0
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
hanya berkat rahmat dan karuniaNya penyusun dapat menyelesaikan modul tentang
Menggambar Teknik Dasar ini.
Modul ini dilengkapi dengan latihan-latihan yang disajikan secara bertahap
guna mencapai tujuan kegiatan pendidikan dan latihan di Sekolah Menengah
Kejuruan. Dengan melaksanakan latihan-latihan tersebut, diharapkan peserta didik
dapat memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam menggunakan
alat-alat gambar serta dapat membaca dan menggambar dasar-dasar gambar kerja.
Meskipun dalam penyususnannya, penyusun telah berusaha sekuat tenaga
dan pikiran demi terwujudnya sebuah modul yang baik dan lengkap, namun
penyusun juga menyadari akan beberapa keterbatasan yang melingkupi penyusun.
Karena itu, pada kesempatan ini penyusun sangat mengharapkan tegur sapa atau
saran-saran dari semua pihak untuk perbaikan pada isi modul.
Akhirnya, penyusun berharap semoga modul ini dapat bermanfaat bagi
pengguna pada umumnya dan bagi siswa SMK pada khususnya, sehingga tujuan
utama pemerintah ( meningkatkan SDM ) dapat tercapai.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI JUDUL
Modul “GAMBAR TEKNIK LISTRIK” merupakan modul praktikum yang berisi standarisasi
gambar teknik, jenis-jenis peralatan yang dipergunakan dalam gambar teknik, serta
teknik menggambar berbantuan komputer.
Dalam modul ini terdapat kegiatan belajar yang masingmasing memberikan kompetensi
di bidang elektronika standarisasi gambar teknik, yang berisi berbagai standar yang
harus diketahui oleh peserta diklat dalam menggambar teknik, peralatan gambar teknik
yang berisi berbagai peralatan yang digunakan dalam menggambar teknik.
B. PRASARAT
Untuk melaksanakan modul GAMBAR TEKNIK LISTRIK, kemampuan awal yang harus
dimiliki peserta diklat yaitu sudah mengenal berbagai alat gambar seperti penggaris,
mall, sablon, meja gambar sesuai dengan fungsi dan penggunaannya dalam gambar
teknik.
D. TUJUAN AKHIR
Setelah menyelesaikan modul ini, diharapkan peserta diklat dapat membuat gambar
menggunakan tangan/manual dan komputer dengan baik
2
E. KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1. Menerapkan peralatan dan 4.1 Menggunakan alat dan
kelengkapan gambar teknik kelengkapan gambar teknik
3.2. Menerapkan konsep dan aturan 4.2 Menggunakan konsep dan
gambar teknik aturan gambar teknik
3.3. Membedakan garis-garis gambar 4.3 Menggambar garis-garis gambar
teknik berdasarkan bentuk dan teknik sesuai bentuk dan fungsi
fungsi garis garis
3.4. Menerapkan simbol huruf, 4.4 Menggambar simbol huruf,
simbol angka dan etiket gambar simbol angka dan etiket gambar
teknik teknik
3.5. Menerapkan gambar rangkaian 4.5 Menggambar rangkaian kontrol
kontrol listrik listrik
3.6. Menerapkan gambar rangkaian 4.6 Menggambar rangkaian
elektronika elektronika
3.7. Menganalsis gambar layout PCB 4.7 Merancang gambar layout PCB
rangkaian elektronika rangkaian elektronika
3.8. Menentukan jenis software 4.8 Menggunakan jenis-jenis
aplikasi untuk gambar software aplikasi untuk gamba
rangkaian kontrol listrik dan rangkaian kontrol listrik dan
rangkaian elektronika rangkaian elektronika
3.9. Menganalisis gambar rangkaian 4.9 Merancang gambar rangkaian
kontrol listrik dan rangkaian kontrol listrik dan rangkaian
elektronika dengan software elektronika dengan software
aplikasi aplikasi
3
Kegiatan Belajar 1 :
MENGGUNAKAN DAN MEMELIHARA
PERALATAN GAMBAR
Ao luasmya = 1 m2
y = x √2 x = 1.000.000 mm2
Gambar 1.2
Gambar 1.1
Karena ukuran kertas gambar Ao mempunyai luas x,y = 1.000.000 mm2, dengan y = x
√2, maka :
𝑥, 𝑦 = 1.000.000𝑚𝑚2
𝑥 × 𝑦√2 = 1.000.000
4
1.000.000
𝑥2 = = 707106,7
√2
𝑥 = √707106,7 = 840,89 𝑚𝑚
𝑦 = 840,89 𝑚𝑚 × √2 = 1189,19
jadi ukuran pokok kertas gambar yang sudah terstandar adalah ukuran Ao dengan
panjang 1189 mm dan lebarnya 841 mm (dibulatkan). Sedangkan untuk
mendapatkan ukuran kertas gambar lainnya tinggal membagi dua, yaitu untuk
ukuran :
1. A1 didapat dari Ao dibagi dua
2. A2 didapat dari A1 dibagi dua
3. A3 didapat dari A2 dibagi dua
4. A4 didapat dari A3 dibagi dua
5. A5 didapat dari A4 dibagi dua
dan seterusnya (lihat gambar 1.3)
Kertas Gambar Ukuran Ao
Ukuran A2
Ukuran A1
Ukuran A4
Ukuran A3
Ukuran A4
Gambar 1.3
b. Ukuran Standar Kertas Gambar (ISO 216)
Sesuai dengan sistem ISO (Internasional Standardization for Organization) dan NNI
(Nederland Normalisatie Instituet), ukuran kertas gambar ditentukan seperti terlihat
pada tabel 1. Selanjutnya kertas gambar diberi garis tepi. C pada tabel adalah ukuran
tepi bawah, tepi atas, dan tepi kanan, sedangkan tepi kiri untuk setiap ukuran kertas
gambar ditetapkan 20 mm (hal ini dimaksudkan untuk membumdel, jika kertas
gambar dibundel gambarnya tidak terganggu).
TABEL 1. UKURAN KERTAS GAMBAR
DIMENSI SISI KIRI C
UKURAN
LEBAR (mm) PANJANG (mm) (mm) (mm)
A0 841 1189 20 10
A1 594 841 20 10
A2 420 594 20 10
A3 297 420 20 10
A4 210 297 20 5
5
C
2. Pensil
Pensil yang dipakai untuk menggambar ada tiga macam, yaitu pensil biasa pensil yang
dapat diisi kembali, dan pensil mekanik. Untuk ketiga jenis pensil ini mempunyai tingkat
kekerasan tertentu, mulai dari yang lunak sampai keras. Tingkat kekerasan pensil dapat
dilihat dari tabel 2.
TABEL 1.3 TINGKAT KEKERASAN PENSIL
LUNAK SEDANG KERAS
2B B 4H
3B HB 5H
4B F 6H
5B H 7H
6B 2H 8H
7B 3H 9H
Keterangan :
-H = Hard
-B = Black
- HB = Half Black
-F = Firm
- Angka di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasannya ( semakin
besar harganya semakin keras ).
- Sedangkan angka di depan huruf B menunjukkan tingkat kelunakannya (
semakin besar angkanya, semakin lunak ).
6
a. Meruncingkan Pensil
Pensil biasa perlu diruncingkan, karena salah satu faktor baik atau buruknya suatu
garis tergantung dari cara meruncingkan pensil. Oleh karena itu, meruncingkan
pensil harus baik. Meruncingkan pensil jangan digosok-gosokan ke dinding, meja
atau lantai sehingga dinding, meja atau lantai menjadi kotor. Oleh karena itu kita
harus menyediakan ampelas halus (No.220 atau No.400) yang disimpan pada
sebuah pelat (lihat gambar 1.5).
Amp
Pela
25
(7 –
Gambar 1.5
b. Menggunakan Pensil
Untuk mendapatkan garis yang baik (rata/tajam) maka pensil harus ditarik sambil
diputar pelan-pelan, dan kedudukan pensil 600 terhadap garis yang akan dibuat
(lihat gambar 1.6).
Ditari Diput
Ditek
6
Mistar
Gambar 1.6
7
30o
1
2
45o 60o
4 3
Gambar 1.7
Keterangan :
1. Mistar segitiga sama kaki
2. Mistar segitiga siku-siku
3. Mistar T
4. Meja gambar
a. Cara Menggunakan Mistar Segitiga
Untuk membuat tegak lurus atau garis-garis sejajar. Baik tegak maupun mendatar,
dapat kita gunakan sepasang mistar segi tiga (lihat gambar 1.8). Caranya sebagai
berikut :
1. Letakan mistar segitiga sama kaki mendatar dengan posisi 1.
2. Letakan mistar segitiga siku-siku rapat pada sisi bawah dan peganglah dengan
erat (tekan)
3. Bila kita membuat garis-garis sejajar sumbu x, geserkan mistar segitiga sama
kaki ke atas atau ke bawah sesuai dengan kebutuhan.
4. Putarkan mistar segitiga sama kaki menjadi posisi 2 untuk membuat garis yang
sejajar sumbu y atau garis-garis yang tegak lurus sumbu x.
5. Dengan menggeser mistar segitiga sama kaki pada posisi 1 dan memutar mistar
segitiga sama kaki ke posisi 2, kita dapat membuat garis-garis mendatar maupun
garis-garis tegak.
Posis
i2
X
Ditekan
Posisi 1
Mistar Segitiga
Siku-siku Mistar Segitiga
Sama Kaki
Gambar 1.8
8
b. Memelihara Mistar Segitiga
Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam pemeliharaan mistar segitiga diantaranya
:
- Kebersihan, sebelum maupun sesudah dipakai hendaknya dibersihkan atau dilap
sehingga pada waktu akan digunakan tidak mengotori kertas gambar.
- Penggunaan yang kurang sesuai misalnya dipakai untuk memotong kertas atau
memukul sehingga mistar menjadi cacat dan bila dipakai untuk menggambar
hasil garisnya tidak lurus lagi.
- Mistar segitiga ini pada umumnya terbuat dari plastik atau mika, pada ujung-
ujungnya sering terjadi perubahan bentuk, mungkin karena terjatuh, atau
karena adanya tekanan-tekanan, sehingga apabila dipakai menggambar hasil
garisnya tidak lurus lagi.
4. Mal
Mal yang biasa dipakai di dalam menggambar teknik terdiri atas:
- Mal huruf
- Mal busur (kurva)
- Mal lingkaran
- Mal elips
- Mal khusus (tanda-tanda pengerjaan dan semacamnya)
a. Mal Huruf
Mal huruf yaitu alat yang digunakan untuk membuat huruf dengan perantaraan
pen/rapido. Mal huruf mempunyai ukuran 0,25 ; 0,35 ; 0,5 ; 0,7 ; 1,4 ; dan 2
mm (lihat gambar 1.9).
Gambar 1.9
b. Mal Busur (Kurva)
Mal ini untuk membuat lengkungan-lengkungan yang teratur, misalnya lengkungan
parabola, hiperbola dan sebagainya (lihat gambar 1.10).
Gambar 1.10
c. Mal Elips
Mal elips digunakan untuk membuat bentuk-bentuk elips. Misalnya gambar-gambar
silinder, cincin, poros dan bentuk-bentuk lainnya (lihat gambar 1.11 dan 1.12).
9
Gambar 1.11
Gambar dibawah ini merupakan contoh gambar yang dibuat dengan bantuan mal
elips.
Gambar 1.12
d. Mal dengan bentuk Lain/Sablon
Mal dengan bentuk lain/sablon ini mempunyai bermacam-macam bentuk,
misalnya untuk simbol-simbol pengerjaan, tanda pengerjaan, anak panah dan
lain-lain. Salah satu contoh mal bentuk lain adalah seperti yang terlihat pada
gambar 1.13.
Gambar 1.13
5. Penghapus
Penghapus yang kita pakai untuk menghapus garis pensil yang tidak berguna, berupa
penghapus putih halus (agar tidak meninggalkan warna). Bagian gambar yang dekat
dengan terhadap garis yang dihapus perlu dilindungi (supaya tidak terhapus) dengan
pelindung penghapus.
6. Pena Gambar
Bila kita akan membuat garis asli yaitu gambar yang ditinta, maka kita menggunakan
pena. Pena ini ada dua macam, yaitu pena dengan mata/daun dapat diatur (trek-pen)
dan pena dengan ketebalan tetap (tergantung dari ukuran yang diinginkan dengan
ukuran yang bermacam-macam yang kita kenal dengan rapido).
a. Pena Dengan Mata Daun (trek-pen)
- Bagian-bagian pena daun dan kegunaannya (lihat gambar 1.14) :
1. Mur pengatur, untuk mengatur ketebalan garis yang diinginkan (lihat ukuran d
dibawah ini)
2. Mata pena (daun pena) yang dapat bergerak sesuai dengan putaran mur 1
3. Tangkai
4. Lubang pengunci
5. Baut pengikat pena
6. Daun pena (mata pena) yang dapat diputar
10
7. Bagian-bagian pena yang perlu mendapat perawatan
Gambar 1.14
- Penggunaan Trek-pen
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu menggunakan trek pen :
1. Tinta yang kita isikan di antara dua mata pena dengan tinggi x (pada gambar
1.14) jangan terlalu banyak (x= 3-5 mm).
2. Bagian luar daun pena harus dalam keadaan bersih (bebas tinta). Lihat no.8
pada gambar.
3. Penggaris yang kita pakai harus diganjal bawahnya atau dapat pula dengan cara
membalik penggaris dengan kedudukan bagian miringnya berada di
bawah.(lihat gambar 1.15)
4. Pada saat menarik garis, harus tegak dan ditarik 600 ke arah garis yang
dibuat.(lihat gambar 1.15).
Gambar 1.15
Jika mata pena bagian luarnya basah dengan tinta, maka tinta tersebut akan
menempel/membasahi mistar dan terisap oleh kertas, sehingga antara kertas dan
mistar terjadi pelebaran tinta (lihat gambar 1.16, pada posisi 1, dan bila pena
ditarik ke posisi 2 akan diperoleh suatu garis).
Setelah selesai menggaris kemudian penggaris digeser dari posisi A ke posisi B,
maka terdapatlah hasil garisan yang tidak memuaskan (gagal). Oleh karena itu hal-
halyang perlu diperhatikan di atas perlu dipahami dan dilaksanakan, dicoba dan
dilatih berkali-kali sehingga diperoleh pengalaman tersendiri.
11
Gambar 1.16
- Membersihkan Pena Daun (Trek Pen)
Setelah dipakai, pena daun harus segera dibersihkan, yaitu dengan memutar mata
pena sehingga dapat dengan mudah kita membersihkan bagian dalam dari pena
daun tersebut (lihat gambar 1.17).
Jika mata pena yang satu dengan mata pena yang lainnya tidak rata, maka pena
tersebut dapat diratakan dengan cara mengasahnya pada ampelas halus atau batu
asah ( lihat pula gambar 1.17)
Gambar 1.17
b. Rapido
Rapido memiliki bermacam-macam ukuran (dilihat dari ukuran penanya), dari 0,1
mm sampai dengan 2,0 mm. Dan untuk memudahkan pemilihan pen, maka tiap
ukuran ditandai dengan warna tertentu. Salah satu bentuk rapido dapat dilihat pada
gambar 1.18.
Keterangan :
1. Rapido
2. Mahkota/kepa
la (luar)
3. Mahkota/kepa
la(dalam)
4. Tutup
5. Kunci pem
buka pena
6. Tabung tinta
7. Rumah pena
8. Pena
9. Tangkai
Gambar 1.18
12
b. Lepaskan pena dari tangkai/rumahnya dengan menggunkan kunci pena yang
tersedia.
c. Semprotkan air ke arah pena.
d. Ketuk-ketukan secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan tinta di dalam pen
tersebut dan semprot kembali dengan air sampai bersih.
7. Jangka
Jangka adalah alat yang digunakan untuk membuat lingkaran, baik dengan ujung
pensil/potlot maupun dengan tinta.
- Macam-macam Jangka :
a. Jangka besar yang dapat membuat lingkaran antara 100 sampai dengan 200 mm.
b. Jangka sedang yang dapat membuat lingkaran antara 50 mm sampai dengan 100
mm.
c. Jangka kecil yang dapat membuat lingkaran antara 5 sampai 50 mm.
d. Jangka Orleon digunakan untuk membuat lingkaran yang tidak dapat dibuat oleh
jangka kecil. Jangka Orleon ini dapat membuat lingkaran dengan diameter 1 mm
sampai 5 mm.
- Menyimpan Jangka.
Jangka disimpan dalam kotak jangka sesuai dengan tempat dan bentuk jangka (lihat
gambar 1.19)
Gambar 1.19
- Bagian-bagian jangka (Lihat gambar 1.20)
Gambar 1.20
13
8. Papan Gambar.
Ukuran papan gambar disesuaikan dengan ukuran kertas gambar. Misalnya untuk
ukuran kertas Ao ukuran papan gambarnya 1200 x 900 mm dan untuk ukuran kertas A1
ukuran papannya 600 x 450 mm. Papan gambar dapat dibuat dari kayu lapis (ply-wood)
dengan alas kertas atau plastik lunak, atau dapat pula dibuat dari kayu keras lainnya.
Papan gambar diletakkan di atas meja atau ditempatkan di atas standar yang dibuat
khusus (lihat gambar 1.21).
Gambar 1.21
9. Mesin Gambar
Mesin gambar ini berfungsi sebagai pengganti dari alat-alat gambar, misalnya mistar T
(teken hak), mistar segitiga dan busur drajat.
B. Menyimpan Gambar
Untuk membuat satu unit alat (misalnya mesin) memerlukan beratus ratus gambar,
bahkan beribu-ribu gambar yang harus dibuat. Oleh karena itu gambar harus diberi
nomor(kodifikasi nomor urut). Nomor urut dibuat untuk memudahkan dalam mencari
data/informasi sewaktu merakit atau mereparasi dari suatu suku cadang.
Selain diberi nomor, gambar perlu juga disimpan/diawetkan sebagai data/informasi
untuk rencana-rencana baru. Penyimpanan gambar ini dapat dilakukan dengan tiga cara,
yaitu :
1. Disimpan dengan dibendel dengan cara gambar dikumpulkan, gambar yang mempunyai
ukuran besar dilipat sesuai dengan aturan melipat gambar, diurut sesuai dengan
pengelompokkannya kemudian dibendel dalam satu file.
2. Untuk menghemat tempat, ada juga gambar diphoto diperkecil dan klisenya disimpan
pada kartu berlubang untuk memudahkan mencari gambar yang diperlukan.
3. Dewasa ini gambar dapat dibuat denga komputer, maka penyimpanan gambar pun
dapat disimpan/diawetkan dalam suatu disket/CD/hard disk.
14
Di bawah ini contoh melipat kertas gambar A3.
Garis Tepi
Batas Lipatan
Lipatan 1
Lipatan 2
297
25 105 105 185
210
Gambar 1.22
297
297
210
15
- skala gambar
- proyeksi yang dipakai pada gambar tersebut
- satuan ukuran yang digunakan
- berbagai data yang diperlukan untuk kelengkapan gambar
Contoh beberapa etiket dan ukurannya dapat dilihat pada gambar di bawah.
185
15 18 16 16
e i j
4x6,5
c f
a g
40
h
b d
14
ETIKET JENIS 1
Gambar 1.24
Keterangan :
a. Untuk nama gambar
b. Untuk nama instansi/sekolah/perusahaan
c. Untuk skala gambar
d. Untuk no.absen, kelas dan tugas/simbol proyeksi
e. Untuk kata ”Digambar”
f. Untuk kata ”Dilihat’’
g. Untuk kata ”Diperiksa”
h. Untuk kata ”Disetujui”
i. Untuk tanggal, bulan dan tahun pembuatan gambar
j. Untuk nama pembuat gambar
CONTOH :
Dilihat
KLEM - C Diperiksa
Disetujui
30 40 64
Skala : 1 : 1 Digambar : Tutang M Keterangan :
15
17
Kegiatan Belajar 2 :
ATURAN-ATURAN DASAR
GAMBAR TEKNIK
Aa Bb Cc Dd Ee Ff
Gg Hh Ii Jj Kk Ll
Mm Nn Oo Pp Qq
Rr Ss Tt Uu Vv Ww
Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6
7890(!%&-=+
X: ; ‘ “ < , . > / ? )
18
Contoh : tinggi huruf besar/kapital 10 mm dan tinggi huruf kecil 7 mm (tegak)
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii
Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq
Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy
Zz
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 (! % &
-=+X:;‘“<,.>/?)
Contoh : tinggi huruf besar/kapital 7 mm dan tinggi huruf kecil 5 mm (tegak)
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll
Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww
Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
(! % & - = + X : ; ‘ “ < ,. > / ? )
Contoh : tinggi huruf besar/kapital 5 mm dan tinggi huruf kecil 3,5 mm (tegak)
Aa Bb Cc Dd Ee Ff GgHh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo
Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4
5 6 7 8 9 0 (! % & - = + X : ; ‘ “ < ,. > / ? )
Contoh : tinggi huruf besar/kapital 3,5 mm dan tinggi huruf kecil 2,5 mm
(tegak)
Aa Bb Cc Dd Ee Ff GgHh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu
Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 (! % & - = + X : ; ‘ “ < ,. > / ? )
Contoh : Tinggi huruf besar/kapital 14 mm dan tinggi huruf kecil 10 mm (miring 75o).
Aa Bb Cc Dd Ee
19
Ff Gg Hh Ii Jj Kk
Ll Mm Nn Oo Pp
Qq Rr Ss Tt Uu
Vv Ww Xx Yy Zz
1 2 3 4 5 6 7 8 90
( ! % & - = + X: ;
‘“<,.>/?)
Contoh : tinggi huruf besar/kapital 10 mm dan tinggi huruf kecil 7 mm (miring 75o)
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg
Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo
Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv
Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6
7 8 9 0 (! % & - = + X : ;
‘“<, .>/?)
20
Contoh : tinggi huruf besar/kapital 7 mm dan tinggi huruf kecil 5 mm
(miring 75o)
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll
Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww
Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
(! % & - = + X : ; ‘ “ < ,. > / ? )
Contoh : tinggi huruf besar/kapital 5 mm dan tinggi huruf kecil 3,5 mm
(miring 75o)
Aa Bb Cc Dd Ee Ff GgHh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo
Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4
5 6 7 8 9 0 (! % & - = + X : ; ‘ “ < ,. > / ? )
Contoh : tinggi huruf besar/kapital 3,5 mm dan tinggi huruf kecil 2,5 mm
(miring 75o)
Aa Bb Cc Dd Ee Ff GgHh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu
Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 (! % & - = + X : ; ‘ “ < ,. > / ? )
21
JOB 1
KERJAKAN DI BUKU GAMBAR A3
Latihan : Membuat Huruf dan Angka. Gunakan stucklyst sebagai penanda gambar!
Aa
Aa
22
Aa
Aa
Aa Bb
Aa Bb
123
123
23
Aa Bb
Aa Bb
1234
1234
Aa Bb
Aa Bb
1234
1234
24
JOB 2
KERJAKAN DI BUKU GAMBAR A3
Tugas : Huruf dan Angka Teknik. Gunakan stucklyst sebagai penanda gambar!
Tugas 2.1 : Membuat Huruf dan Angka Teknik.
a. Huruf Besar/Kapital yang Tingginya 14 mm dan Huruf Kecil yang Tingginya 10
mm.
b. Huruf Besar/Kapital yang Tingginya 10 mm dan Huruf Kecil yang Tingginya 7 mm.
25
c. Huruf Besar/Kapital yang Tingginya 7 mm dan Huruf Kecil yang Tingginya 5 mm.
d. Huruf Besar/Kapital yang Tingginya 5 mm dan Huruf Kecil yang Tingginya 3,5
mm.
e. Huruf Besar/Kapital yang Tingginya 3,5 mm dan Huruf Kecil yang Tingginya 2,5
mm.
26
B. JENIS-JENIS GARIS
1. Garis Gambar / Garis Tebal :
- Ukuran antara (0,5 – 0,8) mm
- Fungsinya :
a. untuk garis benda/garis gambar yang terlihat langsung.
b. untuk garis tepi/garis pinggir kertas gambar.
- Bentuk :
2. Garis Tipis :
- Ukuran antara (0,1 – 0,35) mm
- Fungsinya :
a. untuk garis gambar yang dibayangkan ada.
b. untuk garis ukuran.
c. untuk garis bantu ukuran.
d. untuk garis arsir.
e. untuk garis gambar penampang yang diputar ditempat.
- Bentuk :
3. Garis Tipis Bergelombang :
- Ukuran antara (0,1 – 0,35) mm
- Fungsinya :
untuk garis batas gambar yang dipotong sebagian/disobek.
- Bentuk :
4. Garis Gores :
- Ukuran antara (0,4 – 0,5) mm
- Fungsinya :
untuk garis gambar/garis benda yang tidak terlihat langsung.
- Bentuk :
5. Garis-Garis Bertitik Tipis :
- Ukuran antara (0,1 – 0,35) mm
- Fungsinya :
a. untuk garis sumbu.
b. untuk garis yang menunjukkan kedudukan batas yang lain dari suatu
benda yang bergerak.
c. untuk garis lintasan.
- Bentuk :
6. Garis-Garis Bertitik Tipis Dengan Garis-Garis Ujungnya Ditebalkan :
- Ukuran antara (0,1 – 0,35) mm dan (0,5 – 0,8) mm
- Fungsinya :
Untuk garis batas mengiris / memotong.
- Bentuk :
27
Untuk garis yang menunjukkan suatu bagian benda akan dikerjakan
selanjutnya secara khusus.
- Bentuk :
Penampan
gA-A
2d
1a
6
5a
2c
5c
28
JOB 3
KERJAKAN DI BUKU GAMBAR A3
Tugas : Jenis-Jenis Garis.
Tugas 2.2 : Membuat Jenis-Jenis Garis
29
C. KONSTRUKSI GEOMETRIS
Dalam menggambar suatu benda (missal komponen mesin) diperlukan ketelitian dan
kecermatan serta keterampilan dalam menggunakan alat-alat gambar seperti penggaris,
jangka, segitiga, dan yang lainnya sebagai dasar menggambar bentuk-bentuk geometris.
5 C
4
3
2
1
A B
C
C
C
A B
A B
D r r
r
r
A B
30
c. Membagi dua sebuah sudut sembarang.
r
r
B
C
P
Q
r R r
C
B S
Menarik garis sejajar dengan garis lain.
Dipegang
31
d. Menarik garis tegak lurus pada garis lain (menyilang).
Dipegang
150o
135o
45o
30o
120o
60o 105o
75o
r r r
o
60
30o
32
r r
r r
45o
o
15
r r
p
r r
r
p
p
A B
A B
33
c. Membuat segi enam beraturan.
r r
r r
r
r
r1 r
34
e. Membuat lingkaran atau busur lingkaran yang menyinggung pada dua buah garis
lurus.
A B
A
r r r
r r
r r
r C
C D D
B
1/2r
r
r
35
g. Membuat elips.
h. Membuat spiral.
- dua titik - tiga titik
3
1 2 2
1
- empat titik
4 3
2
1
36
JOB 4
GAMBARLAH DI BUKU GAMBAR A3
Tugas : Konstruksi Geometris. Gunakan stucklyst sebagai penanda gambar!
c. Membagi Sudut ABC Menjadi Dua d. Membagi Tiga Sudut Siku-Siku ABC.
Bagian Yang Sama Besar.
A A
e. Membuat Sudut : 15o, 30o, 450, 60o, 75o, 105o, 120º, 135º, dan 150o
37
JOB 5
GAMBARLAH DI BUKU GAMBAR A3
Tugas 2.3b : Membuat Konstruksi Geometris.
c. Membuat Segi Lima Beraturan Dari d. Membuat Segi Lima Beraturan Dari
JOB 6
38
KERJAKANLAH DI BUKU GAMBAR A3
Tugas 2.3c : Membuat Konstruksi Geometris. Gunakan stucklyst sebagai penanda gambar!
a. Membuat Busur Lingkaran Berjari-jari 14 mm Yang Menyinggung Garis AB dan CD.
C D
B
B
A D
39
JOB 7
KERJAKANLAH DI BUKU GAMBAR A3
Gunakan stucklyst sebagai penanda gambar!
Tugas 2.3d : Membuat Konstruksi Geometris.
a. Membuat Elips.
b. Membuat Spiral.
3
2
1 2 1
4 3
2
1
40
D. GAMBAR PERSPEKTIF (GAMBAR TIGA DIMENSI).
Digunakan untuk melihat benda dari sudut pandang yang berbeda
1. Gambar Perspektif Isometris.
Dasar :
1:1
X Y
30o 30o
Z Z
Y
X Y
X
1:1
42o-45o Y
7o
Z
Z
X
X
Y Y
41
Dasar kedua : Z
1:1
X 42o-45o
7o
Z Z
Y
Y
X X
X
1:1
45o 1:1
Y
Y
Y
42
Dasar kedua :
Z
1:1
45o
X
Z Z
X X
43
Latihan : Buat gambar perspektif lainnya di Buku Gambar A3 !
44
JOB 8
GAMBARLAH DI BUKU GAMBAR A3
Tugas : Gambar Perspektif :
Tugas 2.4 : Buat gambar perspektif lainnya sesuai dengan ukuran yang diminta !
Gunakan stucklyst sebagai penanda gambar!
45
Kegiatan Belajar 3
SIMBOL LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
A. Pendahuluan
Berbicara soal elektronika dan kelistrikan, tentunya kita akan dihadapkan dengan yang
namanya simbol-simbol. Fungsi dari simbol-simbol tersebut adalah sebagai pengenal
komponen dan alat yang berkaitan dengan elektronika saja.
Misalnya simbol resistor selalu dilambangkan dengan garis yang di sisi tengahnya terdapat
garis zigzag seperti rumput. Di negara manapun, simbol resistor sama. Hal tersebutlah yang
membuat lambang elektronika bersifat universal. Setiap komponen dan alat elektronika
memiliki simbol yang berbeda-beda.
Oleh karena itu jika anda memutuskan untuk mendalami ilmu elektronika, maka anda harus
kenal betul simbol-simbolnya sampai dengan fungsinya. Setelah sebelumnya
belajarelektronika.net telah berbagi sedikit informasi mengenai artikel tentang elektronika,
kali ini akan dilanjutkan dengan simbol-simbolnya.
B. Penghantar dan Warna Penghantar
46
47
48
C. Simbol Diagram untuk Gambar Instalasi Bangunan
49
50
51
D. Simbol Digram untuk Instalasi pusat dan Gardu Induk
52
53
54
55
E. LEMBAR KERJA 1
JOB 9
SIMBOL LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
56
F. LEMBAR KERJA 2
JOB 10
SIMBOL LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
57
G. LEMBAR KERJA 3
JOB 11
SIMBOL LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
58
Kegiatan Belajar 3
RANGKAIAN KONTROL DASAR
a. Rangkaian utama
Rangkaian utama adalah gambaran rangkaian beban dan kotak‐kontak utama
kontaktor serta kontak breaker dan komponen pengaman yang dihubungkan ke
arus beban.
b. Rangkaian kontrol
Rangkaian kontrol arus adalah rangkaian untuk pengatur operasi kontaktor dan
relay atau pengaturan arus pengoperasian kumparan operasi kontaktor dan
kumparan pengaktif relay melalui kontak bantu dan kontak relay
c. rangkaian pengawatan
rangkaian pengawatan adalah ganbungan dari rangkaian utama dan rangkaian
kontrol, dengan kata lain rangkaian lengkap dari rangkaian kontrol motor.
59
Gambar rangkaian kontrol banyak tempat
Gambar Rangkaian kontrol motor untuk dua arah putaran dengan metode
penguncian secara mekanik
b. penguncian dengan saklar tekan
penguncian bias dilakukan dengan menggunakan dua buah saklar ganda,
dimana saklar tekan ON 1 untuk maju dan ON 2 untuk mundur. Untuk operasi
arah maju, kontak NO/ON1, NC/ON2, kumparan operasi kontaktor K1, dan
kontak termal dihubung seri. Untuk operasi arah mundur, kontak NC/ON1,
kontak NC/ON2 dan kumparan aperasikontaktor K2 serta kontak termal saling
dihubung seri. Bila ON1 ditekan maka kumparan K1 mendapat arus dan motor
berputar arah maju (searah jarum jam), sedangkan K2 tidak berfungsi karena
rangkaian arusnya diputus oleh kontak NO/ON1. Demikian sebaliknya
sehingga kedua kontaktor tidak akan bekerja sama.
60
Gambar Rangkaian kontrol motor untuk dua arah putaran dengan penguncian
saklar tekan
c. penguncian dengan kontak bantu
penguncian juga dapat dilakukan dengan menggunakan kontak bantu, untuk
pengoperasian arah maju kontak NO/ON1, kumparan K1 dan kontak bantu K2
serta kontak thermah saling terhubung seri. Untuk operasi arah mundur,
kontak NO/ON2, kumparan K2, kontak NC K2 dan kontak thermal saling
dihubung seri. Bila saklar ON 1 ditekan, maka K1 akan dapat arus dan motor
akan berputar arah maju. Meskipun ON 2 ditekan, K2 tidak akan beroperasi
karena saklar bantu NC K1 terbuka selama K1 beroperasi. Demikian juga
sebaliknya sehingga K1 dan K2 tidak beroperasi secara bersamaan. Jika K1
dan K2 beroperasi bersamaan maka akan terjadi hubung singkat antar fasa.
Gambar rangkaian kontrol motor untuk dua arah putaran dengan system penguncian
saklar bantu
(a). Rangkaian kontrol (b) rangkaian pengawatan
61
Rangkaian operasi berurutan
Rangkaian operasi berurutan (Sequence kontrol) digunakan apabila motor beroperasi
tergantung kepada motor lain, seperti belt conveyor dimana satu dengan yang
lainnya saling beroperasi berkaitan.
62
LEMBAR KERJA 1
JOB 12
SIMBOL LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
63
Lembar Kerja 2
JOB 13
SIMBOL LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
64
Lembar Kerja 3
JOB 14
SIMBOL LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
65