Anda di halaman 1dari 26

MATA KULIAH

GAMBAR TEKNIK

Pertemuan 1 - Pengenalan Gambar Teknik


Oleh: Taufik Wisnu ST., MT.
Prodi Teknik Industri – FTIK
089525890477

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI


JAKARTA
GAMBAR TEKNIK I

SILABUS MATA KULIAH


1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Agar mahasiswa dapat memahami dan menguasai prinsip-
prinsip menggambar teknik dan terampil dalam menggambar teknik

2. PROSES PEMBELAJARAN
a. Sopan Santun dan Saling Menghormati
b. Menerangkan
c. Diskusi / Sharing
d. Tugas
GAMBAR TEKNIK I

Referensi :1. Menggambar Mesin Menurut Standar ISO, 2005


G. Takeshi Sato dan N. Sugiarto Hartanto (Buku Utama)
2. Ilmu Menggambar Mesin
Pradnya Paramita Jakarta
3. Modul Gambar Teknik, Tim Dosen Unindra PGRI

Materi Pembelajaran:
1. Gambar teknik, perancangan dan teknik industri
2. Konstruksi geometrik
3. Pembuatan sketsa, garis dan penamaan
4. Gambar 3D dan proyeksi orthografik
5. Auxiliary views
6. Dimensi dan toleransi
7. Toleransi dan fit
8. Model perakitan dan exploded assembly
9. Thread, Fasteners dan spring, dll
10. Bill of Material
11. Dokumentasi gambar dan gambar kerja
GAMBAR TEKNIK I

FUNGSI DAN SIFAT GAMBAR


SEBAGAI BAHASA TEKNIK

1. Gambar sebagai “Bahasa Teknik”


Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud dari
seorang sarjana teknik. Oleh karena itu gambar sering disebut sebagai
“bahasa teknik” atau “bahasa untuk sarjana teknik”.

Perbandingan antara bahasa dan gambar diperlihatkan pada tabel di


bawah ini:

Lisan Kalimat Gambar


Indra Akustik Visual visual
Ekspresi Suara Kalimat Gambar
Aturan Tata bahasa Standar gambar
GAMBAR TEKNIK I

2. Fungsi/Tugas Gambar
Tugas gambar digolongkan dalam tiga golongan berikut:
a. Penyampaian informasi
b. Pengawetan, penyimpanan dan penggunaan keterangan
c. Cara-cara pemikiran dalam penyiapan informasi
GAMBAR TEKNIK I

3. Tujuan-tujuan gambar
a. Internasionalisasi gambar
b. Mempopulerkan gambar
c. Perumusan gambar
d. Sistematika gambar
e. Penyederhanaan gambar
f. Modernisasi gambar

4. Standar Gambar teknik / ISO/TC10


International Organization for Standarization (ISO). ISO merupakan badan
non pemerintah yang didirikan pada tanggal 14 Oktober 1946. Tujuan
dibentuknya ISO adalah untuk menyatukan pengertian teknik antar bangsa.
Pengertian Standarisasi Gambar, yaitu: Aturan-aturan yang disepakati
bersama. Antar orang-orang, antar organisasi perusahaan, untuk lingkup
negara disebut standar nasional, untuk lingkup antar negara disebut
Standard Internasional..
GAMBAR TEKNIK I

Standarisasi gambar teknik berfungsi sebagai berikut:

1. Memberikan kepastian sesuai dan tidak sesuai kepada pembuat dan


pembaca gambar dalam menggunakan aturan-aturan gambar menurut
standar.
2. Menyeragamkan penafsiran terhadap cara-cara penunjukkan dan
penggunaan simbol-simbol yang dinyatakan dalam gambar sesuai
dengan penafsiran standar.
3. Memudahkan komunikasi teknis antar perancang/pembuat gambar
dengan pengguna gambar.
4. Memudahkan kerjasama antara perusahaan-perusahaan dalam
memproduksi benda-benda teknik dalam jumlah banyak yang harus
diselesaikan dalam waktu yang serempak.
5. Memperlancar produksi dan pemasaran suku cadang alat-alat industri.
GAMBAR TEKNIK I

Standarisasi dalam gambar teknik yang telah ditetapkan di beberapa


negara industri maju adalah:
JIS (Japanese Industrial Standart) merupakan standar industri di negara
Jepang
NNI (Nederland Normalisatie Institut), merupakan standarisasi di negara
Belanda.
DIN (Deutsche Industrie Normen), standarisasi di negara Jerman
ANSI (American National Standard Institute), standarisasi di negara
Amerika

Di Indonesia juga mempunyai standar. Dahulu namanya Standar Industri


Indonesia (SII). Tetapi sejak terbit peraturan pemerintah Nomor 15 Tahun
1991 tentang Standar Nasional Indonesia, maka nama SII diganti dengan
SNI (Standar Nasional Indonesia). SNI dikelola oleh Dewan Standarisasi
Nasional (DSN) yang sekarang berkedudukan di Jakarta. Dengan
meningkatnya kerja sama di tingkat internasional, maka diharuskan
perusahaan/ industri untuk menggunakan standar yang bersifat
internasional.
GAMBAR TEKNIK I

Sebagai contoh, di dalam dunia industri pembuatan etiket gambar yang sesuai
dengan ISO adalah, kepala gambar ditempatkan dalam ruang
gambar di sudut kanan bawah.
Keterangan yang dicantumkan dalam kepala gambar harus merupakan keterangan
yang secara umum menunjukkan isi gambar, yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Nomor gambar
2. Judul/nama gambar
3. Nama instansi/perusahaan
4. Skala skala dalam gambar dan peta dinyakan dalam : 1. Skala angka atau
skala pecahan (numeric scale/fraction scale)
Perbandingan jarak pada peta dengan jarak yang sebenarnya dinyatakan
dalam bentuk angka/pecahan yang sederhana. contoh :
Skala 1 : 100, artinya 1 cm di peta/gambar = 100 cm keadaan yang
sebenarnya di lapangan.
5. Nama yang menggambar, yang memeriksa dan yang mengesahkan atau
menyetujui
6. Cara proyeksi yang digunakan
7. Keterangan lainnya sesuai keperluan.
GAMBAR TEKNIK I
GAMBAR TEKNIK I

Alat-alat Gambar
Alat-alat gambar yang dipergunakan dalam bidang gambar mesin
terdiri atas kertas gambar, potlot gambar, kotak jangka, penggaris-T,
sepasang segi-tiga, sepasang mal lengkung, mal bentuk, mistar skala,
busur derajat, penghapus, pelindung penghapus, pita gambar, mesin
gambar dan alas gambar.
GAMBAR TEKNIK I

1. Meja Gambar (ukuran disesuaikan dengan fungsinya)


GAMBAR TEKNIK I

2. Kertas Gambar dan Ukurannya.


Sesuai dengan tujuan gambar, bermacam-macam kertas gambar dipakai,
seperti misalnya kertas gambar putih, kertas kalkir, film dsb.

 Kertas gambar untuk tata letak : untuk gambar tata letak dengan potlot
dipergunakan kertas gambar putih biasa, kertas sketsa atau kertas milimeter
yang bermutu baik dan dapat mudah dihapus.
 Kertas gambar untuk gambar asli : gambar asli digambar di atas kertas kalkir,
karena gambar cetak biru (blueprint) atau cetak kontak (contact print) dibuat
langsung dari gambar teresbut. Untuk gambar potlot dipergunakan kertas kalkir
kasa, sedangkan untuk gambar tinta dipergunakan kertas kalkir mengkilap. Mutu
kertas yang dikehendaki adalah tahan lama dan tahan lembab, mudah untuk
gambar potlot maupun tinta, dan mudah dicetak kembali.
 film gambar : film dibuat dari polyester atau cellulose triacetate, dan
dipergunakan untuk gambar yang teliti, di mana keawetannya sangat diperlukan,
serta tidak boleh memuai maupun menyusut.
Kertas gambar yang dipergunakan mempunyai ukuran-ukuran yang telah
dinormalisir. Ukuran yang paling banyak dipergunakan adalah dari seri A yang
mempunyai ukuran standar A0-A4. Untuk lebih jelasnya ukuran kertas gambar
dapat dilihat pada Tabel 3.1
GAMBAR TEKNIK I
GAMBAR TEKNIK I

3. Pensil Gambar

Untuk gambar pensil diperlukan bermacam-macam pensil gambar


yang bermutu. Akhir-akhir ini potlot gambar yang dapat diisi kembali (pensil
mekanis) dipergunakan secara luas daripada pensil biasa.
 Pensil gambar
Ada tiga golongan kekerasan pensil, yang masing-masing dibagi lagi
dalam tingkat kekerasan.

Sayang sekali derajat kekerasan pensil ini masih belum di standarkan


sepenuhnya. Jadi pensil F dari satu merek mungkin mempunyai kekerasan
pensil 2H dari merk lain. Oleh karena itu dianjurkan untuk menggunakan satu
merk pensil saja agar lebih tepat derajat kekerasannya.
GAMBAR TEKNIK I

Untuk menarik garis yang panjang dengan tebal yang sama (konstan)
sebaiknya pensil dibuat pipih (baji) gambar 3.1.a, jadi jangan runcing / konis
seperti gambar 3.1b. Untuk membuat pensil pipih dapat digunakan kertas
ampelas.

Gb. 3.1 Bentuk ujung potlot Gb. 3.2 Kecondongan pensil

Sekarang sudah banyak dipakai pensil yang diisi kembali (pensil mekanik). Isi
dari pensil ini mempunyai tingkat kekerasan yang bermacam-macam demikian
juga dengan ukuran diameter isinya dapat disesuaikan dengan ukuran tebal
garis, sehingga tidak perlu lagi penajaman. Ukuran-ukuran yang ada ialah 0,3,
0,5, 0,7 dan 0,9 mm dan kekerasannya dapat dipilih dari HB atau F, H, 2H dan
3H. Supaya hasil dari garis yang dibuat dengan pensil tersebut baik, maka pensil
terhadap mistar mempunayi sudut 90 derajat, sedang kecondongan dari arah
gerakannya bersudut antara 80 - 90 derajat. Perhatikan gambar 3.2 .
GAMBAR TEKNIK I
GAMBAR TEKNIK I

4. Penggaris

Dua penggaris yang sering dipakai dalam menggambar


teknik adalah penggaris T dan penggaris segi tiga.
GAMBAR TEKNIK I

5. Jangka
Jangka dipakai untuk menggambar bentuk lingkaran atau lengkungan.
Bagian dari kelengkapan jangka sebagai berikut:
GAMBAR TEKNIK I

6. Rapido

Dahulu menggambar dengan tinta memakai terkpen, karena perkembangan


teknologi penggunaan trekpen kurang praktis, sekarang digantikan dengan
rapido dengan berbagai ukuran ketebalan garis. Bentuk rapido sebagai berikut
GAMBAR TEKNIK I
GAMBAR TEKNIK I

7. Mesin Gambar
GAMBAR TEKNIK I

8. Mall

• Mal lengkung : untuk menggambar garis-garis lengkung yang tidak dapat


dibuat dengan jangka, dipergunakan mal lengkung. Sepasang mal lengkung
yang biasa diperlihatkan pada gambar dibawah ini.
• Mal bentuk : untuk membuat gambar secara cepat dipergunakan mal-mal
bentuk.
GAMBAR TEKNIK I

9. Alat-alat lain

Berbagai macam alat dipergunakan untuk menggambar, di samping alat-alat


yang telah dibahas sebelumnya.
• Mistar skala : Jika menggambar benda menjadi lebih besar atau lebih kecil
dari benda sesungguhnya, maka ukurannya diskala. Agar setiap kali
mengukur tidak perlu menghitung (mengalikan atau membagi), maka cukup
dengan mengunakan mistar skala.
• Busur derajat : Busur derajat dibuat dari aluminium atau plastik. Biasanya
busur derajat ini mempunyai garis-garis pembagi dari 0° sampai dengan
180°, dengan alat ini dapat diukur sudut atau membagi sudut.
GAMBAR TEKNIK I

• Penghapus : Untuk menghapus garis yang salah dipergunakan penghapus


dengan mutu yang baik. Ada penghapus yang dibuat dari karet dan ada
yang dibuat dari plastik. penghapus yang baik harus dapat menghilangkan
garis atau gambar yang tidak diinginkan dengan tidak merusak gambar.
• Pelindung penghapus : Pelindung penghapus ini dipakai bila kita ingin
menghilangkan garis salah, dimana garis ini berdekatan dengan garis-garis
lain yang diperlukan. Dengan alat ini garis-garis yang perlu dapat terlindung
dari penghapusan.
GAMBAR TEKNIK I

WASSALAMU’ALAIKUM WR WB

Anda mungkin juga menyukai