NAMA: M.Hanif
KELAS: X -TPGM B
BAB I
PENDAHULUAN 1.1
1.2 Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan, gambar merupakan suatu media penyampaian
informasiyang dapat di mengerti oleh pembaca. Menggambar Teknik merupakan
suatusuatu ilmu yang mempelajari gambar dalam bidang keteknikan, yang
bertujuanuntuk menyampaikan informasi kepada pembaca, agar pembaca dapat
mampumemahami apa yang telah digambar. Selain sebagai media
penyampaianinformasi menggambar teknik juga berfungsi sebagai penyimpanan
yang akanberguna saat gambar akan dibutuhkan kembali. Namun pada
kenyataannyabanyak yang masih belum mengetahui apa itu menggambar teknik dan
hal-haldasar apa saja yang perlu diperhatikan dalam menggambar teknik.
Dari uraian diatas penulis penulis tertarik untuk meneliti Hal-hal yang
PerluDiperhatikan dalam Menggambar Teknik.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Pada bab ini penulis akan membahas tentang macam-macam teori dariberbagai
referensi yang akan dijadikan dasar dalam penelitian. Materi yang akandibahas
meliputi definisi menggambar, definisi teknik.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, data yang dibutuhkan meliputi datasekunder :
Data yang diambil dengan cara mempelajari dari buku maupun sumber dariinternet
yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti sehingga memilikilandasan teori.
2.3Pembahasan Masalah
Menggambar teknik adalah gamabar yang bersifat tegas, terdiri dari garis-garis,
simbol-simbol serta tulisan tegak yang telah disepakati atau mempunyaistandar
tertentu.
Gambar 1.1 Pensil Runcing
Gambar 1.3 Cara yang betul dan salah dalam menggunakan pensil dan penggaris
Perbandingan ukuran kertasBila kertas itu dipotong menjadi dua sejajar dengan sisi
yang pendek, akan menghasilkan dua kertas yang bertambah A1. Dengan terus
membagi kertas itu,akan diperoleh ukuran kertas yang sesuai (diinginkan).
Cara seperti ini diatas ini selalu menghasilkan ukuran kertasyang baik tanpa
banyak kertas yang terbuang. Ukuran kertas gambar dalam mmdapat dilihat pada
tabel.
4.1.5 Bidang Permukaan Kertas Gambar Yang Berguna
Luas permukaan gambar yang digunakan untuk menggambar adalah lebih kecil dari
uku kertas sebenarnya. Diperlukan gambar sisi yangcukup lebar (20mm) untuk
dihindari.
Bila gambar akandiperbanyak (menyalin), sisi-sisi lainnya cukup 5 mm untuk A4
sedangkan untukA3 - Ao sisi-sisinya dibuat 10 mm. Pada sisi 20 mm diperlukan bila
gambar-gambar tersebut akan diarsipkan sehingga mudah dijepit. Ditambah pula
Judul blok atau ETIKET harus diletakkan dibagian bawah atau atas untuk
gambardengan ukuran A4, sedangkan untuk kertas A3-Ao harus / hanya di bawah
sebelahkanan. Gambar 1.8 Memilih sisi-sisidan penempatan judulnya.
Gambar 1.9
Untuk gambar listrik disetujui menggunakan tebal garis yang berurutan05 Diperlukan
3 macam pena ralat 0,5, 0,35 dan 0,25. Bagaimana memilih matapena juga
tergantung dari ukuran pena / sablon. Hindarkan menggunakan matapena dibawah
0,25.
Oleh sebab itu, dalam praktik memilihlah mata pena dengan ukuran 0,5; 0,4
dan0,3. Pada gambar teknik ukuran huruf dan angka distandarkan (ISO308).
Ukuran:
Ikutilah pecifikasi ukuran angaka dan huruf sebagai berikut:
4.Tingkatan tinggi huruf variasi 2,5 - 3,5 - 5 - 7 - 10 - 14 dan 20mm. Dari tahap urutan
sebelumnya adalah faktor V2 merupakankelipatan untuk huruf tinggi menurut
standar ISO / R216.
5.Huruf h tinggi, maka huruf kecil C tidak boleh kkurang dari 2,5mm. Catatan: misal
huruf kecil C = 2,5 mm huruf besar h = C? 2=2,5 x 1,4 3,5 mm
6.Perbandingan antara tinggi dan lebar huruf 5: 3, sedangkan antaratinggi dan tebal
huruf disetujuinya 10: 1. diterbitkan untuktinggi huruf kecil yang berbanding atau
berekor sama dengantinggi huruf besar.
7.Huruf yang digunakan dalam menggambar teknik boleh tegal lurusboleh juga
miring 15Hai kekanan. Dalam pekerjaan menggambar jugadisarankakan
menggunakan huruf dan angka yang sudah siap, jugasimbol-simbol. Huruf-huruf ini
tinggal dipindahkan darilembaran plastik ke kertas gambar dengan cara
menggosokkandengan menggunakan badan pensil. Cara seperti ini masih
sangatmahal tetapi sangat menyingkat waktu.
4.1.8 PROYEKSI
Proyeksi 2 dimensi adalah penerjemahan suatu benda bentuk 3 dimensi kedalam
bentuk 2 dimensi, artinya benda tersebut digambarkan hanya dari salah satu sudut
pandang, dan oleh sebab itu gambar proyeksi 2 dimensi hanya memiliki dua
komponen ukuran , yaitu panjang dan lebar. Kekurangan satu elemen ukuran yang
lain yaitu ukuran tinggi dikompensasi dengan di buatkan proyeksi dari sudut
pandang yang lain yang dapat memperlihatkan ketinggian benda tersebut. Apabila
benda yang hendak diproyeksikan memiliki kerumitan yang tinggi, tidak menutup
kemungkinan gambar proyeksi yang dibuat menampilkan banyak sudut pandang.
Gambar tampilan proyeksi 2 dimensi diusahakan menampilkan sesedikit mungkin
pandangan dengan memperhatikan faktor kerapian dan kemudahan pembacaan
gambar.
Konsep proyeksi
Konsep proyeksi
Mengapa kita membutuhkan lebih dari satu pandangan ?
Dalam pembuatan gambar teknik, ada kalanya satu pandangan tidak mencukupi
untuk menerjemahkan suatu benda ke dalam gambar proyeksi 2 dimensi. Perhatikan
gambar contoh di bawah;
Gambar 6. Pandangan depan suatu benda
Gambar proyeksi
Dari gambar di atas terlihat bahwa untuk menerjemahkan benda 3d (gambar 7)
diperlukan paling sedikit 2 pandangan, bisa terdiri dari bermacam kombinasi
pandangan, bisa tediri dari pandangan depan + pandangan samping, atau pandangan
depan + pandangan atas, atau yang lainnya sepanjang semua informasi bentuk
tercakup dalam gambar proyeksi tersebut.
Berikut ini adalah contoh-contoh proyeksi dari benda-benda sederhana, dilanjutkan
dengan soal-soal latihannya :
Penguasaan gambar proyeksi diperlukan terutama untuk membuat gambar teknik,
bukan untuk membaca gambar teknik, tetapi karena tingkat kesulitan
dalam membuat gambar berada di bawah tingkat kesulitan membaca gambar, maka
pelajaran proyeksi sebaiknya dilakukan pada tahap awal pengajaran, untuk
pendahuluan dalam pelatihan daya bayang dalam pembacaan bentuk gambar 3
dimensi (perspektif).
Jika bidang memotong melalui garis dasar, pada garis umum memotongnya dan
tanda tandanya tidak perlu diselesaikan pada gambar. Foto demikian disebut
potongan utama (gambar 17a)
(1) Potongan Melompat
Bagian - bagian simetrik dapat digambar pada dua bidang potong yang saling
berpotongan. Satu bidang potong merupakan bagian utama, sedangkan bidang yang
lain menyudut dengan bidang pertama. Proyeksi pada bidang terakhir ini, setelah
diselesaikan sesuai aturan-aturan yang berlaku, diaktifkan untuk berhimpit pada
bidang proyeksi pertama. Gambar 18b menunjukkan bagaimana membuat gambar
potongan demikian.
Potongan pada pipa berbentuk seperti gambar 18c dapat dibuat dengan bidang –
bidang yang didampingi melalui garis sumbunya.
Potongan Separuh
Bagian – bagian simetrik dapat digambar setengahnya sebagai gambar potongan dan
setengahnya lagi sebagai perspektif (gambar 19). Dalam gambar ini garis-garis yang
tidak perlu digambar dengan garis gores lagi. Karena sudah jelas pada gambar
potongan.
Arsir
Untuk membedakan gambar potongan dari gambar pandangan, digunakan arsir,
yaitu garis tipis miring.
Kemiringan garis arsir adalah 45 ° terhadap garis sumbu, atau terhadap garis
gambar. Arsiran dari 2 bagian yang berbeda dan berimpit harus dibedakan pitch-nya.