Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR

MODE DARING

NAMA LENGKAP : Fadlan Al Anshar


NPM :10070118084

GROUP : C /3
FAKULTAS / PRODI : Teknik/Teknik Tambang
NO / NAMA PERCOBAAN : F2 / Tegangan Permukaan Larutan Sabun
HARI & TGL PENGUMPULAN LAP. : Selasa, 04 November 2020
NAMA ASISTEN : Ibuk Mudjenah, Dra

NILAI :

LABORATORIUM FARMASI TERPADU UNIT C- FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Percobaan 4
Tegangan Permukaan Larutan Sabun (F2)

1.1. Tujuan Percobaa

Menentukan tegangan permukaan berdasarkan adanya gaya tarik ke bawah yang


dialami oleh sebuah batang jika dikeluarkan dari dalam zat cair.

1.2. Alat-alat

1. Statip.

2. Dua buah batang logam dan benang.


3. Mistar.

4. Neraca Ohaus.

5. Larutan Sabun

1.3. Teori

Dua buah batang logam diikat dengan benang lalu digantungkan pada batang
statip (seperti pada gambar di bawah ini). Dengan adanya selaput dari larutan
sabun tersebut benang yang mula-mula tergantung lurus ke bawah akan
membentuk busur lingkaran. Hal ini disebabkan karena selaput sabun selalu
menghendaki/menempati tempat yang sekecil-kecilnya. Maka tegangan
permukaan larutan sabun dapat dihitung dengan rumus:

(4.1)
dimana,
m = massa batang
a = 1/2 jarak benang
b = 1/2 jarak terpendek benang
h = 1/2 panjang benang

1.4. Langkah Percobaan

1. Catatlah keadaan ruangan (p, t, c).


2. Timbanglah batang logam/pemberat A.
3. Pasanglah batang logam dengan benang seperti pada gambar.
4. Atur kedudukan batang logam hingga sejajar.
5. Setelah batang dan benang terpasang masukan ke dalam larutan sabun,
kemudian angkatlah sehingga terjadi selaput tipis dari larutan sabun
tersebut.
6. Ukurlah 2b dan 2h
7. Ulangi percobaan no. 4, 5, dan 6 beberapa kali (tanyakan kepada
Asisten).
8. Ubahlah panjang 2a dan ulangi percobaan no. 7.
1.5. Pengolahan Data dan Tabel Data
1.6. Analisis dan Jawaban Pertanyaan Akhir
Percobaan ini dilakukan untuk memahami dan mengamati adanya gaya pada
permukaan zat cair atau antara batas dengan bahan lain dan menentukan besar
tegangan permukaan zat cair. Sebelum melakukan percobaan, terlebih dahulu
massa beban batang ditimbang dengan neraca sebanyak dua kali pengukuran dan
diperoleh m ̅ = 5, 1 gram dan ∆m = 0,01 G. Untuk panjang benang (2h) dan jarak
benang (2a) dilakukan 1 kali perlakuan dengan masing-masing perlakuan dibuat 1
kali percobaan, sedangkan untuk menghitung jarak terpendek benang (2b)
dilakukan 3 kali percobaan.
Pada percobaan pertama dengan panjang benang 32 cm, jarak 8 cm dan dilakukan
3 kali pengukuran jarak terpendek selaput sabun sebesar 2,7 cm 2,5 cm dan 2,6
cm diperoleh T ̅ sebesar 24,91 dyn⁄cm.
Pada percobaan kedua dengan panjang benang 27 cm, jarak 8 cm dan dilakukan 3
kali pengukuran jarak terpendek selaput sabun sebesar 4 cm 4,1 cm dan 4,2 cm
diperoleh T ̅ sebesar 25,07 dyn⁄cm.
Pada percobaan ketiga dengan panjang benang 23 cm, jarak 8 cm dan dilakukan 3
kali pengukuran jarak terpendek selaput sabun sebesar 5,2 cm 4,8 cm dan 5 cm
diperoleh T ̅ sebesar 26,29 dyn⁄cm.
Sehingga dapat dilihat dari ketiga percobaan diatas bahwa semakin panjang
benang maka semakin kecil tegangan permukaannya.
1. Buatlah tabel pengamatan yang jelas untuk besaran yang diukur!
Jawab : Terlampir pada bab pengolahan data
2. Hitunglah T untuk masing-masing pengukuran!
Jawab : Terlampir pada bab pengolahan data
3. Hitunglah T rata-rata beserta sesatannya!
Jawab : Terlampir pada bab pengolahan data

1.7. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata tegangan
permukaan sabun (T) pada percobaan 1 adalah 24,91 g⁄cm. Pada percobaan 2
adalah 25,07 g⁄cm. Dan pada percobaan 3 adalah 26,29 g⁄cm.
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan ∆T pada percobaan 1 adalah 0,3 g⁄cm.
∆T pada percobaan 2 adalah 0,41 g⁄cm. Dan ∆T pada percobaan 3 adalah 1,14
g⁄cm.
1.8. Daftar Pustaka
Tim Laboratorium Fisika – Universitas Islam Bandung.2020.Panduan Praktikum
Fisika Dasar Terapan Teknik IndustriI. Bandung : Laboratorium Terpadu Unit C -
Fisika

Anda mungkin juga menyukai