Anda di halaman 1dari 11

TUGAS AKHIR KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER

“ TUGAS CASE STUDY B ”

   

Disusun oleh : ADITYA RAHMAN ()


IQBAL MAULANA ()
UNGGUL IKHTIARA (1311010067)

Program Study Teknik Informatika


Fakultas Ilmu Komputer
Informatic and Bussines Institute Darmajaya
Tahun Akademik 2017
1. Pengertian

Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan


sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan
jugggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
ggggggggggggggggggga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer.
Program ini dibuat oleh Cisco LLLLLLLLLLSystems dan disediakan gratis untuk
fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi di Cisco Networking Academy.
Tujuan utama Packet Tracer adaVVVVVVVVVlah PPuntuk menyediakan alat bagi
siswa dan pengajar agar dapat memaMMMMMMMMMMMhami prinsip jaringan
komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco.

2. Kegunaan
Packet Tracer biasanya digunakan siswa Cisco Networking Academy melalui
sertifikasi Cisco Certified Network Associate (CCNA). Dikarenakan batasan pada
beberapa fiturnya, software ini digunakan hanya sebagai alat bantu belajar, bukan
seabagai pengganti Cisco routers dan switchesjiiholhukhu.

3. Fungsinya
Fungsinya adalah untuk merancang sebuah sistem atau topologi jaringan yang akan
di terapkan pada dunia nyata/kerja, karena kalau kita merancang topologi jaringan
komputer tanpa bantuan aplikasi seperti ini bisa  membutuhkan biaya yang mahal.
Makanya cisco membuat aplikasi seprti ini agar orang dapat belajar tanpa
membutuhkan biaya yang mahal.

4. Tujuan
1) Analisa kebutuhan perusahaan terhadap jaringan.
2) Rancanganlah jaringan yang sesuai dengan uraian pada case study.
a) tabel yang memuat detail perangkat yang digunakan.
b) Gambarkan rancangan anda
3) Lakukannlah testing terhadap rancangan anda dengan menggunakan
perangkat lunak packet tracer .
a) Simulasi PC pada divisi konsultasi mengirim data pada direktur.
b) Simulasi PC pada divisi keuangan mengirim data pada divisi konsultasi.
c) Pengunjung menggunakan komunikasi wireless
d) Lakukan analisa terhadap hasil testing anda, yang meliputi :
e) Tidak ada paket data yang drop/ada paket data yang drop
1) Analisa kebutuhan perusahaan terhadap jaringan

Perusahaan yang bergerak dibidang jasa layanan konsultasi pendidikan


membutuhkan jaringan yang saling terhubung antara ruang dan
memberikan layanan koneksi internet secara gratis kepada pelanggan,
kemudian juga perusahaan menginginkan memanajemen jaringan yang
dibagi perdivisi/kantor yang terdiri dari Ruang Konsultasi, Ruang
Sekertaris, Ruang Direktur, Ruang Keuangan dan Ruang Tunggu.

2) Rancanganlah jaringan yang sesuai dengan uraian pada case study.

a. tabel yang memuat detail perangkat yang digunakan.

No Perangkat Keterangan

1 11 komputer

2 3 Printer

3 3 switch

4 router
4

3 laptop
5
6 2 smartphone

7 1 cloud

8 1 wireless

b. Gambarkan rancangan
3) Lakukannlah testing terhadap rancangan anda dengan menggunakan
perangkat lunak packet tracer .

a. Konsultasi ke direktur

b. Keuangan ke konsultasi
c. Pengunjung

d. Lakukan analisa terhadap hasil testing anda

A. KONSULTASI KE DIREKTUR

Ping 192.168.3.3
Pinging 192.168.3.3 with 32 bytes of data :
Reply from 192.168.3.3 : bytes=32 time=11ms TTL=126
Reply from 192.168.3.3 : bytes=32 time=11ms TTL=126

Ping statistics for 192.168.3.3:


Packets : Sent =4, Received =4, Lost =0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 10ms, Maximum = 14ms, Average = 14ms

B. KEUANGAN KE KONSULTASI

Ping 192.168.7.1
Pinging 192.168.7.1 with 32 bytes of data :
Reply from 192.168.7.1 : bytes=32 time=12ms TTL=125
Reply from 192.168.7.1 : bytes=32 time=13ms TTL=125

Ping statistics for 192.168.7.1:


Packets : Sent =4, Received =4, Lost =0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 10ms, Maximum = 14ms, Average = 14ms

Addressing
- Ruang konsultasi :
PC 1
 IP 192.168.1.2
 NETMASK 255.255.255.0
PC 3
 IP 192.168.1.3
 NET MASK 255.255.255.0

PC 5

 IP 192.168.1.4
 NETMASK 255.255.255.0

PC 0

 IP 192.168.1.5
 NETMASK 255.255.255.0

PC 2

 IP 192.168.1.6
 NETMASK 255.255.255.0

PC 4

 IP 192.168.1.7
 NETMASK 255.255.255.0

PRINTER 0

 IP 192.168.1.8
 NETMASK 255.255.255.0

PRINTER 1

 IP 192.168.1.9
 NETMASK 255.255.255.0

R2

FAST ETHERNET 0/0

 IP 192.168.1.1
 NETMASK 255.255.255.0

FAST ETHERNET 1/0

 IP 192.168.2.1
 NETMASK 255.255.255.0

- RUANG SEKERTARIS :

R3

FAST ETHERNET 0/0

 IP 192.168.2.2
 NETMASK 255.255.255.0

FAST ETHERNET 1/0

 IP 192.168.3.1
 NETMASK 255.255.255.0

PC 9
 IP 192.168.3.2
 NETMASK 255.255.255.0

- RUANG DIREKTUR

PC 10

 IP 192.168.3.3
 NETMASK 255.255.255.0

CLOUD 0 PT-EMPTY

FAST ETHERNET 2/0

 IP 192.168.5.1
 NETMASK 255.255.255.0

FAST ETHERNET 3/0

 IP 192.168.6.1
 NETMASK 255.255.255.0

- RUANG KEUANGAN

R4

FAST ETHERNET 0/0

 IP 192.168.6.2
 NETMASK 255.255.255.0

FAST ETHERNET 1/0

 IP 192.168.7.1
 NETMASK 255.255.255.0

PC 6

 IP 192.168.7.2
 NETMASK 255.255.255.0

PC 7
 IP 192.168.7.3
 NETMASK 255.255.255.0

PC 8

 IP 192.168.7.4
 NETMASK 255.255.255.0

PRINTER 2

 IP 192.168.7.5
 NETMASK 255.255.255.0

- RUANG TUNGGU
WR 2
 IP 192.168.100.1
 NETMASK 255.255.255.0

L0
 IP 192.168.100.12
 NETMASK 255.255.255.0

L1
 IP 192.168.100.13
 NETMASK 255.255.255.0

L2
 IP 192.168.100.10
 NETMASK 255.255.255.0

HP 0
 IP 192.168.100.15
 NETMASK 255.255.255.0

HP 1
 IP 192.168.100.8
 NETMASK 255.255.255.0
Core Layer, Distribution Layer, Access Layer (Model Jaringan Hirarki) 10.17 Sena Wijayanto 2
comments Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Dalam
mendesain suatu topologi jaringan, kita membutuhkan pemodelan permodelan untuk menentukan
bentuk jaringan. Hal ini dimaksudkan agar jaringan yang kita kelola dapat dengan mudah
dikembangkan dan diatur sesuai dengan kebutuhan. Salah satu pemodelan jaringan LAN yang
banyak dipakai adalah Pemodelan Jaringan Hirarki Model jaringan hirarki terbagi menjadi 3 layer
yang dibagi menurut fungsinya. Tiga lapisan tersebut adalah seperti gambar di bawah ini. 1.

Core layer Core layer adalah tulang punggung (backbone) dari jaringan. Lapisan ini biasanya di
gunakan untuk menghubungkan jaringan ke internet. Core layer bertanggung jawab atas lalu lintas
dalam jaringan. Dalam lapisan ini data – data diteruskan secepatnya dengan menggunakan
motode dan protokol jaringan tercepat (high speed). Misalnya fast ethetnet 100Mbps, Gigabit
Ethetnet, FDDI atau ATM. Pada lalu lintas data digunakan swicth karena penyampaiannya pasti
dan cepat. Dalam lapisan ini tidak diperbolehkan melakukan penyaringan atau filter paket data
karena  dapat memperlambat transmisi data dan tidak mendukung wordgroup. Untuk toleransi
kesalahan digunakan peralatan jalur ganda. Oleh sebab itu swicth dikonfigurasikan dengan
menggunakan Spanning Tree Topology dimana dapat diciptakan jalur ganda tanpa harus memiliki
resiko terjadi lingkaran jaringan. Spesifikasi Desain : Yang tidak boleh dilakukan :    Tidak
diperkenankan menggunakan access list, packet filtering, atau routing VLAN. Tidak diperkenankan
mendukung akses workgroup. Tidak diperkenankan memperluas jaringan dengan kecepatan dan
kapasitas yang lebih besar. Yang boleh dilakukan : Melakukan desain untuk keandalan yang tinggi
( FDDI, Fast Ethernet dengan link yang redundan atau ATM). Melakukan desain untuk kecepatan
dan latency rendah. Menggunakan protocol routing dengan waktu konvergensi yang rendah. 2.
Distribution layer Distribution layer disebut juga layer workgroup yang menerapkan titik kumunikasi
antara access layer dan core layer. Fungsi utama distribution layer adalah menyediakan routing,
filtering dan untuk menentukan cara terbaik unutk menangani permintaan layanan dalam jaringan.
Setelah distribution layer mentukan lintasan terbaik maka kemudian permintaan diteruskan ke core
layer. Core layer dengan cepat meneruskan permintaan itu ke layanan yang benar. Distribution
layer diterapkan kepada setiap fakultas yang memiliki beberapa jurusan untuk menghubungkan
beberapa jurusan-jurusan yang ada kedalam satu workgroup. Dalam lapisan ini diadakan
pembagian atau pembuatan segmen-segmen berdasarkan peraturan yang dipakai dalam
perusahan atau universitas, dimana jaringan dibagi pada setiap workgroup. Penyaringan atau filter
data dalam lapisan ini akan dilakukan untuk pembatasan berdasarkan collison domain,
pembatasan dari broadcast dan untuk keamanan jaringan. Pada Layer distibusi VLAN juga dibuat
untuk menciptakan segmen - segmen logika. Layer ini mendefinisikan daerah dimana manipulasi
paket data (packet manipulation) dapat dilakukan. Fungsi Distribution Layer antara lain adalah:
Address atau Area Jaringan LAN Akses ke Workgroup ata Departemen Mendefinisikan
Broadcast/multicast domain Routing dari Virtual LAN (VLAN) Titik temu beberapa media berbeda
yang digunakan didalam jaringan Keamanan data dan jaringan (Security) Titik dimana Akses
secara Remote ke Jaringan dapat dilakukan Dalam ruang lingkup kecil, distribution layer biasanya
digabung jadi satu dengan core layer. 3.

Access layer Access layer disebut juga sebagai layer desktop. Access Layer mengendalikan akses
pengguna dengan workgroup ke sumber daya internetwork. Desain access layer diperlukan untuk
menyediakan fasilitas akses ke jaringan. Fungsi utamanya adalah menjadi sarana bagi suatu titik
yang ingin berhubungan dengan jaringan luar. Terjadi juga Penyaringan / filter data oleh router
yang lebih spesifik dilakukan unutk mencegah akses ke seuatu komputer. Jarak. Setiap kali sebuah
paket melalui router disebut sebagai sebuah hop. RIPv2 mengirimkan semua routing tabel ke
router-router tetangganya yang terhubung secara langsung berkomunikasi maka pada tiap router
tersebut perlu diterapkan konfigurasi protokol routing sehingga paket yang dikirimkan oleh setiap
router sampai ke tujuan. Pada layer ini menyediakan akses jaringan untuk user/workgroup dan
mengontrol akses dan end user local ke Internetwork. Sering di sebut juga desktop layer. Resource
yang paling dibutuhkan oleh user akan disediakan secara local. Kelanjutan penggunaan access list
dan filter, tempat pembuatan collision domain yang terpisah (segmentasi). Teknologi
sepertiEthernet switching tampak pada layer ini serta menjadi tempat dilakukannya routing statis.
Fungsi Access Layer antara lain: Shared bandwidth Switched bandwidth MAC layer filtering
Microsegmentation 

Read more at: http://senawijayanto.blogspot.co.id/2012/03/core-layer-distribution-layer-access.html


Copyright senawijayanto.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution

Anda mungkin juga menyukai