sebagai Crossover.
yang berjudul Adaption of Natural and Artificial Operator Crossover akan memilih gen-gen induk
System pada tahun 1975 dan istilah-istilah yang lalu membuat offspring berdasarkan gen-gen
ada pada algoritme genetika mengadopsi istilah- tersebut.
istilah yang ada dalam Ilmu genetika (Mahmudy, Terdapat berbagai macam metode
2015). Tidak seperti algoritme pengoptimalan crossover dan Partial-Mapped Crossover,
lainnya, kemungkinan solusi yang terbentuk crossover PMX akan digunakan dalam
dalam AG direpresentasikan ke dalam struktur penelitian ini, metode ini merupakan operator
data yang berbentuk kromosom, kemudian crossover yang telah dimodifikasi dari crossover
operasi manipulasi genetik untuk mendapatkna dua poin dengan tujuan menghindari kesamaan
solusi optimal dilakukan terhadap struktur data gen pada proses manipulasi genetik. Berikut
tersebut. merupakan proses crossver menggunakan
Alur algoritme genetika dimulai dengan metode PMX:
mula-mula membentuk sekelompok individu 1. Secara acak Substring pada kromosom
sebagai kromosom. Individu yang tercipta dari parent ditentukan ditunjukan pada Gambar
pembentukan awal ini kemudian disebut sebagai 1.
populasi awal. Pembentukan populasi awal pada
algoritme ini dapat dilakukan secara acak
maupun kombinasi dengan metode-metode
heuristik dapat juga digunakan. Penilaian nilai
fitness masing-masing kromosom kemudian
dilakukan, setelah itu akan dilakukan seleksi Gambar 1 Contoh pemetaan pada dua
terhadap kromosom dengan nilai fitness kromosom induk yang terpilih
tertinggi sehingga menghasilkan keturunan
2. Dua substring yang telah ditentukan pada
(offsprirng) agar terbentuk populasi baru pada
kromosom parent kemudian dilakakukan
generasi-generasi selanjutnya yang kemudian
pertukanaran yang ditunjukan pada Gambar
akan dilakukan manipulasi genetik
2
menggunakan operator mutasi dan crossover.
Pengulangan berlanjut sampai solusi terbaik
diperoleh atau sampai dengan pembangkitan
memenuhi jumlah maksimal generasi yang telah
ditentukan.

4.1. Inisialisasi Populasi Awal Gambar 2 Menukar Substring antar Parent

Dalam algoritme genetika, mula-mula akan 3. Membuat hubungan mapping berdasarkan


dibentuk kromosom-kromosom yang substring kedua parent ditunjukan pada
merupakan representasi solusi yang disebut Gambar 3
sebagai populasi awal. Pada VRPTW, rute
kendaraan diwakili oleh sekumpulan kromosom,
dan pelanggan untuk dikunjungi/dilayani
diwakili oleh gen yang ada pada kromosom,
sedangakan urutan pelanggan yang akan
dikunjungi dan dilayani terlebih dahulu Gambar 3 Hubungan Mapping
ditentukan berdasarkan urutan letak gen pada
4. Pembentukan offspring menggunakan
kromosom. Banyaknya kromosom dalam suatu
hubungan mapping ditunjukan pada Gambar
populasi disebut ukuran populasi atau popsize,
4
ukuran populasi akan menyesuaikan dengan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4324

1
𝑓𝑖𝑡𝑛𝑒𝑠𝑠 = (1)
(𝛼𝑃𝑖𝑛𝑎𝑙𝑡𝑦 + 𝛼𝑇𝑖𝑚𝑒)

Persamaan 1 adalah persamaan maksimasi


Gambar 4 Hasil Crossover
pada VRPTW, αPinalty merupakan
keterlambatan kendaraan saat menjalankan
4.3 Mutasi
layanan dan αTime adalah waktu tempuh
Mutasi adalah oprator genetika untuk kendaraan ke setiap pelanggan.
memanipulasi satu atau lebih gen dari individu
yang terpilih. Hanya kromosom induk yang 5. PERANCANGAN DAN
terpilih yang akan dimanipulasi dengan operator IMPLEMENTASI
mutasi dan hal tersebut ditentukan dengan nilai
probabilitas, yang disebut dengan probabilitas 5.1 Perancangan Sistem
mutasi. Metode insertion mutation akan Alur metode AG untuk menentukan rute
digunakan sebagai operator mutasi dalam optimal distribusi buah segar ditunjukkan dalam
penelitian ini, yakni dilakukan dengan cara diagram alir pada Gambar 6.
memilih secara acak dua buah gen, lalu nilai
pada gen kedua kemudian diletakan ke posisi
setelah gen pertama seperti yang ditunjukan
pada Gambar 5.

Gambar 5 Mutasi dengan metode insertion


mutation

4.4 Seleksi
Proses seleksi dalam AG yakni proses pemilihan
individu terbaik yang akan dijadikan sebagai
induk sebanyak ukuran populasi ditetapkan.
Kromosom pada induk yang terpilih kemudian
akan diproses kembali untuk menghasilkan
offspring pada tahap selanjutnya. Ada berbagai
macam metode yang dapat digunakan untuk
melakukan seleksi dalam AG, Metode roulette
wheel selection digunakan dalam penelitian ini.
Pada metode ini akan dihitung berdasarkan
fitness untuk setiap individu nilai probabilitas
seleksi (prob). Kemudian dapat dihitung
probabilitas kumulatif (probCum) dari hasil nilai
probabilitas seleksi untuk proses seleksi tiap
individu.
Gambar 6 Perancangan Algortime Genetika
4.5 Nilai Fitness
5.2 Implementasi Sistem
Penentuan nilai fitness dilakukan dengan
menentukan rumus yang sesuai pada masalah Ada dua halaman antarmuka, halaman menu
yang akan diselesaikan, sehingga pada setiap utama dan halaman hasil. Terdapat jenis data
masalah, cara menghitung nilai fitness akan masukan pada menu utama menggunakan button
berbeda. Dalam permasalahan VRPTW pada “Choose File”. berupa file excel, didalam file
penelitian ini, nilai fitness didapatkan dari tersebut merupakan jadwal buka dan jadwal
persamaan 1 tutup pelanggan serta terdapat juga data waktu

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4325

tempuh kendaraan dalam mendistribusikan diuji adalah jumlah populasi kelipatan 20,
produk buah segar. Data kemudian ditampilkan dimulai dari 20 sampai dengan nilai fitness
dengan mengunakan button “Load File”. optimal didaptkan. Jumlah generasi yang akan
Kemudian button “Selanjutnya” untuk mambuka digunakan yakni 100 generasi dengan nilai cr =
halaman selanjutkan yakni halaman hasil yang 0,4 dan nilai mr = 0,6. Percobaan sebanyak 10
didalamnya terdapat proses AG sebagai metode kali dilakukan untuk setiap ukuran populasi yang
pencarian solusi. Halaman utama dari sistem diuji.
ditunjukan dalam Gambar 7.
0,6979
0,6958 0,6950
0,6952
0,8 0,6784
0,6488
0,5928
0,5879

Rata-rata nilai Fitness


0,5291
0,5282
0,4974
0,6 0,4472

0,4
0,2
0

20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
240
Ukuran Populasi

Gambar 9 Hasil Pengujian Ukuran Populasi

Gambar 7 Halaman Menu Utama Grafik yang ditampilkan dari hasil uji coba
ukuran populasi menunjukan ukuran populasi
Halaman Hasil terdapat data yang harus 200 menghasilkan rata-rata nilai fitness terbaik,
dimauskan yakni 4 parameter algoritme genetika sedangkan pada saat ukuran populasi paling
yaitu popSize, cr, mr, dan jumlah generasi yang kecil digunakan, menghasilkan nilai rata-rata
akan digunakan untuk proses perhitungan fitness terendah. Grafik menunjukan setelah
algoritme geneitka. Kemudian button “Run” melewati ukuran populasi 200 sulit untuk
digunakan untuk memulai perhitungan setelah mendapatkan nilai fitness yang lebih baik atau
semua masukan yang dibutuhkan telah lengkap. terdapat pola konvergensi sehingga pengujian
Tabel individu terbaik tiap generasi dan juga dihentikan pada ukuran populasi 240. Dapat
solusi terbaik yang didaptkan dari hasil disimpulkan ukuran populasi mempengaruhi
perhitungan akan ditampilan oleh panel. kemampuan AG dalam menemukan solusi yang
Halaman hasil ditampilkan pada Gambar 8. lebih baik.

6.2 Hasil Pengujian dan Pembahasan


Kombinasi Crossover Rate dan Mutation
Rate
Pengujian kombinasi nilai parameter
operator reproduksi algoritme genetika
dilakukan untuk mengetahui ketepatan nilai
kombinasi dalam menghasilkan nilai fitness
paling optimal pada permasalahan yang sedang
diangkat. Dalam ujicoba ini digunakan 60
populasi dan 100 generasi. Setiap kombinasi
yang diuji dilakukan percobaan sebanyak 10
Gambar 8 Halaman Hasil kali.

6. PENGUJIAN DAN ANALISIS

6.1 Hasil Pengujian dan Pembahasan Ukuran


Populasi
Uji coba terhadap ukuran populasi
digunakan untuk mengetahui apakah parameter
ini berpengaruh terhadap hasil nilai fitness. Akan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4326

0,600 0,564 generasi 150 sulit untuk mendapatkan nilai


Rata-rata nilai Fitness 0,464 0,434 fitness yang lebih baik dan grafik menunjukan
0,500 0,412
0,400 0,271 0,325 pola konvergensi sehingga pengujian dihentikan
0,270 pada ukuran populasi 180.
0,300 0,224
0,145 Dari hasil pengujian dapat disimpulkan
0,200
0,100 bahwa jumlah generasi berpengaruh terhadap
0,000 nilai fitness atau kualitas solusi yang dihasilakan.
0.1; 0.2; 0,3; 0.4; 0.5; 0.6; 0.7; 0.8; 0.9;
0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 6.4 Hasil Pengujian dan Pembahasan Ukuran
Cr ; Mr Populasi
Pengujian sistem dilakukan
Gambar 10 Hasil Pengujian Kombinasi mengetahui perbandingan hasil keoptimalan
Crossover Rate dan Mutation Rate rute kendaraan dalam pendistribusian
Berdasarkan grafik pada gambar 10, untuk produk yang direkomendasikan oleh sistem
setiap kombinasi cr dan mr yang digunakan optimasi menggunakan AG dengan hasil
menghasilkan rata-rata fitness yang berbeda- yang dilakukan PT Great Giant Pineapple
beda. Rata-rata fitness paling optimal yakni pada tanpa menggunakan AG.
kombinasi cr = 0.4 dan mr = 0.6. Sedangakan
Total waktu tempuh
rata-rata nilai fitness terendah yakni pada Percobaan ke - Rata -rata
kombinasi cr = 0.9 dan mr = 0.1. Dapat Hasil distribusi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

488 Min 490 Min 501 Min 502 Min 490 Min 498 Min 493 Min 489 Min 500 Min 490 Min 494 Min
disimpulkan bahwa untuk kombinasi cr dan mr rekomendasi sistem
Hasil distribusi buah
yang sesuai sulit dilakukan karena setiap segar
582 Min 582 Min
Selisih 87 Min
permasalahan akan berbeda dan nilai kombinasi
cr dan mr yang dibutuhkan akan juga berbeda
untuk dapat menghasilkan solusi dengan nilai Dilihat dari tabel pengujian sistem dapat
paling optimal. diketahui bahwa hasil rekomendasi sistem
optimasi menggunakan algoritme genetika
6.3 Hasil Pengujian dan Pembahasan untuk distribusi produk buah segar
Banyak Generasi menghasilkan solusi lebih baik
Uji coba akan digunakan untuk dibandingkan dengan hasil manualisasi
mengetahui apakah jumlah generasi bepengaruh sistem pengiriman yang selalu dilakukan
terhadap nilai fitness yang dihasilkan. Dalam pada PT Great Giant Pineapple. Hasil
pengujian ini, jumlah populasi yang digunakan perbandingan dari 10 kali pengujian
sebanyak 60 pupulasi, cr = 0,4 dan mr = 0,6. menghasilkan rata-rata total waktu tempuh
Setiap nilai generasi yang diuji dilakukan rute distribusi buah segar adalah 494 menit
percobaan sebanyak 10 kali. atau 8 Jam 14 menit, lebih cepat dibandingan
dengan hasil distribusi manual yang
0,8 0,6503
0,6443
0,6268
0,6231 0,6549
0,6534 0,6540
0,6490
0,6486 dilakukan PT Great Giant Pineapple.
0,6157
Rata-Rata Nilai Fitness

0,5983
0,5544
0,5353
0,5316
0,5130
0,5003
0,6
0,3698 7. PENUTUP
0,4
0,2 0,1045 Akhir yang didapat dari hasil penelitian
serta analisis dan juga pengujian yang telah
0 dilakukan untuk menyelesaikan Vehicle Routing
10 30 50 70 90 110 130 150 170 Promblem With Time Window (VRPTW)
Jumlah Generasi pengiriman buah segar di PT. Great Giant
Pineapple menggunakan AG dapat disimpulkan
Gambar 11 Hasil Pengujian Jumlah Generasi sebagai berikut:
Grafik yang dihasilkan dari pengujian ini 1. Dalam menerapkan AG dalam
menunjukan generasi ke 150 menghasilkan nilai menyelesaikan VRPTW pendistribusi buah
rata- rata fitness paling optimal. Sedangkan nilai segar di PT GGP, nilai minimum waktu
rata-rata fitness terendah terdapat pada jumlah tempuh kendaraan mewakili nilai fitness
generasi 10. Kemudian setelah melewati yang akan dicari. Metode reproduksi AG

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4327

yang diterapkan adalah Partially Mapped individu yang terbentuk semakin


Crossover (PMX) untuk operator crossover terbatas, dan kemungkinan diperolehnya
dan insertion mutation untuk operator mutasi. solusi yang optimal semakin berkurang.
Kemudian metode roulette wheel selection Dari hasil uji coba, ukuran populasi
digunakan sebagai metode seleksi. dengan paling optimal yaitu 200
Kromosom direpresentasikan menggunakan populasi dengan rata-rata fitness sebesar
representasi permutasi yang dapat secara 0,6979 dan terendah yaitu sebanyak 20
efisien menyelesaikan permasalahan populasi dengan nilai rata-rata fitness
optimasi rute distribusi buah segar. yang didapatkan yaitu hanya 0,4472.
Representasi tersebut digunakan karena
b. Kombinasi parameter crossover rate
terdapat urutan pengantaran barang ke
dan mutation rate dalam algoritme
pelanggan yang mematuhi rute serta waktu
genetika yang baik dapat menentukan
buka dan tutup pelanggan berdasarkan waktu
keseimbangan dalam eksplorasi.
tempuh tercepat dalam sebuah pengiriman.
Kombinasi crossover rate dan mutation
Panjang kromosom dalam permutasi adalah
rate terbaik dalam pemasalahan
banyaknya pelanggan yang akan dilayani.
optimasi rute distribusi buah segar di
2. Solusi terbaik diukur oleh hasil total waktu PT. Great Giant Pineapple yang
tempuh pada perbandingan sistem distribusi menghasilkan nilai rata-rata fitness
buah segar pada PT GGP dengan sistem terbaik yaitu crossover rate 0.4 dan
optimasi rute distribusi buah segar mutation rate 0.6 dengan nilai rata-rata
menggunakan algoritme genetika. Semakin fitness sebesar 0.564. Sedangkan
sedikit waktu tempuh dalam pendistribusian kombinasi yang menghasilkan nilai rata-
buah segar maka akan semakin baik juga rata fitness paling rendah yaitu
kualitas solusi yang dihasilkan. Berdasarkan crossover rate 0.9 dan mutation rate 0.1
pengujian sistem didapatkan selisih total dengan nilai rata-rata fitness sebesar
waktu tempuh 1 Jam 37 menit. Dari hasil 0.145.
perbandingan, dapat disimpulkan bahwa
c. Hasil pengujian banyak generasi
rekomendasi solusi yang dihasilkan sistem
mendapatkan kesimpulan bahwa lebih
optimasi lebih baik serta lebih optimal
besar jumlah generasi maka
dibandingkan dengan sistem distribusi PT
kemungkinan untuk didapatkna nilai
Great Giant Pineapple. Solusi yang
fitness optimal akan lebih baik, karena
dihasilkan oleh sistem optimasi distribusi
semakin banyak jumlah generasi,
menggunakan algoritme genetika
semakin banyak perubahan individual
memberikan urutan rute distribusi dengan
yang dihasilkan, yang meningkatkan
waktu tempuh tercepat dan hal ini tentunya
kemungkinan memperoleh hasil yang
berpengaruh terhadap biaya, serta kualitas
lebih optimal, dan juga sebaliknya,
produk distribusi menjadi lebih optimal.
apabila generasi yang digunakan sedikit
3. Parameter genetika pada AG berpengaruh maka akan sedikit juga perulangan yang
dalam menyelesaikan permasalahan VRPTW dijalankan AG sehingga keragaman
di PT Great Giant Pineapple, hal ini individu yang didapatkan juga terbatas.
berdasarkan hasil pengujian parameter Generasi yang menghasilkan nilai
algoritme genetika yang telah dilakukan paling optimal dalam penelitian ini
guna mendapatkan solusi terbaik. Hasil yakni 150 generasi dengan nilai rata-rata
pengujian parameter algoritme genetika yang fitness sebesar 0,6549 sedangkan
didapatkan adalah: generasi dengan nilai terendah yaitu 10
generasi dengan nilai rata-rata fitness
a. Nilai rata-rata fitness dapat dipengaruhi
sebesar 0,1045.
oleh ukuran populasi, karena ukuran
populasi yang lebih besar akan
8. DAFTAR PUSTAKA
menghasilkan individu semakin banyak
ragamnya sehingga kemungkinan solusi Harun, I.A., Mahmudy, W.F. & Yudistira, N.,
optimal yang didapatkan akan semakin 2014. Implementasi Evolution
baik. Sebaliknya, semakin kecil ukuran Strategies untuk Penyelesaian Vehicle
populasi maka keanekaragaman Routing Problem with Time Windows

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4328

pada Distribusi Minuman Soda XYZ. Sudarningsih, D. et al., 2015. Penerapan


Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Algoritma Genetika untuk Optimasi
Universitas Brawijaya, Vol.4, No. (1). Vehicle Routing Problem with Time
Mahmudy, W.F., 2013. Algoritma Evolusi. Window (VRPTW) Studi Kasus Air
Program Teknologi Informasi dan Ilmu Minum Kemasan. , 5(9).
Komputer, Universitas Brawijaya, Suprayogi, D. A., 2015. Penerapan Algoritma
Malang, hal.1–101. Genetika Travelling Salesman Problem
Mahmudy, W. F., 2015. Dasar-Dasar Algoritme with Time Window:Studi Kasus Antar
Evolusi. Malang: Program Teknologi Jemput Laundry. Jurnal Buana
Informasi dan Ilmu Komputer Informatika, pp. 121-130.
Panharesi, Y.G. et al., 2015. Optimasi distribusi
barang dengan algoritma genetika, (11).

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai