Anda di halaman 1dari 17

REMEDIAL GAMBAR TEKNIK SEMESTER 1

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

NAMA: M.Hanif
KELAS: X -TPGM B
BAB I
PENDAHULUAN 1.1
 
1.2 Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan, gambar merupakan suatu media penyampaian
informasiyang dapat di mengerti oleh pembaca. Menggambar Teknik merupakan
suatusuatu ilmu yang mempelajari gambar dalam bidang keteknikan, yang
bertujuanuntuk menyampaikan informasi kepada pembaca, agar pembaca dapat
mampumemahami apa yang telah digambar. Selain sebagai media
penyampaianinformasi menggambar teknik juga berfungsi sebagai penyimpanan
yang akanberguna saat gambar akan dibutuhkan kembali. Namun pada
kenyataannyabanyak yang masih belum mengetahui apa itu menggambar teknik dan
hal-haldasar apa saja yang perlu diperhatikan dalam menggambar teknik.

Dari uraian diatas penulis penulis tertarik untuk meneliti Hal-hal yang
PerluDiperhatikan dalam Menggambar Teknik.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasikan
beberapamasalah sebagai berikut :

1.Apa yang dimaksud dengan Menggambar Teknik ?


 2.Metode dalam Menggambar Teknik ?
 3.Alat-alat yang harus disiapkan dalam Menggambar Teknik ?
 4.Ukuran kertas dalam Menggambar Teknik ?
 5.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Menggambar Teknik ?
 
1.3 Pembatasan Masalah
Secara spesifik, masalah dalam penelitian dibatasi pada :

1. Apa yang dimaksud dengan Menggambar Teknik ?


2. Alat-alat yang harus disiapkan dalam Menggambar Teknik ?
3. Ukuran kertas dalam Menggambar Teknik ?
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Menggambar Teknik ?
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, penulis merumuskan permasalahankhusus yakni
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menggambar Teknik

1.5 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah :

1.Untuk memenuhi tugas mata kuliah Menggambar Teknik.


2.Untuk mengetahui apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalammenggambar
teknik

1.6 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat-manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari penelitianini adalah :

1. PenelitiPeneliti dapat mengetahui gambaran lebih jauh tentang


menggambarteknik, dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar teknik

 
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Pada bab ini penulis akan membahas tentang macam-macam teori dariberbagai
referensi yang akan dijadikan dasar dalam penelitian. Materi yang akandibahas
meliputi definisi menggambar, definisi teknik.

2.1 Pengertian Menggambar


Menggambar adalah kegiatan-kegiatan membentuk imaji,dengan menggunakan
banyak pilihan teknik dan alat. Bisa pula berarti membuattanda-tanda tertentu di
atas permukaan dengan mengolah goresan dari alat gambar.

2.2 Pengertian Teknik


Teknik atau rekayasa adalah penerapan ilmu dan teknologiuntuk menyelesaikan
permasalahan manusia. Hal ini diselesaikan lewatpengetahuan, matematika,
dan pengalam praktis yang diterapkan untuk mendesainobjek atau proses
yang berguna.Menurut Anthony (1963), teknik adalah cara yang dilakukan seseorang
didalam di dalam kelas untuk mengimplementasikan suatu metode secara
spesifikdan memiliki keselarasan dengan pendekatan.
BAB III
PENGUMPULAN DATA
Hal-hal yang akan dibahas dalam bab ini meliputi persiapan penelitianseperti
pengumpulan data, pelaksanaan observasi ke tempat tujuan, metodepenelitian dan
pengolahan data.

3.1 Metode Penelitian


Metode penelitian yang dipakai oleh penulis kuantitatif, yaitu data yangbersifat lebih
dari satu.

3.2 Teknik Penelitian


3.2.1 Teknik Pengumpulan Data
Sebelum proses pengumpulan data dilakukan, terlebih dahulu dilakukanberbagai
persiapan. Adapun persiapan-persiapan yang akan dilakukan olehpenulis sebagai
berikut :

1.Mencari data dari berbagai sumber referensi.


2.Memilih dan mengkaji kembali data yang telah diperoleh dariberbagai sumber
referensi.

Dalam penyusunan karya ilmiah ini, data yang dibutuhkan meliputi datasekunder :
Data yang diambil dengan cara mempelajari dari buku maupun sumber dariinternet
yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti sehingga memilikilandasan teori.

3.2.2 Teknik Pengolahan Data


Teknik pengolahan data, penulis memilih untuk mencari dan mengambildata dari
berbagai sumber buku dan juga penjelajahan melalui internet.
 
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
Pada bab ini penulis melakukan pembahasan masalah. Yang akandiuraikan dari
hasil pengumpulan data.

2.3Pembahasan Masalah
Menggambar teknik adalah gamabar yang bersifat tegas, terdiri dari garis-garis,
simbol-simbol serta tulisan tegak yang telah disepakati atau mempunyaistandar
tertentu.

4.1.1 Pensil Gambar


Pensil gambar ditandai dengan huruf yang menyatakan tentang kekerasan
dankehitaman dari isinya. Isi pensil gambar bertingkat-tingkat, mulai dari hitam
lunaksampai dengan yang keras, sesuai dengan yang keras, sesuai dengan huruf
yangtertulis padanya.
Misal : 10B ; B ; BH ; F ; H sampai dengan 10H.
Huruf-huruf ini adalah singkatan Bahasa Inggris.
B =black (hitam)
F =firm (tetap/sedang)
H =hard (luas)

Tabel dibawah, menerangkan sifat-sifat dari pensil gambar.


BB-3B : Sangat lunak, hitam pekat digunakan untuk gambar-gambar lukis.
2B-F : Lunak, hitam digunakan untuk membuat skets, atau menulis.
H-6H : Keras digunakan untuk menggambar teknik.
7H-10H : Sangat keras, biasa digunakan untuk menggambar pekerjaan-pekerjaan
yang akan diperbanyak (lithographic).

Untuk tujuan menggambar teknik, meruncingkan pensil harus dibentuk


sepertigambar 1.1

 
Gambar 1.1 Pensil Runcing

Bila menarik garis, pensil harus digerakkan (diputar) perlahan-lahan, sehinggatabel


garis akan sama. Gambar 1.2 memperlihatkan perbedaan dari bermacam-macam
ujung (isi) pensil.
Gambar 1.2 Macam-macam ujung pensil

Untuk diperuncing ujung pensil digunakanlah kertas gosok halus yang


telahdiletakkan pada sepotong kayu. Selanjutnya dibersihkan dengan kain atau
kertastisue. Pada gambar 1.3 memperlihatkan cara-cara yang betul dan salah
dalammenggunakan pensil dan penggaris.

Gambar 1.3 Cara yang betul dan salah dalam menggunakan pensil dan penggaris

4.1.2 Pena Gambar


Untuk keperluan menggambar dengan tinta tersedia beberapa macam
alatdengan ujung yang berbeda-beda, yang bisa didapatkan pada pasaran.
Gambar 1.4 memperlihatkan macam-macam pena gambar model lama,
sedangkangambar 1.5 memperlihatkan model pena yang makin popular
(banyakdipergunakan).
Pena gambar ini mempunyai ujung yang berupa pipa dengan sebuah jarum
dansebuah katub sebagai pengontrol (pengatur).

Gambar 1.4Gambar 1.5 Model pena yang makin populer


 
Gambar 1.6 memperlihatkan susunannya. Bila pena dipegang dalam keadaantegak
lurus dan ujung jarum dibawah katub akan menghentikan jalannya tinta kepipa
(ujung pena), tetapi bila pena itu dipergunakan maka jarum akan menyentuh kertas
dan membuka katup.

Gambar 1. 6 Susunan pegangan pena

Gambar 1.6 memperlihatkan pena dengan kelengkapan pintu (lubang) udara


untukmengatur keseimbangan tekanan udara di dalam penampungan tinta dengan
diluarpena. Tanpa pita itu, biala pena dipergunakan, maka panas dari tangan
akanmenaikkan tekan pada tekan pada simpanan tinta dan mengakibatkan tinta
yangkeluar dari ujung pena terlalu banyak. Setiap habis dipakai maka haruslah
ditutupikembali untuk mencegah mengeringnya tinta pada ujung pena atau
salurannya. Bila terjadi hambatan yang ringan keluarnya tinta goyangnya pena itu,
dengangerakan membujur maka jarumnya akan bergerak dan
menghilangkanhambatannya dan pena dapat bekerja kembali. Menggunakan pena
ini tidak perluditekan, tidak akan ada tambahan tinta yang keluar dengan menekan
pena,pahamilah penjelasan diatas, sebab dengan menekan pena itu,akan
menimbulkanakibat lain.

Untuk memperbaiki (membersihkan) halangan itu dengan membuka(melepas) pena


dan membersihkan dengan mempergunakan cairan ammoniumatau cairan
pembersih yang disarankan oleh pabrik. Pena itu dibuat dalam beberapa ukuran.
4.1.3 Kertas Gambar
Untuk keperluan membuat gambar diperlukan macam-macam kertas.Sebagai
contoh bila hendak membuat garis yang cukup jelas (nyata) denganmempergunakan
tinta pada kertas yang lunak, maka tinta itu akan melebar.Kertas gambar haruslah
memungkinkan untuk dihapus tanpa mengakibatkankerusakan yang berarti pada
permukaanya. Bila menghapus garis pensil pada kertas yang lunak akan selalu timbul
(tampak) bekasnya. Bila menghapus garistinta haruslah memungkinkan untuk
digambar kembali pada permukaan yang habis dihapus tanpa adanya pelebaran
tinta.

Kertas haruslah dapat diperbanyakdengan alat perbanyakkan yang sama


dipergunakan.Untuk beberapa jenis gambar tertentu juga penting mengenai
ukurannya, janganlah kertas berubah ukurannya karena perubahan waktu.
Kertas gambar yangumum disebut kertas tembus pandang
(transparant)
 dan kadang-kadang disebutkertas kalkir
(tracing paper).
Untuk keperluan menggambar dengan pensildipergunakan kertas yang
dipermukaannya berbeled (tidak licin/velvet).
Sedangkan untuk keperluan menggambar dengan tinta dipilih yang
permukaanyamengkilap. Tebal kertas gambar dinyatakan dengan masa persatuan
luas.Sebagai contoh ialah kertas 80 g/m2 artinya setiap 1 m2 luas permukaan
kertasmempunyai berat 80 g.
Tetapi tebal kertas ini tidak benar-benar tepat sesuaidengan masanya.

4.1.4 Ukuran Kertas


Untuk segala keperluan, ISO R26 telah disetujui tentang ukuran kertas.Dasar ukuran
kertas pada umumnya ditentukan oleh seri A. Sebagai dasar, Aomemiliki luas 1 m2
dengan mendukung, lebar versus panjangapakah 1: 2? Lihatgambar 1.7Gambar .1.7

Perbandingan ukuran kertasBila kertas itu dipotong menjadi dua sejajar dengan sisi
yang pendek, akan menghasilkan dua kertas yang bertambah A1. Dengan terus
membagi kertas itu,akan diperoleh ukuran kertas yang sesuai (diinginkan).
Cara seperti ini diatas ini selalu menghasilkan ukuran kertasyang baik tanpa
banyak kertas yang terbuang. Ukuran kertas gambar dalam mmdapat dilihat pada
tabel.
4.1.5 Bidang Permukaan Kertas Gambar Yang Berguna
Luas permukaan gambar yang digunakan untuk menggambar adalah lebih kecil dari
uku kertas sebenarnya. Diperlukan gambar sisi yangcukup lebar (20mm) untuk
dihindari. 
Bila gambar akandiperbanyak (menyalin), sisi-sisi lainnya cukup 5 mm untuk A4
sedangkan untukA3 - Ao sisi-sisinya dibuat 10 mm. Pada sisi 20 mm diperlukan bila
gambar-gambar tersebut akan diarsipkan sehingga mudah dijepit. Ditambah pula
Judul blok atau ETIKET harus diletakkan dibagian bawah atau atas untuk
gambardengan ukuran A4, sedangkan untuk kertas A3-Ao harus / hanya di bawah
sebelahkanan. Gambar 1.8 Memilih sisi-sisidan penempatan judulnya.

Gambar 1.8 Sisi penempatan judul

4.1.6 Menyajikan Gambar


Semua gambar yang telah selesai haruslah disiapkan. Dalam menyimpankertas
gambar ini, haruslah dilipat-lipat menjadi ukuran A4
(peta standar).
 Selanjutnya disimpan pada arsip kantor.Gambar 1.9 memilih cara melipat kertas
gambar ukuran A3.

Gambar 1.9

Gambar 1.10 membahas cara melipat kertas gambar ukuran A2.

Gambar 1.10 Cara melipat kertas gambar ukuran A2.


4.1.7 Garis Dan Huruf
Didalam menggambar teknik hanya pensil dan tinta
hitam yangdigunakan. Adakalanya tinta berwarna digunakan sesuai
pertimbanganLebih hemat untuk murah. Warna-warna ituharus segera diselesaikan. 

Bilatidak menggunakan warna, dapatlah digunakan ketebalan


garis. Denganmenggunakan aturan-aturan dalam membuat garis, maka akan
menghasilkangambar yang baik dan mudah dibaca. Kiranya pembaca telah
berpartisipasi kursus-kursus menggambar mesin dan sudah membahas hukum-
hukum dasar menggambar.

Untuk gambar listrik disetujui menggunakan tebal garis yang berurutan05 Diperlukan
3 macam pena ralat 0,5, 0,35 dan 0,25. Bagaimana memilih matapena juga
tergantung dari ukuran pena / sablon. Hindarkan menggunakan matapena dibawah
0,25.

Oleh sebab itu, dalam praktik memilihlah mata pena dengan ukuran 0,5; 0,4
dan0,3. Pada gambar teknik ukuran huruf dan angka distandarkan (ISO308).

Catatan / kutipan umum.


Yang penting bagian-bagian dari huruf dalam teknik menggambar:Mudah dibaca,
Seragam, Layak untuk diperbanyakUntuk dapat memenuhi ketentuan-ketentuan
tersebut di atas, ikutilah beberapapetunjuk di bawah ini.

1.Bentuk-bentuk haruslah jelas perbedaannya, untuk dihindarisalah penafsiran


antara lain, bahkan dalam hal yang kecilbagaimanapun.

2. Dalam hal mengecilakan dan memperbanyak gambar yang


diperlukan: jarak antara garis atau ruang antara angka dan huruf, minimumsama
dengan dua kali tebal garis (besarnya huruf).

Ukuran:
Ikutilah pecifikasi ukuran angaka dan huruf sebagai berikut:

3.Tinggi h dari huruf besar adalah sebagai dasar.

4.Tingkatan tinggi huruf variasi 2,5 - 3,5 - 5 - 7 - 10 - 14 dan 20mm. Dari tahap urutan
sebelumnya adalah faktor V2 merupakankelipatan untuk huruf tinggi menurut
standar ISO / R216.

5.Huruf h tinggi, maka huruf kecil C tidak boleh kkurang dari 2,5mm. Catatan: misal
huruf kecil C = 2,5 mm huruf besar h = C? 2=2,5 x 1,4 3,5 mm

6.Perbandingan antara tinggi dan lebar huruf 5: 3, sedangkan antaratinggi dan tebal
huruf disetujuinya 10: 1. diterbitkan untuktinggi huruf kecil yang berbanding atau
berekor sama dengantinggi huruf besar.
7.Huruf yang digunakan dalam menggambar teknik boleh tegal lurusboleh juga
miring 15Hai kekanan. Dalam pekerjaan menggambar jugadisarankakan
menggunakan huruf dan angka yang sudah siap, jugasimbol-simbol. Huruf-huruf ini
tinggal dipindahkan darilembaran plastik ke kertas gambar dengan cara
menggosokkandengan menggunakan badan pensil. Cara seperti ini masih
sangatmahal tetapi sangat menyingkat waktu.

4.1.8 PROYEKSI
Proyeksi 2 dimensi adalah penerjemahan suatu benda bentuk 3 dimensi kedalam
bentuk 2 dimensi, artinya benda tersebut digambarkan hanya dari salah satu sudut
pandang, dan oleh sebab itu gambar proyeksi 2 dimensi hanya memiliki dua
komponen ukuran , yaitu panjang dan lebar. Kekurangan satu elemen ukuran yang
lain yaitu ukuran tinggi dikompensasi dengan di buatkan proyeksi dari sudut
pandang yang lain yang dapat memperlihatkan ketinggian benda tersebut. Apabila
benda yang hendak diproyeksikan memiliki kerumitan yang tinggi, tidak menutup
kemungkinan gambar proyeksi yang dibuat menampilkan banyak sudut pandang.
Gambar tampilan proyeksi 2 dimensi diusahakan menampilkan sesedikit mungkin
pandangan dengan memperhatikan faktor kerapian dan kemudahan pembacaan
gambar.

Konsep proyeksi

Konsep proyeksi
Mengapa kita membutuhkan lebih dari satu pandangan ?
Dalam pembuatan gambar teknik, ada kalanya satu pandangan tidak mencukupi
untuk menerjemahkan suatu benda ke dalam gambar proyeksi 2 dimensi. Perhatikan
gambar contoh di bawah;
Gambar 6. Pandangan depan suatu benda

Gambar 7. Alternatif bentuk


Pada gambar 6 terlihat bahwa semua bentuk benda tersebut memiliki gambar
proyeksi yang sama seperti gambar 3 (dilihat dari pandangan depan). Untuk
mengetahui dengan pasti bagaimana bentuk benda yang sebenarnya, kita harus
menambah gambar proyeksi tersebut dengan mengambil sudut  pandang yang lain,
bisa 2 pandangan, 3 pandangan atau lebih, tergantung dari tingkat kerumitan yang
dimiliki oleh benda tersebut. Peraturan dalam menentukan jumlah sudut pandang
proyeksi adalah buatlah pandangan sesedikit mungkin, dengan menampilkan seluruh
informasi yang diperlukan, dengan catatan keseluruhan gambar tersebut mudah
dibaca semua orang (artinya lebih baik membuat gambar 3 pandangan dengan
kondisi yang mudah dibaca daripada membuat gambar 2 pandangan dengan kondisi
yang sulit dibaca).

Gambar proyeksi
Dari gambar di atas terlihat bahwa untuk menerjemahkan benda 3d (gambar 7)
diperlukan paling sedikit 2 pandangan, bisa terdiri dari bermacam kombinasi
pandangan, bisa tediri dari pandangan depan + pandangan samping, atau pandangan
depan + pandangan atas, atau yang lainnya sepanjang semua informasi bentuk
tercakup dalam gambar proyeksi tersebut.
Berikut ini adalah contoh-contoh proyeksi dari benda-benda sederhana, dilanjutkan
dengan soal-soal latihannya :
Penguasaan gambar proyeksi diperlukan terutama untuk membuat gambar teknik,
bukan untuk membaca gambar teknik, tetapi karena tingkat kesulitan
dalam membuat gambar berada di bawah  tingkat kesulitan membaca gambar, maka
pelajaran proyeksi sebaiknya dilakukan pada tahap awal pengajaran, untuk
pendahuluan dalam pelatihan daya bayang dalam pembacaan bentuk gambar  3
dimensi (perspektif).

4.1.9 GAMBAR POTONGAN


Tidak jarang ditemui benda-benda dengan rongga–rongga didalamnya. Untuk
menggambarkan bagian–bagian ini dipergunakan garis gores, yang menyatakan
garis–garis tersembunyi. Jika hal ini dilaksanakan secara taat asas, maka akan
dihasilkan sebuah gambar yang rumit sekali dan susah dimengerti. Bayangkan saja
jika sebuah lemari roda gigi harus digambar secara lengkap! Untuk mendapatkan
gambaran dari bagian–bagian yang tersembunyi ini, bagian yang menutupi dibuang.
Gambar demikian disebut gambar potongan, atau disingkat dengan potongan.
Gambar pada gambar 16a memperlihatkan sebuah benda dengan bagian yang tidak
kelihatan. Bagian ini dapat dinyatakan dengan garis gores. Jika benda ini dipotong,
maka bentuk dalamnya akan lebih jelas lagi. Gambar 16b memperlihatkan cara
memotongnya, dan gambar 16c sisa bagian depan setelah bagian yang menutupi
disingkirkan. Gambar sisa ini diproyeksikan ke bidang potong, dan hasilnya disebut
potongan (gambar 16d. Gambarnya diselesaikan dengan garis tebal.
Dalam hal–hal tertentu bagian–bagian yang terletak di belakang potongan ini, tidak
perlu digambar. Hanya jika bagian ini diperlukan,  maka bagian di belakang potongan
ini digambar dengan garis gores.
Gambar 16. Penjelasan Tentang Potongan
Cara – Cara Membuat Potongan

Potongan Dalam Satu Bidang

(1) Potongan Oleh Bidang Potong Melalui Garis Sumbu Dasar

Jika bidang memotong melalui garis dasar, pada garis umum memotongnya dan
tanda tandanya tidak perlu diselesaikan pada gambar. Foto demikian disebut
potongan utama (gambar 17a)

(2) Potongan Yang Tidak Melalui Garis Sumbu Dasar


Jika perlu potong yang tidak melalui alas, letakkan bidang potongnya harus ada pada
garis potongnya (gambar 17b).

Gambar 17a Gambar 17b


Potongan melalui garis dasar Potongan potongan melalui garis dasar

Potongan Oleh lebih dari satu bidang

(1)   Potongan Melompat

Untuk menyederhanakan gambar dan menghemat waktu, potong – potong


beberapa bagian sejajar dapat disatukan. Pada gambar 18a diperlihatkan sebuah
benda yang dipotong menurut garis potong AA. sebenarnya bidang potongannya
terdiri atas dua bidang, yang dalam hal ini akan disatukan. Potongan demikian
dinamakan potongan meloncat.

(2)   Potongan oleh dua bidang berpotongan

Bagian - bagian simetrik dapat digambar pada dua bidang potong yang saling
berpotongan. Satu bidang potong merupakan bagian utama, sedangkan bidang yang
lain menyudut dengan bidang pertama. Proyeksi pada bidang terakhir ini, setelah
diselesaikan sesuai aturan-aturan yang berlaku, diaktifkan untuk berhimpit pada
bidang proyeksi pertama. Gambar 18b menunjukkan bagaimana membuat gambar
potongan demikian.

(3)    Potongan pada bidang berdampingan

Potongan pada pipa berbentuk seperti gambar 18c dapat dibuat dengan bidang –
bidang yang didampingi melalui garis sumbunya.

gambar 18a gambar 18b gambar 18c


Pot. meloncat Pot. dua bidang menyudut Pot. bidang berdampingan

Potongan Separuh
Bagian – bagian simetrik dapat digambar setengahnya sebagai gambar potongan dan
setengahnya lagi sebagai perspektif (gambar 19). Dalam gambar ini garis-garis yang
tidak perlu digambar dengan garis gores lagi. Karena sudah jelas pada gambar
potongan.

Gambar 19. Potongan separuh


Potongan Setempat
Terkadang kadang-kadang diperlukan gambar dari bagian kecil saja dari benda yang
tersembunyi, misalnya benda pada gambar 20a. Gambar – gambar 20b dan 20c yang
direkomendasikan. Potongan lokal juga dilakukan pada bagian – bagian yang tidak
boleh dipotong (gambar 20d).
Gambar 20a gambar 20b

gambar 20c. Potongan penuh gambar 20d

Bagian yang tidak boleh dipotong


Ada beberapa jenis benda yang tidak diperbesar kan untuk dipotong, yaitu:
Baut, Paku keling, pasak, poros, sirip penguat, tidak bisa dipotong simbol
memanjang.

Arsir
Untuk membedakan gambar potongan dari gambar pandangan, digunakan arsir,
yaitu garis tipis miring.

Kemiringan garis arsir adalah 45 ° terhadap garis sumbu, atau terhadap garis
gambar. Arsiran dari 2 bagian yang berbeda dan berimpit harus dibedakan pitch-nya.

Anda mungkin juga menyukai