Anda di halaman 1dari 2

Anatomi Jalan Nafas Pediatri

Jalan nafas pada pediatrik khususnya pada bayi, berbeda dari jalan nafas orang dewasa.
Memahami perbedaan ini penting ketika menangani jalan nafas pediatrik. Berikut ini
merupakan tinjauan singkat anatomi jalan nafas pediatri normal (Hagberg and
Benumofs Airway Management 4th Edition).

Laring
Laring berada ada lebih ke arah sefal pada vertebra servikal ketiga dan keempat (C3-C4)
pada ada bayi dan bermigrasi ke level C5 masa dewasa pada usia 6 tahun. Karena laring
bayi lebih tinggi, lidah berada lebih dekat ke daerah palatum. Sebagai akibatnya,
obstruksi jalan nafas bisa terjadi selama induksi atau muncul dari anastesi. Suatu
pemahaman umum yang keliru bahwa laring bayi berada lebih anterior ketika
sesungguhnya terletak lebih superior di bagian leher, dibandingkan dengan laring
dewasa. Dikarenakan posisi sefalad laring dan oksiput yang besar, posisi miring tidak
membantu visualisasi laring pediatri. Meninggikan kepala hanya menggerakkan laring ke
posisi yang lebih anterior. Bayi sebaiknya diposisikan dengan kepala dan bahu pada
permukaan rata dengan kepala dalam posisi netral dan leher tidak fleksi ataupun
ekstensi (Hagberg and Benumofs Airway Management 4th Edition).

Epiglotis
Epiglotis bayi panjang, kaku dan sering digambarkan sebagai bentuk omega atau
bentuk. Organ tersebut diproyeksikan kearah posterior diatas glotis pada sudut 45
derajat. Karena epiglotis lebih bersudut miring, visualisasi pita suara mungkin sulit
selama laringoskopi direk. Menjadi hal yang penting untuk mengangkat ujung epiglotis
dengan bilah laringoskop untuk melihat pita suara. Bilah laringoskop yang lurus sering
dipilih untuk alasan ini. Jika pasien tidak mengalami paralisis, menggunakan bilah
mackintosh akan mengurangi stimulasi karena dengan tidak perlu mengangkat epiglotis
(Hagberg and Benumofs Airway Management 4th Edition).

Subglotis
Sejarahnya, dianggap bahwa kartilago krikoid merupakan bagian paling sempit pada
jalan nafas bayi karena membuat laring berbentuk corong; akan tetapi, penelitian
terbaru menunjukkan bahwa level pembukaan glotis dan sub pita suara merupakan
bagian tersempit jalan nafas bayi, dan jalan nafas lebih berbentuk tabung. Tabung
endotrakea yang menekan mukosa pada level ini bisa menyebabkan edema dan
meningkatkan resistensi udara untuk mengalir. Edema selebar 1 mm dapat mengurangi
area trakea bayi sebanyak 75% , dibandingkan 44% pada trakea dewasa (Hagberg and
Benumofs Airway Management 4th Edition).
Obstruksi Jalan Napas Parsial
Anak dengan aspirasi benda asing (foreign body aspiration, FBA) mempunyai
kemampuan untuk batuk, menangis, atau berbicara cara menunjukkan pertukaran
udara adekuat, dan didefinisikan mengalami obstruksi jalan napas inkomplit. Pada anak-
anak, mereka akan secara alamiah menahan diri mereka sendiri dalam posisi yang
memaksimalkan patensi jalan nafas.

Anda mungkin juga menyukai