Anda di halaman 1dari 44

GAMABAR BENTUK

SRP1.61.2305
201820200072
Rabu 13:20-15:50

Reza Anisa
18020092/2018

PRODI PENDIDIKAN SENI RUPA


JURUSAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019

GAMABAR BENTUK
Reza Anisa
18020092/2018

Dosen Pembina Mata Kuliah


Drs. Mediagus, M.Pd.
Drs. Idran Wakidi, M.Pd.
Drs. Ariusmedi, M.Sn.
Maltha Kharisma, S.Pd. M.Pd

PRODI PENDIDIKAN SENI RUPA


JURUSAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Artikel
“Gambar Bentuk”
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen yang telah
membimbing mata kuliah gambar bentuk ini. Dengan adanya bimbingan dan
arahan dari Bapak saya dapat menyelesaikan artikel ini, selain itu saya juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang memberikan ide-ide,
sehingga saya dapat menyelesaian artikel gambar bentuk ini.

saya menyadari bahwa dalam pembuatan artikel ini masih ada kekurangan,
maka untuk kesempurnaan artikel ini saya mengharapkan kritikan dan saran yang
bisa mendukung artikel ini. Atas partisipasi dan masukannya saya mengucap kan
terimakasih.

Padang, 19 Mei 2019

Penulis

DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Ruang Lingkup Mata Kuliah (teori, praktik) melalui latihan
Terjadwal/tatap muka (TM), Terstruktur (TS dan Resume), Tugas
Mandiri (TMd)
B. Peranan Mata Kuliah Gambar Bentuk
C. Alat, Bahan dan Media
D. Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip Gambar Model
BAB 11 TEORI
A. Teori Unsur-unsur Seni Rupa
B. Prinsip-prinsip Seni Rupa
C. Pengertian Sketsa
D. Perspektif
E. Model Gambar Bentuk
F. Terang-gelap
BAB 111 TEKNIK ARSIRAN, DUSSEL DAN SAPUAN KUAS
A. Terang/gelap
B. Teknik Arsiran
C. Teknik Dussel
D. Teknik Sapuan kuas
BAB 1V Pembahasab Karya
A. Latar depan, latar tengah dan latar belakang
B. Kekurangan dan kelebihan model langsungdan model tidak langsung
BAB V Finishing
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Ruang Lingkup Mata Kuliah (teori, praktik) melalui latihan


Terjadwal/tatap muka (TM), Terstruktur (TS dan Resume), Tugas
Mandiri ( TMd)
a) Sebelum mulai praktikan gambar bentuk terlebih dahulu dosen
menjelaskan tentang teori-teori apa saja yang terdapat pada gambar
bentuk dan bagaimana cara membuat atau menggambar bentuk tersebut,
setelah teori dijelaskan kita langsung mempraktik kan apa yang telah
dijelaskan oleh dosen sebelumnya, sesuai dengan langkaah-langkah
awal ,menggambar suatu model.
b) TM adalah tugas tatap muka yang dibuat di kampus dan tugas tatap muka
idak boleh dibawa pulang. Dan harus diselesaikan di kampus. Seperti
menggambar suatu objek contohnya mrnggambar model bunga.
c) TS dan resume ( tugas terstruktur) adalah tugas yang di buat di rumah dan
di kumpulkan pada minggu yang akan datang beserta resume yang di
jelaskan oleh dosen pada minggu sebelumnya. Tugas terstuktur
dikumpulkan minimal 7 buah per minggu beserta resume.
B. Peranan mata kuliah Gambar Bentuk
Peranan mata kuliah gambar bentuk bagi saya yaitu memudahkan
mahasiswa dalam menggambar illustrasi, menggambar model, dan melukis,
karena setiap tugas perkuliahan tersebut harus didahului dengan proses
menggambar sketsa yang umumnya ditampilkan secara realis. Tujuan Mata
Kuliah Mata kuliah menggambar bentuk bertujuan membekali mahasiswa
dengan kemampuan menggambar benda dengan kriteria Secara teoretis
mampu menjelaskan pengertian serta ciri-ciri menggambar bentuk. Mampu
menjelaskan langkah-langkah menggambar bentuk, mampu menjelaskan
teknis menggambar bentuk mulai dari persiapan model, sketsa, arsiran dan
finishing (penyelesaian gambar).
Secara praktek mahasiswa mampu memindahkan bentuk objek ke atas
bidang gambar dengan komposisi yang benar. Mampu memindahkan bentuk
objek ke atas bidang gambar dengan proporsi yang benar, mampu
memindahkan bentuk objek ke atas bidang gambar dengan teknik
pencahayaan yang benar, mampu memindahkan bentuk objek ke atas bidang
gambar dengan perspektif yang benar sehingga mencapai kemiripan yang
tinggi terhadap objek model, mampu memindahkan bentuk objek ke atas
bidang gambar secara mirip sesuai model yang ditiru. Manfaat Mata Kuliah
menggambar bentuk adalah sebagai berikut :
a. Dengan pemahaman terhadap pengertian dan kriteria menggambar bentuk,
maka mahasiswa akan dapat membedakannya dari menggambar lainnya,
serta dapat mengajarkan kepada orang lain (siswa) setelah jadi guru
nantinya.
b. Dengan memahami langkah-langkah menggambar bentuk, maka
mahasiswa bisa menerapkannya secara berurutan sehingga mencapai hasil
yang diharapkan.
c. Dengan memiliki kemampuan menerapkan komposisi secara baik, maka
mahasiswa akan mudah dalam menskets gambar secara tepat serta sangat
mendukung kelancaran mata kuliah praktek lainnya.
d. Dengan memiliki kemamapuan menampilkan proporsi secara baik, maka
mahasiswa akan mudah mencapai ketepatan bentuk dalam rangka menuju
kemiripan bentuk, serta memudahkan dalam menyelesaikan tugas-tugas
kuliah praktek lainnya yang menerapkan konsep realis.
e. Dengan penguasaan teknik pencahayaan objek gambar secara baik, maka
mahasiswa dengan mudah akan mencapai kejelasan bentuk.
f. Dengan penguasaan kemampuan menerapkan perspektif secara baik pada
objek gambar maka mahasiswa akan dapat mencapai ketepatan bentuk yang
mengacu kepada kemiripan dengan model yang ditiru.
g. Dengan kemampuan meniru objek gambar secara mirip sesuai model, maka
mahasiswa akan mudah mengikuti perkuliahan praktek lanjutan seperti
gambar model, gambar ilustrasi, seni lukis, seni patung, dan lain-lain,
karena pada umumnya tugastugas perkuliahan praktek diawali dengan
sketsa terutama pada bentuk-bentuk realis.
C. Alat, Bahan dan Media
 Alat
1. Pensil
Pensil merupakan alat utama untuk membuat gmbar bentuk.
Pensil bisa termasuk bahan tetapi bisa juga dimasukkan sebagai alat.
Pensil untuk membuat gambar bentuk berbeda dengan pensil yang
digunakan untuk membuat gambar teknik, kita akan lebih banyak
menggunakan pensil jenis B, ini karena kita menggambar untuk “Art”.
Berbeda jika kita hendak menggambar teknik, maka pensil jenis H yang
dipilih. 
Pensil-pensil tersebut memiliki tingkat “Darkness” yang berbeda-
beda. Semakin besar ukurannya, maka semakin gelap goresannya.
Misalnya pensil B. Terdiri dari jenis B, 2B, 3B, 4B, 5B, 6B, 7B, 8B, dan
9B. Pensil jenis H adalah H, 2H, 3H, 4H, 5H, 6H, 7H, 8H, dan 9H,
meski pensil jenis 9H dan 9B adalah yang paling gelap goresannya,
tetapi mereka sangat berbeda, pensil 9B lunak sementara pensil 9H
keras. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pensil untuk
keperluan menggambar sangatlah banyak sekali macamnya dan
semuanya memiliki sifat yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Jenis Pensil bermacam-macam terdiri dari beberapa Seri, mulai
yang Seri H (Hard = Keras) dan B (Bold = Lunak). Sekarang ini muncul
juga Pensil Mekanik adalah pensil yang dapat diisi ulang, namun Pensil
jenis ini belum begitu banyak jenisnya.

Pensil manual pensil mekanik

2. Pensil warna

Penggunaan pensil warna dapat dilakukan dengan cara mengarsir


atau memblok warna. Tekanan pada penggunaan pensil sangat
memengaruhi ketajaman warna.
3. Krayon

Karyon adalah salah satu jenis bahan untuk  menggambar. Krayon


merupakan perpaduan antara kapur dan lilin. Lilin membuat krayon akan
melekat kuat pada kertas gambar. Warna yang dimiliki krayon sangat
cemerlang. Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan krayon adalah
sifat krayon yang agak lambat keringnya, maka ketika ingin mencampur
warna maka perlu ditunggu sebentar biar agak kering baru ditumpuk
warna yang lain.
4. Jenis kertas
Jenis kertas yang di gunakan untuk menggambar bentuk adalah
kertas yang memiliki permukaan kasar. Mengapa demikian agar butiran-
butiran arang dalam pensil ataupun crayon dapat menempel pada
permukaan kertas tersebut. Sehingga warna atau tone dapat terlihat lebih
kuat tidak tipis (remang-remang) berbeda yang digunakan oleh para
dunia teknik konstruksi. Jenis Kertas yang biasa digunakan adalah
Kertas BC (Manila), Kertas Dupleks, kertas Linen, dll.
a) Kertas Kalkir

Yang pertama adalah kertas kalkir. Hampir sama dengan


kertas HVS, namun kertas ini biasanya digunakan untuk media
sablon. Kertas kalkir tidak berwarna putih melainkan berwarna
lebih gelap dan terlihat transparan seperti terkena tumpahan
minyak. Ukuran kertas ini biasanya tipis.

b) Kertas Duplex (Coated)

Untuk kertas duplex ini sangat mudah dibedakan dari bahan


lain. Yaitu sisi depan berwarna putih dan sisi belakangnya
berwarna abu-abu. Jadi kamu hanya bisa mencetak pada satu sisi
saja.
Kertas duplek biasanya digunakan untuk pembuatan box
karena harganya yang murah dibandingkan bahan lain. Gramasi
duplek yang sering digunakan 250 gram, 270 gram, 310 gram, 350
gram, dan 400 gram.

c) Kertas Art/Matt Paper

Kertas art biasa digunakan untuk membuat brosur karena


permukaanya yang licin (art) atau semi doff (matt). Selain itu,
produk yang dihasilkan juga lebih bagus dan berkualitas karena
rester kertasnya halus. Gramasi kertas art yang biasa digunakan
yakni 100 gram, 120 gram, dan 150 gram.

d) Kertas Ivory

Nah untuk bahan ivory ini sekilas hampir sama dengat art
karton. Kedua sisinya berwarna putih, hanya saja tidak seputih art
karton ya. Yang membedakan dari keduanya adalah  pada kedua
sisi art karton licin sedangkan ivory hanya satu sisi saja yang licin.

Ivory ini juga hampir sama dengan cwb, hanya saja cwb
lebih halus. Bahan ivory ini biasanya digunakan untuk box
kosmetik kerena tebal. Nah gramasi yang kerap digunakan yakni
210 gram, 230 gram, 250 gram, 270 gram, 300 gram dan 350 gram.
e) Kertas HVS

Kertas HVS juga biasa digunakan untuk fotocopy atau


printer desket. HVS juga banyak dijual di toko-toko buka ya
dengan gramasi 70 gram, 80 gram dan 100 gram. Sedangkan
ukuranya ada yang A4, F4, folio dan juga HVS A3 70 gram. Bisa
dibilang jenis kertas ini sangat akrab dengan pekerja dan pelajar,
biasa untuk mencetak berbagai tugas.

 Ukuran Kertas A5
 Ukuran Kertas A4
 Ukuran Kertas A3
 Ukuran Kertas F4

f) Art Karton

kertas art karton sama seperti art paper. Hanya saja


gramasinya lebih tebal. Art karton banyak digunakan untuk produk
cetak seperti kartu nama, catalog, co profile, brosur, dan produk
cetak lain yang membutuhkan kertas tebal.

Biasanya sih setelah di cetak kertas ini dilaminasi agar


hasilnya lebih memuaskan. Sedangkan untuk gramasi yang biasa
digunakan adalah 190 gram, 230 gram, 260 gram, 310 gram dan 360
gram.
g) CWb/Duplex Putih

Mempunyai bahan yang sama dengan duplek. Hanya saja


bagian dalamnya berwarna putih sehingga terlihat lebih bersih.
CWB sering digunakan untuk box makanan dengan gramasi 230
gram, 250 gram dan 300 gram.

h) Samson Kraft

Jenis kertas selanjutnya yakni Samson kraft. Berwarn coklat


muda dan merupakan hasil daur ulang dengan permukaan kasar.
Kertas ini biasa digunakan untuk bungkus agar memberikan kesan
klasik. Selain itu kertas ini juga banyak digunakan untuk paperbag
dan handbag.

5. jenis kanvas
Kanvas adalah media lukis yang memiliki pori-pori yang telah
ditutup cat dasar berwarna putih. Media ini lebih sering digunakan untuk
melukis dengan cat minyak karena cat minyak butuh ketebalan dalam
pewarnaan dan kadang butuh metode palet yang membutuhkan terknik
kontruksi pada bidang lukisnya. Palet pada umumnya sudah memiliki
kerangka yang berbentuk persegi dan ada pula yang masih berbentuk
gulungan tanpa kerangka.
Jenis-jenis kanvas yaitu:
a) Cotton Duck Canvas
Kanvas cotton duck sama sekali tidak ada hubungannya dengan
bebek, tapi merupakan kanvas yang paling sering digunakan dan
paling murah. Ketebalannya macam-macam dan dihasilkan melalui
tenunan. Yang paling murah biasanya memiliki tenunan yang
renggang dan bahannya dapat terkoyak dengan mudah jika tidak
hati-hati. Lekukan tenunannya dapat diisi dengan cat dasar atau
kapur untuk menciptakan lukisan dengan permukaan yang lebih
halus (terutama jika memakai layer). Atau tenunannya dapat
digunakan sebagai bagian dari tekstur lukisan.
b) Kanvas Linen
Kanvas linen dianggap lebih unggul ketimbang kanvan katun
karena jahitan benangnya lebih rapat dan tenunannya lebih kencang.
Linen Belgia merupakan yang terbaik. Meski ditarik,
kemungkinannya kecil sekali kanvas linen untuk melar atau
mengecil, atau benangnya bergeser atau tergelung. Kanvas linen
sudah diberi cat dasar biasanya akan terlihat cokelat ketimbang putih.
Sedang linen potret adalah kanvas linen dengan permukaan yang
sangat halus, sehingga ideal untuk melukis detail.
c) Kanvas Cat Air
Kanvas cat air khusus dibuat untuk lukisan cat air. Bukan
kanvas biasa dengan label yang berbeda belaka, karena kanvas ini
memang berbeda untuk menggambar dengan cat air di atas kertas.
Sebagai catatan, cat akan tetap basah lebih lama dan bisa
menggambari dengan bebas permukaannya dengan kuas berbulu
kasar.
d) Serat Sintetis Sebagai Kanvas
Banyak seniman yang berprasangka buruk kepada serat sintetis,
karena bukan bahan tradisional dan belum teruji oleh waktu. Pada
dasarnya kita bisa menggunakan bahan apa saja sebagai kanvas, yang
penting seratnya kuat dan mampu mendukung berat cat dasar dan
juga lukisan, tanpa terkoyak atau kusut. Jika tahan lama merupakan
hal yang penting, maka bahan kaku seperti panel kayu merupakan
pilihan terbaik yang berarti lukisan tidak akan pernah melentur.
D. Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip Gambar Model
Uraian unsur-unsur dan prinsip-prinsip pada Gambar Model yaitu sebagai
berikut:
 Unsur-unsur gambar model
1. Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat
melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan
melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang
menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik
dikenal dengan sebutan Pointilisme.
2. Garis
Garis adalah goresan dan batas limit dari suatu benda ruang,
warna, massa, dan lain-lain. Sedangkan menurut Mikke Susanto garis
adalah perpaduan sejumlah titik yang sejajar dan sama besar,
mempunyai dimensi memanjang dan punya arah (bisa panjang,
pendek, tebal, halus, lurus, melengkung berombak, dan lainnya.
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus,
lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak,
putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan
dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus
berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur,
garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
a.  Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau
lengkung.
b.   Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan
pada bidang, warna atau ruang.
3. Bidang
Bidang merupakan unsur seni rupa dimana merupakan evolusi
dari garis yang membatasi suatu bentuk sehingga menciptakan bidang
yang mempunyai sisi lebar dan panjang, serta mempunyai ukuran.
4. Bentuk

Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:


a. Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur
meliputi:
1.    Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
2.    Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.

b.    Bentuk nongeometris


Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam,
misalnya manusia, tumbuhan, dan hewan

5. Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau
permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda
mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi
tekstur nyata dan tekstur semu.Tekstur nyata adalah nilai raba yang
sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah
kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.
Unsur tekstur atau barik adalah kualitas taktil dari suatu
permukaan. Taktil artinya dapat diraba atau yang berkaitan dengan
indra peraba. Disamping itu, tekstur juga dapat dimaknai sebagai
penggambaran struktur permukaan suatu objek baik halus maupun
kasar.
Berdasarkan wujudnya, tekstur dapat dibedakan atas tekstur asli
dan tekstur buatan. Tekstur asli adalah perbedaan ketinggian
permukaan objek yang nyata dan dapat diraba, sedangkan tek
stur buatan adalah kesan permukaan objek yang timbul pada suatu
benda karena pengolahan garis, warna, ruang, terang-gelap
6. Warna
Warna pada dasarnya merupakan kesan yang ditimbulkan akibat
pantulan cahaya yang mengenai permukaan suatu benda. Pada karya
seni rupa, warna dapat berwujud garis, bidang, ruang dan nada gelap
terang. Menurut teori warna Brewster, semua warna yang ada berasal
dari tiga warna pokok (primer) yaitu merah, kuning dan biru. Penca
mpuran dua warna primer akan menghasilkan warna sekunder dan bila
dua warna sekunder digabungkan akan menghasilkan warna tersier.
Dalam karya seni rupa terdapat beberapa macam penggunaan warna,
yaitu harmonis, heraldis dan murni. Penggunaan warna disebut
harmonis jika penerapannya sesuai dengan kenyataan sebenarnya.
Sedangkan heraldis atau simbolis adalah pengunaan warna untuk
menunjukkan tanda atau simbol tertentu, seperti hitam untuk
melambangkan duka cita, merah untuk melambangkan amarah, hijau
untuk melambangkan kesuburan dsb. Adapun penggunaan warna
secara murni adalah penerapan warna yang tidak terikat pada
kenyataan objek atau simbol tertentu. Dalam pewarnaan sebuah karya
seni dikenal juga istilah polikromatik dan monokromatik. Pewarnaan
atau penggunaan secara monokromatik menunjukkan kecenderungan
penggunaan satu jenis warna. Perbedaan untuk menunjukkan efek
kedalaman dalam pewarnaan secara monokromatik umumnya
dilakukan dengan mengurangi atau menambahkan intensitas warna
tersebut. Sedangkan polikromatik menunjukkan penggunaan lebih dari
satu jenis warna. Dengan kata lain polikromatik merupakan kebalikan
dari monokromatik.
 Prinsip-prinsip Gambar Bentuk
1. Kesatuan
Komposisi merupakan cara kita menyusun dan mengatur
objek gambar yang digunakan sebagai model gambar sehingga hasil
gambar tampak menarik dan indah. Komposisi dapat dibuat melalui
bentuk objek gambar, warna objek gambar, jenis objek gambar, dan
latar belakang gambar. Beberapa contoh bentuk komposisi dapat
dilihat pada pola yang disusun berikut ini.
1) Komposisi Simetris
Benda atau model yang menjadi objek gambar diletakkan
pada posisi seimbang antara sebelah kiri dan sebelah kanannya
dan memiliki keseimbangan benda yang sama dalam bentuk dan
ukurannya.
2) Komposisi Asimetris
Pada posisi asimetris, benda diletakkan dalam posisi tidak
sama baik dalam posisi maupun ukurannya namun demikian
masih tetap memperhatikan proporsi, keseimbangan, dan
kesatuan antarbenda atau objek gambar
3) Komposisi Sentral
Pusat perhatian benda atau objek model gambar terletak di
tengah- tengah bidang gambar. Penempatan model diatur sesuai
dengan proporsi bentuk model dan diatur seimbang dan
memiliki kesatuan antarbenda.
2. Keseimbangan
Keseimbangan adalah keselarasan antara bidang gambar, objek
gambar, dan gambar yang dihasilkan. Keseimbangan hasil gambar
model dapat diperoleh dengan cara membuat skala, member efek
perspektif pada objek gambar dan sudut pandang penggambar.
3. Kesatuan
Kesatuan adalah keserasian dalam pengaturan objek gambar
sehingga benda-benda yang diatur satu sama lain memiliki kesan
ruang, kedalaman, dan antarobjek gambar saling mendukung
sehingga akan menghasilkan gambar yang baik.
4. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan yang ideal dan harmonis antara
bagian-bagian benda yang menjadi objek model gambar yang dapat
diamati. Proporsi adalah perbandingan yang ideal dan harmonis
antara bagian-bagian benda yang menjadi objek model gambar yang
dapat diamati.
Proporsi menjadi bagian penting dalam menggambar model
tanpa adanya proporsi obyek tidak terlihat/ atau bisa juga disebut
komponen yang harus dipenuhi dalam menggambar model.
BAB II
TEORI

A. Teori Unsur-unsur Seni Rupa


a) Titik

Titik adalah unsur seni rupa paling dasar. Titik berada pada
dimensi 1 dan titik juga menjadi unsur paling kecil dalam membentuk
garis, bentuk atau bidang. Bisa didefinisikan bahwa segala ide karya
seni dimulai dari sebuah titik kecil. Titik adalah elemen termudah
dalam proses pembentukan turunan. Menurut geometri Euclidean, “
Titik adalah tak terbatas dan tidak mempunyai dimensi”. Walaupun
begitu titik yang representasif pada sebuah kertas, bagaimanapun
kecilnya, harus mempunyai bentuk, nada, dan ukuran, jika titik
tersebut untuk ilihat.

Sebagai contoh sebush titik bisa terlihat agak besar ketika titik
tersebut ditaruh dalam format yang kecil. namun titik yang sama dapat
juga terlihat amat kecil ketika diletakan dalam formt yang relatif besar.
Ukuran dan sebuah titik / poin harus relatif terhadap pandangan atau
gambar rancangan dan jarak pengamat sehingga tidsk terjsdi kesalahan
interpretasi terhadap gambar rancangan tersebut. titik yang digunakan
untuk menentukan posisi atau lokasi harus lebih jelas dibandingkan
sekeliling, dan bila kita menyentuk alat gambar akan memberikan
bentuk titik. Fungsi titik sebagai tanda baca menciptakan garis,
pencipta gerak sebagai sebuah denah titik raut, sebagai cipta pola,
kediaman titik sebagai nada. Titik pada area yang luas akan terlihat
kecil, dan titik pada area yang kecil akan terlihat besar.
b) Garis

Garis adalah salah satu unsur seni rupa yang dihasil dari
penggabungan coretan unsur titik. Garis dalam seni rupa diciptakan
dengan cara menggores pendek ataupun pendek dengan arah tertentu
sesuai keinginan bidang seni. Garis sendiri terbagi atas banyak unsur,
garis menurut wataknya dibedakan sbeagai berikut garis lurus,
lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, berombak, diagonal,
putus, putus, patah-patah, spiral dan lainnya.

Sedangkan garis menurut bentuk wujudnya dibedakan menjadi


dua yaitu garis semu (hasil coratan balance karena adanya unsur
warna) dan garis nyata (hasil coratan stabil). Kesan garis dapat
timbul setelah adanya kombinasi antar garis-garis dengan warna
variasi yang menambah keagungan seni rupa. Kesan lain juga dapat
diciptakan melalui kombinasi unsur seni rupa lainnya.

Garis penuntun penglihatan garis juga dapat menggambarkan,


sifat-sifat dan bentuk. Garis juga dapat memperlihatkan emosi dan
sifat-sifat perseorangan seperti tegas, ragu-ragu, lincah dan berbagai
ekspresi yang ditimbulkan dari emosi manusia.

Bentuk garis dapat dibedakan atas dua yaitu garis grafis dan garis
dan garis yang bersifat pengikat ruang atau garis illusi.

Garis grafis dapat diperoleh melalui goresan alat cetakan tertentu


pada suatu bidang. Sedangkan garis illusi atau disebut juga garis struktur
atau kerangka.
Fungsi dan peranan garis

1. Sebagai alat ekspresi, misalnya pada garis grafis.


2. Sebagai alat pengikat ruang atau bentuk, biasanya berupa
garis illusi.
3. Sebagai lambang atau tanda, misalnya tulisan.

Raut dan karakter garis

Adalah ciri khas suatu bentu, raut garis secara garis besar
hanya terdiri dua macam yaitu garis lurus dan garis lengkung.
Garis majemuk dan garis gabungan. Sedangkan karakter garis
merupakan bahasa rupa dari unsur garis baik untuk garis nyata
(garis grafis) maupun gari semu (garis ilusi) berikut beberapa
karakter garis :

1. Garis lurus horizontal memberi krater tenang, damai, pasif,


kaku, melambangkan ketenangan, kedamaian, dan
kemantapan.
2. Garis lurus vertikal memberi karakter keseimbangan, megah,
kuat, tetapi statis, kaku. Melambangkan kestabilan,
keseimbangan, kemegahan dan kekuatan.
3. Garis lurus diagonal memberi karakter gerakan, gerak larik,
meluncur, dinamik, tak seimbang. Melambangkan
kedinamisan, kegesitan dan kegasitan.
4. Zikzak memberi karakter gairah, semangat, bahaya dan
mengerikan. Melambangkan gerak semangat, krgahirahan
dan bahaya.
5. Garis lengkung memberi karakter ringan, dinamis, kuat.
Melambangkan kemegahan kekuatan kedinamikan.
6. Garis lengkung S memberi karakter indah, dinamis, lues,
melambangkan keindahan kedinamisan dan keluesan.
c) Bidang
Bidang adalah unsur seni rupa yang dihasilkan dengan
menggabungkan beberapa garis hingga membentuk beberapa sisi.
Bidang merupakan dimensi kedua yang memiliki ukuran panjang dan
lebar. Contoh bidang misalnya adalah persegi, segitiga, trapesium dan
lain-lain.

Bidang adalah salah satu bentuk pipih tanpa ketebalan,


mempunyai dimensi panjang, lebar dan luas, mempunyai kedudukan
arah dan dibatasi oleh garis. Bidang dapat diamati secara visual pada
tiap benda alam dan pada hasil karya seni rupa.

Raut Bidang sebagi berikut

1. Raut bidang geometri adalah bidang teratur yang dibuat secara


matematika. Bidang geometri dapat berbentuk segi tiga, segi
empat, segi lima, lingkaran dan sebangainya.
2. Raut bidang non geometri adalah bidang yang dibuat secara
bebas, misalnya dapat berbentuk bidang iorganik, bidang bersudut
bebas, bidang maya dan bidang gabungan
d) Bentuk

Bentuk adalah unsur seni rupa tercipta sebab adanya bidang yang
menyatu. Bisa dikatakan bahwa bentuk itu berupa benda yang namapak
polos dengan mata.

Bentuk tebagi menjadi dua macam. Yang pertama bentuk polos,


bentuk yang hanya dapat dilihat mata tanpa di rasa. Sedangkan yang
kedua, bentuk plastis, bentuk yang dapat dilihat dengan mata dan dapat
dirasa dengan diraba. Contoh bentuk polos : persegi panjang, bintang pada
gambar, lukisan pada kertas.
Contoh bentuk plastis : meja, kursi, rumah, patung dan lainnya
yang dapat dilihat jelas dan dapat dirasa dengan indera. Unsur bentuk
membuat sebuah seni rupa menjadi lebih hidup dan dapat diamati sebagai
karya seni yang utuh. Bentuk terdiri dari beberapa bidang. Ada beberapa
jenis bentuk yakni bentuk geometris seperti kubus, balok, tabung atau
bentuk non-geometris seperti manusia, hewan, alam.

e) Ruang

Ruang merupakan unsur seni rupa yang memiliki dua sifat yaitu
semu dan nyata. Dalam karya 2 dimensi, ruang bersifat semu karena hanya
berupa penggambaran saja. Sementara dalam karya 3 dimensi, ruang
bersifat nyata dan dapat dirasakan secara langsung. Ruang, sebuah dimensi
dari cara pandang sifat seseorang melihat. Oleh karena itu pembentukan
ruang butuh kombinasi semua unsur karya seni, termasuk tekstur, garis,
gelap terang dan lainnya. Pengertian ruang berasal dari bahasa latin
spatium yang berarti ruang atau alas (extent) sedangkan ruang dalam
bahasa yunani yaitu tempat 9topos) atau lokasi (choros) dimana ruang
memiliki ekspresi kwalitas tiga dimensi.

Setiap bentuk pasti memiliki ruang, bentu dapat dua dimensi atau
tiga dimensi,ruang bisa terbentuk lewat berbagai macam seperti perbedaan
berbagai macam cara seperti perbedaan ketinggian, perbedaan warnadan
bahan lain-lain
f) Warna

Salah satu unsur seni rupa adalah warna. Warna membuat karya


seni menjadi lebih hidup dan eksresif. Berdasarkan teori warna terhadap
cahaya terdapat tujuh spektrum warna. Dalam teori warna seni rupa
terdapat teori warna pigmen yaitu pengelompokkan warna sebagai berikut.

 Warna primer yaitu warna dasar atau pokok yang tidak dapat diperoleh
dari campuran warna lain, contohnya adalah merah, kuning dan biru.
Warna sekunder yaitu warna yang dapat diperoleh dengan mencampur
dua warna dasar dalam takaran tertentu, contohnya adalah oranye,
ungu dan hijau.
 Warna tersier yaitu warna yang dihasilkan melalui pencampuran warna
sekunder.
 Warna analogus yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan
dalam lingkaran warna, misalnya kuning kehijau-hijauan atau oranye
kemerah-merahan.
 Warna komplementer yakni warna kontras yang letaknya
berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu,
merah dengan hijau dan lain-lain.
g) Tekstur

Tekstur adalah kualitas suatu permukaan, datar, kasar, licin, kesat,


lunak atau keras. Jadi tekstur adalah kesan yang ditimbulkan oleh nilai
raba, lihat dari suatu permukaan benda. Tekstur raba adalah tekstur yang
dapat diraskan lewat indra peraba (ujung jari). Tekstur lihat adalah tekstur
yang dirasakan lewat panca indra penglihatan.

Tekstur juga termasuk salah satu unsur-unsur seni rupa 3 dimensi.


Pengertian tekstur pada seni rupa adalah sifat dan keadaan permukaan
bidang pada suatu karya. Tiap benda tentu memiliki tekstur yang berbeda-
beda, meski ada juga yang hampir sama. Tekstur terdiri atas dua jenis
yaitu nyata dan semu. tekstur dalam unsur  seni rupa adalah suatu keadaan
sifat pada permukaan bidang.

Bisa bersifat tebal, tipis, kasar, halus, besar, kecil, licin, kusam dan
lainnya.Kesan sebuah karya seni itu bertekstur semu dapat dinyatakan
melalui idera mata, sedangkan tekstur nyata dapat dirasakan dengan mata
dan tangan melalui rabaan.

Jenis Tekstur sebagai berikut:

1. Tekstur nyata yaitu apabila diraba secara fisik, sama dengan yang
dilihat, jenis tekstur dapat dirasakan langsung sifat permukaannya,
artinya dilihat tampak kasar diraba juga kasar.

2. Tekstur lihat (semu) atau ilusi tekstur, dimana kualitas permukaan


secara fisik berbeda dengan pengamatan mata.
h) Gelap Terang

Unsur seni rupa yang terakhir adalah gelap terang. Unsur ini


bergantung terhadap intensitas cahaya. Artinya semakin besar intensitas
cahaya maka akan semakin terang, sebaliknya semakin kecil intensitas
cahaya, maka akan semakin gelap. Dalam karya 2 dimensi, unsur gelap
terang dibuat berdasarkan gradiensi dan pemilihan warna. Unsur lain yang
dapat menyempurnakan seni rupa yaitu dengan cara menciptakan karya
seni dengan pertimbangan intensitas cahaya dari suatu objek yang dinilai
kontras. dalam seni rupa terang gelap ditentukan oleh adanya warna.
Kesan yang didapati adalah dengan adanya bayang-bayang gambar,
pengaturan warna gelap dan tekstur yang dibuat.

B. Prinsip-prinsip Seni Rupa


1. Kesatuan
Di dalam bahasa Inggrisnya adalah Unity, merupakan prinsip
yang menunjang bagaimana satu unsur dengan unsur lainnya saling
berpadu dengan harmonis dalam menciptakan sebuah komposisi seni
rupa yang indah dan juga menarik mata. Jika dibandingkan dengan
prinsip seni rupa yang lainnya, prinsip kesatuan merupakan modal awal
yang memerlukan tunjangan dari berbagai prinsip lainnya supaya bisa
menciptakan karya seni dengan nilai estetika tinggi sebagaimana
mestinya.
2. Keselarasan

Sementara itu, untuk mengatakan sebuah karya seni rupa indah


dan memiliki nilai estetis, yang harus diperhatikan adalah kesatuan
unsur-unsur karya seninya berpadu dengan selaras dan harmonis. Yang
dimaksud dengan keselarasan itu sendiri adalah adanya kedekatan
antara satu unsur dengan lainnya yang notabene berbeda satu sama lain,
baik itu dalam pencahayaan, bentuk, bahkan pemilihan warna saja
sudah memegang peranan penting dalam membangun sebuah
keindahan.

3. Penekanan

Contrast atau penekanan merupakan prinsip yang menjadi dasar


dari kesan perbedaan dua buah unsur yang memiliki sifat saling
berlawanan dan juga yang saling berdekatan. Dengan adanya prinsip
penekanan, maka akan membuat sebuah karya seni jadi terlihat segar
dan baru, serta tidak monoton dan membosankan. Dengan adanya
perbedaan yang mencolok baik itu dalam warna, penggambaran bentuk
dan juga ukuran dari karya seni itu sendiri, akan memberikan tampilan
yang jauh lebih menarik.

4. Irama

Yang dimaksudkan dengan rythm adalah sebuah prinsip yang


mengambil tempat sebagai dasar atas pengulangan satu atau mungkin
lebih unsur dengan cara yang teratur. Untuk jenis pengulangan unsur-
unsur seni rupa yang diatur itu sendiri bisa beraneka macam jenisnya,
baik itu sekadar variasi warna, perbedaan garis dan juga variasi bentuk
yang beragam namun tetap diulang dengan teratur dan terstruktur.

Sekalipun pengulangan yang begitu-begitu saja akan terlihat


sangat statis dan begitu-begitu saja, tetapi jika pengulangannya
dilakukan dengan variasi yang bagus maka akan memberikan nilai
estetika yang lebih tinggi dan irama harmonisnya yang kuat.

5. Gradasi

Kata yang satu ini memang sudah agak familiar di telinga


masyarakat, akan tetapi kebanyakan juga tak paham betul mengenai
penjelasan detail mengenai salah satu prinsip penting dalam karya seni
rupa ini. Untuk gradiasi itu sendiri adalah sebuah susunan warna yang
berdasar pada beberapa tingkatan khusus dalam sebuah karya seni.
Gradiasi warna memang tak melulu dipakai dalam menciptakan
sebuah karya seni rupa, akan tetapi jika melihat karya seni yang berupa
karikatur, mozaik, lukisan serta berbagai seni rupa 2D lainnya, maka
kita akan melihat betapa gradiasi warna memiliki andil besar untuk
menciptakan karya-karya seni indah tersebut. Dengan adanya gradiasi
akan membuat sebuah karya seni menjadi jauh lebih hidup dan
bermakna.

C. Pengertian Sketsa
Sketsa adalah rancangan atau konsep suatu lukisan kasar ringan,
semata-mata lukisan itu belum selesai dan cepat digunakan sebagai dasar
atau rencana sebuah lukisan. Pengetahuan yang berupa suatu sketsa
sehingga memiliki tujuan dan fungsi yang dapat membantu terciptanya
berupa karya. Sketsa harus disempurnakan dan harus ditindak lanjuti
sehingga bisa mencapai tujuan, unsur dasa yang paling menonjol dalam
sketsa adalah garis.
sketsa adalah kasar dan ringan, atau gambaran garis besarnya saja
dari suatu gambar yang belum selesai. Manfaat sketsa yang utama salah
satunya yaitu untuk meminimalisir kesalahan dalam menggambar atau
melukis, serta dapat memberikan gambaran mengenai tema suatu gambar
maupun lukisan.
D. Perspektif
Secara etimologi perspektif berasal dari bahasa Italia Prospettiva
yang berarti gambar pandangan, berarti cara melihat suatu benda atau alam
dengan teknik tertentu, yang kemudian diaplikasikan ke bidang gambar
(kertas, kanvas). Dengan pemakaian konstrusksi perspektif memungkinkan
kita untuk menggambarkan sebuah benda atau ruang secara nyata di atas
sebuah bidang datar (bidang gambar), atau untuk memperjelas sebuah
rencana yang telah digambarkan secara proyeksi geometri (tampak atas,
depan dan samping). Dengan adanya teknik perspektif penggambaran
suatu objek akan terlihat lebih bervolume, tidak datar (flat), dan
terciptanya keruangan.
a) Unsur-Unsur Perspektif
1. Bidang Horison    
Yang dimaksud bidang horison dalam gambar perspektif
adalah bidang khayalan, kedudukannya selalu setinggi mata pengamat
dan sejajar dengan bidang dasar. Berupa garis mendatar, dengan
ketinggian mata pengamat dan memisahkan gambar yang di atas dan di
bawah mata. Tinggi cakrawala bervariasi menurut tinggi mata si
pengamat. Sikap pengamat (duduk/berdiri) menentukan tinggi
cakrawala.
2.  Garis batas    
Garis batas adalah  penghabisan pandangan dari semua bidang
horizontal. Ketika akita memandang suatau objek, terdapat batas
pendangan, maka dari itu terjadi garis batas suatu benda.
3. Titik Lenyap atau Titik Hilang
Titik hilang adalah titik dalam gambar perspektif di mana
garis-garis yang sesungguhnya dalam keadaan sejajar akan menghilang
menuju titik ini. Objek-objek yang pada kenyataannya sama besar, bila
posisinya menjauhi pengamat akan tergambarkan lebih kecil daripada
objek yang lebih dekat dengan pengamat. Letak titik hilang segaris
lurus dengan garis cakrawala (untuk perspektif satu titik hilang dan
dua titik hilang)
4.  Titik Mata  atau Titik Pandang.
Titik pandang merupakan tempat pengamat berada. Dari titik
tersebut pengamat memandang objek dengan sudut pandang tertentu.
Semakin jauh pengamat berada dari objek, semakin luas pula objek
yang mampu dipandang pengamat. Biasanya objek pandangan dalam
fokus yang tajam pada manusia adalah relatif kecil titik tempat
menghilangnya benda-benda yang menjauh dari pandangan mata untuk
benda yang tegak lurus dengan bidang (Vertikal).
b) Jenis Perspektif.
1. Perspektif Mata Katak 

metode menggambar dengan melihat objek dari bawah


keatas yang menghasilkan gambar bagian bawah akan terlihat lebih
besar dan gambar bagiaan atas telihat kecil. Cara menggambar
perspektif, dengan melihat suatu objek gambar dari bawah.
Sehingga nantinya dihasilkan penggambaran yang berbeda, suatu
bagian suatu objek akan kelihatan lebih besar bagian bawahnya.

 
2. Perspektif Mata Manusia (mata normal)

Perspektif Mata Manusia (mata normal) adalah cara


menggambar perspektif dengan menggambarkan suatu objek tepat
depan mata. Penggambaran ini seperti kita melihat suatu
pemandangan, sehingga nantinya dihasilkan penggambaran suatu
benda yang jauh semakin kecil dan warna benda yang jauh akan
semakin kabur. Begitu juga sebaliknya benda yang dekat akan
semakin besar dan warnanya dari benda itu semakin kuat

3. Perspektif Mata Burung   

Metode menggambar dengan melihat objek dari sudut


pandang bawah yang menghasilkan bawah bagian bawah objek
terlihat kecil dan bagian atas terlihat besar. Menggambar perspektif
dengan cara mata burung, seolah-olah kita melihat suatu objek dari
ketinggian. Sehingga nantinya objek gambar yang dihasilkan
bagian atasnya terlihat lebih besar dan bagian bawah mengecil.

E. Model Gambar Bentuk


Model menggambar bentuk merupakan sebuah objek yang akan
menjadi inspirasi dalam menggambar karya seni. Menggambar merupakan
proses pengungkapan gagasan seseorang melalui bahasa gambar.
Menggambar model merupakan kegiatan menggambar yang diawali
dengan menentukan objek model yang akan digambar. Objek gambar
model dapat berupa benda hidup seperti hewan, tumbuh-tumbuhan,
manusia, dan kumpulan benda-benda mati yang disusun sesuai dengan
komposisi, proporsi, keseimbangan, dan irama yang baik sehingga gambar
memiliki satu kesatuan yang utuh. Gambar model yang akan dipelajari
ialah objek alam benda yang biasa disebut gambar bentuk.

Objek gambar alam benda memiliki struktur bentuk dan bidang


dasar yang berbeda-beda antara yang satu dengan lainnya. Bentuk-bentuk
tersebut antara lain seperti bola, kubus, bujur sangkar, kerucut, dan tabung.
Struktur bidang gambar model (alam benda) dapat berupa bidang datar,
melingkar, maupun mengerucut. Struktur bentuk dan bidang tersebut
memiliki kesan yang tidak sama apabila terkena sinar. Model alam benda
yang terkena sinar akan menghasilkan bayangan dengan intensitas cahaya
yang berbeda-beda. Efek bayangan yang ditimbulkan dari pencahayaan
memberikan kesan ruang pada model sehingga gambar tampak seperti
gambar tiga dimensi.

Prinsip Menggambar Model


a. Komposisi
Komposisi atau tata susunan merupakan cara kita menyusun
dan mengatur objek gambar yang digunakan sebagai model gambar
sehingga hasil gambar tampak menarik dan indah. Komposisi dapat
dibuat melalui bentuk objek gambar, warna objek gambar, jenis objek
gambar, dan latar belakang gambar.

 Komposisi Simetris adalah komposisi yang membagi bidang


menjadi 2 bagian yang sama persis. Komposisi simetris merupakan
penataan objek pada semua bagian disusun sama dengan bentuk
yang sama pula, sehingga keseimbangan tercipta dengan
sendirinya.
 Komposisi Asimetris adalah penataan objek pada tiap bagian tidak
sama dengan bentuk yang tidak sama pula, tetapi memiliki
keseimbangan yang sama.
 Komposisi Sentral adalah penataan objek secara memusat dengan
bagian tengah sebagai porosnya, sehingga keseimbangan dapat
tercapai.

b. Proporsi
Suatu benda tersusun dari suatu kesatuan berdasarkan ukuran
antara bagian satu dengan bagian lainnya. Kesebandingan,
keseimbangan, atau kesesuaian bentuk dan ukuran suatu benda antara
bagian yang satu dengan bagian yang lain itulah yang dinamakan
proporsi. Dengan menggunakan proporsi yang tepat, maka gambar
benda yang dihasilkan akan tampak wajar. Jika gambar yang dibuat
tidak sesuai dengan proporsi maka akan terkesan janggal.

c. Keseimbangan
Keseimbangan adalah keselarasan antara bidang gambar, objek
gambar, dan gambar yang dihasilkan. Keseimbangan hasil gambar
model dapat diperoleh dengan cara membuat skala, memberi efek
perspektif pada objek gambar dan sudut pandang penggambar.

d. Kesatuan (Unity)
Kesatuan adalah suatu penggambaran objek yang memberikan
kesan adanya kesatuan unsur-unsur yang terpadu. Kesatuan artinya
keterpaduan dari bagian-bagian gambar, tidak terkesan terbelah atau
terpisah.
F. Terang-gelap
Gelap Terang adalah intensitas cahaya dengan tujuan supaya
seolah-olah objek nyata atau untuk memperdalam kesan seni tersebut.
Intensitas cahaya besar maka terang, intensitas cahaya kecil maka gelap.

Teknik gelap terang ada 2 diantaranya chiaroscuro  yang


merupakan peralihan bertahap atau gradasi dan silhouette yaitu bayangan
tanpa peralihan bertahap atau gradasi. Selain itu juga untuk menentukan
gelap terang dengan cara memilih warna yang pas.

Gelap terang adalah teknik yang digunakan untuk menciptakan


kesan bayangan pada suatu objek yang kita gambar, bisa dengan
mengunakan titik-titik (pointilis) atau bisa dengan arsir.

Posisi terang memengaruhi perspektif para penikmat seni, misal


posisi terang ada di sisi kanan objek (maka konsumen akan menyangka
kalau sinar datang dari kanan) maka dari itu terbentuklah bayangan di sisi
kiri objek
BAB 111
TEKNIK ARSIRAN, DUSSEL DAN SAPUAN KUAS

A. Terang/Gelap

Gelap Terang adalah intensitas cahaya dengan tujuan supaya


seolah-olah objek nyata atau untuk memperdalam kesan seni tersebut.
Intensitas cahaya besar maka terang, intensitas cahaya kecil maka gelap.

Teknik gelap terang ada 2 diantaranya chiaroscuro  yang


merupakan peralihan bertahap atau gradasi dan silhouette yaitu bayangan
tanpa peralihan bertahap atau gradasi. Selain itu juga untuk menentukan
gelap terang dengan cara memilih warna yang pas.

Gelap terang adalah teknik yang digunakan untuk menciptakan


kesan bayangan pada suatu objek yang kita gambar, bisa dengan
mengunakan titik-titik (pointilis) atau bisa dengan arsir.

Posisi terang memengaruhi perspektif para penikmat seni, misal


posisi terang ada di sisi kanan objek (maka konsumen akan menyangka
kalau sinar datang dari kanan) maka dari itu terbentuklah bayangan di sisi
kiri objek
Benda bisa dilihat karena ada gelap terang, cahaya dan bayangan
pada benda.
Terang gelap – cahaya – bayangan
1. Bayangan diri : bayangan yang gelap pada benda dan kemanapun
benda itu pergi dia ikut.
2. Bayang – bayang : benda yang disenter atau bayang – bayang yang
bagian gelap benda yang tidak terkena cahaya.
3. Bayang semu : bayangan yang ada diatas kaca. Bayang semu
tergantung pada dimana benda itu berada pengamatan bayangan pada
suatu benda, ketika benda diletakan di atas kaca dan muncul bayangan
semu dan bayang – bayang. Cahaya menimpa benda, benda
memantulkan cahaya lagi.

B. Teknik Arsiran
Menggoreskan pensil berkali kali dengan menentukan gelap
terangnyasuatu benda. Teknik arsiran merupakan suatu teknik yang paling
utama dalam melukis dengan menggunakan pensil, arsiran yang sangat
menetukan kualitas gambar lukisan dan tentunya akan menambah nilai
estetika gambar lukisan tersebut.
a) Cara mearksir

1.Teknik Hatching

Teknik yang pertama ini sangat mudah, hanya perlu mengarsir


secara lurus dan sejajar. Semakin sering di arsir maka semakin gelap
warnanya sehingga menimbulkan efek bayangan terang dan gelap.

2.Teknik Crosshatching

Teknik ini hampir sama dengan teknik hatching, tetapi


mengarsirnya dengan cara menyilang. Teknik ini dilakukan dengan
cara menumpuk-numpuk sehingga membentuk bayangan.
3.Teknik Pointilsm

Teknik ini dilakukan dengan membuat garis melingkar-


lingkar secara berulang-ulang sehingga menumpuk.Semakin
menumpuk semakin realistis. Bila di amati teknik ini terlihat
seperti pori pori manusia

4.Teknik Scumbling

Teknik scumbling atau arsiran coretan bebas ini bukan


berbentuk garis tetapi, berbentuk coret-coretan bebas dan acak
membentuk ilusi volume yang diinginkan.

5. Teknik Stippling

Teknik ini biasa di sebut juga arsiran titik. Sesuai dengan


namanya, arsiran ini di buat dengan bentuk titik-titik. semakin
dekan dan rapat titik-titiknya maka semakin gelap efek yang
ditimbulkan.
Pada tahap arsiran tentunya kita lakukan setelah tahap sketsa,
dimana kita membuat gambar terlebih dahulu yang dibuat pada kertas.
Setelah selesai melakukan tahap sketsa baru kita melakukan tahap
arsiran, dimana tahap arsiran itu tidak hanya menggunakan pensil 2B
atau pensil jenis lainnya, namun masih banyak media yang bisa
digunakan atau dilakukan selain menggunakan pensil tersebut, seperti
menggunakan watercolour pencil maupun cat air dan sebagainya. Pada
tahap arsiran kita harus bisa juga memberikan kesa gelap terang pada
gambar yang kita gambar, sehingga terbentuk benda yang kita buat tidak
hanya itu saja pada tahap arsiran ini juga menentukan karya kita terlihat
bagus atau tidaknya.
b) Fungsi arsiran
1) Memberikan karakter obyek gambar
2) Memberikan kesan bentuk & volume benda
3) Memberikan kesan karak & kedalam pada gambar.
4) Mengisi bidang kosong.
5) Finishing touch gambar.
c) Contoh arsiran
C. Teknik Dussel
Teknik Dussel (Gosok) Teknik ini menggunakan cara menggosok
untuk membuat kesan gelap dan terang pada gambar. Biasanya alat yang
digunakan adalah pensil, krayon dan konte. Dalam menggambar
menggunakan teknik dussel, digunakan kapas atau jari-jari untuk
menggosok gambar yang telah diciptakan.
Teknik Dusel merupakan cara menggambar model dengan
menggunakan goresan lebar yang membentuk gambar yang dikehendaki.
Teknik yang digunakan biasanya menggunakan pensil gambar dalam
posisi rebah sehingga menghasilkan goresan yang lebar.

Cara menggunakan teknik dussel :

1. Gambar sebuah obyek menggunakan pensil


2. Arsir bagian sisi obyek
3. Lalu gosok menggunakan jari agar terlihat seperti bayangan, cara
menggosoknya jangan sembarangan harus satu arah atau mengikuti
bentuk dari obyek
4. Lalu bagian background obyek pun/latar belakang gambar harus di
dussel juga agar gambar terlihat menonjols
5. Usahakan dusel background gambar lebih gelap atau lebih redup

Contoh teknik dussel

D. Teknik Sapuan Kuas


Seni lukis memiliki sejarah yang panjang dalam perkembangannya
dan pada setiap era memiliki tujuan dan fungsi tertentu. Selain banyak
aliran, seni lukis juga memiliki beberapa teknik yang digunakan oleh para
seniman.
Teknik yang berbeda juga akan menghasilkan karya yang berbeda.
Teknik seni lukis juga terdiri dari beberapa ragam berdasarkan sudut
pandang tinjauannya.

1. Cara Melukis dengan Teknik Aquarel

Teknik aqurel adalah teknik melukis dengan menggunakan


cat air (aquarel) dengan sapuan warna yang tipis, sehingga lukisan
yang dihasilkan bernuansa transparan.

Agar menghasilkan sapuan yang tipis dan ringan, alangkah


baiknya kamu menggunakan cat yang sedikit encer.

 Pilihlah cat air yang berkualitas. Kertas yang paling sesuai


adalah kertas aquarel. Tidak dipungkiri memang, harga dan
kualitas biasanya berjalan beriringan. Namun untuk kebutuhan
bahan, bisa juga disesuaikan dengan budget yang sudah
disesuaikan.
 Pilihlah kertas yang cocok. Untuk mendapatkan hasil yang
memuaskan sesuai dengan teknik ini, gunakanlah kertas
aquarel. Walaupun dilihat dari segi harga relatif lebih mahal.
Namun kamu juga bisa menggunakan kertas gambar biasa.
 Pilihlah kuas yang sesuai. Ada beragam merek kuas, pilih saja
kuas dengan budget yang sudah ditentukan.

2. Cara Melukis dengan Teknik Plakat dan Contohnya


Berbeda dengan teknik seni lukis aquarel yang terkesan
transparan. Teknik plakat merupakan teknik melukis yang
menggunakan cat air, cat akrilik maupun cat minyak dengan sapuan
tebal dan komposisi cat yang kental. Sehingga memberi kesan yang
colorfull pada setiap karya.

Teknik seni lukis ini sering digunakan oleh pelukis professional


untuk menghasilkan lukisan yang mempesona dan mempunyai nilai
ekonomi yang tinggi.

3. Cara Melukis dengan Teknik Spray

Teknik spray adalah teknik melukis dengan cara


menyemprotkan cat ke media lukis. Tujuan menggunakan teknik ini
yakni untuk menghasilkan lukisan yang lebih halus dan tampak lebih
visual, mungkin sering melihat graffiti di tembok-tembok jalan, itulah
salah satu contoh melukis dengan teknik spray.

4. Cara Melukis dengan Teknik Pointilis


Teknik ini membutuhkan kesabaran yang lebih daripada teknik
lukis lainnya, karena cara kerjanya dengan menggunakan titik-titik
untuk menghasilkan lukisan yang menawan. Sering kali para pelukis
menggunakan gradasi warna untuk mengatur gelap terang lukisan.

5. Cara Melukis dengan Teknik Tempera

Teknik lukis tempera merupakan teknik melukis dengan cara


mencampurkan kuning telur ke dalam cat sebagai bahan perekat.
Lukisan ini sebagian menggunakan kayu sebagai kanvasnya dan ada
juga yang langsung melukiskan ke tembok.

Teknik tempera sempat menunjukkan masa jayanya di eropa


antara tahun 1200 hingga 1500an. Duccio dan Simone Martini adalah
diantara seniman Italia yang terkenal dengan menggunakan teknik ini.

6. Teknik Seni Lukis Cat Minyak

Seni lukis cat minyak adalah proses melukis dengan


menggunakan pigmen yang terikat dengan media minyak pengering.
Minyak pengering yang biasa digunakan seperti minyak biji rami,
minyak kenari dan minyak poppyseed.

Seorang seniman mungkin saja menggunakan minyak yang


berbeda-beda dalam sebuah lukisan, tergantung efek yang
diinginkannya. Secara umum teknik seni lukis cat minyak dibagi
menjadi menjadi tiga, antara lain :
a) Teknik Basah

Teknik basah merupakan teknik melukis dengan cara


mengencerkan cat minyak dengan menggunakan linseed oil atau
minyak cat. Setelah cat diencerkan dalam kekentalan tertentu,
barulah di poleskan di atas permukaan kanvas. Kuas yang biasa
digunakan dalam teknik ini adalah kuas dengan bulu panjang.

Kelebihan:

 Membutuhkan cat minyak yang relatif sedikit


 Cat minyak yang menempel di palet masih bisa digunakan
 Lukisan terlihat bersih dan proses memblok warga cenderung
lebih cepat

b) Teknik Kering

Kebalikan dengan teknik basah, teknik kering berarti


melukis tanpa menggunakan linseed oil atau minyak cat.
Kuas yang digunakan pada teknik kering haruslah dalam keadaan
kering serta tidak berminyak. Untuk teknik ini disarankan
menggunakan cat yang baru keluar dari dalam tube. Teknik kering
cocok digunakan untuk melukis dengan kesan volume serta
keruangan, seperti naturalism, realism dan surelism.

Kelebihan:

 Lebih mudah menghapus warna dengan menumpuk warna lain


 Lebih mudah mengontrol detil lukisan
 Lebih mudah membentuk objek, kesan ruang dan volume
 Cat akan lebih cepat kering

c) Teknik Campuran

Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik basah dan


teknik kering. Dengan teknik campuran kita bisa saling menutupi
kekurangan dari teknik basah dan teknik kering.

Teknik ini diawali dengan menggunakan teknik kering


terlebih dahulu baru kemudian disusul teknik basah, dengan cara
memblok warna sambil menambahkan intensitas minyak cat secara
perlahan hingga sampai tahap akhir lukisan.
BAB 1V
PEMBAHASAN KARYA

A. Latar depan, latar tengah dan latar belakang


a) Latar depan adalah : tempat beradanya objek utama, dan seandainya ada
benda dibelakang objek utama disebut objek pendukung. Objek
pendukung boleh dipakai boleh tidak, kalau seandainya objek
pendukung dihilangkan yang ada model utama, objek pendukung bisa
dipakai karena kalau ada atau bisa objek pendukung bisa mendukung.
b) Latar tengah adalah : apabila ada objek benda lain pada objek utama.
c) Latar belakang adalah : untuk menonjolkan objek gelap terang pada
benda maka diberi latar belakang buatan, atau khayalan. Kalu benda
terang latar belakang gelap dan kalu bendanya gelap latar belakang
terang.

B. Kekurangan dan kelebihan model langsung dan model tidak langsung


Menggambar secara langsung , yaitu dngn menatap model yang ada
didepan mata. sedangkan menggambar secara tdk langsung yaitu
menggambar model dari foto (reproduksi).
 Kekurangan model langsung : gambar itu tidak akurat secara merata
karena tanpa contoh kita tida dapat membuat gambar itu menjadi
sempurna. Kekurangan menggambar menggunakan model adalah, kita
tidak bisa menggunakan imajinasi dan mengembangkan imajinasi yang
ada didalam otak kita, kita hanya bisa untuk mengikuti model yang
tersedia.
 Kelebihan model langsung : ketepatan sudut gambar terjamin, objek
gambar lebih jelas penggambar, dapat mengontrol gambar model sesering
mungkin.
 Kekurangan model tidak langsung : Gambar menjadi kurang Sempurna,
dan tidak serupa dengan model dan gambar kurang sempurna , gambar
tidak asli/ tidak hidup.
 Kelebihan model tidak langsung : kita bisa mengeluarkan imajinasi dan
mengembangkan imajinasi yangada dalam pikiran kita, dan kita bisa
membuat gambar baru tanpa harus ada contoh yang digambar.
BAB V
FINISHING

Adalah suatu proses penyelesaian atau penyempurnaaan dari akhir


menggambar bentuk atau gambar model. Finishing lebih dikenal sebagai sebagai
proses de application de pintura, artinya pengaplikasian cat. finishing pada tatap
muka kali ini pengaplikasian menggunakan watercolour. Proses finishing
dikerjakan sangat tergantung pada enampilan akhir dan kualitas yang di inginkan.
Fhinising merupakan proses yang akan membentuk penampilan pada
gambar yang kita buat, dan proses finishing dapat menjadi kelihatan bagus atau
tidaknya pada gambar, jadi finishing mempunyai variasi yang sangat banyak pada
menggambar. Pada umumnya finishing dilakukan penmbahn warna yang lebih
intens dan mengecek hal-hal yang kurang pada gambar yang kita buat agar telihat
sempurna
Fungsi finishing:
a) Memberi nilai sketsa pada karya yang dibuat.
b) Memberikesan atau kepuasan kepada seniman atau penikmat karyanya.
c) Memberi kesan yang menarik dan memiliki nilai ke indahan.
d) Memperbagus atau mempersempurnakan karya.
DAFAR PUSTAKA
Ernis. 2011. Bahan Ajar. Padang : Uninversitas Negeri Padang
http://blogspot.com /2019/5/19/Perspektif-dalam-dunia-seni-rupa.hmtl
http:// blogspot.com/2019/5/19/Pengertian-menggambar-model-prinsip.hmtl
http://www./2019/5/20/Jurnalponsel.com/jenis-jenis;kertas.
http://www.dictio.id/2019/5/20/jenis-kanvar-untuk-melukis/30353/2
http://blogspot.com/2019/5/19/prinsip-prinsip-gambar-model.
http://blogspot.com/2019/5/19/unsur-unsur- gambar-model.
http://blogspot.com/2019/5/19/terang-gelap-pada-gambar.
http://blogspot.com/2019/5/19/teknik-arsiran-gambar.
http://blogspot.com/2019/5/19/teknik-dussel-pada-gambar-model.
http://blogspot.com/2019/5/20/alat-alat-untuk-menggambar.
http://blogspot.com/2019/5/20/jenis-jenis-kertas-membuat;gambar.
http://langkahgambar.blogspot.com/2019/05/19/teknik-teknik-mengarsir-dengan-
pensil.html

Anda mungkin juga menyukai