Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkataan media tidak selalu identik dengan mahal atau memerlukan listrik
karena media dapat dibedakan berdasarkan keadaannya menjadi media canggih
dan media sederhana. Media Canggih adalah media yang hanya dapat dibuat di
pabrik karena terdiri dari komponen-komponen yang rumit dan biasanya
memerlukan listrik dalam penyajiannya. Sedangkan media sederhana merupakan
media yang dapat dibuat sendiri oleh anda sebagai guru atau ahli media dan
biasanya tidak memerlukan listrik dalam penyajiannya.

Terdapat beberapa kelompok media sederhana, yaitu gambar diam, grafis,


display, dan realia. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai gambar diam dan
cara membuatnya. Gambar diam terdiri dari berbagai jenis gambar yaitu ada yang
berupa foto, gambar, peta, dan sebagainnya. Untuk dapat membuat sendiri media
gambar diam yang berupa foto, kita harus dapat memotret. Untuk
memperbesarnya kita dapat mengirimkannya ke studio foto. Untuk dapat
membuat peta berukuran besar, kita dapat memperbesar peta yang sudah ada
dengan teknik memperbesar gambar seperti yang akan dibahas pada makalah ini.
Apabila kita ingin membuat media gambar diam berupa gambar, maka kita harus
dapat menggambar sendiri, baik gambar manusia, hewan maupun alam termasuk
di dalamnya tumbuhan dan buah-buahan. 

Gambar dapat kita temukan di mana pun kita berada, di pinggir jalan, di
pasar, di stasiun, dalam majalah, dalam buku pelajaran, dan lain-lain. Gambar
merupakan simbol komunikasi tertua manusia. Dari zaman batu hingga sekarang,
manusia menggunakan gambar sebagai alat komunikasi.Gambar pun banyak
dipergunakan di kelas karena mudah membuat atau mendapatkannya dan murah
biaya pembuatannya.  Makalah ini akan membahas gambar sebagai suatu media
sederhana yang dapat dibuat sendiri baik dengan menggambar sendiri, menjiplak,
maupun memanfaatkan gambar-gambar yang ada di berbagai cetakan. Dengan
mempelajari makalah ini anda akan dapat merancang dan  membuat media
sederhana berupa gambar terutama yang dibuat dengan tangan sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat di rumuskan beberapa rumusan masalah


sebagai berikut:
1. Apa sajakah bahan dan peralatan yang diperlukan dalam membuat gambar
dan bagaimanakah teknik pembuatannya?

2. Bagaimanakah teknik memotong dan menempel serta memperbesar


gambar?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui berbagai bahan, peralatan dan teknik yang diperlukan


dalam membuat gambar

2. Untuk mengetahui teknik dalam memotong, menempel serta memperbesar


gambar

1.4 Manfaat

Manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mempermudah guru


dalam mengajarkan materi gambar diam kepada peserta didik

 
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Berbagai Teknik, Bahan dan Peralatan yang Diperlukan Dalam


Membuat Gambar

A.    Teknik Menggambar Sendiri

Teknik pertama adalah dengan melukis sendiri gambar yang kita inginkan
seperti yang telah diuraikan pada contoh diatas. Teknik ini memerlukan bakat dan
keahlian tersendiri. Tidak semua orang dapat menggambar dengan baik, namun
bukan berarti kita tidak dapat menggambar sama sekali. Melalui latihan yang
tekun dan teliti maka kita akan dapat menghasilkan gambar yang baik meskipun
gambar tersebut tidak sebagus gambar yang dihasilkan oleh orang yang berbakat.
Adapun teknik-teknik sederhana dalam menggambar yaitu sebagai berikut :

1.      Peralatan Menggambar

Dalam melakukan kegiatan melukis atau menggambar kita memerlukan


berbagai peralatan dan bahan. Dalam hal ini hanya akan dibicarakan peralatan dan
bahan yang diperlukan guna membuat gambar sederhana yang akan
dipersentasikan dikelas. Peralatan-peralatan yang dibutuhkan yaitu :

a.      Meja gambar

Apabila Anda tidak mempunyai meja khusus untuk menggambar, jangan


berkecil hati sebab kita dapat menggunakan meja biasa asalkan permukaannya
rata dan licin (tidak bergelombang atau bergradasi). Lebih baik apabila
pinggirannya dilapisi metal atau sejenisnya untuk penggunaan garis segitiga.
Yang perlu diperhatikan adalah kestabilan meja tersebut. Usahakan jangan sampai
meja yang kita gunakan tidak stabil karena kaki-kakinya tidak sama rata. Pada
kaki yang tidak rata, berisi ganjalan dari kertas atau apa saja agar meja tidak
goyang. Selain meja yang memenuhi syarat diatas, kita juga harus menggunakan
kursi yang nyaman dan stabil. Lebih baik apabila kita mempunyai kursi yang
dapat diatur ketinggiannya.

             

b.      Pensil
Jenis pensil terdapat 2 macam yaitu, pensil biasa atau pensil kayu yang di
raut dan pensil mekanik. Pensil mempunyai tingkat kekerasan dan aturan
penggunaan pada jenis kertas gambar. Tingkat kekerasan pensil dimulai dari 9H
(sangat keras) hingga 8B (sangat lunak). Sedangkan pada penggunaannya untuk
membuat garis bantu lebih sering menggunakan 2H, untuk membuat Garis biasa
lebih sering menggunakan F, juga untuk memmbuat tulisan, garis penuh tebal
menggunakan HB.

Untuk menggambar diatas kertas biasa atau kertas kalkir dapat


menggunakan pensil mekanik isi ulang dengan ketebalan 0,3 mm dan 0,5 mm.
Pensil mekanik isi ulang tidak perlu meraut atau meruncingkan pensil. Dan bila
digunakan untuk menarik garis akan diperoleh ketebalan yang sama dibandingkan
dengan pensil kayu biasa. Untuk menggambar gunakan pensil yang sesuai
kebutuhan. Untuk membuat sketsa gambar lebih cocok kita gunakan pensil yang
lembut (soft) dan untuk hasil akhir gunakan pensil yang keras (hard). Derajat
kekerasan pensil umumnya adalah sebagai berikut :

Lembut          : 6B, 5B, 4B, 3B

Medium         : 2B, HB, F, 2H, 3H

Hard              : 4H, 5H, 6H, 7H, 8H, 9H

c. Pen

Banyak pen tersedia dipasaran untuk menggambar garis dan mengarsir.


Kita dapat memilih pen dengan unjung yang kecil atau yang besar tergantung
pada kebutuhan. Sejalan dengan itu kita harus memilih tinta yang sesuai dengan
bahan kertas/karton yang kita gunakan sebab ada tinta yang melebar apabila
digunakan pada jenis kertas/karton tertentu. Apabila ini terjadi tentu akan merusak
gambar yang kita buat.
 

                   

d. Penghapus

Penghapus merupakan salah satu perlengkapan alat tulis dalam


menggambar yang merupakan karet lembut yang mampu menghilangkan tanda
yang dihasilkan dengan pensil. Penghapus yang kita butuhkan untuk
menghilangkan guratan pensil adalah penghapus yang lembut. Sebaiknya kita
memiliki penghapus yang berbentuk batangan atau bulat dan yang berbentuk
seperti pensil. Penghapus tinta biasanya mempunyai permukaan kasar dan
cenderung merusak permukaan kertas atau karton. Lebih baik kita menggunakan
cairan koreksi, seperti tip-eks apabila menghapus tinta diatas kertas/karton putih.

e. Penggaris

Penggaris berfungsi sebagai alat ukur dalam menggambar. Penggaris


mempunyai berbagai bentuk dan keguanaanPenggaris lurus kita perlukan untuk
membuat garis yang panjang terutama dalam pembuatan gambar ruang atau garis
horizontal. Sedangkan penggaris segitiga sangat berguna untuk membuat garis
vertikal. Kita dapat membeli garis segitiga yang bersudut 30-60 derajat dan 45
derajat.

 
f. Lempengan elips dan bundar

Untuk menggambar bentuk bulat dari elips kita dapat menggunakan


lempengan plastik yang transparan yang mempunyai lubang-lubang berbentuk
bulat dengan berbagai ukuran atau berbentuk elips denga berbagai ukuran. 

g. Jangka

Untuk membuat lingkaran dengan ukuran bebas atau sesuai dengan


kemauan kita, maka kita membuat jangka dan tidak bisa hanya mengandalkan
lempengan tersebut diatas.

h. Pewarna

Kita dapat menggunakan berbagai macam pewarna dari yang bersifat cair
hingga padat. Yang berupa cairan misalnya “water colour” dan “pastel”. Yang
bersifat padat misalnya “crayon” dan “coloured pencil” atau pensil berwarna.

i. Kertas atau karton (cardboard)

Kertas berkualitas tinggi mempunyai permukaan yang halus dan dapat


menerima tinta dengan baik dan apabila kita menghapus pensil, hasilnya akan
bersih tanpa meninggalkan kerusakan  di permukaan kertas. Adapun berbagai
ukuran kertas yaitu seperti berikut :

Ukuran kertas A0 memiliki ukuran 1189mm x 841mm


Ukuran kertas A1 memiliki ukuran 841mm x 594mm

Ukuran kertas A2 memiliki ukuran 594mm x 420mm

Ukuran kertas A3 memiliki ukuran 420mm x 297mm

Ukuran kertas A4 memiliki ukuran 297mm x 210mm

Karton yang dapat kita gunakan adalah karton manila atau art paper yang
mempunyai  ketebalan lebih tebal dari karton manila.

                                                   

j. Kuas

Kuas digunakan sebagai salah satu alat bantu menorehkan cat. Ukuran
kuas lukis bermacam-macam. Kuas yang besar biasa digunakan untuk mewarnai
bidang yang besar, sedangkan untuk bagian yang kecil seperti benang sari bunga,
tepi helai kelopak daun atau bulu mata obyek manusia dan sebagainya digunakan
kuas berukuran kecil. Kuas juga berfungsi membersihkan permukaan
kertas/karton tempat menggambar agar tetap bersih dengan menggunakan kuas
putih yang halus dan agak lebar. Terutama sehabis menghapus, jangan
menggunakan tangan untuk membersihkan bekas hapusan, tetapi gunakanlah kuas
tersebut.

Demikianlah peralatan dan bahan yang diperlukan dalam menggambar.


Selanjutkan akan dijelaskan teknik menggambar sederhana sebagai panduan bagi
anda dalam menggambar manusia, hewan, dan alam. Teknik menggambar yang
akan dijelaskan yaitu hanya dasar-dasarnya.

B.        Dasar-Dasar Teknik Menggambar

1.      Menggambar Manusia
Menggambar manusia bisa dilakukan secara proporsional (seimbang
antara kepala, badan, tangan dan kaki) atau dengan cara sederhana. Adapun
langkah menggambar manusia dengan cara yang mudah yaitu seperti di bawah ini
dimulai dengan menggambar persegi empat, kemudian berilah gambar tangan dan
kaki. Lanjutkan dengan menggambar kumpulan jari-jari tangan dan jari-jari kaki
dalam bentuk bulatan–bulatan sederhana. Setelah itu gambarlah bulatan kepala.
Kemudian gambar detail pada kepala dan jari-jari tangan dan kaki.

  

Meskipun sudah mengikuti petunjuk diatas dengan melihat contoh sepintas saja,
hasil gambar yang dibuat tidak akan sama dengan contoh gambar. Demikianlah
hal-hal pokok yang harus diperhatikan dalam menggambar manusia. 

2.      Menggambar Hewan

Bentuk hewan tidak sama dengan manusia .Oleh karena itu tidak ada
ukuran-ukuran khusus yang dapat dijadikan patokan. Untuk itu kita harus banyak
berlatih memperhatikan bentuk hewan yang sebenarnya, kemudian mencoba
menggambar bentuk dasarnya seperti contoh berikut.

Selain bentuk dan dasarnya dapat kita “tangkap” dalam bentuk coretan,
kita akan lebih mudah menggambarkan keseluruhan badan, kepala, kaki, ekor dan
sebagainya. Cobalah perhatikan gambar di bawah ini  bentuk dasar yang dapat
kita jadikan bentuk utuh seekor hewan.

3.      Menggambar Alam

Menggambar alam tidak sama dengan menggambar manusia atau hewan.


Dalam menggambar alam kita tidak berpatokan pada ukuran-ukuran karena alam
yang terdiri dari pegunungan, bebatuan, angin, pepohonan, buah-buahan dan lain-
lain, tidak mempunyai perbandingan ukuran yang pasti. Tentu saja  kita tidak
mungkin menggambar buah jeruk lebih besar dari pada durian. Akan  tetapi
perbandingan keduanya tidak dapat ditentukan dengan ukuran tertentu. Dalam
menggambar alam kita mempunyai petunjuk tersendiri yaitu : struktur atau
bangun, gambar atau penampilan ruang dan komposisi.

Yang dimaksud dengan struktur atau bangun adalah corak yang terlihat manakala
kita melihat benda dari kejauhan. Misalnya, jika kita melihat pohon rantingnya,
bahkan bunga atau buahnya. Akan tetapi apabila kita menjauh dan kembali
melihat pohon mangga tersebut, yang terlihat  hanya coraknya saja terutama
corak  daunnya dan tidak lagi terlihat detailnya. Nah, semua pepohonan terutama
daunnya, mempunyai corak sendiri-sendiri. Bahkan binatang berbulu pun  akan
kelihatan berbeda coraknya apabila kita melihat dari jauh. Untuk itu, apabila kita
hendak menggambar pepohonan atau binatang berbulu atau benda lainnya yang
bercorak seperti pagar rumah dari  bambu, maka kita harus memperhatikan
bagaimana coraknya apabila terlihat dari jauh. Di bawah ini adalah beberapa
corak daun, bulu binatang.

  
Yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah penampilan ruang. Hal ini perlu
diperhatikan apabila objek gambar terlihat dekat sehingga terlihat ketebalannya.
Misalnya apabila ingin menggambar daun, maka perlu gambarkan bentuk daun
yang terlipat sehingga terlihat bagian daun yang depan dan belakang atau kadang-
kadang bagian belakang daun hanya terlihat hitam saja karena tertutup bayangan.
Demikian juga halnya dalam menggambar bunga. Perhatikan gambar dibawah ini.

                        

Hal ketiga yang perlu dipelajari yaitu komposisi. Secara singkat dapat dikatakan
bahwa komposisi adalah letak suatu benda atau benda-benda dalam suatu setting
atau bidang gambar. Setiap benda mempunyai bentuk tertentu dan bentuk ini
harus digambar dengan cara dan di tempat yang tepat dalam bidang datar. Apabila
bendanya banyak, maka bentuknya akan berbeda-beda sesuai dengan
penampilannya. Dengan demikian rancangan penampilannya harus dalam
perbandingan yang serasi. Perhatikan gambar dibawah ini.

Seperti misalnya gambar pohon sengaja diletakkan di pinngir bidang


gambar untuk mengesankan pemandangan yang jauh. Seorang pelukis-
penggambar sering kali menggunakan perbandingan bentuk benda sebagai
komposisinya. Misalnya, bentuk bulat yang besar dikontraskan dengan yang kecil.
 

2.2 Teknik Memotong Dan Menempel Serta Memperbesar Gambar


A.    Peralatan Memotong Dan Bahan Yang Diperlukan

1. Cutter

Alat pemotong yang paling sering digunakan adalah silet karena benda ini
paling mudah didapatkan. Penggunaan silet telah mengilhami pembuatan
pemotong (cutter) dalam berbagai bentuk pegangan. “Cutter” memiliki beragam
bentuk dan ukuran, ada yang besar, sedang, dan kecil. Ada yang berbentuk bulat,
panjang atau seperti gantungan kunci. Selain itu cutter atau pemotong kertas  juga
memiliki beberapa kelemahan yaitu : 

 Saat memotong diperlukan alas potong.

 Tidak bisa memotong kertas yang terlalu tebal.

 Kurang baik untuk memotong garis lurus tanpa batuan penggaris.

 Kurang bagus untuk memotong pola melingkar.

2. Gunting

Gunting adalah alat yang digunakan untuk memotong bahan yang tipis seperti
kertas, plastik, tali, kabel dan lain sebagainya. Gunting lebih baik
daripada pisau untuk beberapa penggunaan, seperti memotong
artikel koran maupun gambar. Gunting juga biasanya digunakan dalam memotong
gambar berbingkai, kita dapat menggunakan gunting biasa karena hal tersebut
tidak memerlukan akurasi yang tinggi. 

3. Lem

Untuk menempel gambar kita memerlukan lem. Lem terdapat berbagai jenis,
berdasarkan fungsinya untuk menempel  kertas, karton dan lain sebagainya.
Pakailah lem yang dapat merekat dengan baik, tetapi jangan menggunakan perekat
yang terlalu kuat seperti AICA AIBON karena perekat ini tidak cocok untuk
kertas. Sedangkan untuk penggunaan UHU dipergunakan untuk menempel
gambar berupa karton yang cukup tebal.

4. Majalah, Koran, Buku, Brosur

Gambar yang kita butuhkan dapat dicari di berbagai sumber seperti majalah,
koran, buku, brosur, dan lain sebagainya. Kita dapat memotong gambar dari
berbagai sumber tersebut pada objek yang kita inginkan atau keseluruhan gambar.

B.     Memotong Dan Menempel Gambar

1. Dalam memotong gambar dapat menggunakan peralatan seperti gunting, silet,


cutter. Gunting digunakan apabila gambar yang dipotong mempunyai lekukan-
lekukan bentuk atau gambar berada ditengah-tengah halaman. Apabila gambar
merupakan bidang lurus, maka dapat mempergunakan silet atau cutter yang akan
memberikan hasil yang lebih lurus pada gambar. Kemudian apabila
menginginkan keterangan berupa tulisan di bawah gambar yang telah
ditempelkan, kita dapat menuliskannya dengan tangan jika tulisan kita cukup
baik. Namun bila merasa mempunyai tulisan kurang baik, dapat menggunakan
rugos (huruf gosok). 

Selain itu juga dapat


menggunakan komputer untuk
mengetik kata- kata tadi kemudian
di print dan setelah itu tulisan
dipotong sepanjang tulisan
yang diperlukan. Teknik
ini akan menghasilkan tulisan-tulisan yang menarik. 
2. Dalam menempel tulisan dan agar kelihatan lurus gunakanlah garis bantu
yang dibuat dengan penggaris atau langsung penggarisnya untuk
menempelkan huruf. Setelah huruf selesai ditempelkan, hapuslah garis
bantu tersebut dengan penghapus yang halus. Apabila menginginkan huruf
yang berwarna pada gambar, maka buatlah huruf yang bergaris tepi hitam
dan bagian dalamnya putih.
3. Cara yang lebih sederhana dalam huruf adalah mencari bentuk huruf yang
diinginkan dalam majalah, brosur, leaflet, atau media cetak lainnya untuk
digunting dan tempelkan pada gambar. Biasanya huruf-huruf yang
digunakan untuk judul berita atau iklan, berukuran besar, berwarna dan
artistik sehingga sangat baik untuk dipergunakan sebagai judul/tema pada
gambar. Akan tetapi dalam menggunting atau memotong huruf harus
dengan presisi pada garis tepi huruf sehingga latar belakangnya tidak
terambil.

4. Kita juga dapat


membuat huruf dengan
menggunakan
penggaris pembuat huruf (lettering guide) dan pensil atau rapido. Penggaris
pembuat huruf adalah penggaris yang ditengahnya terdapat huruf-huruf
bolong sehingga kita dapat membuat huruf dengan pensil atau rapido
dengan cara mengikuti huruf tersebut. Namun cara membuat huruf dengan
cara ini membutuhkan ketelitian dan kesabaran agar menghasilkan huruf
seperti yang ada pada penggaris. 
5. Apabila kita ingin membuat huruf yang berukuran besar, kita dapat
menggunakan alat proyeksi untuk memproyeksikan huruf tersebut
pada gambar dan kemudian menuliskan huruf tersebut dengan cara
mengikuti bentuk pada proyeksinya. Alat proyeksi yang dapat kita
gunakan adalah OHP opaque atau enlarge ( proyektor klise atau alat
untuk mencetak foto). OHP dan enlarge dapat memproyeksikan huruf
pada lembar transparan sedangkan opaque dapat memproyeksikan
huruf pada kertas biasa, misalnya majalah, buku dan sebagainya. 

C.    Teknik Memperbesar Gambar

Apabila kita mempunyai gambar berukuran kecil sedangkan kita ingin


menunjukkannya di depan kelas, tentunya kita berkeinginan memperbesarnya
terlebih dahulu. Untuk itu kita harus menguasai teknik memperbesar gambar.
Teknik memperbesar gambar ada bermacam-macam dari yang menggunakan
peralatan dan cara sederhana hingga yang menggunakan peralatan yang cukup
canggih. Adapun beberapa cara teknik memperbesar gambar yaitu :

1.  Pantograph Technique (Teknik Pantograp)

Teknik ini menggunakan alat yang dinamakan pantograph, yaitu suatu alat
sederhana yang dapat digunakan untuk memperbesar atau memperkecil gambar.
Alat ini terbuat dari kayu, metal atau plastik yang mempunyai persendian yang
dapat digerakkan.

 Kelebihan pantograph adalah alat yang sederhana. Akan tetapi sering kali kita
meleset dalam mengikuti garis-garis pada gambar yang akan diperbesar atau
diperkecil sehingga hasilnya kurang pas atau tidak persis sama seperti bentuk
aslinya. Jadi apabila kita menggunakan alat ini, diperlukan ketelitian dan
kesabaran dalam mengerjakannya sehingga kita dapat mencontoh gambar aslinya
dengan sebaik-baiknya.

2. Grid Technique (Teknik Kotak-kotak)


Untuk menggunakan teknik ini kita hanya membutuhkan penggaris, pensil dan
penghapus selain tentunya gambar asli yang akan kita perbesar atau perkecil.
Langkah pertama adalah membuat garis-garis horizontal dan vertikal dengan
pensil pada gambar asli sehingga membentuk gambar kotak-kotak. Garis ini kita
buat tipis-tipis saja karena nanti akan kita hapus. Pada deretan kotak paling atas,
kita beri nama tiap kotak dengan abjad atau angka. Setiap kotak kita beri nama
dengan cara membaca huruf-huruf/angka-angka yang kita buat. Kita dapat mulai
membaca dari deretan atas baru kemudian deretan samping atau sebaliknya. Jadi
pada prinsipnya kotak-kotak tersebut untuk mempermudah kita mencontoh
gambar dan menjaga agar komposisi gambar tidak berubah dari gambar aslinya.
Apabila telah selesai mencontoh, maka kotak-kotak tersebut dapat kita hapus.

Teknik ini sangat murah dan cukup mudah untuk dilakukan, namun lebih sulit
dari pantograph karena teknik ini membutuhkan goresan-goresan penggambar
yang mirip dengan aslinya. Namun karena hanya membutuhkan peralatan yang
sederhana, teknik ini sering digunakan orang.

3. Projection Technique (Teknik Proyeksi)

Teknik ini disebut teknik proyeksi karena menggunakan proyeksi gambar untuk
dijiplak pada kertas yang ditempel di dinding. Alat proyeksi dapat berupa opaque,
OHP, enlarge photo, proyektor slide atau proyektor film strip.

Apabila kita mempunyai opaque, maka kita dapat langsung memproyeksikan


gambar dengan cara meletakkan gambar tersebut pada meja opaque. Pada dinding
tempat gambar tersebut diproyeksikan, kita tempelkan kertas atau karton yang
akan kita gambar. Setelah gambar terproyeksi pada kertas atau karton tersebut,
kita dapat muai menjiplaknya.
 

Jika kita menggunakan OHP sebagai alat proyeksi kita harus mengubah gambar
tersebut ke dalam bentuk transparansi. Caranya bisa dengan memfoto copy
gambar tersebut dengan kertas transparansi sebagai hasilnya. Barulah kita dapat
memproyeksikannya ke dinding. Jika enlarge photo yang kita gunakan, maka
harus kita ubah kedalam bentuk klise sebelum kita dapat memproyeksikannya ke
dinding. Caranya ialah dengan memfoto gambar tersebut dengan film negatif.
Demikian juga apabila kita menggunakan proyektor slide atau film strip, maka
gambar harus kita foto terlebih dahulu dengan film positif agar hasilnya bisa
diproyeksikan ke dinding.

Dari ketiga cara tersebut di atas, yang paling mudah mencari peralatannya dan
paling murah biayanya ialah dengan teknik kota-kotak. Akan tetapi yang paling
mudah mengerjakannya ialah dengan teknik proyeksi karena kita bisa menentukan
ukuran perbesaran gambar dengan mudah dan langsung menjiplak gambar
tersebut.  

BAB III
PENUTUP

3.1   Simpulan

Menggambar adalah proses membuat gambar dengan cara menggoreskan


benda-benda seperti pensil dan pena.Hasil dari proses ini berupa susunan garis.
Teknik menggambar sendiri . Teknik pertama adalah dengan melukis sendiri
gambar yang kita inginkan. Teknik ini memerlukan bakat dan keahlian
tersendiri. Dasar-dasar teknik menggambar, misalnya  menggambar manusia bisa
dilakukan secara proporsional (seimbang antara kepala, badan, tangan dan kaki)
atau dengan cara sederhana. Dalam memotong gambar dapat menggunakan
peralatan seperti gunting, silet, cutter. Gunting digunakan apabila gambar yang
dipotong mempunyai lekukan-lekukan bentuk atau gambar berada ditengah-
tengah halaman. Apabila gambar merupakan bidang lurus, maka dapat
mempergunakan silet atau cutter yang akan memberikan hasil yang lebih lurus
pada gambar. Kemudian apabila menginginkan keterangan berupa tulisan di
bawah gambar yang telah ditempelkan, kita dapat menuliskannya dengan tangan
jika tulisan kita cukup baik. Teknik memperbesar gambar dapat dilakukan dengan
cara : Pantograph Technique (Teknik Pantograp), Grid Technique (Teknik Kotak-
kotak), Projection Technique (Teknik Proyeksi)

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat kami sampaikan melalui makalah ini yaitu agar
pembaca dapat memahami dan mempelajari isi dari makalah yang berjudul media
gambar diam yang nantinya kita sebagai calon guru sekolah dasar dapat lebih
kreatif dalam membuat dan memanfaatkan media gambar dalam proses belajar
mengajar.

Anda mungkin juga menyukai