Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Jurnal Internasional Ilmu Keperawatan 8 (2001) 237e242

DISELENGGARAKAN OLEH Daftar isi tersedia di SainsLangsung

Jurnal Internasional Ilmu Keperawatan

beranda jurnal: http://www.elsevier.com/journals/international-journal-of-
ilmu keperawatan/2352-0132

Tinjauan

Realitas, ruang lingkup, tantangan, dan fasilitator untuk implementasi

peran praktisi perawat di India: Tinjauan
Malar Kodi S A, Suresh K. Sharma B, *
A Departemen Keperawatan, Institut Ilmu Kedokteran Seluruh India, Rishikesh, Uttarakhand, India
B Departemen Keperawatan, Institut Ilmu Kedokteran Seluruh India, Jodhpur, Rajasthan, India

info artikel abstrak

Sejarah artikel: India sangat membutuhkan alternatif dokter umum untuk mengatasi kekurangan dokter yang parah, terutama di daerah
Diterima 17 April 2020 pedesaan dan kurang mampu. Memberdayakan perawat melalui peran perawat praktisi (NP) adalah solusi superlatif untuk
Diterima dalam bentuk memberikan perawatan kesehatan yang berkualitas di pengaturan perawatan primer. Berdasarkan konsepsi dan temuan
revisi 1 Maret 2021
penelitian tentang peran TN, kami menganalisis dan memeriksa realitas, ruang lingkup, dan hambatan untuk menerapkan
Diterima 3 Maret 2021 Tersedia
peran TN di India dan mengusulkan strategi masa depan untuk menciptakan kader TN.
online 12 April 2021
© 2021 Para penulis. Diterbitkan oleh Elsevier BV atas nama Asosiasi Perawat Cina. Ini adalah artikel akses terbuka
di bawah lisensi CC BY-NC-ND (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/).
Kata kunci:
Praktik keperawatan tingkat lanjut
Asuhan keperawatan
Praktisi perawat
Peran
India

Apa yang diketahui?
Sebagian besar institut di India telah menerapkan program praktisi
perawat (NP) sejak 2007; namun, tidak ada peran dan ruang lingkup
yang ditentukan serta kader yang ditunjuk.
Apa yang baru?
Artikel ini mengulas latar belakang dan situasi program NP di India.
Tinjauan ini telah membahas ruang lingkup prospektif untuk peran NP di
India.
Ini membahas potensi hambatan untuk menerapkan peran TN di negara
ini dan menguraikan strategi masa depan untuk menerapkan kader TN
dan solusi yang layak untuk dipertimbangkan.
1. Perkenalan
Sebagian besar negara berkembang menghadapi tantangan tenaga
kerja perawatan kesehatan yang parah, terutama mengenai ketersediaan
dokter. Rasio dokter-penduduk di India adalah 0,725 per 1.000 penduduk,
konsentrasi yang berat terutama di daerah perkotaan yang menyebabkan terbatasnya
akses perawatan kesehatan di daerah pedesaan [1]. Meningkatnya permintaan akan
layanan kesehatan di tingkat akar menempatkan perhatian dan tekanan besar pada
sistem pemberian layanan kesehatan, sehingga mengarah pada layanan perawatan
kesehatan yang berkualitas. Oleh karena itu, ada kebutuhan yang signifikan untuk
mereorganisasi dan mendesentralisasi layanan kesehatan dengan pendekatan
pengalihan tugas. Perawat dan bidan adalah jangkar terbesar dari sistem pemberian
perawatan kesehatan dan memainkan peran penting dalam memberikan layanan
perawatan preventif, promotif, dan rehabilitatif.2,3]. Oleh karena itu Majelis Kesehatan
Dunia mengeluarkan resolusi pada tahun 2011 untuk memperkuat dan memperluas
peran perawat dengan memasukkan mereka dalam pengaturan perawatan primer [4].
Perawat terdaftar mendapatkan pelatihan dan lisensi khusus untuk
praktik lanjutan, memberi mereka lisensi untuk membuat keputusan medis,
memberikan obat/terapi, memesan tes diagnostik, dan melakukan
prosedur tertentu. Perawat praktisi (NP) adalah istilah umum dan memiliki
berbagai judul, termasuk praktisi perawat tingkat lanjut (ANP), spesialis
perawat klinis (SSP), spesialis perawat, dan praktisi klinis tingkat lanjut.5].
Peran tersebut ada di Amerika Serikat sejak tahun 1965, Inggris sejak tahun
1980, di Australia sejak tahun 1990, dan di Belanda sejak tahun 2010
sebagai hasil dari dokter perawatan primer

* Penulis yang sesuai.

Alamat email: skaiims17@gmail.com, suresh.nur@aiimsrishikesh.edu.in (SK Sharma). Peer
review di bawah tanggung jawab Asosiasi Perawat Cina.

https://doi.org/10.1016/j.ijnss.2021.03.003
2352-0132/© 2021 Para penulis. Diterbitkan oleh Elsevier BV atas nama Asosiasi Perawat Cina. Ini adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-NC-ND (http://
creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/).
M. Kodi S dan SK Sharma
kekurangan [6]. Peran NP berkembang pesat di seluruh dunia. Ini telah
memberikan perawatan kesehatan primer, akut, khusus untuk pasien dari segala
usia selama lebih dari setengah abad di seluruh dunia [6,7].
The International Council for Nurses (ICN) melaporkan, hampir 70
negara di seluruh dunia berhasil menerapkan peran praktisi perawat,
termasuk negara-negara Asia seperti Korea Selatan, Singapura, dan
Thailand.6,8]. Bukti di seluruh dunia menyoroti manfaat yang dicapai oleh
kemajuan asuhan keperawatan melalui peran NP. Ulasan Cochrane dan
meta-analisis telah menunjukkan bahwa NP dapat mengelola pasien di
tingkat perawatan primer[8,9], dan penggantian dokter oleh perawat dalam
pengaturan perawatan primer meningkatkan kualitas perawatan yang
mengarah pada hasil kesehatan yang lebih baik. Ini juga menunjukkan
bahwa waktu yang dihabiskan oleh NP merawat pasien dan pengajaran
kesehatan mengarah pada kepuasan yang lebih tinggi di antara pasien dan
keluarga [10,11].
Menurut laporan ICN, jumlah NP meningkat dua kali lipat dalam satu dekade, dari
120.000 (pada 2007) menjadi lebih dari 270.000 pada 2017 [12], dan penerima manfaat
memiliki keyakinan pada perawatan kesehatan yang ditawarkan oleh NP yang melebihi
1,06 miliar orang bukti mengunjungi NP setiap tahun. Jumlah NP perawatan
primer diproyeksikan meningkat sebesar 84% antara 2010 dan
2025. Jika tren ini berlanjut pada tahun 2030, proporsinya akan melambung dari
19% menjadi 29% dan terus meningkat [13,14].
Statistik global menunjukkan bahwa proporsi tertinggi ANP berada di
Amerika Serikat, yaitu 40,5 per lakh populasi, diikuti oleh Belanda (12,6),
Kanada (9,8), Australia (4,4), dan Selandia Baru (3.1). Selain itu, jumlah
mereka meningkat pesat di sebagian besar negara sekitar 27,8% tingkat
pertumbuhan majemuk di Belanda, dan itu 6,1% di Amerika Serikat [15].
Anehnya, pertumbuhan NP adalah 3e9 kali lebih tinggi dari dokter di dunia
Barat, yang menandakan bahwa peran mereka diterima dengan baik dalam
sistem pemberian perawatan kesehatan di negara-negara tersebut. Studi
menemukan bahwa 67%e93% dari layanan perawatan primer kuratif
dikelola oleh NP di Westernworld. Mengejutkan kami, itu jauh lebih hemat
biaya dibandingkan dengan perawatan yang diberikan oleh dokter, yaitu,
29% dalam perawatan primer dan 11%e18% pelayanan rawat inap [14,16].
Asosiasi Praktisi Perawat Amerika (AANP) mengamati minggu Praktisi
Perawat Nasional setiap tahun antara 10 Novembere16 untuk mendorong
pembuat undang-undang tentang pentingnya mengubah undang-undang,
kebijakan, dan praktik yang sudah usang sehingga TN dapat berlatih secara
maksimal sesuai dengan pendidikan dan pelatihan mereka [6,17]. Studi
mengungkapkan bahwa ada variasi yang signifikan dalam praktik yang
diharapkan dan praktik aktual NP di negara bagian dan negara yang
berbeda karena variasi dalam otonomi legislatif; namun, mereka ditemukan
berlatih penilaian, memesan tes, membuat diagnosis, meresepkan obat-
obatan, merujuk pasien ke pusat yang lebih tinggi sebagai ruang lingkup
praktik [17].
Oleh karena itu memperkenalkan peran TN adalah jawaban untuk mengatasi
tantangan perawatan kesehatan, memberikan layanan perawatan kesehatan yang
berkualitas, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di negara kita.
Tinjauan ini bertujuan untuk memahami realitas, ruang lingkup, tantangan, dan strategi
masa depan untuk menerapkan peran TN di India.
2. Strategi pencarian
Kami merangkum bukti mengenai realitas, ruang lingkup,
hambatan, dan fasilitator dalam melaksanakan peran TN independen
di India. Pencarian literatur integratif dilakukan dengan menelusuri
database termasuk Scopus, PubMed, CINAHL, Psych INFO, EMBASE,
ScienceDirect, Web of Science, dan halaman Web organisasi profesi
keperawatan. Pencarian dilakukan dengan menggunakan kata kunci
dan operator Boolean dari (peran praktisi perawat) ATAU (praktisi
perawat tingkat lanjut) ATAU (penghalang untuk praktisi perawat
tingkat lanjut) ATAU (lingkup untuk praktisi perawat) DAN India ATAU
dewan keperawatan India. Kami juga menyaring daftar referensi
artikel yang dipilih untuk menemukan item lain yang relevan. Sastra
Terpilih dinilai, dan temuan disintesis.
238
Jurnal Internasional Ilmu Keperawatan 8 (2001) 237e242
3. Skenario dan realitas peran praktisi perawat di India
Kebijakan Kesehatan Nasional (2017) mengakui bahwa mendesain ulang
sistem pemberian perawatan kesehatan dan membentuk kader seperti NP dan
perawat kesehatan masyarakat untuk meningkatkan ketersediaan mereka di area
yang paling dibutuhkan [18]. Pakar tenaga kerja negara kita menyetujui
kesenjangan yang semakin lebar antara populasi dan permintaan akan dokter
perawatan primer. Pengenalan peran NP adalah cara yang lebih baik untuk
memenuhi tantangan ini [19].
Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga (Kemenkes)
menekankan bahwa perawat menempati posisi penting dalam pemberian
layanan kesehatan. Mereka dapat dimanfaatkan sama untuk dokter ketika kita
berpikir untuk mencapai SDGs [20]. Pemerintah serikat sedang
mempertimbangkan untuk membentuk kader NP untuk mengatasi kekurangan
dokter di daerah pedesaan [19,20].
Akar NP yang tidak terorganisir dan tidak diatur dapat ditemukan di negara
bagian seperti Rajasthan; banyak RN yang berpraktik sebagai dokter umum,
terutama di daerah pedesaan meskipun sangat diterima oleh masyarakat tetapi
tidak dilegalkan [21]. Pada tahun 2002, Pemerintah Benggala Barat adalah negara
bagian pertama di India yang memulai praktisi perawat dalam kursus kebidanan
(NPM) di bawah proyek India-AusAID yang memberikan pelatihan selama 18
bulan kepada perawat diploma dan lulusan namun tidak dapat memperoleh
pengakuan yang semestinya [22]. Pada jalurnya, pemerintah Gujarat dimulai pada
tahun 2009 dan memberikan sanksi kepada 25 posisi praktisi kebidanan
independen (IMP) tetapi masih menunggu untuk menunjuk [21,23]. Proses
kebijakan tertunda karena beberapa alasan termasuk kurangnya dorongan dan
visi bersama, tidak terbatasnya pengembangan kader bidan yang mandiri, dan
kurangnya ruang untuk dialog terbuka. Langkah serupa untuk melatih perawat
terdaftar di NPM oleh Telangana, Kerala, Benggala Barat, dan negara bagian
lainnya [21,24]. Namun, tidak dapat menarik kandidat karena tidak adanya
kejelasan tentang pendaftaran ke dewan keperawatan, ruang lingkup praktik, dan
pekerjaan.
Pemerintah juga datang dengan peran perawat yang diperluas melalui model
pemberian perawatan kesehatan yang dipimpin perawat. Beberapa institusi di India
menggunakan model klinik yang dipimpin perawat ini. Beberapa memperluas peran
mereka seperti perawat stoma, perawat stroke, perawat kesehatan masyarakat, dan
pendidik perawat diabetes. Tapi mereka dilatih di rumah, dan gelar mereka tidak
dilindungi oleh undang-undang apa pun [25].
Dewan Keperawatan India (INC) menerapkan NP dalam program
perawatan kritis dengan persetujuan MoHFW di seluruh negeri sejak 2017
untuk memperluas peran perawat terdaftar. INC telah menandatangani
nota kesepahaman (MoU) dengan University of Houston College of Nursing
pada April 2018. Sebagai kelanjutan dari MoU, INC mengundang dua
fakultas dari University of Houston untuk berbagi dan membimbing dalam
implementasi praktisi perawat di perawatan kritis (NPCC) dan program
doktor praktik keperawatan (DNP) di India [26]. Jumlah Institut (Gambar 1)
menawarkan kursus NPCC di dalam negeri [26,27] menggambarkan bahwa
itu menurun selama bertahun-tahun karena kurangnya peran tertentu
untuk NP dalam sistem pemberian perawatan kesehatan, tidak ada
ketentuan pendaftaran dalam keperawatan
Gambar 1. Jumlah lembaga yang menawarkan praktisi perawat dalam program perawatan kritis di India [
20,21].
M. Kodi S dan SK Sharma Jurnal Internasional Ilmu Keperawatan 8 (2001) 237e242

dewan sebagai NP, kurangnya perlindungan hukum terhadap gelar NP dan ruang
lingkup pekerjaan / praktik yang terbatas, sebaliknya lulusan NP yang baru saja
pingsan dalam perawatan kritis bekerja sebagai perawat klinis rutin [28].
Peran NP menjanjikan di India. Namun, menerapkan peran TN dalam
struktur multi-profesional adalah tugas yang kompleks dan berulang di
negara ini. Namun demikian, hal itu dimungkinkan dengan perencanaan
dan pelaksanaan yang cermat melalui undang-undang yang kuat, lisensi
dengan ruang lingkup praktik yang jelas, dan jalur karier untuk NP.
4. Lingkup untuk praktisi perawat di India
AANP menyatakan bahwa NP dapat berlatih secara mandiri di berbagai
pengaturan perawatan kesehatan, termasuk pusat kesehatan primer, pusat
kesehatan masyarakat, dan rumah sakit perawatan tersier. Mereka juga dapat
melakukan layanan penilaian, diagnosis, pengobatan, dan evaluasi tanpa
pengawasan oleh dokter; namun, peran dan otoritas hukum mereka berbeda-
beda antar negara [15,21,29]. Peran yang didefinisikan dengan jelas adalah kunci
untuk berlatih, dan ini adalah contoh yang tepat untuk membuat ruang lingkup
praktik yang tepat di negara kita. Berbagai cara yang paling banyak dilaporkan di
seluruh dunia akan memandu kita untuk merencanakan dengan cermat dan
menerapkan ruang lingkup praktik negara kita (Tabel 1).
5. Tantangan/hambatan dalam implementasi peran praktisi
perawat di India
6. Fasilitator implementasi asuhan praktisi perawat di India
Peran NP masih dalam tahap awal dan mendapatkan momentum yang
signifikan di India. Kemenkes sedang mempertimbangkan pengenalan hak TN
dengan berkonsultasi dengan INC dan pemangku kepentingan lainnya. Kebijakan
kesehatan nasional terbaru (2017) juga mencakup pembentukan kader NP dalam
sistem kesehatan masyarakat [18]. Berbagai negara seperti Amerika Serikat,
Inggris, Australia, dan Belanda menjadi contoh penerapan peran ANP. Ini adalah
waktu yang tepat untuk menerapkan kader NP di India untuk memastikan
perawatan kesehatan yang terjangkau dan dapat diakses, terutama di daerah
yang kurang terlayani dan kekurangan. Namun, beberapa pertanyaan terkait
seperti.
Bagaimana: Bagaimana cara mendapatkan lisensi? Bagaimana NP
dilembagakan? Dimana: Di mana pelatihan akan berlangsung? (mengacu
pada institusi/standar pendidikan)
Siapa: siapa yang akan mengajar? Apa kualifikasi pendidikannya?
Kapan: Kapan lisensi NP akan diperpanjang?
Apa: apa yang akan menjadi kompetensi inti di bidang praktik masing-
masing? Apa yang akan menjadi jalur pembawa NP?
Yang membutuhkan jawaban untuk perencanaan yang efektif
untuk implementasi kader NP di India. Selanjutnya, strategi berikut
dapat membantu keberhasilan implementasi perawatan NP di India.

NP secara historis menghadapi banyak kendala untuk berlatih di

seluruh dunia. Keperawatan dianggap sebagai profesi tingkat rendah
di banyak negara, dan perawat menerima sedikit pengakuan, tidak ada
otoritas atau kekuasaan [31]. Bahkan RUU Dewan Medis Nasional
(NMC), yang saat ini sedang dibahas, tidak menyebutkan apa pun
tentang perawat atau dewan profesional lainnya [35]. Padahal WHO
mengakui perawat dan mendeklarasikan 2020 sebagai tahun perawat
dan bidan; Namun, sulit untuk menerapkan peran keperawatan baru
dalam konteks perawatan kesehatan berlapis-lapis. Para peneliti telah
memeriksa banyak hambatan dalam pelaksanaan peran NP di seluruh
dunia. Bukti empiris tentang hambatan kinerja NP disajikan sebagai
hambatan struktural, hambatan fungsional, dan hambatan persepsi (
Meja 2).
6.1. Restrukturisasi pendidikan dan kurikulum keperawatan
Program NP harus dilaksanakan dengan model residensi, dan kurikulum
harus murni berbasis kompetensi. Sesuai INC, kriteria entry-level kursus NP
adalah perawat lulusan terdaftar dengan satu tahun pengalaman klinis [
31,38]. Seorang NP diharapkan memiliki pengetahuan yang baik tentang
mata pelajaran ilmu biomedis dasar seperti anatomi, fisiologi, biokimia,
mikrobiologi, farmakologi, patologi; Namun, temuan penelitian di seluruh
dunia mengungkapkan bahwa dokter menolak untuk menerima NP karena
pengetahuan mereka yang buruk dalam farmakologi, patologi, anatomi,
fisiologi, keterampilan penilaian, diagnosis, pemikiran kritis, dan
pengambilan keputusan [21]. Ini menunjukkan

Tabel 1
Lingkup praktik yang paling sering dilaporkan untuk praktisi perawat.

Lingkup praktik Tugas

Penilaian Dapatkan riwayat kesehatan lengkap [2,10].

Layanan diagnostik
Layanan pengobatan
Lakukan pemeriksaan fisik lengkap [14,17].
Lakukan pemeriksaan sistemik [14,17,30].
Mengevaluasi faktor psikososial yang mempengaruhi status kesehatan klien [
30]. Memesan tes laboratorium, radiologi, dan patologis [17,30]. Interpretasi
tes laboratorium, laporan radiologis [17].
Melakukan diagnosa medis penyakit ringan seperti demam, nyeri, mual, muntah, keasaman, sembelit, gigitan serangga, sembelit, gigitan
serangga, dll. [17,30]. Menentukanth/atau mengatur obat sesuai dengan protokol [17].
Pengobatan penyakit ringan seperti demam, nyeri, mual, muntah, asam lambung, sembelit, gigitan serangga, dll.
Pelayanan ibu hamil antenatal care [23,31,32]. Perawatan pascapersalinan termasuk layanan keluarga berencana [23,26
]. Melakukan persalinan normal [12,23,33]. Perawatan bayi yang baik termasuk imunisasi [17,30]. Mengevaluasi
efektivitas rencana perawatan [30]. Lakukan tindak lanjut dan perawatan berbasis rumah [10,17].

Evaluasi perawatan/rujukan
jasa
Memberikan konseling keluarga/hubungan tentang perilaku kesehatan dan pilihan pengobatan [30,32].
Menyampaikan pendidikan kesehatan [9,17] Berpartisipasi dalam pendidikan masyarakat [10,11]. Berkolaborasi
dengan lembaga masyarakat untuk memberikan perawatan [33].

Berkolaborasi dengan anggota tim multidisiplin dengan membuat rujukan yang tepat [17].
Layanan administrasi Kegiatan administratif dan manajerial [34]. Pendampingan atau advokasi pasien [17,32,34].
Sumber daya untuk rekan [17].

239
M. Kodi S dan SK Sharma Jurnal Internasional Ilmu Keperawatan 8 (2001) 237e242

Meja 2
Hambatan untuk menerapkan peran praktisi perawat di India.

Klasifikasi Hambatan Utama

Hambatan Struktural Kurangnya kerangka hukum untuk praktik perawat praktisi (NP) [25]. Undang-
undang dan peraturan pemerintah yang membatasi [25,36]. Kurang terlatihnya
fakultas keperawatan dan fasilitas klinis untuk melatih NP.
Infrastruktur yang buruk (laboratorium keterampilan dan materi klinis) untuk pelatihan NP [22].
Kurangnya persiapan perawat dalam mata pelajaran bio-medis di tingkat sarjana, seperti anatomi, fisiologi, patologi, patofisiologi & farmakologi, dll [28].

Kurangnya kebijakan yang jelas [22].

Kepemimpinan / pendampingan keperawatan tingkat nasional yang lemah [37,38].
Hambatan Fungsional Tidak ada struktur/pekerjaan kader yang ditentukan untuk NP [36,37]. Kurang
kolaborasi anggota tim perawatan kesehatan [24]. Ketidakpastian tanggung jawab
mediko-legal [38] Kurangnya pendampingan dan pengawasan yang berkualitas.

Keengganan atau penolakan petugas kesehatan lain untuk bekerja sama dengan NP. Kurangnya
perencanaan untuk mempekerjakan TN di sektor publik dan swasta [36,37]. Tidak ada garis
wewenang yang jelas [36]. Kurangnya otoritas peresepan [38]. Persaudaraan medis
mendominasi masyarakat [37,38].

Hambatan Persepsi Kurangnya pemahaman yang jelas tentang kurikulum dan pelatihan keperawatan dan peran praktisi perawat tingkat lanjut di antara manajemen, termasuk dokter dan
tim kesehatan lainnya.
Kurangnya kepercayaan pada kemampuan keperawatan untuk mengambil peran keperawatan tingkat lanjut [
26,37]. Takut akan pekerjaan dan keamanan finansial di kalangan dokter umum [36]
Kurangnya penerimaan peran keperawatan lanjutan dari NP oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya [39].
Persepsi buruk tentang profesi keperawatan di masyarakat [37,38]. Kurangnya kesadaran pendidikan TN, kader
di kalangan masyarakat [28,37].

bahwa ada kebutuhan untuk merestrukturisasi kurikulum
keperawatan dasar kita menjadi kurikulum berbasis kompetensi.
Selain kompetensi inti dasar, harus mencakup aplikasi klinis
farmakologi dan patologi, keterampilan dalam penilaian, farmakologi,
berpikir kritis, pengambilan keputusan, informatika keperawatan,
termasuk soft skill seperti komunikasi terapeutik, menjaga hubungan
interpersonal, menyampaikan berita buruk, dll.
6.2. Membangun infrastruktur yang baik untuk melatih praktisi perawat
yang kompeten
Kurikulum NP dirancang agar praktikum menyumbang 85% dan kelas
teori 15%.24,37]. Jadi untuk membangun kompetensi inti NP, institusi harus
memiliki laboratorium keterampilan khusus yang dilengkapi dengan
simulator fidelitas sedang hingga tinggi dan berbagai pelatih tugas dan
fasilitas klinis yang memadai untuk peluang yang memadai untuk
mengamati dan mempraktikkan kompetensi yang diperlukan.
6.3. Peningkatan kapasitas fakultas keperawatan untuk melatih praktisi perawat
yang kompeten
Pendidikan keperawatan telah berkembang pesat dari pelatihan perawat
diploma berbasis rumah sakit menjadi program pascasarjana, pascasarjana, dan
NP berbasis universitas di India [37,38]. Oleh karena itu, ada kekurangan serius
fakultas keperawatan yang berpengalaman dan kompeten di negara ini. Program
NP baru-baru ini diluncurkan di India. Jadi ada sangat terbatas atau tidak ada NP
terlatih di India untuk mengajar dan membimbing NP baru. Oleh karena itu,
membangun dan memperkuat pendidik perawat melalui pelatihan reguler yang
berfokus pada pendidikan dan pelatihan khusus dan berkolaborasi dengan
fakultas kedokteran yang berpengalaman dapat membantu melatih fakultas
keperawatan untuk implementasi yang efektif dan menjalankan program NP di
India [36].
6.4. Transformasi radikal dalam undang-undang dan lisensi praktik
keperawatan
amandemen dalam undang-undang INC yang ada, 1947, dan dewan keperawatan
negara bagian masing-masing. Undang-undang yang diubah harus mencakup
ketentuan pendaftaran untuk spesialis dan praktisi perawat dan secara jelas
mendefinisikan ruang lingkup praktik, gelar, dan lisensi untuk semua tingkat
perawat termasuk ANP [37]. Lisensi yang dilindungi secara hukum sangat penting
untuk menjalankan peran TN secara mandiri. Selanjutnya, amandemen juga akan
diperlukan dalam undang-undang lain seperti UU Farmasi
(1948) dan The Drugs and Cosmetics Act (1940), yang memiliki
implikasi potensial untuk praktik independen NP [38].
6.5. Pembaruan reguler dan pembaruan lisensi berkala
Teknologi, strategi, dan penelitian perawatan kesehatan dapat
mengubah praktik profesional, menjadi masalah bagi keselamatan publik.
Oleh karena itu, profesional perawatan kesehatan, termasuk NP, perlu
diperbarui secara berkala, dan harus ada sistem pembaruan lisensi secara
berkala. Pembaharuan kebijakan dan prosedur lisensi TN bervariasi antar
negara [30,33]. ANCC merekomendasikan sertifikasi pembaruan lima tahun
dengan persyaratan jam pendidikan berkelanjutan, jam praktik, publikasi
penelitian, dan ujian pembaruan lisensi [40]. Akibatnya, dewan keperawatan
negara bagian harus merencanakan dan menerapkan pengetahuan umum
dan pembaruan keterampilan dan pembaruan lisensi untuk NP [36].
6.6. Spesialisasi dan jalur karir yang ditetapkan untuk
praktisi perawat
INC baru-baru ini meluncurkan NP dalam perawatan kritis; namun,
perlu memperluas cakupan NP di bidang spesialisasi lain seperti
perawatan kesehatan primer, kesehatan keluarga, kebidanan,
diabetes, geriatri, pediatri, kesehatan mental, dan sebagainya [38,39].
Selain itu, harus ada jalur karir yang ditentukan dari NP dari entry-level
[38].
6.7. Mempromosikan penelitian tentang peran praktisi perawat

INC dan dewan keperawatan negara bagian harus memberikan Sejumlah penelitian dilakukan sebelum dan sesudah implementasi
peran praktik yang jelas untuk NP. Itu harus dilindungi oleh undang- peran NP di seluruh dunia. Ini memfasilitasi mereka untuk mengatasi
undang melalui tindakan praktik perawat, yang dapat dilakukan oleh hambatan untuk implementasi yang sukses. Peran NP adalah

240
M. Kodi S dan SK Sharma
tren yang akan datang, dan ada penelitian terbatas yang dilakukan
dan diterbitkan di India. Oleh karena itu, ada kebutuhan yang sangat
besar untuk penelitian untuk mengeksplorasi hambatan, ruang
lingkup, dan strategi di seluruh pra dan pasca implementasi peran TN.
Selanjutnya, batch pertama telah lulus, sehingga dapat dipantau
penerimaan dan dampaknya di masyarakat; juga, kesadaran, persepsi,
dan penerimaan profesional kesehatan dan masyarakat umum, efek
pada biaya, kepuasan pasien, dll dapat dieksplorasi [38,38].
6.8. Memberdayakan asosiasi keperawatan dan masyarakat
praktisi perawat
Harus ada asosiasi dan masyarakat NP untuk lobi politik yang
efektif untuk membujuk kebijakan dan pembangunan citra praktisi
perawat seperti AANP dan Asosiasi Perawat Praktek Lanjutan Kanada [
36].
6.9. Menciptakan kesadaran tentang peran praktisi perawat
Pengetahuan masyarakat umum tentang peran NP dan kurangnya
pemahaman oleh petugas kesehatan lainnya telah menjadi masalah dari waktu ke
waktu. Selanjutnya, itu adalah penghalang yang paling sering dilaporkan, yang
menyebabkan kurangnya penerimaan peran [17,21]. Karena ini adalah konsep
baru/kurang dikenal di India, penting untuk membiasakan konsep tentang peran
dan tanggung jawab TN kepada penerima manfaat dan petugas kesehatan untuk
mendapatkan penerimaan kader.
7. Kesimpulan
Kader NP muncul pada 1960-an di Amerika Serikat dan kemudian diterapkan di negara maju dan berkembang lainnya, yang
ditemukan cukup berhasil dan berkembang pesat. India memiliki akar NP yang tidak dikenali di negara bagian seperti Rajasthan, di
mana perawat terdaftar secara mandiri memberikan layanan perawatan kesehatan kuratif kepada orang-orang di komunitas
pedesaan, yang tidak diatur dan disahkan tetapi diterima oleh masyarakat. Kekurangan dokter primer telah mengharuskan
kebutuhan untuk menerapkan perawatan NP di negara ini. Baru-baru ini, INC telah meluncurkan program NP dalam keperawatan
perawatan kritis. Bukti mendukung bahwa TN dapat secara efektif menyediakan berbagai layanan kuratif seperti penilaian, diagnosis,
pengobatan penyakit ringan, kuratif, rehabilitatif, dan layanan rujukan, terutama di masyarakat yang kurang terlayani dan tertinggal.
Namun, dengan tidak adanya ruang lingkup praktik yang jelas, tindakan praktik keperawatan, perizinan yang ditentukan, judul
praktik, dan struktur kader untuk NP dalam sistem pemberian layanan kesehatan, hal itu belum mengambil momentum di negara ini.
Namun demikian, reformasi dalam kebijakan pemerintah, prosedur, undang-undang, tindakan praktik keperawatan, perizinan, dan
otonomi untuk perawat, pendidikan keperawatan, ruang lingkup aturan yang ditetapkan, dan penciptaan struktur kader dapat
memfasilitasi pelaksanaan program NP yang efektif di India; yang merupakan kebutuhan saat ini untuk memastikan perawatan
kesehatan yang terjangkau dan dapat diakses oleh masyarakat terutama di daerah yang kurang terlayani dan tertinggal di negara
ini. Namun demikian, reformasi dalam kebijakan pemerintah, prosedur, undang-undang, tindakan praktik keperawatan, perizinan,
dan otonomi untuk perawat, pendidikan keperawatan, ruang lingkup aturan yang ditetapkan, dan penciptaan struktur kader dapat
memfasilitasi pelaksanaan program NP yang efektif di India; yang merupakan kebutuhan saat ini untuk memastikan perawatan
kesehatan yang terjangkau dan dapat diakses oleh masyarakat terutama di daerah yang kurang terlayani dan tertinggal di negara
ini. Namun demikian, reformasi dalam kebijakan pemerintah, prosedur, undang-undang, tindakan praktik keperawatan, perizinan,
dan otonomi untuk perawat, pendidikan keperawatan, ruang lingkup aturan yang ditetapkan, dan penciptaan struktur kader dapat
memfasilitasi pelaksanaan program NP yang efektif di India; yang merupakan kebutuhan saat ini untuk memastikan perawatan
kesehatan yang terjangkau dan dapat diakses oleh masyarakat terutama di daerah yang kurang terlayani dan tertinggal di negara ini.
Pernyataan kontribusi kepengarangan CReditT
Malar Kodi S: Metodologi, Penulisan- penyusunan draf asli,
Visualisasi. Suresh K. Sharma: Konseptualisasi, Verifikasi, Penulisan-
review dan editing, Supervisi.
Deklarasi kepentingan bersaing
Tidak ada konflik kepentingan yang dinyatakan oleh penulis.
241
Jurnal Internasional Ilmu Keperawatan 8 (2001) 237e242
Pengakuan
Kami berterima kasih kepada profesor Som prakas Babu, Departemen Bedah
Umum, AIIMS, Rishikesh atas motivasi dan dukungannya yang berkelanjutan.
Lampiran A. Data tambahan
Data tambahan yang terkait dengan artikel ini dapat ditemukan di
https://doi.org/10.1016/j.ijnss.2021.03.003.
Referensi
[1] Kumar R, Pal R. India mencapai rasio populasi dokter yang direkomendasikan WHO: seruan
untuk perubahan paradigma dalam wacana kesehatan masyarakat! J Fam Med Prim Care
2018;7(5):841e4. https://doi.org/10.4103/jfmpc.jfmpc_218_18.PMID:
30598921. PMC6259525.
[2] Vikas B. Tantangan yang dihadapi rumah sakit umum di India, asal-usulnya, dan
kemungkinan solusinya. Adv Kesehatan Masyarakat 2014;(4):1e27. https://doi.org/10.1155/
2014/89850.
[3] Mathew Deltimol, Jeet Goyal Harinder. Kesadaran dan pendapat masyarakat umum
dan profesional perawatan kesehatan mengenai prospek dan tantangan praktik
keperawatan mandiri. Nurs J India 2016;7(2):203e6.
[4] Mazumdar-Shaw K. Memanfaatkan inovasi yang terjangkau untuk mengatasi tantangan
perawatan kesehatan India. IIMB Manag Rev 2018;30(1):37e50. https://doi.org/
10.1016/j.iimb.2017.11.003.
[5] Institut Kedokteran AS. Komite Inisiatif Yayasan Robert Wood Johnson tentang masa
depan keperawatan, di institut kedokteran. Masa depan keperawatan: memimpin
perubahan, memajukan kesehatan. Washington (DC): Pers Akademi Nasional (AS);
2011. J Model Internasional Keperawatan,https://www. ncbi.nlm.nih.gov/books/
NBK209879[Diakses 21-12-2019].
[6] Asosiasi praktisi perawat Amerika. Garis waktu sejarah.https://www. aanp.org/about/
about-the-american-association-of-nurse-practitioners-aanp/ historical-timeline
[Diakses 2021-12-21].
[7] Waldrop JB. Apakah praktisi perawat dengan gelar doktor praktik keperawatan membuat
perbedaan dalam perawatan kesehatan? J Perawat Praktek 2017;13(4):A13.https://doi.org/
10.1016/j.nurpra.2017.02.004.
[8] Maier CB, Barnes H, Aiken LH, Busse R. Deskriptif, analisis lintas negara dari tenaga
kerja praktisi perawat di enam negara: ukuran, pertumbuhan, potensi substitusi
dokter. BMJ Terbuka 2016;6(9):e011901.https://doi.org/10.1136/
bmjopen-2016-011901.
[9] Woo BFY, Woo BFY, Lee JXY, Tam WWS. Dampak dari peran praktik keperawatan
lanjutan pada kualitas perawatan, hasil klinis, kepuasan pasien, dan biaya dalam
pengaturan perawatan darurat dan kritis: tinjauan sistematis. Kesehatan Sumber
Daya Hum 2017;15(1):63.https://doi.org/10.1186/s12960-017-0237-9.
[10] Laurant M, van der Biezen M, Wijers N, Watananirun K, Kontopantelis E, van Vught
AJ. Perawat sebagai pengganti dokter di pelayanan primer. Cochrane Database
Syst Rev 2018;7:CD001271. https://doi.org/10.1002/
14651858.CD001271.pub3.
[11] Ortiz J, Hofler R, Bushy A, Lin YL, Khanijahani A, Bitney A. Dampak peraturan praktik
praktisi perawat pada hasil kesehatan penduduk pedesaan. Kesehatan 2018;6(2):65.
https://doi.org/10.3390/healthcare6020065.
[12] Lingkup Praktik untuk Praktisi Perawat. Asosiasi Praktisi Perawat Amerika- ruang
lingkup praktik untuk praktisi perawat.https://www.aanp.org/advokasi/advocacy-
resource/position-statements/scope-of-practice-fornurse-practitioners [Diakses
2021-11-20].
[13] Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional. Masa depan keperawatan: memimpin
perubahan, memajukan kesehatan. Komite Inisiatif Yayasan Robert Wood Johnson
tentang Masa Depan Keperawatan, di Institute of Medicine; Institut Kedokteran;
2019. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK209880/pdf/
Rak Buku_NBK209880.pdf [Diakses 21-12-2019].
[14] Cant R, Birks M, Porter J, Jacob E, Cooper S. Mengembangkan praktik keperawatan pedesaan
yang maju: lingkup tanggung jawab yang sama sekali baru. Collegian 2011;18(4):177e82.
https://doi.org/10.1016/j.colegn.2011.08.001.
[15] Maier CB, Aiken LH. Pergeseran tugas dari dokter ke perawat di perawatan primer di 39
negara: studi perbandingan lintas negara. Kesehatan Masyarakat Eur J 2016;26(6): 927e34.
https://doi.org/10.1093/eurpub/ckw098.
[16] Baxter P, DiCenso A, Donald F, Martin-Misener R, Opsteen J, Chambers T. Melanjutkan
pendidikan untuk praktisi perawat perawatan kesehatan primer di Ontario, Kanada.
Perawat Pendidikan Hari Ini 2013;33(4):353e7. https://doi.org/10.1016/
j.nedt.2012.07.018.
[17] Torrens C, Campbell P, Hoskins G, Strachan H, Wells M, Cunningham M, dkk.
Hambatan dan fasilitator untuk pelaksanaan peran praktisi perawat tingkat lanjut
dalam pengaturan perawatan primer: tinjauan pelingkupan. Int J Nurs Stud
2020;104:103443.https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2019.103443.
[18] Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Nasional. Kebijakan kesehatan nasional.http://
cdsco. nic.in/writereaddata/National-Health-Polic.pdf; 2017 [Diakses 21-01-2019].
[19] Lembaga Nasional untuk Transformasi India -NITI Aayog. Strategi untuk India baru
@ 75.https://niti.gov.in/writereaddata/files/Strategy_for_New_India. pdf; 2018
[Diakses 16-03-2020].
[20] Menteri Kesehatan JP Nada. Kursus keperawatan dapat digabungkan dengan kursus
pelatihan keterampilan India. Skill Reporter Juni 2016.https://www.skillreporter.com/
M. Kodi S dan SK Sharma
2016/06/news/other-minstries/nursing-courses-can-be-blend-with-skillindia-
training-courses-health-minister-jp-nadda/ [Diakses 07-02-2020].
[21] Bagga R, Jaiswal V, Tiwari R. Peran direktorat dalam mempromosikan keperawatan dan
kebidanan di berbagai Negara Bagian India: panggilan untuk kepemimpinan untuk
reformasi. Med Komunitas J India 2015;40(2):90e6. https://doi.org/10.4103/0970-
0218.153870.
[22] Lembar Fakta Jheipgo. Penguatan SDM kesehatan di Indonesia.https://
www.jhpiego.org/wp-content/uploads/2018/05/HRH-Factsheet-April-2018. pdf;
April 2018 [Diakses 21-12-2018].
[23] Sharma B, Johansson E, Prakasamma M, Mavalankar D, Christensson K. Lingkup
praktik kebidanan di antara perawat staf: studi teori membumi di Gujarat, India.
Kebidanan 2013;29(6):628e36. https://doi.org/10.1016/
j.midw.2012.05.008.
[24] Kumar S, Kumar S. India Menyiapkan kader baru bidan bersertifikat untuk Meningkatkan
perawatan ibu dan bayi. Pembelanjaan India; 2020.https://www.indiaspend.com/
indiareadies-a-new-cadre-of-certified-bidwives-to-improve-maternal-infant-care
[Diakses 02-06-2020].
[25] Sharma SK, Kalra S, Kant R. Menjelajahi peran praktisi perawat independen dalam
pencegahan dan pengelolaan PTM di India. J Indian Med Assoc 2018
Agustus;116(8):54e6. https://www.researchgate.net/publication/331035275_
Exploring_Role_of_Independent_Nurse_Practitioners_in_Prevention_and_
Management_of_NCDs_in_India.
[26] Dewan Keperawatan India. Silabus & Peraturan; Praktisi perawat dalam program
residensi pasca sarjana perawatan kritis.http://www.indiannursingcouncil.org/
[Diakses 21-11-2019].
[27] Dewan Keperawatan India. Daftar lembaga yang diakui dewan keperawatan negara bagian
yang menawarkan program perawat praktisi dalam perawatan kritis (NPCC).https://www.
indiannursingcouncil.org/Listof-Nursing-Institution.asp?show¼Daftar-Keperawatan-
Institusi.
[28] Chandini Bharadwaj U, Tamang E, Mancheri N. Otonomi, penerimaan dan
Pemanfaatan NPCC: skenario India. Int J Nurs Kebidanan Res 2020;7(1): 18e23.
https://doi.org/10.24321/2455.9318.202004.
[29] Pembawa J, Adams S. Perawat praktisi sebagai solusi untuk layanan kesehatan
transformatif dan berkelanjutan dalam perawatan kesehatan primer: studi
eksplorasi kualitatif. Kolega 2017;24(6)::525e31. https://doi.org/10.1016/
j.colegn.2016.12.00.
242
Jurnal Internasional Ilmu Keperawatan 8 (2001) 237e242
[30] Hudspeth RS, Klein TA. Memahami ruang lingkup praktik perawat: peraturan,
praktik, dan perspektif pekerjaan sekarang dan untuk masa depan. Praktik
Perawat J Am Assoc 2019;31(8):468e73. https://doi.org/10.1097/
jxx.0000000000000268.
[31] Cajulis CB, Fitzpatrick JJ, Kleinpell RM. Tingkat otonomi praktisi perawat dalam
pengaturan perawatan akut. Praktik Perawat J Am Acad 2007;19(10):500e7.
https://doi.org/10.1111/j.1745-7599.2007.00257.x.
[32] Peterson ME. Hambatan untuk berlatih dan dampaknya terhadap perawatan kesehatan:
fokus praktisi perawat. J Adv Pract Oncol 2017;8(1):74e81. https://www.ncbi.nlm. nih.gov/
pmc/articles/PMC5995533/.
[33] Xue Y, Ye Z, Brewer C, Spetz J. Dampak peraturan ruang lingkup praktik perawat
negara bagian pada pemberian perawatan kesehatan: tinjauan sistematis. Nurs
Outlook 2016;64(1):71e85. https://doi.org/10.1016/j.outlook.2015.08.005.
[34] Jurnal perawat kehidupan dunia perawat komunitas sosial. Peran & Ruang Lingkup
Praktik Perawat Keluarga; 2019.https://nursejournal.org/family-practice/ role-
scope-of-practice-of-a-family-nurse-practitioner/ [Diakses 2019-06-12].
[35] Mann G. Memahami RUU Komisi medis nasional, 2019. PRS India; 2021.
https://www.prsindia.org/content/understanding-national-
RUU-Komisi Medis-2019 [Diakses 2021-01-25].
[36] Sharma SK. Tindakan praktik keperawatan: skenario saat ini & kebutuhan masa depan India.
Nurs J India 2017;108(6). 250-154,https://www.researchgate.net/publication/
330883294_Nursing_Practice_Act_Current_Scenario_Future_Needs_of_India.
[37] Putturaj M, Prashanth NS. Meningkatkan otonomi perawat India. Etika J Med India
2017;2(4):275e81. https://doi.org/10.20529/ijme.2017.058.
[38] Nanda L, Lobo E. Praktisi perawat eJawaban India untuk mengatasi akses ke perawatan
kesehatan. Akses Terbuka Kesehatan Masyarakat; 2018. hal. 1e3. https://
medwinpublishers.com/PHOA/PHOA16000128.pdf. 2.
[39] Sharma SK, Thakur K, Kant R, Kalra S. Perawat yang dipimpin klinik diabetes di Asia
Tenggara: ruang lingkup, kelayakan, tantangan, dan fasilitator. J Kontrol Gangguan Metab
Diabetes 2020;7(2):47e51. https://doi.org/10.15406/jdmdc.2020.07.00199.
[40] Poghosyan L, Shang J, Liu J, Poghosyan H, Liu N, Berkowitz B. Perawat praktisi sebagai
penyedia perawatan primer: menciptakan lingkungan praktik yang menguntungkan di
Negara Bagian New York dan Massachusetts. Manajer Perawatan Kesehatan Rev
2015;40(1): 46e55. https://doi.org/10.1097/hmr.00000000000000010.