BAB V
Transport Layer: TCP dan UDP
1. Dasar Teori
Pada bab sebelumnya kita telah mempelajari tentang IP, sekarang
saatnya mempelajari protokol yang bekerja pada layer di atasnya yaitu
protokol ”transport”. Anggap IP tidak lain hanyalah sebuah nomor saja
(meskipun tidak sesederhana itu), sehingga untuk membuat hubungan
(koneksi) yang dapat melewatkan suatu paket data menuju tempat lain
kita masih memerlukan sebuah protokol transport.
Pada praktikum kali ini, kita akan fokus pada dua protokol transport
yang paling banyak digunakan saat ini, yaitu TCP (Transmission Control
Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).
UDP header dapat dilihat pada Tabel 5.1, UDP header memiliki
source dan destination port (yang menunjukkan aplikasi mana yang
memiliki data ini). Disitu juga terdapat ukuran dan checksum UDP serta
data asli yang dikirimkan.
16-bit sourcce port 16-bit destination port
16-bit UDP length 16-bit UDP chekcsum
Data
Tabel 5.1: UDP Header
UDP memiliki karakteristik sebagai berikut:
Bekerja pada layer transport di model OSI
Merupakan sebuah protokol yang connectionless, artinya tidak
membuat koneksi, langsung mengirimkan data
Koreksi error yang terbatas, hanya mengandalkan checksum.
Protokol yang unreliable.
Tidak ada fasilitas perbaikan data.
Berbeda dengan UDP, TCP merupakan protokol yang reliable,
sehingga protokol ini membutuhkan proses ”setup” koneksi sebelum
mulai mentransmisikan data. Proses ini disebut ”3 way handshake”. TCP
lebih kompleks dibandingkan dengan UDP,seperti dapat dilihat pada
Tabel 5.2.
16-bit source port 16-bit destination port
32-bit squence number
32-bit acknowledgment
D.O RSV Flag 16-bit window size
16-bit TCP Checksum 16-bit urgent pointer
Options
Data