PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkataan media tidak selalu identik dengan mahal atau memerlukan listrik
karena media dapat dibedakan berdasarkan keadaannya menjadi media canggih
dan media sederhana. Media Canggih adalah media yang hanya dapat dibuat di
pabrik karena terdiri dari komponen-komponen yang rumit dan biasanya
memerlukan listrik dalam penyajiannya. Sedangkan media sederhana merupakan
media yang dapat dibuat sendiri oleh anda sebagai guru atau ahli media dan
biasanya tidak memerlukan listrik dalam penyajiannya.
Gambar dapat kita temukan di mana pun kita berada, di pinggir jalan, di
pasar, di stasiun, dalam majalah, dalam buku pelajaran, dan lain-lain. Gambar
merupakan simbol komunikasi tertua manusia. Dari zaman batu hingga sekarang,
manusia menggunakan gambar sebagai alat komunikasi.Gambar pun banyak
dipergunakan di kelas karena mudah membuat atau mendapatkannya dan murah
biaya pembuatannya. Makalah ini akan membahas gambar sebagai suatu media
sederhana yang dapat dibuat sendiri baik dengan menggambar sendiri, menjiplak,
maupun memanfaatkan gambar-gambar yang ada di berbagai cetakan. Dengan
mempelajari makalah ini anda akan dapat merancang dan membuat media
sederhana berupa gambar terutama yang dibuat dengan tangan sendiri.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1.4 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
Teknik pertama adalah dengan melukis sendiri gambar yang kita inginkan
seperti yang telah diuraikan pada contoh diatas. Teknik ini memerlukan bakat dan
keahlian tersendiri. Tidak semua orang dapat menggambar dengan baik, namun
bukan berarti kita tidak dapat menggambar sama sekali. Melalui latihan yang
tekun dan teliti maka kita akan dapat menghasilkan gambar yang baik meskipun
gambar tersebut tidak sebagus gambar yang dihasilkan oleh orang yang berbakat.
Adapun teknik-teknik sederhana dalam menggambar yaitu sebagai berikut :
1. Peralatan Menggambar
a. Meja gambar
b. Pensil
Jenis pensil terdapat 2 macam yaitu, pensil biasa atau pensil kayu yang di
raut dan pensil mekanik. Pensil mempunyai tingkat kekerasan dan aturan
penggunaan pada jenis kertas gambar. Tingkat kekerasan pensil dimulai dari 9H
(sangat keras) hingga 8B (sangat lunak). Sedangkan pada penggunaannya untuk
membuat garis bantu lebih sering menggunakan 2H, untuk membuat Garis biasa
lebih sering menggunakan F, juga untuk memmbuat tulisan, garis penuh tebal
menggunakan HB.
c. Pen
d. Penghapus
e. Penggaris
f. Lempengan elips dan bundar
g. Jangka
h. Pewarna
Kita dapat menggunakan berbagai macam pewarna dari yang bersifat cair
hingga padat. Yang berupa cairan misalnya “water colour” dan “pastel”. Yang
bersifat padat misalnya “crayon” dan “coloured pencil” atau pensil berwarna.
Karton yang dapat kita gunakan adalah karton manila atau art paper yang
mempunyai ketebalan lebih tebal dari karton manila.
j. Kuas
Kuas digunakan sebagai salah satu alat bantu menorehkan cat. Ukuran
kuas lukis bermacam-macam. Kuas yang besar biasa digunakan untuk mewarnai
bidang yang besar, sedangkan untuk bagian yang kecil seperti benang sari bunga,
tepi helai kelopak daun atau bulu mata obyek manusia dan sebagainya digunakan
kuas berukuran kecil. Kuas juga berfungsi membersihkan permukaan
kertas/karton tempat menggambar agar tetap bersih dengan menggunakan kuas
putih yang halus dan agak lebar. Terutama sehabis menghapus, jangan
menggunakan tangan untuk membersihkan bekas hapusan, tetapi gunakanlah kuas
tersebut.
1. Menggambar Manusia
Menggambar manusia bisa dilakukan secara proporsional (seimbang
antara kepala, badan, tangan dan kaki) atau dengan cara sederhana. Adapun
langkah menggambar manusia dengan cara yang mudah yaitu seperti di bawah ini
dimulai dengan menggambar persegi empat, kemudian berilah gambar tangan dan
kaki. Lanjutkan dengan menggambar kumpulan jari-jari tangan dan jari-jari kaki
dalam bentuk bulatan–bulatan sederhana. Setelah itu gambarlah bulatan kepala.
Kemudian gambar detail pada kepala dan jari-jari tangan dan kaki.
Meskipun sudah mengikuti petunjuk diatas dengan melihat contoh sepintas saja,
hasil gambar yang dibuat tidak akan sama dengan contoh gambar. Demikianlah
hal-hal pokok yang harus diperhatikan dalam menggambar manusia.
2. Menggambar Hewan
Bentuk hewan tidak sama dengan manusia .Oleh karena itu tidak ada
ukuran-ukuran khusus yang dapat dijadikan patokan. Untuk itu kita harus banyak
berlatih memperhatikan bentuk hewan yang sebenarnya, kemudian mencoba
menggambar bentuk dasarnya seperti contoh berikut.
Selain bentuk dan dasarnya dapat kita “tangkap” dalam bentuk coretan,
kita akan lebih mudah menggambarkan keseluruhan badan, kepala, kaki, ekor dan
sebagainya. Cobalah perhatikan gambar di bawah ini bentuk dasar yang dapat
kita jadikan bentuk utuh seekor hewan.
3. Menggambar Alam
Yang dimaksud dengan struktur atau bangun adalah corak yang terlihat manakala
kita melihat benda dari kejauhan. Misalnya, jika kita melihat pohon rantingnya,
bahkan bunga atau buahnya. Akan tetapi apabila kita menjauh dan kembali
melihat pohon mangga tersebut, yang terlihat hanya coraknya saja terutama
corak daunnya dan tidak lagi terlihat detailnya. Nah, semua pepohonan terutama
daunnya, mempunyai corak sendiri-sendiri. Bahkan binatang berbulu pun akan
kelihatan berbeda coraknya apabila kita melihat dari jauh. Untuk itu, apabila kita
hendak menggambar pepohonan atau binatang berbulu atau benda lainnya yang
bercorak seperti pagar rumah dari bambu, maka kita harus memperhatikan
bagaimana coraknya apabila terlihat dari jauh. Di bawah ini adalah beberapa
corak daun, bulu binatang.
Yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah penampilan ruang. Hal ini perlu
diperhatikan apabila objek gambar terlihat dekat sehingga terlihat ketebalannya.
Misalnya apabila ingin menggambar daun, maka perlu gambarkan bentuk daun
yang terlipat sehingga terlihat bagian daun yang depan dan belakang atau kadang-
kadang bagian belakang daun hanya terlihat hitam saja karena tertutup bayangan.
Demikian juga halnya dalam menggambar bunga. Perhatikan gambar dibawah ini.
Hal ketiga yang perlu dipelajari yaitu komposisi. Secara singkat dapat dikatakan
bahwa komposisi adalah letak suatu benda atau benda-benda dalam suatu setting
atau bidang gambar. Setiap benda mempunyai bentuk tertentu dan bentuk ini
harus digambar dengan cara dan di tempat yang tepat dalam bidang datar. Apabila
bendanya banyak, maka bentuknya akan berbeda-beda sesuai dengan
penampilannya. Dengan demikian rancangan penampilannya harus dalam
perbandingan yang serasi. Perhatikan gambar dibawah ini.
1. Cutter
Alat pemotong yang paling sering digunakan adalah silet karena benda ini
paling mudah didapatkan. Penggunaan silet telah mengilhami pembuatan
pemotong (cutter) dalam berbagai bentuk pegangan. “Cutter” memiliki beragam
bentuk dan ukuran, ada yang besar, sedang, dan kecil. Ada yang berbentuk bulat,
panjang atau seperti gantungan kunci. Selain itu cutter atau pemotong kertas juga
memiliki beberapa kelemahan yaitu :
2. Gunting
Gunting adalah alat yang digunakan untuk memotong bahan yang tipis seperti
kertas, plastik, tali, kabel dan lain sebagainya. Gunting lebih baik
daripada pisau untuk beberapa penggunaan, seperti memotong
artikel koran maupun gambar. Gunting juga biasanya digunakan dalam memotong
gambar berbingkai, kita dapat menggunakan gunting biasa karena hal tersebut
tidak memerlukan akurasi yang tinggi.
3. Lem
Untuk menempel gambar kita memerlukan lem. Lem terdapat berbagai jenis,
berdasarkan fungsinya untuk menempel kertas, karton dan lain sebagainya.
Pakailah lem yang dapat merekat dengan baik, tetapi jangan menggunakan perekat
yang terlalu kuat seperti AICA AIBON karena perekat ini tidak cocok untuk
kertas. Sedangkan untuk penggunaan UHU dipergunakan untuk menempel
gambar berupa karton yang cukup tebal.
Gambar yang kita butuhkan dapat dicari di berbagai sumber seperti majalah,
koran, buku, brosur, dan lain sebagainya. Kita dapat memotong gambar dari
berbagai sumber tersebut pada objek yang kita inginkan atau keseluruhan gambar.
Teknik ini menggunakan alat yang dinamakan pantograph, yaitu suatu alat
sederhana yang dapat digunakan untuk memperbesar atau memperkecil gambar.
Alat ini terbuat dari kayu, metal atau plastik yang mempunyai persendian yang
dapat digerakkan.
Kelebihan pantograph adalah alat yang sederhana. Akan tetapi sering kali kita
meleset dalam mengikuti garis-garis pada gambar yang akan diperbesar atau
diperkecil sehingga hasilnya kurang pas atau tidak persis sama seperti bentuk
aslinya. Jadi apabila kita menggunakan alat ini, diperlukan ketelitian dan
kesabaran dalam mengerjakannya sehingga kita dapat mencontoh gambar aslinya
dengan sebaik-baiknya.
Teknik ini sangat murah dan cukup mudah untuk dilakukan, namun lebih sulit
dari pantograph karena teknik ini membutuhkan goresan-goresan penggambar
yang mirip dengan aslinya. Namun karena hanya membutuhkan peralatan yang
sederhana, teknik ini sering digunakan orang.
Teknik ini disebut teknik proyeksi karena menggunakan proyeksi gambar untuk
dijiplak pada kertas yang ditempel di dinding. Alat proyeksi dapat berupa opaque,
OHP, enlarge photo, proyektor slide atau proyektor film strip.
Jika kita menggunakan OHP sebagai alat proyeksi kita harus mengubah gambar
tersebut ke dalam bentuk transparansi. Caranya bisa dengan memfoto copy
gambar tersebut dengan kertas transparansi sebagai hasilnya. Barulah kita dapat
memproyeksikannya ke dinding. Jika enlarge photo yang kita gunakan, maka
harus kita ubah kedalam bentuk klise sebelum kita dapat memproyeksikannya ke
dinding. Caranya ialah dengan memfoto gambar tersebut dengan film negatif.
Demikian juga apabila kita menggunakan proyektor slide atau film strip, maka
gambar harus kita foto terlebih dahulu dengan film positif agar hasilnya bisa
diproyeksikan ke dinding.
Dari ketiga cara tersebut di atas, yang paling mudah mencari peralatannya dan
paling murah biayanya ialah dengan teknik kota-kotak. Akan tetapi yang paling
mudah mengerjakannya ialah dengan teknik proyeksi karena kita bisa menentukan
ukuran perbesaran gambar dengan mudah dan langsung menjiplak gambar
tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan melalui makalah ini yaitu agar
pembaca dapat memahami dan mempelajari isi dari makalah yang berjudul media
gambar diam yang nantinya kita sebagai calon guru sekolah dasar dapat lebih
kreatif dalam membuat dan memanfaatkan media gambar dalam proses belajar
mengajar.