Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN AKHIR

LABORATORIUM MENGGAMBAR TEKNIK


MODUL I
PENGENALAN DASAR MENGGAMBAR

KELOMPOK: VII/SHIFT-SABTU PAGI

OLEH:

1. IBNU ISLAMY DINATA 2310017311006


2. HASANUL FIKRI 2310017311017
3. MAILA FASYA NUR AFNI 2310017311022

LABORATORIUM MENGGAMBAR TEKNIK


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahasa gambar telah ada sejak awal waktu. Bentuk tulisan yang paling
penting awal itu melalui gambar, misalnya hieroglyphics mesir. Kemudian
bentuk-bentuk ini disederhanakan dan menjadi simbol-simbol abstrak yang
dipakai dalam tulisan kita saat ini. Gambar memiliki maksud suatu bentuk goresan
yang sangat jelas dari benda nyata, ide, atau rencana yang diusulkan untuk
pembuatan atau konstruksi selanjutnya. Gambar mungkin berbentuk banyak,
tetapi metode pembuatan gambar yang sangat jelas adalah sebuah bentuk alami
dasar dari komunikasi ide-ide yang umum.
Menggambar teknik salah satu mata kuliah yang terdapat dalan program
studi teknik industri yang mempelajari tentang susunan visual terperinci tentang
suatu desain atau produk yang dijadikan sarana komunikasi. Oleh karena itu,
gambar kerap juga disebut sebagai bahasa teknik atau bahasa untuk sarana teknik,
gambar teknik adalah ungkapan suatu buah pikiran dalam bentuk gambar atau
lukisan mengenai suatu skema, cara kerja, proses, konstruksi, petunjuk dan lain-
lain. Dari kutipan tersebut dapat kami simpulkan pengertian gambar teknik adalah
suatu alat komunikasi atau media antara perencana atau pelaksana dalam bentuk
bahasa gambar yang dituangkan secara praktis, jelas, mudah dimengerti oleh
kedua belah pihak tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan gambar teknik untuk
dapat membuat benda dan membaca gambar, seseorang dapat menyatakan
pendapat dan kehendaknya tentang sesuatu yang ada dalam pikirannya. Dengan
demikian menggambar tidak hanya melukis gambar, tetapi juga berfungsi sebagai
peningkat daya berfikir untuk perencanaan. Oleh karena itu, gambar bukan hanya
diawetkan untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk perbaikan (reparasi) atau
diperbaiki, tetapi juga sebagai informasi untuk rencana-rencana baru di kemudian
hari. Menggambar teknik dapat dilakukan secara manual menggunakan tangan
dan alat-alat bantu untuk menggambar.
1.2. Tujuan Pratikum
Pada pratikum modul I, mahasiswa diharapkan untuk mampu mencapai
tujuan-tujuan sebagai berikut :
a. Mahasiswa mampu memahami teknik menggambar berdasarkan
standar-standar tertentu.
b. Mahasiswa mampu memahami peralatan gambar untuk menggambar
teknik.
c. Mahasiswa mampu memahami jenis-jenis dan fungsi alat gambar
teknik.
1.3. Alat dan Bahan
Pada pratikum modul I alat dan bahan yang dibutuhkan sebagai berikut :
1. Computer/laptop
2. Printer A4
3. Mouse
1.4. Batasan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka batasan masalah pada modul I
adalah keterampilan dalam dasar-dasar menggambar teknik.
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisn dalam laporan ini disusun sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan pratikum, alat dan bahan,
batasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Membahas tentang teori yang akan dibahas pada modul I ini dimana ada
dasar menggambar teknik yaitu bidang, jenis dan fungsi alat gambar.
BAB III LANGKAH-LANGKAH
Pada Bab III berisikan penjelasan-penjelasan langkah-langkah dalam
menggambar teknik yang tepat dan jelas.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada Bab IV berisikan pembahasan mengenai tentang gambar yang telah
dibuat dengan menggunakan metodo menggambar manual.
BAB V PENUTUP
Pada Bab V berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil pratikum
modul I yang telah dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Dasar Menggambar Teknik
Satu cara komunikasi antara seseorang dengan yang lainnya dapat
dilakukan dengan menggambar. Hal ini dapat dipahami karena dengan melihat
suatu gambar maka seseorang akan dapat mengerti arti gambar itu, atau mengerti
maksud si pembuat gambar sehingga terjadi komunikasi antara penggambar
dengan orang yang melihat gambar tersebut. Namun, arti suatu gambar bagi
seseorang dapat berbeda dengan yang lainnya. Contohnya sebuah gambar
pemandangan. Orang yang melihatnya tidak bisa menentukan secara pasti/tepat,
misalnya tingginya berapa meter, lebar, jarak, lebar jalan, dan lain-lain tidak
dengan ukuran yang pasti. Gambar teknik juga merupakan sarana komunikasi,
yang tidak akan menimbulkan interpretasi yang berbeda untuk orang yang
melihatnya. Memiliki tolak ukur dengan menggunakan tanda-tanda gambar
standar atau normalisasi dan seragam, selengkap mungkin untuk memberikan
pemahaman yang dapat dipahami oleh orang lain. Gambar teknik biasa
digambarkan dalam bentu:
a. Dua dimensi (gambar proyeksi orthogonal)
b. Tiga dimensi (gambar stereometris dan persperktif)
Bahasa gambar adalah sebuah teknik oleh karena itu, diharapkan bahwa
gambar harus dideskripsikan secara akurat dan obyektif. Dari segi bahasa-bahasa,
kalimat pendek dan ringkas mengandung banyak penjelasan dan pemikiran. Hal
ini hanya dapat dicapai dengan kemampuan, karakter dan watak si penulis. Di lain
pihak informasi dan pemikiran seperti itu hanya dapat dipahami oleh pembaca
yang berpendidikan. Informasi dalam gambar, yang tidak dapat diungkapkan
dalam bahasa, harus diberikan sebagai simbol. Oleh karena itu, seberapa banyak
dan seberapa tinggi kualitas informasi yang dapat diberikan dalam menggambar
tergantung pada bakat perancang desain (designdrafter).
1. Kertas Gambar
Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar. Sebagai
ukuran pokok dari kertas gambar diambil ukuran A 0 yang mempunyai
luas 1 m3 atau 1.000.000 mm2. Perbandingan lebar dan panjangnya
sama dengan perandingan dari sisi bujur sangkar dengan diagonalnya.
Ukuran kertas gambar yang sudah standar adalah ukuran A 0
dengan panjang 1189 mm dan lebarnya 841 mm. Sedangkan untuk
mendapatkan ukuran kertas gambar lainnya tinggal membagi dua yaitu
ukuran:

Gambar 2.1. Ukuran Kertas Gambar.


Tabel 2.1 Ukuran Kertas Gambar
Ukuran Panjang Lebar Sisi Kiri C
AO 1189 mm 841 mm 20 mm 10 mm
A1 841 mm 594 mm 20 mm 10 mm
A2 594 mm 420 mm 20 mm 10 mm
A3 420 mm 297 mm 20 mm 10 mm
A4 297 mm 210 mm 20 mm 5 mm
A5 210 mm 148 mm 20 mm 5 mm
Sumber: dasar_dasar_gambar_teknik, TIM KONSULTAN KIMIA FPTK UPI, 2004.

Berdasarkan jenis kertasnya yang dapat digunakan untuk menggambar


teknik adalah:
a) Kertas Padalarang
b) Kertas Manila
c) Kertas Strimin
d) Kertas Roti
e) Kertas Kalkur
2. Pensil
Pensil yang dipakai untuk menggambar ada tiga macam, yaitu pensil
biasa pensil yang dapat diisi kembali, dan pensil mekanik. Untuk
ketiga jenis pensil ini mempunyai tingkat kekerasan tertentu, mulai
dari yang lunak sampai keras. Tingkat kekerasan pensil dapat dilihat
pada tabel.
Tabel 2.2 Jenis Pensil

Lunak Sedang Keras


2B B 4H
3B HB 5H
4B F 6H
5B H 7H
6B 2H 8H
7B 3H 9H
Sumber: dasar_dasar_gambar_teknik, TIM KONSULTAN KIMIA FPTK UPI, 2004.

Keterangan:
-H = Hard
-B = Black
- HB = Half Black
-F = Firm
Angka di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasannya
(semakin besar angkanya semakin keras). Seangkan angka di depan
huruf B menunjukkan tingkat kelunakannya (semakin besar angkanya,
semakin lunak).
a. Meruncingkan Pensil.
Pensil biasa perlu diruncingkan, karena salah satu faktor
baik atau buruknya suatu garis tergantung dari cara meruncingkan
pensil. Oleh karena itu, meruncingkan pensil harus baik.
Meruncingkan pensil jangan digosok-gosokkan ke dinding, meja
atau lantai. sehingga dinding, meja atau lantai menjadi kotor. Oleh
karena itu kita harus menyediakan ampelas halus (No. 220 atau
No.400) yang disimpan pada sebuah pelat.
Gambar 2.2 Cara Meruncingkan Pensil.
3. Mistar atau Penggaris
Mistar atau penggaris yang biasa digunakan waktu menggambar
antara lain:
1). Pengaris/mistar segitiga (satu pasang)
2). Mistar T (teken hak)

Gambar 2.3 Mistar Segitiga.


4. Mal
Mal yang biasa dipakai di dalam menggambar teknik terdiri atas:
a. Mal Huruf
Mal huruf yaitu alat yang digunakan untuk membuat huruf
dengan perantaraan pen/rapido. Mal huruf mempunyai ukuran
0,25 ; 0,35 ; 0,5 ; 0,7 ; 1,4 ; dan 2 mm

Gambar 2.4 Mal Huruf.


b. Mal Busur (Kurva)
Mal ini digunakan untuk membuat lengkungan-lengkungan yang
teratur, misalnya lengkungan parabola, hiperbola dan sebagainya.

Gambar 2.5 Mal Kurva.


c. Mal Elips
Mal elips digunakan untuk membuat bentuk-bentuk elips.
Misalny gambar-gambar silinder, cincin, poros dan bentuk-bentuk
lainnya.

Gambar 2.6 Mal Elips.


d. Mal Dengan Bentuk Lain / Sablon
Mal dengan bentuk lain/sablon ini mempunyai bermacam-
macam bentuk, misalnya untuk simbol-simbol pengerjaan, tanda
pengerjaan, anak panah dan lain-lain. Salah satu contoh mal bentuk
lain adalah seperti yang terlihat pada gambar.
Gambar 2.7 Mal Sablon.
6. Penghapus
Penghapus yang kita pakai untuk menghapus garis pensil yang
tidak berguna, berupa penghapus putih halus (agar tidak meninggalkan
warna).

Gambar 2.8 Penghapus.


7. Pena Gambar
Bila kita akan membuat gambar asli yaitu gambar yang ditinta,
maka kita menggunakan pena. Pena ini ada dua macam, yaitu pena
dengan mata/daun dapat diatur (trek-pen) dan pena dengan ketebalan
tetap tergantung dari ukuran yang diinginkan dengan ukuran yang
bermacam-macam yang kita kenal dengan rapido.
a. Pena Dengan Mata Daun (trek-pen)
Bagian-bagian pena daun dan kegunaanya:
1. Mur pengatur, untuk mengatur ketebalan garis yang
diinginkan.
2. Mata pena (daun pena) yang dapat bergerak sesuai dengan
putaran mur 1.
3. Tangkai.
4. Lubang pengunci.
5. Baut pengikat pena.
6. Daun pena (mata pena) yang dapat diputar.
b. Penggunaan Trek pen
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu menggunakan
trek pen:
1. Tinta yang kita isikan di antara dua mata pena dengan
tinggi x jangan terlalu banyak (x = ± 3 – 5 mm).
2. Bagian luar daun pena harus dalam keadaan bersih (bebas
tinta).
3. Penggaris yang kita pakai harus diganjal bawahnya atau
dapat pula dengan cara membalik penggaris dengan
kedudukan bagian miringnya berada di bawah.
4. Pada saat menarik garis, harus tegak dan ditarik 600 ke
arah garis yang dibuat.

Gambar 2.9 Cara Menggunakan Trek Pen.


Jika mata pena bagian luarnya basah dengan tinta, maka
tinta tersebut akan menempel/membasahi mistar dan terisap oleh
kertas. Sehingga antara kertas dan mistar terjadi pelebaran tinta.
Setelah selesai menggaris kemudian penggaris digeser dari posisi A
ke posisi B, maka terdapatlah hasil garisan yang tidak memuaskan
(gagal). Oleh karena itu hal-hal yang perlu diperhatikan di atas perlu
dipahami dan dilaksanakan, dicoba dan dilatih berkali-kali sehingga
diperoleh pengalaman tersendiri.
Setelah dipakai, pena daun harus segera dibersihkan, yaitu
dengan memutar mata pena sehingga dapat dengan mudah kita
membersihkan bagian dalam dari pena daun tersebut. Jika mata
pena yang satu dengan mata pena yang lainnya tidak rata, maka
pena tersebut dapat diratakan dengan cara mengasahnya pada
ampelas halus atau batu asah.
c. Rapido
Rapido memiliki bermacam-macam ukuran (dilihat dari
ukuran penanya), dari 0,1 mm sampai dengan 2,0 mm. Dan
untuk memudahkan pemilihan pen, maka tiap ukuran
datandai dengan warna tertentu. Salah satu bentuk ropido
dapat dilihat pada gambar.

Gambar 2.10 Macam Warna Rapido.


8. Jangka
Jangka adalah alat yang digunakan untuk membuat lingkaran, baik
dengan ujung pensil/potlot maupun dengan tinta. Macam-macam
jangka:
a. Jangka besar yang dapat membuat lingkaran antar 100 sampai
dengan 200 mm.
b. Jangka sedang yang dapat membuat lingkaran antara 50 mm
sampai dengan 100 mm.
c. Jangka kecil yang dapat membuat lingkaran antara 5 sampai
50 mm.
d. Jangka Orleon digunakan untuk membuat lingkaran yang tidak
dapat dibuat oleh jangka kecil. Jangka orleon ini dapat
membuat lingkaran dengan diameter 1 mm sampai 5 mm.

Gambar 2.11 Macam Jangka.


9. Papan Gambar
Ukuran papan gambar disesuaikan dengan ukuran kertas gambar.
Misalnya untuk ukuran kertas A0 ukuran papan gambarnya 1200 x 900
mm dan untuk ukuran kertas A1 ukuran papannya 600 x 450 mm.
Papan gambar dapat dibuat dari kayu lapis (ply-wood) dengan alas
kertas atau plastik lunak, atau dapat pula dibuat dari kayu keras
lainnya. Papan gambar diletakkan di atas meja atau ditempatkan di atas
standar yang dibuat khusus.

Gambar 2.12 Papan Gambar.


10. Mesin Gambar
Mesin gambar ini berfungsi sebagai pengganti dari alat-alat
gambar, misalnya mistar T (teken hak), mistar segitiga dan busur
drajat.
2.2. Fungsi Gambar
Fungsi gambar digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu:
a. Penyampaian informasi
Pada awal perkembangan industri, perencanaan dan pembuatan
benda-benda teknik dilakukan oleh orang yang sama. Pembuatan
gambar dilakukan sebelum benda dibuat. Dalam hal ini gambar berarti
hanya sebagai alat berfikir atau sebagai konsep dari gagasan si
pembuat, sehingga aturan aturan gambar tidak diperlakukan.
Perencana dan pembuat menjadi dua pihak yang berbeda. Mungkin
berbeda perusahaan, bahkan berbeda negara. Dalam hal ini gambar
berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informsi dari pihak
perencana atau perancang kepada pihak pembuat.
b. Bahan Dokumentasi, Pengawetan dan Penyimpanan
Gambar teknik merupakan dokumen yang sangat penting dalam
suatu perusahaan atau industri, dimana data teknis mengenai suatu
produk tercantum secara padat pada gambar tersebut. Dengan
demikian gambar berfungsi sebagai bahan dokumentasi.
Mendokumentasikan gambar berarti juga mengawetkan dan
menyimpan gambar tersebut, untuk digunakan sebagai bahan informasi
bagi rencana-rencana baru di waktu-waktu berikutnya.
Pengawetan penyimpanan dan penggunaan deskripsi gambar
merupakan data teknis yang sangat penting sebagai bahan informasi
untu perencanaan kedepan sehingga diperlukan metode penyimpanan,
kodifikasino menurut gambar dan lain-lain.
c. Menuangkan Gagasan Untuk Pengembang
Gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari perancang
dengan tepat kepada orang-orang yang berangkutan, untuk proses
perencanaan, pembuatan, pemeriksaan (inspeksi), perakitan dan
sebagainya. Gagasan seorang perancang untuk membuat benda-benda
teknik awalnya berupa konsep abstrak dalam pikirannya. Konsep
abstrak ini kemudian dituangkan ke dalam bentuk gambar, yang
biasanya masih berupa gambar sketsa. Dalam hal ini gambar berfungsi
untuk menuangkan gagasan perancang dari konsep abstraknya. Bagi
perancang itu sendiri gambar tersebut sekaligus berfungsi
meningkatkan daya pikirnya untuk pengembangan gagasan lebih
lanjut.
2.3. Standar Gambar Teknik
Standar gambar Teknik memiliki arti dan maksud sendiri-sendiri, oleh karena
itu seorang drafter harus mengerti dan memahami jenis dan standar tersebut. Jenis
garis pada sebuah gambar memiliki maksud dan arti tersendiri. Garis gambar pada
umumnya digunakan oleh seorang drafter disesuaikan dengan kebutuhan obyek
yang akan digambar, sesuai dengan tujuan dan maksud gambar tersebut. Maing-
masing jenis gambar yang dipakai dalam gambar teknik dibedakan dengan tebal
dan tipis garis serta bentu dan lekukan garis tersebut. Pada umumnya, Drafter
menyesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan.
Standar garis gambar teknik memiliki arti dan maksud sendiri-sendiri, oleh
karena itu seorang drafter harus mengerti dan memahami jenis dan standar garis
tersebut.
Ada lima standar yang umum dipakai dalam gambar Teknik, di antaranya
sebagai berikut:
a. Garis Gambar
Garis gambar pada umumnya dipakai untuk membuat garis tepi untuk
sebuah obyek yang akan di gambar.
b. Garis Bayangan
Garis bayangan memiliki ketebalan ½ mm, bentuk garis bayangan ini
berupa garis putus-putus.
c. Garis Hati
Garis ini memiliki ketebalan ½ dengan bentuk “strip, titik, strip, titik”.
Fungsinya adalah menunjukkan sumbu pada obyek yang di gambar.
d. Garis Ukuran
Ketebalan garis ini ½. Dengan bent ugaris tipis dengan fungsi untuk
menunjukkan ukuran obyek.
e. Garis Potong
Memiliki ketebalan ½ dari bentuk garis. Umumnya adalah “strip, titik,
strip, titik”
Standar dalam pembuatan batas gambar atau margin pada gambar teknik
ditentukan dengan standar ISO yang disesuaika dengan ukuran kertas, mana
masing-masing ukuran kertas mempunyai estándar ukura yang berbeda-beda.
Etiket (kepala gambar) pada gabar teknik difungsikan sebagai sumber
informasi yang menjelskan spesifikasi gambar secara detail, dimana di dalam
kepala gambar terdapat informasi sebagai berikut:
a. Nama instansi/perusahaan
b. Nomor gambar
c. Judul Gambar
d. Ukuran kertas
e. Proyeksi gambar
f. Skala dan satuan gambar
g. Tanggal pembuatan gambar
h. Nama penggambar dan pemeriksa
i. Keterangan
BAB III
PERANCANGAN PRODUK
3.1. Gambar Produk Manual
3.1.1. Langkah-Langkah Pembuatan
1. Langkah pertama buatlah atau gambarlah garis bantu untuk
memudahkan kita dalam menggambar.
2. Setelah menggambar garis bantu, tentukan sudut dari gambar
yang akan kita buat, yaitu 25 o, 30o, dan 35o menggunakam
busur derajat.
3. Jika sudut gambar sudah ditentukan, buatlah garis sesuai sudut
yang ditentukan.
4. Untuk lebih memudahkan kita menggambar, buatlah terlebih
dahulu gambar menggunakan pensil 0,3 mm.
5. Setelah membuat garis sudut, buatlah garis luar gambar.
6. Garis luar selesai lalu lanjut membuat garis dalamnya.
7. Usahakan membuat bagian gambar yang bulat menggunakan
mal.
8. Jaga kebersihan kertas gambar dengan membersihkan
penggaris setiap akan menggaris.
9. Setelah gambar selesai, tebalkan gambar menggunakan pensil.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Analisa Produk


Setelah mengerjakan produk dengan gambar manual, kami dapat
menganalisa bahwa menggambar menggunakan metode manual memerlukan
kehati-hatian dan ketelitian saat mengerjakan produk. Kita harus benar-benar teliti
dalam mengukur panjang garis. Jika sedikit saja ukuran garis berbeda, maka garis
selanjutnya pun akan salah. Selain itu kita juga harus benar-benar paham gambar
yang akan kita gambar. Paham akan gambar yang akan digambar merupakan hal
paling penting yang harus kita kuasai saat menggambar. Jika kita tidak paham
dengan gambar, maka kita tidak akan bisa melanjutkan tahap menggambar. Tidak
hanya menggambar garis, kita juga harus menjaga kebersihan saat menggambar.
Jangan sampai kertas gambar kotor. Kita haruslah membersihkan penggaris setiap
selesai menggaris agar kebersihan kertas tetap terjaga. Kebersihan kertas juga
termasuk hal yang penting yang harus kita jaga. Menurut pratikan menggambar
dengan manual memiliki kekurangan berupa kita harus menyediakan duplikasi
gambar sketsa agar dapat membuat alternatif gambar lainnya. Walaupun begitu,
menggambar dengan manual juga mempunyai kelebihan yaitu kita lebih leluasa
mendesain menggunakan pensil.
Banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk menggambar dengan cara
yang lebih mudah. Tidak hanya mudah tetapi menggunakan aplikasi tentunya juga
akan menghemat waktu menggambar. Namun, menggambar manual sampai saat
ini masih tetap diajarkan sebagai pembekalan awal bagi pratikum. Pratikan harus
mampu dan mengusai método menggambar secara manual. Dengan menguasai
gambar secara manual, diharapkan mahasiswa dapat menggambar dimana pun
tanpa harus terkendala dengan fasilitas. Apalagi alat-alat gambar bukan suatu
barang yang susah untuk kita temui pada saat sekarang ini. Kemungkinan kendala
yang terjadi hanya padamnya lampu. Tetapi saat ini kendala ini sudah dapat
teratasi dengan berbagai cara.
4.1.1. Kesimpulan Produk
Gambar tersebut adalah contoh gambar yang digambar dengan método
manual. Gambar tersebut memiliki berbagai macam sudut yaitu 25 o, 30o, 350. Pada
gambar tersebut memiliki berbagai ukuran yang berbeda juga. Pada bidang bagian
tegak memiliki panjang 50 mm, lebar 40 mm, dan tinggi 35 mm. Pada bidang
bagian bawah memiliki panjang 95 mm, lebar 50 mm, dan tinggi 15 mm. Pada
analisa gambar ini diharapkan pratikan mampu membaca maupun menganalisa
baik dari ukuran, skala, dan keseluruhan yang terdapat pada gambar. Pada
pertemuan pratikum kali ini diharapkan pratikan mampu memahami dan
menguasai proses menggambar teknik secara manual. Guna pratikum kali ini juga
untuk menentukan standar pratikum pada setiap pertemuannya yang sesuai dengan
standar pratikum yang telah ada.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Gambar teknik merupakan ilmu yang mempelajari tentang gambar yang
menggunakan cara-cara, ketentuan-ketentuan, serta aturan-aturan khusus yang
sudah disepakati. Fungsi dari gambar teknik sendiri adalah penyampaian
informasi tentang suatu rancangan dalam bentuk gambar sebagai bahan
dokumentasi, pengawetan dan penyimpanan dan sebagai sarana menuangkan
gagasan untuk pengembangan. Gambar teknik merupakan sarana komunikasi,
yang tidak akan menimbulkan interpretasi yang berbeda untuk orang yang
melihatnya. Memiliki tolak ukur dengan menggunakan tanda-tanda gambar
standar atau normalisasi dan seragam, selengkap mungkin untuk memberikan
pemahaman yang dapat dipahami oleh orang lain.
Dasar dari segala gambar teknik adalah proyeksi gambar. Ada dua jenis
proyeksi yang dipakai di Dunia. Eropa, biasa disebut first angel projection dan
Amerika, biasa disebut third angel projection. Intinya sama, hanya berbeda di
arah proyeksi yang diambil. Setelah melewati proses menggambar menggunakan
proyeksi, selanjutnya adalah penyajian gambar. Dalam penyajian sebuah gambar
yang nantinya akan dipergunakan oleh orang lain, harus memiliki informasi yang
benar-benar komplit, bahkan sampai kepada cara pandang yang dipergunakan.
Tujuan menggambar teknik untuk memahami teknik menggambar
berdasarkan standar tertentu, memahami peralatan gambar untuk menggambar
teknik dan memahami jenis-jenis dan fungsi alat gambar teknik. Macam-macam
alat untuk menggambar teknik antara lain pensil, kertas, draw pen, mal, mistar,
jangka, dan lainnya. Diperlukan cara-cara penyimpanan untuk kodifikasi nomor
urut gambar dan sebagainya. Pandangan adalah cara melihat langsung benda dari
berbagai sisi pandangnya; depan, belakang, atas, bawah maupun samping. Tiga
pandangan utama yaitu pandangan depan,atas dan kanan merupakan pandangan
yang mewakili bentuk benda. Standar garis gambar teknik memiliki arti dan
maksud sendiri-sendiri. Ada lima standar yang umum dipakai dalam gambar
Teknik. Lima diantaranya garis gambar, garis bayangan, garis ukuran, garis hati
dan garis potong.
5.2. Saran
Air Conditioner (AC) di ruangan labor seharusnya dibenahi, karena
ruangan laboratorium yang kecil dan dalam satu kali sesi diisi banyak orang serta
kita yang memakai baju yang berlapis dengan jas laboratorium, sehingga ruangan
terasa sangat panas dan mengganggu proses pembelajaran. Sebaiknya saat
menjelaskan tentang teori atau pun ukuran gambar dalam pratikum, kakak asisten
dosen laboratorium meningkatkan kualitas dan volume suara, agar pratikum yang
dibelakang dapat mendengar dengan jelas apa yang kakak asisten dosen
laboratorium sampaikan kepada para pratikum.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Konsultan Kimia FPTK UPI, (2004). Dasar-Dasar Gambar Teknik. Tim
Konsultan Kimia FPTK UPI.
Melly Adriana, S.T., M.T., Zuraidah Tharo, S.T., M.T., Fariz Harindra Syam,
S.P., M.Si., Siti Anisah, S.T., M.T., Novalinda, S.T., M. Ds. (2022).
Menggambar Teknik. PolmedPress.

Anda mungkin juga menyukai